Professional Documents
Culture Documents
(Growth Cuttings of Rose (Rosa Damascena Mill .) at The Time Immersion in A Solution Cow Urine)
(Growth Cuttings of Rose (Rosa Damascena Mill .) at The Time Immersion in A Solution Cow Urine)
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 3, Oktober 2014 Halaman 129-135 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
Nur Hafizah
Program Studi Agroteknologi STIPER Amuntai Jl. BihmanVilla No.07B
Telp. (0527)62202 Amuntai. email : fifi_bjm@yahoo.co.id
ABSTRACT
Rose is known as an ornamental plant that can be used for various purposes such as ornamental
plants in the garden , in pots , flowers used as blushes , perfume, cosmetics and medicine. Cuttings are
often doomed to failure with no root growth. One attempt to overcome failure in root growth on
cuttings is to provide an organizing grow. Cow urine is one that contains a growth hormone indole 3 -
butyric acid belongs to the class of auxin . Cow urine is a synthetic growth hormone is commonly used
to stimulate root growth in cutting. This study aims to (i) determine the growth of cuttings of roses
against time of immersion in a solution of cow urine, (ii) get marinades best rose cuttings in a
Solutions of cow urine. This research was conducted in the village of Banua Lawas District Tabalong
South Kalimantan in April to July 2014, using a single factor RAK, with level 6 treatments with 4
replications in order to get 24 units of the experiment . Factors tested were cow urine soaking time ,ie
p0 = without soaking , p1 = 15 minutes , p2 = 30 minutes , p3 = 4 minutes , p4 and p5 = 60 minutes = 75
minutes . The results showed that treatment of cow urine soaking time significantly affected the speed
variables emerged shoots, shoot length 2 mst age, number of leaves mst age 2 and 4, as well as the
very significant effect on long shoots 6 mst age and number of roots, the best treatment was achieved
in p1 with 15 minutes soaking time .
dan langsung ditanam ke media tanam Cara optimal yaitu 45 menit. Pada lama perendaman
stek lebih dipilih, karena stek menghasilkan selama 45 menit lebih optimal karena unsur
tanaman yang memiliki persamaan dalam hara dan ZPT yang terkandung didalam urine
umur, tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sapi sudah diserap dengan baik oleh sel-sel
menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah tanaman.
banyak. (Nilawati, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk
Stek seringkali mengalami kegagalan mengetahui pertumbuhan stek mawar pada
dengan tidak tumbuhnya akar. Salah satu usaha waktu perendaman dalam larutan urine sapi,
untuk mengatasi kegagalan dalam pertumbuhan dan mendapatkan waktu perendaman stek
akar pada stek adalah dengan memberikan Zat mawar terbaik dalam larutan urine sapi.
Pengatur Tumbuh (ZPT). Keuntungan
penggunaan ZPT pada stek adalah METODE PENELITIAN
memperbaiki sistem perakaran, mempercepat Penelitian ini dilaksanakan di Desa
keluarnya akar bagi tanaman muda, membantu BanuaLawas Kecamatan Banua Lawas
tanaman dalam menyerap unsur hara dari Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan
dalam tanah, mencegah gugur daun dan Selatan pada bulan April sampai Juli 2014.
meningkatkan proses fotosintesis (Lakitan, Penelitian menggunakan Rancangan Acak
2006).
Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal.
Urine sapi merupakan salah satu Pengelompokan berdasarkan diameter stek.
hormon tumbuh yang mengandung Indole 3- Faktor yang diteliti adalah lama perendaman
butyric acid termasuk kedalam golongan urine sapi (P) dengan 6 taraf, yaitu :p0= tanpa
auksin. Urine sapi merupakan hormon tumbuh
perendaman, p1= 15 menit, p2= 30 menit,
sintetis yang lazim digunakan untuk p3= 45 menit, p4= 60 menit dan p5= 75
merangsang pertumbuhan akar dalam menit. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4
penyetekan. Fungsi urine sapi pada penyetekan kali, sehingga terdapat 24 satuan percobaan
tanaman yaitu untuk merangsang dan dengan 2 tanaman sampel untuk setiap satuan
meningkatkan terbentuknya aktivitas hormon percobaan.
