You are on page 1of 16

Individual Assignment

English Subject
Teacher : Mrs. Widyawati

FILM and NOVEL REVIEW


(FREEDOM WRITERS and GUE CINTA ELU APA ADANYA)

BY :
NAME : NUR JANNAH
REG NUMBER : 15
CLASS : XII IPA3

SMA NEGERI 4 BANTIMURUNG-MAROS


2013
INTRODUCTION
Praise and gratitude I prayed to God Almighty for blessing and grace
- I can complete a review of his smoothly and do not forget to thanks
our mothers S.Pd Widyawati as our counselor.
In this review I present the film and book reviews. I hope the movie
and book reviews can add insight friend - a friend who read it.
However I am aware of the shortcomings of review.Saya expect
criticism and suggestions that can build this review.

Pakalu, 06 February 2013


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan karunia Nya saya dapat menyelesaikan review dengan lancar dan tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Widyawati s.pd selaku guru
pembimbing kami.

Di dalam review ini saya menyajikan film dan book review . saya harap film
dan buku review ini dapat menambah wawasan teman teman yang
membacanya. Walau demikian saya menyadari kekurangan dari review.Saya
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun review ini.

Pakalu, 06 februari 2013


FILM REVIEW

Title: freedom writers

Author: Richard LaGravenese

Year: 2007

A.Sinopsis FREEDOM WRITERS

Freedom Writers is a film based on the true story of the life of a teacher in Long
Beach, California, Erin Gruwell (played by Hilary Swank). Erin worked as an English teacher
when the issue of racism in America is so hegemony. He entered the world of education after
two years of tumult racist LA a warm conversation in the community. Hopefully, Erin taught
English in class 203, where there are diverse racial gang who always clustered, such as race
frangipani, black, Hispanic, and one white.

In the early arrival of Erin, the students were not interested in his presence. They are
very sentiment towards white people. They assume that Erin does not understand anything
about their hard lives, life is always under the shadow of war and violence. For them, life is
how they "saved" from violence, to the shooting in the name of "race".

Erin realized that his students have a sense of sentiment against the outside of his
race, especially white people, when there is a war of words in class. Erin realized the students
in her class are teenagers unruly because of their background and harsh environments. It
performs a variety of ways to exchange them closer to each other regardless of background or
race. Finally, he found a way to "reach" their lives by giving them a book, and asked them to
fill it with a daily journal. Although his students a little hesitant to fill the book, but they do.
They can tell you whatever they want to tell. Since reading the daily journal that tells about
their hard lives, erin so touched and cried, Erin increasingly eager to transform the lives of
young students, as well as removing the invisible boundary that separates their culture in a
way that was awesome.

But a new problem, it comes from their own families Gruwell, Gruwell divorced her
husband because her husband was jealous and thought Gruwell too much attention to her
students to ignore it, but it did not make Gruwell gave up and retreated, her father initially did
not support it now Gruwell on his side and support to transform his students.

Slowly his disciples began to change. There was no boundary between them with Erin, and
even among their fellow different races. They even regard it as a class homes, and they are
family. arrive at class rise, Erin was not allowed to teach at the next level due to his teaching
experience is still lacking. This was opposed by students who do not want to part with . Erin
finally managed to convince the teachers and were allowed to keep teaching his disciples at
the next level.

The film ends with Gruwell's success in turning his students, his students are now no
distinction as to race again and continue their education without discrimination and hatred
again.

B. COMMENTS

This movie really gave us inspiration and this film also teaches us to not give up and if you
get along not vote according to race.

