You are on page 1of 7

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

HUBUNGAN KADAR FERRITIN DAN ASUPAN PROTEIN PADA IBU


HAMIL TRIMESTER II-III DI KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW UTARA

1
Sabriani Pontoh
2
Nelly Mayulu
2
Joice N. Engka

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: S.Pontoh11_117@yahoo.com

Abstract: Ferritin is a kind of protein that is important in iron metabolism. In normal


condition, ferritin saves iron that can be used again as a required. In iron overload, iron body
store is greatly increased and there is much ferritin in the system, such as the liver and spleen.
This study aimed to determine the relationship of ferritin and protein intake among pregnant
women in North Bolaang Mongondow in 2015. This was an analytical study with a cross
sectional design. The population was all pregnant women in North Bolaang Mongondow.
There were 72 people as samples obtained with purposive sampling method. Low ferritin
levels were found in 26 respondents (36.1%) while normal ferritin levels were found in 46
respondents (63.9%). There were 18 respodents (44.4%) with enough protein intake. Of the 18
respondents, there were 2 respodents (11.1%) with low ferritin levels and 16 respondents
(88.9%) with normal ferritin levels. The chi-square test with a confidence level 95% showed
that there was a significant correlation (P = 0,019) between the level of ferritin and protein
intake among pregnant women. Conclusion: There was a significant correlation between the
level of ferritin and protein intake in pregnant women II-III trimesters in North Bolaang
Mongondow.
Keywords:ferritin, protein intake, pregnant women.

Abstrak: Feritin merupakan protein yang penting dalam metabolisme besi. Pada kondisi
normal, ferritin menyimpan besi yang dapat diambil kembali untuk digunakan sebagai
kebutuhan. Pada keadaan kelebihan besi, simpanan besi tubuh sangat meningkat dan jauh
lebih banyak ferritin yang terdapat di jaringan, misalnya hati dan limpa.penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kadar ferritin dan asupan protein rendah pada ibu hamil di Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara Tahun 2015. Protein merupakan zat pembangun jaringan,
membentuk struktur tubuh, pertumbuhan, transportasi oksigen, dan membentuk sistem
kekebalan tubuh. Jenis penelitian ini survei analitik dengan rancangan potong lintang.
Populasi ialah seluruh ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Terdapat 72
sampel yag diperoleh secara purposive sampling. Hasil kadar ferritin kurang sebanyak 26
responden (36,1%) sedangkan yang normal sebanyak 46 responden (63,9%). Terdapat 18
respoden (44,4%) dengan asupan protein cukup. Dari ke 18 responden tersebut, 2 respoden
(11,1%) dengan kadar feritin kurang dan 16 responden (88,9%) dengan kadar feritin normal.
Hasil uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan terdapat hubungan antara
kadar feritin dan asupan protein pada ibu hamil Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (P
= 0,019). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara kadar ferritin dan asupan protein
pada ibu hamil Trismester II-III di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Kata kunci: ferritin, protein intake, ibu hamil

