Professional Documents
Culture Documents
9801 22014 1 SM PDF
9801 22014 1 SM PDF
Abstract
Verbal abuse in children is all forms of greeting parents to children who are threatening, scaring, and insulting.
This happens every day at home should be the safest place and refuge for children. Economic, social,
employment, lack of knowledge to educate children and parents lack understanding of religion contributing
cause parents do violence on their children. Parents commit verbal violence as a way to educate children is
naughty and not obedient, so it is necessary to study in order to know the factors related to the behavior of
parents in verbal violence against children pre-school age. Quantitative research methods with descriptive
analytic approach. The research sample 76 people, with a proportionate random sampling technique. Instrument
questionnaire. The research variables include variables such as age, education, economics, attitudes, knowledge,
experience, environment, and the dependent variable is the verbal violent behavior. The analysis of univariate
and bivariate data using chi square test. Results of this study there was no correlation with the behavior of a
parent education did verbally abuse her son (p = .767), there is no economic relationship with the parents'
behavior on their verbal violence (p = .248), there is a correlation between age of knowledge, attitude,
experience and the environment there is a relationship with the parents' behavior on their verbal violence (p <
0,001).
Keywords: verbal violence, parents, children pre-school age
Abstrak
Kekerasan verbal pada anak merupakan semua bentuk ucapan orang tua kepada anak yang bersifat mengancam,
menakuti, dan menghina. Hal ini terjadi setiap harinya di rumah yang seharusnya menjadi tempat teraman dan
berlindung bagi anak. Ekonomi, lingkungan sosial, pekerjaan, kurangnya pengetahuan mendidik anak serta
pemahaman agama orang tua kurang yang turut berperan menjadi penyebab orang tua melakukan kekerasan
pada anaknya. Orang tua melakukan kekerasan verbal sebagai cara mendidik anak yang nakal dan tidak manut,
sehingga perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
orang tua dalam melakukan kekerasan verbal terhadap anak usia pra-sekolah. Metode penelitian kuantitatif
dengan pendekatan deskriptif analitik. Sampel penelitian 76 orang, dengan tekhnik proportionate random
sampling. Alat instrumen kuesioner. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu umur, pendidikan,
ekonomi, sikap, pengetahuan, pengalaman, lingkungan, dan variabel terikat yaitu perilaku kekerasan verbal.
Analisa data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini tidak terdapat
hubungan pendidikan dengan perilaku orang tua melakukan kekerasan verbal pada anaknya (p = 0,767), tidak
terdapat hubungan ekonomi dengan perilaku orang tua melakukan kekerasan verbal pada anaknya (p = 0,248),
terdapat hubungan umur pengetahuan, sikap, pengalaman dan lingkungan terdapat hubungan dengan perilaku
orang tua melakukan kekerasan verbal pada anaknya (p < 0,001).
Kata Kunci : kekerasan verbal, orang tua, anak usia pra-sekolah
dilakukan
lewat
kata-kata
yang
menyakitkan. Kata-kata yang menyakitkan
tersebut biasanya bermakna melecehkan
kemampuan anak, menganggap anak
sebagai sumber kesialan, mengecilkan arti
PENDAHULUAN
Tanpa disadari, orang tua pernah
melakukan kekerasan terhadap anak. Salah
satu bentuk kekerasan tersebut adalah
kekerasan verbal atau kekerasan yang
81
82
83
84
Setiap
anak
berhak
mendapatkan
perlindungan dari tindakan kekerasan,
kebanyakan dari orang tua tidak
mengetahui bahwa anak juga mempunyai
hak dan kewajiban sesuai yang tercantum
dalam Undang-Undang No.23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak Pasal 13 dan
69 mengatakan bahwa ada perlindungan
hukum bagi anak terhadap kekerasan.
