You are on page 1of 11

Jurnal JARKOM Vol. 1 No.

2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

ANALISIS KUALITAS LAYANAN WEBSITE BTKP-DIY


MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0
1

Zahreza Fajar Setiara Putra , Mohammad Sholeh , Naniek Widyastuti


1,2,3

Teknik Informatika, institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta


1
2
zahrezafajarsetiara@gmail.com, muhash@akprind.ac.id

ABSTRACT
WebQual method is one method or technique of measuring the quality of a website
based on the perception of the end user. This method is the development of a method
developed by Parasuraman SERVQUAL, which is widely used prior to the measurement of
service quality. Research on the WebQual instrument developed by the method of Quality
Function Development (QFD). WebQual been developed since 1998 and has undergone
several iterations in the preparation of the dimensions and the question grains. Research
Barnes and Vidgen (2003) who used WebQual 4.0 to measure the quality of a website
maintained by the OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). In the
process of analysis of the sample used tranches of 100 respondents consisting of principals,
teachers and students in elementary and junior high schools in the region. The next stage is
data analysis which consists of test validity, reliability testing and assessment with a Likert
scale. In the validity test using Pearson's formula Bevariate while reliability test using
Cronbach's alpha formula. In the assessment using a Likert scale used 4 assessment intervals,
ie Very Satisfied, Satisfied, Satisfied and Dissatisfied Less.
Keywords: WebQual, validity, reliability, Likert Scale.
INTISARI
Metode Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari
Metode Servqual yang disusun oleh Parasuraman, yang banyak digunakan sebelumnya pada
pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada Webqual tersebut dikembangkan dengan
metode Quality Function Development (QFD). Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun
1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir-butir
pertanyaannya. Penelitian Barnes dan Vidgen (2003) yang menggunakan Webqual 4.0 untuk
mengukur kualitas website yang dikelola oleh OECD (Organization for Economic Cooperation
and Development). Webqual 4.0 tersebut disusun berdasarkan penelitian pada tiga dimensi,
yaitu usability, information quality dan interaction quality. Dalam proses analisis digunakan
tahapan penarikan sampel responden terhadap 100 responden yang terdiri dari kepala sekolah,
guru dan siswa-siswi pada SD dan SMP yang ada di wilayah. Tahapan berikutnya adalah
analisis data yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas dan penilaian dengan skala likert. Pada
uji validitas menggunakan rumus Bevariate Pearson sedangkan uji reliabilitas menggunakan
rumus Alpha Cronbachs. Dalam penilaian menggunakan skala likert digunakan 4 interval
penilaian, yaitu Sangat Puas, Puas, Kurang Puas dan Tidak Puas.
Kata Kunci : Webqual, Validitas, Reliabilitas, Skala Likert.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat dalam hal ini pada dunia pendidikan, terutama perilaku masyarakat yang
menginginkan informasi yang serba cepat dan terbaru dalam hal dunia pendidikan dan
teknologi. Dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang notabenenya sebagai kota pendidikan juga telah memiliki wadah dalam
bidang teknologi, komunikasi dan pendidikan yang ada pada Unit Pelayanan Teknis Daerah
(UPTD) Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) Yogyakarta. Sebagai UPTD Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY , BTKP-DIY berkewajiban memberikan
informasi mengenai dunia pendidikan serta teknologi yang selalu up to date dan mudah diakses

