Professional Documents
Culture Documents
4 (1), page 17 - 27
Abstract
Every activity mining always pertaining to the environment so that are obliged to apply rules mining
technique good, among others to carry out the management and environmental monitoring mining
including reclamation activities. The environment quality will go down caused by clearing land so as to
interfere with ecosystem that is in them. The administration land done PT AMI are stockpiling back
holes former mine done by means of back filling and stockpiling by means of the material heaps at
waste dump area. The condition design waste dump is still considered not yet safe especially the form
of heap and arrangement layers material heap of which are not based on to the level of his layers.
Activities revegetation PT AMI undertaken by those species of plants and mahogany trembesi not in
accordance with the hue early research sites and land use in spatial planning Kabupaten Tebo. Based
on the evaluation of conformity and management of land that in order to land a former mine is aimed
more compatible by doing revegetasi in the form of a kind of the rubber plant. In reaching the level of
success revegetasi, needs to be planting cover crop and weed control so that plants can grow well.
Keywords: Conformity land, Reclamation, Revegetation
17
Promine Journal, June 2016, Vol. 4 (1), page 17 - 27
beriklim tropis dengan luas wilayah 646.100 Ha 6. Pandangan bahwa tanah merupakan faktor
atau 6.461 km2 (Tebo dalam angka 2012). produksi, cenderung mengabaikan
Kabupaten Tebo dapat dicapai dengan pemeliharaan kelestarian tanah, padahal
menggunakan kendaraan roda empat ataupun tanah juga mempunyai kemampuan terbatas
kendaraan roda dua yang berjarak 208 km dari dalam memberikan daya dukung.
kota Jambi menggunakan akses jalan provinsi Sofyan (2007) mengatakan bahwa
yang ditempuh dalam waktu selama 4,5 jam. karakteristik lahan adalah sifat-sifat pengenal
Kabupaten Tebo mempunyai 12 (dua belas) atau attribute dari sebidang lahan. Karakteristik
kecamatan yang terletak di antara : lahan untuk keperluan evaluasi lahan yaitu: Peta
Utara : Provinsi Riau Topografi (relief, elevasi), Data/Peta Tanah
Timur : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan (lereng, karakteristik tanah), dan Data/Peta Iklim
Batanghari (curah hujan, suhu udara). Evaluasi lahan
Selatan : Kabupaten Merangin dan Bungo dilakukan dengan membandingkan atau
Barat : Provinsi Sumatera Barat mencocokkan antara karakteristik lahan dengan
syarat penggunaan lahan/persyaratan tanaman.
Tinjauan Pustaka Misalnya kesesuaian tanaman terhadap
ketinggian tempat, di mana tanaman teh dan kina
Masalah kesesuaian lahan merupakan hal
lebih sesuai pada daerah dingin (dataran tinggi),
yang perlu diperhatikan dalam upaya sedangkan karet, sawit, dan kelapa lebih sesuai
pemanfaatan lahan yang lebih optimal. Tataguna di daerah dataran rendah.
lahan merupakan pengarahan penggunaan lahan Barchia (2009) mengatakan prinsip
yang didasarkan atas kemampuan lahan. Fandeli pengelolaan tanah adalah menetapkan
dan Muhammad (2009) mengatakan bahwa kemampuan dan kesesuaian lahan dengan
Kesesuaian lahan adalah kecocokan/adaptability mempertimbangkan penggunaannya. Sebelum
suatu lahan untuk penggunaan tertentu. Agar lahan digunakan, maka perlu dilakukan evaluasi
kegiatan reklamasi dapat berjalan dengan baik,
kesesuaian lahan yaitu upaya membandingkan
maka haruslah mengetahui kesesuaian lahan
antara karakteristik atau kualitas lahan dengan
terhadap peruntukan yang akan dilakukan,
persyaratan penggunaan lahan.
seperti peruntukan untuk perkebunan,
kehutanan, pertanian, dan sebagainya. Pada Aspek Penting Tata Ruang
saat pra penambangan perlu mempertimbangkan
Perencanaan tata ruang wilayah merupakan
dan membuat perencanaan yang
suatu upaya merumuskan usaha pemanfaatan
memperlihatkan pengaturan penggunaan lahan
ruang secara optimal dan efisien serta lestari
pada saat pascatambang. Penentuan tataguna
bagi kegiatan usaha manusia dalam rangka
lahan pascatambang sangat tergantung pada
mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat
berbagai faktor, antara lain: potensi ekologis
yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.