770
Pontoh, Mayulu, Engka: Hubungan kadar ferritin...

The millenium development goals (MDGs), merupakan biomarker yang baik bagi status
telah di lalui, mengawali tahun 2015 besi.6 Perempuan hamil membutuhkan
laporan dari berbagai belahan dunia tentang 1000 mg besi perhari untuk pertambahan
goals ke 5, menyatakan bahwa penurunan volume darah maternal dan masa sel-sel
angka kematian ibu belum mencapai darah merah fetal. Meskipun tingkat
kemajuan yang diharapkan. Angka penyerapannya cukup tinggi namun anemia
kematian ibu yang tinggi masih terus tetap terjadi, umumnya anemia defisiensi
berlanjut dan tetap masih merupakan besi. Transfer zat besi akan mengalami
masalah kesehatan di Negara sedang gangguan akibat defisiensi tersebut.
berkembang. Kematian yang tertinggi Transfer tersebut diatur oleh plasenta.7
menurut WHO di Asia Selatan yaitu 12,8% Selama kehamilan dan pada saat
oleh karena pendarahan post partum yang kelahiran terjadi penurunan haemoglobin
disebabkan anemia. Keterbatasan akses (Hb) di bawah 11 gr/dl, yang hingga kini
bahan makanan bergizi dengan masa laktasi menjadi masalah kesehatan masyarakat di
yang lama menyebabkan terjadinya deplesi negara berpenghasilan rendah dan
gizi maternal seperti zat besi dan vitamin menengah. Diperkirakan sekitar 30-60%
A, serta pembatasan makan selama wnaita hamil menderita anemia.8,9
kehamilan menyebabkan anemia dan pada Besi juga dibutuhkan pada periode
akhirnya anak lahir dengan BBLR.1 postnatal dan usia remaja. Pada tahun
Defisiensi zat besi yang di derita oleh pertama kehidupan zat besi dibutuhkan
lebih dari dua milyar penduduk dunia pada saat pertumbuhan dan perkembangan
masih tetap merupakan penyebab utama neural yang cepat dan ketika morfologis,
anemia. Hasil penelitian di berbagai Negara biokemis, dan bioenergetik dipengaruhi
di dunia menyatakan bahwa anemia di yang akan berakibat pada fungsi
derita oleh anak sekolah dan perempuan dikemudian hari. Defisiensi zat besi baikin
muda dan prevalensi tertinggi di Negara- utero maupun postnatal akan menyebabkan
negara sedang berkembang.2 struktur otak menjadi abnormal, oleh
Anemia merupakan bentuk defisiensi karena zat besi sangat dibutuhkan dalam
mikronutrien yang paling sering dijumpai neurogenesis dan diferensiasi sel-sel otak
pada kehamilan dan sering berdampak dan bagian-bagian otak itu sendiri.
buruk bagi anak yang dilahirkan nanti.3 Penelitian terakhir menyatakan bahwa
Pada kehamilan peningkatan jumlah zat terjadi penurunan arborisasi, yaitu
besi oleh karena memenuhi kebutuhan penurunan jumlah dendrit dan koneksi
untuk peningkatan massa sel sel darah- interneuronal. Juga berakibat pada
merah, bertambahnya volume darah merah morfologi dan fungsi oligodenrosit dalam
untuk memberi kesempatan bagi membentuk mielin dan komposisi myelin.
pertumbuhan fetal-placental. Perempuan Kerusakan ini bersifat persisten dan tidak
pada masa reproduksi seringkali dalam dapat kembali normal pada percobaan baik
asupan makanannya rendah zat besi karana pada hewan coba maupun pada manusia.8,9
karus mengimbangi kehilangan pada saat Secara nasional di Indonesia prevalensi
menstrusi dan meningkatnya kebutuhan anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi
selama masa reproduksi.4 yaitu 37,1%.8,9
Lebih dari setengah perempuan di Anemia yang terbanyak menurut data
Indonesia menderita Anemia defisiensi Riskesdas 2013, pada perempuan dewasa
besi.5 Zat besi sangat vital bagi manusia Indonesia ialah tipe hipokrom mikrositik,
untuk sintesis hemoglobin dan mioglobin, dan anemia jenis ini merupakan anemia
serta berbagai fungsi penting bagi enzim- yang paling sering disebabkan oleh
enzim yang dependen terhadap besi. defisiensi besi yang terbanyak diderita
Mobilisasi cadangan besi tubuh dapat oleh ibu hamil.8
diperkirakan dengan konsentrasi serum Bersamaan dengan kehamilan zat besi
ferritin, dimana pada orang yang sehat dibutuhkan yaitu seribu hari pertama
771
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

