Professional Documents
Culture Documents
P8-19c FOGLER
P8-19c FOGLER
T 0 214
T s=164 , 184
c. Suppose that the fluid is now heated 5 aove the temperature in part
a and then cooled 10 , where it remains. What will be the
conversion? (Ans: X = 0.9)
d. What is the extinction temperature for this reaction system? (Ans:
T 0 =200
e. Write a question that requires critical thinking and then explain why your
question requires critical thinking [Hint: See preface section B.2]
Additional information:
Heat of reaction (constant)
Heact capacity of A and B
UA
Ambient temperature (Ta)
Jawaban:
1. Langkah 1
Pada langkah pertama, kita harus mencari nilai kalor yang dipindahkan
kedalam reaktor dengan persamaan sebagai berikut:
R ( T )=Cp ( 1+ K ) ( T T c )
Dimana
UA
K=
=
FA 0C p A
TC =
(1)
cal
.
min
=1
gmol
cal
(0.5
)(2
)
min
gmol .
1
(2)
T 0 + K T a T 0+1( 100)
=
=(0.5 T 0 +50)
1+ K
1+1
(3)
(4)
2. Langkah 2
Membuat kurva R(T) terhadap T
T ()
G(T) (Cal/gmol A)
R(T) (Cal/gmol A)
140
150
160
170
180
190
195
200
205
210
215
220
225
230
235
240
250
120
10
-20
-40
-60
-80
-100
-110
-120
-130
-140
-150
-160
-170
-180
-190
-200
-220
130
12
40
20
-20
-40
-60
-70
-80
-90
-100
-110
-120
-130
-140
-150
-160
-180
140
14.5
80
60
40
20
-20
-30
-40
-50
-60
-70
-80
-90
-100
-110
-120
-140
150
17
120
100
80
60
40
20
10
-10
-20
-30
-40
-50
-60
-70
-80
-100
160
20
160
140
120
100
80
60
50
40
30
20
10
-10
-20
-30
-40
-60
162
22.5
168
148
128
108
88
68
58
48
38
28
18
-2
-12
-22
-32
-52
164
31
176
156
136
116
96
76
66
56
46
36
26
16
-4
-14
-24
-44
166
45
184
164
144
124
104
84
74
64
54
44
34
24
14
-6
-16
-36
168
69
192
172
152
132
112
92
82
72
62
52
42
32
22
12
-8
-28
170
85
200
180
160
140
120
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
-20
172
89
208
188
168
148
128
108
98
88
78
68
58
48
38
28
18
-12
174
90
216
196
176
156
136
116
106
96
86
76
66
56
46
36
26
16
-4
176
91
224
204
184
164
144
124
114
104
94
84
74
64
54
44
34
24
178
92
232
212
192
172
152
132
122
112
102
92
82
72
62
52
42
32
12
180
92.5
240
220
200
180
160
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
20
190
95
280
260
240
220
200
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
60
200
98
320
300
280
260
240
220
210
200
190
180
170
160
150
140
130
120
100
3. Langkah 3
Dengan menggabungkan kurva G(T) dan R(T) seperti pada tabel diatas,
didapatkan kurva G(T) dan R(T) terhadap T seperti berikut:
G(T)
To = 140
To = 150
To = 160
To = 170
To = 180
To = 190
To = 195
40
To = 200
To = 205
20
To = 210
To = 215
To = 220
To = 230
To = 240
To = 250
130
150
170
190
210
120
140
160
180
200
220
T(C)
4. Langkah 4
Dari grafik diatas, kita dapat menentukan suhu steady-state (Ts), yang
merupakan titik potong antara kurva G(T) vs T dengan kurva R(T) vs T
pada setiap nilai To. Nilai Ts akan diurutkan pada tabel dibawah ini:
To
Ts
To
Ts
To
Ts
()
140
150
160
170
180
190
195
200
205
210
215
()
122.5
127.5
133
138
144
149
152
154
157
160
163
()
195
200
205
210
215
220
230
240
250
()
169
172.5
175
178
181
183
189
194
199.5
()
195
200
205
210
215
()
169
168.5
167
166
163
5. Langkah 5
Langkah selanjutnya adalah membuat kurva To vs Ts serta kurva
temperatur ignition-extinction, seperti dibawah ini:
Ts vs To
210
200
190
180
170
Ts (C) 160
150
140
130
120
120
140
160
180
200
220
240
260
To (C)
140
160
180
200
220
240
To (C)
T 0 214
260
Dengan
X=
K
K +1 , maka persaaman diatas dapat ditulis ulang menjadi
G ( T )=( HcB ) X
(6)
( Hc B ) X Cp ( 1+K ) ( T T c )
(8)
X Ts
(9)
Dari persaman 6 dan 9 dapat dilihat bahwa konversi memiliki nilai yang
berbanding lurus dengan G(T) dan suhu steady state reaktor (TS). Maka
agar reaktor dapat beroperasi pada tingkat konversi yang tinggi, kita dapat
meninjau kondisi upper steady state, sebab pada kondisi ini nilai G(T)
tinggi. Berdasarkan pada grafik Ts dan To pada langkah 5, terlihat bahwa
kondisi upper steady state akan tercapai bila suhu inlet lebih dari 214
.
b. What is the corresponding temperature of the fluid in the CSTR at this
inlet temperature? (Ans:
T s=164 , 184
S2
Karena reaksi berlangsung pada kondisi upper steady state, maka pada To
= 209 dihasilkan energi sebesar 92 cal/g mol A, sehingga konversi
dapat dihitung sebagai berikut:
G ( T )=( HcB ) X
(6)
X=
G (T )
Hc B
cal
A
gmol
X=
=0.92
cal
100
A
gmol
92
Temperatur extinction adalah suhu inlet minimum (To) yang mana jika To
diturunkan sedikit dapat menyebabkan penurunan suhu steady dari kondisi
upper steady state menjadi kondisi lower steady state. Berdasarkan kurva
temperatur ignition extinction pada langkah 5, nilai temperatur extinction
terjadi ketika To = 200 . Hal ini dapat dilihat dari perubahan suhu
steady state (Ts) yang terjadi pada suhu To dibawah 200 , dari dari
kondisi upper steady state menjadi kondisi lower steady state.
e. Write a question that requires critical thinking and then explain why
your question requires critical thinking [Hint: See preface section B.2]
Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi suhu suatu
kondisi steady?
Jika kasus pada soal diganti menjadi reversibel, adakah
pengaruhnya terhadap konversi yang dihasilkan?