Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT†
Common carp (Cyprinus carpio) is one of the consumption fish which has high
economic value. However, the efforts to increase carp production obstracted by
diseases such as furunculosis by A. salmonicida. So that we have to consider the
disease prevention method which safer such as probiotic. The aims of this
research were to know effect of the time administrations of probiotic on non-
specific immune responses and to know the best time administration of probiotic
on non-specific immune responses of common carp injected by A. salmonicida.
The research was conducted from August to October 2011. The research used
three treatments (without administration of probiotic, administration of probiotic
once every day, and administration of probiotic once every five days) with four
replications. Data of total leukocyte and percentage of differential leukocyte were
analyzed by using ANOVA, while RPS and water qualities were analyzed
descriptively. The results showed the time administrations of probiotic showed a
real impact on improving non-specific immune responses characterized by
increased total leukocyte in carp, administration of probiotic once every five days
resulted better non-specific immune responses, which had been seen from the
highest total leukocyte and the highest RPS after being injected by
A. salmonicida.
*
Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
†
Corresponding Author: jrtbp@yahoo.com
Pengaruh yang nyata baru ditunjukkan 1). Peran probiotik di sini yaitu
pada hari ke-14, 21, dan 28 (P=0,000). meningkatkan sistem imun yang sudah
Hasil uji lanjut BNT menunjukkan ada dalam tubuh. Peningkatan total
bahwa pada hari ke-14 dan 21, semua leukosit mengindikasikan adanya
perlakuan menunjukkan hasil yang respon perlawanan tubuh terhadap
berbeda. Total leukosit pada perlakuan antigen penyebab penyakit (Alamanda
B dan C lebih tinggi dibandingkan dkk., 2007).
dengan perlakuan A (Gambar 1). Hasil Perlakuan C menghasilkan total
uji lanjut BNT menunjukkan bahwa leukosit yang lebih tinggi dibandingkan
pada hari ke-28, semua perlakuan perlakuan B. Hal tersebut menunjukkan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata. bahwa pemberian probiotik setiap 5
Semua perlakuan mengalami hari sekali menghasilkan sistem imun
peningkatan total leukosit setelah yang lebih baik dibandingkan dengan
diinfeksi dengan A. salmonicida yaitu pemberian setiap hari dilihat dari
berturut-turut sebesar 22.612,5; tingginya total leukosit yang berperan
23.512,5; dan 34.950,0 sel/mm3 dalam imunitas non-spesifik (Agustina
dibandingkan pada hari ke-21 (Gambar dkk., 2006).
160000 H0
Total Leukosit (sel/mm3)
140000 H14
120000 H21
100000 H28
80000
normal
60000
40000
20000
0
A B C
Gambar 1. Total leukosit tiap pengamatan pada tiap perlakuan, (A) tanpa
pemberian probiotik, (B) pemberian probiotik setiap hari, (C)
pemberian probiotik setiap 5 hari sekali, (H0) hari ke-0 sebelum
pemberian probiotik, (H14) hari ke-14 setelah pemberian probiotik,
(H21) hari ke-21 setelah pemberian probiotik, dan (H28) hari ke-28
setelah pemberian probiotik (6 hari setelah uji tantang)
Persentase neutrofil dalam populasi neutrofil ikan mas pada taraf 5%
leukosit ikan normal berkisar antara 6- (P>0,05). Persentase neutrofil
8% (Yuliawati, 2010). Persentase perlakuan A, B, dan C pada hari ke-0
neutrofil pada perlakuan A, B, dan C menunjukkan nilai yang hampir sama
selama penelitian berturut-turut yaitu 8±0,41%; 8±0,41%; dan
berkisar 8-15,5%; 8-17%; dan 8,25- 8,25±0,48% (Gambar 2). Hal tersebut
18,75% (Gambar 2). Hasil uji ANOVA karena belum ada benda asing baik
menunjukkan bahwa pada hari ke-0, bakteri probiotik maupun A.