C. ADVICE

should be in this film is not showing fights very hard and did not display things that are too
excessive
FILM REVIEW

Judul :freedom writers

Penulis : Richard LaGravenese

Tahun : 2007

A.Sinopsis FREEDOM WRITERS

Freedom Writers merupakan film yang didasarkan atas kisah nyata kehidupan seorang guru
di Long Beach, California, Erin Gruwell (diperankan oleh Hillary Swank). Erin berprofesi
sebagai guru bahasa Inggris ketika isu rasisme di Amerika begitu hegemoni. Ia memasuki
dunia pendidikan yang rasis setelah dua tahun keributan L.A menjadi pembicaraan hangat di
masyarakat. Dengan penuh harapan, Erin mengajar bahasa Inggris di kelas 203, di mana
terdapat beragam gank ras yang selalu mengelompok, seperti ras kamboja, kulit hitam,
Hispanic, dan seorang kulit putih.

Pada awal kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya.
Mereka sangat sentimen terhadap orang berkulit putih. Mereka menganggap bahwa Erin tidak
mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras, kehidupan yang selalu berada di
bawah bayang-bayang perang dan kekerasan. Bagi mereka, kehidupan adalah bagaimana
caranya mereka selamat dari kekerasan, hingga penembakan yang mengatasnamakan ras.

Erin menyadari bahwa murid-muridnya memiliki rasa sentimen terhadap kelompok di luar
rasnya, khususnya orang kulit putih, ketika terjadi perang mulut dikelasnya. Erin menyadari
murid-murid di kelasnya merupakan remaja-remaja yang sulit diatur karena latar belakang
dan lingkungan mereka yang keras. Ia melakukan berbagai macam cara untuk saling
mendekatkan mereka satu sama lainnya tanpa memandang latar belakang maupun ras.
Akhirnya, ia menemukan cara untuk menjangkau kehidupan mereka dengan memberikan
mereka buku, dan meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian. Walaupun murid-
muridnya agak ragu untuk mengisi buku itu, namun mereka melakukannya. Mereka bisa
menceritakan apapun yang mereka ingin ceritakan. Sejak membaca jurnal harian yang
bercerita tentang kehidupan mereka yang keras, erin begitu tersentuh dan menangis, Erin
semakin bersemangat untuk mengubah kehidupan anak-anak didiknya, serta menghapus batas
tak terlihat yang secara kultur memisahkan mereka dengan cara-cara yang mengagumkan.

Tapi Masalah baru, datang dari keluarga Gruwell sendiri, Gruwell bercerai dengan suaminya,
karena suaminya merasa cemburu dan menganggap perhatian Gruwell terlalu berlebihan
kepada murid-muridnya hingga tidak memperdulikannya, tetapi hal itu tidak membuat
Gruwell menyerah dan mundur, ayahnya yang mulanya tidak mendukungnya kini menjadi
berpihak kepadanya dan mendukung Gruwell untuk merubah murid-muridnya.
Perlahan-lahan murid-muridnya mulai mengalami perubahan. Sudah tak ada batas antara
mereka dengan Erin, dan antar sesame mereka meski berbeda ras. Mereka malah
menganggap kelas itu sebagai rumah, dan mereka adalah keluarga. pada saat kenaikan kelas
tiba, Erin tidak diperkenankan untuk mengajar di tingkat selanjutnya karena pengalaman
mengajarnya yang masih kurang. Hal ini ditentang oleh murid-murid yang tidak mau
berpisah dengan dirinya.Pada akhirnya Erin berhasil meyakinkan dewan guru dan diizinkan
untuk tetap mengajar murid-muridnya di tingkat selanjutnya.

Film ini berakhir dengan kesuksesan Gruwell dalam merubah murid-muridnya, kini murid-
muridnya tidak membedakan ras lagi dan melanjutkan pendidikan tanpa diskriminasi dan
kebencian lagi.

B. KOMENTAR

film ini sangat memberikan kami inspirasi dan dalam film ini juga mengajarkan kita untuk
tidak mudah menyerah dan jika bergaul tidak memilih sesuai dengan ras.

