You are on page 1of 9

Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.

1 Edisi Juni 2020

PENYULUHAN DAN PELATIHAN FISIOTERAPI PADA BALITA DI


POSYANDU BALITA SERUNI XII PONCOL KOTA PEKALONGAN

Nur Susanti dan Anggun Rahmawati Putri


Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan

Email: Susantiimoto@yahoo.co.id; anggunrahmawatifis@gmail.com

ABSTRACT

Babies are children with an age range of 0-12 months. Infancy is the first period of
critical life. During infancy, children will adapt to the environment, changes in blood circulation,
and body organs begin to work. From the observation process of identifying physiotherapy
problems in infants by lecturers and students of D-III Department of Physiotherapy, Faculty of
Health, Pekalongan University conducted by interviewing Posyandu cadres, it was found that the
most common problems experienced by toddlers was a decrease in appetite in toddlers. Situation
analysis in the form of observations made by the whole team in the environment of activities in
Posyandu Balita Seruni XII Poncol, Pekalongan City was in form of interviews to Posyandu
cadres. The process of observing the identification of physiotherapy problems in toddlers used an
assessment method. The purpose of this activity was to increase the knowledge and understanding
of cadres and parents about the role of physiotherapy in toddlers, especially in increasing appetite
in children. The solution offered by the team was to use the counseling and training methods to
improve appetite in toddlers with baby massage and neurostructure techniques. The
implementations of counseling and training activities were attended by seventeen toddlers
accompanied by their mothers. Before counseling and training process, the toddlers’ mothers were
given a pre-test and post-test that became a benchmark for toddlers’ mothers understanding about
counseling and training conducted. The results of the pre-test and post-test proved that the level of
understanding of mothers under five increased after being given counseling and training in
physiotherapy. It can be concluded that after being given counseling and physiotherapy training,
the level of toddlers’ mothers understanding in increasing the appetite of infants was increased.

Keywords: Children physiotherapy, appetite, baby massage and neurostructure

PENDAHULUAN berat (gram, pound, kilogram),


Bayi merupakan anak dengan ukuran panjang (centimeter, meter).
rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi Faktor-faktor yang
merupakan masa pertama kehidupan mempengaruhi pertumbuhan yaitu
kritis. Pada masa ini bayi akan faktor internal (genetik) dan faktor
mengalami adaptasi terhadap eksternal (lingkungan). Faktor
lingkungan, perubahan sirkulasi internal (genetik) adalah faktor
darah, serta organ-organ tubuh bawaan dan patologis, jenis kelamin
mulai berfungsi (Soetijiningsih, dan ras atau suku bangsa.
2015). Pertumbuhan adalah Sedangkan faktor eksternal
perubahan bersifat kuantitatif, yaitu (lingkungan) adalah faktor
bertambahnya jumlah, ukuran, pendukung yang sangat menentukan
dimensi tingkat sel, organ, maupun tercapainya potensi genetik yang
individu, yang bisa diukur dengan optimal, yang terdiri dari faktor
1
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