Pasal 78 dan 80 juga mengatakan bahwa
ada sanksi hukum bagi para pelaku tindak
kekerasan pada anak, termasuk didalamnya
kekerasan verbal. Berdasarkan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 34 Tahun 2013 tentang Rencana
Aksi Daerah Perlindungan Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan Tahun 20132017, pasal 4, 5 dan 14 yang menyatakan
bahwa pemerintah Yogyakarta melindungi
anak-anak dari kekerasan yang dilakukan
oleh orang tua.
Kekerasan terhadap anak Indonesia
tampaknya masih menghantui di tahun
2013 ini. Komisi Nasional Perlindungan
Anak (Komnas PAI) mencatat dalam
semester I di tahun 2013 atau mulai
Januari sampai akhir Juni 2013 ada 1032
kasus kekerasan anak yang terjadi di
Indonesia. Dari jumlah itu kekerasan fisik
tercatat ada 294 kasus atau 28 %,
kekerasan psikis 203 kasus atau 20 % dan
kekerasan seksual 535 kasus atau 52 %.
Data 1032 kasus kekerasan anak di tahun
2013 ini sebenarnya masih lebih baik
dibanding tahun 2012 lalu yaitu 2.637
kasus kekerasan. Dari 2637 anak itu,
sebanyak 1657 adalah anak perempuan dan
980 adalah anak laki-laki. Jumlah ini
meningkat dibanding tahun sebelumnya
yakni tahun 2011 dimana tercatat ada 2509
kasus kekerasan anak (Sujatmiko,2013)
Berdasarkan data dari Forum Perlindungan
Korban Kekerasan (FPKK) Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) di tahun 2011,
korban kekerasan terhadap anak paling
tinggi berada di Kota Yogyakarta dengan
85
86
dipertanggungjawabkan
penggunaannya
apabila sudah terbukti validitas dan
reliabilitas. Uji validitas dilakukan analisis
dengan
pearson
product
moment
(Notoadmodjo, 2003). Pertanyaan dalam
kuesioner ini valid karena nilai r hitung
lebih besar daripada r tabel yaitu (0,632).
Uji reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan teknik alfa cronbach,
dengan hasil analisis yaitu seluruh
instrumen sama dengan atau lebih dari 0,6.
Kuesioner digunakan untuk mengukur
pengetahuan, sikap, lingkungan, pengalaman dan perilaku orang tua tentang
kekerasan verbal terhadap anak usia prasekolah. Pertanyaan dalam kuesioner untuk
mengukur pengetahuan terdiri dari 7 item
pertanyaan berkaitan pengertian, bentuk,
macam-macam dan dampak kekerasan
verbal. Dalam mengukur sikap ada 8 item
pertanyaan dan perilaku ada 12 item
menggunakan dengan skala likert, dengan
pilihan Sering (S), Kadang (K), Jarang (J),
dan Tidak Pernah (TP). Pertanyaan pada
sikap dan perilaku terdiri dari hal-hal
berkaitan ucapan, tindakan dan cara
mendidik orang tua yang mengarah
kekerasan verbal seperti contoh pertanyaan
mengukur sikap yaitu Pada saat anda
menyuruh anak anda untuk tidak bermain
handpone/tablet/game. Tapi anak anda
tidak mau menuruti anda menyikapinya
dengan Langsung mengambil handpone/
tablet/game, sedangkan
contoh pertanyaan mengukur perilaku yaitu Pada
suatu hari, anak anda menangis karena
tidak mau berangkat sekolah. Maka yang
akan anda ucapkan adalah Mau jadi anak
bodoh gak sekolah, kalau gak mau sekolah,
angon wedhus wae .