174

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

oleh seluruh masyarakat dan oleh karena itu untuk mengakomodir kebutuhan informasi tersebut
pihak BTKP-DIY telah memiliki sebuah website dengan alamat di http://btkp-diy.or.id/ yang
dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu untuk memberikan feedback
terhadap pihak BTKP-DIY perlu dilakukan analisis terhadap dinerja kualitas website tersebut
terhadap persepsi pengguna akhir, dalam hal ini adalah user atau masyarakat yang mengakses
website tersebut. Oleh karena itu ANALISIS KUALITAS LAYANAN WEBSITE BTKP-DIY
MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL 4.0 penulis jadikan judul untuk Skripsi penulis sebagai
salah satu metode untuk memperoleh penilaian kualitas website dari BTKP-DIY berdasarkan
persepsi pengguna akhir.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pihak BTKP-DIY memperoleh feedback terhadap website http://btkpdiy.or.id/.
b. Bagaimana tanggapan pengguna terhadap website BTKP-DIY.
c. Apakah website BTKP-DIY telah memenuhi kebutuhan pengguna.
Sedangkan tujuan penelitian adalah
a. Memberikan feedback dari pengguna Website BTKP-DIY terhadap pihak yang
bersangkutan dalam hal ini adalah dari BTKP-DIY yang berkaitan dengan
websiteBTKP-DIY.
b. Mengoptimalkan fitur serta menu yang terdapat di dalam website BTKP-DIY agar dapat
mengakomodir semua kebutuhan masyarakat yang berkaiatan dengan dunia
pendidikan dan teknologi.
Dalam tinjauan pustaka yang di gunakan dalam penilitian ini merupakan sebuah
analisis pengukuran kualitas layanan Website milik salah satu Instansi Pemerintah Pusat yaitu
Kementerian Kominfo yang menggunakan Metode Webqual 4.0 (Sanjaya, 2012). Dalam
analisis ini memiliki tujuan memberikan feedback kepada Kementrian Kominfo sebagai bahan
evaluasi bagaimanakah kinerja website yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan mengingat
Kementrian Kominfo memiliki peranan penting sebagai humas Pemerintahan yang memberikan
informasi resmi bagi program atau informasi yang ingin disampaikan pemerintah kepada
masyarakat. Menyesuaikan dengan obyek yang dianalisis sebagai sebuah website informasi
digunakan metode Webqual 4.0 untuk memperoleh hasil penilaian berdasarkan pengunjung
website. Hasil dari analisis kualitas layanan Website Kementrian Kominfo dari 3 dimensi
penilaian yang ada dalam Metode Webqual 4.0 yaitu Usability, Information Quality dan Service
Quality terdapat salah satu dimensi yang dianggap tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna yaitu Information Quality karena nilai dari dimensi tersebut kurang dari signifikan 5%.
Analisis ini memiliki kelebihan telah menggunakan Metode Webqual 4.0 yang merupakan versi
terbaru dari Metode Webqual, akan tetapi di sisi lain analisis ini memiliki kekurangan dari sisi
pengukuran kualitas layanan tiap item-item pertanyaan tidak menggunakan pengukuran Skala
Likert yang hasilnya bisa lebih mudah dipahami.
Daftar pustaka selanjutnya yang digunakan sebagai referensi merupakan sebuah
analisis tentang kualitas layanan website milik Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) di Daerah Surabaya (Miftah N, 2013). Dalam analisis website ini yang menggunakan
metode Webqual memiliki tujuan mendapatkan umpan balik ke pihak pengelola websie
(manajemen) dari sisi kepuasan pengguna akhir dan keinginan pengunjung situs untuk
menggunakan kembali website KPPN Surabaya 1. Hasil dari penelitian ini adalah diketahuinya
hubungan kausal antara kualitas website dengan kepuasan pengguna akhir dan intensitas
penggunaan kembali website yang menitikberatkan sjauh mana persepsi tentang mutu layanan
website yang dirasakan (actual) dengan tingkat harapan (ideal) sehingga diketahui atribut atau
fitur website apa saja yang sudah baik atau masih memerlukan perbaikan. Dalam analisis ini
menggunakan teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM) yang menjadikan analisis ini
memiliki kelebihan sebagai teknik analisis multivariate yang dikembangkan guna menutupi
keterbatasan yang dimiliki oleh model-model analisis sebelumnya yang telah digunakan secara
luas dalam penelitian statistik. Akan tetapi analisis ini juga memiliki kelemahan dalam sisi teknik
analisis yang menggunakan SEM yang hasilnya kurang mudah dipahami dari sisi pemahaman
pembacaan hasil.
Referensi selanjutya merupakan sebuah analisis penilaian tentang kepuasan
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terhadap website yang dimiliki oleh UNY
(Wahidin, 2013). Dalam analisis ini memiliki tujuan memperoleh penilaian tentang tanggapan

175

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Mahasiswa UNY terhadap website yang dimiliki oleh Universitas tersebut dan bagian saja mana
yang perlu diperbaiki oleh pihak Universitas yang mahasiswa perlukan namun belum ada di
website tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitia ini megunakan metode riset lapangan
untuk memperoleh data dikarenakan bahan data untuk melakukan analisis berdasarkan
responden yang terdiri dari mahasiswa UNY menggunakan pembagian kuesioner. Hasil akhir
yang diperoleh dari analisis ini adalah sebuah hipotesis mengenai penilaian mahasiswa secara
umum mengenai kualitas layanan website UNY dengan hasil rata-rata Mahasiswa UNY merasa
puas dengan layanan website UNY. Kelebihan dari analisis ini adalah dalam penilaian
menggunakan Skala Likert yang secara umum hasilnya mudah dipahami dan dibaca namun
dalam analisis ini masih memiliki kerurangan dalam menyajikan kuesioner kepada responden
masih menggunakan cara manual yaitu membagikan angket pertanyaan hardware atau kertas
kepada responden.
WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website
berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL
yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. WebQual sudah mulai
dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan
dimensi dan butir pertanyaannya. WebQual 4.0 disusun berdasarkan penelitian pada area
(dimensi) kualitas sebagaimana termuat dalam Gambar 1.