lingkungan prenatal (masih dalam kepada individu atau kelompok


kandungan) dan faktor lingkungan untuk mengembangkan,
pascanatal (setelah lahir) memelihara, dan memulihkan gerak
(Soetijiningsih, 2015). Pertumbuhan dan fungsi tubuh sepanjang daur
fisik yang akan diukur dalam kehidupan dengan menggunakan
penelitian ini adalah pertambahan penanganan secara manual,
besar dan panjang tubuh bayi yang peningkatan gerak, peralatan (fisik,
diukur berdasarkan Kepmenkes elektroterapeutik, mekanik)
tahun 2010. Faktor pendukung pelatihan fungsi komunikasi
(pascanatal) yang sangat (KEPMENKES No. 80 Tahun
menentukan pertumbuhan fisik bagi 2013). Peran fisioterapi dalam
anaknya yaitu nutrisi, status mengatasi masalah yang di hadapi
kesehatan, ekonomi keluarga dan orang tua balita dengan keluhan
stimulasi. Stimulasi memegang balita seperti diatas, untuk
peran untuk meningkatkan mengembalikan fungsi dan kondisi
pertumbuhan dan perkembangan balita sebaik mungkin.
bayi untuk dapat berkembang secara Tujuan pelaksanaan kegiatan
maksimal, untuk mendukung faktor ini adalah untuk meningkatkan
lainnya. Stimulasi yang diberikan pengetahuan dan pemahaman kader
terus-menerus secara rutin dapat dan orang tua tentang peran
merangsang perkembangan sel otak fisioterapi pada balita terutama
dan memperkuat hubungan antar dalam meningkatkan nafsu makan
syaraf yang telah terbentuk. Bentuk pada anak. Oleh karena itu, tim
stimulasi yang dapat diberikan pada memberikan solusi yang di
bayi adalah Baby Massage atau Pijat tawarkan kepada mitra yaitu metode
Bayi. Penyuluhan dan pelatihan cara
Dari proses observasi meningkatkan Nafsu Makan pada
identifikasi problematika fisioterapi Balita dengan teknik Baby Massage
pada balita oleh Dosen dan dan Neurostructure. Sehingga,
mahasiswa Prodi D-III Fisioterapi kegiatan ini sangat penting untuk di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas lakukan supaya tingkat pengetahuan
Pekalongan dilakukan pada tanggal dan pemahaman kader, ibu balita
3 Mei 2018 dengan cara wawancara meningkat tetutama dalam
kepada kader posyandu. Informasi meningkatkan nafsu makan pada
yang didapatkan berupa buah hatinya.
permasalahan yang di alami oleh
ibu para balita adalah penurunan Tahapan Kegiatan
nafsu makan pada anaknya. Sosialisasi Kegiatan
Komplikasi-komplikasi yang terjadi Sosialisasi adalah
dapat dicegah dan untuk pengenalan awal bahwa akan ada
mengurangi tanda dan gejala yang kegiatan yang akan dilaksanakan
timbul, maka diperlukan oleh dosen dan mahasiswa
penanganan tepat. Salah satunya Fisioterapi UNIKAL di Posyandu
adalah penanganan dari segi Balita Seruni XII Poncol Kota
fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk Pekalongan, tujuan sosialisasi agar
pelayanan kesehatan yang ditujukan para kader dan ibu mengerti tentang

2
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

cara meningkatkan nafsu makan METODE PELAKSANAAN


pada balita. Kerangka Pelaksanaan
Penyuluhan dan Pelatihan Observasi
Fisioterapi pada Balita di Posyandu Observasi merupakan proses
Balita Seruni XII Poncol Kota dimana tim melakukan
Pekalongan yang dihadiri oleh pengamatan dan wawancara
tenaga medis/bidan, fisioterapis, dan kepada kader di lingkungan
target utama yaitu ibu balita di tempat yang akan dilakukan
Posyandu Balita Seruni XII Poncol Penyuluhan dan Pelatihan
Kota Pekalongan. Posyandu Balita Fisioterapi pada Balita di
Seruni XII Poncol Kota Pekalongan Posyandu Balita Seruni XII
terletak di RT 01 RW XII Kelurahan Poncol Kota Pekalongan dengan
Poncol, Kecamatan Pekalongan tanya jawab kepada para kader
Timur, Kota Pekalongan. Fasilitas posyandu.
pelayanan yang ada di Posyandu
Identifikasi problematika
Balita Seruni XII Poncol Kota Identifikasi problematika
Pekalongan adalah pemeriksaan merupakan proses dimana tim
bayi, penimbangan rutin, melakukan wawancara kepada
pemeriksaan anak dan konseling. para kader Posyandu tentang
Kegiatan pelaksanaan posyandu keluhan atau problematik yang
balita, pada Posyandu Balita Seruni dialami.
XII Poncol Kota Pekalongan belum
optimal, beberapa kendala yaitu Pelaksanaan
waktu masih sulit karena sebagian a. Pembukaan
besar ibu-ibu pekerja dan masih 1) Sambutan dari ketua kader
rendahnya pemahaman ibu-ibu yang Posyandu Balita Seruni XII
memiliki balita tentang kegiatan- Poncol Kota Pekalongan.
kegiatan penyuluhan terkait asupan 2) Sambutan dari ketua
makanan bergizi bagi Balita. pelaksana kegiatan.
Dari hasil identifikasi yang b. Pre Test
telah dilakukan sebagian besar Dilakukan oleh tim sebagai
permasalahan balita yang ada di pemberi soal, dan peserta
Posyandu Balita Seruni XII Poncol sebagai penjawab soal.
Kota Pekalongan ibu-ibu c. Penyampaian Materi
mengeluhkan bahwa balita nya (Penyuluhan)
mengalami penurunan nafsu makan. Pemaparan materi tentang
teknik Baby Massage dan
Neurostructure.
d. Pelatihan Fisioterapi
Pada pelatihan ini di lakukan
praktik secara bersama-sama
kader dan ibu balita yang di
pandu oleh ketua pelaksana
kegiatan (dosen) yang di
dampingi mahasiswa
fisioterapi FIK UNIKAL. Saat

