You are on page 1of 3

- : - :

!".

" " [:



...
- -
: .] -



(( :


))


(( :
.))

[ :


] { }7: : - -
: .


((:


.))

" : "... [:



. :

...
-
:- - ....].-
-
.
-
-

.!!
-- --

( :) 6771
:



.
:







.

.



.
. .



Fatwa nomor (1726):
Soal:
Berhubung dengan dekatnya musim Haji; telah terbetik bagi saya untuk mencetak
gambar Ka`bah Musyarrafah dan Masjid Nabawi pada jam untuk dibagikan kepada
jamaah Haji guna mengingatkan mereka dengan perasaan suci selama mereka
menunaikan ritual ibadah; karena mereka akan selalu melihat jam waktu shalat
tersebut, dan barangkali -wahai yang Mulia- karena hal inilah Saya terdorong (untuk
bertanya) kepada Anda; karena Anda (insya Allah) akan memberi saya fatwa
sebagaimana mestinya yang mengizinkan percetakan gambar Kabah Musyarrafah
dan Masjid Nabawi pada jam tangan dan jam dinding, untuk kemudian diserahkan
kepada kantor bea cukai bagian impor, semoga Allah tidak menghalangi kami untuk
mendapatkan bimbingan agama dari Anda, dan semoga Allah senantiasa menjaga
Anda.
Jawab:
(Hukum) asal dalam menggambar apa-apa yang tidak memiliki roh berupa gunung,
tanaman, pohon, laut, dan seluruh benda mati adalah boleh, akan tetapi terkadang
(hukumnya) berkaitan dengan apa-apa yang mengharuskan haramnya percetakan
gambar tersebut, karena pada kiswah kabah telah tertulis ayat-ayat Alqur-an, begitu
juga dengan dinding Masjid Nabawi telah tertulis padanya ayat-ayat Alqur-an dan
nama-nama Allah, gambar-gambar yang dicetak pada jam tangan dan jam dinding
tersebut mengharuskan adanya percetakan ayat pada jam tersebut, dan hal tersebut
merupakan pelecehan terhadap ayat-ayat Alqur-an dan nama-nama Allah taala;
karena (hal tersebut) merupakan penghinaan (yang terjadi) ketika seseorang
bersetubuh dengan istrinya sedangkan jam tersebut berada di tangannya, begitu juga
ketika dia masuk ke toilet, ketika melakukan pekerjaan-pekerjaan tangan yang kotor,
ketika membawanya dalam keadaan junub, dan selain dari itu berupa penghinaan
yang tidak layak. Adapun gambar Masjid Nabawi bersama ayat-ayat Alqur-an dan
nama-nama Allah yang terdapat pada jam dinding, maka ini juga merupakan jenis
penghinaan (yang terjadi) ketika adanya rehab (dinding) yang rusak, ketika
dipindahkan dari satu rumah ke rumah yang lain, dan selain dari itu.

Kemudian percetakan tersebut juga merupakan bentuk berpaling dari Alqur-an,


berpaling dari mempelajari agama, berpaling dari beribadah dengan membacanya, dan
berpaling dari mengambil pelajaran darinya, serta memberi nasihat dengannya; karena
ia digunakan sebagai iklan promosi perdagangan dan sarana untuk mendapatkan profit
serta penumpukan harta, lalu terkadang sebagian dari gambar tersebut digunakan
sebagai hijab, dan sebagian gambar yang lain dibawa (sebagai jimat), atau
menggantungkannya untuk tabarruk, untuk penjagaan dari mara-bahaya, dan apa-apa
yang dikhawatirkan berupa para pencuri serta berbagai macam bencana, oleh karena
ini maka mencetak gambar-bambar Kabah dan Masjid Nabawi pada jam adalah
mutlak tidak boleh, dan wajib untuk mencegah masuknya (barang tersebut) dari
Kerajaan (Arab Saudi).
Wabillahittawfiq wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi
wa sallam
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa
Ketua: Abdul `Aziz bin Abdullah bin Baz.
Wakil Ketua Komite : Abdurrazzaq Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghadyan
Anggota : Abdullah bin Quud

:

You might also like