You are on page 1of 12

Implementasi Penataan Ruang Terbuka Hijau Pada Taman di Kota Magelang

Berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
1)
Rina Sulistya Puspasari, 2)Hartuti Purnaweni, 3)Aloysius Rengga
1)
FISIP-Jurusan Administrasi Publik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof.Soedarto, SH Tembalang 12693, Semarang
Email: rinsulpus@yahoo.com
2)3)
Dosen Fakultas ISIP-Jurusan Administrasi Publik, UNDIP
Email: hartutipurnaweni@gmail.com ,

Abstract
With the new city branding of Magelang as A City of Million Flowers, the Local
Goverment of Magelang tries to beautify the landscape and appearance of the city through
the arrangement of the parks in Magelang City. The long term purpose of the city branding
program is increasing the ratio of Open Green Space to make Magelang a beautiful ecocity.
Another purpose of the park arrangement program is to fulfill the mandate in Law Number
26 Year 2007 about Spatial Planning that open green space area minimum has to be 30%.
Magelang Municipal Goverment formed Local Regulation Number 1 Year 2014 about Open
Green Space Planning to support the open green space arrangement of park in Magelang
City. The purpose of this study is to analyse and describe the implementation of open green
space arrangement in Magelang city park according to Local Regulatin Number 1 Year 2014
about Open Green Space Planning. This reseach is qualitative descriptive.
The result of this reasearch shows that the implementation of Open Green Space
Planning of the park in Magelang City consist of planning, utilizing and controling. There
are factors that hamper the implementation, the factors are the limited space of Magelang
City, the lack of support and participation from the society shown from many action of thief,
park destruction, and vandalism. Proposed recommendation to the Magelang Municipal
Goverment is to increase the society participation by providing place in which the society can
express their aspiration from discussion forum, mass media, or Website that could be
accessed by society, as well as forming an exclusive group that supports of city branding
program of A City of Million Flowers .
Keyword: Implementation, Open Green Space, Spatial Planning, City Park

LATAR BELAKANG dipertahankan keberadaannya, karena


A. Pendahuluan memiliki manfaat yang baik.
Dalam Perda Nomor 1 Tahun 2014 Menurut Rochim dan Syahbana dalam
Kota Magelang tentang Penataan Ruang Penetapan Fungsi dan Kesesuaian
Terbuka Hijau dijelaskan pengertian Ruang Vegetasi pada Taman Publik sebagai Ruang
Terbuka Hijau yang merupakan elemen Terbuka Hijau (2013:317) menurunnya
fisik yang menyatupadukan tata bangunan kuantitas dan kualitas ruang terbuka di
dengan lingkungan, termasuk mengisi perkotaan, baik berupa ruang terbuka hijau
ruang antar bangunan sehingga tercipta maupun ruang terbuka non hijau telah
suatu lingkungan binaan yang lebih mengakibatkan menurunnya kualitas
fungsional, berkualitas, dan lebih layak lingkungan perkotaan, seperti sering
dihuni. Ruang terbuka hijau merupakan terjadinya banjir di perkotaan, tingginya
salah satu ekosistem yang perlu polusi udara, meningkatnya kerawanan
sosial, serta menurunnya produktivitas
1
masyarakat akibat stres karena terbatasnya pula mempertahankan vitalitas budaya serta
ruang publik yang tersedia untuk interaksi keserasian lingkungan.
sosial. Upaya Pemerintah Kota Magelang
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 menjadikan Kota Magelang menuju Eco
tentang Penataan Ruang menetapkan City yang indah selain untuk menambah
proporsi RTH pada wilayah kota paling kualitas lingkungan hidup dan
sedikit 30% dari luas wilayah kota dan perekonomian Kota Magelang, juga
untuk RTH publik paling sedikit 20% dari menciptakan gaya hidup masyarakat Kota
luas wilayah. Hal tersebut merupakan upaya Magelang agar lebih berpartisipasi dalam
untuk meningkatkan pengelolaan Sumber menjaga dan turut menciptakan kelestarian
Daya Alam secara bijaksana, berdaya guna, lingkungan.