lokasi tambang dan keinginan masyarakat serta
Menurut Fandeli dan Muhammad (2009) bahwa
pemerintah setempat (Suprapto, 2007). Sarwono
untuk menjamin penggunaan lahan berdasarkan
dan Widiatmika (2007) mengatakan bahwa
kesesuaiannya, maka dalam pemanfaatan lahan
perencanaan tataguna lahan sangat diperlukan,
harus didasarkan pada Rencana Tata Ruang
karena:
Wilayah. Dengan banyaknya pelaku kegiatan
1. Jumlah lahan terbatas, sedangkan manusia
bisnis dalam penggunaan dan pemanfaatan
yang memerlukan tanah jumlahnya terus
ruang yang kian besar, maka perlu
bertambah.
memperhatikan dan mempertimbangkan
2. Meningkatnya pembangunan dan taraf hidup
perencanaan tataguna lahan atau ruang,
masyarakat dapat meningkatkan persaingan
sehingga lahan dapat dimanfaatkan serta
penggunaan ruang (lahan), sehingga sering
didayagunakan secara efektif dengan
terjadi konflik perebutan lahan.
memperhatikan nilai-nilai konsepsi dasar
3. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
manusia, masyarakat serta ekosistem yang ada.
kemampuannya dapat menyebabkan
Pentingnya tata ruang dalam pertambangan
kerusakan lahan.
maupun kegiatan reklamasi diatur dan
4. Lahan pertanian dengan tanah subur termasuk
dikemukakan oleh beberapa sumber, antara lain:
sawah irigasi menjadi wilayah industri,
1. Tata guna lahan sesudah ditambang
perumahan dan lain-lain. Sehingga perlu ditata
disesuaikan dengan peruntukan lahan
karena sulit mencari lahan pengganti dengan
pascatambang berdasarkan kesepakatan
tanah yang subur.
dengan pemilik lahan dan tata ruang yang ada
5. Banyak lahan hutan digarap menjadi lahan
(PP No. 78 Tahun 2010).
pertanian tanpa memperhatikan kesesuaian
lahan, sehingga dapat merusak tanah maupun
lingkungan.
KESESUAIAN LAHAN
PERUNTUKAN LAHAN
waktu pemindahan ke lapangan, dan hama kebutuhan tanaman, sehingga perlu dilakukan
penyakit. evaluasi kesesuaian lahan terhadap jenis
4. Ketersediaan tanaman. Tanaman yang dipilih tanaman. Evaluasi dapat dilakukan dengan
hendaknya mudah dicari dan tersedia dalam membedakan kelas lahan yang tergolong sesuai
jumlah yang cukup. (S=Suitable) dan lahan yang tidak sesuai (N=Not
Agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, Suitable), misalnya kesesuaian lahan terhadap
maka kondisi tanah haruslah ideal sesuai persyaratan jenis tanaman Karet (Tabel 1).
Gambar 2. Kondisi permukaan tanah timbunan pada lahan bekas tambang Pit-2 PT AMI
Curah Hujan
Air limpasan
(run off) Angin
Potensi erosi
Permukaan tanah
bergelombang
Tabel 2. Hasil analisis kualitas tanah di lokasi lahan bekas tambang PT AMI
Sifat Tanah Kualitas SamSapel Tanah
Sifat Kimia
Bahan organik (%) 3,32
C-organik (%) 1,93
N-total (%) 0,137
pH H2O 4,25
K-potensial (mg/100 g) 0,31
Ca (me/100 g) tertukar 1,70
Mg (me/100 g) tertukar 1,20
K (me/100 g) tertukar 0,30
Na (me/100 g) tertukar 0,20
Kapasitas tukar kation 10,01
Al (me/100 g) tertukar 1,64
Sumber: Analisis Lab. Kimia & Kesuburan Tanah Fak. Pertanian UNJA
Dari hasil evaluasi diketahui bahwa kadar yang dapat dilakukan dengan cara pemberian
unsur hara atau kondisi sifat kimia tanah pada kapur dolomit.
lahan bekas tambang PT AMI adalah Rendah 5. Pemberian pupuk (organik maupun anorganik)
sampai Sedang. Dengan demikian, sebaiknya hal yang tepat dalam upaya perbaikan dan
ini menjadi acuan bagi pihak perusahaan agar pensuplaian unsur hara dalam tanah.
