You are on page 1of 275
(op) — | — a ae a. Sp) S& c= fn 13 Juni 2007 Masa Penawaran 15,18,19 Juni 2007 Tanggal Penjatanan ‘21 Juni 2007 Tanggal Distibusi Saham Secara Elektronik £22.9uni 2007 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan 25 Juni 2007 TTanggal Pencatatan Pada Bursa Efok Jakarta 22 uni 2007 BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN, [YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, | PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk ("PERSEROAN") DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISIEFEK BERTANGGUNG | JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS IN PENCATATAN ATAS EFEK YANG DITAWARKAN INI AKAN DIL AKUKAN PADA BURSA EFEK JAKARTA unc PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk Kegiatan Usaha: Investasi dl dang multimedia tormasuk dstbus! dan produksiKonten Berkedudukan oi Jakarta, Indonesia ‘Alamat Kantor Pusat ‘Menara Kebon Sint 4. Kebon Sith Kav 17-18 Jakarta 10340 Telepon: (62 21) 3900885 Faksimi (62 21) 3904985 Situs internet: wwwwsmnegroup.com PENAWARAN UMUM SAHAM ‘Sejumiah 4.125.000 000 (empat milarseratus cua puluh lima jta) Sanam Biasa Aas Nama, yang terri dari sejumiah 1.375.000.000 (satu milar tga ratus tyjuh puluh ma juta) Sanam Biasa Atas Nama Seri A milk pemegang saham PPT Global Mediacom Tok (saham ivestas') dan sajumlah 2.750,000.000 (ava mia tujuh ratus ima puluh juta} Saham Baru yang metupakan Saham Biasa Alas Nama Ser B dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) sian saham, yang ‘itawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp $00 (sembilan ralus Rupiah) setiap sham, yang herus ‘ibayar penuh pada saat mengajukan Formulr Pemesanan Pembelian Saham (FPPS'), Saham Biasa Alas Nama Seri A {dan Seti B memik hak yang sama dan sederajat dalam segala ha PERSEROAN HANYA MENAWARKAN 20% DARI SELURUH MODAL DITEMPATKAN DALAM PERSEROAN KEPADA PEMODAL ASING DAN PERSEROAN AKAN SELALU MEMENUHI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN YANG BERLAKU DI BIDANG PENYIARAN BESERTA SELURUH PERATURAN PELAKSANAANYA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH PENURUNAN DALAM BELANJA IKLAN, RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI, TETAPI 'SAHAM-SAHAMTERSEBUTAKANDIDISTRIBUSIKANSECARAELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ("SEI") Para Perjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Etek yang namanya torcantum dbawah ini menjamin {dengan kesanggupan penuh (fall commitment torredap penawaran saham Porseroan PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK [Bi BHaxti securmies PT Bhakti Securities (teraiiasi) PT Danareksa Sekuritas PENJAMIN EMIS! EFEK ‘*PT Andalan Artha Advisindo Sekurtas #PT Artha Securties Indonesia ¢PT Bapindo Bum) Sekuntas PT Bumiputera Capital Indonosia PT Doutsche Securies Indonesia #PT o-Capital Secutlies «PT Equily Securities Indonesia “PT Indo Premier Securties «PT Indomira Securties «PT Investinda Nusantara Sekurtas ePT Kim Eng Securities PT Kiesna Graha Sekurinéo #PT Lautandhana Securindo ®PT Makinte Secuities #PT Mega Capital Indonesia PT Minna Padi Imvestama PT Nusadana Capita Indonesia #PT Overseas Securities Tok #PT Pann Sekuritas Tox PT Rolance Secutlies Tok *PT Republe Sacuriies «PT Sarjaya Permana Sekurlas ePT Sinarmas Sekurias “PT UBS Securties Indonesia #PT Victoria Sekuntas #PT Wanteg Secunndo Prospektus ini cteritkan oi Jakarta pada tanggal 14 Juni 2007 PT Media Nusantara Citra Tbk (selanjutnya dalam prospektus ini disebut ‘Perseroan’) telah menyampaikan Pemyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) di Jakarta dengan surat No, 8iHT-DiruMNC/IV/2007 pada tanggal 20 April 2007 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 tahun 1895, Tambahan Lembaran Negara No.3608 (selanjutnya disebut “UUPM’) dan peraturan pelaksanaannya Saham-saham yang ditawarkan jni direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Jakarta (‘BEJ") sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan BEJ pada tanggal 22 Mei 2007. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencataten yang ditetapkan oleh BEJ maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan pemielian saham dikembalikan kepada para pemesan Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Para Penjamin Emisi Efek dan Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data dan kejujuran pendapat, keterangan atau laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak terafliasi tidak diperkenankan memberi penjelasan SeriB 29,000.000.000 __2.900,000.000,000 Total Saham dalam Portepel 29,000.000.000 00 Berdasarkan Surat Keputusan Bapepam dan LK No. S-2841/8/2007, tanggal 13 Juni 2007, Pemyataan Pendaftaran telah menjadi efektif dalam rangka Perseroan melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat sejumlah 4,125,000.000 (empat miliar seratus dua puluh lima juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang berasal dari = Sejumlah 1.375,000,000 (satu milar tiga ratus tujuh puluh lima juta) Saham Biasa Atas Nama Seri ‘Aang dimiliki oleh pemegang saham PT Global Mediacom Tbk (saham divestasi) yang merupakan ssejumiah 10% (sepuluh persen) dari seluruh saham yang telah diambil bagian dan disetor penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham, Sejumlah 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan ‘Saham Biasa Atas Nama Seri B yang merupakan sejumlah 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. MN o> Pemegang Saham Seri A dan Seri B yang namanya sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segaia hal. Saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga penawaran Rp 900 (sembilan ratus Rupiah) setiap saham. Dengan terjuainya seluruh saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini, maka susunan Modal Ssham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara profarma adalah sebagai berkut Pemegang Saham ‘Sebelum Penawaran Umum Seton Penawaran Unum ‘Nominal R10 per eatin lat Nomina R100 per saham umn Jumiah Jumiah———Jumiah Nia) - Sanam Nominal Re) __%% Saha Nominal (Rp) % Sen 5.700.000.000 _s70.000.900000 '5700,.000.000 570.000.000.000 Sei $4300.000.000 3.430000.000000 :3%-300,000.000_3.490,000.000 