You are on page 1of 9

Media Gizi Pangan, Vol.

30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

EDUKASI GIZI MELALUI MEDIA BROSUR DAPAT


MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA
SEKOLAH DASAR
Manjilala 1*, Hendrayati 1, Azkiannisa.M2
1
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Makassar
2
Alumni Prodi Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Makassar
*)Korespondensi: manjilala@poltekkes-mks.ac.id/HP : 085255549979
Article History
Submited: 06-04-2023 Resived: 06-05-2023 Accepted:12-06-2023

ABSTRACT
Nutrition education is highly useful in increasing the nutritional knowledge and
building a positive attitude towards food, which is essential in forming good eating
habits among school children. The purpose of this study was to examine the effect
of nutrition education using brochures on changes in knowledge about breakfast
among elementary school children. This study employed a one-group pretest-
posttest design and was conducted at MI DDI Ujung Lare Parepare, with the entire
population of fourth and fifth-grade students serving as the research sample.
Nutritional knowledge was collected using questionnaires that were distributed
directly to the students. Statistical analysis was performed using the Wilcoxon test.
The results indicated that 60% of the students were in category IV, 57.5% were
male, 32.5% of the fathers had other occupations, and 35% of the mothers worked
as PNS/TNI/Polri. Before receiving education, the sample's nutritional knowledge
was good, at 67.5%. After receiving education using brochures, the level of
knowledge increased to 100% in the good knowledge category. Statistical analysis
using the Wilcoxon test revealed a significant difference in the nutritional
knowledge score before and after providing education through brochures about
breakfast (p = 0.001). Furthermore, 82.5% of the students really liked the
brochures. It is recommended that future research use other media, in line with
technological developments, to support students' interest in studying the presented
information. Additionally, continuous and sustainable nutrition education should
be carried out apart from measuring the level of knowledge.
Keywords: Brochure, Breakfast, Nutrition Knowledge,

PENDAHULUAN menyeluruh, termasuk melalui upaya


Keberhasilan pembangunan suatu Kesehatan pada anak yang dimulai sejak
bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas dini. Gizi merupakan salah satu penentu
SDM yang dimiliknya. Hal ini bagi pencapaian peningkatan kualitas SDM
menunjukkan betapa pentingnya peran dan mempengaruhi kelangsungan hidup
manusia dalam p embangunan suatu manusia (Siagian, 2011).
bangsa. SDM yang berkualitas harus Persoalan gizi merupakan masalah
memiliki fisik yang kuat, mental yang yang termasuk dalam ranah Kesehatan yang
tangguh, kesehatan yang optimal, dan dihadapi Indonesia (Pattola et al., 2020 )
kecerdasan yang baik. Pembangunan pada tahun 2015 terdapat sekitar 93,4 juta
kesehatan merupakan bagian integral dari anak yang mengalami kekurangan gizi atau
usaha membangun manusia secara status gizi kurus, yang setara dengan 13,9%