waktu pemberian probiotik yang salmonicida yang masuk ke dalam
berbeda tidak memberikan pengaruh tubuh ikan mas sehingga neutrofil
yang nyata terhadap persentase belum teraktifasi. Pengaruh yang nyata
baru ditunjukkan pada hari ke-14 Sel monosit berbentuk oval dengan inti
(P=0,000), hari ke-21 (P=0,000), dan ada yang berbentuk oval dan ada yang
hari ke-28 (P=0,015). Hasil uji lanjut berbentuk seperti jantung. Persentase
BNT menunjukkan bahwa pada hari monosit dalam populasi leukosit ikan
ke-14 dan 21, antar perlakuan B dan C normal berkisar antara 0,1-3%
tidak berbeda nyata, namun keduanya (Yuliawati, 2010). Persentase monosit
berbeda nyata terhadap perlakuan A. pada perlakuan A, B, dan C selama
Tingginya persentase neutrofil pada penelitian berturut-turut berkisar 3,75-
perlakuan dengan pemberian probiotik 6%; 3,5-6%; dan 3-6,25% (Gambar 3).
menunjukkan bahwa probiotik yang Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa
masuk ke dalam tubuh dapat pada hari ke-0, 14, 21, dan 28, waktu
meningkatkan persentase neutrofil pemberian probiotik yang berbeda
dalam darah. Probiotik mengandung tidak memberikan pengaruh yang nyata
lipopolisakarida (Khasani, 2007) yang terhadap persentase monosit ikan mas
dapat menstimulasi sistem imun pada taraf 5% (P>0,05). Hal tersebut
melalui peningkatan aktifitas menunjukkan bahwa pemberian
fagositosis oleh neutrofil dan monosit probiotik (setiap hari maupun setiap 5
(Hastuti dan Karoror, 2007). Namun, hari sekali) dan tanpa pemberian
pada hari ke-21 terjadi sedikit probiotik tidak menunjukkan
penurunan persentase neutrofil yang perbedaan yang signifikan terhadap
diduga karena pada saat yang sama, persentase monosit dalam leukosit ikan
terjadi peningkatan persentase limfosit mas. Persentase monosit pada
karena telah dilakukan pemberian perlakuan A sedikit menurun pada hari
probiotik yang kesekian kalinya (21 ke-14 dan terus meningkat pada hari
kali pada perlakuan B dan 5 kali pada ke-21 dan 28. Sedangkan pada
perlakuan C), sehingga memicu perlakuan B terjadi peningkatan pada
terbentuknya sistem imun spesifik oleh hari ke-14, penurunan pada hari ke-21,
limfosit. Hasil uji lanjut BNT dan kembali terjadi peningkatan pada
menunjukkan bahwa pada hari ke-28, hari ke-28. Perlakuan C terus
hanya antar perlakuan A dan C yang mengalami peningkatan hingga hari ke-
berbeda nyata, sedangkan antar 28 (Gambar 3). Semua perlakuan
perlakuan A dan B, serta antar mengalami peningkatan persentase
perlakuan B dan C tidak berbeda nyata. monosit setelah diinfeksi A.
Meskipun demikian, semua perlakuan salmonicida pada hari ke-28 yaitu
menunjukkan peningkatan persentase berturut-turut sebesar 1,75%; 2%; dan
neutrofil pada hari ke-28 yaitu berturut- 2% dibandingkan pada hari ke-21.
turut sebesar 7%; 5,75%; dan 6,75% Sel limfosit pada ikan berbentuk oval
dibandingkan pada hari ke-21 (Gambar dengan inti sel besar berwarna violet
2). Peningkatan jumlah neutrofil yang hampir memenuhi sel. Persentase
tinggi dalam sirkulasi darah disebut limfosit dalam populasi leukosit ikan
heterofilia yang terjadi karena adanya normal berkisar antara 60-80%
infeksi penyakit oleh bakteri dan juga (Yuliawati, 2010). Persentase limfosit
karena kondisi stress (Erika, 2008). pada perlakuan A, B, dan C selama
Peningkatan persentase neutrofil penelitian berturut-turut berkisar 78,5-
mengindikasikan peningkatan sistem 88,25%; 77-88,5%; dan 75-88,75%
imun (Alamanda dkk., 2007). (Gambar 4). Hasil uji ANOVA
menunjukkan bahwa pada hari ke-0, lanjut BNT menunjukkan bahwa pada
waktu pemberian probiotik yang hari ke-28, hanya antar perlakuan A
berbeda tidak memberikan pengaruh dan C yang berbeda nyata, sedangkan
yang nyata terhadap persentase limfosit antar perlakuan A dan B, serta antar
ikan mas pada taraf 5% (P>0,05). perlakuan B dan C tidak berbeda nyata.