090 “ota Moga! Dasar 40.000.000.000_4000,000,000.000 40.000.000-000_4,000-090.000 090 Woda itepatkan dan Gietor Pena PT Global Modscom Tok sen '699.990.000 s¢0:992.900.000 44924999000 422.490200.600 Se58 5.299.990 208 529 999.028 900 $209.990 205 520990 920200 a 10.909.988 208 1.090 999670 000 09.99 24900 298 962.499829.000 68.09 Br nto Bene ‘Sen A 1.000 100.000 1.000 00.000 Sen 702 ro200 702 70.200 1.702 170.200 ot 1702 170200001 . + 1375000000 137-500 000.000 3 += 2750.000.000 _276000.000.000 Tot = '4125.000.000 _«12.s00.000.000 9000 “Tal sda Diempaan dan Data Penh Sea $700,000.00 570.000.000.000 §.700.000000 570.000.000.000, Sen 5300.000.000 _30.00.000.000, £8.050,000.000 805.000.000.000 ‘Total Modal Ditempathan dan Bisetor _11,000.000.000 %.100,000.000,000 109,00 _13750.000.000 1.375.00.000.000 100.00 ‘Seham dalam Portepel ‘Sana ¢ . Sei 29,000000.000_2800:000.000.000 26.250.000000 2628000000000 “Jumiah Sanam dalam Pertepei __29,000,000,000 2,900.00.000.000 26:250,000°000 2.625 000.000 000 Bersamaan dengan pencatatan sojumlah 4.125.000,000 (empat miliar seratus dua puluh lima juta) Saham Biasa Atas Nama dalam Penawaran Umum ini atau sejumiah 30% (tiga puluh persen) dari sseluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, Perseroan akan mencatatkan Sejumlah 9.625.000.000 (sembilan miliar enam ratus dua puluh lima juta) saham yang dimiliki para Pemegang Saham Penditi atau sejumlah 70% (tujuh puluh persen) dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian setelah Penawaran Umum jumiah ‘saham yang dicatatkan sejumlah 13.750.000.000 (tiga belas miliar tujuh ratus lima puluh juta) saham ‘atau 100% (seratus persen) dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, Solain Saham Divestasi, saham-saham yang dicatatkan atas nama Pemegang Saham Pendiri milik ‘Mediacom dan merupakan seluruh saham Seri A dan Seni 8 milik Mediacom,tidak akan dialinkan oleh ara pemiliknya ke pihak lain sampai dengan 8 (delapan) bulan sotelah Pemyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum sebagaimana dimaksud dalam Prospektus ini menjadi efektt Pada saat ini, Perseroan tidak merencanakan, untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham danfatau efek ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Peryataan Pendaftaran menjadi efektif kecuali saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan Employee and Management Stock Option Program atau EMSOP. Apabila dalam kurun waktu tersebut Perseroan bermaksud melakukan hal dimaksud, maka Perseroan akan ‘mengikuti semua ketentuan danfatau peraturan yang berlaku, unc I. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM ‘Saham Seri yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini merupakan saham divestasi milk Mediacom, sehingga Perseroan tidak menerima dana hasil penjualan saham Seri A tersebut. Dana hasil penjualan Saham Seri A yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini akan diterima oleh Mediacom setelah dikurangi biaya-biaya emisi secara proporsional dengan hasil emisi saham baru Seri B. Dalam Penawaran Umum ini, Perseroan juga akan menerbitkan saham baru Seri B untuk memperkuat struktur permodalan. Penerimaan yang diperoleh dari hasil penerbitan saham baru Seri B tersebut setelah dikurangibiaya-biaya emisi secara proporsional dengan hasil emisi saham SeriA, akan digunakan untuk: + Sekitar 11% akan digunakan untuk pembelian aktiva tetap yang terkait dengan kebutuhan pengembangan operasional Perseroan, antara lain peralatan di bidang media penyiaran dan media, cotak. = Sekitar 13% akan digunakan untuk melunasi seluruh hutang obligasi Rupiah yang diterbitkan oleh RCTI termasuk dengan menggunakan call option yang dimiliki RCT|. Dana kepada RCT! akan isalurkan dalam bentuk pinjaman kepada RCTI. Setelah RCT! melakukan pelunasan pinjaman kepada Perseroan maka dana pelunasan pinjaman tersebut akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sekitar 76% akan digunakan untuk modal kerja antara lain untuk pengembangan usaha media {dan penyiaran serta pengembangan program, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku ci Indonesia, Berikut adalah perincian dari biaya-biaya penunjukan lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang dikeluarkan oleh Perseroan secara proporsional berdasarkan persentase dari dana yang diperoleh dalam Penawaran Umum ini ‘a. Imbal jasa underwriting, selling dan management sekitar 3,000 % b. _Imbal jasa Akuntan Publik sokitar 0,069 % cc. Imbal jasa Konsultan Hukum sekitar 0,226% 4, Imbal jasa Notaris sekitar 0,003% , Imbal jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,005% 1. Biaya Percetakan, iklan, acara Paparan ke Publik, Due Diligonce Meeting, Road Show serta biaya- biaya emisi lainnya sekitar 0,172 % Perseroan menyatakan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara berkala kepada pomegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan melaporkan kepada Bapepam dan LK sesual dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kop-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum, maka Perseroan terlebih dahulu akan melaporkan kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta portimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus ‘mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Para Pemegang Saham Perseroan melalui Rapat Umum Pomegang Sanam. mc Ml PERNYATAAN HUTANG Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyal kewaliban sebesar Rp 2.437,4 miliar. Jumiah ini telah sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Osman Rami Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Rincian jumiah kewaiiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 diperiihatkan pada tabel di bawah (dalam miliar Rupiah) Keterangan Jumiah Kewajiban Lancar Hutang usaha 301.8 Hutang pajak 14 Pendapatan diterima dimuka 241 Biaya yang masih harus dibayar 98,5 Hutang lain-lain Pinak hubungan istimewa o7 Pinak ketiga 290 Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pembelian aktiva tetap 84 Jumlah kewajiban lancar 573.9 Kewajiban Tidak Lancar Hutang jangka panjang ~ setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang pembelian aktiva tetap 