dan berhasil guna. Tahapan Kota Sejuta Bunga yang terdiri
Dalam memenuhi layanan bagi para dari 5 tahapan dimulai dari tahun 2011
pengguna jasa di Kota Magelang perlu hingga 2015. Kelima tahapan sebagaimana
adanya dukungan lingkungan yang indah, ditunjukan pada Tabel 1.1, sebagai berikut:
bersih, nyaman, dan tertib. Pemerintah Kota
Magelang dituntut untuk memberikan Tabel 1.1
kemajuan nyata pada setiap tahap Tahapan Menuju Kota Sejuta Bunga
pembangunan, termasuk dalam perencanaan Tahun Tahapan
fisik wajah penampilan kota, sehingga 2011 Tahap Persiapan
muncul gagasan untuk mewujudkan
Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. 2012 Tahap Pencanangan
Munculnya gagasan menjadikan Kota 2013 Tahap Menata dan Berhias
Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga
mengingat sejarah kota tersebut sejak jaman 2014 Tahap Berkesan
kolonial dikenal sebagai Tuin Van Java 2015 Tahap Menarik (magnitude)
yang berarti kebun atau tamannya Pulau
Sumber : Pemerintah Kota Magelang, 2011
Jawa. Konsep Kota Magelang sebagai Kota
Sejuta Bunga merupakan upaya untuk
Tahapan menuju Kota Sejuta
membangun kembali Tuin Van Java
Bunga pada tahun 2011 merupakan tahap
(Pemerintah Kota Magelang, 2011).
persiapan dengan melakukan kajian dan
Pengenalan brand Kota Magelang
sosialisasi awal Kota Sejuta Bunga
sebagai Kota Sejuta Bunga terdiri dari
dengan merencanakan upaya pembenahan
beberapa tahapan. Dalam Kajian Kota
wajah dan fisik Kota Magelang, salah
Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga
satunya melalui Penataan taman-taman
tujuan jangka panjang dari Kota Sejuta
Kota Magelang.
Bunga adalah menambah rasio RTH kota
Tahun 2012 merupakan tahap
menuju Eco City yang indah (Pemerintah
pencanangan brand Magelang menuju
Kota Magelang, 2011). Konsep Eco City
Kota Sejuta Bunga. Pada tahap ini mulai
adalah konsep yang diterapkan oleh sebuah
dilakukan pembenahan wajah dan fisik
kota yang ramah lingkungan dan juga untuk
Kota Magelang dengan beberapa arahan
menjadi kota yang berkelanjutan
programnya berupa penataan dan
(Pemerintah Kota Magelang, 2011).
pembangunan taman Kota Magelang, dan
Budihardjo (2009:11) menjelaskan
optimalisasi lahan RTH Taman di lingkup
bahwa kota yang berkelanjutan adalah suatu
instansional.
daerah perkotaan yang mampu
Memasuki tahun 2015 merupakan
berkompetisi secara sukses dalam
Tahap Menarik (Magnitude) yang
pertarungan ekonomi global dan mampu
merupakan tahap dimana semua tahap kota
sejuta bunga seharusnya sudah berjalan dan
2
mampu menarik Investor dan masyarakat di 1. Untuk menganalisis implementasi
Kota Magelang dengan slogan AYO KE penataan ruang terbuka hijau pada taman
MAGELANG, yang dikemas dengan di Kota Magelang berdasarkan Perda
konsep Magelang Kota Sejuta Bunga. Salah Nomor 1 Tahun 2014 tentang penataan
satu strategi untuk meningkatkan nilai ruang terbuka hijau.
estetika Kota Magelang sebagai kota bunga 2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang
melalui penataan taman-taman Kota mempengaruhi implementasi penataan
Magelang (Pemerintah Kota Magelang, ruang terbuka hijau pada taman di Kota
2011). Magelang berdasarkan Perda Nomor 1
Dalam upayanya memperkenalkan Tahun 2014 tentang penataan ruang
brand baru sebagai Kota Sejuta Bunga terbuka hijau.
ternyata Kota Magelang belum mampu C. Teori
memenuhi persyaratan terkait amanah C.1 Implementasi
dalam Undang- Undang nomor 26 tahun Barnadine R. Wijaya dan Susilo Supardo
2007 tentang Penataan Ruang, yaitu untuk (Pasolong, 2010:57), mengatakan bahwa
Ruang Terbuka Hijau minimal 30% dari implementasi adalah proses
luas daerah. Selain itu tantangan lainnya mentransformasikan suatu rencana ke
adalah nilai estetika yang dimiliki Kota dalam praktik.
