You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323834273

ANALISIS DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA ODHA DI UPIPI RSUD DR


SOETOMO SURABAYA

Research · March 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.11512.55042

CITATIONS READS

0 845

1 author:

Nuzulul Zulkarnain Haq


Airlangga University
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ODHA Social Suport View project

All content following this page was uploaded by Nuzulul Zulkarnain Haq on 18 March 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA ODHA
DI UPIPI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Nuzulul Zulkarnain Haq


Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C
Mulyorejo Surabaya 60115 Telp(031)5913752 ,5913754 ,Fax. (031)5913257
Email: nuzululzulkarnainhaq@gmail.com

ABSTRACT

HIV was a disease that poses a complex problem. HIV patients require the
presence of family at his side. Family social support and the attention of others can make
decrease his stress problem. The purpose of this research was to identify family social
support to HIV patient in UPIPI RSUD Dr. Soetomo.
This research use descriptive analysis design. The population of patient with
HIV was patients in UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya. The sample were taken by
purposive way and there were 10 respondents that appropriate with inclusion and exclusion
sampling criteria. This research consist of research’s variable that is social support domain.
Data were taken by giving questionnaire to respondents.
The result showed that all four variables of family support are emotional suport
, esteem support, instrumental support and informative support have varying levels.
The conclusion is the social support giving and respon to HIV patient vary
depending on the demographics of each respondent. The level of provision of family social
support and the respon have sufficient and good value.