tumbuh-tumbuhan pada tanaman. Urine sapi
juga berguna merangsang dan meningkatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertumbuhan tumbuhan mulai dari
perkembangan sel, pertumbuhan bibit, akar, Kecepatan Muncul Tunas
tunas, batang dan bunga sampai menjadi buah Dari hasil perhitungan kecepatan
(Priantyo, 2002). muncul tunas dan hasil analisis sidik ragamnya
Berdasarkan penelitian Lusiana etal., menunjukkan bahwa lama perendaman urine
(2012) pada tanaman sirih merah pada media sapi berpengaruh nyata terhadap kecepatan
tanam berupa tanah gambut dengan pupuk muncul tunas pada stek mawar. Rata-rata
kandang dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 kecepatan muncul tunas pada stek mawar
didapat lama perendaman urine sapi yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap kecepatan muncul tunas pada stek mawar
Lama Perendaman Urine Sapi Rata-rata kecepatan muncul tunas (hari)
p0 (tanpa perendaman) 25,75ab
p1 (15 menit) 18,63a
p2 (30 menit) 23,00ab
p3 (45 menit) 29,13ab
p4 (60 menit) 30,50ab
p5 (75 menit) 34,00b
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak
berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%
131
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 3, Oktober 2014 Halaman 129-135 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
Dari Tabel 1 terlihat bahwa kecepatan perlakuan p5 (75 menit).Dari data tersebut
muncul tunas pada stek mawar dengan maka perlakuan lama perendaman urine sapi
perlakuan lama perendaman urine sapi p1(15 terbaik untuk kecepatan muncul tunas pada stek
menit) tidak berbeda nyata dengan perlakuan mawar didapatkan pada perlakuan p1 dengan
p0, p2, p3, dan p4 tetapi berbeda nyata dengan lama perendaman 15 menit.
40
Kecepatan muncul tunas
35
30
25
(hari)
20
15
10
5
0
p0 p1 p2 p3 p4 p5
Perlakuan
Gambar 1. Grafik pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap kecepatan muncul
tunas pada stek mawar
Dari grafik diatas terlihat bahwa stek, sehingga mendorong pembelahan sel dan
semakin lama stek mawar direndam dalam menyebabkan tunas muncul lebih awal. Seperti
urine sapi maka semakin lambat tunas yang juga pendapat Adrian dan Muniarti (2007)
muncul pada stek. Berdasarkan hasil analisis bahwa auksin selain dibutuhkan untuk
ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama pemanjangan sel akar, juga dapat merangsang
perendaman urine sapi menunjukkan pengaruh pertumbuhan tunas.
yang nyata terhadap kecepatan muncul tunas
pada stek mawar. Dari hasil uji beda nilai Panjang Tunas
tengah terlihat bahwa hasil terendah pada Dari hasil pengukuran panjang tunas
perlakuan p1 dengan lama perendaman 15 pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam
menit dan hasil ini berbeda nyata terhadap (mst) dan hasil analisis sidik ragamnya
perlakuan lain. Hal ini sesuai dengan penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman urine
Nilawati (2002) pemberian auksin berpengaruh sapi berpengaruh nyata terhadap panjang tunas
nyata dengan waktu inisiasi tunas stek tanaman pada umur 2 mst dan tidak berpengaruh nyata
mawar. Hal ini dikatakan karena pemberian pada umur 4 dan 8 mst. Sedangkan panjang
auksin eksogen (dari luar) akan meningkatkan tunas pada umur 6 mst berpengaruh sangat
aktifitasauksin endogen yang sudah ada pada nyata.
