You are on page 1of 12

Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Perbaikan ... (Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, et.

al)

Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan Masalah Gizi Balita di
Kota Bogor

ROLES OF SENSITIVE AND SPECIFIC NUTRITIONAL INTERVENTIONS IN THE


IMPROVEMENT OF NUTRITIONAL PROBLEMS IN BOGOR

Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, Indri Yunita SP1, Nurilah Amaliah1, NH Utami1
1
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Jl. Percetakan Negara No.29 Jakarta 10560
Email : bunga.puslit3@gmail.com

Submitted : 18-1-2016, Revised : 4-2-2016, Revised : 9 -2-2016, Accepted : 13-4-2016

Abstract
Indonesia is facing double burden of malnutrition among children under-five. To resolve the problem,
National Movement on Acceleration of Nutrition Improvement Program was conducted in the form
of First Thousand Days of Life (1000 HPK) through specific and sensitive nutritional interventions
performed by the health and and non-health sectors. The aim of the study was to identify specific
and sensitive interventions that have been done to resolve the nutritional problems of under-five
children in Bogor city. This was a qualitative study on 12 informants from the health and non-
health sector. Data were collected through indepth interviews. The results showed that specific
nutritional interventions were for the child (monitoring of Posyandu, immunization, vitamin A,
and supplementary foods), for mother (pregnancy class, supplementary foods for pregnant women,
nutrition and health seminars) and for adolescents (iron supplementation program). Whereas the
sensitive nutrition interventions were environmental health interventions (Friday or Sunday cleaning
program, making biopori, constructing communal septic tank), poverty interventions (cash transfer
program, family hope program and PNPM), and womens empowerment interventions (education of
health and nutrition, provision of seedlings for environment utilization). In conclusion, the specific
and sensitive interventions should be integrated so the handling of the nutrition problems could be
carried out sustainably.

Keywords : overcoming the nutrition problem, specific nutrition interventions, sensitive nutrition
intervention.

Abstrak
Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda pada anak balita. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000
HPK) melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif baik oleh sektor kesehatan dan nonkesehatan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi intervensi spesifik dan sensitif apa saja yang telah dilakukan
dalam menangulangi masalah gizi balita di Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
pada 12 informan baik dari sektor kesehatan dan nonkesehatan. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam. Hasil penelitian menunjukkan intervensi gizi spesifik yaitu intervensi balita (pemantauan
balita di posyandu, imunisasi, vitamin A, dan PMT). Intervensi ibu (kelas ibu hamil, PMT ibu hamil,
seminar gizi dan kesehatan) dan intervensi remaja (program tablet tambah darah/ TTD). Sedangkan
intervensi gizi sensitive, yaitu : intervensi kesehatan lingkungan (program Jumat atau Minggu bersih,
pembuatan biopori dan septictank komunal), intervensi kemiskinan (pemberian BLT, keluarga harapan,
dana PNPM), dan intervensi pemberdayaan perempuan (penyuluhan kesehatan dan gizi, pemberian
tanaman bibit untuk pemanfaatan lingkungan). Intervensi spesifik dan sensitif ini sebaiknya dipadukan
agar penanganan masalah gizi dilakukan secara berkelanjutan.
Kata kunci : penanggulangan masalah gizi, intervensi gizi spesifik, intervensi gizi sensitif.

127
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 - 138

PENDAHULUAN seperti penyediaan sarana air bersih, ketahanan


pangan, jaminan kesehatan, pengentasan
Banyak negara di dunia mengalami kemiskinan dan sebagainya. Berdasarkan hal
permasalahan gizi ganda yaitu stunting, di atas, penulis tertarik untuk mengidentifikasi
wasting dan overweight pada anak balita, dan intervensi spesifik dan sensitif apa saja yang
Indonesia termasuk salah satunya. Berdasarkan telah dilakukan baik sektor kesehatan dan non
Global Nutrition Report tahun 2014, Indonesia kesehatan dalam menangulangi masalah gizi
merupakan negara dengan urutan ke17 dari 117 balita di Kota Bogor.
negara yang memiliki masalah gizi kompleks
stunting, wasting dan overweight.1 Hal ini BAHAN DAN METODE
terbukti dengan masih tingginya prevalensi
masalah gizi kurang (19,6%), stunting (37,2%) Penelitian ini merupakan bagian dari
dan semakin meningkatnya masalah kegemukan penelitian kohor tumbuh kembang anak (TKA)
pada balita (11,8%).2 Masalah kurang gizi pada tahun 2015 di Kota Bogor. Pada penelitian kohor
anak bermula dari kurang gizi saat kehamilan TKA dilakukan juga pengambilan data secara
yang mengakibatkan kemampuan kognitif yang kualitatif dengan tema yang berbeda pada setiap
rendah, berisiko stunting, serta pada usia dewasa tahunnya. Pada tahun 2015 mengambil tema
berisiko menderita penyakit kronis.3 Masalah mengenai intervensi gizi spesifik dan sensitif
gizi jika tidak ditangani akan menimbulkan yang dilakukan di Kota Bogor. Penelitian
masalah yang lebih besar, bangsa Indonesia dilakukan dengan cara wawancara mendalam
dapat mengalami lost generation.4 terhadap informan yang telah ditentukan oleh
Untuk mengatasi permasalahan gizi ini, peneliti. Penelitian dilakukan selama 3 bulan
pada tahun 2010 PBB telah meluncurkan program dari pengumpulan data sampai dengan analisis
Scalling Up Nutrition (SUN) yaitu sebuah upaya data. Pengambilan informan menggunakan
bersama dari pemerintah dan masyarakat untuk teknik non probability sampling, yaitu purposive
mewujudkan visi bebas rawan pangan dan kurang sampling yang dipilih tanpa acak dan didasarkan
gizi (zero hunger and malnutrition), melalui pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
penguatan kesadaran dan komitmen untuk oleh peneliti yaitu berdasarkan ciri atau sifat
menjamin akses masyarakat terhadap makanan sifat populasi yang telah diketahui. Informan
yang bergizi. Di Indonesia, Gerakan scaling yang diwawancarai berasal dari sektor kesehatan
up nutrition dikenal dengan Gerakan Nasional yaitu pemegang program KIA dan Gizi di Dinas
Percepatan Perbaikan Gizi dalam rangka Seribu Kesehatan Kota Bogor, pemegang program gizi
Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK) di Puskesmas Merdeka dan Puskesmas Belong,
dengan landasan berupa Peraturan Presiden Kota Bogor. Informan dari sektor non kesehatan
(Perpres) nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan yaitu Lurah Babakan Pasar dan Kebon Kelapa,
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.5 ketua RW, ketua RT, PKK, Posdaya, Kelurahan
Untuk mencapai percepatan perbaikan gizi Siaga, dan lainlain. Jumlah seluruh informan
ini dibutuhkan dukungan lintas sektor. Kontribusi sebanyak 12 orang. Proses analisis dilakukan
sektor kesehatan hanya menyumbang 30%, melalui beberapa tahap yaitu : pertama hasil
sedangkan sektor non kesehatan berkontribusi wawancara dituangkan dalam bentuk transkip
sebesar 70% dalam penangulangan masalah hasil wawancara. Kedua, dari hasil transkip
gizi.5 Dalam gerakan 1000 HPK telah dijelaskan dilakukan reduksi jawaban ke dalam sub tema
bahwa untuk menanggulangi masalah kurang tertentu sesuai topik pertanyaan dan dimasukan
gizi diperlukan intervensi yang spesifik dan dalam matriks. Ketiga dari hasil transkip ini
sensitif. Intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kemudian dibuat kesimpulan tiap sub tema.
kesehatan seperti penyediaan vitamin, makanan Keempat, melakukan triangulasi data yaitu
tambahan, dan lainnya sedangkan intervensi dengan membandingkan jawaban informan
sensitif dilakukan oleh sektor nonkesehatan utama dengan informan tambahan untuk

