You are on page 1of 11

Volume 3 Issue 2 (2019) Pages 366-376

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


DOI: 10.31004/obsesi.v3i2.188

Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean
Dinar Nur Inten1, Andalusia Neneng Permatasari2 
1
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Islam Bandung
2
Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung

Abstrak
Kegiatan eating clean bekal sehat di RA Al-Muqoddasah dilaksanakan sebagai bentuk
kepedulian lembaga pendidikan terhadap kesehatan generasi penerus bangsa. Dengan
menggunakan metode analisis dekriptif, peneliti menggambarkan bagaimana tumbuhnya
kesadaran anak akan makanan sehat dari kegiatan Eating clean dan memperkenalkan anak
untuk merasakan berbagai masakan dan olahan makanan sehat yang penuh gizi. Kegiatan
tersebut terdiri atas fruit day, vegetable day, bread and milk day, tubers day, dan biscuit day.
Hasilnya dari 25 orang anak 90% anak menyukai bekal makanan sehat yang bervariasi dan
diolah dengan sehat dan 99% respon orang tua pun merasakan dampak dari eating clean,
yaitu ketika mereka merasa terbantu untuk menyiapkan menu harian anak dan pengenalkan
makanan sehat untuk anak. Pengenalan makanan sehat yang penuh nutrisi dan gizi seimbang
bagi anak sedini mungkin sangatlah penting.

Kata Kunci: literasi kesahatan; anak usia dini; kegiatan eating clean

Abstract
Eating Clean in RA Al-Muqoddasah as a form of concern for educational institutions on the
health of children. By using descriptive analysis method, the researcher described how the
growing awareness of children about healthy food from Eating Clean activities and introducing
children to experience various dishes and processed healthy foods that are full of nutrition. The
activity consisted of fruit day, vegetable day, bread and milk day, tubers day, and biscuit day.
As a result, 90% of children love the provision of healthy food that is varied and processed
with health. 99% of the responses of parents also feel the effects of eating clean, which is when
they feel helped to prepare children's daily menus and introduce healthy food for children. For
healthy eating, there is also a share table whose function is to invite children to share food with
friends. Children can feel a variety of processed healthy foods while being able to share their
health with their friends.

Keywords: health literacy; early age; eating clean

Copyright (c) 2019 Dinar Nur Inten, Andalusia Neneng Permatasari


 Corresponding author :
Address : Jl Tamansari No. 1 Bandung ISSN 2356-1327 (Media Cetak)
Email : andalusianp@gmail.com ISSN 2549-8959 (Media Online)
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 367

