Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Nutrition education is highly useful in increasing the nutritional knowledge and
building a positive attitude towards food, which is essential in forming good eating
habits among school children. The purpose of this study was to examine the effect
of nutrition education using brochures on changes in knowledge about breakfast
among elementary school children. This study employed a one-group pretest-
posttest design and was conducted at MI DDI Ujung Lare Parepare, with the entire
population of fourth and fifth-grade students serving as the research sample.
Nutritional knowledge was collected using questionnaires that were distributed
directly to the students. Statistical analysis was performed using the Wilcoxon test.
The results indicated that 60% of the students were in category IV, 57.5% were
male, 32.5% of the fathers had other occupations, and 35% of the mothers worked
as PNS/TNI/Polri. Before receiving education, the sample's nutritional knowledge
was good, at 67.5%. After receiving education using brochures, the level of
knowledge increased to 100% in the good knowledge category. Statistical analysis
using the Wilcoxon test revealed a significant difference in the nutritional
knowledge score before and after providing education through brochures about
breakfast (p = 0.001). Furthermore, 82.5% of the students really liked the
brochures. It is recommended that future research use other media, in line with
technological developments, to support students' interest in studying the presented
information. Additionally, continuous and sustainable nutrition education should
be carried out apart from measuring the level of knowledge.
Keywords: Brochure, Breakfast, Nutrition Knowledge,
22
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
dari populasi anak diseluruh dunia (World Sarapan memegang peranan penting
Health Organization., 2016). dalam mencapai gizi seimbang, Namun
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar masih terdapat banyak masyarakat
(Riskesdas) tahun 2018, masalah gizi Indonesia yang belum mengadopsi
kurang masih terjadi di seluruh kelompok kebiasaan sarapan tersebut. Undang-
usia dan jenis kelamin di Indonesia. Pada Undang No. 36/2009 tentang Kesehatan
kelompok anak usia sekolah (5-12 tahun), memperkuat pentingnya menjaga
ditemukan bahwa prevalensi anak yang keseimbangan gizi sebagai bagian dari
mengalami kondisi kurus dan pendek upaya perbaikan kesehatan masyarakat.
berturut-turut adalah 9.2% dan 23.6% (Kemensetneg RI, 2009) selain itu,
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Adapun “Biasakan Sarapan” adalah salah satu pesan
berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar yang disampaikan sesuai dengan Pedoman
(Riskesdas) tahun 2013 di Provinsi Gizi Seimbang (Permenkes No. 41/2014)
Sulawesi Selatan, terdapat persentase uang yang menjadi pesan ke-6 yang perlu terus
cukup tinggi dari anak usia 5-12 tahun yang disosialisaikan dan ditingkatkan
mengalami masalah gizi yaitu 11%. Dari (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
persentase tersebut 4% dikategorikan Berdasarkan hasil survei konsumsi
sebagai sangat kurus dan 7% sebagai kurus. pangan mengungkapkan terdapat banyak
(Kementerian Kesehatan RI, 2014). Dari anak yang belum terbiasa melakukan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa sarapan sehat (Riskesdas, 2010). Analisis
masih banyak anak sekolah di Indonesia dari survei tersebut menunjukkan terdapat
yang belum menerapkan pola makan yang sekitar 26,1% dari 35.000 anak usia sekolah
sehat dan seimbang. Salah satunya kebiasan hanya sarapan dengan air minum dan 44,6%
sarapan (Prasetyo, et al., 2020). dari mereka tidak mendapatkan asupan
Sarapan menjadi salah satu tindakan energi yang mencukupi yaitu kurang dari
yang penting guna mencapai kecukupan 15% dari kebutuhan gizi harian yang
asupan gizi sebelum melakukan aktifitas seharusnya terpenuhi. Menurut Hardinsyah
saat pagi hari. Hal ini karena sarapan (2015), tujuh dari sepuluh anak Indonesia
memiliki peran penting dalam membekali mengalami kekurangan gizi sarapan.
tubuh dengan berbagai macam zat gizi yang Tingkat intelektual yang tinggi
dibutuhkan agar mampu dengan maksimal dapat dicapai, Anak memerlukan proses
melakukan aktivitas dan berfikir optimal berpikir yang membutuhkan energi tinggi
setelah bangun tidur (Hardinsyah, et al, sekitar 20%-30% dari total kebutuhan
2007). energi. Sementara, protein dibutuhkan
Sarapan yang mengandung zat gizi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang
yang cukup dapat memberikan kontribusi rusak agar sel baru kembali (Riset
hingga 25% dari kebutuhan energi harian Kesehatan Dasar, 2007).
yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan, Anak-anak pada usia Sekolah Dasar
berdasarkan penelitian di Indonesia, (6-12 tahun) cenderung banyak melakukan
Sebagian besar anak indonesia (69.6%) aktivitas jasmani. Untuk itu, diperlukan
belum menerapkan pola sarapan yang energi yang cukup untuk mendukung
sesuai dengan anjuran komsumsi gizi aktivitas mereka. Energi dihasilkan dari
seimbang. Dalam arti lain, kebanyakan dari pembakaran karbohidrat, protein dan lemak
mereka tidak mendapatkan asupan energi dalam tubuh, karena itu agar energi
yang mencukupi sebesar 25% dari tercukupi, dibutuhkan asupan makanan
kebutuhan energi harian mereka (Perdana & yang memiliki nilai gizi yang tinggi.