Keyword : family social support, HIV

PENDAHULUAN menjadi sumber dukungan utama bagi


Penyakit Human penderita karena keluarga yang
Immunodeficiency Virus (HIV) dan senantiasa bisa di andalkan. Keluarga
Acquired Immune Deficiency Syndrome diharapkan mampu untuk memberikan
(AIDS) adalah salah satu penyakit dukungan-dukungan tersebut secara
menular seksual yang menimbulkan menyeluruh, sehingga perlu untuk diteliti
masalah yang sangat kompleks. Selain apakah dukungan sosial ini sudah
terserang dari segi fisik penderita juga terpenuhi.
sering mengalami masalah psikologis, Dukungan kepada ODHA
terutama kecemasan, depresi, rasa merupakan dukungan emosional yang
bersalah (akibat perilaku seks dan dapat diberikan oleh suami/istri, teman
penyalahgunaan obat), marah bahkan sebaya, anggota keluarga bahkan petugas
sampai timbul dorongan untuk bunuh diri kesehatan. Dukungan sosial ini berbeda
(Hutapea, 2003). Penderita juga dengan kontak sosial yang tidak selalu
mengalamai kesulitan dalam penyesuaian memberikan dukungan emosional
dirinya terkait dengan status barunya ini. (Videbeck, 2008). Menurut House
Dalam kondisi seperti ini ODHA dalam (Nursalam & Kurniawati, 2007)
membutuhkan dukungan sosial. dukungan sosial dari keluarga dapat
Keberadaan keluarga sebagai orang berupa dukungan emosional, dukungan
terdekat penderita akan sangat penghargaan, dukungan instrumental dan
dibutuhkan. Keluarga diharapkan dukungan informatif. Dukungan sosial
yang diberikan oleh keluarga dapat keluarga. Salah seorang pasien mengeluh
memberikan semangat bagi ODHA untuk keluarganya kecewa dan malu.
terus melanjutkan hidupnya. Harapan dan Saat ini Indonesia telah menjadi
kepercayaan ODHA akan terbangun jika salah satu dari negara berkembang di
dukungan sosial diberikan oleh orang lain wilayah Asia yang telah digolongkan
kepadanya bukan justru memberikan menjadi negara dengan tingkat epidemi
stigma yang negatif terhadap mereka. yang terkonsentrasi atau concentrated
Kecenderungan ODHA untuk menutup level epidemic karena di Indonesia sudah
diri dari pergaulan di masyarakat terdapat wilayah-wilayah epidemi dengan
menyebabkan memburuknya kondisi angka prevalensi yang sangat besar yakni
fisik, psikososial dan emosional. lebih dari 5% pada subpopulasi yang
Penderita sehari hari harus menanggung beresiko terinfeksi HIV seperti pekerja
beban yang sangat berat berkaitan dengan seks komersial, narapidana, pengguna
proses penyakit dan proses narkoba jarum suntik, darah donor dan
keperawatannya, setiap hari harus ibu hamil (Setyoadi & Triyanto, 2012).
mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV) Laporan perkembangan HIV AIDS di
secara rutin dan menanggung efek Indonesia Triwulan I tahun 2012 oleh
samping dari ARV. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan RI menyebutkan
dukungan sosial dari pasangan, teman bahwa dari Januari sampai dengan Maret
dan keluarga sangat dibutuhkan agar 2012 jumlah kasus baru HIV yang
ODHA tetap patuh dalam menjalani dilaporkan sebanyak 5991 kasus dan HIV
pengobatan dalam jangka waktu yang sebanyak 551 kasus. Jumlah AIDS
lama. tertinggi dilaporkan dari Propinsi Bali
Berdasarkan penelitian sebelumnya (154), Jawa Barat (104), Jawa Timur (65)
menunjukkan bahwa dukungan sosial dan Sulawesi Selatan (56). Secara
dari keluarga mempunyai peran yang komulatif kasus AIDS mulai tahun 1987
sangat penting. Dukungan sosial yang sampai dengan Maret 2012 ketiga
diberikan kepada ODHA akan dapat terbanyak yaitu DKI Jakarta (5118), Jawa
menstabilkan respon emosional, Timur (4663), dan Papua (4469). Jawa
menurunkan tingkat kecemasan dan Timur menduduki rangking kedua
meningkatkan interaksi sosial ODHA tertinggi jumlah kasus AIDS di
(Iyw, 2005). Selain itu dalam penelitian Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan
yang lain juga disebutkan bahwa semakin pada tahun 1987 sampai dengan Maret
tinggi dukungan sosial yang diterima 2012 kasus HIV/AIDS sudah tersebar di
ODHA kecenderungan kebermaknaan 368 (73,9%) dari 498 kabupaten/kota di
hidup ODHA juga semakin tinggi (Astuti seluruh 33 propinsi di Indonesia
& Budiyani, 2010). Hasil studi (Kemenkes, 2012). Jika tidak
pendahuluan yang peneliti lakukan ditanggulangi dapat menyebabkan