PENDAHULUAN mempengaruhi dan bahkan menjadi pola


Anak usia dini merupakan individu makanan yang dibawanya sampai kelak
yang sedang mengalami proses sang anak dewasa. Oleh sebab itu,
perkembangan yang fundamental bagi pengetahuan dan kemampuan orang tua
kehidupannya kelak. Pada tahapan usia serta orang dewasa di sekitar anak untuk
dini, anak akan mengalami perkembangan mengelola makanan sehat sangatlah utama.
dan pertumbuhan fisik serta mental yang Pada saat ini, maraknya makanan
cukup banyak. Pada usia ini pula anak akan junkfood dan instan yang lebih digemari
merespons serta mengolah berbagai hal oleh anak. Hal ini semakin menjadikan
yang diterimanya dengan cepat. Oleh anak sulit untuk diperkenalkan pada
karena itu berbagai hal yang diterima oleh makanan sehat yang penuh gizi dan
anak pada usia dini akan menjadi fondasi vitamin. Berdasarkan data Kementrian
dasar bagi kehidupannya kelak. Menurut Perencanaan Pembangunan Nasional/
Rizqie Aulina (Aulina, 2011), gizi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
seimbang harus diterapkan sejak anak usia (BAPPENAS) pada tahun 2018 mencatat
dini karena kelompok ini termasuk ada 9 juta anak di Indonesia yang
kelompok usia penting dan kelompok kritis mengalami stunting (Detiknews, 2018).
tumbuh kembang manusia yang akan Menurut Kennedy Simanjuntak, 9 juta anak
menentukan masa depan kualitas hidup tersebut tersebar di pedesaan dan perkotaan.
manusia. Angka ini sangat besar hampir sama
Kesehatan merupakan salah satu jumlahnya dengan satu negara (Detiknews,
faktor utama dan sangat penting dalam 2018). Bila pada usia dini anak sudah
perkembangan anak. Ketika kondisi mengalami gizi buruk, akan mengganggu
kesehatan anak kurang sehat, akan perkembangan dan pertumbuhannya.
berdampak pada berbagai hal yang Bahkan, kemungkinan besar sang anak
berkaitan dengan perkembangnya dan dapat mengidap berbagai penyakit yang
terhadap berbagai aktivitas yang akan berbahaya bagi keselamatan jiwanya.
dilakukannya. Hal utama untuk menjaga Kementrian Kesehatan
kondisi kesehatan anak adalah dengan mengungkapkan tingginya angka
memerhatikan gizi yang terkandung dalam kekurangan gizi pada anak-anak.
makanan yang dikonsumsi. Status gizi yang Kementrian Kesehatan membaginya
baik merupakan salah satu faktor penentu menjadi tiga kategori. Kategori pertama,
keberhasilan anak dalam belajar. Nutrisi indeks kekurangan gizi menurut berat
buruk di awal tahun-tahun pertama usia badan per usia. Di Indonesia, kekurangan
anak dapat mengakibatkan lemahnya fokus, gizi menurut berat badan per usia mencapai
memori, dan kemampuan anak (Awaluddin 17% melebihi batas WHO 10%. Kategori
& Dkk, 2017). kedua, indeks tinggi badan per usia, angka
Makanan merupakan kebutuhan kekurangan gizi masih tinggi, yaitu 27.5%.
mendasar bagi setiap manusia di bumi ini. Adapun batas WHO adalah 20%. Pada
Makanan yang dikonsumsi oleh anak kategori ketiga, yaitu indeks berat badan
berperan besar terhadap kehidupan masa per tinggi badan pun masih di atas batas
depannya. Kecukupan gizi yang masuk ke WHO, angka kekurangan gizi mencapai
tubuh anak berpengaruh pada kesehatan dan 11%, sedangkan batas WHO adalah 5%
kecerdasan anak. Pola makanan yang (CNN Indonesia, 2017).
dikonsumsi oleh anak sejak dini akan
368 | Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean
Tingginya tingkat gizi buruk anak di untuk menyadarkan anak atau membuat
Indonesia bisa jadi disebabkan beberapa anak dan orang tua melek akan pentingnya
faktor. Seperti, tingkat ekonomi dan makanan sehat bagi kehidupan.
sulitnya mencari pekerjaan yang berdampak Literasi artinya kemampuan dalam
terhadap kemampuan oarang tua untuk mengolah informasi dan pengetahuan untuk
menyediakan makanan sehat sangatlah kecakapan hidup (Aplikasi KBBI Edisi 5).
sulit, sanitasi yang buruk menyebabkan Negara yang maju identik dengan penduduk
kondisi rumah tidak bersih dan berpengaruh yang memiliki tingkat literasi yang tinggi
pula terhadap makanan yang akan diolah, pula. Rini (Handayani, 2014), mengatakan
pendidikan sebagian orang tua memiliki bahwa literasi kontemporer bermakna
tingkat pendidikan yang rendah yang sebagai kemampuan seseorang dalam
menyebabkan mereka tidak mengetahui menggunakan informasi tertulis ataupun
pentingnya asupan makanan yang bergizi cetak untuk mengembangkan pengetahuan
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga mendatangkan manfaat bagi
serta berpengaruhnya asupan gizi pada anak masyarakat. Jadi yang dimaksud dengan
untuk masa depannya. Sayoga (Sayoga, literasi kesehatan adalah upaya penyadaran
2015), mengatakan bahwa gangguan anak dan pencegahan agar anak terhindar
kesehatan pada masa anak-anak di dari berbagai gangguan kesehatan dan
Indonesia antara lain disebabkan akibat gizi penyakit yang mengakibatkan perlunya
yang kurang sempurna, serangan penyakit- dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dan
penyakit menular, keadaan lingkungan perawatan. Literasi kesehatan pada
hidup yang kurang sehat, dan parasit-parasit penelitian ini yaitu menumbuhkan pola
atau cacing-cacing di dalam alat hidup sehat pada anak sejak dini melalui
pencernaan. kegiatan eating clean yaitu bekal harian
Oleh karena itu, orang tua ataupun yang berupa makanan sehat penuh gizi.
orang dewasa di sekitar anak memiliki Anak usia dini merupakan sosok
peranan penting untuk membantu individu yang sedang mengalami
mengenalkan anak akan makanan sehat perkembangan dan pertumbuhan yang
penuh gizi, menghindarkan anak dari pesat. Setiap rangsangan yang diberikan
makanan kekinian yang marak saat ini serta pada anak usia dini akan mendapatkan
menyadarkan anak akan pentingnya respons yang cepat pula. Berbagai hal yang
makanan sehat agar mereka bisa tetap dapat didapatkannya pada usia dini akan menjadi
bermain, bergembira dan jauhnya agar dasar dan pondasi utama bagi kehidupannya
mereka dapat meraih cita-cita yang kelak. Menurut Rusilanti, dkk (Rusilanti &
diimpikannya dengan kondisi sehat jasmani Dkk, 2015), usia prasekolah adalah usia
dan rohani. (Aristiana & Dkk, 2015) 3—5 tahun dan merupakan kurun yang
mengemukakan hasil penelitian yang disebut masa golden age. Di usia ini, anak
menunjukkan kebiasaan mengkonsumsi banyak mengalami perubahan baik fisik
makanan sehat yang dilakukan orang tua maupun mental, dengan karakteristik:
akan berdampak terhadap pola makan anak. berkembangnya konsep diri, rasa ingin
Pada penelitiannya, (Aristiana & Dkk, tahu, imajinasi, belajar menimbang rasa,
2015) menunjukkan data, yaitu pola makan munculnya kontrol internal, belajar dari
orang tua yang tidak baik atau sehat, 56% lingkungannya, berkembangnya cara
anaknya mengalami pola makan yang tidak berpikir, berkembangnya kemampuan
baik dan mengalami kesulitan makan bahasa, dan munculnya perilaku.
(Aristiana & Dkk, 2015). Diperlukan upaya
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 369