132
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 3, Oktober 2014 Halaman 129-135 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
Tabel 2. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap panjang tunas stek mawar pada umur 2, 4, 6
dan 8 mst
Lama Perendaman Rata-rata panjang tunas (cm)
Urine Sapi 2 mst 4 mst 6 mst 8 mst
p0 (tanpaperendaman) 0,19a 1,69 3,50c 6,61
p1 (15 menit) 0,63b 2,21 6,08d 12,38
p2 (30 menit) 0,00a 1,66 3,76d 7,81
p3 (45 menit) 0,00a 0,98 3,20c 7,20
p4 (60 menit) 0,00a 0,81 3,13b 5,18
p5 (75 menit) 0,00a 0,00 2,23a 4,49
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak
berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%
Dari Tabel 2 terlihat bahwa panjang Menurut Salisbury dan Ross (1992)
tunas stek mawar umur 2 mst perlakuan lama pertumbuhan panjang tunas dipengaruhi oleh
perendaman urine sapi p0 (tanpa perendaman) hormon auksin dan sitoknin. Sitokinin akan
berbeda nyata dengan perlakuan p1, p2, p3, p4 merangsang pembelahan sel melalui
dan p5. Perlakuan lama perendaman p1(15 peningkatan laju sintesis protein, sedangkan
menit) berbeda nyata dengan p0, p2, p3, p4 dan auksin akan memacu pemanjangan sel-sel yang
p5. Sedangkan pada perlakuan p2, p3, p4 dan p5 menyebabkan pemanjangan batang. Hasil
jika dibandingkan tidak menunjukkan penelitiannya pemberian urine sapi
perbedaan yang nyata. Pada umur 4 dan 8 mst memberikan pengaruh yang nyata terhadap
perlakuan lama perendaman urine sapi pada panjang tunas pada stek tanaman markisa.
stek mawar untuk pengamatan panjang tunas Sedangkan pada penelitian Nilawati (2002)
tidak berpengaruh nyata. Panjang tunas stek yang memberikan perlakuan pemanasan dan
mawar pada umur 6 mst perlakuan lama pemberian auksin terdapat interaksi antara
perendaman urine sapi p1 (15 menit) tidak faktor pemanasan dan faktor auksin yang
berbeda nyata dengan perlakuan p2 (30 menit) memberikan pengaruh pada panjang tunas stek
tetapi berbeda nyata dengan p0, p3, p4 dan mawar.
p5.Dari data tersebut maka perlakuan lama Lakitan (2006) menyatakan bahwa
perendaman urine sapi terbaik untuk panjang pertambahan panjang tunas merupakan hasil
tunas pada umur 2, dan 6 mst didapatkan pada dari pertumbuhan dan perkembangan sel yang
perlakuan p1 dengan lama perendaman 15 tergantung dari suplai unsur hara yang
menit. diberikan oleh akar untuk metabolisme dan
Berdasarkan hasil analisis ragam sintesis protein. Hal inilah yang menyebabkan
terlihat bahwa perlakuan lama perendaman panjang tunas stek mawar tidak berpengaruh
urine sapi menunjukkan pengaruh yang nyata nyata pada umur 4 mst, diduga stek kekurangan
terhadap panjang tunas stek mawar pada umur air pada saat cuaca yang panas karena
2 mst dan tidak berpengaruh nyata pada umur 4 aktifitasauksin dipengaruhi oleh faktor
dan 8 mst serta sangat berpengaruh nyata pada lingkungan. Dengan ketersediaan air yang
umur 6 mst. Dari hasil uji beda nilai tengah cukup akan membentuk akar dalam
terlihat bahwa hasil tertinggi pada perlakuan p1 pengambilan unsur hara yang dibutuhkan
dengan lama perendaman 15 menit dan hasil ini tanaman untuk keperluan fotosintesis, karena
berbeda nyata dengan perlakuan lain. Diduga kebutuhan air tercukupi, maka aktivitas
bahwa panjang tunas dipengaruhi oleh fotosintesis akan meningkat. Dengan demikian
banyaknya jumlah akar pada stek serta panjang fotosintesis akan menghasilkan organ yang
akar yang mampu menyerap unsur hara banyak.Panjang tunas stek mawar tidak
didalam tanah menjadi lebih banyak serta memberikan pengaruh yang nyata pada umur 8
karena urine sapi mengandung auksin yang mst karena pada umur tersebut stek sudah
berperan dalam pemanjangan sel. muncul bunga sehingga masa vegetatif
133
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 3, Oktober 2014 Halaman 129-135 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