Magelang untuk mendukung Kota C.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi
Magelang menjadi Kota Sejuta Bunga. Implementasi
Mengingat image sebagai kota bunga yang Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A.
bersih, indah, tertib, dan nyaman dengan Sabatier dalam Subarsono (2005:94)
ikon utama bunga masih dinilai kurang. disebutkan bahwa ada tiga kelompok
Lalu bagaimanakah upaya Pemerintah Kota variabel yang mempengaruhi keberhasilan
Magelang dalam upaya memenuhi implementasi yaitu karakteristik masalah,
kebutuhan Ruang Terbuka Hijau sekaligus karakteristik kebijakan / undang-undang,
penataan kota bunga yang diharapkan ? dan variabel lingkungan.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun C.3 Penataan Ruang
2014 tentang Penataan Ruang Terbuka Berdasarkan Undang- Undang Nomor 26
Hijau, menjadi acuan dan landasan bagi Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
para implementor dalam upayanya dijelaskan bahwa Penataan Ruang adalah
memenuhi kebutuhan Ruang Terbuka suatu sistem proses yang meliputi
Hijau, sebagaimana lanjutan dari Peraturan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Sedangkan tata ruang itu sendiri merupakan
Dalam Peraturan Daerah Nomor 1 wujud struktural dan pola pemanfaatan
Tahun 2014, dijelaskan bahwa penataan ruang. Penataan ruang yang berkelanjutan
ruang terdiri dari 3 kegiatan yaitu adalah perencanaan, pemanfaatan dan
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang dengan melarutkan
pengendalian. Perencanaan merupakan aspek lingkungan dalam pertimbangannya.
rencana yang dibuat dalam upaya untuk D. Metode
memenuhi target RTH sebesar 30 persen. D.1 Jenis Penelitian
Pemanfaatan penataan ruang terdiri dari Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pembangunan baru, dan pemeliharaan deskriptif dengan menggunakan pendekatan
ruang tebuka hijau. Pengendalian RTH kualitatif.
meliputi kegiatan perizinan, pemantauan, D.2 Situs Penelitian
insentif dan disinsentif, serta sanksi. Situs penelitian merupakan lokasi atau
wilayah dimana penelitian akan
B. Tujuan Penelitian dilaksanakan. Lokasi atau wilayah yang
3
diambil adalah Badan Perencanaan A. Implementasi Penataan Ruang
Pembangunan Daerah Kota Magelang, Terbuka Hijau pada Taman di Kota
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Magelang
Kota Kota Magelang, Kantor Lingkungan Pelaksanaan Penataan RTH Taman
Hidup Kota Magelang, RTH taman yang di Kota Magelang berlandaskan pada
ada di Kota Magelang, dan Taman Kehati Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014
serta Kampung Organik yang ada di Kota tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau.
Magelang. Perda Nomor 1 Tahun 2014 dibuat karena
D.3 Subjek Penelitian belum ada produk kebijakan daerah yang
Subjek penelitian yang pertama dan juga khusus dan spesifik dalam menangani
merupakan informan utama yaitu Kepala permasalahan RTH, Pelaksanaan Penataan
Bidang Fisik dan Prasarana, Bappeda Kota RTH sebelumnya masih mengacu pada
Magelang. Subjek penelitian berikutnya Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang
adalah Kepala Dinas Kebersihan, Rencana Tata Ruang dan Wilayah.
Pertamanan, dan Tata Kota, Kota Penataan RTH taman terkait dengan adanya
Magelang, staf pertamanan yang bertugas branding city terbaru pada Kota Magelang
menjaga Taman Atria Kota Magelang, sebagai Kota Sejuta Bunga, sehingga
Kepala Kantor Lingkungan Hidup, dan Pemerintah Kota Magelang berupaya
masyarakat Kota Magelang. meningkatkan penampilan kota yang lebih
D.4 Jenis Data menarik melalui Penataan Taman Kota
Jenis- jenis data yang digunakan dalam yang sudah dilakukan sejak tahun 2012.