Anak usia prasekolah tumbuh lebih wajar kalau orang tua, para pendidik anak
besar, persentase kenaikan tinggi dan berat usia dini dianjurkan untuk mengetahui dan
badan menurun di tiap tahun berikutnya. memahami perkembangan anak. Yusuf
Anak perempuan hanya lebih kecil dan mengatakan alasan pentingnya memahami
lebih ringan daripada anak laki-laki, anak perkembangan anak karena pertama, masa
perempuan lebih banyak jaringan lemaknya anak merupakan periode perkembangan
sedangkan anak laki-laki memiliki lebih yang cepat dan terjadinya perubahan dalam
banyak jaringan otot (Santrock, 2007). banyak aspek perkembangan.(Yusuf, 2009)
Semua hal itu dipengaruhi oleh hereditas Kedua, pengalaman masa kecil
dan asupan gizi yang di konsumsi oleh mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
anak. perkembangan selanjutnya. Ketiga
Anak tumbuh dan berkembang sesuai pengetahuan tentang perkembangan akan
asupan gizi yang diterimanya. Anak selalu dapat membantu anak mengembangkan
tumbuh dan berkembang sejak konsepsi diri, memecahkan masalah yang
sampai akhirnya masa remaja. Hal ini yang dihadapinya. Keempat, melalui pemahaman
membedakan anak dengan orang dewasa. yang baik mengenai perkembangan anak
Anak bukan miniatur orang dewasa dan maka dapat diantisipasi tentang berbagai
bukan pula orang dewasa. Anak upaya untuk memfasilitasi anak dari sisi
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan keluarga, sekolah dan masyarakat. Setelah
perkembangan yang sesuai usianya. Pada memahami dan mengetahui perkembang
umumnya pertumbuhan dan perkembangan anak maka hal yang tak kalah penting untuk
anak mempunyai ciri-ciri yang saling mengoptimalkan perkembangan anak
berkaitan dan pertumbuhan dan adalah makanan yang sehat dan bergizi.
perkembangan anak merupakan hasil Gizi adalah suatu proses organisme
interaksi banyak faktor yang mempengaruhi menggunakan makanan yang dikonsumsi
kedua hal tersebut (Rivanica & Oxyandi, secara normal melalui proses pencernaan,
2016) absorpsi, transportasi, penyimpanan,
Berbagai hal yang disampaikan pada metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang
usia dini memiliki peranan penting yang tidak digunakan untuk mempertahankan
akan menjadi pondasi seorang individu di kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
masa dewasanya. Uyu & Mubiar (Uyu & normal dari organ-organ serta menghasilkan
Mubiar, 2011) mengatakan bahwa 50% energi (Rusilanti & Dkk, 2015). Jadi,
perkembangan anak dialami ketika anak makanan bergizi adalah makanan yang
usia 0-4 tahun, di usia 8 tahun 80% cukup berisi bermacam-macam jenis sari
kapasitas kecerdasan anak telah terjadi. makanan (Sayoga, 2015). Makanan yang
Maka dari pada itu berbagai hal yang sehat adalah makanan yang seimbang yang
berkaitan dengan pengetahuan dan mengandung biji-bijian, sayuran, daging,
keterampilan dasar kehidupan salahsatunya dan sedikit lemak dan gula, karena lemak
pengenalan makanan sehat dan bergizi dan gula berada pada piramid makanna
sebaiknya dikenalkan ketika anak berusia tingkat atas yang artinya porsi maknnya
dini sehingga ketika dia menginjak dewasa sedikit saja (Rita, 2011).
anak sudah terbiasa dengan pola hidup Agama pun memerintahkan kita
sehat dan makanan sehat. untuk membiasakan anak hidup sehat dan
Perkembangan dan pertumbuhan anak mengkonsumsi makanan serta minuman
pada usia dini sangatlah penting, maka sehat sejak mereka usia dini. Diriwayatkan
370 | Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean
oleh Imam Ahmad dan Tirmidzi bahwa tertentu. Beberapa penyakit yang timbul
Rasululloh bersabda “ tidaklah seorang dikarenakan kekurangan gizi adalah busung
anak Adam memenuhi tempat paling jelek lapar, kwashiorkor (kekurangan zat putih
kecuali perutnya, cukuplah bagi anak Adam telur), kebutaan akaibat kekurangan vitamin
beberapa suap makanan yang bisa A, kekurangan vitamin D yang menyerang
menegakkan tulang rusuknya. Namun bila bagian-bagian tulang, kekurangan vitamin
ia terpaksa melakukannya, maka hendaklah C penyakit kulit gusi berdarah sariawan,
sepertiga (isi lambungnya) untuk makanan, lesu darah atau anemia, dan gondok atau
sepertiga untuk minuman, dan sepertiga keratin (Sayoga, 2015).
isinya untuk udara (Ulwan, 2017). Masih Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dari Nashih Ulwan, biasakan anak untuk agar anak usia dini mendapatkan gizi
gemar berolahraga karena olahraga seimbang untuk tumbuh kembangnya.
membuat mereka sehat dan kuat. (Ulwan, Pertama, makanan selalui bervariasi
2017) meliputi makanan pokok, lauk pauk,
Rasulalloh bersabda yang sayuran dan buah. Kedua, variasikan cara
diriwayatkan oleh Imam Muslim “Mukmin mengolah bahan makanan sehingga semua
yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai bahan makanan dapat masuk dalam
Alloh daripada mukmin yang lemah”. Oleh makanan anak. Ketiga, berikan air putih
karena itu, Islam mengajak orang tua untuk setiap habis makan. Keempat, hindari
mengenalkan pada anak-anak olahraga memberikan makanan selingan mendekati
renang, melempar, menunggang kuda. jam makan utama. Kelima, ketika usia 2
Hidup sehat berarti hidup yang tahun jelaskan manfaat makanan yang harus
seimbang, baik antara olah raga dan dimakan sehingga dapat mengurangi rasa
makanan yang kita konsumsi, ataupun tidak sukanya (Aulina, 2011)
dalam makanan yang kita konsumsi harus Kegiatan eating clean merupakan
mengandung kesimbangan gizi yang kegiatan turunan dari sebuah program yang
dikenal dengan empat sehat lima sempurna bernama clean to be clean makan pintar
yang terdiri dari nasi, lauk pauk, buah, makan sehat di yayasan pendidikan Islam
sayur dan susu. Empat sehat lima sempurna Al-Muqoddasah. Program ini terlahir
artinya makanan sehari-hari yang terdiri dikarenakan kepedulian dan kekhawatiran
atas nasi, jagung, sagu dan kentang atau roti yayasan Al-Muqoddasah akan maraknya
yang berguna sebagai sumber tenaga. lauk makanan junk food dan instant, dan tingkat
pauk, ikan, daging, telor, tahu, tempe, obesitas anak saat ini. Kegiatan eating
kedelai, yang berguna sebagai zat putih clean merupakan pembiasaan pola makan
telur. sayur mayor sebagai sumber mineral sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
dan vitamin. Buah-buahan sebagai sumber Pembiasaan makan sehat ini membatasi
vitamin dan mineral. Susu sapi atau susu anak dari makanan tidak sehat dan
hewan lainnya sebagai makanan tambahan mengurangi makanan siap saji (Darmasyeti,
yang mengandung zat putih telur, zat 2016). Tujuan dari kegiatan ini yaitu
lemak, zat gula, vitamin, dan zat mineral membiasakan makan sehat sejak dini,
(Sayoga, 2015) melatih anak makan berbagai jenis
Kekurangan gizi dapat makanan bergizi, memenuhi asupan gizi
mengakibatkan baik gangguan seimbang yang diperlukan tubuh anak, anak
pertumbuhan, gangguan kecerdasan, terbiasa memakan buah dan sayur, serta
kurangnya tenaga, penurunan daya tahan mempermudah orang tua dalam
tubuh dan timbulnya penyakit-penyakit menyiapkan menu makan bekal untuk anak.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 371