kehidupan bersamaan dengan dua tahun Karakteristik Subjek Responden


pertama kehidupan anak yaitu apabila Tabel 1. Karakteristik Responden
defisiensi besi terjadi dapat mengakibatkan
deficit yang menetap dan tidak bisa Karateristik subjek n
kembali normal serta akan mengurangi penelitian %
kapasitas produktivitas.11
Trimester
Anemia merupakan masalah 2 25 35
kekurangan gizi yang paling penting di 3 47 65
dunia maju dan berkembang WHO Pendidikan ibu
memperkirakan 14% di Negara maju dan di SD 22 30
Negara berkembang 51%, 65-75% terjadi SMP 20 28
di India dengan penyebab utamanya ialah SMA 28 39
kemiskinan, kurangnya penganekaragaman S1 2 3
pangan dan relokasi pertanian yang Pekerjaan ibu
berhabitat pada makanan hewani yang kaya Honorer 5 7
akan zat besi di gantikan oleh makanan IRT 67 93
yang bersumber nabati seperti sereal, dan Pendidikan suami
SD 27 38
bahan makanan asal tumbuhan. Bahan
SMP 22 30
makanan ini kaya akan sifat yang SMA 19 27
menghambat penyerapan zat besi.4 S1 4 5
Pekerjaan suami
METODE PENELITIAN Sopir 4 5
Penelitian ini menggunakan metode PNS 2 3
observasional analitik dengan rancangan Petani 35 49
potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan Wiraswasta 18 25
di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Buruh 9 13
Variabel penelitian ialah asupan protein Pekerja swasta 4 5
dan kadar feritin. Umur Responden
15-20 16 23%
21-30 32 44%
HASIL PENELITIAN
31-40 23 32%
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 41-50 1 1%
Kabupaten Bolaang Mongondow Pendapatan perbulan
Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi <500.000 7 9,7
Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten 500.000 900.000 38 53
Bolaang Mongondow Utara terdiri dari 6 1.000.000 2.000.000 26 36
Kecamatan yaitu Kecamatan Pinogaluman, >2.000.000 1 1,38
Kaidipang, Bolangitang Barat, Bolangitang Jumlah 72 100
Timur, Bintauna, Sangkub. Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara dapat diakses Tabel 1 menunjukkan bahwa subjek
dari ibu kota provinsi (Kota Manado) penelitian pada trimester 2 sebanyak 25
dengan waktu tempuh 6 jam dan berjarak orang (35%) dan pada trimester 3 sebanyak
230 km. 47 orang (65%). Tingkat pendidikan ibu
Penelitian dilaksanakan pada bulan dari subjek penelitian paling banyak SMA
November 2014 sampai bulan Januari yaitu 28 orang (39%), dan paling sedikit S1
2015. Lokasi bertempat di puskesmas yaitu 2 orang (3%). Pekerjaan ibu dari
Boroko yang mencakup 6 wilayah kerja di subjek penelitian paling banyak sebagai
bolaang mongondow utara. Responden IRT yaitu 67 orang (93%), dan paling
penelitian ini ialah ibu hamil trimester 2 sedikit sebagai tenaga honorer 5 orang
dan 3 yang telah memenuhi kriteria inklusi (7%). Tingkat pendidikan suami paling
dan bersedia untuk diteliti. banyak SD yaitu 27 orang (38%), paling
sedikit ialah S1 sebanyak 4 orang (5%).
772
Pontoh, Mayulu, Engka: Hubungan kadar ferritin...

