You are on page 1of 19

Bentuk

: Double Heliks

Bentuk Pita DNA Double Heliks


Dengan Arah 3-5 dan 5-3
(Antiparalel)

Penyusun : Gula Deoksi Ribosa, Phosphat dan Basa Nitrogen

1 basa nitrogen
1 gula deoksi ribosa

BASA NITROGEN:
PURIN
ADENIN
GUANIN

nukleosida

nukleotida

PIRIMIDIN
TIMIN
CITOSIN

polinukleotida

Basa Nitrogen
Gula Deoksi Ribosa
Ikatan Phosphodiester
Phosphat

Peranan DNA : 1. Penurunan info genetik kepada keturunannya (melalui


proses replikasi DNA)
2. Sintesis Protein (melalui proses Ekspresi gen)
Crick's central dogma. Information flow (with the exception of
reverse transcription) is from DNA to RNA via the process of transcription, and
thence to protein via translation.

The central dogma. Image from Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by Sinauer Associates
(http://www.sinauer.com/) and WH Freeman (http://www.whfreeman.com/), used with permission.

1. Replikasi DNA
Semiconservative replication would produce two DNA molecules, each of which
was composed of one-half of the parental DNA along with an entirely new
complementary strand. In other words the new DNA would consist of one new and
one old strand of DNA. The existing strands would serve as complementary
templates for the new strand.

The semiconservative model of DNA structure. Image from Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th
Edition, by Sinauer Associates (http://www.sinauer.com/) and WH Freeman (http://www.whfreeman.com/),
used with permission.

The role of enzymes in opening the DNA molecule for replication. The above image is from
http://www.biosci.uga.edu/almanac/bio_103/notes/may_22.html.

Since the DNA strands are antiparallel, and replication proceeds in thje 5'
to 3' direction on EACH strand, one strand will form a continuous copy,
while the other will form a series of short Okazaki fragments.

2. Sintesis Protein
KOMPONEN:
RNA (RNAm dan RNAt)
Ribosom
Kode Genetik

TAHAPAN:
Transkripsi
Translasi

Kode Genetik

Pembentukan RNAm dengan menggunakan cetakan DNA antisense


Transcription is the making of an RNA molecule off a DNA template.

(a) Inisiasi

(c) Terminasi

(b) Elongasi

(d) Terbentuk RNAm

Transcription of a segment of DNA to form a molecule of RNA. The above images


are from http://www.biosci.uga.edu/almanac/bio_103/notes/may_23.html.

Translation is the construction of an amino acid sequence (polypeptide)


from an RNA molecule.

Perkembangan bioteknologi

Rekayasa Genetika

Manipulasi tingkat molekuler khususnya DNA

DNA Rekombinan

Teknik Menggabungkan
Molekul DNA

Kloning Gen

Proses penggandaan jumlah DNA rekombinan


melalui proses perkembangbiakan sel bakteri
(biasanya E. coli)

Komponen yang Berperan:


DNA Vektor : Sebagai pembawa DNA Asing yang berasal dari satu
organisme untuk dipindahkan ke organisme lain
DNA Asing : Berupa gen dari suatu makhluk hidup (gen yang diharapkan)
Enzim

: E. Restriksi (Enzim Endonuklease berfungsi sebagai


pemotong molekul DNA).
Tempat pemotongan pada molekul DNA plasmid yaitu pada
lokasi gen Lac Z.
E. Ligase (Berfungsi menggabungkan molekul DNA yang
sudah dipotong ke molekul DNA lain)

Contoh

: Produksi hormon insulin oleh bakteri E. coli

DNA Vektor
(Plasmid dari E. coli)

DNA
Enzim restriksi

Dipotong dg e. restriksi yg sama

Enzim Ligase

DNA Asing
Plasmid yang telah
terpotong

(gen penanda hormon


insulin)

DNA Rekombinan

Pada prisipnya kloning DNA adalah proses penggandaan jumlah


DNA rekombinan melalui proses perkembangbiakan sel bakteri
(biasanya E. coli)
Dengan cara memasukkan DNA rekombinan ke dalam E coli,
selanjutnya diinkubasi pada suhu optimum sehingga sel dapat
berkembangbiak
Karena masuknya molekul DNA ke dalam sel akan mengubah fenotip
sel tersebut, maka proses ini dapat pula disebut transformasi. Sel
yang digunakan dalam proses tersebut (dalam hal ini E. coli) biasa
disebut sel kompeten
Sel kompeten yang dicampur dengan molekul DNA hasil
penggabungan di atas akan mengalami tiga kemungkinan: (1) Sel
kompeten tidak kemasukan molekul DNA apapun, (2) Sel kompeten
kemasukan DNA vektor yang tidak membawa gen X (gen insulin), (3)
Sel kompeten kemasukan DNA vektor yang membawa gen X (yaitu
DNA rekombinan)

Tahapan kloning DNA:


(1) Memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel E coli
(2) Sel bakteri E coli diinkubasi pada suhu optimal sehingga dapat
berkembangbiak

(1)

(2)

Untuk mengetahui berhasil tidaknya


pembuatan DNA rekombinan:

tiga cawan berisi media padat disiapkan, masing-masing dilabel A,


B, dan C
Cawan A: hanya berisi media padat
Cawan B: berisi media padat yang mengandung antibiotik
Cawan C: berisi media padat yang mengandung antibiotik X-gal dan
IPTG.
Masing-masing cawan digunakan untuk menumbuhkan sel
kompeten hasil transformasi
Hasil:
1. pada cawan A jumlah koloni yang tumbuh pada media terbanyak
dibanding dengan cawan lain, karena semua sel kompeten dapat
hidup semua
2. pada cawan B jumlah koloni yang tumbuh jauh lebih sedikit,
karena semua sel kompeten yang kosong akan mati dan hanya
koloni sel pembawa DNA plasmid yang dapat hidup karena pada
plasmid mengandung gen tahan terhadap antibiotik
3. Pada cawan C jumlah koloni yang tumbuh relatif sama dengan
pada cawan B, tetapi ada 2 macam warna koloni, koloni putih dan
biru, karena adanya zat X-gal dan IPTG yang bereaksi dengan
produk gen Lac Z pada plasmid.

Warna putih pada koloni diakibatkan adanya kerusakan pada gen Lac
Z yang disisipi oleh gen X (koloni warna putih berarti sel kompeten
membawa DNA rekombinan / DNA plasmid + gen X)
Warna koloni biru berarti sel kompeten yang tumbuh membawa DNA
plasmid saja (tidak disisipi gen X)

Jadi, dengan melihat perubahan warna koloni


kita dapat memastikan keberhasilan
membuat DNA rekombinan dan
penggandaan jumlah gen yang
disisipkan ke dalam plasmid melalui kloning DNA

You might also like