Kegiatan ini dilakukan serentak pada cepat saji banyak mengandung lemak yang
semua tingkat pendidikan anak usia dini tidak baik bagi kesehatan, bahkan apabila
pada yayasan pendidikan Al-Muqoddasah. mengkonsumsi berlebih akan memicu
Pelaksanaannya setiap hari dengan menu berbagai penyakit. Sedangkan anak-anak
sehat, yaitu hari Senin fruit day (buah- prasekolah membutuhkan keseimbangan
buahan dan air mineral), hari Selasa asupan gizi yang baik untuk mendukung
vegetable day (sayuran dan air mineral), pertumbuhan dan perkembangan hidupnya.
hari Rabu bread and milk day (roti, susu, Gambaran awal bekal harian anak-
dan air mineral), hari Kamis tubers day anak Al-Muqoddasah sebelum diberlakukan
(umbi-umbian dan air mineral), serta hari kegiatan eating clean, 70% anak selalu
Jumat biscuit day (biskuit dan air mineral) membawa makanan cepat saji, seperti mie
(Darmasyeti, 2016). goreng, sosis, dan makanan ringan, seperti
kerupuk ataupun chiki. Minuman
METODOLOGI didominasi oleh susu kemasan. 20%
Metode yang digunakan peneliti lainnya membawa makanan, seperti nasi
dalam penelitian ini adalah deskriptif goreng, nasi dengan lauk ayam dan telur,
analitis, yaitu menggambarkan keadaan di roti, dan minum air putih. Adapun 10%
lapangan berupa kegiatan eating clean, anak jarang membawa bekal dengan alasan
menyandingkan antara teori dari ahli sudah makan di rumah jadi cukup beli
dengan hasil observasi, wawancara dan jajanan ketika istirahat di sekolah. Dari
hasil penyebaran angket kegiatan eating semua bekal tersebut, jarang sekali atau
clean pada 20 orang guru dan orang tua. bahkan tidak terlihat anak membawa bekal
Selanjutnya, pada akhirnya melaporkan sayuran ataupun buah yang menjadi sumber
hasil obeservasi dan angket dalam bentuk gizi yang baik untuk pertumbuhan dan
narasi yang disandingkan dengan teori dari perkembangannya.
para ahli. Bekal harian yang dibawa anak pun
kadang sering tidak habis karena menurut
HASIL DAN PEMBAHASAN anak-anak bekalnya tidak mereka sukai.
Mereka juga bosan karena bekalnya selalu
Hidup sehat dengan mengkonsumsi
sama tidak bervariasi dan terlalu banyak
makanan yang kaya gizi dan nutrisi harus
sehingga membuat mereka enggan untuk
dimulai sejak dini. Hal ini bisa dilakukan
makan dan menghabiskannya. Akhirnya,
melalui kegiatan eating clean pada tingkat
asupan gizi yang diperlukan anak sebagai
kelompok bermain dan kelompok A serta
pengganti energi yang telah dikeluarkannya
kelompok B di yayasan pendidikan Islam
dari pagi hingga siang tidak terganti dengan
Al-Muqoddasah Jagabaya, Kecamatan
optimal. Hal inilah yang menjadi salah satu
Cimaung, Kabupaten Bandung.
penyebab anak akhirnya berlari ke warung
Menurut Santrock (Santrock, 2007)
untuk jajan. Menurut Titik dan Agus, (Titik
apa yang dimakan oleh anak mempengaruhi
& Agus, 2014), salah satu kelompok
pertumbuhan kerangka tubuh dan
masyarakat yang sering mengalami
kerentanan mereka terhadap penyakit.
keracunan makanan jajanan adalah anak
Anak-anak prasekolah mulai mengenal
sekolah, karena jajanan sekolah berisiko
makanan cepat saji atau instan dikarenakan
terhadap cemaran biologis atau kimiawi
mereka mulai keluar rumah dan melihat
yang banyak mengganggu kesehatan, baik
lingkungan sekitarnya. Rata-rata makanan
jangka pendek maupun jangka panjang.
372 | Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean
Pola makan orang tua di rumah akan sehatnya karena masih asing dan masih
diikuti oleh anak dalam kesehariannya. beradaptasi akan makanan tersebut. Namun,
