Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Reclamation activities conducted in the Bay of Manado, at the seaward side on Pierre Tendean Street
(Boulevard), has changed the face of the city of Manado including the coastal area. The purpose of this study was
to determine whether the realization of reclamation activities seen were as planned. The second purpose was to
determine the appropriate policy strategy to ensure that the utilization of reclaimed land can be optimal. The data
was collected through observation to compare actual conditions with the original plan. For policy options, SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) analysis was used. The study revealed that there are changes
from the original plan, such as the extent of the area was originally planned 1185 m2, but the actual area was
781.305 m2. Based on the results of the SWOT analysis, the most appropriate policy option adopted is to
optimize the role of land reclamation as one economic driving force in the city of Manado. These include the
completion of a number of legal problems in reclamation©
Abstrak: Kegiatan reklamasi yang telah dilakukan di Teluk Manado, memanjang dari Utara ke Selatan Kota
Manado ke arah laut telah merubah wajah Kota Manado termasuk di dalamnya tata ruang dan pemanfaatan lahan
yang baru di wilayah pesisir. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengkaji realisasi aktual dari
kegiatan reklamasi apakah sesuai dengan peruntukannya, menentukan strategi kebijakan yang tepat dari
pemanfaatan lahan reklamasi agar dilakukan dengan optimal dan ramah lingkungan. Pengumpulan data telah
dilakukan secara deskriptif melalui observasi dan pengamatan lapangan untuk membandingkan kondisi aktual
dengan rencana semula. Sebagai pilihan penentuan kebijakan penelitian, data dianalisis dengan menggunakan
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil penelitian mengungkap bahwa adanya
perubahan pemanfaatan dari rencana awal luasan kurang lebih 1.185.000 m2, menjadi luasan yang terealisasi
sampai saat penelitian dilakukan mencapai luas kurang lebih 781.305 m2. Hasil analisis SWOT menunjukkan
bahwa kebijakan Pemerintah Kota Manado harus konsisten dalam menetapkan perijinan, dengan tidak merubah
fungsi lahan dan lingkungan pesisir. Dampak positif yang ditimbulkan dalam rangka mengoptimalisasi
pemanfaatan lahan reklamasi sebagai salah satu lokasi yang dapat meningkatkan perekonomi dan pendapatan
daerah, penyerapan tenaga kerja di Kota Manado. Kebijakan perubahan fungsi dan penambahan luas lokasi
yang tidak sesuai dengan perencanaan awal dapat berdampak pada masalah hukum di wilayah pesisir©
82
Pamikiran et al.: utilization of land reclamation in Manado City
No Nama
PKS. I A.1 A.2 A.3 PKS.II
Perusahaan
1 PT Bahu Cipta 08/PKS/HKM/1 01/PKS/AM/
Persada 995 HKM/1998
20 Juli 1995 25 Maret 1998
3 PT Kembang 13/PKS/HKM/2
Utara 009
11November
2009
4 PT Gerbang 82/PKS/HKM/2 01/PKS/AM.2 08/PKS/AM.3 02/PKS/HKM
Nusa Perkasa 000 /HKM/2002 /2005 24 Juni /2007 25 Juli
2 Desember 29 April 2002 2005 2007
2000
11 CV Roma 11/PKS/HKM/2
Golden Star 004
17 Desember
2004
84
Pamikiran et al.: utilization of land reclamation in Manado City
Pada lahan Blok II yang dulunya merupakan milik Lahan reklamasi dari pengembang ini terdata
PT Multicipta Perkasa Nusantar, pekerjaan memiliki luasan terkecil, baik dalam dokumen
reklamasi belum rampung, sehingga kegiatan Andal dan PKS maupun dari hasil pengukuran
pembangunan masih terus berlanjut. Hal ini dapat Pemerintah Kota Manado, masing-masing 15.000
dilihat pada bagian utara kawasan reklamasi yang m2, 80.000 m2 dan 63.489 m2. Sebagaimana
berbatasan dengan lahan milik Pemerintah Kota terpantau secara aktual, pembangunan di kawasan
Manado. Sedangkan untuk bangunan di atas lahan ini sedang terhenti, meskipun sempat terjadi
tersebut yang telah rampung seperti, Boulevard aktivitas di kawasan yang lebih dikenal dengan
Mall, Manado Convention Center (MCC) dan ruko. sebutan Blue Banter ini. Saat ini terpantau hanya
Lokasi Blok II sudah diambil alih kepemilikan oleh beberapa ruko yang terlihat berkegiatan. Sementara
Lion, dengan merubah fungsi Mall dan Hotel serta untuk lahan parkir di sebelah Selatan digunakan
saat ini dalam proses pembangunan apartement. oleh IT Center dan di sebelah Utara oleh Golden
Sementara dari luasan, juga terjadi perbedaan antara Supermarket.