penelitian ini adalah data primer dan data Tujuan branding city Kota Magelang
sekunder yang terdiri dari kata-kata dan sebagai Kota Sejuta Bunga adalah untuk
tindakan, sumber tertulis, foto, dan data menciptakan Kota Magelang sebagai Kota
statistik. Jasa yang dikemas dalam tampilan yang
D.5 Sumber Data menarik yaitu bersih, indah, nyaman, dan
Data primer adalah data yang diperoleh tertata. Adapun implementasi Penataan
secara langsung dalam penelitian di Ruang Terbuka Hijau pada Taman di Kota
lapangan yang berupa hasil wawancara, dan Magelang terdiri dari:
observasi. Data sekunder merupakan data
yang berasal dari, instansi, lembaga, badan, 1. Perencanaan
dinas atau departemen yang berupa Perencanaan Penataan RTH di Kota
peraturan perundang-undangan, keputusan Magelang berorientasi pada pencapaian
pemerintah, monografi, dan berbagai data jangka pendek dan jangka panjang. Pada
yang berkaitan dengan penelitian. pencapaian jangka pendek pemerintah
D.6 Teknik Pengumpulan Data berupaya untuk mencapai luasan RTH Kota
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi Magelang sebesar 30% dari luas wilayah,
instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. selain itu melalui Penataan RTH Taman
Teknik Pengumpulan data menggunakan berupaya untuk menambah nilai estetika
triangulasi data, yang dilakukan dengan Kota Magelang menjadi Kota Sejuta
menggabungkan antara wawancara, Bunga. Perencanaan Penataan RTH yang
observasi, dokumentasi dan studi pustaka. berorientasi pada pencapaian jangka
D.7 Kualitas Data panjang sesuai dengan Kajian Kota
Pada penelitian ini digunakan teknik Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga
triangulasi, yaitu triangulasi sumber, dan adalah menambah rasio RTH Kota
triangulasi teknik. Magelang menuju Eco City yang indah,
yang diharapkan tidak hanya menambah
HASIL DAN PEMBAHASAN rasio luasan RTH saja namum seluruh
lapisan masyarakat turut berpartisipasi
4
dalam mewujudkan Kota Magelang sebagai masyarakat Kota Magelang. Dinas teknis
Eco City yang indah. Terdapat beberapa yang menjadi leading sector dalam
beberapa komponen penting dalam melaksanakan Penataan RTH Taman di
Perencanaan Pembangunan RTH Kota Kota Magelang adalah Dinas Kebersihan
Magelang, sebagai berikut : Pertamanan dan Tata Kota, Kota
a. Lokasi : Lokasi yang dipilih berada di Magelang. Sejauh ini komitmen yang
sepanjang jalan protokol agar dapat diberikan oleh DKPT dalam
dilihat para pengguna jalan yg melewati menjalankan program Penataan RTH
Kota Magelang. Lokasi taman- taman di Taman sudah cukup baik. Hal tersebut
Kota Magelang berada di jalur utama dilihat dari upaya dan inovasi yang
yang menghubungkan antara Kota dilakukan DKPT dalam menyelesaikan
Semarang dan Yogyakarta. permasalahan Penataan RTH. Selain itu
b. Target pencapaian luas : Terdapat 2 program yang dijalankan juga mampu
target dalam Penataan RTH yaitu target mencapai target yang diharapkan
kuantitas dan target kualitas. Target 2. Pemanfaatan
kuantitas merupakan target pencapaian Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
luas RTH sebesar 30% dari luas wilayah, Taman yang ada di Kota Magelang adalah
sedangkan target kualitas berupa target upaya mewujudkan Kota Sejuta Bunga
estetika untuk membentuk RTH Kota bagi kepentingan masyarakat Kota
Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Magelang. Taman di Kota Magelang
Target pencapaian luas RTH dibuat menarik untuk memberikan
berdasarkan arahan luasan RTH yang lingkungan yang nyaman bagi masyarakat
ada pada Perda Nomor 4 Tahun 2012 serta untuk menarik para investor dan
tentang Rencana Tata Ruang dan wisatawan, sehingga dapat membantu
Wilayah.Persentase luas RTH Kota mendorong Kota Magelang menjadi Kota