Pekerjaan suami dari subjek penelitian protein cukup berjumlah 16 responden


paling banyak sebagai petani yaitu 35 (88,9%).
orang (49%), dan paling sedikit PNS yaitu
2 orang (3%). Pendapatan keluarga subjek Tabel 4. Distribusi hubungan ferritin dengan
penelitian palig banyak Rp. 500.000 asupan protein pada ibu hamil di Kabupaten
900.000 yaitu 38 orang (53%) dan paling Bolaang Mongondow Utara
sedikit ialah > Rp. 2.000.000 yaitu 1 orang
(1,38 %). Protein Ferritin Total P
Dibawah Normal
normal
Analisis Univariat
n % n %
Distribusi ferritin pada ibu hamil Kurang 24 44,4 30 55,6 54 0,019
memperlihatkan responden yang di bawah Cukup 2 11,1 16 88,9 18
normal berjumlah 26 responden (36,1%),
sedangkan yang normal berjumlah 46 Hasil uji Chi Square (X2) pada tingkat
responden (63,9%). kemaknaan 95% menunjukkan nilai p=
Tabel 2. Distribusi ferritin pada ibu hamil di 0,019 yang menunjukkan bahwa terdapat
kabupaten bolaang mongondow utara hubungan bermakna antara kadar ferritin
(n=100%) dan asupan protein pada ibu hamil trismeter
II-III Di Kabupaten Bolaang Mongondow
Ferritin n % Utara.
Di bawah normal 26 36,1
Normal 46 63,9 BAHASAN
Total 72 100 Pada penelitian ini umur ibu bervariasi
dari 15 tahun hingga 40 tahun Semakin
Distribusi protein pada ibu hamil muda atau remaja semakin berisiko untuk
memperlihatkan responden yang asupan terjadinya anemia.
proteinnya kurang berjumlah 52 responden
(72,2%), sedangkan responden cukup Hubungan kadar ferritin dan Asupan
asupan protein berjumlah 20 responden protein pada ibu hamil
(27,8%). Pada penelitian ini ditemukan dari
survei 72 sampel ibu hamil Di Kabupaten
Tabel 3. Distribusi protein pada ibu hamil Bolaang Mongondow Utara, di temukan 24
di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara responden yang dibawah normal dengan
(n=100%) protein kurang dan 2 responden yang
dibawah normal dengan protein cukup,
Protein n % sedangkan responden dengan ferritin
Kurang 52 72,2 normal dan kadar potein kurang sebanyak
Cukup 20 27,8 30 responden, responden dengan ferritin
Total 72 100 normal dan protein cukup berjumlah 16
responden.
Konsentrasi cadangan status besi
Analisis Bivariat protein ferritin tinggi pada trimester ke-tiga
Hasil analisis dari 72 responden, yang kehamilan, yang berhubungan dengan
ferritin di bawah normal dengan protein risiko kelahiran, penelitian ini yang
kurang 24 responden (44,4%) dan ferritin menjadi sampel ibu hamil trimester kedua
normal dengan protein kurang berjumlah dan ketiga.12
30 responden (55,6%), sedangkan respon- Pada umumnya penelitian hanya
den dengan feritin di bawah normal dengan menjelaskan tentang efek suplementasi
protein cukup berjumlah 2 responden besi, dan anemia defisiensi besi pada
(11,1%) dan dengan ferritin normal dan kehamilan serta akibatnya pada kehamilan
773
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

