You are on page 1of 6

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PENGENDALIAN PEMAKAIAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI


PADA PT. WIJAYA KARYA BANGUNAN GEDUNG
Zairina Fitria Tri Ekawati, Haryanto Tanuwijaya dan Tan Amelia
Program Studi Sistem Informasi STIKOM Surabaya
Email: zairina.ft@gmail.com, haryanto@stikom.edu, meli@stikom.edu
Abstract: PT Wijaya Karya (WIKA) Building is one of the companies in the construction
sector in Indonesia which engaged in the building construction. So far, PT WIKA Building has
difficulties in deciding the deviation of material usage which happened in manufacturing
employment detail due to the making of material schedule is still done globally. The management is
often getting late in doing field evaluation due to the delay of information about the deviation of usage
material out of the plan that has been made. This information system of controlling usage material
helps the company to control material usage by producing material schedule and completing by
warning system when there is material usage excess and run out of supply material in the warehouse
project. This information system of controlling usage material also can help project manager in
supporting the needed withdrawal of corrective action in order to make the resource can be used as the
target plan. Based on the field trials, this system information can produce material schedule, help
management in controlling process of usage material that completed by warning system when there is
material usage deviation out of the plan, compare between planning and realization material usage
and also produce information that is needed by manager.
Keyword: Information Systems, Material Control, Project Construction

PT Wijaya Karya (WIKA) adalah

mengerjakan

suatu

proyek

konstruksi

salah satu perusahaan bidang konstruksi di

bangunan PT WIKA Bangunan Gedung ini

Indonesia yang bergerak pada pembangunan

akan

gedung.

kebutuhan material. Berdasarkan data master

Jenis

pekerjaan

yang

menjadi

membuat

terbagi menjadi dua yaitu: 1. Gedung

dihasilkan material schedule untuk menjamin

Fasilitas

pembangunan,

ketersediaan material. Material schedule

pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan

dibuat sebagai standar pemakaian material.

tempat

Kebutuhan

antara

lain:

gedung

informasi

kebutuhan

dan

schedule

tinggal,

data

schedule

lingkup bisnis PT.WIKA Bangunan Gedung


meliputi

dan

master

tentang

material

material

perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan,

schedule yang dimaksud adalah melakukan

sarana kesehatan dan lain sebagainya, 2.

pendataan

Gedung

material pada jadwal tertentu.

Hunian

meliputi

usaha

terhadap

jumlah

kebutuhan

pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan


Selama ini PT WIKA Bangunan

gedung yang digunakan untuk bangunan

Gedung

tempat tinggal yaitu: rumah, kompleks


perumahan,

dan

rumah

susun.

kesulitan

dalam

menentukan

penyimpangan pemakaian material yang

Dalam
1

terjadi pada detail pekerjaaan dikarenakan

Berdasarkan permasalahan yang

dalam pembuatan material schedule masih

terjadi,

dilakukan secara global. Saat ini material

informasi pengendalian pemakaian material

schedule yang dibuat hanya pada pekerjaan

proyek konstruksi pada PT WIKA Bangunan

induk saja tanpa membuat pada detail

Gedung yang dilengkapi dengan warning

pekerjaan,

system

kesulitan

dalam

pembuatan

material schedule secara detail dikarenakan


sub

Permasalahan

pekerjaan
lain

yang

untuk
Sistem

didalamnya.
terjadi

dibutuhkan

suatu

membantu

sistem

perusahaan

memantau pemakaian material proyek.

pada satu item pekerjaan induk terdiri dari


banyak

maka

informasi

pengendalian

pemakaian material proyek konstruksi yang

pihak

akan

diimplementasikan

pada

proyek

manajemen bisa mengalami kerugian yang

pembangunan gedung ini diharapkan dapat

semakin

membantu

besar

jika

terlambat

dalam

manajemen

mempermudah

melakukan evaluasi lapangan. Keterlambatan

mengetahui terjadinya penyimpangan antara

dalam

pemakaian material dengan standar rencana

melakukan

disebabkan
keterlambatan

evaluasi

karena

lapangan

seringnya

informasi

terjadi

tentang

yang telah dibuat.

adanya

penyimpangan pemakaian material dengan

LANDASAN TEORI

standar rencana yang telah dibuat. Hal ini

Sistem Informasi

disebabkan karena untuk merekap dan

Menurut Leitch, dkk (Jogianto, 2003:

memetakan item pekerjaan, nama material

11) sistem informasi adalah suatu sistem dalam


suatu

dan volume pemakaian yang terdapat pada

organisasi

kebutuhan

bon pemakaian material membutuhkan waktu

mendukung

yang lama.