Magelang baru sekitar 17,28% dari luas Jasa dan mampu meningkatkam APBD
wilayah. Penambahan luas RTH pada Kota Magelang. Kegiatan Pemanfaatan
tahun 2015 baru sekitar 0,3% dari luas RTH Taman yang dilakukan oleh DKPT,
wilayah. terdiri dari :
c. Kebutuhan biaya : Dalam pendanaan a. Pembangunan baru : Program
Penataan RTH Kota Magelang berasal Penataan RTH di Kota Magelang
dari APBD Kota Magelang, APBD tercantum dalam dokumen pelaksanaan
Provinsi, dan APBN. Dana berasal dari anggaran. Program tersebut berupa
APBD Provinsi persentasenya sangat pengelolaan RTH di Kota Magelang
kecil sekitar 0,1%, Dana terbesar berasal dengan beberapa kegiatan namun
dari DAU APBD Kota Magelang. kegiatan terpenting adalah program
Anggaran untuk Penataan RTH Taman pemeliharaan RTH dan Pembangunan
pertahunnya sekitar 2 milyar rupiah. Baru. Untuk program pemeliharaan RTH
Alokasi dana penataan taman pada tahun bertujuan untuk memelihara RTH yang
2014 sebesar 2,99 milyar, sedangkan sudah ada sedangkan untuk
pada triwulan pertama tahun 2015 Pembangunan Baru setiap tahun selalu
sebesar 95 juta. ada dengan tujuan untuk menata RTH
d. Agen pelaksana : Pihakpihak yang inovasi.
terlibat dalam Penataan RTH Kota Pembangunan baru pada taman
Magelang terdiri dari beberapa institusi Kota Magelang di tahun 2014 berada
yaitu Bappeda, Dinas Kebersihan pada gerbang utama sebelah utara Kota
Pertamanan dan Tata Kota, Kantor Magelang, Taman Tanggul Kali Kota,
Lingkungan Hidup, seluruh SKPD Kota Taman Lansia, dan taman di kawasan
Magelang, pihak swasta, dan juga Shoping. Konsep yang digunakan untuk
5
Penataan Taman yaitu konsep gerbang Ruang Terbuka Hijau. Untuk ijin
dan display untuk taman kota jalur penggunaan taman tercantum dalam
utama kota, konsep median dan Perda Nomor 18 Tahun 2011 tentang
pengarah pada taman kota jalur Retribusi Jasa Usaha. Namun tidak
pendukung, dan konsep rekreatif pada semua taman tercantum dalam perda
taman kota yang berfungsi sebagai ruang tersebut, hanya Taman Aloon-Aloon
publik kota. Pembangunan Taman yang dan Taman Kwarasan saja. Dalam ijin
dilakukan pada tahun 2015 berupa alih fungsi lahan terdapat 2 jenis
Taman Atria, dan taman di depan SMPN berdasarkan fungsi penggunaannya,
13. Pembangunan baru yang dilakukan yaitu untuk tempat tinggal dan untuk
DKPT tersebut bersifat intensifikasi, mendirikan usaha. Izin alih fungsi
yaitu hanya menata serta memperindah lahan untuk mendirikan usaha
lahan taman yang ada. berkaitan dengan ijin prinsip yang
b. Pemeliharaan : Kegiatan pemeliharaan dikeluarkan oleh Bappeda. Namun
taman-taman Kota magelang dilakukan sampai saat ini belum terdapat SOP
oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan atau Standart Operational Procedure
Tata Kota Kota Magelang. Kegiatan yang mengatur tentang Ijin Prinsip.
pemeliharaan taman terdiri dari beberapa b. Pemantauan : Pemantauan merupakan
kegiatan dibagi menjadi beberapa divisi monitoring kegiatan yang dilakukan
dan zonasi. Pemeliharaan taman terdiri oleh Bappeda. Monitoring kegiatan
dari pendangiran, penyulaman, yang dilakukan oleh Bappeda secara
penanaman, pemangkasan rumput, menyeluruh pada SKPD bertujuan
pemangkasan pohon, pemupukan, untuk mengetahui sampai sejauh mana
penggatian taman, untuk semua taman. capaian kinerja yang didapatkan,
DKPT memiliki 7 divisi, dibagi untuk sehingga nantinya dapat dijadikan
tiap-tiap zonasi. Tujuh divisi tersebut referensi untuk rencana kegiatan
terdiri dari 2 divisi pemeliharaan sistem ditahun selanjutnya. Pemantauan atau
zonasi, 2 divisi perawatan pohon, 2 penjagaan pada taman-taman di Kota
divisi penyiraman mobile, 1 divisi Magelang dilakukan oleh staf taman
pemupukan. dari DKPT. Namun pemantauan belum
Sistem pemeliharaan dengan Zonasi dilakukan selama 24 jam.