22
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

dari populasi anak diseluruh dunia (World Sarapan memegang peranan penting
Health Organization., 2016). dalam mencapai gizi seimbang, Namun
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar masih terdapat banyak masyarakat
(Riskesdas) tahun 2018, masalah gizi Indonesia yang belum mengadopsi
kurang masih terjadi di seluruh kelompok kebiasaan sarapan tersebut. Undang-
usia dan jenis kelamin di Indonesia. Pada Undang No. 36/2009 tentang Kesehatan
kelompok anak usia sekolah (5-12 tahun), memperkuat pentingnya menjaga
ditemukan bahwa prevalensi anak yang keseimbangan gizi sebagai bagian dari
mengalami kondisi kurus dan pendek upaya perbaikan kesehatan masyarakat.
berturut-turut adalah 9.2% dan 23.6% (Kemensetneg RI, 2009) selain itu,
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Adapun “Biasakan Sarapan” adalah salah satu pesan
berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar yang disampaikan sesuai dengan Pedoman
(Riskesdas) tahun 2013 di Provinsi Gizi Seimbang (Permenkes No. 41/2014)
Sulawesi Selatan, terdapat persentase uang yang menjadi pesan ke-6 yang perlu terus
cukup tinggi dari anak usia 5-12 tahun yang disosialisaikan dan ditingkatkan
mengalami masalah gizi yaitu 11%. Dari (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
persentase tersebut 4% dikategorikan Berdasarkan hasil survei konsumsi
sebagai sangat kurus dan 7% sebagai kurus. pangan mengungkapkan terdapat banyak
(Kementerian Kesehatan RI, 2014). Dari anak yang belum terbiasa melakukan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa sarapan sehat (Riskesdas, 2010). Analisis
masih banyak anak sekolah di Indonesia dari survei tersebut menunjukkan terdapat
yang belum menerapkan pola makan yang sekitar 26,1% dari 35.000 anak usia sekolah
sehat dan seimbang. Salah satunya kebiasan hanya sarapan dengan air minum dan 44,6%
sarapan (Prasetyo, et al., 2020). dari mereka tidak mendapatkan asupan
Sarapan menjadi salah satu tindakan energi yang mencukupi yaitu kurang dari
yang penting guna mencapai kecukupan 15% dari kebutuhan gizi harian yang
asupan gizi sebelum melakukan aktifitas seharusnya terpenuhi. Menurut Hardinsyah
saat pagi hari. Hal ini karena sarapan (2015), tujuh dari sepuluh anak Indonesia
memiliki peran penting dalam membekali mengalami kekurangan gizi sarapan.
tubuh dengan berbagai macam zat gizi yang Tingkat intelektual yang tinggi
dibutuhkan agar mampu dengan maksimal dapat dicapai, Anak memerlukan proses
melakukan aktivitas dan berfikir optimal berpikir yang membutuhkan energi tinggi
setelah bangun tidur (Hardinsyah, et al, sekitar 20%-30% dari total kebutuhan
2007). energi. Sementara, protein dibutuhkan
Sarapan yang mengandung zat gizi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang
yang cukup dapat memberikan kontribusi rusak agar sel baru kembali (Riset
hingga 25% dari kebutuhan energi harian Kesehatan Dasar, 2007).
yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan, Anak-anak pada usia Sekolah Dasar
berdasarkan penelitian di Indonesia, (6-12 tahun) cenderung banyak melakukan
Sebagian besar anak indonesia (69.6%) aktivitas jasmani. Untuk itu, diperlukan
belum menerapkan pola sarapan yang energi yang cukup untuk mendukung
sesuai dengan anjuran komsumsi gizi aktivitas mereka. Energi dihasilkan dari
seimbang. Dalam arti lain, kebanyakan dari pembakaran karbohidrat, protein dan lemak
mereka tidak mendapatkan asupan energi dalam tubuh, karena itu agar energi
yang mencukupi sebesar 25% dari tercukupi, dibutuhkan asupan makanan
kebutuhan energi harian mereka (Perdana & yang memiliki nilai gizi yang tinggi.
Hardinsyah, 2013). Pembiasaan sarapan pagi sangat penting
untuk mendukung energi yang optimal