65 Hutang obligasi 1,802.5 Hutang pihak hubungan istimewa 64 Kewaiiban pajak tangguhan — bersin 124 Kewaliban imbalan pasca kerja 33,7 Hutang jangka panjang lainnya 23 ‘Jumlah kewajiban tidak lancar 7.863,5 Jumlah Kewajiban 2.437,4 Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: KEWAJIBAN LANCAR 1. Hutang Usaha Jumiah hutang usaha Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 301,8 miliar adalah kepada pemasok program lokal, asing dan non program yang terdiri dar a. Berdasarkan pemasok (dalam miliar Rupiah) Keterangan ‘Jumiah Pemasok program [okal 2274 Pemasok program asing 388 Pemasok non program 359 Jumiah 301.8 unc b. Berdasarkan umur (hari) (dalom miiar Rupiah) Keterangan Jumlah Belum jatuh tempo 1488 1 sid 30 hari 315 31 g/d 60 hari 253 61 sid 90 hari 18,1 > 90 hari 78.1 Jumlah 304.8 cc. Berdasarkan mata uang (dalam mitar Rupiah) ~Keterangan Jumlah Rupiah 266.9 uso 344 Eure O48 PY ot cpp 0.9 sed 0 Jumlah 304.8 2. Hutang Pajak Jumiah hutang pajak Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 111,4 miliar yang terdiri dai (dalam mitiar Rupieh) Keterangan Jumiah Pajak penghasilan Perusahaan 09 ‘Anak Perusahaan 10,1 Pajak penghasilan Pasal 21 . 199 Pasal 23, 7A Pasal 25 144 Pasal 26, 94 Palak pertambahan nilai — bersih 533 Lainaya O68 Jumlah 114 CTI memperoleh pembebasan bea masuk film dan kaset video berdasarkan Surat Perselujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No, 912a/KMK.00/1988 tanggal 4 Oktober 1988. Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka merupakan penerimaan dimuka dari langganan (agen) atas iklan yang belum ditayangkan dan penggunaan studio. Jumlah pendapatan diterima dimuka Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 24,1 miliar. mncep 4. Biaya Yang Masih Harus Dibayar Jumiah biaya masih harus dibayar per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 98.5 miliar yang terdiri dar (dalam miiar Rupiah) ‘Keterangan Jumlah ‘Bung 87.5 Kompensasi Cipta TP! kepada YTVRI 18,1 ‘Sewa Transponder 23 Pembuatan Program 20 Rumah Produksi ~ Program Lokal 1.9 Lainnya 167 Jumlah _ 98,5 Hutang lain-lain Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 29.7 mmiliar yang terditi dari hutang kepada pihak hubungan istimewa yaitu Infokom sebesar Rp 0,7 miliar {dan hutang kepada pihak keliga sebesar Rp 29,0 milar. Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu tahun Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun merupakan hutang pembelian kendaraan bermotor dan alat-alat komputer Perseroan dan Anak Perusahaan kepada pinak ketiga dimana bagian jatuh tempo dalam satu tahun per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 8.4 mila. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 1. Kewajiban Jangka Panjang — Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun -Jumiah Kewajiban jangka panjang - bersih Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 6,6 miliar setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun hutang pembelian aktiva tetap. Hutang pembelian aktiva totap merupakan hutang pembelian kendaraan bermotor dan alat-alat komputer Perseroan dan Anak Perusahaan kepada pihak ketiga, Rincian hutang pembelian aktiva tetap berdasarkan kreditur: (dalam miar Rupiah) Keterangan Jumlah ‘Bank Bukopin St Bank Central Asia 20 Bank Commonwealth 15 U Finance Indonesia 13 Bank Haga 13 Bhakti Finance 09 Tunas Financindo 08 Bank Nigga 03 Adira Dinamika Muttinance 00 Lainnya 17 ‘Jumiah hutang pembelian aktiva tetap 14,9 unc 2. Hutang Obligasi Hutang obligasi Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 adalah Rp 1.802,5 miliar, terdin dari (dalam miliar Rupiah) Keterangan Jumiah ‘Obiigasi 385.0 Guaranteed Secured Notes, USD 188,000,000, setelah dikurangi biaya pinjaman belum diamortisasi USD 10,846.804 1417.5 Jumlah 4,802.5 Keterangan singkat tentang Obligasi RCTI Berdasarkan Surat No. $-2484/PM/2003 tanggal 13 Oktober 2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), RCTI memperoleh pemyataan ofekif Pendaftaran Penawaran Umum Obiigasi tahun 2003 sebesar Rp 650 miliar. Dalam rangka penerbitan obligas ini, Bank Niaga bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan Akia Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi RCT tahun 2003 No. 39 tanggal 19 Agustus 2003 dari Imas Fatimah, SH. Obligasi ini dtawarkan pada 100% rilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 13.5% per tahun. Bunga obigasi dibayarkan setiap tiga bulan. Obligas ini berjangka waktu lima tahun dengan opsi beli (pelunasan awal) secara prorata: ()) 40% dari jumlah cemisi pada ulang tahun kecua sejak tanggal emis; i) 30% pada ulang tahun ketiga; dan (ii) 30% pada ulang tahun keempat. Opsi bel tersebutdilakukan masing-masing dengan harga 100% dar nial nominal Pokok obligasi jatuh tempo pada tanggal 23 Oktober 2008 atau pada tanggal 23 Oktober 2007 jka RCT! melaksanakan keseluruhan opsi bell Obligasi RCTI telah memperoleh hasil pemeringkatan id A- (Single A Minus; Stable Qutlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Obligasi ini dijamin dengan 75.450.000 saham RCT! milk Perusahaan yang pada tanggal emisi bernilai nominal Rp 1.000 per saham. Dana dari penerbitan obligas' ini telah digunakan melunasi Medium Term Notes sebesar Rp 500 miliar tahun 2003. Pada tahun 2006, RCTI melakukan pelunasan awal obligasi sebesar Rp 165 miliar atau 30% dari nial obiigasi dari hasil penerbitan Guaranteed Secured Notes. Keterangan singkat tentang Guaranteed Secured Notes Pada tanggal 12 September 2006, MNC BV, anak perusahaan Persoroan yang terlotak di Bolanda, menerbitkan Guaranteed Secured Notes (‘Notes’) sejumiah USD 168 juta dan akan jatuh tempo 12 September 2011. Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura Dalam rangka penerbitan Notes tersebut, DB trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Wall ‘Amanat dan Agen Jaminan. Notes ni citawarkan pada 98, 126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Obligas' ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumiah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC BV dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebslum jatuh tempo dengan harga 100% dari nilai nominal ditambah dengan premitertentu dan bunga tethutang sampai dengan tanggal pembelian kemball. MNC BY akan membeli kembali Notes dengan rilai nominal USD 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007. Notes ini telah memperoleh hasil pemeeringkatan yaitu. “B1" dari Moody's Investors Services Inc. dan “BY” dari Standard and Poor's Rating Group. mc ‘Notes ini dijamin oleh Perseroan dan anak perusahaan, yaitu RCTI, TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan : (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin sekitar 75% saham beredar RCT! dan TPI; (i) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang dierikan oleh MNC BV kepada Perseroan, RCTI, dan TPI; (i) pengalihan hak alas bank escrow sejumiah USD 25 juta: dan (iv) pengalinan hak alas rekening bank MNC BV di Belanda. Sebagai tambahan, ‘masing-masing sisa 25% saham RCT! dan 25% saham TP| akan dijadikan jaminan pada saat Perseroan ‘mengakuisisi tambahan 25% saham TPI, serta 25% saham RCTI yang pada saat ini dijaminkan untuk obiigasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCT Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, cabang Hong Kong sebesar USD 78 juta; pelunasan awal obligasi RCT! sobesar USD 18 juta; pembayaran hutang TPI kepada pihak ketiga sebesar USD 18 juta; dana untuk tambahan akuisisi 25% saham TPI sebesar USD 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya. ‘Dana untuk akuisisi saham TPI sebesar USD 25 juta ditempatkan pada bank escrow Deutsche Bank AG, Singapore Branch. Biaya yang bethubungan dengan penerbitan Noles sebesar USD 1.680.204, termasuk diskonto sebesar USD 3.148.320 dicatat sebagai biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes, 3. Hutang Pihak Hubungan Istimewa Hutang pihak hubungan istimewa Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2008 adalah Rp 6.4 miliar, terdiri dari (dalam miliar Rupiah) Keterangan 7 Jumlah PT Metro Selular Nusantara 34 PT Infokom Eloktrindo 28 PT Global Mediacom Tek 4 Lainnya ot Jumiab 64 4. Kewajiban Pajak Tangguhan — Ber: Kewajiban pajak tangguhan bersih Porseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 adalah Rp 12,1 miliar, sebagai borikut: (dalam miiar Rupiah) Keterangan _ Jumiah Porseroan Kewaiiban imbalan pasca kerja ot ‘Amortisasi biaya pinjaman (0.7) ‘Anak Perusahaan Kewaliban imbalan pasca keria 66 Investasi saham ot Aktiva totap (19,3) Amortisasi biaya pinjaman 79) Jumlah kewajiban pajak tangguhan - bersih (12.4) mmc Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Kewajiban imbalan pasca kerja Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 adalah Rp 33,7 miliar, sebagai berkut (Gala mitiar Rupiah) Keterangan Juma Saldo awal tahun 798 Beban tahun berjalan 102 Pembayaran mantaat Penambahan karena akuisis! ‘Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja Hutang Jangka Panjang Lainnya Hutang jangka panjang lainnya Perseroan dan Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2006 adalah Rp 2,3 miliar. Sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan keuangan Auditor Independen, Perseroan tidak 'membuat dan/atau menarik pinjaman dari pinak manapun selain yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Tidak ada kewajiban baru (selain hutang usaha yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang terjadi sejak tanggal Laporan Adit Independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Seluruh kewajiban Perseroan per tanggal laporan keuangan terakhir telah diungkapkan di dalam Prospektus. Dengan melihat kinerja dan prospek usaha Perseroan, pihak manajemen berkeyakinan ‘sanggup menyelesaikan seluruh kewajiban sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya, 10 mncp NV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Keterangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidas\ Perseroan dan Anak Perusahaan, yang terdapat pada Bab XVII dari Prospektus ini 4. Informasi Umum tentang Perseroan Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang multimedia dan melalui anak-anak perusahaannya melakukan jasa penyelenggaraan siaran di Indonesia yang merupakan pemain-pemain Utama dalam hal pangsa pemirsa dan belanja ikian. Perseroan bukan merupakan lembaga penyiaran swasta sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangan yang berlaku di bidang penyiaran di Indonesia. Perseroan memiliki dan menjalankan RCTI, TPI dan GIB, yang merupakan tiga perusahaan televisi swasta nasional dengan jaringan penyiaran terbesar di Indonesia, Perseroan juga memilki hharian Seputar Indonesia, koran harian nasional yang sojak peluncurannya pada bulan Juni 2005 telah berkembang menjadi salah satu koran terbesar di Indonesia, dan juga tiga tabloid, termasuk tabloid Genie. Perseroan juga mengoperasikan dan memilki 15 stasiun radio dengan berbagai format yang terletak di kota-kota besar di Indonesia. Di samping itu, Perseroan juga menyediakan konten kepada dua stasiun radio independen dan berdasarkan perjanjian kerja sama oporasi dan Perseroan mengendalikan serta menjalankan kegiatan operasional tiga stasiun radio lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai bisnis dan kegiatan Perseroan, lihat bagian “Risiko Usaha" dan “Kegiatan Dan Prospek Usaha Perseroan. Pendapatan Perseroan untuk tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing adalah Rp 1.307,9 miliar, Rp 1.413,3 miliar dan Rp 2.096,1 miliar. Pertumbuhan pendapatan tersebut terutama berasal dari pertumbuhan pendapatan iklan, Pada tahun 2004-2005 kenaikan pendapatan iklan sebesar Rp 65 mmiliar atau 5%, sedangkan untuk tahun 2005-2008 mengalami kenaikan sebesar Rp 628.3 miliar atau 146,2%. Pertumbuhan pendapatan iklan 2006 terutama berasal dari segmen televisi dimana terjadi eningkatan pangsa iklan di Indonesia dan sejak Juli 2006 terdapat hasil konsolidasi dari 75% saham TPI, Perseroan melaporkan laba bersih sebesar Rp 133 miliar pada 2004, Rp 108,8 miliar pada 2005 dan Rp 289,6 miiar pada 2006, Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006, pendapatan Perseroan dari segmen televisi, radio dan ‘media cetak masing-masing memberikan kontribusi sebesar 95,7%, 0,7% dan 3,6%, sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005, masing-masing sebesar 98, 1%, 0,8% dan 1,1%. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004, seluruh pendapatan Perseroan berasal dari segmen televisi 2. Keuangan Pendapatan ikian ‘Secara historis, komponen terbesar dari jumlah pendapatan adalah pendapatan iklan dimana pendapatan iklan berkontribusi sebesar 98,9%, 96, % dan 94,8% dari jumlah pendapatan pada tahun 2004, 2005 dan 2006. Perseroan menjualiklan dari setiap platform televisi, media cetak dan radio millk Perseroan, dan juga bekerja sama dengan agen-agen dan pemasang iklan dalam mengembangkan paket iklan yang memanfaatkan dua atau lebih dari platiorm ini Pendapatan iklan Perseroan terutama dari penjuatan spot iklan di RCTI, TPI dan GIB. Harga jual spot iklan Perseroan dipengaruhi oleh popularitas program dan kemampuan program tersebut dalam ‘menjangkau penonton baik dari kelompok umur maupun kelompok pendapatan yang menjadi target ara pemasang iklan. Sampai saat ini, tiga stasiun televis Perseroan bersaing dengan stasiun televisi lainnya dalam hal acara, jumlah penonton dan pendapatan iklan, terutama pada saat jam tayang prime-time, Lingkungan persaingan stasiun televisi di Indonesia sangat ketat, dimana posisi saing dari sebuah stasiun ditentukan oleh kemampuannya dalam menghasilkan, memperoleh dan menyediakan program populer yang dapat menarik minat penonton. Secara umum, pendapatan iklan sebuah stasiun televisi didorong oleh tiga faktor utama yaitu nilai rate card, occupancy rate dan diskon atau bonus yang ditawarkan kepada para pemasang iklan. Stasiun yang populer dapat menjual spot iklan dengan harga " mncp yang lebih baik, sedangkan stasiun yang kurang populer pada umumnya harus menawarkan diskon yang lebih besar dari rate card yang diterbitkan dan memberikan bonus dalam bentuk penyediaan spot iklan yang lebih banyak Perseroan percaya bahwa popularitas dari tiga stasiun televisi Perseroan, khususnya RCTI, telah membuat Perseroan sebagai pillhan para pemasang iklan. Secara khusus, acara prime-time yang populer seperti Indonesian Idol (citayangkan di RCTI), KDI dan API (acara pencarian bakat yang itayangkan di TPI), telah meningkatkan profil Perseroan di mata pemirsa dan para pemasang ikian, Sebagai hasilnya, diskon rate card dan bonus yang Perseroan tawarkan kepada para pemasang ikian lebih rendah divandingkan dengan yang ditawarkan para pesaing. Namun, kemampuan Perseroan untuk dapat mempertahankan posisi dalam pasar televisi free-to-air Indonesia sangat bergantung pada kemampuan Perseroan untuk menciptakan dan memperoleh acara televisi baru yang dapat menarik perhatian target pemirsa dan pemasang ikian, Perseroan memiliki keyakinan bahwa pendapatan yang selama ini didominasi dari segmen televisi sebesar 95,7% di tahun 2006, 98,1% di tahun 2005, dan 100% di tahun 2004, akan terdiversifikasi dengan lebih baik seiring dengan pertumbuhan pendapatan di segmen media cetak yang diperkirakan untuk meningkat di tahun 2007 dan seterusnya, Selain daripada itu, Perseroan juga berkeyakinan Untuk dapat menciptakan pos-pos pendapatan baru, antara Iain dari penjualan lisensi konten yang Bagian RCTI atas Aset Bersama dinyatakan berdasarkan biaya perolehan cikurangi dengan akumulasi penyusutan, yang dinitung berdasarkan metode yang sama dengan yang digunakan dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap yang diperoleh secara langsung, Goodwill Goodwill positif merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perseroan atas nilal wajar aktiva bersih anak porusahaan. Goodwill posit diakui sebagai aset dan diamorlisasi dengan basis, straight fine selama perkiraan masa ekonomisnya. Goodwill negatif merupakan selisih lebin antara bagian Perseroan atas nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan dan biaya perolehannya, setelah dikurangi nilai wajar aktiva non-monater yang dimilik Perseroan berkeyakinan bahwa akuisis! yang dilakukan atas anak-anak perusahaan telah memberikan ‘manfaat ekonomis sebagai sualu perusahaan media yang terintegrasi. Lisensi para anak perusahaan Perseroan berlaku efektif selama mereka mematuhi peraturan dan perundangan yang beriaku untuk perusahaan penyslenggara siaran ci Indonesia. Untuk itu, Perseroan mengestimasi masa manfaat ‘goodwill yang timbul dari akuisisi anak perusahaan adalah selama 20 tahun. Perseroan juga masih memiliki beberapa kebijakan penting lainnya, yang ditampilkan secara lebih detil, dalam catatan pada laporan Keuangan Perseroan yang dapat ditemui dalam Praspektus ini. Namun Materi siaran jasa penyiaran televisi yang diselenggarakan oleh LPS wajib memuat sekurang-kurangnya {60% mata acara yang berasal dari dalam neger dari seluruh jumiah waktu siaran setiap hari dan materi siaran dimaksud wajib mengikuti pedoman periaku penyiaran dan standar program siaran yang ditetapkan oleh KPI Podoman perilaku penyiaran tersebut terkait dengan hal-hal sebagai berikut: +. rasa hormat terhadap pandangan keagamaan + rasa hormat terhadap hal pribadi + kesopanan dan kesusilaan; + pelarangan dan pombatasan adegan soks, kekerasan, dan sadismo) + perlindungan terhadap anak-anak, remaja, dan perempuan; + penggolongan program menurut usia khalayak; + penyiaran program dalam bahasa asing; + _ketepatan dan kenetralan program berita; + siaran tangsung: dan + siaran iklan ‘Apabila LPS tolah terbukti melanggar ketentuan mengenai standar program siaran yang dikeluarkan oleh KPI, izin penyolenggaraan penyiaran LPS yang bersangkutan dapat dicabut oleh Menkominfo atas dasar rekomendasi KPI Peraturan di bidang Film Selain UU Penyiaran dan PP 50, kegiatan bisnis kami juga tunduk kepada Undang-undang No. 8 tahun 1992 tentang Perfiman ("UU Perfilman”), sebagaimana diatur lebih lanjut oleh PP 7. PP 7 mengatur pembentukan Lembaga Sensor Film (‘LSF") yang memiliki fungsi untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dampak negalif yang timbul dalam peredaran, pertunjukan daniatau penayangan film dan reklame film yang tidak sesuai dengan dasar, arah dan tujuan perfilman Indonesia. Dalam kerangka pelaksanaan fungsi sensor film, LSF berpedoman kepada aspek-aspek antara lain aspok keagamaan, Ideologi dan polik, sosial budaya dan ketertiban umum. Dalam