128
Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Perbaikan ... (Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, et. al)

menjaga keabsahan jawaban yang diberikan oleh informan. Berikut petikannya :


informan. Pemantauan status gizi stunting
setiap satu tahun sekali diukur, selanjutnya
HASIL hasil pengukuran divalidasi di puskesmas.
(Pemegang Program Gizi Dinas Kesehatan Kota
Intervensi Gizi Spesifik Bogor)
Intervensi gizi spesifik adalah upaya Untuk meningkatkan status gizi balita
untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi diberikan intervensi makanan tambahan berupa
secara langsung. Kegiatan ini pada umumnya susu. Hal ini diungkapkan oleh ke dua informan
dilakukan oleh sektor kesehatan. Kegiatan yang berikut :
dilakukan antara lain berupa imunisasi, PMT ibu Dikasih PMT buat anak yang kurus
hamil dan balita di posyandu. Sasaran : khusus sekali sama yang kurus. Interversinya PMT
kelompok 1000 HPK (ibu hamil, ibu menyusui pemulihanJadi anak kurus atau sangat kurus
dan anak 0 23 bulan). Beberapa intervensi yang diberi susu selama kurang lebih 4 bulan berturut
sudah dilakukan di Kota Bogor, antara lain: turut (September-Desember) setiap bulan
sekitar 2400 gr (Pemegang Program Gizi
Intervensi untuk Anak Balita Puskes Belong)
Balita sebagai aset masa depan bangsa Susunya Frisian Flag kalau dari yang
harus mendapatkan perhatian yang optimal. APBD diberikan selama 3 4 bulan efektif .
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah (Gizi Puskes Merdeka, Kota Bogor)
dengan pemantauan tumbuh dan kembang balita
secara rutin di posyandu. Hal ini diungkapkan Intervensi untuk Ibu Balita
oleh salah satu informan : Ibu balita sebagai orang paling dekat
Khusus untuk pemantauan tumbuh dengan balita juga harus diberikan intervensi agar
kembang balita kita ada kegiatan posyandu, terjadi perubahan pengetahuan dan perilaku ibu
dimana di posyandu juga ada pemberian dalam pola asuh balita ke arah yang lebih baik.
imunisasi dan juga vitamin A untuk anak Salah satu cara melalui kelas pembelajaran untuk
(Pemegang Program KIA Dinas Kesehatan Kota ibu, baik itu ibu balita maupun ibu hamil. Hal ini
Bogor) seperti yang diungkapkan informan berikut :
Hal diatas juga didukung oleh pernyataan Intervensi lain melalui kelas ibu, kelas
informan tokoh masyarakat yang menyatakan ibu hamil atau kelas ASI. Kelas ini tidak setiap
kegiatan dari sektor kesehatan yang ada di bulan dilaksanakan, bisa berganti jadwalnya,
lingkungan salah satunya adalah kegiatan dilaksanakan di posyandu atau di rumah tokoh
posyandu. Berikut petikannya : masyarakat, bentuknya ada yang berbentuk
Kalau kegiatan yang terkait kesehatan pemutaran video atau juga seperti FGD (focus
selama 3 tahun terakhir ini ada posyandu, grup discussion), sejauh ini lumayan penerimaan
poswindu ada juga (Ketua RW 3 Babakan dari masyarakat.(Pemegang Program Gizi
Pasar) Dinas Kesehatan Kota Bogor)
Kegiatan posyandu ya itu timbang, kalo Sejalan dengan pernyataan di atas
bulan ini mau ada vitamin Apengumuman diungkapkan oleh informan berikut mengenai
juga sudah dikasih tahu ke ibu misalnya ada kelas ibu :
posyandu tanggal sekian jam sekian ada vitamin Ya dari kami sendiri kami sudah
A, diumumin di masjid (Ketua RT1/RW3, mengadakan yang namanya kelas gizi, kelas ASI,
Kebon Kalapa) kelas ibu ya banyak kelas yang kami buka kami
Selain pemantauan yang dilakukan melaksanakannya tingkat kelurahan sebulan itu
secara rutin sebulan sekali di posyandu, terdapat dua kali. Kelurahan itu akan menarik ibu balita
intervensi pemantauan stunting setiap satu dari masing masing RW yang bermasalah
tahun sekali. Hal ini dinyatakan oleh salah satu (Pemegang Program Gizi Puskesmas Merdeka,

129
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 - 138

Kelurahan Kebon Kalapa) air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan,