Oleh karena itu, orang tua, terutama ibu seiring waktu setelah enam bulan berlalu
sebaiknya memiliki pengetahuan tentang kegiatan Eating Clean dapat berjalan
gizi seimbang anak agar dapat dengan, baik bahkan hasilnya pun optimal.
menghidangkan makanan yang penuh gizi Berikut ini kegiatan Eating Clean yang
dan sehat untuk anak. Pengetahuan ibu akan dilaksanakan di RA Al-Muqoddasah dan
gizi bisa diperoleh melalui membaca, dampaknya terhadap pola makan anak.
pelatihan, ataupun penyuluhan yang Ketika kegiatan mulai disosialiasikan,
diselenggarakan di sekolah ataupun orang tua mulai berlomba untuk
posyandu. Berdasarkan penelitian yang menyajikan bekal makanan sehat yang
dilakukan oleh Syafriani (Syafriani, 2016), menarik untuk anak sesuai dengan menu
penyuluhan pengetahuan tentang gizi yang diberikan oleh pihak sekolah. Untuk
seimbang efektif disampaikan pada ibu-ibu menu buah-buahan yang dilakasanakan
melalui kegiatan posyandu. Salah satu pada hari Senin, anak-anak dibekali
tujuan diselenggarakan eating clean di RA berbagai jenis buah, ada yang buah segar,
Al-Muqoddasah adalah memperkenalkan ada pula yang di jus ataupun divariasikan
pola makanan sehat pada anak, apabila di dengan mayonaes. Jenis buah-buahan yang
rumah orang tua tidak punya cukup dibawa anak adalah 70% buah jeruk, apel,
pengetahuan untuk memperkenalkan pola semangka. 30% anak membawa buah
makan yang sehat dan bergizi. pepaya, pisang, naga, duku, manggis,
Orang tua merupakan contoh dan lengkeng, leci, dan rambutan. Dalam setiap
teladan bagi anak. Setiap perkataan dan minggu, anak harus selalu bekal buah, yaitu
perbuatan yang dilakukan oleh orang tua pada hari Senin. Akhirnya, karena tiap
akan ditiru oleh anak, oleh karena itu pola minggu terbiasa satu hari makan buah-
makan sehat dan tidak yang dilakukan oleh buahan, tumbuhlah sedikit demi sedikit
orang tua di rumah akan berpengaruh kesukaan anak akan buah. Dari 25 orang
terhadap pola makan anak. Sering pula anak, hanya 2 orang anak saja yang masih
orang tua dikarenakan kesibukannya hanya kurang menyukai buah-buahan atau hanya
dapat memberikan bekal ke sekolah 8% yang kurang suka buah.
seadanya tidak memperhatikan gizi yang Setiap hari Selasa bekal sehat yang
harus dipenuhi bagi pertumbuhan anak. harus dibawa anak-anak adalah sayuran dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh air mineral. Beraneka masakan dibuat oleh
Dewi dan Ratna (Dewi & Ratna, 2014), para ibu dari sayuran. 80% adalah sayuran
sebagian orang tua tidak mau repot untuk yang dikombinasi seperti sayur sop dengan
membuat bekal anaknya sehingga bekal sosis, sayur bayam dengan sedikit bakso
yang dibawa anak tidak mengandung gizi yang dicincang, sayur capcay dengan suiran
seimbang, porsinya terlalu banyak bahkan ayam, dan sayur kangkong dengan telur
beberapa anak membawa bekal yang puyuh. Sedangkan 20% lainnya bekal sayur
mengandung zat pewarna. yang ditambah dengan perkedel, nugget,
Pada awalnya, pelaksaan Eating ataupun telur dadar. Hal ini dikarenakan
Clean sebagai kegiatan pengenalan bekal anak belum sepenuhnya menyukai sayur.
sehat pada anak belum berjalan dengan Jadi, dengan porsi sedikit sayur dan sedikit
optimal. Masih ada beberapa anak yang lauk tambahan dapat memicu semangat
lupa membawa bekal sehat dan beberapa anak untuk makan sayuran. Sebagian anak,
anak masih enggan untuk memakan bekal ada pula yang membawa bekal tambahan
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 373