C. SARAN

sebaiknya dalam film ini tidak memperlihatkan perkelahian yang sangat keras dan tidak
menampilkan hal-hal yang terlalu berlebihan
NOVEL REVIEW

Title: GUE CNTA ELO APA ADANYA

author: MARIA AMELIA

Year: 2005

A. SYNOPSIS

The first part tells the story of a writer named new siswsa Rara and Tia, Tia yanh
people do not like her always cheerful Rara. during the orientation period students are very
upset with Handika Rara because Handika never embarrass oientasi Rara at the time of the
student, from which he hated Handika when Handika is a student council president who in
kabumi by Tia primarily Rara friend, but secretly Handika expressing emotions at Rara, Rara
without giving an answer, because he could not hold all of this and also urged by the Rara Tia
tells what happened to Tia.

Part 2 the author tells of a student who at the time called Rara pgi member Handika
trap to the oil spill in front of the toilet but instead pack Sarlon the subject, he was afraid, and
went into hiding on the side of the wall, apparently in no Handika belakannya and Handika
pulled Rara Rara and blame but remained igin in blame because according to Rara's causing
it. When the time came home Rara and Tia met with his friend Tom, then tomi invite Rara
and Tia Tia home but could not because he or she sdah pact with his girlfriend not long
conversation, and offered Rara Handika come home, but Rara immediately turned aside and
accept the invitation to go home Tomi.

In the third section the author tells of Rara were invited by Handika to go home
together, but forget the moment at home Rara Rara came directly home, Hadika the room is
still waiting Rara OSIS. After Handika bored waiting Rara, he looked at the class, but no
Rara too. With heavy rain Rara Handika heading home to listen to an explanation of why he
did not wait. When in front of the gate of the house with the body chills Rara Rara Handika
call but pak guard in front of the house was not there then Handika jump over the fence. at
the door Handika mngetok Rara came out and mengjak Handika entry, as well briefed
Handika that he forgot the agreement this afternoon Handika just shut up and give the draft
that made Rara for the proposed establishment of the school band.

In section 4 authors recount, when early in the morning looking Rara Handika
Handika worry later he ached from yesterday, Rara busy going back and forth to the student
council room but never got too Handika, after he returned to class tired, Tia asks why you
busy today? I was going back and forth to take care of the band and demanded answers very
little lie, and then came a group of girls looking for the boy Rara seniors who wish to apply
follow the band. After hours Rara and Tia to the cafeteria to discuss the formation of the band
gradually shift Tia talks about Handika, Rarapun telling things that happened yesterday Tia
Rara Just give the message that do not think too much about because sooner or later you'll
meet with Handika because Handika still registered in our schools.

In section 5 the author tells the story of a headache thinking Rara who tells her
students, many students talked about her closeness with Handika therefore he simply
proposed the establishment of the school band was so headache he does not think of anyone
who was nearby to hit the existing JV in front of the student council, was a senior at Lila hit
it, because the incident happened a quarrel between Rara and Lila Handika soon came and
separated them. After a 3 day pass Lila call to discuss Handika Rara, because it has the
feeling of Handika Lila and Lila promises if Handika tiadak have the same feelings Lila will
no longer interfere with their closeness.

In section 6, the author tells about the feelings of the heart Rara who feel something is
missing in his heart, but if he remembers most hated first Handikatapi now even he had a
thing Handika but now it is rarely met with Handika and Rara karen felt her punishment has
been ignored Handika, watching his gelisa Tia asked why this happened all of a sudden a
loud voice say I LOVE Rara sense takpercaya appear on Tia but that's natural in Rara, Rara
Tia sent back to be closer to Handika but all have been delayed because of Lila 've been told
not to approach Handika Rara, during conversation with Tia was Tom who overheard them.

In section 7 authors reported that Handika and Tomi was and immediately called
Rara to see this event, after Rana till she screamed and stop meraka, Rara very angry because
they fight him, suddenly spoke Handika that Tomi who started it all, all because Tom look
Rara crying because sakitin by guys like Handika.

