You are on page 1of 54

ANALISIS KEMURNIAN BENIH

TOPIK KE-2 : 10 JP
RENCANA STRATEGI PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Melalui aktifitas mencermati dan mempelajari materi, mendiskusikan


materi, mengerjakan dan mengunggah tugas praktik, dan menyelesaikan
evaluasi, peserta pelatihan diharapkan mampu menerapkan prosedur
analisis kemurnian benih tanaman pangan dan hortikultura
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Mendeskripsikan konsep analisis kemurnian benih tanaman pangan dan


hortikultura

2. Melakukan prosedur analisis kemurnian benih tanaman pangan dan


hortikultura
ACUAN STANDAR

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


993/HK.150/C/05/ 2018 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengambilan
Contoh Benih dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan
MATERI POKOK 1

KONSEP
ANALISIS KEMURNIANBENIH
BEBERAPA ISTILAH
DALAM ANALISIS KEMURNIAN BENIH
TRACE

(TR)
PERSENTASE BERAT KOMPONEN PADA HASIL ANALISIS
KEMURNIAN YANG KURANG DARI 0.05%
CHAFFY

 Cenderung lengket/menempel/melekat satu sama lain atau objek lain


(kantong, peralatan).
 Menyebabkan benih lain terperangkap atau sebaliknya.
 Tidak mudah dibersihkan dan diambil contoh benihnya.
Contoh: benih bersekam, benih rerumputan.
LINGKUP ANALISIS KEMURNIAN FISIK BENIH

TUJUAN

PERLENGKAPAN

LANGKAH KERJA

PERHITUNGAN & PELAPORAN


PENGERTIAN ANALISIS KEMURNIAN BENIH

Memisahkan contoh benih menjadi 3 (tiga) komponen


yaitu komponen benih murni, benih tanaman lain, dan
kotoran benih, yang selanjutnya ketiga komponen benih
tersebut dipersentasekan berdasarkan beratnya
TUJUAN ANALISIS KEMURNIAN BENIH

Memisahkan contoh benih menjadi 3 (tiga) komponen


yaitu komponen benih murni, benih tanaman lain, dan
kotoran benih, yang selanjutnya ketiga komponen benih
tersebut dipersentasekan berdasarkan beratnya
TUJUAN ANALISIS KEMURNIAN BENIH

 Menentukan persentase komposisi berdasarkan berat contoh


benih yang diuji,dan sesuai dengan komposisi di dalam lot
benih

 Mengidentifikasi berbagai spesies


benih dan kotoran benih
pada contoh benih
PERLENGKAPAN YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS
KEMURNIAN BENIH

 DIVIDER (PEMBAGI BENIH)


 ALAT TULIS, KALKULATOR
 TIMBANGAN ANALITIK
 MEJA KERJA KEMURNIAN
 SPATULA, PINSET, KUAS KECIL,
GARISAN
 WADAH (CAWAN PETRI, LAINNYA)
 MAGNIFIER LAMP, LOUPE
MATERI POKOK 2

PROSEDUR
ANALISIS KEMURNIANBENIH
LANGKAH KERJA
ANALISIS KEMURNIAN
(1) MENYIAPKAN CONTOH KERJA ANALISIS KEMURNIAN

BERAT MINIMAL CONTOH KIRIM & CONTOH KERJA (GR)


1. NO NAMA BERAT MIN BERAT MIN
MENYIAPKAN CONTOH CT KIRIM CT KERJA
KERJA DENGAN CARA 1 PADI 700 70
MELAKUKAN 2 JAGUNG 1000 900
PENGURANGAN 3 KEDELAI 1000 500
CONTOH KIRIM 4 KACANG TANAH 1100 1000
DENGAN METODE 5 KACANG HIJAU 1000 120
MEKANIK, BERAT
6 GANDUM 1000 120
MINIMAL SESUAI
KETENTUAN 7 SORGHUM 900 90
8 KORO PEDANG 5000 4000
9 KACANG MERAH 1000 250
BERAT (GRAM)
NO KOMODITAS CONTOH CONTOH
KIRIM KERJA
1 Kacang Tanah 1000 1000
2 Sawi 40 4
3 Kubis/Kol 100 10
4 Bayam 10 2
5 Cabai 150 15
6 Wortel 30 3
7 Melon 150 70
8 Mentimun 150 70
9 Kedelai 1000 500
(2) MENIMBANG CONTOH KERJA