berupa nasi putih, yaitu sebanyak 20% kegiatan Eating Clean menu Kamis ini
anak. berjalan rutin, sebanyak 60% anak
Hari Rabu bekal sehat anak adalah menyukai makanan dari umbi-umbian, 20%
roti, susu, juga air mineral. Pada tiap hari anak suka umbi tapi harus diolah,
Rabu, aneka ragam roti dibawa anak. 100% sedangkan 20% sisanya masih dalam tahap
anak membawa roti dan susu. Roti yang pengenalan makanan dari jenis umbi-
dibawa ada roti manis, roti asin, dan juga umbian. Mereka bekal tapi masih dengan
donat mini. Dari 100% yang membawa roti takaran sedikit, misalnya kentang dibuat
80% membawa roti berasa manis, perkedel dan ditambah dengan sedikit nasi
sedangkan 20% lainnya rasa asin. putih.
Sedangkan untuk susu anak-anak sebagian Hari Jumat, anak-anak membawa
besar membawa susu kemasan dalam kotak. bekal biskuit dan susu. Biskuit yang dibawa
Hanya 10% anak membawa susu yang anak rata-rata adalah biskuit yang dikemas
disimpan di tempat minum atau diseduh. dan sudah ada di pasaran, rasanya macam-
Untuk rasa susu, 80% anak menyukai rasa macam namun tetap 80% yang banyak
coklat dan strawberry. Hanya 20% yang dibawa anak adalah biskuit rasa coklat dan
membawa susu dengan rasa vanilla ataupun strawberry. Begitu pula dengan susu anak
susu tawar. 90% anak menghabiskan roti lebih memilih membawa susu kotak atau
dan susu yang dibawanya. 10% tidak yang sudah dikemas. Hanya 1 anak dari 20
menghabiskan karena roti yang keras anak yang membawa susu soya dengan
ataupun rasa susu yang tidak disukai dan alasan kesehatan.
terlalu banyak yang terkadang membuat Kegiatan Eating Clean berdampak
anak mual dan muntah. sangat baik terhadap pengetahuan anak
Pada kegiatan eating clean bekal akan makanan sehat serta pola makanan
sehat guru menyiapkan share table, yang yang dikonsumsi anak. Melalui Eating
berfungsi untuk menyimpan sekaligus Clean, 90% anak mengetahui manfaat dari
menyajikan bagian kecil dari bekal yang buah-buahan, sayuran, umbi-umbian,
dibawa anak sehingga setiap anak dapat biskuit, roti, susu, dan air putih bagi tubuh.
berbagi dengan temannya sekaligus dapat Anak-anak mengatakan bahwa sayuran
mencicipi dan merasakan berbagai makanan sangat baik bagi tubuh, seperti wortel yang
sehat lainnya. membuat mata kita tetap sehat sampai tua
Pada hari Kamis, bekal umbi-umbian dan sayuran yang bermanfaat agar kita
dan air mineral dibawa anak. Olahan dari mudah buang air besar.
umbi-umbian sangat beragam. Mulai dari Anak-anak juga menjadi paham
umbi hanya dikukus, umbi yang digoreng, bahwa buah-buahan baik bagi tubuh kita
dan ada juga yang diolah menjadi berbagai karena mengandung banyak vitamin c dan
kudapan tradisional yang berasa manis, menyehatkan. Sedangkan umbi-umbian
seperti kelepon, getuk, ongol-onggol, putri dapat kita konsumsi sebagai pengganti nasi.
noong, dan misro. Tapi, tidak sedikit pula Hanya 10% anak yang belum mengetahui
yang membawa bekal kentang goreng, secara jelas manfaat bekal sehat. Eating
singkong goreng tabur keju, dan ubi arnet Clean mengenalkan pada anak akan
rebus. Anak yang membawa kentang berbagai makanan yang belum pernah
dengan olahannya sebanyak 70%. 20% di mereka makan sebelumnya terutama
antaranya membawa singkong atau makanan ubi-ubian yang di rebus, sayuran
olehannya dan 10% membawa ubi. Setelah
374 | Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean
rebus, susu murni ataupun nasi merah yang kemampuannya memilih makanan dan
sangat jarang disajikan di rumah. jajanan sehat, baik dan tidak
Pola makan anak berubah dengan membahayakan dirinya. menurut Ervin
cukup cepat melalui kegiatan Eating Clean. (Affrida, 2017), kemandirian anak usia
Anak menjadi terbiasa untuk tidak jajan di prasekolah dibentuk melalui pola asuh
sekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak membiasakan anak aktivitas sederhana
sudah mengetahui manfaat makanan dan untuk memenuhi kebutuhan diri sehari-hari
tahu makanan apa saja yang sehat bagi untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri.
tubuhnya. Begitu pula di rumah, anak Kegiatan Eating Clean menumbuhkan
banyak menyampaikan makanan apa saja kesadaran pada anak akan makanan sehat
yang sebaiknya ibu mereka masak agar sejak dini. Kegiatan Eating Clean akan
tubuh tetap sehat. 95% anak sedikit demi mengantarkan anak-anak menjadi generasi
sedikit menyukai makanan yang direbus, Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh.
terutama seperti labu, wortel, dan juga
buah-buahan segar, serta air putih. Menurut KESIMPULAN
penelitian Erni & Mariyam (Purwani & Kegiatan eating clean di RA Al-
Mariyam, 2013) ada hubungan antara Muqoddasah yang berupa bekal sehat tiap
peberian makanan sehat dengan status gizi hari berdampak signifikan terhadap
anak usia 1- 5 tahun. Dan pemberian perubahan pola makan anak baik di sekolah
maknaan sehat dipengaruhi oleh tingkat maupun di rumah. Anak-anak jadi terbiasa
pengetahuan ibu yang tinggi tentang untuk makan buah, sayuran, umbi-umbian
pentingnya gizi bagi anak. dan minum susu. Anak-anakpun jadi
Air putih menjadi minuman yang mengenal berbagai makanan sehat, dan
wajib dibawa tiap hari. hal ini agar anak manfaatnya bagi tubuh mereka, mereka pun
terbiasa meminum air putih kapan pun dan sudah dapat memilih jajanan yang sehat
dimana pun mereka berada. Air putih untuk dirinya.
sangat baik untuk kesahatan, dan dapat Dengan adanya share table yang
meminimalisasikan keinginan anak untuk disiapkan guru dalam kegiatan eating clean
meminum minuman kemasan yang manis anakpun dapat berbagi dan merasakan
dan dapat memicu berbagai penyakit. makanan yang dibawa teman-temannya
Orang tua mengapresiasi kegiatan ini. sehingga mereka memiliki pengetahuan
Saat diwawancarai, orang tua menyatakan tentang berbagai macam dan rasa makanan
bagus dan setuju, serta mendukung kegiatan sehat. Untuk orang tua kegiatan eating
Eating Clean bekal sehat dilaksanakan di clean membantu mereka dalam
sekolah dengan alasan anak tidak jajan, mengenalkan makanan sehat serta
tidak perlu pusing memikirkan menu bekal menyusun bekal menu sehat penuh gizi
anak, anak jadi mengenal berbagai jenis seimbang. Eating clean membantu
makanan, anak mengenal makanan sehat, mewujudkan generasi mendatang yang
membuat anak suka sayuran dan buah, anak sehat dan kuat..
memiliki kesadaran sendiri dengan memilih
makanan seperti buah, sayur, dan hidangan UCAPAN TERIMA KASIH
yang direbus, serta keinginan anak untuk
Peneliti mengucapkan terima kasih
mengkonsumsi makanan instan berkurang.
kepada ketua Yayasan dan para guru RA
Melalui kesadaran anak akan konsumsi
Al-Muqoddasah yang telah mengijinkan
makanan sehat, orang tua sekaligus dapat
dan membantu peneliti untuk melakukan
membangun kemandirian anak akan
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019| 375