3
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

praktik berlangsung di i. Ketua Pelaksana : Nur


putarkan vidio teknik baby Susanti, SST.FT. M.Fis
massage nya disertai iringan ii. Anggota I Sekretaris 1 :
musik yang sesuai untuk anak- Anggun Rahmawati Putri
anak. iii. Anggota II Sekretaris 2 :
e. Diskusi Riska Fitriani
Diskusi dilakukan oleh iv. Anggota III Bendahara :
seluruh tim dan peserta Latifah
penyuluhan. v. Anggota IV Sie. Perkap :
f. Post Test Robiatul Adawiyah
Dilakukan oleh tim sebagai vi. Anggota V Sie. Dekdok :
pemberi soal, dan peserta Fitrianingsih
sebagai penjawab soal. vii. Anggota VI Sie. Konsumsi :
g. Tanya Jawab Indah Dewi Kumala Sari
Tanya jawab diajukan oleh d. Kajian Pustaka
semua peserta penyuluhan dan
Baby Massage
seluruh tim pelaksana.
1) Definisi
h. Penutup Baby Massage atau Pijat
Bayi berasal dari kata Arab
Khalayak Sasaran
masah, berarti menepuk-
Kegiatan ini ditujukan kepada
nepuk dengan tangan. Pijat
kader dan ibu balita di Posyandu
adalah seni perawatan
Balilta Seruni XII Poncol Kota
kesehatan dan pengobatan
Pekalongan.
yang dipraktekkan sejak
Materi Kegiatan berabad-abad silam (Fitriana,
a. Pokok bahasan 2007). Sedangkan definisi
Penyuluhan Dan Pelatihan dari pijat bayi adalah suatu
Fisioterapi Pada Balita Di system dari sentuhan dan
Posyandu Balita Seruni XII pijatan pada bayi dimana itu
Poncol Kota Pekalongan. merupakan pijatan cinta,
b. Tujuan dukungan dan perhatian.
Meningkatkan pengetahuan Pijat bayi ini merupakan
dan pemahaman tentang keunikan dan kedekatan
Penyuluhan dan Pelatihan yang menjembatani
Fisioterapi Pada Balita Di hubungan antara orang tua
Posyandu Balita Seruni XII dan bayinya.
Poncol Kota Pekalongan. 2) Manfaat Baby Massage
c. Susunan Tim Pelaksana Beberapa manfaat pijat
Program pelaksanaan kegiatan bayi menurut Roesli, 2005
penyuluhan tentang antara lain :
“Penyuluhan Dan Pelatihan a. Meningkatkan berat
Fisioterapi Pada Balita Di badan dan pertumbuhan
Posyandu Balita Seruni XII b. Meningkatkan daya tahan
Poncol Kota Pekalongan”. tubuh