sedangkan penelitian tentang ferritin dan berat badan bayi pada saat lahir serta terjadi
akibatnya pada kehamilan masih kurang penurunan risiko prematuritas dan risiko
walaupun ferritin sebetulnya merupakan penyulit lainnya pada kelahiran pada
indeks cadangan besi selama kehamilan. pemberian suplementasi besi pada ibu
Penelitian menyatakan bahwa konsentrasi hamil. Berbagai percobaan baik pada
ferritin wanita hamil dalam 24 jam manusia maupun pada hewani memper-
menggambarkan status besi ibu selama lihatkan bahwa dampak defisiensi besi
hamil hingga akhir kehamilan, dimana menyebabkan gangguan pertumbuhan
pada fase ini pertumbuhan fetus telah dalam hal ini ukuran tubuhnya/organ, serta
lengkap. Pada penelitian Vazirinejad, dkk berkembangnya hipertensi pada keturunan-
(2007) ternyata terdapat korelasi antara nya nanti.11
kadar ferritin dengan panyjang dan tiggi Ferritin merupakan protein kompleks
badan bayi. yang berbentuk globular, mempunyai 24
Terdapat hubungan antara defisiensi subunit protein yang menyusunnya dengan
besi maternal dengan gangguan berat 450 kDa. Terdapat di semua sel baik
pertumbuhan fetal serta kelahiran lebih disel prokayotik maupun di sel eukariotik.
dini.Parameter terbaik untuk mengetahui Pada manusia, subunit pembentuk ferritin
status besi ibu ialah konsentrasi serum ada 2 tipe yaitu tipe L (light) polipeptida
ferritin.Ferritin merupakan cadangan besi dan tipe H (heavy) polipeptida. Dimana
terbesarselain limpa.Ferritin merupakan masing-masing memiliki berat molekul 19
persiapan bagi untuk sintesis besi yang sementara tipe H yang disimbolkan dengan
mengandung protein, termasuk hemoglobin FTH1 berlokasi di kromosom.4,6
(Hb) dan mioglobin. Pada kehamilan Ferritin mengandung sekitar 23% besi.
konsntrasi maksimum pada usia 12-16 Setiap 1 kompleks ferritin bisa menyimpan
minggu masa gestasidan akan menurun kira-kira 3000-4500 ion Fe di dalamnya.
dengan semakin tingginya usia Ferritin bisa disimpan di limfa, otot, dan
kehamilandengan mencapai titik tertinggi sumsum tulang. Dalam keadaan normal,
pada trimester ke-3. Suplementasi vitamin hanya sedikit ferritin yang terdapat dalam
dan mineral prenatal diberikan sejak plasma manusia. Jumlah ferritin dalam
trimester pertama dapat mempertahankan plasma menggambarkan jumlah besi yang
konsentrasi ferritin tetap tinggi. Jadi tersimpan di dalam tubuh kita. Satu
ditemukannya hubungan yang kuat antara monomer ferritin mempunyai lima helix
anemia defisiensi besi dan BBLR dan penyusun yaitu blue helix, orange helix,
kelahiran dini, maka dapat diperkirakan green helix, yellow helix dan red helix
bahwa konsntrasi serum ferritin yang dimana ion Fe berada di tengah kelima
rendah dapat diasosiasikan dengan kejadian helix tersebut. Besi bebas bersifat toxic
setelah lahir nanti.11 untuk sel, karena besi bebas merupakan
Ferritin berada dalam darah dalam katalisis pembentukan radikal bebas dari
konsentrasi yang sangat rendah, sedangkan reactive oxygen species (ROS) melalu
plasma ferritin berada dalam keseimbangan reaksi fenton. Untuk itu, sel membentuk
dengan cadangan ferritin dalam tubuh, dan suatu mekanisme perlindungan yaitu
akan menurun konsentrasinya pada saat dengan cara membuat ikatan besi dengan
terjadinya defisiensi besi. Konsentrasi ferritin. Jadi ferritin merupakan
serum ferritin yang rendah merupakan penyimpanan besi dalam sel.4,6
indikator yang sensitive terhadap defisiensi Hasil penelitian menunjukkanbahwa
besi.6,11 ibu hamil yang mengalami defisiensi besi
Beberapa penelitian memperlihatkan lebih banyak pada ibu hamil dengan
anemia maternal akan menyebabkan asupan protein rendah. Hal ini
masalah serius pada fetus yang akan menunjukkan bahwa responden dengan
dilahirkan nanti dan beberapa penelitian asupan protein rendah lebih beresiko
diantaranya memperlihatkan kenaikan defisiensi besi. Jika dibandingkan dengan
774
Pontoh, Mayulu, Engka: Hubungan kadar ferritin...

