You are on page 1of 3

1.

NOSOTOC

Nostoc is a genus of cyanobacteria found in various environments that forms colonies


composed of filaments of moniliform cells in a gelatinous sheath.

The name Nostoc was coined by Paracelsus.[1]

Nostoc can be found in soil, on moist rocks, at the bottom of lakes and springs (both fresh-
and saltwater), and rarely in marine habitats. It may also grow symbiotically within the
tissues of plants, such as the evolutionarily ancient angiosperm Gunnera[2] and the hornworts
(a group of bryophytes), providing nitrogen to its host through the action of terminally
differentiated cells known as heterocysts. These bacteria contain photosynthetic pigments in
their cytoplasm to perform photosynthesis.

2. ANABAENA

Anabaena is a genus of filamentous cyanobacteria that exist as plankton. They are known for
nitrogen-fixing abilities, and they form symbiotic relationships with certain plants, such as
the mosquito fern. They are one of four genera of cyanobacteria that produce neurotoxins,
which are harmful to local wildlife, as well as farm animals and pets. Production of these
neurotoxins is assumed to be an input into its symbiotic relationships, protecting the plant
from grazing pressure.

A DNA sequencing project was undertaken in 1999, which mapped the complete genome of
Anabaena, which is 7.2 million base pairs long. The study focused on heterocysts, which
convert nitrogen into ammonia. Certain species of Anabaena have been used on rice paddy
fields, proving to be an effective natural fertilizer.

3. CHROCOCCUS

Chroococcus sp merupakan prokariota dan karena itu tidak memiliki salah satu organel
bermembran eukariota. Sel Chroococcus sp berbentuk batang dengan diameter berkisar
antara 0,4 sampai 40m. Merupakan organisme autotrophic yang mampu bertahan hampir
tanpa air tawar atau sumber oksigen.
c. Sistem reproduksi
Pembiakan berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel
akan tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.
d. Habitat
Chroococcus sp banyak ditemukan diperairan air tawar seperti pada kolam. Tumbuh pada
suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35o c dan pH 6,0.
e. Peranan
Dapat digunakan sebagai pestisida hayati, merupakan mikrobia untuk meningkatkan
pengambilan hara oleh tanaman dari dalam tanah atau udara.

4. GLEOCAPSA
Gloeocapsa sp adalah Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana,
tubuh ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan, ukuran
mikroskopis dan tidak memiliki spora.
b. Anatomi
Gloeocapsa sp merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya
mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara.
Selnya berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur ellips).
c. Sistem reproduksi
Gleocapsa sp bereproduksi melalui pembelahan sel. Melalui cara ini sel dapat langsung
terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni.
d. Habitat
Habitat dari Gloeocapsa sp banyak ditemukan diperairan-perairan air tawar yang sedikit
tercemar seperti air got. tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35C
dan pH 6,0. Biasanya hidup dilingkungan yang sedikit asam hingga basa.
5. POLYCstis
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang -kadang
berlendir Inti sel tidak memiliki membran (prokarion) bentuknya berkoloni.
6. Oscilatoria
Oscillatoria: ganggang ini berupa benang tebal terdiri dari sel pipih,
pembiakan membelah diri dan fragmentasi atau potongan benang yang
terpisah timbul menjadi benang baru yang disebut hormogonium.

You might also like