Professional Documents
Culture Documents
DENTINO
JURNAL KEDOKTERAN GIGI
Vol II. No 1. Maret 2014
Laporan Penelitian
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BERKUMUR LARUTAN
TEH PUTIH (Camellia sinensis L.) SEDUH KONSENTRASI 100 %
DENGAN 50 % DALAM MENINGKATKAN pH SALIVA
Tinjauan pada Mahasiswa PGPAUD FKIP Angkatan 2010
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
30
Korespondensi: Nida Amalia, Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat, Jalan Veteran 128 B, Banjarmasin, KalSel, email: nidulnduldul@gmail.com
PENDAHULUAN
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) Depkes tahun 2007 menunjukkan bahwa
secara umum prevalensi penyakit gigi dan mulut
tertinggi meliputi 72,1% penduduk, dan 46,6%
diantaranya merupakan karies aktif.1 Prevalensi
karies yang tinggi ini menjadi bukti kurangnya
kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya.2Terdapat empat
faktor utama yang berperan dalam proses
terjadinya karies, yaitu host, mikroorganisme,
substrat, dan waktu. Faktor-faktor tersebut bekerja
bersama dan saling mendukung satu sama lain.3
Saliva sebagai salah satu faktor primer risiko
karies memiliki peranan penting dalam kesehatan
rongga mulut. Saliva sebagai sistem penyangga
untuk menjaga pH optimal mulut, yaitu pH yang
cenderung basa. Jika tanpa saliva, maka setiap kita
makan akan terbentuk lingkungan yang asam yang
akan mendukung pertumbuhan bakteri kariogenik.
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari terutama
makanan yang bersifat asam dapat mempengaruhi
pH saliva di dalam rongga mulut, pH saliva
menjadi turun dan bersifat asam. Selain itu, hasil
metabolisme karbohidrat oleh mikroorganisme
dalam rongga mulut juga menghasilkan asam yang
akan memicu proses demineralisasi email dan
dentin, sehingga terjadi karies.4,5
Penggunaan larutan kumur adalah salah satu
cara yang cukup berhasil dalam menjaga
kebersihan mulut.6 Obat kumur yang sering
digunakan adalah obat kumur antiseptik, akan
tetapi penggunaan antiseptik dalam obat kumur
dewasa ini diduga dapat berefek karsinogenik
terhadap penggunanya. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian McCullough dan Farah yang menyatakan
bahwa pemakaian mouthwash dengan kandungan
antiseptik berupa alkohol dapat memicu terjadinya
kanker mulut.7,8 Dewasa ini telah berkembang
penggunaan obat tradisional sebagai alternatif yang
lebih aman dibandingkan zat kimia.9
Teh merupakan minuman paling popular di
antara berbagai minuman.Selain nikmat, minum teh
dalam bentuk seduhan juga mempunyai banyak
manfaat yang baik untuk kesehatan termasuk
kesehatan rongga mulut.Minuman dari pucuk daun
teh(Camellia sinensis) ini dapat memperkuat gigi,
melawan bakteri dalam mulut, dan mencegah
terbentuknya plak gigi.10Teh memiliki kandungan
kaya sumber polifenol (katekin) yang merupakan
bagian dari flavonoid. Empat katekin utama adalah
epigalocathechin-3-gallate (EGCG) yang kira-kira
59% dari total katekin, epigalocathecin (EGC)
19%,
epicatechin-3-gallate
(ECG)
13,6%,
epicatechin (EC), dan 6,4% kafein.11
31
pH Saliva
Sebelum
berkumur
Sesudah
berkumur
Selisih
Rata-rata
Teh putih
Teh putih
konsentrasi konsentrasi
100%
50%
6,922
6,991
7,053
7,082
0,131
0,091
32
33
responden
dapat
mempengaruhi
pH
saliva.Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan
efektifitas antara teh putih (Camellia sinensis. L)
seduh konsentrasi 100% dan 50% sebagai obat
kumur terhadap peningkatan pH saliva.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan. Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta:
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2007.
Hal: 141-142.
2. Simanjuntak CMK. Hubungan Keadaan Saliva
dengan Risiko Karies pada Siswa X SMK
Negeri 9 Medan. Repository USU 2011. Hal:
1, 16, 54-55.
3. Soesilo D, Rinna ES, Indeswati D. Peranan
Sorbitol dalam Mempertahankan Kestabilan
pH Saliva pada Proses Pencegahan Karies.
Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal)
2005; 38: 25-28.
4. Mgowan K. The Biology of Saliva
2005;(online),(http://discovermagazine.com/20
05/oct/ the - biology - of - saliva), diakses 24
Januari 2013).
5. Stookey GK. The Effect of Saliva on Dental
Caries. JADA. 2008; 139(S):11-17.
6. Endarti, Fauzia, Eeli Z. Manfaat Berkumur
dengan Larutan Ekstrak Siwak (Savadora
Persica). Majalah Kedokteran Nusantara 2007;
40(1): 29-37.
7. McCullough MJ, Farah CS. The Role of
Alcohol in Oral Carsinogenesis with Particular
Reference
to
Alcohol-containing
mouthwashes. AustDent J 2008; 53:302-305.
8. Rahmah N, Aditya RKN. Uji Fungistatik
Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap
Candida albicans. BIOSCIENTIAE 2010;
7:17-24.
9. Sundari D, Budi N, M. Wien W. Toksisitas
Akut (LD50) dan Uji Gelegat Ekstrak Daun
Teh Hijau (Camellia sinensis (Linn.) Kunze)
pada
Mencit.
Media
Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan 2009; XIX: 198203.
10. Afifah N. Uji Beda Pemberian Teh Hijau dan
Teh hitam terhadap Perubahan pH Saliva
Secara In Vivo. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2010.
Hal: 12-42.