dan Divisi. Divisi Taman dibagi menjadi c. Insentif dan disinsentif : Disa Dwi
2 zona taman, dengan 2 mandor, masing- dan Cecep Kamiluddin (2012:24)
masing menggunakan 1L300 dan 1 menjelaskan Insentif dan Disinsentif
Hilux, dengan membawa 5 kru. Tenaga diberikan dengan tetap menghormati
standby berada di taman-taman display hak masyarakat. Insentif dan disinsentif
tertentu yaitu taman Depan Hotel Atria, dapat diberikan oleh :
Sudirman, Shooping, Monumen Tidar, 1. Pemerintah kepada Pemerintah
Badaan Barat dan Timur, RSJ, Taman Daerah
Lansia, Sekretariat Daerah, dan Aloon- 2. Pemerintah Daerah kepada
aloon. Pemerintah Daerah lainnya.
3. Pemerintah kepada masyarakat.
3. Pengendalian Kota Magelang mendapatkan insentif
Pengendalian dalam Penataan Ruang oleh Pemerintah Pusat melalui kegiatan
Terbuka Hijau Kota Magelang terdiri dari : Kampung Organik yang memiliki
a. Perizinan : Perizinan berkaitan dengan sinergitas dengan kegiatan Penataan
prosedur dan syarat untuk RTH. Insentif yang diterima berupa
menggunakan Ruang Terbuka Hijau uang tunai yang kemudian diwujudkan
dan penggunaan alih fungsi lahan dalam bentuk program kegiatan.
6
Sedangkan insentif yang diberikan fasilitas yang tersedia untuk melaksanakan
kepada maysarakat melalui kegiatan Penataan RTH Taman di Kota Magelang
Lomba Taman di setiap kelurahan yang tidak menjadi kendala, karena memang
pemenangnya akan mendapatkan uang Pemerintah Kota Magelang menyediakan
tunai. dengan baik. Namun untuk SDM yang ada,
d. Sanksi : Berdasarkan Perda Nomor 1 yaitu tenaga kerja pada DKPT dirasa masih
Tahun 2014 tentang Penataan Ruang kurang secara kuantitas, mengingat jumlah
sanksi yang diberikan dalam bentuk, taman yang ada di Kota Magelang dengan
teguran atau peringatan, penghentian jumlah tanaga kerja taman tidak seimbang.
kegiatan, dan pengembalian RTH Namun DKPT menangani permasalahan
sesuai kondisi semula. Namun, karena tersebut dengan mengupayakan manajemen
penjagaan dan pemantauan taman tidak sebaik mungkin. DKPT menggunakan
dilakukan selama 24 jam maka sistem zona dan divisi dimana wilayah Kota
penjagaan keamanan belum maksimal, Magelang dibagi menjadi beberapa zona
sehingga cukup sulit untuk menangkap wilayah, dan pekerja dibagi menjadi
pelaku perusakan dan pencurian pada beberapa divisi sesuai dengan tugasnya.
taman. DKPT juga menyediakan tenaga mobile dan
B. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi tenaga standby sehingga kekurangan
Implementasi Penataan Ruang jumlah tenaga dapat disiasati untuk
Terbuka Hijau pada Taman di Kota menghasilkan kinerja yang efisien dan
Magelang efektif.
