Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
59
Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 5965 Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 5965
60
Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 5965 Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 5965
an berdasarkan interval kelas dengan perhi- prevalensi underweight (BB/U) sedang berda-
tungan sebagai berikut (Slamet, 1993): sarkan standar klasifikasi masalah gizi WHO
(1995). Rata-rata prevalensi underweight ada-
Interval kelas = Range lah 20.277.3182%. Kabupaten/kota yang me-
Jumlah kelas miliki prevalensi underweight tertinggi adalah
Kabupaten Aceh Tenggara, Propinsi Nangroe
Range = skor tertinggi skor terendah
Aceh Darusalam (48.8%).
Tabel 1. Cara Pengklasifikasian Variabel Prevalensi stunted (TB/U) kabupaten/
No. Variabel Klasifikasi
kota di Indonesia, sebagian besar berada pada
1. Rendah (<10)
tingkat sangat tinggi (42.7%) dengan rata-rata
2. Sedang (10-19) prevalensi stunted adalah 38.459.11%. Kabu-
1 Underweight
3. Tinggi (20-29) paten/kota yang memiliki prevalensi stunted
4. Sangat tinggi (30) tertinggi adalah Kabupaten Seram Bagian Ti-
1. Rendah (<20) mur (67.9%), Propinsi Maluku. Menurut Salimar
2. Sedang (20-29)
2 Stunted
3. Tinggi (30-39) et al. (2009), prevalensi balita pendek terting-
4. Sangat tinggi 40) gi berada di pedesaan (65.1%), karena sebagi-
1. Rendah (<5) an besar balita berada di pedesaan di empat
3 Wasted
2. Sedang (5-9) wilayah (Sumatera, Bali dan Indonesia Timur,
3. Tinggi (10-14) Kalimantan dan Sulawesi) di Indonesia.
4. Sangat tinggi (15)
Tingkat
1. Rendah (<17%) Sebagian besar kabupaten/kota memiliki
4 Pendidikan 2. Sedang (17-34.9%) prevalensi wasted (BB/TB) sangat tinggi, yaitu
3. Tinggi (>34.9%)
sebanyak 206 kabupaten/kota (48.6%). Berda-
1. Rendah (<94,832,000)
PDRB/kapita
2. Sedang (94,832,000-188,535,000) sarkan Riskesdas 2007, prevalensi wasted nasi-
5 wilayah
3. Tinggi (>188,535,000) onal adalah 13.6%, tetapi pada penelitian ini
1. Rendah (<10%) ditemukan kabupaten/kota yang mempunyai
Tingkat
6 kemiskinan 2. Sedang (10-20%) prevalensi stunted di atas prevalensi nasional
3. Tinggi (>20%) dan lebih besar dari 15% (WHO 1995). Rata-
1. Rendah (<19.8%)
Perilaku rata prevalensi stunted adalah 15.215.99%.
7 2. Sedang (19.9-39.6%)
sehat
3. Tinggi (>39.6%) Target Millenium Development Goals
1. Rendah (<33%) (MDGs) Indonesia tahun 1990-2015 adalah me-
Akses air
8 2. Sedang (33-62%)
bersih
3. Tinggi (>62%) nurunkan proporsi penduduk yang menderita
1. Rendah (<38.6%) kelaparan menjadi setengahnya antara tahun
9 Posyandu 2. Sedang (38.6-68.3%) 1990 sampai tahun 2015. Indikator yang dipa-
3. Tinggi (>68.3%) kai dalam pencapaian target tersebut adalah
1. Rendah (<25.7%) persentase anak-anak berusia di bawah 5 ta-
10 Imunisasi 2. Sedang (25.7-51.5%)
3. Tinggi (>51.5%)
hun yang mengalami gizi kurang (moderate
1. Rendah (<29.4%)
underweight) mencapai 18.5% (Bappenas,
11 ISPA 2. Sedang (29.4-58.4%) 2007). Target Rencana Pembangunan Jangka
3. Tinggi (>58.4%) Menengah (RPJM) Indonesia tahun 2015 untuk
1. Rendah (<31%) program perbaikan gizi adalah 20%. Bila diban-
12 Diare 2. Sedang (31-61.4%) dingkan dengan target-target tersebut, maka
3. Tinggi (>61.4%)
secara nasional Indonesia telah melampaui tar-
get. Hal tersebut terlihat pada prevalensi se-
Analisis hubungan variabel bebas dan ti-
bagian kabupaten/kota berada pada tingkat
dak bebas menggunakan uji korelasi Pearson.