penelitian di lembaganya. Dengan meningkatkan Pengatahuan Makanan


diterbitkannya artikel ini, peneliti Sehat Melalui Penerapan Sentra
mengucapkan terima kasih kepada dewan Cooking Pada Kelompok B di PAUD
redaksi jurnal Obsesi yang memberi Baitus Syibyan Kecamatan Bergas
kesempatan kepada peneliti untuk berbagi Kabupaten Semarang. Jurnal
ilmu, sehingga hasil penelitian ini menjadi Penelitian PAUDIA, 3(1), 163.
berkah untuk kemajuan ilmu pendidikan https://doi.org/10.26877/paudia.v3i2
anak usia dini. %20Oktober.510
Handayani, R. (2014). Literasi untuk
DAFTAR PUSTAKA Edukasi Bencana oleh Ririn
Affrida, E. N. (2017). Strategi Ibu dengan Handayani - Kompasiana.com.
Peran Ganda dalam Membentuk Retrieved July 4, 2019, from
Kemandirian Anak Usia Prasekolah. Kompasiana website:
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan https://www.kompasiana.com/ririnha
Anak Usia Dini, 1(2), 114–130. ndayani/54f4b0f97455137c2b6c8cdb/
https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i2.2 literasi-untuk-edukasi-bencana
4 Purwani, E., & Mariyam. (2013). Pola
Aristiana, & Dkk. (2015). Faktor-Faktor Pemberian Makanan dengan Status
yang Berhubungan dengan Perilaku Gizi Anak Usia 1 Sampai 5 Tahun di
Kesulitan Makan Anak Prasekolah. Kabunan Taman Pemalang. Jurnal
Jurnal JOM, 2(2). Retrieved from Keperawatan Anak, 1(1), 903–1915.
https://media.neliti.com/media/public Retrieved from
ations/186053 https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/
Aulina, R. (2011). Gizi Seimbang dan JKA/article/view/903
Makanan Sehat Untuk Anak Usia. Rita. (2011). Pendidikan Gizi Untuk Anak
Parenting Class Di Islamic Baby Usia Dini. Jurnal Educhild, 4(2), 110.
School Playgroup and Child Care Rivanica, & Oxyandi. (2016). Buku Ajar
“Rumah Ibu,” 4. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Dan
Awaluddin, & Dkk. (2017). Hubungan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.
Status Gizi dengan Hasil Belajar Jakarta: Salemba.
Siswa Kelas 1 SD Negeri 5 Banda Rusilanti, & Dkk. (2015). Gizi dan
Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 5(2). Kesehatan Anak Prasekolah.
Retrieved from Bandung: Rosdakarya.
www.jurnal.unsyiah.ac.id Santrock, J. W. (2007). Perkembangan
CNN Indonesia. (2017, March 9). Angka Anak (Vol. 1). Jakarta: Erlangga.
keurangan Gizi Indonesia di atas Sayoga. (2015). Pendidikan Kesehatan
Ambang Batas WHO. untuk Sekolah Dasar. Bandung:
Darmasyeti. (2016). Panduan Program Rosdakarya.
Eating Clean Balai Pendidikan Al- Syafriani. (2016). Efektifitas Penyuluhan
Muqoddasah (pp. 1–2). pp. 1–2. Terhadap Pengetahuan Ibu Balita
Bandung. Tentang Menu Seimbang Balita Di
Detiknews. (2018, March 28). Juta Anak Posyandu Melati Desa Muara Langsat
Indonesia Kekurangan Gizi. Kuantan Singingi. Jurnal Obsesi :
Retrieved from https://m.detik.com. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Dewi, & Ratna. (2014). Upaya 2(2).
376 | Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean
https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i2.3
6
Titik, & Agus. (2014). Pentingnya Memilih
Jajanan Sehat Demi Kesehatan Anak.
Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan,
3(3), 192–196. Retrieved from
http://jurnal.uii.ac.id/ajie/article/down
load/7832/6844
Ulwan, N. (2017). Pendidikan Anak dalam
Islam. Solo: Insan Kamil.
Uyu, & Mubiar. (2011). Penilaian
Perkembangan Anak Usia Dini.
Bandung: Refika Aditama.
Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung:
Rosdakarya.

You might also like