4
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

c. Meningkatkan konsentrasi melakukan pemijatan bayi ini,


bayi dan membuat bayi khususnya persiapan sebelum
tidur lelap. pemijatan antara lain :
d. Membina ikatan kasih a. Tangan bersih dan hangat.
sayang orang tua dan anak b. Hindari agar kuku dan perhiasan
(bonding). tidak mengakibatkan goresan
e. Meningkatkan produksi pada kulit bayi.
ASI c. Ruang untuk memijat
f. Kecukupan gizi bayi diupayakan hangat dan tidak
g. Berat Badan Balita pengap.
d. Bayi sudah selesai makan dan
Tabel 1. Panduan Berat Badan sedang tidak lapar.
Anak Usia 0 – 1 Tahun e. Secara khusus menyediakan
Usia (bulan) Berat badan (gram)
waktu untuk tidak diganggu
minimum selama 15 menit guna
0 2700-3000
1 3400-4000
melakukan seluruh tahap-tahap
2 4000-4700 pemijatan.
3 4500-5400 f. Duduklah pada posisi yang
4 5000-6000 nyaman dan tenang.
5 5500-6500 g. Baringkan bayi di atas
6 6000-7000
7 6500-7500
permukaan kain yang rata,
8 6800-8200 lembut dan bersih.
9 7300-8500 h. Siapkan handuk, popok, baju
10 7600-9000 ganti dan minyak bayi (baby
11 8000-9500 oil/lotion).
12 8200-9700
i. Mintalah izin pada bayi sebelum
melakukan pemijatan dengan
3) Pedoman dasar pijat bayi cara membelai wajah dan kepala
Pijat bayi dapat segera bayi sambil mengajaknya bicara.
dimulai setelah bayi dilahirkan,
sesuai keinginan orang tua. Menurut dr. Utami Roesli
Dengan lebih cepat mengawali tidak ada tekhnik pijatan yang baku,
pemijatan, bayi akan mendapat setiap individu dapat menerapkan
keuntungan yang lebih besar teknik dan tahapan pijatan dengan
(Nugraheni, 2017). pedoman :
Pemijatan dapat dilakukan a. Untuk bayi berumur 0-1 bulan,
pada waktu-waktu berikut ini : disarankan hanya diberikan
a. Pagi hari, pada saat orang tua gerakan usapan halus. Sebelum
dan anak siap untuk memulai tali pusat lepas, sebaiknya tidak
hari baru. dipijat didaerah perut.
b. Malam hari, sebelum tidur. b. Untuk bayi umur 1-3 bulan,
Ini sangat baik untuk diberi gerakan pijat halus
membantu bayi tidur lebih dengan tekanan ringan.
nyenyak (Nugraheni, 2017). c. Untuk bayi umur 3 bulan - 3
tahun, bisa ditambah dengan
Selain waktu, ada beberapa hal tekanan.
lain yang harus diperhatikan dalam