In section 8 authors tell about Rara who are listening to music to relieve his mind
about Handika, suddenly the sound of the bell DING, DONG, DING, DONG Rara Handika
apparently opened the door and his mother's father, Rara feel scared and called his mother,
Handikapun entry in and and met with Ms. Rara due to two parents telling them engrossed,
Rara and Handika went to tell that old oarang Handika old friend of Mrs. Rara. At night after
Handika Raramendapat home phone from Tomi invited for dinner because there is something
that you want to tell.

In section 9 authors recount the night tentangpada Rara and Tom met in cafes, Rara
not too hungover the clothing you want in life to my cafe, after a few minutes of meeting
them telling each other but when Tom says that there is something to tell Rara sudden Rara
got to go to the toilet after coming home from the toilet Tomi call Rara to Rara dance Tomi
also keep up with demand. They both had no idea that Handika Rara came and told to go
home and Tim did not accept giving blow Handika turned Handika and hit well.

On the 10 th the author tells about Rrara tang was in cafes along the garden suddenly
panic because adapolisi who want to catch them, he also ran a sudden leg pain and Handika
Rara trying to treat it but Rara urged to drive him home Handika Handika car unfortunately
still Mobile is in front of the cafe is also unable to contact the taxi, so Handika intend to
return home on foot.
On the 11th the author tells about the business in tempu with Rara for wanting
menhilangkan love in his heart, he always tried to smile but all he could not do, kadangkalaia
face showed frustration in front of Tia, his friend said he was like the loss of life. But Rara
still trying to get over Handika, Tia Rara advise that sense frankly about what the feeling it
had been that he felt calm

In section 12 authors tell about Rara who feel claustrophobic when I saw a not so
favorable, he saw Handika and Lila are sitting together, as if lost his desire to tell Handika
but Rara should tell that he felt relieved Rara Handika dared to go and tell , Handika wanted
to hear Rara Rara said that in fact loved Handika, but Handika said that he had with Lila,
Rara tears straight out and say it has been hurt enough that you have this, but Handika say
this is what we must accept both.

On the 13 th the author tells the story of Rara are often sad, no longer always a
cheerful face on face only glum face that obtaining in the show, Tia helps Rara forget
Handika more closely with Tom to taste the Handika slowly lost because there figure that
always accompany the day-to-day

In section 14 authors tell about Rara has bahagaia with its state currently can forget
Handika yes slowly and can accept Tomi and he also was able to receive a male friend as his
closest friends did not like it used to a very cool, now he is not want to remember Handika
because Handika could only make his thinness.

In the last section the author tells the story of Rara are already busy with activity

that actually Handika not love but because of the first Lila Lila likes the same Handika
Handika accept his love, and Lila had told them that Lila asks Rara Handika away because he
wanted to with him and provided you know I have also notified that her brother Lila Lila
strange disease from which I received the Lila often excluded. Before leaving for Singapore
Lila he wants to apologize to Rara and told me to go back to the Rara and a relationship more
than friends, Rara feel happy and accepted all this and start learning Handika keep love with
all the tenderness that he had.

B. COMMENTS

This novel uses language that is easy to understand, interesting story that makes me want to
know the end of this novel, and tells the story of teen romance.

C. ADVICE

Preferably in this novel that the reader is given a picture more interesting to read and not
make embasa bored.
NOVEL REVIEW
Judul :GUE CINTA ELO APA ADANYA

penulis:MARIA AMELIA

Tahun :2005

A. SINOPSIS
Bagian pertama penulis mengisahkan tentang seorang siswsa baru yang bernama
Rara dan Tia,Tia orang yanh selalu ceria tidak seperti temannya Rara. pada saat masa
orientasi siswa Rara sangat kesal dengan Handika karena Handika pernah mempermalukan
Rara pada saat masa oientasi siswa,dari situ ia sangat membenci Handika padahal Handika
adalah seorang ketua osis yang di kabumi oleh teman Rara teruta Tia,tapi secara diam-diam
Handika menyatakan perasaannya pada Rara,tanpa Rara memberi jawaban,karena ia tidak
bisa menahan semua ini dan juga di desak oleh Tia maka Rara menceritakan apa yang terjadi
pada Tia.