Hal di atas juga diungkapkan oleh salah pemberdayaan perempuan, dan lain-lain.
satu tokoh masyarakat mengenai kelas gizi yang Sasarannya adalah masyarakat umum. Dalam
diadakan di kelurahan. Berikut petikannya : intervensi sensitif hal yang sudah dilakukan
Di kelurahan suka ada kelas gizi. oleh sektor non kesehatan adalah intervensi di
Biasanya ibu dipanggil kalau misalnya punya bidang kesehatan lingkungan dan pemberdayaan
anak kurang gizikalau gak salah per tiga bulan masyarakat serta bantuan dalam mengatasi
sekali (Ketua PKK, Kelurahan Kebon Kalapa) masalah kemiskinan.
Selain kelas ibu, ada juga kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan Intervensi Kesehatan Lingkungan
perilaku ibu melalui kerja sama dengan pihak Penyebab langsung permasalahan gizi
lain seperti PKK ataupun sektor swasta. Hal ini balita adalah masalah penyakit infeksi yang
seperti yang diungkapkan oleh informan berikut : diderita. Penyakit infeksi bisa berawal dari
Mengadakan seminar ASI, bekerjasama sanitasi lingkungan yang buruk. Oleh karena
dengan PKK dan mencoba pendekatan ke itu kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
walikota. Peserta semua ibu-ibu baik yang kebersihan lingkungan perlu digalakkan.
hamil maupun ibu menyusui, juga kadernya Pemerintah daerah dalam hal ini kepala lurah
Selain itu 1000 HPK kegiatannya talkshow di Kelurahan Kebon Kalapa maupun Kelurahan
pelaksanaanya secara bergantian setiap bulan Babakan Pasar mempunyai program rutin dalam
selalu dilaksanakan di RRI (Pemegang Program menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
Gizi Dinas Kesehatan Kota Bogor). berikut beberapa hal yang diungkapkan oleh
Selain mengadakan kelas untuk ibu hamil, informan :
bagi ibu hamil KEK (Kurang Energy Protein) Kita ada Jumat bersih (Jumsih)
juga diberikan intervensi pemberian PMT untuk dan Minggu bersih (Mingsih) yang dilakukan
ibu hamil. Berikut petikan salah satu informan : untuk meningkatkan PHBS masyarakat. (Lurah
PMT untuk ibu hamil diberikan kepada ibu hamil Babakan Pasar)
KEK, PMT berupa susu atau biskuit(Pemegang Bersama dasa wisma melakukan
Program Gizi Dinas Kesehatan Kota Bogor) kegiatan Jum'at bersih di lingkungan masing-
masing (Lurah Kebon Kelapa)
Intervensi untuk Remaja Putri Hal senada juga diungkapkan oleh salah
Remaja putri sebagai calon ibu di masa satu informan tokoh masyarakat mengenai
depan perlu dipersiapkan agar kelak dapat kegiatan kerja bakti ini. Berikut petikannya :
melahirkan generasi yang berkualitas. Salah Ada juga kalau hari Jum'at, namanya
satunya dengan cara memberikan intervensi Jum'at bersih ya kumpulin kaleng atau sampah
baik berupa peningkatan pengetahuan remaja di depan rumahnya kan situ ada selokan itu
mengenai gizi maupun pemberian suplementasi dibersihinada juga kerja bakti sebulan sekali
zat besi. Hal ini seperti yang diungkapkan salah kalau gak dua bulan sekali pokoknya kerja bakti
satu informan: bersih-bersih lingkungan. (Ketua RT1/RW3
Di remaja kita sudah ada pemberian Kebon Kalapa)
Fe di sekolah (Pemegang Program Gizi Dinas Selain kegiatan membersihkan lingkungan,
Kesehatan Kota Bogor) ada juga kegiatan pembuatan lubang biopori,
septictank komunal, selokan, dan drainase untuk
Intervensi Gizi Sensitif mendukung kesehatan lingkungan masyarakat.
Intervensi Gizi sensitif adalah upaya- Berikut yang diungkapkan beberapa informan :
upaya untuk mencegah dan mengurangi Karena sering terjadi banjir maka kita
masalah gizi secara tidak langsung. Kegiatan bikin lubang biopori bersama posyandu selain
ini pada umumnya dilakukan oleh sektor non itu kita juga ada kegiatan sanitasi berbasis
kesehatan. Kegiatannya antara lain penyediaan masyarakat kan kebetulan di sini banyak yang

130
Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Perbaikan ... (Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, et. al)