Persentase limfosit perlakuan A, B, dan Meskipun demikian, semua perlakuan
C pada hari ke-0 menunjukkan nilai menunjukkan penurunan persentase
yang hampir sama yaitu 88,25±0,48%; limfosit pada hari ke-28 yaitu berturut-
88,50±0,50%; dan 88,75±0,25%. Hal turut sebesar 8,75%; 7,75%; dan 8,75%
tersebut karena belum ada perlakuan dibandingkan pada hari ke-21,
yang diberikan pada ikan mas. walaupun masih dalam batas normal.
Pengaruh yang nyata baru ditunjukkan Nilai RPS dari hasil penelitian
pada hari ke-14 (P=0,000), hari ke-21 dianalisis secara deskriptif. Persentase
(P=0,002), dan hari ke-28 (P=0,030). perlindungan relatif pada perlakuan B
Hasil uji lanjut BNT menunjukkan dan C cukup baik yaitu di atas 50%
bahwa pada hari ke-14 dan 21, antar (Setyawan, 2006). Persentase
perlakuan B dan C tidak berbeda nyata, perlindungan relatif dari perlakuan C
namun keduanya berbeda nyata yaitu 94,74%, lebih tinggi
terhadap perlakuan A, yang dibandingkan perlakuan B yaitu
ditunjukkan dari persentase limfosit 73,68% (Gambar 5). Agustina dkk.
perlakuan B tidak jauh berbeda dengan (2006) menunjukkan hal yang serupa
perlakuan C, namun keduanya bahwa pemberian probiotik setiap 5
memiliki persentase limfosit lebih hari sekali memberikan respon imun
rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lebih baik sehingga menghasilkan
A. Erika (2008) menyatakan hal yang sintasan yang lebih tinggi yaitu
serupa bahwa jumlah limfosit yang mencapai 90%. Pemberian probiotik
rendah dalam sirkulasi darah akan secara terus menerus dan dalam jangka
diimbangi dengan jumlah neutrofil waktu lama dapat menurunkan
yang tinggi, dan sebaliknya. Hasil uji efektifitasnya (Agustina et al., 2006).
20
Persentase Neutrofil (%)
H0
15 H14
H21
H28
10
normal
5
0
A B C
Gambar 2. Persentase neutrofil tiap pengamatan pada tiap perlakuan, (A) tanpa
pemberian probiotik, (B) pemberian probiotik setiap hari, (C)
pemberian probiotik setiap 5 hari sekali, (H0) hari ke-0 sebelum
pemberian probiotik, (H14) hari ke-14 setelah pemberian probiotik,
(H21) hari ke-21 setelah pemberian probiotik, dan (H28) hari ke-28
setelah pemberian probiotik (6 hari setelah uji tantang).
10
2 normal
0
A B C
Gambar 3. Persentase monosit tiap pengamatan pada tiap perlakuan, (A) tanpa
pemberian probiotik, (B) pemberian probiotik setiap hari, (C)
pemberian probiotik setiap 5 hari sekali, (H0) hari ke-0 sebelum
pemberian probiotik, (H14) hari ke-14 setelah pemberian probiotik,
(H21) hari ke-21 setelah pemberian probiotik, dan (H28) hari ke-28
setelah pemberian probiotik (6 hari setelah uji tantang)
100
90
Persentase Limfosit (%)
80
70 normal
60
50
H0
40
30 H14
20
H21
10
0 H28
A B C
Gambar 4. Persentase limfosit tiap pengamatan pada tiap perlakuan, (A) tanpa
pemberian probiotik, (B) pemberian probiotik setiap hari, (C)
pemberian probiotik setiap 5 hari sekali, (H0) hari ke-0 sebelum
pemberian probiotik, (H14) hari ke-14 setelah pemberian probiotik,
(H21) hari ke-21 setelah pemberian probiotik, dan (H28) hari ke-28
setelah pemberian probiotik (6 hari setelah uji tantang)
100.00%
RPS
50.00%
0.00%
B C
Gambar 5. Nilai RPS (Relative Percent Survival), (B) pemberian probiotik setiap
hari, (C) pemberian probiotik setiap 5 hari sekali