realiasasi di lapangan, dalam Perjajian Kerja Sama
(PKS) dan dalam dokumen Andal. Lahan blok VI ini merupakan bagian terakhir
Kondisi aktual lokasi PT Gerbang Nusa dari reklamasi di kawasan sisi arah laut Jalan Pierre
Perkasa atau yang dikenal sebagai kawasan Mantos Tendean Boulevard dan lebih dikenal dengan nama
ini, jika dibandingkan dengan site plan, secara garis Marina Plaza. Sebagaimana lahan-lahan reklamasi
besar hampir terpenuhi seluruhnya, kecuali sebelumnya, kawasan yang berbatasan langsung
pembangunan marina, hutan kota dan restoran. dengan Pelabuhan Manado ini, mayoritas
Untuk pembangunan hotel tidak lagi masuk dalam peruntukannya berupa penempatan bangunan untuk
site plan, meskipun awalnya sempat masuk dalam ruko dengan berbagai aktivitas jasa dan
lay out plan sebagaimana dikutip dari dokumen perdagangan. Di samping itu, peruntukannya secara
andal. Di atas ini berdiri Manado Town Square I aktual ditunjukkan oleh kehadiran dermaga marina,
dan II dengan berbagai aktivitas didalamnya, baik sarana olahraga, dan Monumen Lilin.
berupa pertokoan, restoran dan café, bioskop dan Lahan hasil reklamasi akan mendapatkan
lainnya. status Hak Guna Bangunan (HGB), di mana 84 %
Lahan milik PT Megasurya Nusalestari di adalah milik pemrakarsa dan 16% lainnya menjadi
Blok IV atau yang lebih dikenal sebagai kawasan milik Pemerintah Kota (madya Daerah Tingkat II)
Megamas ini merupakan kawasan reklamasi dengan Manado. Sebagaimana terlihat dalam Tabel 2, dari 6
luasan terbesar yaitu 347.502 m2 (berdasarkan pengembang yang telah melakukan reklamasi dan
pengukuran Pemerintah Kota Manado). Secara memanfaatkan lahannya, sudah ada yang
aktual terlihat berbagai bangunan yang berdiri di menyelesaikan penyerahan lahan 16%, namun ada
atas lahan ini. Sebut saja Mega Mall, Manado juga yang belum tuntas bahkan belum ada
Trade Center (MTC) beserta sederetan pavilyun penyerahan sama sekali.
mewah pada bagian atas bangunan bertingkatnya, Sebagai strategi dalam kebijakan pengelolaan
sarana olahraga Futsal dan Gokart serta Pohon optimal lahan reklamasi wilayah pesisir, faktor
Kasih yang berada di depan dermaga marina dan kekuatan diidentifikasikan mencakup ketersediaan
tambatan perahu nelayan di ujung selatan kawasan. lahan, penyerapan tenaga kerja, pusat kegiatan
ekonomi, kondisi keamanan kondusif, dan
85
Aquatic Science & Management, Vol. 1, No. 1 (April 2013)
keterlibatan pemerintah. Faktor kelemahan dalam belum dimanfaatkan sesuai rencana peruntukannya.
analisis terhadap pemanfaatan lahan reklamasi ini Berdasarkan uraian di atas, hasil analisisnya
terletak pada eksistensinya yang belum masuk dituangkan secara ringkas pada Tabel 3.
luasan Kota Manado. Selain itu, kelemahan Selanjutnya, opsi strategi pengelolaan disusun
teridenfikasi menyangkut masalah hukum, berdasarkan penjumlahan skor untuk kemudian
aksesibilitas terbatas, dan pemahaman masyarakat ditentukan ranking dari setiap opsi strategi.
masih kurang. Teridentifikasi sebagai peluang Strategi pemanfaatan menurut penilaian
adalah eksistensi lahan 16 persen. Selain itu, peringkatnya diajukan uraiannya berikut ini.
peluang ditandai pada fakta masih adanya lahan 1. SO1 = Terbentuknya lahan reklamasi telah
reklamasi yang belum diserahkan ke Pemerintah menjadi pusat kegiatan ekonomi yang
Kota Manado, demikian pula peluang yang menyerap tenaga kerja. Meskipun perlu juga
ditunjukkan terkait: pertumbuhan ekonomi, disikapi mengenai lahan 16 % milik
investor, dan pertambahan lahan. Ancaman yang Pemerintah Kota Manado yang belum
teridentifikasi dalam analisis ini terutama adalah seluruhnya diserahkan.