2.
MENIMBANG CONTOH
KERJA DALAM GRAM
DENGAN JUMLAH
DESIMAL SESUAI
KETENTUAN
(3) MEMISAHKAN CONTOH KERJA

BENIH
MURNI

CONTOH
KERJA
BENIH
KOTORAN
TANAMAN
BENIH
LAIN
BENIH MURNI

1. Benih yang sesuai dengan pernyataan pemohon, atau yang dominan


ditemukan dalam contoh benih.
2. Benih muda, benih berukuran kecil, benih keriput, benih terserang
penyakit tetapi masih bias dikenali sebagai benih yang dimaksud (kecuali
sudah berubah bentuk seperti sclerotia, smut balls, nematoda galls).
 Untuk tiap komoditas, lihat table definisi benih murni.
 Pecahan unit benih dengan ukuran > setengah ukuran benih aslinya.
BENIH TANAMAN LAIN

1. Unit benih tanaman species lain yang ditemukan selain benih


murni (termasuk di dalamnya biji gulma).
2. Apabila ditemukan biji gulma dalam benih tanaman lain maka
dilaporkan.
BENIH TANAMAN LAIN

BENIH MURNI
KOTORAN BENIH

1. Benih hampa.
2. Bagian dari unit benih yang pecah atau rusak dan berukuran kurang dari ukuran
aslinya.
3. Struktur tambahan yang tidak digolongkan sebagai bagian dari benih murni (tangkai,
daun).
4. Benih dari fabaceae (kacang tanah, kacang hijau, kedelai, kacang merah, koro
pedang) dengan kulit benih yang terkelupas seluruhnya.
5. Floret steril yang tidak menempel, gabah hampa, lemma, palea, sekam, batang, daun,
kulit batang, bunga, tanah, pasir, batu, nematoda puru, ergot, sclerotia, dan smut balls
serta semua material bukan benih.
6. Batu, kerikil, beras
(4) MENIMBANG SETIAP KOMPONEN

 Menimbang setiap komponen dalam satuan gram


 Minimal jumlah decimal penimbangan sama dengan decimal contoh
kerja
 Hasilnya dicatat di kartu pengujian
(5) PENYIMPANAN HASIL ANALISIS

Hasil analisis kemurnian disimpan sebagai arsip contoh kerja


LAPORAN

1). FAKTOR KOREKSI

2). PENGHITUNGAN

3). CARA PENULISAN LAPORAN


1). FAKTOR KOREKSI

 Menjumlahkan berat semua komponen yang ditemukan, kemudian


dibandingkan dengan berat contoh kerja awal.
 Jika terjadi penyimpangan > 5% dari contoh kerja awal, maka harus
dilakukan analisis ulang.
2). PENGHITUNGAN

a. Menghitung persentase masing-masing komponen berdasarkan berat


semua komponen yang ditemukan (bukan berat awal contoh kerja),
kemudian dibulatkan dengan rumus:
b. Menjumlahkan persentase semua komponen termasuk yang trace
(<0.05%), jumlah total harus 100,0%.

Jika jumlah tidak 100,0% (99,9% atau 100,1%), maka harus dilakukan
penambahan atau pengurangan 0,1% pada nilai tertinggi.