dengan wawancara kepada ODHA juga peningkatan kasus secara besar.
telah menunjukkan kondisi yang serupa. Dukungan sosial mempunyai
ODHA merasa dukungan dari keluarga peranan penting dalam mengatasi
selama ini masih minim. Menurut mereka masalah fisik, emosional dan psikososial
stigma negatif dari keluarga terhadap sehari-hari yang dihadapi oleh ODHA
ODHA sangat mereka rasakan. Dari hasil (Setyoadi & Triyanto, 2012). Stigma
observasi di Ruang UPIPI RSUD Dr negatif dan diskriminasi yang telah
Soetomo pada tanggal 6 Mei 2013, dilakukan oleh masyarakat kepada
terdapat 10 pasien ODHA. Pasien yang ODHA telah menyebabkan ODHA
ditunggu oleh keluarga sebanyak 5 pasien terpinggirkan dalam kehidupan
dan 5 pasien sisanya tidak ditunggu oleh bermasyarakat. Sikap dan perilaku seperti
ini menjadikan ODHA minder dan
merasa malu untuk berkumpul. Padahal 1) Kriteria inklusi pasien :
sejatinya ODHA sangat membutuhkan 1) Pasien yang masih tinggal
perhatian dan dukungan yang sangat bersama keluarga.
besar dari orang-orang di sekitarnya. 2) Pasien yang bersedia menjadi
Dukungan sosial yang diberikan oleh responden dalam penelitian.
keluarga, teman , saudara walaupun kecil 3) Anggota keluarga yang tidak
akan dapat membantu mengembalikan bersedia menjadi responden
kepercayaan diri dan harapan. Saat ini 2) Kriteria eksklusi
sudah banyak fasilitas layanan HIV AIDS 1) Pasien yang tidak sadar.
yang sudah disediakan oleh pemerintah. 2. Kriteria Keluarga
Namun, jika sikap dan perilaku 1) Kriteria inklusi keluarga :
masyarakat masih mengucilkan ODHA 1) Anggota keluarga yang
maka mereka akan bersembunyi dan merawat pasien selama
enggan untuk melakukan pemeriksaan ke dirawat di Rumah Sakit
fasilitas kesehatan. Dukungan sosial yang 2) Bersedia menjadi responden
dapat diberikan terutama adalah dalam penelitian.
dukungan emosional berupa kasih sayang 2) Kriteria eksklusi keluarga :
dan perhatian kepada ODHA. Diharapkan 1) Anggota keluarga yang tidak
dengan dukungan sosial dapat bersedia menja di responden.
mengurangi beban beban masalah yang Jumlah sampel dalam penelitian ini
dihadapi oleh ODHA dan juga membantu adalah 10 ODHA dan keluarganya.
ODHA melakukan mekanisme koping Pada penelitian deskriptif dengan
yang adaptif terkait dengan penyakitnya. desain penelitian survei ini memiliki satu
variabel yaitu dukungan sosial yang
METODE terdiri dari empat sub variabel yaitu
Penelitian ini menggunakan dimensi dukungan sosial yang terdiri dari
rancangan penelitian deskriptif dengan dukungan emosional, dukungan
desain penelitian survei, yaitu penelitian penghargaan, dukungan instrumental, dan
dengan melakukan pengumpulan data dukungan informasi. Penelitian dilakukan
yang relatif terbatas dari kasus-kasus pada bulan Januari 2014 dengan
yang relatif besar jumlahnya, penelitian instrument berupa kuesioner tertutup.
ini bertujuan mengumpulkan informasi
tentang variabel. Populasi pada penelitian HASIL
ini adalah pasien ODHA baik yang Tabel 1. Perbandingan interpretasi pada
sedang menjalani rawat inap maupun responden 1A dan 1B
rawat jalan dan keluarga di UPIPI Dimensi Keluarga ODHA
Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Emosional Baik Baik
Perkiraan jumlah rata-rata pasien Penghargaan Cukup Cukup
ODHA/bulan adalah 30 pasien. Instrumental Cukup Baik
Pada penelitian ini peneliti Informasi Cukup Cukup
menggunakan teknik nonprobability
sampling dengan teknik purposive Tabel 2. Perbandingan interpretasi pada
sampling. Teknik ini merupakan teknik responden 2A dan 2B
penetapan sample dengan cara memilih Dimensi Keluarga ODHA
sampel diantara populasi sesuai dengan Emosional Baik Baik
yang dikehendaki peneliti. Jumlah sample Penghargaan Baik Baik
ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi Instrumental Baik Baik
dan eksklusi. Peneliti menetapkan kriteria Informasi Baik Kurang
sampel sebagai berikut:
1. Kriteria Pasien
Tabel 3. Perbandingan interpretasi pada Tabel 9. Perbandingan interpretasi pada
responden 3A dan 3B responden 11A dan 11B
Dimensi Keluarga ODHA Dimensi Keluarga ODHA
Emosional Cukup Baik Emosional Baik Cukup
Penghargaan Cukup Cukup Penghargaan Kurang Kurang
Instrumental Baik Baik Instrumental Baik Baik
Informasi Cukup Cukup Informasi Cukup Cukup