faktor alam yang bisa merusak lahan reklamasi dan 2. ST = Kekuatan yang ada dalam hal ini
eksistensi bangunan. Selain itu, ancaman dapat ketersediaan lahan, harus dimaksimalkan untuk
bersumber dari adanya lahan ’tidur’ atau lahan yang mengurangi ancaman yaitu faktor alam yang
86
Pamikiran et al.: utilization of land reclamation in Manado City
dapat merusak lahan reklamasi juga Hasil analisis SWOT, menunjukkan bahwa pilihan
mengoptimalkan kembali lahan yang strategi kebijakan adalah kewenangan pemerintah
belum/tidak lagi difungsikan. daerah Kota Manado dalam memberikan ijin harus
3. WT1 = Kelemahan berupa rentannya lahan sesuai dengan peruntukannya dalam
reklamasi terhadap gangguan faktor alam yang mengoptimalkan pemanfaatan lahan reklamasi
ekstrim, harus disikapi dengan membangun untuk peningkatan pendapatan daerah dengan
penahan ombak yang kuat serta bangunan konsep pembangunan yang ramah lingkungan.
tahan gempa. Dalam menyelesaikan permasalahan hukum perlu
4. WO = Kelemahan yang ada dikurangi dengan dilakukan penataan administrasi perijinan untuk
memanfaatkan peluang. Dalam hal ini jika jika menghindari permasalahan hukum di masa
luasan reklamasi sudah dirampungkan mendatang.
seluruhnya dan diserahkan juga bagian untuk
Pemerintah Kota Manado, maka dapat Ucapan terima kasih: penulis menyampaikan
dilakukan permohonan untuk merubah luasan terima kasih kepada penyunting anonim yang telah
Kota Manado. memperbaiki naskah ini untuk menjadi layak
5. SO2 = Peluang penambahan lahan reklamasi diterbitkan dalam jurnal ini.
akan menambah ketersediaan lahan, termasuk
16 % lahan untuk Pemerintah Kota Manado.
6. WT2 = Keberadaan ’lahan tidur’ antara lain REFERENSI
terkait dengan permasalahan hukum yang
belum tuntas. ANONYMOUS (1997) Analisis Dampak
Berdasarkan analisis SWOT yang Lingkungan Kegiatan Terpadu Reklamasi
dilakukan, alternatif kebijakan yang dapat diajukan, Teluk Manado. Manado.
dikemukakan sebagai berikut. BPS KOTA MANADO (2009) Statistik Manado.
1. Mengoptimalkan peran lahan reklamasi http://manadokota.bps.go.id. [Accessed
sebagai salah satu penggerak roda ekonomi di 27/02/12].
Kota Manado. DAHURI, H.R. et al. (2008) Pengelolaan Sumber
2. Selain untuk menambah luasan lahan, daya wilayah pesisir dan lautan secara
reklamasi di Teluk Manado dilakukan untuk terpadu. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
mengurangi dampak abrasi. KALALO, F. (2009a) Implikasi Hukum Kebijakan
3. Penambahan luasan lahan, harus dimasukkan Reklamasi Pantai dan Laut di Indonesia.
sebagai luasan Kota Manado. Buku I. Bandung: Penerbit LoGoz Publis-
4. Ketegasan Pemerintah Kota Manado dan juga hing,
kerjasama dari pengembang untuk KALALO, F. (2009b) Implikasi Hukum Kebijakan
menyerahkan lahan 16 %. Reklamasi Pantai dan Laut di Indonesia.
5. Penyelesaian masalah hukum. Buku II. Bandung: Penerbit LoGoz
Publishing.
KKP [Kementerian Kelautan dan Perikanan
KESIMPULAN Republik Indonesia] (2012) Direktorat
Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Lahan reklamasi yang memanjang dari utara ke http://www.kp3k.-kkp.go.id/webbaru/
selatan Teluk Manada di sisi arah aut Jalan Pierre newsroom/info_media/122/pulaupulau-kecil-
Tendean Boulevard terdata pemanfaatannya terancam [Accessed 23/-07/12].
berubah dari perencanaan awal. Sebagaimana MASKUR, A. (2008) Rekonstruksi pengaturan
dituangkan dalam dokumen andal, luasan yang hukum reklamasi pantai di Kota Semarang.
direncanakan 1.185.000 m2 hanya terwujud aktual Tesis Program Pascasarjana Universitas
seluas 794.039 m2 (data PKS) atau 781.305 m2 (data Diponegoro. Semarang: Universitas
Pemerintah Kota Manado). Sementara pengembang Diponegoro.
menjadi 6 (enam) perusahan yaitu, PT Bahu Cipta NASUTION, S. (1985) Metode Research.
Persada, PT Megasurya Nusalestari, PT Papetra Penelitian Ilmiah. Surabaya: Penerbit Jemars.
Perkasa Utama, PT Multicipta Perkasa Nusantara¸ RANGKUTI, F. (2008) Analisis SWOT Teknik
PT Sulenco Boulevard Indah dan PT Gerbang Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi
Nusaperkasa. Konsep Perencanaan Strategis untuk
87
Aquatic Science & Management, Vol. 1, No. 1 (April 2013)
88