Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Background: Indonesia is an endemic area of dengue hemorrhagic fever. dengue
fever influenced by environmental conditions, population mobility, and community
behavior. One of the preventive measures of dengue is 3M (drain, close, bury).
This research aims to find out the level of knowledge and the public about the
actions of 3 m to prevent dengue fever. The research was conducted in the Village
of North Tatura in 2013.
Methods: This study is a descriptive survey study with a large sample of 98
people who are heads of household or village housewife in North Tatura.
Proportional sampling using cluster random sampling technique. research
instrument was a questionnaire containing 10 questions for knowledge, and 7
questions for attitude.
Results: the results of this study indicate that most respondents have a good level
of knowledge (82.7%), while those with sufficient levels of knowledge (13.3%)
and lack of knowledge (4.1%). For the assessment of attitudes, the majority of
respondents have a good attitude (96.6%) of the 3M action, and only a small
percentage have enough knowledge level (3.1%).
Conclusion: it can be concluded that the level of public knowledge of the 3M
actions to prevent dengue disease in the Village of North Tatura be in either
category. their attitudes are also within either category.
Keywords: knowledge, attitude, 3 m, dengue hemorrhagic fever
ABSTRAK
PENDAHULUAN
HASIL
Tabel 4.1: Karakteristik Responden berdasarkan usia
Usia
22-33 tahun
34-45 tahun
46-56 tahun
Total
Frekuensi (N)
25
38
35
98
Persentasi (%)
25,5
38,8
35,7
100
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa kelompok usia terbesar yang bersedia
menjadi responden pada penelitian ini adalah kelompok yang berusia 34-45 tahun
yaitu sebanyak 38 (38,8%) orang dan yang terendah pada kelompok usia 46-56
tahun yaitu 25 (25,5%) orang .
Tabel 2: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Tidak tamat SD
SD
SMP
SMA
Dll(D3/sarjana)
Total
Frekuensi (N)
3
20
27
48
98
Persentasi (%)
3,1
20,4
27,6
49,0
100
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
81
13
4
98
82,7
13,3
4,1
100
Baik
Cukup
Kurang
Total
Baik
n
%
28
80,0
Pengetahuan
Cukup
n
%
6
17,1
Total
Kurang
n
%
1
2,9
34 - 45
32
84,2
10,5
46 - 56
21
84,0
12,0
81
82,7
13
13,3
Total
n
35
100
5,3 38
100
4,0 25
100
4,1 98
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat yang berada pada kelompok
umur 22-33 tahun mempunyai pengetahuan baik sebanyak 28
(80%),
Pengetahuan
n
%
n
Tidak tamat SD
SD
SMP
SMA
D3/Sarjana
Total
baik
%
11
24
89,9
46
95,8
81
82,7
55,0
cukup
%
Total
8
3
40,0
11,1
3
1
-
4,2
13
13,3
kurang
%
100
5,0
-
3
20
27
100
100
100
48
100
4,1
98
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian responden yang berpengetahuan
baik terdapat pada kelompok dengan tingkat pendidikan terakhir D3 ataupun
sarjana yaitu 46 (95,8%). Sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak
2 (4,2%). Pada kelompok tingkat pendidikan terakhir SMA, yang memiliki
pengetahuan baik sebanyak 24 (89,9%), yang memiliki pengetahuan cukup
sebanyak 3 (11,1%). Pada kelompok tingkat pendidikan terakhir SMP, responden
yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 11 (55%), pengetahuan cukup
sebanyak 8 (40%), dan pengetahuan kurang sebanyak 1 (5%). Pada kelompok
tingkat pendidikan terakhir SD terdapat 3 (100%) yang memiliki tingkat
pengetahuan kurang
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
n
%
PNS
Swasta
Wiraswasta
Total
Pengetahuan
baik
cukup
n
% n
%
33
84,6
5
12,8
28
77,8
7
19,4
20
82,7
1
4,3
81
82,7
13
13,3
Total
kurang
n
%
1
2,6
1
2,8
2
8,7
4
4,1
39
36
23
98
100
100
100
100
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki status
pekerjaan sebagai PNS adalah sebanyak 39.dan responden yang memiliki
pengetahuan baik sebanyak 33 (84,6%), yang memiliki pengetahuan cukup
sebanyak 5 (12%), dan yang pengetahuan kurang sebanyak 1 (2,6%). Pada
kelompok responden dengan status pekerjaan sebagai pegawai swasta, yang
memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 28 (77,8%), yang memiliki
pengetahuan cukup sebanyak 7 (19,4), dan yang memiliki tingkat pengetahuan
kurang sebanyak 1 (2,8%). Sedangkan pada responden yang memiliki status
pekerjaan wiraswasta terdapat 20 (82,7%) yang memiliki pengetahuan baik, 1
(4,3%) yang memiliki pengetahuan cukup, dan 2 (8,7%) yang memiliki tingkat
pengetahuan kurang.