lebih memperhatikan dan melakukan
Jenis Tanaman
penanganan pada kondisi tanah tersebut,
sehingga kondisi tanah dapat menjadi lebih baik Selain kondisi tanah, jenis tanaman perlu
dan dapat memberikan kontribusi yang baik pula diketahui untuk mengetahui kesesuaiannya
bagi pertumbuhan tanaman. Hal-hal yang dapat terhadap lahan agar tingkat keberhasilan
dilakukan dalam upaya perbaikan kondisi tanah revegetasi dapat tercapai dengan baik, hal ini
adalah: dikarenakan ada beberapa jenis tanaman yang
1. Melakukan penempatan dan penataan lapisan sesuai/cocok dan ada pula jenis tanaman yang
tanah timbunan yang tepat sesuai dengan tidak sesuai dengan kondisi lahan tertentu,
tingkat lapisannya, baik pada lokasi timbunan seperti lahan dengan kondisi tanahnya yang
di waste dump maupun pada lokasi timbunan masam ataupun basa. Revegetasi yang
lahan bekas tambang dengan tujuan agar dilakukan PT AMI adalah dengan penanaman
keberadaan top soil dapat terjaga dengan jenis tanaman trembesi dan mahoni. Jenis
baik. Penataan sebaiknya dilakukan dengan tanaman ini dapat bertahan pada kondisi tanah
suatu rancangan yang aman dengan masam dan mempunyai nilai yang cukup
menempatkan top soil pada lapisan bagian ekonomis, tetapi hanya saja kedua jenis tanaman
paling atas agar dapat mensuplai keberadaan ini tidak sesuai/cocok dengan peruntukan lahan
unsur hara bagi tanaman dan menghindari yang telah direncanakan dan direkomendasikan
keberadaan overburden pada lapisan tanah dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
bagian atas. Kabupaten Tebo, yang mana area lokasi lahan
2. Melakukan penatagunaan lahan dengan bekas tambang diperuntukan bagi lahan
pembuatan teras yang sesuai dengan kondisi Perkebunan, sedangkan trembesi dan mahoni
lahan bekas tambang, pembuatan guludan merupakan jenis tanaman Kehutanan. Selain itu,
dan saluran air sebagai upaya pencegahan ketersediaan kedua jenis tanaman ini cukup sulit
agar tidak terjadi erosi dan terbawanya atau diperoleh pada lokasi setempat. Dengan
hilangnya keberadaan tanah pucuk (top soil) demikian, maka perlu kajian terhadap jenis
yang dapat mempengaruhi dan mengurangi tanaman pokok yang paling ideal dan sesuai
unsur hara tanah. ditanam pada lokasi lahan bekas tambang agar
3. Penanaman jenis tanaman cover crop, karena diperoleh kesesuaian lahan dengan jenis
dapat mencegah terjadinya potensi erosi tanaman yang lebih baik dan lebih memberikan
permukaan tanah dan juga akan dapat nilai manfaat, baik bagi masyarakat maupun
menambah keberadaan bahan organik dan lingkungan setempat.
unsur hara bagi kebutuhan tanaman pada Dalam upaya pencapaian tingkat
tanah tersebut. keberhasilan revegetasi, maka perlu dilakukan
4. Pengapuran dalam upaya mengurangi tingkat evaluasi terhadap kesesuaian jenis tanaman
keasaman tanah atau meningkatkan pH tanah dengan karakter tanah atau kondisi lahan
setempat. Revegetasi yang dilakukan PT AMI
adalah dengan penanaman jenis tanaman c. Tanaman karet mudah dicari pada daerah
trembesi dan mahoni, kedua jenis tanaman ini setempat dan tersedia dalam jumlah yang
tidak sesuai/cocok dengan peruntukan lahan cukup.
yang telah direncanakan dan direkomendasikan d. Tanaman karet sesuai di daerah dataran
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) rendah, dan dengan curah hujan yang cukup
Kabupaten Tebo yang mana area lokasi lahan serta dapat tumbuh dengan baik pada tanah
bekas tambang diperuntukan bagi lahan yang kurang subur dan tanah masam dengan
perkebunan, sedangkan jenis tanaman trembesi pH 4 8 (Suwarto & Yuke, 2012).
dan mahoni merupakan jenis tanaman kehutanan e. Tanaman karet mampu memperbaiki sifat
dan cukup sulit diperoleh pada daerah setempat. tanah melalui perkayaan hara dengan karakter
Jenis tanaman pokok yang ideal dan sesuai pengguguran daunnya.
ditanam pada lokasi lahan bekas tambang ini Selain faktor di atas, untuk lebih mengetahui
adalah jenis tanaman karet, hal ini dikarenakan kesesuaian lahan bekas tambang PT AMI
beberapa pertimbangan, yaitu: terhadap penanaman jenis tanaman karet, maka
a. Tanaman karet merupakan jenis tanaman dilakukan evaluasi kesesuaian lahan agar dapat
perkebunan, hal ini sesuai dengan peruntukan diperoleh suatu pendekatan atau rekomendasi
lahan yang dimuat dalam RTRW Kabupaten yang tepat terhadap peruntukan lahan. Dari hasil
Tebo. kajian evaluasi kesesuaian lahan terhadap jenis
b. Tanaman karet merupakan jenis tanaman tanaman karet pada lahan bekas tambang PT
lokal yang sesuai dengan iklim dan kondisi AMI, maka dapat diketahui seperti pada Tabel 4.
tanah setempat dan mempunyai nilai ekonomi
cukup tinggi.