23
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

dalam aktivitas belajar anak di sekolah. pengetahuan manusia diperoleh dan


(Rismawati et al., 2018). disalurkan melalui pancaindera yang lain
Pemberian makan kepada anak (Kapti dan Rustina, 2013).
dapat mengajarkan mereka agar mampu Berdasarkan uraian tesebut, maka
menerima, menyukai, memilih makanan peneliti tertarik melakukan penelitian
yang baik serta menentukan jumlah tentang Pengaruh Pemberian Edukasi Gizi
makanan yang tepat, sehingga akan Menggunakan Media Brosur Terhadap
membentuk kebiasaan yang baik (Ghassani Pengetahuan Tentang Sarapan pagi Pada
et al., 2016). Anak Sekolah Dasar di MI DDI Ujung Lare
Pengetahuan yang kurang akan Parepare.
mengurangi kemampuan seseorang untuk
mengimplementasikan informasi gizi dalam METODE PENELITIAN
kehidupan sehari - hari. Untuk merubah Desain, Tempat , dan Waktu
perilaku tersebut, diperlukan upaya Desain penelitian ini menggunakan
pemberian edukasi Kesehatan dan gizi yang one group pre and post-test design.
dapat meningkatkan pengetahuan dan Digunakan untuk membandingkan hasil
pemahaman individu terkait gizi (Nuryanto intervensi edukasi gizi dengan media
dan Adriyan Pramono, 2014). Oleh brosur. Penelitian ini dilakukan di MI DDI
karena itu, memberikan pengetahuan Ujung Lare Parepare pada periode
mengenai sarapan sehat pada anak usia Desember 2022-Februari 2023.
sekolah menjadi suatu hal yang penting. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Edukasi gizi dapat meningkatkan Data dasar sampel diperoleh
pengetahuan anak tentang gizi dan menggunakan kuesioner yang diberikan
membangun sikap positif terhadap makanan secara langsung. Edukasi tentang sarapan
sebagai Langkah awal dalam membentuk pagi disampaikan menggunakan media
kebiasaan makan yang baik. (Azhari dan brosur yang dibagikan pada masing-masing
Fayasari, 2020). Pemberian edukasi ini sampel. Pengetahuan sampel diukur dengan
tentunya sangat berguna untuk melakukan pre dan post-test untuk menguji
meningkatkan pengetahuan anak sekolah pengetahuan sebelum dan setelah diberikan
terkait sarapan pagi khususnya pada anak intervensi melalui lembar kuesioner yang
sekolah dasar di MI DDI Ujung Lare diberikan masing-masing. Penerimaan
Parepare sekaligus sebagai edukasi gizi brosur berupa tingkat penerimaan atau
pertama yang diadakan disekolah tersebut. tingkat kesukaan subjek terhadap media.
Penggunaan media atau alat peraga Pengolahan dan Analisis Data
dalam edukasi gizi memegang peran Data pengetahuan gizi yang telah
penting untuk mendukung keberhasilan diperoleh dari sampel melalui kuesioner
kegiatan tersebut. Media edukasi harus yang diberi skor 1 untuk jawaban benar dan
didesain dengan mempertimbangkan bahwa 0 untuk jawaban salah. Tingkat
pengetahuan seseorang didapatkan melalui pengetahuan dikategorikan dalam bentuk
panca indera atau pengalaman sensorik. skor kurang <60% untuk jawaban benar dari
(Saputra et al, 2016). total pertanyaan dan kategori skor baik baik
Brosur dipilih menajadi media ≥60% untuk jawaban benar dari total
edukasi karena media tersebut bersifat pertanyaan. Penerimaan brosur
visual dan mampu menyalurkan informasi menggunakan skala likert 4 poin dengan
ke otak melalui panca indera. Panca indera kategori tidak menyukai skor <40, kurang
yang paling banyak mengirimkan menyukai 40-59, cukup menyukai media
pengetahuan ke otak adalah mata (kurang untuk 60-80 dan sangat menyukai media
lebih 75%-87%), sedangkan 13%-25%, untuk skor >80.

24
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

Analisis data diolah menggunakan


uji statistik wilcoxon dengan alfa 95% HASIL
untuk mengetahui pengaruh pendidikan
gizi.
Tabel 1
Distribusi Subyek Berdasarkan Kelas
Variabel n1 %
Kelas
4 24 60
5 16 40
Jenis Kelamin
Laki-laki 23 57,5
Perempuan 17 42,5
Umur
9 tahun 7 17,5
10 tahun 19 47,5
11 tahun 12 30
12 tahun 2 5
Pekerjaan Ayah
PNS/TNI/POLRI 9 22,5
Pedagang 6 15
Pengusaha 1 2,5
Petani Pemilik 2 5
Buruh 2 5
Nelayan 2 5
Sopir/Tukang 1 2,5
Ojek
Tidak Bekerja 4 10
Lain - Lain 13 32,5
Pekerjaan Ibu
PNS/TNI/POLRI 14 35
Pedagang 9 22,5
Buruh 1 2,5
Ibu Rumah
11 27,5
Tangga
Tidak Bekerja 2 5
Lain - Lain 3 7,5
1
n=40
Tabel 1 menunjukkan distribusi berdasarkan pekerjaan ayah terbanyak yaitu
subjek berdasarkan kelas terbanyak yatiu kelompok lain-lain dengan jumlah 13 siswa
pada kelas 4 berjumlah 24 siswa (60%). (32,5%). Distribusi subjek berdasarkan
Distribusi subjek berdasarkan umur pekerjaan ibu terbanyak yaitu
terbanyak yaitu 10 tahun dengan jumlah 19 PNS/TNI/Polri dengan jumlah 14 siswa
siswa (47,5%). Distribusi subjek (35%).