buang hajadnya kekali jadi kami himbau mereka salah satu informan :
bikin septictank, bikin jungkit sendiri, kebetulan Susu Vidoran ini sumbangan dari Ibu
ada mahasiswa yang studi banding di posdaya, Puan Maharani sebagai makanan tambahan
terus mereka bikin septictank komunal (Lurah (Puskes Merdeka, Kebon Kalapa)
Babakan Pasar) Untuk mengatasi masalah pembiayaan
Kegiatan di RW 3 pemasangan pembuatan kesehatan pemerintah pusat dan pemerintah
selokan, itu drainase dulu pake tong sekarang daerah mengeluarkan program jaminan kesehatan
enggak sekarang di gali terus jadi emang lama nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
untuk RT 1 aja belum beres maklum banyak galian dasar masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan
yang harus diperbaiki (Ketua RW 03 Babakan oleh salah satu informan berikut :
Pasar ) Kalau untuk biaya kesehatan kan ada
Sekarang juga ada pembuatan drainase, JKN, BPJS tapi bagi yang tidak mampu ada
kalau kemarin ada hotmix untuk jalan rusak itu Jampersal, ada KIS dan lain-lain jadi yang
dari dana aspirasiini pun katanya dari dana kita bantu bagaimana mengantarkan ibu itu ke
aspirasi. (Ibu Nining, Ketua PKK Kebon rumah sakit. (Lurah Babakan Pasar )
Kalapa) Rumah yang sehat juga merupakan
Sejalan dengan hal di atas mengenai kebutuhan pokok yang harus terpenuhi untuk
pendanaan, beberapa informan menyatakan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
pendanaan didapatkan dari CSR dan partai Beberapa syarat yang harus dipenuhi pada rumah
politik. Berikut petikannya : sehat adalah memiliki sirkulasi udara yang baik,
Ada dana sosial, seperti dana CSR, bisa penerangan yang cukup, terpenuhi kebutuhan
juga dapat dari caleg, untuk memperbaiki jalan air bersih, adanya pembuangan air limbah yang
(ketua RT 01 Babakan Pasar) diatur dengan baik agar tidak menimbulkan
Dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) pencemaran, ruang seperti lantai dan dinding
juga pernah ngasih, kemudian dari perorangan tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran
yaitu Pak Kosasi dan bisa di katakan beliau seperti bau, rembesan air kotor maupun udara
donatur tetap diwilayah kita (Lurah Kebon kotor. Untuk memenuhi kebutuhan akan rumah
Kelapa) sehat tersebut pemerintah melalui program
PNPM memberikan bantuan berupa dana untuk
Intervensi Mengatasi Kemiskinan perbaikan rumah tidak layak huni kepada
Penyebab permasalahan gizi yang paling masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan
mendasar adalah kemiskinan. Kemiskinan beberapa informan berikut :
membuat orang tidak dapat memenuhi kecukupan Ada bantuan dari PNPM memberikan
gizinya melalui konsumsi yang adekuat dan bantuan untuk memperbaiki rumah yang tidak
dengan adanya kemiskinan juga tidak dapat layak huni, kalau dulu itu sekitar lima jutaan
mengakses pelayanan kesehatan yang memadai. lahkemudian BKM (Badan keswadayaan
Oleh karena itu diperlukan bantuan kepada masyarakat) memberi data mengenai rumah
masyarakat yang berada di garis kemiskinan agar yang layak dibantu kemudian diseleksi lagi kira
bisa memenuhi kebutuhna gizinya dan dengan kira seperti itu prosesnya. Jadi pengajuan dari
mudah mengakses pelayanan kesehatan jika RW kemudian kita laporkan ke BKM kemudian
membutuhkan. mereka juga survei ke masyarakat mana yang
Bantuan untuk anak kurang gizi kita layak jadi prioritas harus diperbaiki itu dibantu
berikan bahan baku makanan ke keluarganya (Ketua Kelurahan Siaga Babakan Pasar)
kalau misalnya harus dibawa ke puskesmas kita Selain bantuan perbaikan rumah tidak
bantu transportasinya (Lurah Babakan Pasar) layak huni, ada juga bantuanbantuan lain yang
Selain dari kelurahan, bantuan makanan diberikan untuk masyarakat miskin antara lain
tambahan berupa susu juga diberikan oleh donatur bantuan uang tunai, pemberian raskin, dan lain
perorangan. Hal ini seperti yang diungkapkan lain. Berikut beberapa pernyataan informan :

131
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 - 138

Ada program keluarga harapan disebabkan oleh penyebab langsung, penyebab tidak
(Ketua RT1/RW 3 Kebon Kalapa) langsung dan akar masalah.6 Untuk menanggulangi
BLT (bantuan Langsung Tunai) ada permasalahan gizi ini diperlukan kerjasama lintas
yang nerimanya yang gakin kadang bukan gakin sektor melalui upaya intervensi gizi spesifik
dapet juga kan data bukan dari RT kan datanya dan sensitif. Selain itu, dalam gerakan 1000 hari
langsung dari BPS dananya langsung cair ke pertama kehidupan (HPK) juga menggunakan
masyarakat. BLT ini turunnya rutin (Ketua RT intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, dimana
01 Babakan Pasar) diyakini intervensi gizi sensitif berkontribusi 70%
Bantuan PNPM, dana dari pemerintah dan intervensi gizi spesifik berkontribusi 30%
ditampung oleh masyarakat (ada panitianya), dalam mengatasi permasalahan gizi.5
penerima PNPM hampir 200-an KK dan ada Intervensi spesifik merupakan kegiatan
juga pemberian raskin (RT 01 Babakan Pasar ) yang ditujukan langsung atau khusus pada
kelompok sasaran tertentu seperti balita,
Intervensi Pemberdayaan Perempuan ibu hamil, remaja putri, dan lainnya. Pada
Bantuan yang diberikan pemerintah umumnya kegiatan ini dilakukan oleh sektor
maupun swasta tidak selalu berupa bantuan kesehatan. Dalam The Lancet seri Ibu dan Anak
dana, tetapi ada beberapa bentuk intervensi lain menunjukkan bahwa terdapat 13 intervensi gizi
yang bertujuan memberdayakan masyarakat yang telah terbukti dapat mengurangi masalah
untuk memanfaatkan potensi yang ada stunting sebesar sepertiga dari prevalensi di
atau memberdayakan masyarakat dengan dunia, yaitu intervensi melalui suplementasi
meningkatkan pengetahuan. Bantuan tersebut dan fortifikasi, mendukung pemberian ASI
bisa berupa pelatihan, seminar, pemberian bibit eksklusif, penyuluhan mengenai pola makan
dan lain sebagainya. Berikut beberapa hal yang anak, pengobatan untuk kekurangan gizi akut,
terkait yang diungkapkan informan : serta pengobatan infeksi. Intervensi ini terbukti
Penyuluhan PKK mengenai ketahanan menghasilkan manfaat yaitu pengurangan biaya
pangan, misalnya pemanfaatan tepung singkong dengan rasio 15,8 berbanding 1.7
kan kalau sekarang kebanyakan orang kan Salah satu intervensi spesifik yang
bikin kue dari tepung terigu, tapi diajarkan buat dilakukan di Kota Bogor yaitu melalui kegiatan
sendiri dari singkong namanya tepung cassava. posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk
Selain itu PKK juga memberikan pinjaman upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
bergilir untuk modal (Ketua posdaya Babakan (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan
Pasar) bersama masyarakat, untuk memberdayakan
Ada LSM yang melakukan penyuluhan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dan pelatihan untuk ibu dan kader tentang ASI guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu,
dan cara pemberian makan, itu yang melakukan bayi dan anak balita.8 Pada beberapa negara yang
yayasan yasmina, yang dilatih hanya beberapa telah berhasil menjalankan dan meyebarluaskan
posyandu tidak semua (Gizi kota bogor) intervensi gizi menunjukkan keberhasilan
PKK dan BLH (badan lingkungan hidup) didukung oleh sistem kesehatan yang berfungsi
mensupport dengan memberikan tanaman bibit, dengan efektif serta keterlibatan kader kesehatan
di samping kita swadaya untuk pemanfaatan berbasis dari masyarakat.7 Salah satu tujuan
pekarangan (Lurah Babakan Pasar) kegiatan posyandu adalah sebagai upaya
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
PEMBAHASAN anak balita. Penelitian Hidayat dan Jahari
menunjukkan bahwa diantara rumah tangga
UNICEF telah mengembangkan kerangka balita yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
konsep sebagai salah satu strategi dalam di posyandu memiliki proporsi balita berstatus
menanggulangi permasalahan gizi. Dalam kerangka gizi baik (indeks BB/U) dan tidak kurus/ normal
tersebut ditunjukkan bahwa permasalahaan gizi (indeks BB/TB) lebih besar dibandingkan