sedang (10-19%).
Besarnya pengaruh variabel bebas karakteristik
sosial ekonomi, perilaku higiene serta akses air
PDRB/kapita
bersih, dan status kesehatan terhadap variabel
tidak bebas masalah gizi underweight, stunt- PDRB/kapita yang dipakai dalam peneli-
ed, dan wasted diuji dengan uji analisis regresi tian ini adalah PDRB yang berasal dari sektor
linear berganda metode stepwise. usaha: pertanian, industri pengolahan, listrik,
gas, dan air bersih, bangunan (konstruksi),
perdagangan, hotel dan restoran, pengangkut-
HASIL DAN PEMBAHASAN an dan komunikasi, keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan, dan jasa-jasa termasuk pela-
Prevalensi Kurang Gizi di Indonesia. yanan pemerintah, kecuali sektor usaha peng-
galian dan pertambangan. Sebagian besar ka-
Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari
bupaten/kota (72.1%) memiliki PDRB/kapita
separuh kabupaten/kota di Indonesia memiliki
yang rendah, dimana nilai PDRB/kapitanya ku-
61
Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 5965 Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 5965
Menurut Atmarita dan Fallah (2004) ting- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah
kat pendidikan yang lebih tinggi akan memu- Kurang Gizi
dahkan seseorang untuk mengimplementasikan
pengetahuannya dalam perilaku khususnya da- Faktor-faktor yang mempengaruhi under-
lam hal kesehatan dan gizi. Dengan demikian, weight
pendidikan ibu yang relatif rendah akan ber- Berdasarkan analisis korelasi Pearson,
kaitan dengan sikap dan tindakan ibu dalam diketahui bahwa faktor-faktor yang berhu-
menangani masalah kurang gizi pada anak bungan dengan underweight adalah PDRB/
balitanya. kapita, tingkat pendidikan, tingkat kemiskin-
an, perilaku higiene, akses air bersih, peman-
Akses terhadap kesehatan faatan posyandu, imunisasi lengkap, dan keja-
dian diare.
Akses air bersih
Akses air bersih rumah tangga tergolong Dengan analisis regresi linier (step-wise
sedang (67.2%) atau hanya 33-62% rumah tang- regression) diketahui pengaruh dari setiap fak-
ga di wilayah kabupaten/kota yang memiliki tor tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi
akses air bersih dengan rata-rata 52.35 14.27 diketahui bahwa tingkat pendidikan, tingkat
%. Jika dilihat dari indikator akses air bersih, kemiskinan, perilaku higiene, dan pemanfaat-
masih terdapat kabupaten/kota yang sekitar an posyandu berpengaruh terhadap under-
50% rumah tangganya memiliki sumber air ber- weight (BB/U). Persamaan liniernya adalah
dekatan dengan pencemar (jarak kurang dari sebagai berikut:
10m), kemudian masih terdapat rumah tangga Y1 = 27.593 0.107X2 + 0.123X3 0.170X4 0.056X6
yang kesulitan memperoleh air sepanjang Y1 : prevalensi underweight (BB/U)
tahun. X2 : tingkat pendidikan
X3 : tingkat kemiskinan
62
Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 5965 Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 5965
63
Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 5965 Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 5965
64
Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 5965 Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 5965
65