25
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

Tabel 2
Distribusi Pengetahuan Sampel sebelum Diberikan Edukasi Gizi
Pengetahuan Sebelum Diberikan
n %
Edukasi
Kurang 13 32,5
Baik 27 67,5
Total 40 100

Tabel 2 menunjukkan distribusi 13 siswa (32,5%) dengan tingkat kategori


bujek berdasarkan pengetahuan gizi pengetahuan kurang dan terdapat 27 siswa
sebelum pemberian edukasi gizi. Terdapat (67,5%) dengan tingkat kategori baik.

Tabel 3
Distribusi Pengetahuan Sampel Setelah Diberikan Edukasi Gizi
Pengetahuan Setelah Diberikan Edukasi n %
Baik 40 100
Total 40 100

Tabel 3 menunjukkan distribusi setelah diberikan edukasi gizi. Terdapat 40


subjek berdasarkan pengetahuan gizi siswa (100%) dengan kategori baik.

Tabel 4
Pengaruh Edukasi Gizi melalui Media Brosur terhadap Pengetahuan tentang Sarapan Pagi
Skor
Pengetahuan p
Pengetahuan edukasi Gizi n
Mean ± SD
Pre - Test 40 59,75 ± 16,56
0.001
Post - Test 40 78,75 ± 10,91

Tabel 4 menunjukkan edukasi gizi memiliki pengetahuan baik dan tidak ada
menggunakan media brosur terhadap siswa yang memiliki pengetahuan kurang.
pengetahuan gizi. skor pengetahuan rata- Peningkatan ini terjadi karena siswa
rata meningkat dari 59,75 sebelum edukasi menerima edukasi gizi dengan baik. Hasil
diberikan menjadi 78,75 setelah edukasi uji Wilcoxon menunjukkan nilai p-value
diberikan. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan sebesar 0,001, yang berarti bahwa hipotesis
nilai p = 0,001 yang artinya ada perbedaan alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak.
skor pengetahuan tentang sarapan pagi pada Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
anak sekolah dasar di MI DDI Ujung Lare pengaruh signifikan dari pemberian edukasi
Parepare. gizi menggunakan brosur terhadap
perubahan pengetahuan siswa.
PEMBAHASAN Hal ini sejalan dengan penelitian
Dari hasil penelitian, sebelum Rahmawati, 2022 pada pemberian edukasi
diberikan edukasi gizi, terdapat 13 siswa gizi menggunakan media cetak sebagai alat
(32,5%) yang memiliki pengetahuan kurang bantu dalam pemberian informasi, yang
dan 27 siswa (67,5%) memiliki menyatakan bahwa terdapat pengaruh
pengetahuan baik. Setelah diberikan edukasi gizi sebelum dan sesudah diberikan
edukasi gizi, seluruh siswa (100%) intervensi menggunakan media brosur