132
Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Perbaikan ... (Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, et. al)

dengan rumah tangga balita yang tidak pernah menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu
ke posyandu.9 Selain sebagai upaya pemantauan Buku KIA, flip chart (lembar balik), pedoman
tumbuh kembang anak, posyandu terdiri dari pelaksanaan kelas ibu hamil, pegangan fasilitator
kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/ kelas ibu hamil dan buku senam ibu hamil.12
pilihan. Kegiatan utama mencakup kesehatan Pada penelitian ini informan mengungkapkan
ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, bahwa program kelas ibu hamil telah dijalankan
gizi dan pencegahan penanggulangan diare. namun belum dapat dilaksanan setiap bulannya.
Sedangkan kegiatan pengembangan/pilihan Informasi lainnya yaitu pelaksanaan program
diantaranya adalah Pos Pendidikan Anak Usia kelas ibu hamil dilaksanakan di tingkat kelurahan,
Dini (PAUD) atau Bina Keluarga Balita (BKB). belum sampai ke tingkat posyandu. Hal ini
Sejalan dengan hal tersebut, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kusbandiyah
menunjukkan bahwa kegiatan posyandu rutin yang menunjukkan bahwa implementasi kelas ibu
dilaksanakan di kota Bogor. Kegiatan posyandu hamil sudah dilaksanakan oleh lebih dari separuh
meliputi pemeriksaan, penimbangan, imunisasi, responden (bidan) tetapi umumnya masih kurang
pemberian PMT dan pemberian vitamin A. pada rutinitas penyelenggaraan kelas ibu hamil.
Asupan gizi yang tidak kuat merupakan Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan
salah satu penyebab kegagalan tumbuh kembang kelas ibu hamil adalah konsistensi kehadiran
anak. Ini berarti solusi untuk kekurangan gizi ibu hamil, kurangnya dana dan sarana prasarana
harus memenuhi penyediaan nutrisi tertentu yang terbatas sehingga pembelajaran tidak
untuk anak.7 Menurut Ali Khomsan usaha positif banyak menggunakan metode variatif, hal ini
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bisa menyebabkan ibu hamil menjadi bosan
masalah ini adalah dengan menyelenggarakan dan pengetahuan kurang tersampaikan dengan
program Pemberian Makanan Tambahan maksimal.13 Berbeda dengan hal tersebut, dalam
Pemulihan (PMT-P) secara gratis, disamping penelitian ini salah satu informan menyatakan
itu perlu ditingkatkan pengetahuan ibu tentang penerimaan masyarakat terhadap kelas ibu hamil
makanan yang bergizi.10 PMT-P dapat berupa relatif bagus, bentuk kegiatan kelas ibu hamil ini
makanan lokal atau makanan pabrik seperti cukup beragam, diantaranya berupa pemutaran
susu dan biskuit.11 Dalam penelitian ini, hasil video atau focus grup discussion.
wawancara dengan informan menyatakan di Intervensi juga penting dilakukan pada
Kota Bogor, program PMT Pemulihan ini sudah kelompok remaja putri karena remaja putri
dilaksanakan pada anak gizi kurang dan buruk merupakan calon ibu pencetak generasi masa
berupa pemberian susu selama 3 4 bulan. depan bangsa. Untuk mendapatkan generasi yang
Selain intervensi yang ditujukan untuk berkualitas, maka remaja putri harus terhindar
balita, intervensi juga perlu ditujukan untuk ibu dari permasalahan gizi remaja. Masalah pada
karena yang merawat anak-anak biasanya adalah remaja putri yang belum terselesaikan adalah
ibu. Implikasi intervensi berupa pemberdayaan anemia. Prevalensi anemia pada kelompok umur
perempuan dan program pendidikan.7 Salah 514 tahun mencapai 26,4% sedangkan pada
satunya melalui kelas pembelajaran untuk ibu, kelompok umur 1524 tahun sebesar 18,4 %.2
yaitu dimulai dari kelas ibu hamil. Kelas ibu Berbagai studi menunjukkan dampak negatif
hamil adalah kelompok belajar ibu hamil dengan dari anemia akibat kekurangan zat gizi besi
umur kehamilan antara 4 36 minggu (menjelang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
persalinan) dengan jumlah peserta maksimal dan remaja. Anemia pada anak menyebabkan
10 orang. Di kelas ini ibu hamil akan belajar pertumbuhan dan perkembangan tidak optimal
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang dan menurunkan prestasi belajar karena rasa
kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh cepat lelah, kehilangan gairah dan tidak dapat
dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara berkonsentrasi. Sedangkan pada remaja, anemia
terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil akan menyebabkan tingginya risiko untuk
difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang

133
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 - 138

mempunyai kualitas hidup yang tidak optimal.14 meningkatkan risiko anak mengalami stunting.17
Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah sejak Intervensi kebersihan (termasuk mencuci tangan,
tahun 2015 menetapkan salah satu program perawatan kualitas air, sanitasi, dan pendidikan
pembinaan dan perbaikan gizi dan masyarakat kesehatan) berkontribusi pada pengurangan
yaitu program pemberian tablet tambah 23% masalah stunting.7 Dalam penelitian
darah (TTD) pada remaja putri. Kegiatan ini lain ditemukan bahwa anak yang berasal dari
dilakukan bekerja sama dengan sekolah. Sejalan keluarga dengan kondisi air dan sanitasi kurang
dengan hal tersebut hasil penelitian ini juga baik lebih sering mengalami diare daripada anak
menunjukkan bahwa program TTD pada remaja yang berasal dari keluarga dengan kondisi air dan
putri sudah mulai dilaksanakan di Kota Bogor sanitasinya paling baik.18 Hal ini dimungkinkan
dan dilaksanakan melalui sekolah. Beberapa karena infeksi subklinis yang berasal dari
penelitian terdahulu menunjukkan bahwa paparan lingkungan tercemar dan gizi dapat
persentase anemia pada siswi di tiga Madrasah mengurangi kemampuan usus untuk mencegah
Tsanawiyah Kota Bekasi mengalami penurunan organisme penyebab penyakit masuk ke dalam
setelah diberikan tablet tambah darah selama 6 tubuh.19 Penyakit infeksi karena lingkungan
minggu.15 Hasil penelitian di SLTP 1 Donorojo, yang kurang baik lainnya yaitu infeksi cacing
Kabupaten Pacitan juga menunjukkan penurunan STH (Soil Transmitted Helminth). Cacing STH
jumlah siswa yang menderita anemia setelah adalah cacing yang penularannya lewat tanah
diberikan tablet tambah darah sebesar 20 %.16 dan jenis cacing yang sering ditemukan yaitu
Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Intervensi Gizi Sensitif Ancylostama duodenale dan Necator americanus
Intervensi sensitif merupakan berbagai Strongylaides steicoralis.20 Infeksi cacing usus
kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan, merupakan infeksi kronik yang paling banyak
sasarannya adalah masyarakat umum. Dalam menginfeksi balita dan anak usia SD sehingga
kerangka konsep UNICEF penanganan masalah dapat menimbulkan masalah kesehatan. Infeksi
gizi diantaranya adalah melalui program cacing dapat menimbulkan kerugian zat gizi
pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan berupa kalori dan protein serta kehilangan darah.
ekonomi, keterlibatan dunia usaha, penanganan Selain dapat menghambat perkembangan fisik,
konflik serta pelestarian lingkungan hidup.6 kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat juga
Programprogram ini merupakan potensi yang menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah
sangat besar untuk mengatasi kekurangan gizi terkena penyakit lainnya. Bila berlangsung lama
dan memegang kunci untuk mengatasi sisa dua keadaan ini akan mengganggu pertumbuhan dan
pertiga dari penyebab masalah stunting yang perkembangan anak.21 Beberapa hasil penelitian
tidak dapat diselesaikan dengan intervensi gizi menunjukkan bahwa cacing STH berpengaruh
spesifik.7 Pada prakteknya dalam mengatasi terhadap status gizi. Penelitian yang dilakukan
masalah gizi, intervensi spesifik dan sensitif ini di Purwokerto menunjukkan bahwa anak-anak
sebaiknya dipadukan agar penanganan masalah usia 410 tahun yang terinfeksi cacing STH
dilakukan sustainable atau berkelanjutan. mempunyai risiko status gizi kurang 11,5
Sanitasi lingkungan memiliki hubungan lebih besar dibandingkan dengan anak yang
secara tidak langsung terhadap masalah gizi. tidak terinfeksi cacing STH.22 Penelitian lain di
Ada beberapa bukti hubungan antara akses Cina pada anak usia 912 tahun dan Malaysia
sanitasi dan stunting. Satu studi multinegara pada anak usia <10 tahun menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa sanitasi berkontribusi kecacingan dengan tingkat infeksi mulai dari
terhadap penurunan prevalensi defisit asupan sedang hingga berat merupakan faktor risiko
gizi pada anak-anak di perkotaan 2253% dan utama status gizi stunting.23,24 Selain diare dan
di pedesaan sebesar 437%. Berbagai penelitian kecacingan, ISPA merupakan penyakit infeksi
menunjukkan bahwa sanitasi yang kurang baik yang sering diderita anak akibat dari lingkungan

134
Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Perbaikan ... (Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, et. al)

yang kurang baik. Penelitian di Bali menunjukkan menyimpulkan bahwa transfer tunai memiliki
besarnya risiko untuk terjadinya ISPA pada dampak terbesar dalam mengurangi angka
balita yang menempati rumah yang tidak bersih kematian anak ketika program memprioritaskan
adalah sebesar 10.3 kali lebih besar dari pada anak-anak di bawah lima tahun, wanita tua
anak balita yang menempati rumah yang bersih.25 dan ibu hamil.7 Pada penelitian ini informan
Sanitasi lingkungan kurang baik meningkatkan menyatakan pemberian bantuan dana tunai ini
kejadian infeksi sehingga menurunkan kondisi membantu masyarakat miskin dalam memenuhi
kesehatan anak dan berimplikasi buruk terhadap kebutuhan hidup seharihari. Beberapa penelitian
kemajuan pertumbuhan anak. Dalam penelitian menunjukkan program transfer tunai bersyarat
ini beberapa informan mengungkapkan upaya memiliki hasil positif untuk gizi di Amerika Latin
yang telah dilakukan oleh masyarakat bersama (Meksiko, Nikaragua, dan Kolombia) dan Afrika
pemerintah dan tokoh masyarakat (Kelurahan, Selatan. Namun ada juga beberapa penelitian di
RW dan RT) dalam meningkatkan sanitasi mana tidak ditemukan ada dampak dari program
lingkungan di Kota Bogor yaitu program kerja transfer tunai ini.7
bakti membersihkan lingkungan (Jum'at dan Pemberdayaan perempuan melalui
Minggu bersih), pembuatan lubang biopori, peningkatan pendidikan dan pengetahuan
pembuatan septictank komunal, dan lain-lain. mengenai gizi dan kesehatan disinyalir sebagai
Program ini merupakan salah satu cara untuk salah satu cara dalam mengatasi masalah gizi.
mengurangi risiko timbulnya berbagai penyakit Perempuan merupakan pengasuh utama untuk
infeksi anak yang kemudian dapat berpengaruh anak-anak selain itu juga menjadi anggota rumah
terhadap kesehatan dan status gizinya. tangga yang produktif. Status gizi perempuan
Kemiskinan merupakan masalah mendasar sangat terkait dengan keadaan gizi anaknya.
yang menyebabkan masih tingginya masalah gizi di Satu studi memperkirakan bahwa pendidikan
Indonesia.26 Penanggulangan kemiskinan dengan perempuan bertanggung jawab untuk hampir
cara memperbaiki ekonomi dan meningkatkan 43% dari total pengurangan gizi di 63 negara
pendapatan merupakan salah satu cara intervensi antara tahun 1971 dan 1995. Penelitian ini
tidak langsung yang dapat dilakukan untuk juga menunjukkan bahwa meningkatnya status
mengurangi masalah gizi yaitu memperbaiki pendidikan dan pengetahuan perempuan di Asia
ekonomi dan meningkatkan pendapatan Selatan mengurangi kejadian anak kurang berat
masyarakat.27 Keluarga dengan pendapatan yang badan di bawah usia tiga tahun sekitar 12% dan di
memadai dapat memenuhi kebutuhan asupan SubSahara Afrika hampir 3%.7 Dalam penelitian
makannya juga mempunyai akses yang baik ini informan menyatakan upaya penanggulangan
terhadap pelayanan kesehatan serta memiliki masalah gizi di Kota Bogor juga dilakukan oleh
lingkungan yang sehat dapat terhindar dari gizi lembaga selain pemerintah seperti LSM dan
kurang.28 Pada penelitian ini beberapa informan PKK. LSM memberikan penyuluhan kepada
menyatakan penanggulangan masalah gizi secara ibuibu di posyandu mengenai cara pemberian
jangka panjang melalui usaha meningkatkan ASI dan juga pemberian makan yang benar. Hal
pendapatan masyarakat di Kota Bogor dilakukan ini menurut informan dilakukan di beberapa
melalui bantuan keterampilan dan pemberian posyandu di Kota Bogor. Promosi pemberian
bibit tanaman yang kelak dapat digunakan untuk ASI dan cara memberikan makanan yang benar
menambah pendapatan keluarga. Selain itu, untuk anak merupakan salah satu bagian penting
terdapat juga program pemberian dana tunai untuk mengatasi masalah gizi karena masalah
kepada keluarga miskin seperti program keluarga gizi khususnya stunting merupakan akibat dari
harapan, BLT (Bantuan Langsung Tunai), dan tidak diberikannya ASI eksklusif serta pemberian
bantuan dana dari PNPM (Program Nasional makanan pendamping ASI yang tidak cukup dari
Pemberdayaan Masyarakat) yang dikelola oleh segi kuantitas, kualitas serta keragamannya.29
masyarakat. Sebuah ulasan Save the Children Pemberian ASI serta makanan pendamping