Bahaya erosi
Lereng (%) Kondisi lereng lokasi kajian < 5%
Bahaya Banjir
Banjir F0 (tdk ada), F1 (ringan), F2, F3, F4
(sedang-berat) (Sofyan dkk, 2007)
Penyiapan tanah
Batuan permukaan Batuan permukaan di lokasi kajian <
(%) 5%
Singkapan batuan (%) Singkapan batuan di lokasi < 5%
Dari hasil evaluasi kesesuaian lahan (Tabel membuat bentuk trapesium dan dimensi
4) diketahui bahwa lahan bekas tambang PT AMI saluran yang sesuai.
Sangat sesuai (S1) peruntukannya dengan c. Penebaran tanah pucuk pada timbunan
penanaman jenis tanaman karet, karena jenis lahan bekas tambang PT AMI masih
tanaman karet dapat tumbuh pada kondisi tanah ditemukan butiran batubara dan
masam dan juga tanaman karet tanpa overburden yang seharusnya tidak berada
mempersyaratkan ketersediaan Kapasitas Tukar pada lapisan tanah bagian atas karena
Kation (KTK) pada lahan tersebut dan untuk dapat mengganggu daya dukung tanah dan
meningkatkan daya dukung tanah terhadap pertumbuhan tanaman.
pertumbuhan tanaman, maka yang dapat 2. Revegetasi: Kegiatan revegetasi PT AMI
dilakukan yaitu upaya perbaikan kondisi pH dilakukan dengan penanaman jenis tanaman
tanah dengan cara pemberian dolomit guna trembesi dan mahoni tidak sesuai dengan rona
dapat meningkatkan pH tanah atau mengurangi awal lokasi penelitian dan peruntukan lahan
tingkat keasaman tanah pada lahan tersebut dalam RTRW Kabupaten Tebo. Berdasarkan
agar menjadi lebih baik. hasil evaluasi kesesuaian dan tataguna lahan
bahwa lahan bekas tambang lebih sesuai
4. Kesimpulan dan Saran peruntukannya dengan melakukan revegetasi
berupa jenis tanaman karet. Dalam
Kesimpulan pencapaian tingkat keberhasilan revegetasi,
maka perlu penanaman cover crop dan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik: pengendalian gulma agar tanaman dapat
1. Penatagunaan lahan yang dilakukan PT AMI, tumbuh dengan baik. Upaya perbaikan kondisi
yaitu : tanah dapat dilakukan dengan pemberian
a. Penimbunan kembali lubang bekas dolomit dan pemupukan yang sesuai
tambang dilakukan dengan cara back filling kebutuhan.
dan penimbunan dengan cara pengambilan
material timbunan di waste dump area. Saran
Kondisi rancangan waste dump dinilai
masih belum aman terutama bentuk Saran-saran yang dapat diberikan:
timbunan dan penataan lapisan material 1. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan hasil
timbunan yang belum sesuai dengan kajian pelaksanaan proses reklamasi, maka
tingkat lapisannya. perlu untuk melakukan kajian ekonomi
b. Pengaturan bentuk lahan yang dilakukan terhadap kegiatan reklamasi dalam upaya
PT AMI berupa penataan permukaan tanah perbaikan kondisi lahan bekas tambang.
yang tidak rata/bergelombang yang dapat 2. Agar tingkat keberhasilan reklamasi dapat
berpotensi terjadinya erosi. Timbunan dicapai dengan baik, maka perlu penataan dan
lahan bekas tambang Pit-2 memiliki pembuatan rancangan yang sesuai dengan
kemiringan 0 - 5% tanpa adanya cover kondisi lahan dan dari hasil kajian sebaiknya
crop, agar kondisi lahan dapat lebih aman pihak PT AMI segera melakukan perbaikan-
dan stabil dapat dilakukan pembuatan teras perbaikan yang diperlukan agar kondisi lahan
datar pada lahan tersebut. Kondisi lereng dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
galian saat ini dengan tinggi 8 m dan peruntukannya.
kemiringan 70 berpotensi longsor dengan 3. Pada lahan bekas tambang yang belum
FK < 1, maka agar lereng aman dan stabil dilakukan kegiatan revegetasi, sebaiknya
perlu mengurangi sudut kemiringan lereng pihak perusahaan melakukan penanaman
menjadi 50 sehingga diperoleh FK > 1,25. jenis tanaman karet agar lahan menjadi
Sedangkan untuk mengatasi kapasitas air produktif.
limpasan PT AMI membuat saluran
drainase yang perlu perbaikan dengan