26
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

terhadap pengetahuan Pedoman Gizi sehingga konsentrasi mereka dalam


Seimbang (PGS) pada siswa MTs Hayatul penerimaan materi sewaktu-waktu dapat
Ilmi Kota Depok. terganggu dan kurang fokus dalam
Hasil penelitian ini didukung oleh penerimaan materi, sehingga peneliti
penelitian yang dilakukan (Barus et al, memberikan ice breaking ataupun yel – yel
2019) yaitu ada pengaruh konseling dengan untuk mengemballikan konsentrasi sampel.
media brosur terhadap pengetahuan tentang Selain itu kondisi cuaca yang kurang
gaya hidup pada pasien penderita DM Tipe menentu membuat anak rentan terserang
2. Media brosur lebih efisien pengaruhnya penyakit yang membuat beberapa anak
terhadap pengetahuan tentang gaya hidup tidak mampu berpartisipasi dalam proses
pada pasien penderita DM Tipe 2. Hal ini pembelajaran di kelas.
dikarenakan media brosur yang berbentuk
selebaran cetakan dapat disimpan dan KESIMPULAN
mudah dibawa kemana saja sebagai 1. Tingkat pengetahuan sampel sebelum
pengingat untuk melakukan gaya hidup diberikan edukasi gizi dengan kategori
yang sehat. pengetahuan kurang 32,5% dan baik
Edukasi gizi diberikan dengan 67,5%.
menggunakan media brosur yang dilakukan 2. Tingkat pengetahuan sampel setelah
selama 1 hari dan dilakukan di 2 kelas diberikan edukasi gizi yaitu kategori
secara berkala. Materi disajikan dalam pengetahuan baik 100%
bentuk lembaran brosur yang dbagikan 3. Tingkat penerimaan brosur sarapan
secara langsung pada murid kelas IV dan pagi sebanyak 82,5% sangat menyukai.
kelas V di hari sabtu. Edukasi gizi 4. Ada pengaruh edukasi gizi
dilakukan secara diskusi dan tanya jawab menggunakan media brosur sarapan
yang diespon baik oleh sampel. Adapun pagi terhadap pengetahuan sarapan
materi yang diberikan yaitu sarapan pagi. pagi pada anak sekolah dasar MI DDI
Selain pemberian edukasi, sampel Ujung Lare Parepare dan nilai
juga mengisi kuesioner berupa pre - test dan signifikan p-value 0,001 (α < 0,05)
post test. Pemberian pre – test dilakukan
sebelum intervensi dan pemberian post test SARAN
diberikan 15 menit setelah intervensi Saran bagi peneliti selanjutnya
dilakukan. Sesuai dengan pendapat mengenai intervensi edukasi gizi dengan
(Hisyam Zaini and Aryani, 2005) strategi menggunakan media, diharapkan dapat
Giving question and getting answer mengembangkan media lain sesuai dengan
(memberi pertanyaan dan menjawab perkembangan tenknologi sehingga
pertanyaan) dapat menjadi metode yang semakin mendukung minat subjek untuk
sangat efektif yang sangat baik digunakan mempelajari informasi yang disajikan.
untuk melibatkan siswa dalam mengulang Penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut selain
materi pelajarannya, dan strategi ini tepat dari pengukuran tingkat pengetahuan,
dilakukan pada akhir pertemuan, yaitu pada sebaiknya pendidikan gizi senantiasa perlu
15 menit terakhir sebagai upaya untuk dilaksanakan terus menerus dan
merangkum seluruh materi yang telah berkelanjutan.
diberikan.
Keterbatasan pada studi ini yaitu DAFTAR PUSTAKA
sampel yang digunakan adalah anak Almatsier, Sumita. 2001. Prinsip Dasar
sekolah, anak seusia mereka tentunya Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
berada dalam fase aktif dan lebih senang Andina Rachmayani, S, Kuswari, M. And
bercengkrama dengan teman sebayanya Melani, V. (2018). Hubungan