135
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 - 138

ASI yang cukup merupakan cara yang dua kali


lebih efektif mencegah kematian anak balita 1. Global Nutrition Report Actions and
dibandingkan intervensi lain.30 Penyuluhan Accountability to Accelerate the Worlds
ini merupakan bagian dari upaya peningkatan Progress on Nutrition. Washington,
pemberian ASI dan makanan pendamping ASI DC:International Food Policy Research
yang benar oleh masyarakat untuk mengurangi Institute; 2014.
masalah gizi. 2. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Laporan Riskesdas 2013. Jakarta
KESIMPULAN : Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan; 2013.
Penelitian ini menunjukkan berbagai 3. Rajagopalan S. Nutrition and challenges in
intervensi spesifik dan sensitif yang tidak hanya the next decade. Food and Nutrition Bulletin,
2003; 24:(3).
ditujukan kepada balita tetapi juga pada ibu
4. Soekirman. Perlu Paradigma Baru untuk
dan remaja. Intervensi gizi spesifik pada balita
Menanggulangi Masalah Gizi Makro di
yang dilakukan oleh sektor kesehatan adalah
Indonesia [internet]. Jakarta: 2005 [Diakses
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
tanggal 2 Desember 2015]. Tersedia di http://
di posyandu, pemberian imunisasi, vitamin A, www.gizi.net/makalah/download/prof
pemberian PMT. Intervensi untuk ibu (kelas soekirman.pdf.
ibu hamil, PMT ibu hamil, seminar gizi dan 5. Hadiat. Gerakan Nasional Percepatan
kesehatan) dan intervensi untuk remaja (program Perbaikan Gizi (Peraturan presiden RI No.42
tablet tambah darah/ TTD). Sedangkan intervensi Tahun 2013). 2013. Persentasi disampaikan
gizi sensitif yang dilakukan oleh sektor non- pada talkshow Gerakan Nasional 1000 HPK
kesehatan antara lain intervensi kesehatan Jakarta, 19 20 Oktober 2013.
lingkungan (program Jumat dan Minggu 6. UNICEF. The State Of The Worlds Children
bersih, pembuatan lubang biopori, pembuatan 1998. Oxford : Oxford University Press; 2008.
septictank komunal), intervensi mengatasi 7. UKAID. Scalling Up Nutrition: The
kemiskinan (pemberian bantuan langsung tunai/ UKs position paper on undernutrition.
BLT, keluarga harapan, dana program nasional Departement of International Development,
pemberdayaan nasional/PNPM), dan intervensi September 2011.
pemberdayaan perempuan (penyuluhan dan 8. Kementerian Kesehatan. Ayo ke posyandu
pelatihan kesehatan dan gizi, pemberian tanaman setiap bulan [internet]. Jakarta: Pusat Promosi
bibit untuk pemanfaatan lingkungan). Integrasi Kesehatan; 2012 [Diakses 9 Desember 2015].
antara intervensi spesifik dan sensitif dalam Tersedia di http://www.depkes.go.id/resources/
upaya perbaikan balita sebaiknya dilakukan agar download/promosikesehatan/bukusaku
penanganan masalah gizi dapat sustainable atau posyandu.pdf.
berkelanjutan. 9. Hidayat TS, Jahari AB. Perilaku pemanfaatan
posyandu hubungannya dengan status gizi
UCAPAN TERIMA KASIH dan morbiditas balita. Buletin Penelitian
Kesehatan [Internet]. 2012 [Diakses 9
Penulis mengucapkan terima kasih Desember 2015]; 40 (1): 110. Dapat diakses
di http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/
kepada ketua pelaksana Kohor Tumbuh Kembang
BPK/article/view/2702/616.
Anak yang telah memberikan kesempatan untuk
10. Khomsan A. Pangan dan gizi untuk kesehatan.
melakukan kegiatan penelitian kualitatif ini
Jakarta: Rajagrafindo Persada; 2003
sebagai bagian dari penelitian kohor Tumbuh
11. PERSAGI. Kamus gizi pelengkap kesehatan
Kembang Anak tahun 2015 dan kepada para keluarga. Jakarta : Kompas; 2009.
informan yang telah berpartisipasi dalam 12. Kementerian Kesehatan. Pedoman pelaksanaan
penelitian. kelas ibu hamil[Internet]. Jakarta: Direktorat
DAFTAR RUJUKAN Jenderal Bina Gizi dan KIA; 2011 [Diakses