Kuesioner untuk mengukur pengalaman
ada 8 item dan lingkungan ada 10 item
pertanyaan dengan skala guttman dengan
pilihan ya dan tidak. Pada pertanyaan
berkaitan tentang pengalaman yaitu
kejadian yang pernah dialami atau
Jurnal Psikologi Undip Vol.14 No.1 April 2015, 81-93
87
88
89
90
91
anak. Lingkungan hidup dapat meningkatkan beban perawatan pada anak. Dan
juga munculnya masalah lingkungan yang
mendadak juga turut berperan untuk
timbulnya kekerasan verbal. Televisi
sebagai suatu media yang paling efektif
dalam menyampaikan berbagai pesanpesan pada masyarakat luas yang
merupakan berpotensial paling tinggi
untuk mempengaruhi perilaku kekerasan
orang tua pada anak.
92
KESIMPULAN
Pada akhir penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan antara umur
dengan perilaku orang tua melakukan
kekerasan verbal pada anaknya (x2 =
8,330, p = 0,016).
2. Tidak terdapat hubungan antara
pendidikan dengan perilaku orang tua
melakukan kekerasan verbal pada
anaknya (x2 = 2,532, p = 0,767).
3. Tidak terdapat hubungan antara
pendapatan dengan perilaku orang tua
melakukan kekerasan verbal pada
anaknya (x2 = 2,792, p = 0,248).
4. Terdapat
hubungan
antara
pengetahuan dengan perilaku orang
tua melakukan kekerasan verbal pada
anaknya (x2 = 44,239, p = 0,000).
5. Terdapat hubungan sikap dengan
perilaku orang tua melakukan
kekerasan verbal pada anaknya (x2 =
18,698, p = 0,000).
6. Terdapat
hubungan
pengalaman
dengan perilaku orang tua melakukan
kekerasan verbal pada anaknya. (x2 =
20,476, p = 0,000)
7. Terdapat hubungan lingkungan dengan
perilaku orang tua melakukan
kekerasan verbal pada anaknya (x2 =
16,631, p = 0,000)
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang
Republik
Indonesia
Nomor 23 Tahun 2002. Diambil
online.
Retrieved
from
http://www.kpai.go.id?hukum/Undan
g-undang-UU-RI-no-23-tahun-2002tentang-perlindungananak/ditayangkan oleh admin KPAI10-09-2013
Peraturan Gubernur DIY Nomor 34 Tahun
2013 tentang Rencana Aksi Daerah
Perlindungan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan Tahun 2013-2017.
Diambil online. Diakses dari
Jurnal Psikologi Undip Vol.14 No.1 April 2015, 81-93
http://www.yogyakarta.bpk.go.id/wp.
content/upload/20114/08/pergub-34th-2013-pdf
Choirunnisa. (18 Maret 2008). Dampak
kekerasan verbal pada anak.
Diambil dari okezone online.
Diakses dari http://m.okezone.com
Humanika, Solihin, Lianny. (2004).
Tindakan Kekerasan pada Anak
dalam Keluarga..Jurnal Pendidikan
Penabur - No.03 / Th.III / Desember
2004
Irwanto.(2000). Tindak kekerasan terhadap
anak. Surabaya: PT Lutftansa
Mediatama.
Khusmas, Asniar, Hastarjo, T. D,
Wimbarti, S. (1997). Peran Fantasi
agresif tentang perilaku agresif anakanak. Jurnal Psikologi. No 1 , 21-29
Munawati. (2011). Hubungan Verbal Abuse
dengan
Perkembangan
Kognitif
pada Anak Usia Prasekolah di RW 04
Kelurahan Rangkapan Jaya Baru
Depok .Jakarta: Skripsi. Jakarta.
Fakultas
Ilmu-ilmu
Kesehatan
Program Studi Ilmu Keperawatan:
Universitas Pembangunan Nasional
Veteran
Nugroho, A (2009). Faktor-faktor yang
mempengaruhi orang tua melakukan
verbal abuse pada anak usia
prasekolah.
Skripsi.
(tidak
diterbitkan). Semarang. Universitas
Muhammadiyah Semarang
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi
penelitian kesehatan. Edisi revisi.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo, S. (2003). Ilmu kesehatan
masyarakat: prinsip-prinsip dasar.
Jakarta: Rineka Cipta. 2003
93