Bagian ke 2 penulis menceritakan tentang murid yang yang bernama Rara yang pada
waktu pgi member jebakan kepada Handika dengan menumpahkan oli di depan toilet tapi
malah pak Sarlon yang kena,ia merasa takut dan pergi bersembunyi di samping tembok
,ternyata di belakannya ada Handika,lalu Handika langsung menarik Rara dan
menyalahkannya tapi Rara tetap tidak igin di salahkan karena menurut Rara yang
menyebabkan semua ini. Ketika waktu pulang Rara dan Tia bertemu dengan temannya
Tomi,kemudian tomi mengajak Rara dan Tia pulang tapi Tia tidak bisa karenan ia sdah
janjian dengan pacarnya tidak lama berbincang , Handika datang dan menawari Rara pulang,
tapi Rara langsung berbalik kesamping dan menerima ajakan pulang Tomi.

Pada bagian ke 3 penulis menceritakan tentang Rara di ajak oleh Handika untuk
pulang bersama, tapi Rara lupa saat jam pulang tiba Rara lansung pulang ke rumah,Hadika
tetap menunggu Rara diruang OSIS. Setelah Handika merasa bosan menunggu Rara, ia
mencari di kelas, tapi Rara tidak ada juga. Dengan hujan yang deras Handika menuju ke
rumah Rara untuk mendengarkan penjelasan mengapa ia tidak menunggunya. Ketika di
depan gerbang rumah Rara dengan badan menggigil Handika memanggil Rara tapi pak
satpam di depan rumahnya tidak ada maka Handika lompat pagar. pada saat di depan pintu
Handika mngetok Rara pun keluar dan mengjak Handika masuk,serta memberi penjelasan
kepada Handika bahwa ia lupa perjanjian tadi siang Handika hanya diam dan memberikan
draf yang di buat Rara untuk usulan pembentukan band sekolah.

Pada bagian ke 4 penulis menceritakan,pada saat pagi-pagi Rara mencari Handika ia


khawatir nanti Handika sakit gara-gara kemarin,Rara sibuk mondar mandir ke ke ruang osis
tapi tak kunjung juga mendapat Handika ,setelah capek ia kembali ke kelas,Tia bertanya
mengapa kamu sibuk sekali hari ini? saya mondar mandir untuk mengurus band jawaban
sangat pinta dan sedikit bohong,kemudian datang sekelompok cewek mencari Rara ternyata
anak senior yang ingin mendaftar ikutan band. Setelah jam terakhir Rara dan Tia ke kantin
untuk membahas tentang pembentukan band lama kelamaan Tia mengalihkan pembicaraan
tentang Handika,Rarapun menceritakan hal yang terjadi kemarin Tia Cuma memberi pesan
pada Rara bahwa jangan terlalu memikirkan karena cepat atau lambat kamu akan ketemu
dengan Handika karena Handika masih terdaftar di sekolah kita.

Pada bagian ke 5 penulis menceritakan tentang Rara yang pusing memikirkan siswa
yang menceritakan dirinya,banyak siswa yang bercerita tentang kedekatan dirinya dengan
Handika maka dari itu ia dengan mudahnya mengusulkan pembentukan band sekolah saking
pusingnya ia tidak memikirkan orang yang ada di dekatnya sampai menabrak oarang yang
ada di depan ruang osis,ternyata yang di tabrak itu Lila seniornya,karena kejadian itu terjadi
pertengkaran antara Rara dan Lila tidak lama kemudian Handika datang dan memisahkan
mereka. Setelah 3 hari berlalu Lila memanggil Rara untuk membahas tentang
Handika,karena ternyata Lila punya perasaan terhadap Handika dan Lila janji jika Handika
tiadak memiliki perasaan yang sama Lila tidak akan lagi mengganggu kedekatan mereka.