136
Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam Perbaikan ... (Bunga Ch Rosha1, Kencana Sari1, et. al)

9 Desember 2015]. Tersedia di http://www. PMC3928146/pdf/pone.0086928.pdf.


gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/ 20. Gandahusada S. Parasitologi kedokteran.
downloads/2013/08/PedomanPelaksanaan Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
KelasIbuHamil.pdf. Indonesia; 2006.
13. Kusbandiyah J, Kartasurya MI, Nugraheni SA. 21. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
Analisis implementasi program kelas ibu hami pengendalian cacingan. Jakarta: Kementrian
oleh bidan puskesmas di Kota Malang. Jurnal Kesehatan RI; 2012.
Teknologi Kesehatan[Internet]. 2014 [Diakses 22. Parhatun A. 2011. Hubungan Infeksi Soil
9 Desember 2015]; 10(1): 50 55. Tersedia di Transmitted Helminths (STH) Dengan Status
http://jurnal.poltekkesjogja.ac.id/wpcontent/ Gizi Anak Usia 410 Tahun Penduduk
uploads/2014/08/kelas-ibu-hamil.pdf. Kampung Sri Rahayu. Purwokerto : Fakultas
14. Fikawati S, Syafiq A, Nurjuaida S. Pengaruh Biologi Universitas Jenderal Soedirman. ;2011
suplementasi zat besi satu dan dua kali per 23. Shang, Y. U., Tang, L. H., Zhou, S. S.,
minggu terhadap kadar hemoglobin pada Chen, Y. D., Yang, Y. C., & Lin, S. X. 2010.
siswi yang menderita anemia. Universa Stunting and soiltransmittedhelminth
Medicina[Internet]. 2011 [Diakses 9 Desember infections among schoolage pupils in rural
2015]; 24(4):167174. http://www.univmed. areas of southern China. Parasit Vectors, 3(1),
org/wp-content/uploads/2011/02/Sandra(1). 97. Tersedia di www.biomedcentral.com/
pdf. content/pdf/175633055119.pdf [Diakses
15. Nurhanifah. Pengaruh pemberian tablet pada 13 Apr 16].
tambah darah (TTD) program Depkes dan 24. Ahmed, A., AlMekhlafi, H. M., AlAdhroey,
TTD multi zat gizi mikro terhadap perubahan A. H., dkk. 2012. The nutritional impacts of
konsentrasi hemoglobin pada siswi anemia soil-transmitted helminths infections among
di tiga Tsanawiyah kota Bekasi tahun 2007. Orang Asli schoolchildren in rural Malaysia.
Tesis. Depok : Universitas Indonesia; 2008. Parasit Vectors, 5, 119. Tersedia di www.
16. Rachmadianto TN. Efektifitas pemberian biomedcentral.com/content/pdf/17563305
tablet tambah darah terhadap kadar HB siswi 5119.pdf [Diakses pada 13 April 2016].
SLTPN 1 Donorojo Kecamatan Donorojo 25. Sukamawa AAA, Keman S, & Sulistyorini L.
Kabupaten Pacitan. Skripsi. Surakarta: Determinan sanitasi rumah dan sosial ekonomi
Universitas Muhamadiyah Surakarta; 2014. keluarga terhadap kejadian ISPA pada anak
17. Nadiyah BD, Martianto D. Faktor risiko balita serta manajemen penanggulangannya
stunting pada anak usia 0 23 bulan di Provinsi di Puskesmas. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 2006;3(1):4958.
Jurnal Gizi dan Pangan. 2014;9(2): 125132. 26. Atmarita. Masalah anak pendek di Indonesia
18. Checkley W, Gilman RH, Black RE, Epstein dan implikasinya terhadap kemajuan negara.
LD, Cabrera L, Sterling CR, et al. Effect of Gizi Indon [Internet]. 2012[Diakses pada
water and sanitation on childhood health 8 Desember 2015]; 35(2):8196 Tersedia
in a poor Peruvian Periurban Community. di http://ejournal.persagi.org/go/index.php/
Lancet[Internet]. 2004 [Diakses pada 8 Gizi_Indon/article/viewFile/125/122.
Desember 2015]; 363(9403);112118. Tersedia 27. World Bank. Repositioning nutrition as
di http://www.thelancet.com/pdfs/journals/ central development a strategy for large
lancet/PIIS0140 6736(03)15261 0.pdf. scale action[Internet]. Geneva: World Bank;
19. Prendergast AJ, Rukobo S, Chasekwa B, 2006[Diakses pada tanggal 8 Desember 2015].
Mutasa K, Ntozini R, Mbuya MNN et Tersedia di http://www.unhcr.org/45f6c4432.
al. Stunting is characterized by chronic pdf.
inflammation in Zimbabwean infants. 28. Arimond M, Ruel M. Dietary diversity is
PLoS One[Internet]. 2014[Diakses pada 8 associated with child nutritional status:
Desember 2015]; 9(2):e86928.doi: 10.1371/ Evidence from 11 demographic and health
journal.pone.0086928. Tersedia di http:// surveys. J.Nutr. 2004;134 : 25792585.
w w w. n c b i . n l m . n i h . g o v / p m c / a r t i c l e s / 29. WHO. WHA Global Nutrition Targets

137
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 2, Juni 2016 : 127 - 138

2025 Stunting Policy Brief [Internet]. this year?. Lancet[Internet]. 2003[Diakses


Geneva:WHO[Diakses pada 8 Desember pada 8 Desember 2015];362:6571. Tersedia
2015]. Tersedia di http://apps.who.int/iris/ di http://www.who.int/maternal_child_adoles-
bitstream/10665/149019/1/WHO_NMH_ cent/documents/pdfs/lancet_child_survival_
NHD_14.3_eng.pdf. prevent_deaths.pdf.
30. Jones G, Steketee RW, Black RE, Bhutta ZA,
Morris SS & the Bellagio Child Survival Study
Group. How many child deaths can we prevent

138

You might also like