responden yang asupan proteinnya cukup. yang ada di Kabupaten Bolaang


Hasil penelitian lain yang dilakukan Mongondow Utara sekaligus
Berliana, tahun 2005 menjelaskan bahwa memberikan informasi tentang temuan-
ada hubungan yang signifikan antara temuan yang ada.
asupan protein dengan status besi. Protein 2. Hasil penelitian ini dapat memberikan
merupakan zat pembangun jaringan, sumbangan bagi peningkatan ilmu
membentuk struktur tubuh, pertumbuhan, pengetahuan khususnya dalam bidang
transportasi oksigen, membentuk sistem pendidikan dokter
kekebalan tubuh. Sumber protein yang 3. Perlu dilakukan pengobatan terhadap
baik. Sumber protein yang baik nerasal dari ibu hamil yang rendah ferritin dan
protein nabati dan hewani.13 asupan protein.
Besi heme terutama diperoleh dari
daging merah, unggas dan ikan. Jenis besi DAFTAR PUSTAKA
heme ini sedikitnya diserap 2-3 kali lebih 1. Melku MZ, Alem AM, Enawgaw B.
baik daripada zat besi non-heme yang Prevalence and Predictors of Maternal
terdapat pada pangan nabati. Besi non- of Anemia During Pregnancy in
heme mempunyai daya terserap yang lebih Gondar, Northwest Ethiopia: An
Institutional Based Cross Sectional
rendah tetapi bila dikonsumsi secara
Study. Hindawi Corporation Anemia.
bersamaan dengan besi heme dapat
Vol 2014, ID 108593, 9 PP.
meningkatkan penyerapan besi non-heme. 2. Camaschella C. Iron Deficiency Anemia.
Penelitian yang dilakukan oleh Ngardita14 NEJM. 2015;372:1832-43.
tahun 2004 menunjukkan adanya hubungan 3. Scholl TO. Iron status during pregnancy:
asupan besi dengan ferritin serum. setting the stage for mother and
Salah satu faktor resiko anemia adalah infant. Am J Clin Nutr. 2005;81(5):
simpanan zat besi yang buruk, besi 1218S-1222S.
merupakan salah satu zat gizi mikro yang 4. Muslimatun S, Schmidt MK, Schultink
mempunyai pengaruh luas dalam aktivitas W, West CE, Hautvast JGAJ,
metabolisme tubuh. Bila asupan zat besi Gross R, Muhilal. Weekly
Supplementation with Iron and
kurang, cadangan besi dalam tubuh rendah
Vitamin A during Pregnancy
atau kehilangan darah cukup banyak, maka
Increases Hemoglobin Concentration
anemia akan muncul dengan cepat.2 but Decreases Serum Ferritin
Concentration in Indonesian Pregnant
SIMPULAN Women. J. Nutr. 2006;131(1):85-90.
Dari hasil penelitian yang dilakukan 5. Milman N. Iron and pregnancya delicate
di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara balance Rev. Article. Ann Hematol.
pada bulan September 2014 sampai januari 2006;85:559-65.
2015 dapat disimpulka bahwa : 6. Shao J, Lou J, Rao R, Georgieff MK,
1. Prevalensi kekurangan kadar ferritin Kaciroti N, Felt BT, Zhao ZY,
pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Lozoff B. Maternal Serum Ferritin
Concentration Is Positively
Mongondow Utara sebesar 55,6 %.
Associated with Newborn Iron Stores
2. Prevalensi kekurangan asupan protein in Women with Low Ferritin Status in
pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Late Pregnancy. J. Nutr.
Mongondow Utara sebesar 88,9 %. 2012;142(11):2004-9.
3. Terdapat hubungan bermakna antara 7. Beard JL. Why Iron Deficiency is
kadar ferritin dan asupan protein pada Important in Infant Development. J
ibu hamil di Kabupaten Bolaang Nutr. 2008;138(12):2534-6.
Mongondow Utara. 8. Riskesdas, 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan,
SARAN Kementerian Kesehatan RI.
9. Riskesdas, 2007. Badan Penelitian dan
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan
Pengembangan Kesehatan,
sebagai masukan bagi para ibu hamil
775
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

Kementerian Kesehatan RI. Dalam edisi V. Jakarta Pusat: Interna


10. Picciano MF. Pregnancy and Lactation: Publishing, 2011; p. 1127-36.
Physiological Adjustments, 13. Berliana T. Hubungan Asupan Zat Gizi
Nutritional Requirements and the Dengan Status Besi di Kabupaten
Role of Dietary Supplements. J Nutr. Jayapura [Tesis]. Yogyakarta:
2003;133(6):1997S-2002S. Postgraduate Universitas Gajah
11. Scholl TO, Reilly T. Anemia, Iron and Mada; 2005.
Pregnancy Outcome. J Nutr. 14. Ngardita. Hubungan antara Asupan Gizi,
2000;130(2):443S-447S. Status Gizi, Status Besi dan Berat
12. Bakta IM, Suega K, Dhamayuda TG. Ringannya Infeksi Pada Ibu Hamil di
Anemia Defisiensi Besi. In: Sudoyo Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
AW, Setiyohadi B, Alwi I, [Tesis]. Yogyakarta: Postgraduade
Sumadibrata M, Setiati S, Universitas Gajah Mada; 2004.
Penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit

776

You might also like