Pada bagian 6 penulis menceritakan tentang perasaan hati Rara yang merasa ada yang
hilang di hatinya,padahal jika ia ingat dulu paling benci dengan Handikatapi saat ini malah ia
punya perasaan dengan Handika tapi sekarang ini ia jarang bertemu dengan Handika dan
Rara merasa hukuman baginya karen telah mengabaikan Handika,melihat temannya gelisa
Tia bertanya mengapa hal ini terjadi tiba-tiba dengan suara keras Rara mengatakan AKU
JATUH CINTA rasa takpercaya muncul pada Tia tapi itulah yang di alami pada Rara,Tia
kembali menyuruh Rara untuk lebih dekat dengan Handika tapi semua telah terlambat karena
Lila sudah pernah mengatakan pada Rara untuk tidak mendekati Handika,di saat
perbincangan dengan Tia ada Tomi yang mendengar pembicaraan mereka berdua.

Pada bagian ke 7 penulis menceritakan bahwa Handika dan Tomi sedang bertangkar
dan langsung menelpon Rara untuk melihat kejadian ini, setelah Rana sampai ia langsung
berteriak dan menghentikan meraka, Rara sangat marah karena gara-gara dirinya mereka
bertengkar , tiba-tiba Handika angkat bicara bahwa Tomi yang memulai ini, semua karena
Tomi melihat Rara menangis karena di sakitin oleh cowok seperti Handika.

Pada bagian ke 8 penulis menceritakan tentang Rara yang sedang mendengarkan


musik untuk menghilangkan pikirannya tentang Handika, tiba tiba suara bel berbunyi
DING,DONG,DING,DONG Rara langsung membuka pintu ternyata Handika dan Ayah
Ibunya,Rara merasa takut dan memanggil Ibunya, Handikapun masuk dalam dan dan bertemu
dengan Ibu Rara karena ke dua orang tua mereka asyik bercerita, Rara dan Handika beranjak
ke tamandan menceritakan bahwa oarang tua Handika teman lama dari Ibu Rara. Pada malam
hari setelah Handika pulang Raramendapat telpon dari Tomi untuk di ajak makan malam
karena ada sesuatu yang ingin di ceritakan.

Pada bagian ke 9 penulis menceritakan tentangpada waktu malam Rara dan Tomi
bertemu di kafe, Rara tidak terlalu pusing masalah pakaian yang ingin di pakainya untuk ku
kafe, setelah beberapa menit bertemu mereka saling bercerita tapi ketika Tomi mengatakan
bahwa ada sesuatu yang ingin beritahukan Rara tiba-tiba Rara ingin ke toilet setelah pulang
dari toilet Tomi memanggil Rara untuk dance Rara pun mengikuti permintaan Tomi. Mereka
berdua tak menyangka bahwa Handika datang dan menyuruh Rara pulang dan Tomi tidak
menerima sehingga memberi pukulan Handika dan Handika berbalik memukul juga.

Pada bagian ke 10 penulis menceritakan tentang Rrara tang sedang berada di kafe
bersama tamannya tiba-tiba panik karena adapolisi yang ingin menangkap mereka, iapun lari
tiba-tiba kaki Rara sakit dan Handika berusaha untuk mengobatinya tapi Rara mendesak
Handika untuk mengantarnya pulang sayangnya mobil Handika masih berada di depan kafe
Handphone nya juga tidak dapat menghubungi taxi ,jadi Handika berniat untuk pulang
dengan berjalan kaki.