yang

pengolahan

mempertemukan
transaksi

harian,

operasi, bersifat manajerial dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

Pengendalian

adalah usaha yang

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

sistematis untuk menentukan standar yang

laporan yang diperlukan. Laporan tersebut dapat

sesuai

dijadikan sebagai informasi untuk mengambil

dengan

merancang

sasaran
sistem

perencanaan,
informasi,

keputusan.
Sistem informasi terdiri dari input,

membandingkan pelaksanaan dengan standar,


menganalisa
penyimpangan

kemungkinan
antara

proses,

adanya

pelaksanaan

dan

output.

Pada

proses

terdapat

hubungan timbal bailk dengan 2 (dua) elemen,

dan

yaitu kontrol kinerja sistem dan sumber-sumber

standar (Mockler dalam Soeharto, 1999:

penyimpanan data, baik berupa karakter-karakter

228).

huruf maupun berupa numerik. Saat ini data bisa


berupa suara atau audio maupun gambar atau

video. Data ini diproses dengan metode-metode

dengan jadwal. Dalam penjadwalan material,

tertentu dan akan menghasilkan output yang

proses pemesanan dan pengiriman material

berupa informasi. Informasi yang dihasilkan

berhubungan erat dengan waktu dimulainya

dapat berupa laporan atau report maupun solusi

aktivitas proyek yang membutuhkan material

dari proses yang telah dijalankan

tersebut.
Adanya hubungan antara jadwal material

Pengendalian

dengan jadwal aktivitas proyek akan membuat

Menurut Mockler dalam Soeharto (1999:

proses penjadwalan menjadi lebih kompleks.

228) pengendalian adalah usaha yang sistematis

Kompleksitas

untuk menentukan standar yang sesuai dengan

kebutuhan

sasaran

sistem

pelaksanaan dengan standar perencanaan dan

informasi, membandingkan pelaksanaan dengan

sekaligus melakukan analisis terhadap terjadinya

standar

penyimpangan

perencanaan,
menganalisa

merancang
kemungkinan

adanya

ini

muncul

untuk

karena

adanya

membandingkan

antara

untuk

kemudian

mengambil

penyimpangan antara pelaksanaan dan standar,

tindakan pembetulan yang diperlukan agar

kemudian mengambil tindakan pembetulan yang

sumber daya dapat dipergunakan secara efektif

diperlukan agar sumber daya digunakan efektif

dan efisien

dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.


Proses pengendalian berjalan sepanjang

Proyek Konstruksi

daur hidup proyek guna mewujudkan performa

Soetrisno (1985) mendefiniskan proyek

yang baik di dalam setiap tahap. Perencanaan

konstruksi sebagai usaha yang direncanakan

dibuat sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan

sebelumnya

pekerjaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya akan

pembiayaan serta penggunaan masukan lain yang

menjadi standar pelaksanaan pada proyek yang

ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dan

bersangkutan, meliputi spesifikasi teknik, jadwal,

dilaksanakan dalam waktu tertentu pula.

dan anggaran. Maka untuk dapat melakukan

dan

memerlukan

sejumlah

Sedangkan menurut (Gould,2002) proyek

pengendalian perlu adanya perencanaan.

konstruksi dapat didefinisikan sebagai suatu


kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu

Material

bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik

Menurut

Ibrahim

konstruksi

meliputi

dibutuhkan

untuk

(1996)

semua

bahan

menyelesaikan

material

biaya, tenaga kerja, material dan peralatan.

yang

Proyek konstruksi dilakukan secara detail dan

bagian

tidak dilakukan berulang.

pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada


suatu proses konstruksi.
Dalam suatu proyek konstruksi setiap
perencanaan dan pengendalian kegiatankegiatan
dalam proyek tersebut akan selalu berhubungan

Context Diagram
kebutuhan material
Bagian Komersial master schedule

Supplier
material schedule

Pada Context Diagram tampak aliran data yang

Mandor

bergerak dari sistem ke masing-masing entitas

data material

laporan pengendalian pemakaian material


laporan pemakaian material

dapat dilihat pada Gambar 1. Context Diagram.