tanaman melambat karena tanaman sudah analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa
memasuki masa generatif. perlakuan lama perendaman urine sapi
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada
Jumlah Daun Pertanaman umur 2 dan 4 mst dan tidak berpengaruh nyata
Dari hasil perhitungan jumlah daun stek pada umur 6 dan 8 mst. Rata-rata jumlah tunas
mawar pada umur 2, 4, 6 dan 8 mst dan hasil disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap jumlah daun stek mawar pada umur 2, 4, 6
dan 8 mst
Lama Perendaman Rata-rata jumlah daun (helai)
Urine Sapi 2 mst 4 mst 6 mst 8 mst
p0 (tanpaperendaman) 0,00ab 2,25ab 28,63 55,00
p1 (15 menit) 0,75b 8,63b 31,00 59,38
p2 (30 menit) 0,00a 4,38ab 27,25 51,38
p3 (45 menit) 0,00a 1,88ab 15,75 38,63
p4 (60 menit) 0,00a 1,25ab 23,25 42,38
p5 (75 menit) 0,00ab 0,00a 12,38 29,63
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan
tersebut tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%
Dari Tabel 3 terlihat bahwa jumlah yang terdapat dalam urine sapi juga terdapat
daun stek mawar pada umur 2 mst perlakuan hormon sitokinin yang berfungsi merangsang
lama perendaman urine sapi p1(15 menit) pembentukan daun pada stek. Cepatnya muncul
berbeda nyata dengan p2, p3, dan p4 tetapi tidak tunas pada stek maka proses pertumbuhan pada
berbeda nyata dengan perlakuan p0 dan p5. stek akan lebih cepat pula sehingga
Sedangkan pada perlakun p2, p3, p4 dan p5 jika pertambahan jumlah daun yang dihasilkan akan
dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan lebih banyak.
yang nyata.Jumlah daun pada umur 4 mst Menurut Salisbury dan Ross (1992)
perlakuan lama perendaman urine sapi pada auksin dapat memacu kerja sitokinin dalam
stek mawar dengan perlakuan p1(15 menit) proses pembelahan dan pembesaran sel, serta
tidak berbeda nyata dengan perlakuan p0, p2, p3, auksin juga dapat memacu kerja sitokinin
dan p4 tetapi berbeda nyata dengan p5 (75 dalam menginduksi enzim-enzim yang
menit).Dari data tersebut maka perlakuan lama berfungsi dalam pembelahan sel terutama pada
perendaman urine sapi terbaik untuk jumlah primordia daun. Sedangkan menurut Lakitan
daun pada umur 2 dan 4 mstdidapatkan pada (2006) mekanisme masuknya unsur hara dan
perlakuan p1 dengan lama perendaman 15 ZPT dalam sel tanaman melalui proses difusi
menit. pada sel tanaman yang dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil analisis ragam permeabilitas membran sel dan perbedaan
terlihat bahwa perlakuan lama perendaman potensial air didalam dan diluar sel. Difusi air
urine sapi menunjukkan pengaruh yang nyata akan meningkatkan tekanan turgor dalam sel,
terhadap jumlah daun stek mawar pada umur 2 sehingga air masuk kedalam vakuola yang
dan 4 mst dan tidak berpengaruh nyata pada selanjutnya akan mengatur pertumbuhan sel
umur 6 dan 8 mst. Dari hasil uji beda nilai dan primordia daun.
tengah terlihat bahwa hasil tertinggi pada Jumlah daun stek mawar tidak
perlakuan p1 dengan lama perendaman 15 memberikan pengaruh yang nyata pada umur 8
menit dan hasil ini berbeda nyata dengan mst karena pada umur tersebut stek sudah
perlakuan lain. Pada hasil penelitian Lusiana muncul bunga sehingga masa vegetatif
etal., (2012) pemberian urine sapi berpengaruh tanaman melambat karena tanaman sudah
nyata terhadap jumlah daun tanaman sirih memasuki masa generatif.
merah. Diduga bahwa selain hormon auksin
134
ZIRAAAH, Volume 39 Nomor 3, Oktober 2014 Halaman 129-135 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
Tabel 4. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap jumlah akar pada stek mawar
Lama Perendaman Urine Sapi Rata-rata jumlahakar (buah)
p0 (tanpaperendaman) 34,38c
p1 (15 menit) 39,75e
p2 (30 menit) 37,88e
p3 (45 menit) 34,50d
p4 (60 menit) 31,75b
p5 (75 menit) 30,38a
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak
berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%