5
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

d. Pemijatan dimulai dari kaki, 5) Kontra Indikasi Baby


bagian dada, tangan, muka dan Massage
diakhir pada bagian punggung. a. Memijat bayi langsung
4) Teknik-Teknik Baby Massage setelah selesai makan
a) Massage pada kaki b. Membangunkan bayi
khusus untuk pemijatan
c. Memijat bayi pada saat
bayi dalam keadaan tidak
sehat
d. Memijat bayi pada saat
bayi tidak mau dipijat
e. Memaksakan posisi pijat
tertentu pada bayi
b) Massage pada perut
Neurostructure
Konsep Neurostructure
adalah suatu pendekatan untuk
kasus atau kondisi neurologi
untuk menghubungkan brain
dengan body, berdasarkan
perkembangan biologi,
psikologi, neuro, sosio dan
c) Massage pada dada kognitif pasien. Prinsip NS
berdasarkan reflex alam yaitu,
centering, grounding, stability,
balancing, gravitasi dan righting.
d) Massage pada tangan Yang bermanfaat untuk
membuka gerbang sensoris anak,
menghilangkan ketegangan
tendon guard refleks, struktur
tubuh, serta mengaktifkan kerja
receptors yang berhubungan
dengan sentuhan dan tekanan
(Takarini, 2013).
e) Massage pada muka 1) Posisi pasien :
a) Pasien tidur terlentang,
b) Miring kanan,
c) Miring kiri
d) Tengkurap
2) Posisi terapis : berada di
dekat pasien
3) Pelaksanaan :
f) Massage pada punggung a) Posisi terlentang terdiri
dari :
(1)Usapan lembut dengan
penekanan pada sendi-
sendi dimulai dari arah

6
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

proksimal ke distal. Grafik 1. Grafik Pre Test


Dimulai dengan
menyentuh area wajah, CHA RT TI TLE
mata, telinga, kemudian
leher lalu shoulder, 1 2 3 4 5 6
elbow, wrist kemudian 7 7 7
1 1 1
0 0
kembali lagi keatas 9 1
7 8 7
1
sampai menyentuh bahu, 0 0 0
dada, pelvic lalu menuju YA TI D AK
ke distal yakni paha,
lutut kemudian ankle Dari grafik 1 diatas didapatkan
diulangi sampai 3x. hasil dari 6 pertanyaan yang
(2)Usapan bintang, usapan diberikan kepada 17 ibu balita
bergelombang ke arah sebelum dilakukan penyuluhan dan
bintang, usapan angka 1, pelatihan dengan hasil pertanyaan
usapan angka 8, contra nomer 1 yang menjawab YA 17 ibu
stretch (badan, lengan, balita dan yang menjawab TIDAK 0
tungkai), tendon guard ibu balita, pertanyaan nomer 2
badan menjawab YA 9 ibu balita dan yang
b) Posisi miring terdiri dari : menjawab TIDAK 8 ibu balita,
Usapan pada trunk, pertanyaan nomer 3 menjawab YA 0
myiofasial sepanjang ibu balita dan yang menjawab
punggung, contract TIDAK 17, nomer 4 menjawab YA
stretch, usapan 10 ibu balita dan yang menjawab
TIDAK 7 ibu balita, nomer 5
menjawab YA 7 ibu balita dan yang
c) Telungkup terdiri dari : menjawab TIDAK 10 ibu balita,
Usapan seluruh nomer 6 menjawab YA 0 ibu balita
badan (ujung kepala dan yang menjawab TIDAK 17 ibu
sampai ujung kaki), balita.
usapan bintang, usapan
angka 1, usapan angka 8, Setelah selesai penyuluhan dan
kontra strech, myofasial pelatihan tim melakukan post test.
punggung. Dimana post test ini akan di jadikan
evaluasi kegiatan ini. Hasil post test
HASIL PENGABDIAN di sajikan dalam grafik 2.
Sebelum di lakukan penyuluhan dan
pelatihan tim pelaksana melakukan
pre test terlebih dahulu. Hasil pre
test di sajikan dalam grafik 1.