27
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Hardiansyah & Supariasa, I. D. N. (2017).
Remaja Putri Di SMK Ciawi Bogor. Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi.
Indonesian Journal Of Human Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nutrition. pp.125–130. Hasiholan, dkk. (2020) . Pemanfaatan
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Media Sosial Tik Tok Sebagai
Jakarta: Rineka Cipta. Media Kampanye Gerakan Cuci
APJI. (2022). Profil Internet Indonesia Tangan Di Indonesia Untuk
2022, Apji.Or.Od [Preprint], (June). Pencegahan Corona Covid-19.
Available At: Apji.Or.Id. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Azrul Azwar, M. (2004). Kecenderungan Hootsuite, W.A.S. (2022) ‘Digital-2022-
Masalah Gizi Dan Tantangan Di Indonesia-February-2022.
Masa Datang. Indriani L Zaddana C, Nurdin NM, Sitinjak
Basch, C. H., Hillyer, G. C., & Jaime, C. JSM. (2019). Pengaruh pemberian
(2020). COVID-19 on TikTok: edukasi gizi dan kapsul serbuk daun
Harnessing an emerging social kelor (moringa oleifera l.) terhadap
media platform to convey important kenaikan kadar hemoglobin remaja
public health messages. putri di universitas pakuan. Media
Basir, A. A. L. (2019). Pengaruh Edukasi Pharmacautica Indonesia.
Gizi Melalui Media Sosial Terhadap Istiany, A., & Ruslianti. (2013). Gizi
Pengetahuan Gizi, Asupan Energi terapan. Bandung: PT. Remaja
dan Protein Serta Status Gizi Rosdakarya.
Remaja di SMPN 1 Sinjai Selatan. Jefrino Richardus Susar. (2022). Analisis
Kementrian Kesehatan Republik Motif Dan Perilaku Pengguna.
Indonesia. Kurniawan, P.N.D. (2021). Pengaruh Video
Budiman & Prianto, A. (2013). Kapita TikTok Terhadap Pengetahuan
Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Tentang Gizi Seimbang Pada Siswa
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Sd Di Kecamatan Moyudan.
Salemba Medika. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Deddy Muchtadi. (1993). Pengantar Ilmu Kementerian Kesehatan RI. Angka
Gizi. Jurusan Teknologi Pangan dan Kecukupan Gizi 2019. Kementerian
Gizi, FATETA. Bogor: Institut Kesehatan, 2019
Pertanian Bogor. Kemenkes RI. (2021). Launching Hasil
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)’,
(1994). Kamus Besar Bahasa Pp. 1–14.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kemenkes RI. (2020). Gizi Saat Remaja
Demitri, A., Nasution, E, dan Aritonang, E. Tentukan Kualitas Keturunan.
(2015). Pengaruh pendidikan gizi Kementrian Kesehatan RI. (2020).
tentang pola makan seimbang Peraturan Menteri Kesehatan
melalui game puzzle terhadap Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
peningkatan pengetahuan anak SDN 2020 Tentang Standar Antropometri
067690 kota Medan. Artikel Anak (Issue 3).
penelitian. Kementrian Kesehatan RI. (2020).
Dewi, R.K. And Martini, S. (2021). Peraturan Menteri Kesehatan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
Remaja Putri Tentang Gizi Dengan 2020 Tentang Standar Antropometri
Kejadian Kekurangan Energi Anak (Issue 3).
Kronik (Kek) Pada Usia Remaja. Larasati, W.,dkk. (2013). Efektivitas
Pemanfaatan Aplikasi WhatsApp