Gambar 1 Dimensi Kualitas Webqual 4.0


Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file-filenya
saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan
homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di
bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi
hyperlink ke halaman lain dalam web (Agung, 2000). Website adalah situs yang dapat diakses
dan dilihat oleh para pengguna Internet. Pengguna Internet semakin hari semakin bertambah
banyak, sehingga hal ini adalah potensi pasar yang berkembang terus.
Pada sebuah penelitian metode perhitungan suatu kuisoner atau untuk menghitung
sikap tentunya sangat diperlukan, namun acuan tersebut tidak sembarang didapatnya. Banyak
blog atau website yang memberikan panduan di internet, akan tetapi semua itu tidak jelas dari
mana referensinya. Melihat hal tersebut, terkadang kita merasa sulit untuk menemukan
berbagai referensi yang jelas. Disini akan dijelaskan tentang skala likert baik metode
perhitungannya, persentasi jawaban yang diberikan oleh responden atau peneilai serta
bagaimana menentukan interval jawabannya. Skala Likert merupakan metode pengukuran
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiono, 2012).

176

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik
cukup tinggi serta sistem menejemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menumenu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara
pengoperasiannya bahkan bagi orang yang tidak mengenal dengan baik teori statistik (SPSS,
2013). Aplikasi SPSS seringkali digunakan untuk memecahkan problem riset, atau bisnis dalam
hal statistik. Cara kerjanya sederhana, yaitu data yang anda input oleh SPSS akan dianalisis
dengan suatu paket analisis. Menyediakan akses data, persiapan dan manajemen data,
analisis data dan pelaporan.SPSS merupakan perangkat lunak yang paling banyak dipakai
karena tampilannya user friendly dan merupakan terobosan baru berkaitan dengan
perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam e-bussiness. SPSS didukung oleh OLAP
(Online Analytical Processing) yang akan memudahkan dalam pemecahan pengolahan dan
akses data dari berbagai perangkat lunak yang lain, seperti Microsoft Excel atau Notepad.
METODE PENELITIAN
Uji Validitas
Uji validitas merupakan tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan
data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,
2004). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat
untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Dengan kata lain, uji validitas ialah suatu langkah
pengujian yang dilakukan terhadap isi (konten) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk
mengukur ketepatan instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam suatu penelitian. Untuk
mengetahui kevalidan dari instrument yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh
dengan cara mengkorelasikan setiap skor variable jawaban responden dengan total skor
masing-masing variable, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan total skor masingmasing variable, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan
0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Secara umum
ada dua rumus atau cara Uji Validitas yaitu dengan Korelasi Bevariate Pearson dan Correlated
Item-Total Correlation. Korelasi Bevariate Pearson adalah salah satu rumus yang dapat
digunakan untuk melakukan uji validitas data dengan program SPSS dengan demikian penulis
menggunakan Rumus Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment) dalam melakukan
Uji Validitas.
Rumus dari Korelasi Pearson Product Moment adalah:

Keterangan:
X = Skor variabel
Y = Skor total variabel
n
= Jumlah responden
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.
Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi
signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan
dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Pengujian menggunakan uji dua pihak dengan
taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Jika r hitung r tabel (uji dua pihak dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
valid).
Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau itemitem pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
tidak valid).

177

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan
yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda.
Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian mahasiswa
adalah dengan menggunakan metode Alpha (Cronbachs). Metode Alpha sangat cocok
digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50).
Rumus dari metode Alpha (Cronbachs) adalah:

Keterangan:
= Reliabilitas instrument
= Jumlah item pertanyaan yang diuji
= Jumlah varian skor tiap item
= Varian total
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika
alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara
internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya jika alpha
> 0,90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0,70 0,90 maka reliabilitas tinggi. Jika
alpha antara 0,50 0,70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah.
Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
Dari rangkaian kegiatan dapat digambarkan pada Gambar 3.3 yang merupakan diagram alir
langkah penelitian