menjalankan fungsinya tersebut di atas, LSF memilki kewenangan antara lain; sebagai berikut ‘+ meluluskan sepenuhnya suatu film dan reklame film untuk diedarkan, diekspor, dipertunjukkan dan/atau ditayangkan kepada umum; ‘+ memotong atau menghapus bagian gambar, adegan, suara dan teks terjemahan dari suatu film ddan reklame flim yang tidak layak untuk dipertunjukkan dan/atau ditayangkan kepada umum; ‘+ menolak suatu film dan reklame film secara utuh untuk diedarkan, diekspor, dipertunjukkan dar’ atau ditayangkan kepada umum; ‘+ memberikan surat lulus sensor untuk setiap kopi film, trailer serta fim iklan, dan tanda lulus sensor ‘yang dibubuhkan pada reklame film, yang dinyatakan telah lulus sensor; + membatalkan surat atau tanda lulus sensor untuk suatu film dan reklame film yang ditarik dari peredaran berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1992; + memberikan surat tidak lulus sensor untuk setiap kop’ film, trailer serta film iklan, dan tanda tidak lulus sensor yang dibubuhkan pada reklame film, yang dinyatakan tidak lulus sensor; + menetapkan penggolongan usia penonton film: + menyimpan dar/atau memusnahkan potongan film hasil penyensoran dan film serta rekaman video impor yang sudah habis masa hak edarnya; dan ‘© mengumumkan film impor yang tidak ditolak. unc Tidak tordapat suatu kepastian bahwa seluruh film-film atau reklame flm-reklame film kami akan setalu ‘memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh LSF sehingga dengan demikian film-film atau reklame film-rekiame film tersebut dapat memperoich sertiikat Lulus Sensor dari LSF sebelum dapat diedarkan, secara luas kepada masyarakat. Apabila pada kenyataannya beberapa film atau reklame fim yang kami produksi ternyata dianggap “Tidak Lulus Sensor’ oleh LSF, kami akan menanggung segaia biaya atau pengeluaran yang diperlukan agar film atau reklamae film tersebut dapat memperoleh predikat “Lulus Sensor’ dari LSF atau lebih buruk lagi, film atau reklame film tersebut justru tidak dapat sama ‘sekali diedarkan dan akhiya kita akan menanggung seluruh biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan produksi film atau iklan film tersebut. Perlu dicatat pula bahwa KPI juga memiliki aspek-aspex pengawasan yang mungkin serupa dengan pengawasan yang dilakukan oleh LSF dan mungkin saja pada saat pelaksanaan masing-masing kewenangan tersebut akan terjadi tumpang tindih dalam ‘melakukan pengawasan atas materi atau konten suatu siaran. Harap dilhat pula bagian - Risiko Usaha ~"Persyaratan Sensor dapat menambah beban biaya Perseroan,” Peraturan di bidang media cetak Media Cetak tunduk dan diatur berdasarkan UU Pers. Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik dan kantor berita seria perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan atau ‘menyalurkan informasi. Media Pers diindungi dari tindakan sensor, namun demikian, jurnalis atau wartawan tunduk kepada kode etik jurnalistik. Lebih jauh, Dewan Pers yang didirikan pada tahun 1968 ‘merupakan suatu lembaga independen yang dibentuk dan menjalankan tugas ataupun fungsinya antara. lain; menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik 35 V. RISIKO USAHA Investasi di dalam Saham Perseroan melibatkan risiko. Calon investor dalam Penawaran Umum harus secara seksama mempertimbangkan seluruh informasi yang ada di dalam Prospektus yang diedarkan dan secara khusus risiko-risiko yang disebutkan di bawah ini sebelum membuat keputusan investasi ‘yang terkait dengan Penawaran Umum Saham. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan hanya ‘merupakan seluruh risiko yang dapat mempengaruhi Perseroan dan Saham Perseroan. Calon investor harus mempertimbangkan pernyataan tertentu di bawah ini merupakan *Pemyataan Perkiraan Kedepan’. Sefauh penjelasan di bawah yang terkait dengan Pemerintah atau data makro ekonomi Indonesia, informasi tersebut telah aiperoleh dari penjelasan resmi Pemerintah atau dari sumber pihak ketiga yang belum aivenifkasi secara independen oleh Perseroan. Dibawah ini adalah risiko-risiko penting yang peru dipertimbangkan oleh para calon investor sebelum ‘mengambil Keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan yaitu Penurunan dalam belanja iklan dapat menyobabkan pendapatan dan hasil operasi Perseroan menurun secara signifikan dalam jangka waktu tersebut. Perseroan memperoleh penerimaan yang cukup signifikan dari penjualan waktu tayang (airtime) ikian i saluran-saluran televisi Perseroan. Di dalam industri periklanan, media televisi bersaing dengan banyak media iklan lainnya, seperti media cetak, radio, internet, dan iklan luar ruangan (outdoor). Di Indonesia, televisi merupakan salah satu Komponen terbesar dari seluruh belanja iklan diantara berbagai ‘media yang ada. Tidak ada jaminan yang pasti bahwa pasar periklanan di televis! akan mempertahankan posisinya diantara media iklan lainnya atau karena adanya perubahan atas regulasi yang kurang menguntungkan media iklan atau penyiar televisi lainnya. Meningkatnya persaingan diantara media perikianan yang timbul karena perkembangan dari bentuk-bentuk baru media iklan dapat mempunyai ‘dampak negatif atas kemampuan untuk mempertahankan dan mengembangkan penerimaan iklan Perseroan yang pada akhinya berdampak pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan. Pendapatan iklan televisi Perseroan bergantung pada perkembangan teknologi, penetapan harga atas, iklan, perubahan atas preferensi penonton, pergerakan populasi dan demogratl, pengembangan teknologi yang berkaitan dengan media dan penyiaran, porsaingan dari penyiar atau operator media lainnya, dan tren musiman pada pasar periklanan di Indonesia. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan ‘mampu untuk mengikuti semua perkembangan-perkembangan tersebut dengan sukses secara berkesinambungan. Penurunan atas daya tarik dari televisi secara umum atau penurunan atas daya ssaing saluran televisi yang dimilki Perseroan sebagai media periklanan, dapat mengakibatkan dampak buruk secara material paca hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan. Hasil kegiatan operasi Perseroan sangat tergantung pada peranan televisi sebagai media perikianan PPerseroan memperoich pendapatan yang cukup signifkan dari penjualan waktu tayang (airtime) iklan di saluran-saluran televisi Perseroan. Di dalam industri perkianan, media televisi bersaing dengan banyak media ikian lainnya, seperti media cetak, radio, intemet, dan iklan luar ruangan (outdoor). Di Indonesia, televisi merupakan salah satu Komponen terbesar dari seluruh belanja iklan di antara berbagai media yarg ada. Tidak ada jaminan yang pasti bahwa pasar ikian melalui media televisi akan ‘mempertahankan posisinya di antara media kan lainnya atau Karena adanya perubahan atas peraturan pperundang-undangan yang bersifat kurang menguntungkan bagi meciaiklan atau penyiar-penyiartelovisi lainnya, Meningkatnya persaingan diantara media periklanan yang timbul Karena perkembangan dari bentuk-bentuk baru media iklan dapat membawa dampak negatif atas kemampuan Perseroan untuk ‘mempertahankan dan meningkatkan pendapatan klan Perseroan yang pada akhimya juga berdampak pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan. Pendapatan iklan televsi Perseroan bergantung pada perkembangan teknologi, penetapan harga atas iklan, perubahan atas preferensi penonton, pergerakan populasi dan demografi, pengembangan teknologi yang berkaitan dengan media dan penyiaran, persaingan dari penyiar atau operator media lainnya, dan tren musiman pada pasar perkianan di Indonesia, Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu untuk mengikuti semua perkembangan- perkembangan tersebut dengan sukses secara berkesinambungan. Penurunan atas daya tank dari televisi secara umum atau penurunan atas daya saing saluran televisi yang dimiliki Perseroan sebagai media perklanan, dapat memberikan dampak buruk secara material pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Persoroan. 36 mney Kesuksesan Perseroan tergantung pada penerimaan penonton Perseroan terhadap acara, khususnya program televisi Perseroan, yang sulit untuk diprediksi, Produksi dan distribusi konten acara televisi dan radio merupakan bisnis yang beresiko, dikarenakan penerimaan pendapatan yang berasal dari produksi dan distribusi program televisi dan radio, dan hak lisensi atas kekayaan intelektual yang tergabung dengan program sangat tergantung pada penerimaan publi yang mana merupakan hal-hal yang sulit untuk diprediksi. Keberhasilan suatu program televisi atau radio secara komersial juga tergantung pada kualitas dan penerimaan terhadap program sejenis yang ditayangkan kepada masyarakat pada saat yang bersamaan atau hampir bersamaan, ketersediaan bbentuk alternatif hiburan dan kegiatan waktu luang, kondisi ekonomi secara umum dan faktor-faktor lainnya, baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang mana merupakan hal-hal yang sulit untuk iprediksi. Peringkat (Rating points) juga merupakan faktor-faktor yang akan dipertimbangkan saat menentukan peringkat ikian yang diterima Perseroan. Peringkat yang rendah dapat menyebabkan penurunan harga dan belanja iklan. Sebagal contoh, tidak ada jaminan bahwa program yang baru disiarkan akan lebih popular dari program yang digantikan, atau program tersebut akan menghasikan penerimaan atau tingkat keuntungan yang sama dengan program sebelumnya. Selain itu, kesuksesan usaha media cotak Perseroan sebagian tergantung atas tingkat penerimaan pemirsa terhadap publikasi Perseroan. Tingkat penerimaan yang rendah terhadap konten milik Perseroan, khususnya program- program televisi Perseroan, akan berdampak negatif terhadap hasil kegiatan usaha Perseroan, Kegagalan Perseroan untuk mendapatkan, membuat dan mempertahankan hak untuk menyiarkan program yang popular mempunyai dampak negatif pada pendapatan Perseroan. Hasil-hasil yang diperoleh dari penayangan program-program yang ditayangkan Perseroan berubah- ubah seiring dengan penerimaan oleh publik alas penayangan program tersebut, terutama, tingkat penerimaan program oleh publik, hal mana sulit untuk diprediksi. Hal tersebut mengakibatkan sebagian pendapatan Perseroan menjadi tergantung kepada kemampuan Perseroan untuk mengantisipasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan selera konsumen secara tepat waktu. Selain itu Perseroan memperoieh pendapatan yang cukup berarti dari penggunaan koleksi program telovisi Perseroan. Apabila konten kepustakaan program televisi Perseroan tidak lagi diterima secara luas oleh para penonton atau tidak digantikan dengan program yang popular lainnya, hal tersebut dapat berdampak negatit pada pendapatan Perseroan, Perseroan memperoleh program: program televisi yang popular dalam jumlah yang sangat signifkan dan pihak ketiga lainnya. Sebagai contoh, beberapa program pada saluran televisi Perseroan yang disiarkan dan ditonton secara luas dibuat berdasarkan pada hak program dengan berbagai macam durasi yang berbeda-beda yang telah dinegosiasikan dengan pihak ketiga. Sebagai tambahan, Perseroan menandatangani komitmen untuk memperoleh hak menayangkan flm-film dan program lain pada jaringan televisi Perseroan dari produser perflman dan pemasok lainnya untuk durasi yang berbeda-beda, Persaingan untuk memperoleh lisensi atas program popular dari pihak ketiga sangat ketat, Perseroan dapat mengalami kekalahan dari kompetitor-kompelitor Perseroan untuk hak siar program popular baru atau sehubungan dengan pembaharuan atas program popular yang telah Perseroan lisensikan, Kegagalan Perseroan untuk mendapatkan atau mempertahankan hak untuk menyiarkan program yang popular akan mengakibatkan dampak negatif terhadap pendapatan Perseroan, Kenaikan biaya atas program dan konten dapat berdampak negatif mempengaruhi keuntungan Perseroan, Perseroan membuat dan membeli program dan konten dan mengeluarkan biaya untuk memperoleh talenta-talenta baru seperti bintang film, pengarang, penulis dan produser. Setiap kenaikan biaya untuk program dan konten tersebut atau biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh talenta-talenta kreatif tersebut dapat berdampak kepada penurunan keuntungan. Setiap penurunan popularitas dari suatu program dimana Perseroan telah memberikan komitmennya secara signifikan, dapat memberikan pengaruh negatif terhadap keuntungan Perseroan. Perseroan memiliki komitmen yang signifikan untuk membeli atau mengakuisisi hak program-program ‘cara olahraga, televisi, radio dan produksi film dan kontrak-kontrak terhadap dengan talenta-talenta yang ada. Setiap penurunan, baik sekarang atau dimasa yang akan datang, terhadap popularitas yang dinarapkan dari acara-acara olahraga dimana Perseroan mendapatkan hak tayangnya, akan berdampak 7 mcd kepada penurunan keuntungan atau kerugian yang signif kan untuk periode waktu tertentu. Lebih lanjut, di masa yang akan datang Perseroan juga bermaksud untuk metakukan penawaran untuk membeli hak tayang acara-acara olahraga utama atau acara menarik lainnya yang mewajibkan Perseroan untuk melakukan pembayaran uang muka yang cukup besar ataupun pembayaran yang didasarkan kepada pembagian keuntungan. