You are on page 1of 30

By : Elis Krtika

Pemasakan Benih

Segala sesuatu yang berlangsung di dalam


benih sejak pembuahan sampai benih
masak.

Selama pemasakan benih akan terjadi


perubahan-perubahan seperti perubahan
morfologi, fisiologi dan fungsional.
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
Benih itu tidak sama masaknya , yang diujung
lebih cepat masaknya daripada yang berada di
pangkal.
Varietas tertentu memiliki sifat buah merekah.
Dengan sendirinya benih/biji yang ada di
dalamnya akan terlempar keluar.
Panen pakai mesin, tidak bisa selektif.
Dengan kata lain benih yang telah masak dan
belum akan ikut terpanen bersama-sama
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
1. Perubahan Kadar Air benih
2. Perubahan dalam viabilitas dan vigor
benih
3. Perubahan dalam ukuran benih
4. Berat Kering Benih

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


1. Perubahan Kadar Air benih

Pada waktu pembuahan kantung embrio


memiliki kadar air lebih kurang 80%.

Beberapa hari kemudian naik hingga 85%.


Selanjutnya kadar air benih turun perlahan-lahan.
Ketika benih masak, kadar air menurun dengan
cepat sampai lebih kurang 20% untuk beberapa
jenis benih tertentu (untuk serealia).

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


1. Perubahan Kadar Air benih

Selanjutnya kadar air menurun sampai mencapai


keseimbangan dengan kelembaban nisbi udara
di lapang.

Di daerah tropis biasanya kada air ini lebih besar


daripada daerah sub-tropis, sebab kelembaban di
tropis lebih tinggi.

Kadar air benih merupakan suatu ukuran yang


baik untuk menentukan kemasakan benih/untuk
dipanen,
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
1. Perubahan Kadar Air benih

Untuk jenis benih tertentu seperti padi-padian


atau biji-bijian panen dapat dilakukan pada kadar
air lebih kurang 20%

Kadar air 30% batas tertinggi untuk panen

Pada kadar air lebih dari 30% tidak baik untuk


panen sebab sukar perontokannya dan biji padi
rapuh bila dikeringkan.

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


1. Perubahan Kadar Air benih

Di daerah tropis panen padi dapat dilakukan pada


kadar air 20-25 %
Pada kedelai peningkatan kadar air dapat mencapai
90% pada 23 hari setelah pembungaan kemudian
menurun sampai mencapai 50 % pada 63 hari setelah
pembungaan dan saat masak fisiologis tercapai
Berarti pada kedelai pada saat masak fisiologis
tercapai kadar air benih masih terlalu tinggi untuk
dapat dipanen
Panen harus ditunda sampai kadar air di bawah 30 %.
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
1. Perubahan Kadar Air benih

Untuk padi-padian umumnya sewaktu kadar air


menurun sampai 20%, maka biji mencapai masak
fisiologis atau masak fungsional

Setelah masak fisiologis translokasi zat makanan ke


dalam biji atau buah tidak terjadi lagi atau tidak
bertambah besar lagi

Dengan kata lain biji/buah telah mencapai ukuran


besar maksimum
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
1. Perubahan Kadar Air benih

Ciri-ciri masak fisiologis

Berat kering benih maksimum


Daya tumbuh ( vigor) maksimum
Viabilitas maksimum
Mutu benih tertinggi

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


1. Perubahan Kadar Air benih

Panen sebelum MF

Berat kering benih belum maksimum


Daya tumbuh ( vigor) belum maksimum
Viabilitas belum maksimum
Mutu benih masih rendah

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


1. Perubahan Kadar Air benih

Panen melewati MF

menurunkan mutu benih


menurunkan hasil
diserang hama dan penyakit
biji rontok
tanaman rebah
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
2. Perubahan Viabilitas dan Vigor Benih
Selama proses pemasakan, benih juga mengalami
peningkatan viabilitas dan vigor yang bervariasi
antar spesies atau varietas
Daya berkecambah (viabilitas) semakin meningkat
dengan bertambahnya umur benih dan mencapai
maksimum sebelum masak fisiologis sampai masak
fisiologis tercapai daya berkecambah ini konstan
maksimum (100%)
Tetapi sesudah itu akan menurun dengan
kecepatan sesuai keadaan jelek lapangan
Semakin jelek kondisi lapangan semakin cepat
penurunan viabilitas
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
2. Perubahan Viabilitas dan Vigor Benih

Benih serealia seperti barley, sorgum


dan padi telah mampu berkecambah
8-12 hari setelah pembuahan

Benih jagung telah mampu


berkecambah hampir 100% kira-kira
25 hari setelah pembuahan

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


2. Perubahan Viabilitas dan Vigor Benih

Setelah pembuahan walaupun kebanyakan benih


telah mampu berkecambah sebelum masak
fisiologis tercapai, akan tetapi bibit yang berasal
dari biji yang sangat muda akan lemah, sebab :
berat kering biji rendah
biji masih kecil
secara fisiologis biji belum masak
jaringan penunjang belum tumbuh dengan
baik
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
2. Perubahan Viabilitas dan Vigor Benih