Tabel 8: Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap
Sikap
Frekuensi (N)
95
3
98
Baik
Cukup
Kurang
Total
Persentasi (%)
96,9
3,1
100
Sikap
%
35
37
23
95
baik
n
%
100
97,4
92,0
96,9
cukup
n
1
2
3
Total
kurang
n
%
2,6
8,0
3,1
%
-
35
38
25
98
100
100
100
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berada pada kelompok
umur 22-33 tahun memiliki sikap yang baik sebanyak 35 (100%) dan tak ada
responden yang memiliki sikap cukup dan kurang terhadap tindakan 3M. Pada
kelompok umur 34-45 tahun yang memiliki sikap baik adalah sebanyak 47
(97,4%), yang memiliki sikap cukup sebanyak 1 (2,6%) dan tidak ada yang
memiliki sikapkurang terhadap tindakan 3M. Sedangkan pada kelompok umur 4656 tahun terdapat 23 (92%) yang memiliki sikap baik, dan 2 (8%) yang memiliki
sikap cukup terhadap tindakan 3M.
Tabel 10 Distribusi Frekuensi sikap Berdasarkan Kelompok Pendidikan
Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Sikap
baik
%
n
%
n
Tidak tamat SD
SD
2
66,7
SMP
18
90,0
SMA
27
D3/Sarjana
48
Total
95
96,9
cukup
%
1
n
33,3
kurang
%
-
10,0
20
100
3,1
27
48
98
100
100
100
n
-
100
100
Total
100
Pengetahuan
baik
cukup
n
%
n
%
38
97,4
1
2,6
34
94,4
2
5,6
23
100
95
96,9
3
3,1
Total
kurang
n
%
-
39
36
23
98
100
100
100
100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa padaresponden yang bekerja sebagai
PNS, terdapat 37 (97,4%) yang memiliki sikap baik dan 1 (2,6%) yang memiliki
sikap cukup terhadap tindakan 3M. Pada kelompok responden dengan status
pekerjaan sebagai pegawai swasta, terdapat 34 (94.4%) yang memiliki sikap baik
terhadap 3M, sedangkan yang memiliki sikap cukup sebanyak 2 (5,6%). Dan
responden dengan status pekerjaan wiraswasta, terdapat 23 (100%) yang memiliki
sikap baik terhadap 3M.
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian di Kelurahan Tatura Utara, didapatkan dari 98
responden sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu
sebanyak 81 (82,7%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 13
(13,3%), sedangkan hanya sebagian kecil yang memiliki tingkat pengetahuan
kurang yaitu sebanyak 4 (4,1%). Penelitian oleh Try Gerani Pretalia (2012) [4]
yang dilakukan di kelurahan Birobuli Utara meneunjukan bahwa sebagian besar
tingkat pengetauan responden adalah cukup (63%) sedangkan untuk tingkat
pengetahuan baik (33%) dan tingkat pengetahuan kurang hanya sebagian kecil
(4%). Hasil yang berbeda ini dapat di karenakan oleh beberapa faktor yaitu
tingkat pendidikan, pekerjaan dan umur responden. Hal ini sesuai dengan
pendapat
Notoadmodjo
(2003)[5]
yang
menyatakan
bahwa
pengetahuan
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu pendidikan, pekerjaan, umur. Dan faktor
external yang mencakup lingkungan dan sosial budaya.
10
11
12
13