Tabel 4. Perbandingan interpretasi pada Tabel 10. Perbandingan interpretasi pada


responden 6A dan 6B responden 12A dan 12B
Dimensi Keluarga ODHA Dimensi Keluarga ODHA
Emosional Baik Baik Emosional Baik Baik
Penghargaan Baik Baik Penghargaan Baik Baik
Instrumental Baik Baik Instrumental Baik Baik
Informasi Baik Baik Informasi Baik Baik

Tabel 5. Perbandingan interpretasi pada


responden 7A dan 7B PEMBAHASAN
Dimensi Keluarga ODHA Interpretasi pada responden 1A dan
Emosional Baik Baik 1B menunjukkan keempat domain
Penghargaan Cukup Cukup dukungan sosial berada pada kategori
Instrumental Cukup Cukup baik dan cukup. Pada perbandingan
Informasi Cukup Cukup keduanya ditemukan perbedaan persepsi.
Perbedaan ditemukan pada domain
Tabel 6. Perbandingan interpretasi pada instrumental dimana keluarga
responden 8A dan 8B persepsinya cukup sedangkan ODHA
Dimensi Keluarga ODHA persepsinya baik karena ODHA adalah
Emosional Baik Baik ibu rumah tangga yang tidak bekerja
Penghargaan Baik Baik sehingga dukungan instrumental yang
Instrumental Baik Baik diberikan oleh keluarga sangat berarti
Informasi Baik Baik bagi ODHA.
Pada responden 2A dan 2B
Tabel 7. Perbandingan interpretasi pada sebagian besar interpretasi dukungan
responden 9A dan 9B sosial pada keduanya adalah baik. Namun
Dimensi Keluarga ODHA pada perbandingan keduanya ditemukan
Emosional Baik Baik perbedaan pada domain informasi dimana
Penghargaan Baik Baik pada dukungan sosial oleh keluarga
Instrumental Baik Baik persepsinya baik sedangkan untuk respon
Informasi Baik Baik ODHA persepsinya masih kurang karena
usia ODHA yang sudah tua sehingga
Tabel 8. Perbandingan interpretasi pada daya ingat tentang informasi yang
responden 10A dan 10B diterimanya menurun.
Dimensi Keluarga ODHA Pada responden 3A dan 3B terdapat
Emosional Baik Cukup perbedaan persepsi pada domain
Penghargaan Baik Cukup emosional. Persepsi keluarga telah
Instrumental Baik Baik memberikan dukungan sosial yang cukup
Informasi Baik Baik sedangkan respon ODHA persepsinya
sudah baik. Hal ini karena usia ODHA
yang sudah tua dan juga pendidikannya
yang hanya tamat SD sehingga dukungan
emosional sekecil apapun sangat berarti sosial oleh keluarga kepada ODHA
baginya. cukup dan baik. Interpretasi kurang
Pada responden 6A dan 6B seluruh hanya terdapat 1 saja lebih sedikit
domain dukungan sosialnya baik. dibandingkan dengan cukup dan baik.
Perbandingan keduanya juga tidak Sedangkan untuk respon penilaian
ditemukan perbedaan persepsi antara dukungan sosial oleh ODHA secara
keluarga dengan ODHA. Hal ini umum juga didapatkan interpretasi cukup
menunjukkan dukungan sosial pada dan baik.
pasangan 6A dan 6B yang maksimal. Pemberian dukungan sosial yang
Pada responden 7A dan 7B tidak baik kepada pasien HIV/AIDS
terdapat perbedaan persepsi pada mempunyai peran yang sangat penting.
perbandingan keduanya. Sebagian besar Dukungan sosial yang baik dapat
dalam kategori cukup yaitu pada domain membantu mengurangi stress pasien.
penghargaan , instrumental dan Dukungan sosial yang diberikan kepada
informasi. Sedangkan untuk domain ODHA akan dapat menstabilkan respon
emosional interpretasinya baik. Pada emosional, menurunkan tingkat
responden 8A dan 8B juga tidak kecemasan, dan meningkatkan interaksi
ditemukan perbedaan persepsi. Semua sosial ODHA (Iyw, 2005).
domain dukungan sosial pada kategori Pada saat penelitian berlangsung,
baik. Pada responden 9A dan 9B semua peneliti melihat beberapa diantara ODHA
domain juga pada kategori baik. ditunggui oleh beberapa keluarganya. Hal
Perbandingan keduanya juga tidak ini dapat meningkatkan dukungan sosial
ditemukan perbedaan persepsi. yang diaraskan oleh ODHA di UPIPI
Pada responden 10A dan 10B RSUD Dr. Soetomo. Dukungan dari
sebagian besar domain dukungan sosial keluarga sebagai orang terdekat pasien
dalam kategori baik. Perbandingan akan mampu memberikan dorongan
keduanya menunjukkan perbedaan pada semangat positif bagi si ODHA.
domain emosional dan penghargaan.
Pada kedua domain ini dukungan dari KESIMPULAN DAN SARAN
keluarga persepsinya sudah baik Kesimpulan