28
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

sebagai Sarana Diskusi Tim Riskesdas. (2018). Laporan Provinsi


Pembelajaran Pada Mahasiswa. Sulawesi Selatan Riskesdas 2018.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Lembaga Penerbit Badan Penelitian
Marni. (2013). Gizi dalam Kesehatan dan Pengembangan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: Pustaka (LPB)
Pelajar. Undang-undang RI No. 18 tahun 2012.
Mutmainnah, Sitti Patimah And Septiyanti. Pangan.
(2021). Hubungan KEK Dan Pamilasari, T., Desi and Purba, J.S.R.
Wasting Dengan Kejadian Anemia (2022) ‘Pengaruh Edukasi Gizi
Pada Remaja Putri Di Kabupaten Media TikTok terhadap Pengetahuan
Majene. Window Of Public Health Gizi Seimbang pada Remaja Putri’,
Journal. pp. 561–569. Pontianak Nutrition Journal (PNJ),
Nilasari. (2022). Kajian Isu #1: Triple 5(1), pp. 141–145.
Burden of Malnutrition. Forum Puspita, E.T. (2021). Pengaruh Edukasi
Mahasiswa Gizi FKM Universitas Gizi Seimbang Menggunakan
Hasanuddin Media Video Terhadap Pengetahuan
https://formazifkmunhas.org/kajian Dan Sikap Remaja Putri Masa
-isu-1-triple-burden-of- Pandemi Covid-19 Di Smp Negeri
malnutrition/ 10 Kota Bengkulu Tahun 2021.
Notoatmodjo, S. (2012) Metode Penelitian Putri Novitasari Denna
Kesehatan (Revisi 2). Jakarta: PT. Kurniawan, (2021). Pengaruh
Rineka Cipta. Video TikTok Terhadap
Notoadmodjo,S. (2003). Ilmu Kesehatan Pengetahuan Tentang Gizi
Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Seimbang pada Siswa SD di
Notoatmodjo, Soekidjoe. (2010). Promosi Kecamatan Moyudan. Poltekkes
Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Kemenkes Yogyakarta.
Jakarta: Rineka Cipta. Putri, N.M.S.M. (2022). Perbedaan Edukasi
Ramayulis, R., Kresnawan, T., Iwaningsih, Gizi Seimbang Melalui Media
S., & Rochani, N. S. (2018). Stop Sosial Instagram Dan WhatsApp
Stunting dengan Konseling Gizi. Terhadap Pengetahuan Gizi
Jakarta: Penebar Plus. Seimbang Pada Remaja Di SMA
Suhardjo.(1986). Pangan, Gizi, dan Negeri 3 Denpasar. pp. 49–58.
Pertanian. Jakarta: UI-press. P2PTM Kemenkes RI. (2019). Tabel Batas
Sulistyoningsih, H. (2012). Gizi Untuk Ambang indeks Massa tubuh
Kesehatan Ibu dan Anak. (IMT).
Yogyakarta : Graha Ilmu. Pranajaya, & Hendra Wicaksono. (2017).
Soekirman. (2012). Sejarah Asal Kata Pemanfaatan Aplikasi WhatsApp
Istilah Gizi Sebagai Terjemahan (WA) Di Kalangan Pelajar.
Kata Inggris Nutrition. Kemenkes Prosiding SnaPP2017 Sosial,
RI. Ekonomi, Dan Humaniora, Vol 7,
Tim Riskesdas. (2018). Hasil Utama No.1, pp. 98–109.
Riskesdas 2018. Badan Penelitian Proverawati, A. (2011). Ilmu Gizi.
dan Pengembangan Kesehatan Yogyakarta:Nuha Medika
(LPB) Pritasari, Damayanti, D., & Lestari, N.T.
Tim Riskesdas. (2018). Laporan Nasional (2017). Bahan Ajar Gizi Dalam
Riskesdas 2018. Badan Penelitian Daur Kehidupan. Pusat Pendidikan
dan Pengembangan Kesehatan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
(LPB) Rusdi, F.Y., Helmizar, H. and Rahmy, H.A.

29
Media Gizi Pangan, Vol. 30, Edisi 1, 2023 Brosur, Sarapan Pagi

(2021) ‘Pengaruh Edukasi Gizi Suhardjo. (2007). Berbagai Cara


Menggunakan Instagram Terhadap Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi
Perubahan Perilaku Gizi Seimbang Aksara.
Untuk Pencegahan Anemia Pada Supariasa, IDN. (2011). Pendidikan dan
Remaja Putri Di Sman 2 Padang’, Konsultasi Gizi. Jakarta: Penerbit
Journal of Nutrition College. pp. Buku Kedokteran EGC.
31–38. Susilowati. (2020). Pemanfaatan Aplikasi
Savitri, Shintia. (2022). 11 Fitur TikTok TikTok Sebagai Personal Branding
yang Wajib Diketahui TikTokers Di Instagram. Jurnal Komunikasi.
Harus Coba!. pp. 176–185.
Simbolon, D., Sumiati, & A Rahmadi. Winarso, B. (2015). Apa Itu WhatsApp,
(2018). Pencegahan dan Sejarah dan Fitur-fitur
Penanggulangan Kekurangan Unggulannya?
Energi Kronis (KEK) dan Anemia We Are Social & Hootsuite, & kepios.
pada Ibu Hamil. Jakarta: CV Budi (2022). Digital 2022 Indonesia. pp.
Utama. 24–84.
Simanjuntak, M. et al. (2022) ‘Pengaruh WhatsApp. (2022). Fitur WhatsApp diakses
Inovasi Edukasi Gizi Masyarakat 28 oktober 2022
Berbasis Social Media Marketing https://www.WhatsApp.com/featur
terhadap Pengetahuan, Sikap, dan es
Perilaku dalam Upaya Pencegahan WHO. (2018). Levels And Trends In Child
Stunting’, Jurnal Ilmu Keluarga dan Malnutrition.
Konsumen, pp. 164–177. https://www.who.int/publications/i/
Siyoto, S., & Sodik, M. (2015). Dasar item/9789240025257
Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing

30

You might also like