Jika koreksinya lebih dari 0,1% maka harus diperiksa kesalahan pada
penghitungan dan penulisan.
c. Hasil analisis kemurnian ditulis dalam persentase dengan satu decimal
Apabila ditemukan suatu komponen hasilnya NIHIL maka tidak boleh
dikosongkan atau diberi tanda strip, tetapi harus ditulis 0,0 pada kolom
yang disediakan.
d. Untuk pengisian data table, istilah trace dapat diganti 0,0.
e. Hasil analisis kemurnian dimasukkan dalam kartu pengujian/ kartu
analisis Formulir Model B2
CONTOH PERHITUNGAN
Contoh kerja benih cabai = 15,00 gr.
Hasil analisis kemurnian benih sebagai berikut:
Benih Murni = 14,15 gr
Benih Tanaman Lain = 0,64 gr
Kotoran Benih = 0,11 gr
Hitung persen kemurnian benihnya!
15 – (14,15 + 0,64 + 0,11) KETENTUAN
FK = x 100 % FAKTOR KOREKSI
15 Jika terjadi
penyimpangan > 5%
dari contoh kerja awal,
= 0,67 % maka harus dilakukan
analisis ulang

Karena FK = 0.67% (<5%) maka perhitungan


dapat dilanjutkan
14,15
% Benih Murni = --------------------- x 100 %
14,15+0,64+0,11

0,64
% Benih Tanaman Lain = ---------------------- x 100 %
4,15+0,64+0,11

0,11
% Kotoran Benih = ----------------------- x 100 %
14,15+0,64+0,11
 % Benih Murni = 95.0 %

 % Benih Tanaman Lain = 4,3 %

 % Kotoran Benih = 0,7 %

 JUMLAH TOTAL = 100 %


3). CARA PENULISAN DALAM LAPORAN

a. Nama ilmiah dan nama Indonesia dari species benih murni, misalnya
Oryza sativa / Padi.
b. Persentase berdasarkan berat dari benih murni, kotoran benih, benih
tanaman lain (termasuk biji gulma) ditulis dalam satu decimal.
c. Jenis kotoran benih.
d. Hasil penetapan benih tanaman lain (termasuk biji guma), nama benih
yang ditemukan sesuai nama ilmiah/ Indonesia dituliskan urut
berdasarkan abjad.
e. Apabila berat contoh kerja yang diuji untuk analisa kemurnian sama
atau lebih kecil 10% dari berta yang tercantum table 6 (definisi benih
murni) kolom 5 (berat contoh kerja minimal), maka dalam laporan hasil
uji tidak perlu pernyataan berat contoh kerja.
f. Apabila berat contoh kerja yang diuji menyimpang dari ketentuan table
6 kolom 5, contoh kerja actual yang ditimbang dilaporkan dalam
laporan hasil uji menggunakan salah satu ketentuan berikut:
ANALISIS DATA HASIL KEMURNIAN

 JENIS TANAMAN/NAMA LATIN : …


 VARIETAS : … ..
 BERAT CONTOH KIRIM : ….
 BERAT CONTOH KERJA : ….
 BERAT BENIH MURNI : ….
 BERAT BENIH TANAMAN LAIN : ….
 BERTA KOTORAN BENIH: ….
 FAKTOR KEHILANGAN: ….
 PERSEBTASE BENIH MURNI: ….
 PERSENTASE BENIH TANAMAN LAIN: ….
 PERSENTASE KOTORAN BENIH: ….
TERIMAKASIH
SELAMAT BEKERJA
PRAKTIK ANALISIS KEMURNIAN BENIH

JANGAN LUPA:
TERAPKAN K3
ALAS KAKI
JAS LAB
MASKER
KESIMPULAN DARI HASIL PRAKTIK ANALISIS KEMURNIAN
FISIK

FAKTOR YANG BERPENGARUH


SIKAP KERJA YANG TERHADAP VALIDITAS HASIL
DIPERLUKAN ANALISIS

 ???  ???
SIKAP YANG DIPERLUKAN DALAM MELAKUKAN ANALISIS
KEMURNIAN

 TELITI
 SABAR
 TEKUN
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEVALIDAN
HASIL ANALISIS KEMURNIAN

 LAB PENGUJIAN
 PENERANGAN
 HEMBUSAN ANGIN
 PEMAHAMAN ANALIS TERHADAP CIRI-CIRI VARIETAS YANG
DIANALISIS
 SPESIFIKASI PERALATAN YANG DIGUNAKAN
 KONDISI KESEHATAN ANALIS
LAMPIRAN
TABEL 6
DEFINISI BENIH MURNI &
DAFTAR BENIH CHAFFY

You might also like