Professional Documents
Culture Documents
The Stress Recovery of Transportation and the Meat Quality in Indigenous Goat (Haryoko et al.)
13
PENDAHULUAN
Penanganan ternak sebelum dan sesudah
pemotongan dapat mempengaruhi sifat fisik daging
yang dihasilkan. Jenis pengananan pada ternak
sebelum dipotong yang dapat mempengaruhi sifat
fisik daging adalah kondisi fisik dan cekaman yang
dialami oleh ternak. Cekaman dapat disebabkan
karena proses dan selama pengangkutan
(transportasi), suhu lingkungan yang terlalu panas
atau terlalu dingin, perlakuan yang kasar, suara yang
asing dan sangat mengganggu (Forrest et al., 1975).
Keadaan cekaman akan meningkatkan produksi
hormon kortisol yaitu hormon yang dihasilkan oleh
korteks adrenal.
Hormon kortisol akan memacu proses
glikogenolisis dan glikolisis pada hati dan otot serta
menghambat sintesis glikogen (Tarrant, 1989). Hal
ini akan menyebabkan cadangan glikogen dalam otot
dapat berkurang atau habis. Pada saat ternak
dipotong, cadangan glikogen rendah, maka dalam
proses glikolisis anaerob akan dihasilkan asam laktat
yang rendah pula. Kondisi ini akan berpengaruh
terhadap derajat keasaman (pH) akhir yang dicapai
yaitu akan lebih tinggi dibandingkan pada ternak
yang saat dipotong memiliki cadangan ototnya tinggi
(Swatland, 1984).
Glikogen otot yang rendah saat ternak
dipotong akan mempengaruhi derajat keasaman
daging setelah ternak mati. Jika derajat keasaman
otot tetap tinggi maka respirasi mitokondria juga tinggi
dan mioglobin akan dideoksigenasi sehingga daging
menjadi berwarna merah gelap (Ashmore et al., 1973).
Jacobs et al., 1973 melaporkan bahwa domba yang
mengalami cekaman sebelum disembelih akan
menghasilkan daging yang kurang empuk.
Pada umumnya cara untuk mengatasi
rendahnya cadangan glikogen otot adalah dengan
memberi waktu istirahat yang cukup pada ternak yaitu
antara 12 sampai 24 jam (Buckle et al., 1987). Namun
hal ini kurang praktis karena waktu istirahat terlalu
lama. Pemberian istirahat yang singkat yaitu selama
3 jam disertai dengan pemberian larutan gula pasir
diharapkan dapat meningkatkan cadangan glikogen
otot. Gula pasir mengandung 99,8 persen sukrose
yaitu bahan penting dalam makanan dan berbentuk
kristal. Sukrose ini merupakan disakarida yang akan
14
Tabel 1. Rataan kadar kortisol serum darah kambing jantan lokal pada perlakuan yang berbeda
Perlakuan
Kortisol serum darah (g/l)
K0
34,83 0,59
K1
94,28 0,40
K2
27,38 0,68
K3
51,73 0,82
The Stress Recovery of Transportation and the Meat Quality in Indigenous Goat (Haryoko et al.)
15
Tabel 2. Rataan Kadar Glikogen, Asam Laktat, dan Derajat Keasaman Daging Kambing Jantan
pada Perlakuan, Jenis Otot, dan Lama Pelayuan yang Berbeda
Lama
Kadar
Derajat Keasaman
Perlakuan
Jenis Otot
Kadar Glikogen (%)
Pelayuan
Asam Laktat (%)
(pH)
(jam)
K0
Bf
0
0,85 0,20
0,31 0,02
6,47 0,29
6
0,60 0,13
0,45 0,05
6,15 0,08
Ld
0
0,67 0,06
0,37 0,12
6,29 0,21
6
0,55 0,06
0,42 0,08
6,10 0,14
Rataan
0,67 0,11
0,39 0,07
6,25 0,27
K1
Bf
Ld
K2
Bf
Ld
K3
Bf
Ld
0
6
0
6
Rataan
0,20 0,14
0,07 0,05
0,14 0,09
0,04 0,03
0,11 0,08
0,20 0,07
0,23 0,07
0,26 0,07
0,29 0,07
0,24 0,07
6,82 0,19
6,27 0,26
6,54 0,23
6,28 0,23
6,47 0.24
0
6
0
6
Rataan
0,56 0,11
0,31 0,14
0,35 0,09
0,09 0,01
0,33 0,09
0,25 0,05
0,23 0,16
0,23 0,03
0,37 0,03
0,27 0,07
6,57 0,19
6,26 0,25
6,57 0,28
6,24 0,15
6,41 ,0,23
0
6
0
6
Rataan
0,37 0,05
0,10 0,01
0,40 0,08
0,11 0,05
0,25 0,05
0,31 0,04
0,37 0,12
0,46 0,06
0,51 0,06
0,41 0,07
6,44 0,22
6,25 0,13
6,24 0,19
6,20 0,19
6,28 0,17
Kadar glikogen
Data rataan kadar glikogen, asam laktat dan
derajat keasaman (pH) daging kambing jantan lokal
pada berbagai perlakuan, jenis otot, dan lama
pelayuan yang berbeda disajikan pada Tabel 2.
Rataan kadar glikogen daging kambing pada
perlakuan K0, K1, K2, K3 berturut-turut 0,67; 0,11; 0,33
dan 0,25 persen. Hasil analisis variansi menunjukkan
bahwa kadar glikogen daging kambing pada
perlakuan K0 vs K1, K2, K3 berbeda sangat nyata.
Perlakuan K1 vs K2, K3 juga berbeda nyata dan K2 vs
K3 menunjukkan perbedaan yang tidak nyata.
Sugianto (1989) melaporkan kambing yang tidak
mengalami pengangkutan, kadar glikogen daging
pada lama pelayuan 0 jam sebesar 0,918 persen. Hasil
pemeriksaan pada lama pelayuan nol jam diperoleh
petunjuk bahwa K1 lebih rendah daripada K0, K2, dan
K3. Hal ini disebabkan oleh cekaman akibat
pengangkutan sehingga proses pemecahan glikogen
dalam otot akan dipercepat dan sintesa glikogen
dihambat. Akibatnya kadar glikogen daging setelah
16
The Stress Recovery of Transportation and the Meat Quality in Indigenous Goat (Haryoko et al.)
17
1.
2.
3.
KESIMPULAN
Pengangkutan sejauh 100 km atau selama 2 jam
akan meningkatkan cekaman pada kambing
ditandai dengan meningkatnya kadar kortisol
serum darah dan menurunnya kadar glikogen
awal daging pada kambing tersebut.
Pemberian istirahat selama 3 jam setelah
pengangkutan dapat menurunkan kadar kortisol
serum darah dan dapat memperbaiki kadar
glikogen awal daging kambing.
Pemberian larutan gula pasir 25 persen sebanyak
200 ml yang diminumkan secara paksa selama
kambing beristirahat 3 jam dapat menimbulkan
cekaman tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
18
The Stress Recovery of Transportation and the Meat Quality in Indigenous Goat (Haryoko et al.)
19