Professional Documents
Culture Documents
3 5 1 SM PDF
3 5 1 SM PDF
1, Februari 2009
1,2,3Jurusan
ABSTRACT
Most of us commonly have ever been hospitalized, and hospitalization
can create anxiety. Anxiety level is influence bay many factors such as physic,
environment, economy, knowledge level, social, and also family social support.
It was a correlation research by using Cross Sectional approach. There
were 97 respondents as the samples in this research. They were the patients
who were hospitalizing in long stay ward PKU Muhammadiyah Gombong
Hospital. The samples were taken by Purposive Sampling technique. The
research was conducted in 14, 21, and 28 of August 2008. The data were
taken by using questionnaire.
The research finding show that 58 respondents (55.67%) experience
medium anxiety, 8 respondents (8.25%) experience serious anxiety, and the
rest have low and very serious anxiety (panic). Mine while 41 respondents
(42.27%) got medium family social support, 50 respondents (51.55%) got
family social support, and the rest got low family social support. The
hypothesis test use was Spearman Rank correlation. The research finding that
is not correlation between family social support with long stay patient anxiety
level with the value p=0.489 (p > 0.05). From the research writhed concluded
that social support given by the family did not totally influence ounces anxiety
level.
Keywords: social support, family, anxiety level, long stay treatment
PENDAHULUAN
Sebagai
mahluk
hidup
manusia
pastilah
memiliki
keluarga. Tanpa adanya keluarga
manusia
takakan bisa
hidup
bahagia. Menurut Salvicion G.
Bailon dan Aracelis Maglaya (1989),
keluarga adalah dua atau lebih
dari individu yang tergabung
karena
hubungan
darah,
hubungan
perkawinan,
atau
pengangkatan dan mereka hidup
dalam
satu
rumah
tangga,
berinteraksi satu sama lain di
dalam peranannya masing-masing
dan
menciptakan
serta
mempertahankan
suatu
kebudayaan. Sedangkan menurut
Friedman
(1998)
keluarga
34
perhatian,
penghargaan
atau
menolong orang dengan sikap
menerima kondisinya, dukungan
sosial tersebut diperoleh dari
individu
maupun
kelompok.
(Kuntjoro, 2002).
Dukungan sosial tersebut baik
secara langsung maupun tidak
langsung dapat mengurangi rasa
cemas pada seseorang yang sedang
dirawat di rumah sakit. Kita tahu
bahwa jika seseorang dirawat di
rumah sakit maka akan timbul
rasa cemas. Rasa cemas tersebut
muncul karena berbagai macam
sebab dan alas an yang tidak dapat
dijelaskan.
Kecemasan adalah perasaan
takut yang bersifat lama pada
sesuatu yang tidak jelas dan
berhubungan dengan perasaan
yang tidak menentu dan tidak
berdaya (May, 1950, dikutip oleh
Stuart& Laraia, 1998). Sedangkan
menurut Panjaitan PB, kecemasan
merupakan proses psikologis dan
tingkah laku terhadap stress dan
merupakan bagian yang penting
dari pengalaman manusia. Gejala
kliniknya bisa berupa rasa takut,
rasa tegang, gelisah, hiperventilasi,
palpitasi kordis dan meningkatnya
tekanan darah, palpitasi, rasa
capek dan lain-lain.
Setelah
dilakukan
studi
pendahuluan
dan
diadakan
wawancara dengan 5 pasien rawat
inap di RSU PKU Muhammadiyah
gombong,
ternyata
didapatkan
keterangan bahwa 3 pasien merasa
gelisah
setelah
menjalani
perawatan dan 2 pasien tidak
merasakan gelisah. Semua pasien
yang diwawancarai mendapatkan
support dan dukungan moril dari
keluarganya, tetapi ada 1 pasien
yang
merasakan
tidak
ada
perbedaannya antara apabila ada
anggota
keluarga
atau
tidak
35
jumlah
N
=
jumlah
populasi
d
=
tingkat
signifikasi (p)
Jadi sampelnya :
749
n=
1+ 749
(0,1)2
=
749
1+ 7,49
749
8,49
= 88,22 = 88 + 10% =
97 sampel
Dengan kriteria inklusi
sebagai berikut :
1. Pasien
yang sedang
menjalani rawat inap di
RSU
PKU
Muhammadiyah
Gombong minimal dua
hari
2. Masih
memiliki
keluarga
3. Tidak
sedang
mengalami
sakit
parah/kondisi terminal
36
37
38
a)
39
2.
3.
4.
mempunyai
tingkat
kecemasan yang berbeda dari
seseorang
yang
sedang
mengalami sakit berat.
Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan di sekitar
seseorang baik kondisi secara
fisiknya
ataupun
nonfisik
seperti
ketenangannya.
Lingkungan yang tenang dan
bersih akan menimbulkan
perasaan yang nyaman dari
pada lingkungan yang tidak
tenang dan kotor (Freud
dalam Hall, 1980). Kondisi
lingkungan tempat seseorang
dirawat di rumah sakit akan
berpengaruh dengan kondisi
psikologisnya
termasuk
kecemasannya.
Keadaan ekonomi
Keadaan
perekonomian
keluarganya/dirinya termasuk
didalamnya adalah pekerjaan.
Seseorang
yang
sedang
mengalami kesulitan ekonomi
akan
berpengaruh
juga
terhadap psikologisnya. Pria
dan
wanita
yang
belum
memiliki pekerjaan cenderung
merasa cemas dan khawatir.
Pria
dan
wanita
pada
dasarnya memiliki perbedaan
yang
jelas
dalam
karakteristiknya
(Kartono,
1989). Jadi dapat diartikan
bahwa keadaan ekonomi yang
dialami pasien rawat inap
dapat mempengaruhi tingkat
kecemasannya.
Tingkat pendidikan
Tingkat
pendidikan
setaip
orang berbeda-beda, dalam
menanggapi
suatu
hal/kejadian
juga
akan
berbeda (Salan, 1997). Dengan
demikian pasien rawat inap
yang tingkat pendidikannya
5.
40
kecemasannya
akan
menurun.
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan tentang hubungan
dukungan sosial keluarga dengan
tingkat kecemasan pada pasien
rawat
inap
di
RSU
PKU
Muhammadiyah Gombong, maka
penaliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi keluarga pasien
Sebaiknya anggota keluarga
membiarkan pasen
yang
menjalani rawat inap untuk
mengeluarkan isi hatinya.
2. Bagi petugas kesehatan
Petugas
kesehatan
yang
bertugas di bagian rawat
inap dalam penatalaksanaan
tindakan
keperawatan
hendaknya
tidak
memperhatikan
aspek
biologis saja tetapi juga
memperhatikan aspek psikis
pasien dan pasien diberi
kesempatan
untuk
mengeluarkan
isi
hatinya/apa
yang
ia
rasakan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian
lebih
mendalam
yang
sifatnya
kualitatif
menggunakan
tehnik
wawancara atau observasi
oleh peneliti langsung atau
teknik yang lain selain
kuesioner agar didapatkan
data yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi . 2002 .
Prosedur Penelitian : Suatu
Pendekatan
Praktek
Edisi
Revisi V . Jakarta : Rineka
Cipta
Effendy, Nasrul. 1998 . DasarDasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat . Jakarta : EGC
Kuntjoro,
Zainuddin.
2002
.Dukungan Sosial Pada Lansia
.
http://www.epsikologi.com/usia/160802.ht
m , diperoleh tanggal 10
Januari 2008
41
42