Hardinsyah, 2013). Pembiasaan sarapan pagi sangat penting
untuk mendukung energi yang optimal
23
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
24
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
25
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
Tabel 2
Distribusi Pengetahuan Sampel sebelum Diberikan Edukasi Gizi
Pengetahuan Sebelum Diberikan
n %
Edukasi
Kurang 13 32,5
Baik 27 67,5
Total 40 100
Tabel 3
Distribusi Pengetahuan Sampel Setelah Diberikan Edukasi Gizi
Pengetahuan Setelah Diberikan Edukasi n %
Baik 40 100
Total 40 100
Tabel 4
Pengaruh Edukasi Gizi melalui Media Brosur terhadap Pengetahuan tentang Sarapan Pagi
Skor
Pengetahuan p
Pengetahuan edukasi Gizi n
Mean ± SD
Pre - Test 40 59,75 ± 16,56
0.001
Post - Test 40 78,75 ± 10,91
Tabel 4 menunjukkan edukasi gizi memiliki pengetahuan baik dan tidak ada
menggunakan media brosur terhadap siswa yang memiliki pengetahuan kurang.
pengetahuan gizi. skor pengetahuan rata- Peningkatan ini terjadi karena siswa
rata meningkat dari 59,75 sebelum edukasi menerima edukasi gizi dengan baik. Hasil
diberikan menjadi 78,75 setelah edukasi uji Wilcoxon menunjukkan nilai p-value
diberikan. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan sebesar 0,001, yang berarti bahwa hipotesis
nilai p = 0,001 yang artinya ada perbedaan alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak.
skor pengetahuan tentang sarapan pagi pada Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
anak sekolah dasar di MI DDI Ujung Lare pengaruh signifikan dari pemberian edukasi
Parepare. gizi menggunakan brosur terhadap
perubahan pengetahuan siswa.
PEMBAHASAN Hal ini sejalan dengan penelitian
Dari hasil penelitian, sebelum Rahmawati, 2022 pada pemberian edukasi
diberikan edukasi gizi, terdapat 13 siswa gizi menggunakan media cetak sebagai alat
(32,5%) yang memiliki pengetahuan kurang bantu dalam pemberian informasi, yang
dan 27 siswa (67,5%) memiliki menyatakan bahwa terdapat pengaruh
pengetahuan baik. Setelah diberikan edukasi gizi sebelum dan sesudah diberikan
edukasi gizi, seluruh siswa (100%) intervensi menggunakan media brosur
26
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
27
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Hardiansyah & Supariasa, I. D. N. (2017).
Remaja Putri Di SMK Ciawi Bogor. Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi.
Indonesian Journal Of Human Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nutrition. pp.125–130. Hasiholan, dkk. (2020) . Pemanfaatan
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Media Sosial Tik Tok Sebagai
Jakarta: Rineka Cipta. Media Kampanye Gerakan Cuci
APJI. (2022). Profil Internet Indonesia Tangan Di Indonesia Untuk
2022, Apji.Or.Od [Preprint], (June). Pencegahan Corona Covid-19.
Available At: Apji.Or.Id. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Azrul Azwar, M. (2004). Kecenderungan Hootsuite, W.A.S. (2022) ‘Digital-2022-
Masalah Gizi Dan Tantangan Di Indonesia-February-2022.
Masa Datang. Indriani L Zaddana C, Nurdin NM, Sitinjak
Basch, C. H., Hillyer, G. C., & Jaime, C. JSM. (2019). Pengaruh pemberian
(2020). COVID-19 on TikTok: edukasi gizi dan kapsul serbuk daun
Harnessing an emerging social kelor (moringa oleifera l.) terhadap
media platform to convey important kenaikan kadar hemoglobin remaja
public health messages. putri di universitas pakuan. Media
Basir, A. A. L. (2019). Pengaruh Edukasi Pharmacautica Indonesia.
Gizi Melalui Media Sosial Terhadap Istiany, A., & Ruslianti. (2013). Gizi
Pengetahuan Gizi, Asupan Energi terapan. Bandung: PT. Remaja
dan Protein Serta Status Gizi Rosdakarya.
Remaja di SMPN 1 Sinjai Selatan. Jefrino Richardus Susar. (2022). Analisis
Kementrian Kesehatan Republik Motif Dan Perilaku Pengguna.
Indonesia. Kurniawan, P.N.D. (2021). Pengaruh Video
Budiman & Prianto, A. (2013). Kapita TikTok Terhadap Pengetahuan
Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Tentang Gizi Seimbang Pada Siswa
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Sd Di Kecamatan Moyudan.
Salemba Medika. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Deddy Muchtadi. (1993). Pengantar Ilmu Kementerian Kesehatan RI. Angka
Gizi. Jurusan Teknologi Pangan dan Kecukupan Gizi 2019. Kementerian
Gizi, FATETA. Bogor: Institut Kesehatan, 2019
Pertanian Bogor. Kemenkes RI. (2021). Launching Hasil
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)’,
(1994). Kamus Besar Bahasa Pp. 1–14.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kemenkes RI. (2020). Gizi Saat Remaja
Demitri, A., Nasution, E, dan Aritonang, E. Tentukan Kualitas Keturunan.
(2015). Pengaruh pendidikan gizi Kementrian Kesehatan RI. (2020).
tentang pola makan seimbang Peraturan Menteri Kesehatan
melalui game puzzle terhadap Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
peningkatan pengetahuan anak SDN 2020 Tentang Standar Antropometri
067690 kota Medan. Artikel Anak (Issue 3).
penelitian. Kementrian Kesehatan RI. (2020).
Dewi, R.K. And Martini, S. (2021). Peraturan Menteri Kesehatan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
Remaja Putri Tentang Gizi Dengan 2020 Tentang Standar Antropometri
Kejadian Kekurangan Energi Anak (Issue 3).
Kronik (Kek) Pada Usia Remaja. Larasati, W.,dkk. (2013). Efektivitas
Pemanfaatan Aplikasi WhatsApp
28
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
29
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi
30