Dari pembuatan context diagram maka

dapat dilakukan proses break down yang biasa

surat jalan pengiriman material

penerimaan
material
data bon
pemesanan
material

disebut sebagai Data Flow Diagram (DFD) level

bon pemakaian material

data supplier
Sistem Informasi Pengendalian Pemakaian
Material

data mandor

0 untuk mengetahui proses secara keseluruhan

kebijakan

bon permohonan pengadaan material


biaya material

dapat dilihat pada Gambar 2. DFD Level 0

Entity Relationship Diagram (ERD)


Bagian Pengadaan

laporan penerimaan material


data penugasan karyawan
data karyawan
laporan pengendalian pemakaian material Manager Proyek
laporan pemesanan material
laporan pemesanan material
data penerimaan

Entity Relationship Diagram berupa

laporan penerimaan material

PDM dapat dilihat pada Gambar 3.

laporan pemakaian material


data persediaan material

Karyawan

Gambar 1. Context Diagram


Gambar 2. DFD Level 0

Gambar 3. Physical Data Model (PDM)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tujuan dari dibangunnya sistem ini
adalah untuk mempermudah bagian komersial
dalam

melakukan

material

proyek

pengendalian
konstruksi

dan

pemakaian
membantu

manager untuk mengambil keputusan


1. Form Master Schedule

Gambar 5. Kebutuhan Material


Gambar 5. Form ini digunakan untuk
mencatat data kebutuhan material.
3. Form Material Schedule
Gambar 6. Form Material Schedule
Gambar 6. Form ini memberikan informasi

Gambar 4. Form Master Schedule

material schedule yang kan dijadikan sebagai


standar rencana pemakaian material.

Gambar 4. merupakan form untuk membuat


data jadwal pekerjaan

proyek yang berfungsi


4. Form Pengendalian Pemakaian Material

menyimpan jadwal pekerjaan proyek.

Gambar 7. Form Pengendalian Pemakaian


Material

2. Form Kebutuhan Material

Gambar 7. Form ini memberikan informasi


apabila terjadi penyimpangan dalam pemakaian
material.
5. Form Perbandingan Rencana-Realisasi
Gambar 8. Form Perbandingan Volume Rencana
dan Volume Realisasi Pemakaian Material

informasi pengendalian pemakaian material di


Gambar 9. Form Perbandingan Biaya Rencana
dan Biaya Realisasi Pemakaian Material

waktu mendatang, antara lain:


1. Dapat dikembangkan dengan sistem informasi

Gambar 8-9. Form ini memberikan informasi

pengendalian upah tenaga kerja, biaya sewa

tentang perbandingan rencana dan realisasi

alat berat dan sistem informasi penjadwalan

pemakaian material

persewaan alat berat berdasarkan waktu


pelaksanaan proyek

KESIMPULAN

2. Pengembangan

Tugas

Akhir

Sistem

lanjut

dapat

dikembangkan dengan sistem informasi yang

Kesimpulan yang dapat diambil dari


pembuatan

lebih

Informasi

dapat menangani kapasitas gudang proyek.

Pengendalian Pemakaian Material adalah sebagai 3. Pengembangan sistem informasi pengendalian


berikut

pemakaian material ini dapat dikembangkan


dengan

1. Sistem Informasi Pengendalian Pemakaian


Material ini dapat menghasillan material

menambahkan

aplikasi

sistem

pendukung keputusan penentuan supplier.

schedule yang dijadikan sebagai standar


dalam pemakaian material

DAFTAR PUSTAKA
Gould, Frederick E. (2002), Managing the
construction
process:
estimating,
scheduling, and project control (2" ed.),
Pearson Education, Inc, New Jersey

2. Sistem Informasi Pengendalian Pemakaian


Material
komersial

ini

dapat

dalam

membantu
proses

bagian

pengendalian

pemakaian material disertai warning system

Ibrahim, 11.B. 1996, Rencana dan Estimasi real


of Cost, Bumi Aksara, Indonesia

3. Sistem Informasi Pengendalian Pemakaian


Material ini menghasilkan informasi berupa:
material

schedule,

informasi

Jogianto, H.M. 2003, Analisis dan Disain Sistem


Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
Andi Offset

tentang

perbandingan volume pemakaian material


dengan standar yang telah dibuat, informasi
perbandingan

biaya

pemakaian

Soeharto, Iman, 1999, Manajemen Proyek Dari


Konseptual Sampai Operasional jilid 1,
Jakarta: Penerbit Erlangga

material

dengan biaya rencana material, informasi


persediaan

material

dan

informasi

sisa

Soetrisno (1985), Dasar-dasar evaluasi dan


manajemen proyek. Yogyakart: Andi Offset

material.
SARAN
Adapun beberapa saran yang diberikan
oleh

penulis

guna

pengembangan

sistem

You might also like