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

178

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

PEMBAHASAN
Penarikan Sampel Responden
Pada tahap penarikan sampel responden ini menggunakan metode Taro Yamane.
Dalam kasus ini dikarenakan objek yang diteliti merupakan website, penulis mengambil
populasi berdasarkan jumlah pengunjung website mulai dari awal website dipublikasikan. Dari
hasil pengamatan diperoleh jumlah populasi dari pengunjung website BTKP-DIY adalah
105.424 pengunjung hingga pada saat penulis melakukan penelitian pada tanggal 21 Juli 2014.
Dari jumlah populasi tersebut dapat ditentukan jumlah sampel responden untuk analisis kualitas
layanan website BTKP-DIY dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang ada di dalam
(Sarwono, 2006) sebagai berikut:

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi (105424)
d = Jumlah presisi 10% atau d = 0,1
Jadi:

(100 Sampel Responden)


Dari perhitungan tersebut, didapat hasil 99,91 orang, maka dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi,
jumlah sampel yang diteliti sebanyak 100 responden.
Kuesioner
Pada bagian kuesioner ini menjelaskan tentang bagaimana kuesioner disusun dan
butir-butir apa saja yang ada di dalamnya. Dalam penyusunan kuesioner mengacu pada
Metode Webqual 4.0 dan telah ada penyesuaian pada kuesioner yang akan disusun dengan
website yang akan dilakukan analisis yaitu Website BTKP-DIY. Dalam analisis kualitas layanan
Website BTKP-DIY kuesioner dibuat dalam bentuk angket online menggunakan fasilitas yang
ada pada Google Drive untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Contoh kuesioner
onlie yang sudah dibuat pada Google Drive terlampir (lampiran1, lampiran2, lampiran3,
lampiran4, lampiran5) dan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun untuk melakukan analisis
kualitas layanan Website BTKP-DIY pada Gambar 3

179

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Gambar 3. Butir-Butir Pertanyaan Kuesioner Website BTKP-DIY

180

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Uji Validitas
Setelah memperoleh data sabagai bahan analisis, sebelumnya dilakukan terlebih
dahulu uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada sampel
responden. Metode uji validitas dilakukan untuk memperoleh hasil apakah pertanyaanpertanyaan kuesioner yang dibagikan kepada reponden telah valid sebagai pertanyaan dan
dimengerti maksud dan tujuannya oleh responden.
Pada uji validitas digunakan Rumus Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product
Moment) yang dilakukan dengan Software SPSS versi 20 yang telah mendukung digunakannya
rumus ini. Berikut pada Gambar 4.2 merupakan hasil dari hasil uji validitas yang dilakukan
menggunakan Rumus Bivariate Pearson pada SPSS 20.Dari hasil analisis menggunakan SPSS
20 didapat nilai r hasil butir-butir pertanyaan kuesioner dengan skor total. Nilai ini kemudian
dibandingkan dengan nilai r tabel yang dicari pada signifikan 5% dengan uji 2 sisi dan N(jumlah
responden)=100.
DF=N-2
DF=100-2
DF=98 DF 98=0,1966
Dari hasil DF diatas maka di dapat r tabel sebesar 0,1966. jika nilai r hasil analisis kurang dari r
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan
skor total (dinyatakan tidak valid) dan harus dikeluarkan atau diperbaiki. Dari hasil r hitung yang
telah dilakukan dan r tabel yang telah diperoleh maka dapat dilakukan penilaian apakah butirbutir pertanyaan yang ada pada Kuesioner Analisis Layanan Kualitas Website BTKP-DIY telah
valid atau masih ada yang perlu diperbaiki bahkan dikeluarkan yang dapat dilihat pada Gambar
4.
No Butir

R hitung

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

0,567
0,557
0,477
0,55
0,535
0,33
0,684
0,497
0,496
0,338
0,479
0,581
0,434
0,542
0,657
0,58
0,537
0,645
0,384
0,576
0,552
0,731

R tabel

0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966
0,1966

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Gambar 4 Hasil Uji Validitas


Uji Reliabilitas
Setelah mendapatkan data butir-butir pertanyaan kuesioner yang telah valid
berdasarkan uji validitas sebelumnya, tahap selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kekonsistensian angket yang digunakan oleh peneliti
sehigga angket tersebut dapat diandalkan. Dalam tahap uji validasi ini butir-butir pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner dan telah dinyatakan valid dilakukan uji validasi dengan
menggunakan metode Alpha (Cronbachs) pada Software SPSS 20. Metode Alpha sangat
cocok digunakan pada kuesioner berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 020, 0-50). Pada tampilan Gambar 3.8 merupakan hasil dari uji reliabilitas kuesioner Analisis
Kualitas Layanan Website BTKP-DIY menggunakan SPSS 20. Dasar pengambilan keputusan
dalam Uji Reliabilitas adalah jika nilai Alpha lebih besar dari r tabel maka item-item angket yang
digunakan dinyatakan reliabiel atau konsisten, sebaliknya jika nilai Alpha lebih kecil dari rtabel
maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabiel atau tidak konsisten.