sedangkan persepsi dari ODHA adalah 1. Tingkat pemberian dukungan sosial
cukup karena pendidikan ODHA yang oleh keluarga kepada ODHA di
lebih tinggi dari keluarga sehingga Ruang UPIPI RSUD Dr. Soetomo
menilai kepedulian dari keluarga sudah secara umum terdapat 2 interpretasi
cukup. yaitu cukup dan baik dimana sebagian
Pada responden 11A dan 11B besar adalah baik. Keluarga ODHA
ditemukan domain yang masuk kategori sebagain besar mendampingi pasien
kurang yaitu pada domain penghargaan selama perawatan.
baik persepsi keluarga maupun persepsi 2. Respon penilaian dukungan sosial
ODHA. Perbandingan pada pasangan ini oleh ODHA di Ruang UPIPI RSUD
ditemukan perbedaan persepsi pada Dr. Soetomo secara umum terdapat 2
domain emosional. Pada keluarga interpretasi yaitu cukup dan baik
persepsinya baik sedangakan respon dimana sebagian besar adalah baik.
ODHA persepsinya cukup.Pada Respon penilaian yang baik
responden 12A dan 12B semua domain menunjukkan dukungan sosial dari
berada pada kategori baik. Tidak keluarga yang efektif.
ditemukan perbedaan persepsi pada 3. Masing-masing domain dukungan
perbandingan keduanya. sosial keluarga di Ruang UPIPI
Berdasarkan data secara umum RSUD Dr. Soetomo memiliki
didapatkan tingkat pemberian dukungan interpretasi yang berbeda-beda.
Domain emosional dan instrumental teori & praktik. 5th ed.
memiliki interpretasi baik Jakarta: EGC.
dibandingkan dengan domain Gallant, J., 2010. 100 Tanya Jawab
penghargaan dan informasi. Mengenai HIV dan AIDS.
Jakarta Barat: PT Indeks.
Saran Hidayat, A.A.A., 2010. Metode
Penelitian Kesehatan. 1st ed.
1. Keluarga yang mendampingi ODHA
Surabaya: Health Book
di Ruang UPIPI RSUD Dr. Soetomo
Publishing.
diharapkan dapat peka terhadap
Hutapea, R., 2003. AIDS & PMS dan
respon penilaian ODHA terhadap
Pemerkosaan. Jakarta: PT
dukungan sosial yang diberikan oleh
RINEKA CIPTA.
keluraga sehingga perbedaan persepsi
Iyw, 2005. Pengaruh Dukungan
dapat diminimalkan.
Keluarga Terhadap
2. Perawat di Ruang UPIPI RSUD Dr.
Perubahan Respon Sosial-
Soetomo diharapakan dapat
Emosional Pasien HIV-AIDS.
memberikan edukasi kepada keluarga
Skripsi. Surabaya:
pasien tentang pentingnya dukungan
Universitas Airlangga.
sosial dari keluarga dan dapat
Kemenkes, 2012. Laporan
memberikan tindakan terhadap
Perkembangan HIV-AIDS
perbedaan persepsi ODHA dan
Triwulan I Tahun 2012.
keluarga.
Jakarta: Kementerian
3. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
Kesehatan RI.
dapat mengembangkan penelitian
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
dengan jumlah responden yang lebih
Metodologi Penelitian Ilmu
besar untuk mendapatkan hasil yang
Keperawatan. Jakarta:
lebih maksimal mengenai perbedaan
Salemba Medika.
persepsi antara ODHA dengan
Nursalam & Kurniawati, N.D., 2007.
keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Terinfeksi HIV AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Salemba Medika.
Ali, Z., 2006. Pengantar Keperawatan
Nursalam & Kurniawati, N.D., 2011.
Keluarga. Jakarta: Penerbit
Asuhan Keperawatan Pada
Buku Kedokteran EGC.
Pasien Terinfeksi HIV/ AIDS.
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian:
Jakarta: Salemba Medika.
Suatu Pendekatan Praktik.
Riduwan, 2010. Skala Pengukuran
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Variabel-variabel Penelitian.
Astuti, A. & Budiyani, K., 2010.
1st ed. Bandung:
Hubungan Antara Dukungan
ALFABETA.
Sosial Yang Diterima Dengan
Setyoadi & Triyanto, E., 2012. Strategi
Kebermaknaan Hidup Pada
Pelayanan Keperawatan Bagi
ODHA. Skripsi. Yogyakarta:
Penderita AIDS. Yogyakarta:
Fakultas Psikologi
Graha Ilmu.
Universitas Mercu Buana.
Soedarto, 2010. Virologi Klinik. Jakarta:
Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2012.
Sagung Seto.
Statistik HIV/ AIDS di
Videbeck, S.L., 2008. Buku Ajar
Indonesia. spiritia.or.id.
Keperawatan Jiwa. I ed.
Friedman, M.M., Bowden, V.R. & Jones,
Jakarta: Penerbit Buku
E.G., 2010. Buku ajar
Kedokteran EGC.
keperawatan keluarga : riset,
Widoyono, 2011. Penyakit Tropis
Epidemiologi, Penularan,
Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

View publication stats

You might also like