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan tidak dapat memastikan apakah Perseroan akan dapat mengembalikan biaya terkait atau mendapatkan keuntungan sehubungan dengan program-program acara tersebut, Hasil dari kegiatan operasional Perseroan periodik. yengaruhi oleh variasi yang bersifat musiman dan Kegiatan usaha Perseroan dan diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman, antara lain karena, pola tayangan iklan dan pengaruh musiman terhadap kebiasaan membaca, mendengarkan dan menonton dari pemirsa, Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari ikian cenderung meningkat soliap tahunnya selama bulan suci Ramadhan, Lebin lanjut, keuntungan pendapatan dari iklan pada tahun di mana pemilihan umum diadakan, akan diperoleh dan iklan yang dipasang oleh para calon- calon pejabat politik. Pengaruh yang bersifat musiman dan periodik itu menimbulkan kesulitan dalam ‘memperkirakan hasil kegiatan operasional Perseroan di waktu yang akan datang, terutama apabila perkiraan tersebut dibuat berdasarkan pada data yang telah ada terlebih dahulu Kegiatan usaha Perseroan berada dalam industri yang sangat kompetitif. Perseroan bersaing dengan perusahaan media lainnya dalam hal kualitas acara untuk mendapatkan jumiah pemirsa yang tinggi dan penghasilan dan iklan. Perseroan juga bersaing dalam distribusi pada pay TV, seperti TV kabel, DTH satelit dan yang sejenisnya. Kemampuan Perseroan untuk menarik ppemirsa, pemasangikian dan sebagai distributor yang disukai tergantung kepada kemampuan Perseroan untuk menyediakan program televisi dan radio yang menark. Persaingan untuk menarik pemirsa dan pemasang iklan datang dari stasiun pemancar televisi dan jaringan lainnya seperti kabel dan sistem televisi satelit DTH dan jaringannya; intemet, radio dan alat pemutar musik portable; iklan-iklan luar ruangan, surat-surat kabar lokal, regional dan nasional; surat eletronik; serta media komunikasi dan ‘media iklan lain yang beroperasi di dalam pangsa pasar yang sama itu. Stasiun-stasiun televisi dan radio lain dapat merubah bentuk atau acaranya, sebuah stasiun baru atau jaringan baru dapat ‘mengadopsi suatu bentuk baru untuk kemudian bersaing secara langsung dengan jaringan Perseroan, ‘taupun jaringan lainnya yang mungkin melakukan kegialan kampanye promosi yang agresif. Persaingan ‘seperti ini dapat memberikan pengaruh kepada penurunan rating, iklan dan penghasilan atau kenaikan ‘promosi dan pengeluaran lainnya dan sebagai akibatnya akan menurunkan pendapatan dan arus kas Perseroan, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan dapat berhasil dalam bersaing di masa depan terhadap setiap pesaing yang ada, maupun yang berpotensi menjadi pesaing, ataupun menjamin bahwa kompotisi tersebut tidak akan memberikan pengaruh secara negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan. Pelanggaran atas hukum persaingan usaha di Indonesia dapat memberikan pengaruh secara negatif terhadap kegiatan operasi dan keuntungan Perseroan. Perseroan memiliki kegiatan operasi yang signifkan dalam televisi, radio dan industri cetak di Indonesia, Perseroan memiliki dan mengoperasikan tiga buah saluran penyiaran televisi nasional free to ai Perseroan menerbitkan Seputar Indonesia, sebuah surat kabar harian nasional, dan tiga buah majalah tabloid, Genie, Mom & Kiddie dan Realita. Perseroan juga menyusun program, mengoperasikan dan menjaga kepemilikan di lima belas stasiun radio yang terdiri dari berbagai bentuk. Sebagai tambahan, saat ini Perseroan menyediakan acara kepada dua buah stasiun radio yang dimiliki dan melaksanakan kontrol operasi dan penyiaran terhadap tiga buah stasiun radio lainnya. Mayoritas saham Perseroan dimiliki oleh Mediacom, yang memegang pengendalian di PT MNC Sky Vision, operator Indovision, yang memimpin layanan televisi DTH di Indonesia. Aspek persaingan di dunia usaha Indonesia dan kegiatannya diatur di dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 mengenai Larangan Praktek Monopoii dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ("UU Anti Monopol). UU Anti Monopoli mendefinisikan “praktek ‘monopoli sebagai "pernusatan kekuatan ekonomi oloh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atau barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum’ dan definisi‘Persaingan Usaha Tidak Sehat” sebagai “persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jyjur atau melawan hukum atau 8 miucp menghambat persaingan usaha, Perseroan yakin bahwa setiap kegiatan usaha Perseroan adalah independen satu dengan yang lainnya dan kegiatan operasi Perseroan balk secara keseluruhan ataupun secara masing-masing adalah berbeda dari yang dilakukan oleh Indovision, Namun demikian, meskipun Perseroan yakin bahwa kegiatan usaha Perseroan saat ini telah sesual dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada perubahan dalam peraturan erundangan-undangan tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat ataupun lidak akan ada perbedaan penafsiran dan penerapan hukum terhadap praktek kegiatan usaha Perseroan ai waktu yang akan datang yang dapat memberikan ofek negatif kepada keuntungan dan operasi usaha Perseroan Perseroan dapat diminta pertanggung jawabannya atas konten yang distribusikan melalui berbagai saluran media milik Perseroan. uat, disiarkan atau Perseroan dapat dituntut karena pencemaran nama baik, kelalsian, pelanggaran hak cipta dan merek,

You might also like