181

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Pada hasil tampilan uji reliabilitas pada Sub Hasil dengan menggunakan SPSS 20
diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,873 (lihat pada kolom Cronbachs Alpha) dan kemudian
nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel dengan nilai N=100 dicari pada distribusi nilai r tabel
signifikansi 5% (sama seperti pada uji validitas) diperoleh nilai r tabel DF=N-2 sebesar 0,1966.
Kesimpulannya adalah
Alpha = 0,873 > r tabel = 0,1966
artinya item-item pada angket Analisis Kualitas Layanan Website BTKP-DIY dapat dikatakan
reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian.
Skala Likert
Pada metode ini, penilaian akan kualitas layanan Website BTKP-DIY terhadap
pengguna menggunakan kuesioner yang dirancang dengan skala likert dengan instrumen atau
dimensi berdasarkan metode Webqual 4.0. Metode Webqual 4.0 terdiri dari 3 dimensi yaitu
dimensi Usability, Information Quality, dan Service Interaction. Skala pengukuran untuk tingkat
kepuasan 1 (Tidak Setuju), 2 (Kurang Setuju), 3 (Setuju), 4 (Sangat Setuju). Pada Skala Likert
menggunakan Rumus untuk mengetahui interval penilaian skala numerik seperti pada Gambar
5.
Keterangan :
RS = Rentang skala
m = Angka tertinggi dalam pengukuran
n = Angka terendah dalam pengukuran
b = Banyaknya kelas/kategori yang dibentuk
Rumus:
RS=(m-n)/b
RS=(4-1)/4
RS=0,75

Sangat Puas
Puas
Kurang Puas
Tidak Puas

SP 3,25 x 4
P 2,5 x < 3,25
KP 1,75 x < 2,5
TP 1 x < 1,75

Gambar 5. Interval Skala Likert


Dari hasil penghitungan interval di atas kemudian dapat dibuat table perhitungan tingkat
kepuasan responden terhadap kualitas layanan Website BTKP-DIY dengan skala likert seperti
pada Tabel 3.6.
Skor
: Jumlah total dari masing-masing variable.
Rata-rata
:Skor penilaian(SP*4)+(P*3)+(KP*2)+(TP*1)
dibagi dengan jumlah responden.

Gambar 6 Skala Likert

182

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Gambar 6 (lanjutan)

183

Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014

ISSN:2338-6312

Gambar 6 (lanjutan)
Dari tabel hasil perhitungan tingkat kepuasan responden yang dilakukan pada Sub
Hasil terlihat butir-butir yang ada pada kuesioner mayoritas mendapatkan interpretasi PUAS,
namun ada beberapa butir pertanyaan yang mendapatkan nilai KURANG PUAS dari
responden. Hal ini perlu mendapatkan perharian penting oleh pihak BTKP-DIY untuk
memperbaiki poin-poin yang ada di dalam pertanyaan yang mendapatkan nilai interpretasi
KURANG PUAS agar bisa ditingkatkan lagi.
KESIMPULAN
1. Memperoleh hasil penilaian dari user terhadap Website BTKP-DIY berdasarkan
berdasarkan sampel responden.
2. Hasil yang ada dari penlaian pengguna website BTKP-DIY dapat dijadikan sebagai
feedback bahan evaluasi pengembangan dan perbaikan terhadap website BTKP-DIY agar
dapat lebih mengakomodir keinginan dan sesuai dengan harapan pengguna website.
3. Dari hasil penilaian yang telah dilakukan menggunakan metode Webqual 4.0 diperoleh
hasil bahwa rata-rata pengguna website BTKP-DIY merasa puas dengan fasilitas, menu
dan isi yang ada di dalam website BTKP-DIY baik dari nilai keseluruhan responden
maupun setiap variabel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Miftah N, M. (2013). Analisis Kualitas Layanan Website Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Surabaya I Dengan Metode Webqual. Surabaya: Jurusan Sistem
Informasi, Fakultas Teknik Informatika, ITS.
Sanjaya, I. (2012). Pengukura Kualitas Layanan Website Kementerian Kominfo Dengan
Menggunakan Metode Webqual 4.0. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Badan Litbang SDM, Kemkominfo
RI.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wahidin. (2013). Analisa Kepuasan Mahasiswa Terhadap Website Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). Yogyakarta: Analisa Kepuasan Mahasiswa Terhadap Website
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

184

You might also like