Berbeda dengan viabilitas maksimum dapat


dicapai sebelum masak fisiologis, sebaliknya
vigor benih maksimum tidak dapat dicapai jika
benih belum mencapai masak fisiologis

Setelah masak fisiologis tercapai vigor akan


menurun sesuai dengan kondisi di lapangan

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


2. Perubahan Viabilitas dan Vigor Benih

Bertambah lama biji berada di lapangan setelah


masak fisiologis tercapai, vigor akan semakin
berkurang

Jadi untuk mendapatkan benih dengan viabilitas


dan vigor yang tinggi, dianjurkan panen jangan
terlalu lama sesudah masak fisiologis

Viabilitas dan vigor lebih cepat turunnya setelah


masak fisiologis daripada berat kering
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA
2. Perubahan Viabilitas dan Vigor Benih

Deraan cuaca selama pematangan benih


memungkinkan viabilitas dan vigor benih
menurun

Menangguhkan panen setelah benih masak


sama saja dengan menyimpan benih di lapang di
bawah kondisi kelembaban dan suhu yang tidak
layak

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


3. Perubahan dalam Ukuran Benih

Ukuran benih meningkat sejak saat pembuahan


sampai maksimum pada saat masak fisiologis
tercapai
Pada kedelai panjang benih mencapai
maksimum sekitar 60 hari setelah pembuahan
seledri 63 hari setelah berbunga,
kacang uci 15 hari setelah berbunga
sorgum 20 hari setelah pembuahan

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


3. Perubahan dalam Ukuran Benih

Setelah ukuran maksimum tercapai, ukuran


benih sedikit berkurang sebab benih mengering
(pengurangan kadar air)

Fluktuaasi ukuran benih dapat terjadi pada


pasca masak fisiologis, yang biasanya
dipengaruhi oleh fluktuasi hujan

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


3. Perubahan dalam Ukuran Benih

Pada beberapa spesies yang penutup benihnya


(sekam, perikarp atau selaput benih)
mengembangkan bentuk karakteristik yang tidak
tergantung pada embrio perubahan dalam
ukuran benih tidak mudah diamati

seperti kapas, jarak, padi,

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Berat kering benih hampir belum ada pada


waktu pembuahan, selanjutnya meningkat
perlahan-lahan, kemudian meningkat dengan
cepat

Akhirnya lebih lambat lagi sampai titik berat


kering maksimum tercapai yaitu pada saat
masak fisiologis

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Pada sat berat kering maksimum biasanya pada


saat itu translokasi tepat seimbang dengan
respirasi

Berat kering maksimum terjadi ketika benih


masih relatif tinggi kadar airnya berkisar antara
23-60 % yang dicapai pada waktu yang berbeda
tergantung jenis tanaman

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Setelah berat kering maksimum pada saat


masak fisiologis tercapai, berat kering benih
akan turun naik sesuai keadaan kering/basah
udara

Kalau belum juga dipanen berat kering akan


menurun sebesar 15-25 %, sehingga
menyebabkan turunnya hasil

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Setelah masak fisiologis tercapai, benih masuk


dalam periode post maturity period sampai
waktu panen. Ini tidak boleh terlalu lama.

Setelah pembuahan, embrio yang berawal


sebagai sel tunggal tumbuh dengan cepat dan
bakal benih berkembang untuk meladeni
pembesaran struktur yang ada di dalamnya

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Embrio merupakan massa dari sel yang tidak


berdiferensiasi dalam tahap awalnya

Dengan berlanjutnya pembesaran, tiga struktur


yang jelas terlihat dibentuk yaitu epikotil atau
tajuk muda, hipokotil atau akar muda dan satu
atau dua kotiledon atau daun benih

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Biasanya kotiledon menebal membentuk


cadangan makanan seperti tepung, gula, lemak
dan protein

Akumulasi cadangan makanan dalam embrio


atau bagian lain dari benih biasanya menandai
kemasakan

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Periode pengisian embrio atau endosperm


merupakan salah satu bentuk stres pada
tanaman induk, sebab sejumlah besar bahan
makanan organik harus diolah oleh daun dan
diangkut untuk benih yang sedang berkembang

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Jadi embrio yang sedang tumbuh, terbungkus


atau berpautan sangat dekat di dalam cadangan
makanan yang tersedia, sehingga embrio dapat
memanfaatkannya selama proses pemasakan
dan perkecambahan berikutnya

TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA


4. Perubahan Berat Kering Benih

Setelah pembesaran embrio berhenti, bagian


benih mengering dan benih menjadi organisme
hidup yang dorman

Hilangnya air diikuti oleh perubahan-perubahan


warna dalam benih dan buah

Klorofil menghilang dan warna berubah dalam


kisaran kuning-coklat-hitam, tergantung
spesiesnya
TEKNOLOGI BENIH-ELIS KARTIKA

You might also like