Pada bagian ke 11 penulis menceritakan tentang usaha yang di tempu dengan Rara
karena ingin menhilangkan rasa cinta di hatinya, ia berusaha selalu tersenyum tapi semua
tidak bisa ia lakukan, kadangkalaia memperlihatkan muka frustasinya di depan Tia, kata
temannya dia seperti orang yang kehilangan semangat hidup. Tapi Rara tetap berusaha untuk
bisa melupakan Handika , Tia memberi saran pada Rara agar rasa terus terang tentang apa
yang di rasakannya selama ini agar ia merasa tenang

Pada bagian ke 12 penulis menceritakan tentang Rara yang merasa sesak ketika
melihat pandangan yang tidak begitu menguntungkan, ia melihat Handika dan Lila sedang
duduk bersama, keinginannya seakan hilang untuk bercerita pada Handika tapi Rara harus
memberitahukan agar perasaannya lega Rara memberanikan untuk pergi ke Handika dan
bercerita,Handika pun ingin mendengarkannya Rara mengatakan bahwa sebenarnya Rara
sangat menyayangi Handika, tapi Handika mengatakan bahwa ia telah bersama Lila, air mata
Rara langsung ke luar dan mengatakan sudah cukupkah engkau menyakiti hati ini, tapi
Handika berkata inilah yang harus kita terima berdua.

Pada bagian ke 13 penulis menceritakan tentang Rara yang sering bersedih,tidak ada
lagi wajah yang selalu yang ceria di mukanya hanya wajah murung yang selau di perlihatkan
, Tia membantu Rara melupakan Handika dengan lebih dekat dengan Tomi agar rasanya pada
Handika perlahan-lahan hilang karena ada sosok yang senantiasa menemani hari-harinya

Pada bagian ke 14 penulis menceritakan tentang Rara yang telah bahagaia dengan
keadaanya yang sekarang ini iya bisa melupakan Handika secara perlahan-lahan dan bisa
menerima Tomi dan ia juga merasa bisa menerima teman cowok sebagai teman dekatnya
tidak seperti dulu yang sangat cuek,sekarang ia sudah tidak ingin mengingat Handika karena
Handika hanya bisa membuat badannya kurus.

Pada bagian terakhir penulis menceritakan tentang Rara yang sudah sibuk dengan
aktifitas sehariannya yaitu bermain musik di stadio mininya, tiba-tiba Handika datang dan
menceritakan semua tentang Lila bahwa sebenarnya Handika tidak mencintai Lila tapi karena
dari dulu Lila suka sama Handika maka Handika menerima cintanya, dan Lila telah bercerita
bahwa Lila meminta Rara menjauhi Handika karena ia ingin sekali bersamanya dan asal
kamu ketahui aku juga telah di beritahu dengan kakaknya Lila bahwa Lila mengidap penyakit
aneh dan dari situ juda saya menerima Lila. Sebelum Lila berangkat ke singapura ia ingin
meminta maaf pada Rara dan memintaku untuk kembali pada Rara dan menjalin hubungan
lebih dari teman, Rara merasa senang dan menerima semua ini dan Handika mulai belajar
menjaga cinta dengan segenap kelembutan yang ia punya.

B. KOMENTAR
Novel ini menggunakan bahasa yang mudah di mengerti,ceritanya menarik sehingga
membuat saya ingin mengetahui akhir dari novel ini serta menceritakan tentang
percintaan anak remaja.
C. SARAN
Sebaiknya dalam novel ini di beri gambar agar pembaca lebih menarik untuk
membacanya dan tidak membuat embasa bosan.
cover
Similarly, we can describe the film and novel of the subject of the review, thank you to the
teacher and accepted the guidelines for the help of friends of course there are many
shortcomings and weaknesses, because they lack knowledge.

Many authors hope readers give constructive criticism and suggestions to the author for this
review.Semoga perfectly useful for writers in particular are also dear readers in general.
penutup
Demikian pula, kita dapat menggambarkan film dan novel dari subjek review, terima kasih
kepada guru dan diterima pedoman untuk bantuan teman-teman tentu saja ada banyak
kekurangan dan kelemahan, karena mereka kurang memiliki pengetahuan.

Banyak penulis berharap para pembaca memberikan kritik konstruktif dan saran kepada
penulis untuk review.Semoga sempurna berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.

You might also like