7
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

Grafik 2. Grafik Post Test SIMPULAN


Grafik 3. Grafik Hasil Pre Test
dan Post Test
CHART TITLE

7
1 2
7 7 7
3 4 5 6 CHART TITLE
1 1 1 1
1 0
1 1 1 2 3 4 5 6
6 7
0 0 0 0 7 777 77 7
1 111 11 1
0 10 0
YA TIDAK 1 11 1
9
7 7 667
Dari grafik 2 diatas 0 0 0 0 000
didapatkan hasil dari 6 PRE TEST POST TEST PRE TEST POST TEST
pertanyaan yang diberikan YA TIDAK TIDAK TIDAK
kepada 17 ibu balita sebelum Dari kegiatan sebelum
dilakukan penyuluhan dan penyuluhan dan sesudah penyuluhan
pelatihan dengan hasil pertanyaan fisioterapi tentang Penyuluhan Dan
nomer 1 yang menjawab YA 17 PelatihanFisioterapi Pada Balita Di
ibu balita dan yang menjawab Posyandu Balita Seruni XII Poncol
TIDAK 0 ibu balita, pertanyaan Kota Pekalongan dengan tema “cara
nomer 2 menjawab YA 11 ibu meningkatkan Nafsu Makan pada
balita dan yang menjawab Balita dengan teknik Baby Massage
TIDAK 6 ibu balita, pertanyaan dan Neurostructure” didapatkan
nomer 3 menjawab YA 10 ibu hasil sebagai berikut : pre test ya
balita dan yang menjawab pada no 1 sejumlah 17, tidak 0.
TIDAK 7, nomer 4 menjawab Hasil post test ya no 1 tidak
YA 17 ibu balita dan yang mengalami peningkatan menjadi 17,
menjawab TIDAK 0 ibu balita, tidak 0. Pre test ya pada no 2
nomer 5 menjawab YA 17 ibu sejumlah 9 , tidak 8. Hasil post test
balita dan yang menjawab ya no 2 mengalami peningkatan
TIDAK 0 ibu balita, nomer 6 menjadi 11, tidak 6. Pre test ya no 3
menjawab YA 17 ibu balita dan sejumlah 0, tidak 7. Hasil post test
yang menjawab TIDAK 0 ibu ya no 3 mengalami peningkatan 10,
balita. tidak 7. Pre test ya no 4 sejumlah
10, tidak 7. Hasil post test ya no 4
Hasil Post test mengalami peningkatan menjadi 17,
Tabel 2.Post Test tidak 0. Pre test ya pada no 5
sejumlah 7, tidak 17. Hasil post test
ya no 5 mengalami peningkatan
menjadi 17, tidak 0. Pre test ya no 6
sejumlah 0, tidak 17. Hasil post test
ya no 6 mengalami peningkatan
menjadi 17, tidak 0.
Dari data pre test dan post
test disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan
pengetahuan kader dan ibu balita
8
Jurnal ABDIMAS Vol.1 No.1 Edisi Juni 2020

tentang cara meningkatkan Nafsu Takarini N., 2013; Metode


Makan pada Balita dengan Pendekatan Terapi Sensori
menggunakan teknik Baby Massage Motor, Surakarta.
dan Neurostructure setelah
dilakukan penyuluhan dan pelatihan
ini.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, dkk. 2007. Pengaruh Pijat
Bayi Terhadap Peningkatan
Nafsu Makan Bayi Usia
Diatas 6 Bulan Di Poliklinik
Fisioterapi Handicamp
International Wedi Klaten,
2007.
Kepmenkes RI No. 80
/MENKES/SK/III/2013
tentang standar profesi
fisioterapi MKRI
http://www.hukor.depkes.go.
id

Nugraheni, dkk. 2017. “Pengaruh


Penyuluhan Pijat Bayi
Terhadap Praktik Pijat Bayi
pada Ibu di Desa Tugu
Kecamatan Jumantono
Kabupaten Karanganyar”.
Universitas Sebelas Maret.
Surakarta. Email :
hestinmaecelina@gmail.com
Prastiani, dkk. 2017. “Hubungan
Frekuensi Baby Spa Dengan
Pertumbuhan Fisik Bayi Usia
6 - 12 Bulan”. STIKES
Bhakti Mandala Husada
Slawi, Tegal. Jurnal
Keperawatan Respati
Yogyakarta.
http://nursingjurnal.respati.ac
.id/index.php/JKRY/index
Jurnal
Soetjiningsih, 1995; Tumbuh
Kembang Anak; Cetakan
Pertama; Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

You might also like