Tingkat kesulitan yang dihadapi pada
Untuk mengetahui faktor-faktor yang luasan lahan dalam Implementasi Penataan
mempengaruhi implementasi Penataan RTH Taman di Kota Magelang adalah
Ruang Terbuka Hijau Taman di Kota keterbatasan luas dan ketersediaan Ruang
Magelang berpedoman pada teori Terbuka Hijau di Kota Magelang,
implementasi dari Daniel A. Mazmanian & mengingat luas Kota Magelang yang kecil
Paul A. Sabatier. Teori implementasi dari hanya sekitar 18,12 Km2. Namun tantangan
Daniel A. Mazmanian & Paul A. Sabatier tersebut dihadapi oleh Pemerintah Kota
merupakan model implementasi yang Magelang dengan beberapa inovasi
bersifat campuran antara bottom-up and teknologi, diantaranya adalah pembuatan
top-down. Dalam faktor-faktor yang Vertical Garden, membuka kerjasama
mempengaruhi Implementasi Penataan dengan pihak swasta, mengintensifkan
RTH Taman di Kota Magelang beberapa inventarisasi aset-aset pemerintahan, dan
kriteria yang digunakan adalah sumber juga dukungan dari masyarakat dengan
daya, akses keterlibatan masyarakat dan membuat Kampung Organik.
pihak swasta, dukungan dan keterkaitan
berbagai institusi, dan dukungan 2. Akses Keterlibatan Pihak Swasta
masyarakat. dan Masyarakat
1. Sumber Daya Pemerintah Kota Magelang juga
Sumber daya yang dimaksudkan memberikan akses keterlibatan pada
dalam Implementasi Penataan RTH Taman masyarakat dan juga pihak swasta yang ada
di Kota Magelang meliputi sumber daya di Kota Magelang, untuk terlibat dalam
finansial, sumber daya manusia, dan Implementasi Penataan RTH Taman di Kota
fasilitas yang mendukung. Terdapat dua Magelang. Keterlibatan Masyarakat Kota
sumber daya lain yang menjadi faktor Magelang melalui kegiatan Lomba Taman
temuan yang mempengaruhi implementasi yang diselenggarakan tiap tahunnya oleh
penataan RTH taman, berupa luasan lahan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata
dan inovasi teknologi. Anggaran dan juga Kota. Masyarakat di harapkan mampu turut
7
terlibat dalam menata dan memelihara Masyarakat Kota Magelang. Tindakan itu
taman-taman yang ada di setiap kelurahan. berupa perusakan, pencurian, dan aksi
Akses keterlibatan dari pihak swasta melalui vandalisme pada fasilitas yang ada di Taman
kegiatan CSR atau Cooperation Social Kota Magelang.
Responsibility. Melalui CSR beberapa pihak Dalam menangani permasalahan tersebut
swasta yang ada di Kota Magelang Pemerintah Kota Magelang melakukan
menyumbangkan pot-pot dan tanaman selain upaya prefentif dan represif. Upaya
itu juga membuat taman untuk menambah preventif berupa sosialisai taman dan juga
persentase RTH. Pihak swasta yang terlibat lomba taman yang diadakan di setiap
adalah Senopati Residence, Bank Jateng, kelurahan Kota Magelang. Selain itu di
Bank BRI, APH Tour and Travel. Adanya lingkungan sekolah untuk menciptakan
akses yang terbuka bagi masyarakat dan kepedulian pada lingkungan Kantor
pihak swasta menjadi salah satu faktor yang Lingkungan Hidup membuat Taman Kehati.
mendorong keberhasilan implementasi Sedangkan upaya represif dengan
Penataan RTH Taman. memberikan sanksi kepada para pelaku.
3. Dukungan dan Keterkaitan Berbagai Dukungan masyarakat yang dinilai masih
Institusi kurang menjadi salah satu faktor yang
Terdapat beberapa institusi yang menghambat keberhasilan implementasi
terlibat, baik secara langsung maupun tidak Penataan RTH Taman di Kota Magelang.
langsung. Untuk institusi yang terlibat
secara langsung adalah Kantor Lingkungan PENUTUP
Hidup. Keterlibatan KLH melalui A. Simpulan
pembuatan Taman Kehati di sekolah- Tantangan Pemerintah Kota Magelang
sekolah Kota Magelang. Selain itu institusi dalam Penataan RTH di Kota Magelang
yang terlibat secara langsung adalah Dinas adalah mencapai luas RTH 30% dari luas
Pertanian Peternakan, dan Periakanan yang wilayah, mencapai nilai estetika untuk
membuat pengadaan taman berupa taman di mendukung Kota Sejuta Bunga, dan
Gunung Tidar. Taman Gunung Tidar menciptakan dukungan & partisipasi dari
menjadi salah satu taman andalan Kota masyarakat Kota Magelang. Implementasi
Sejuta Bunga. Sedangkan dengan adanya Penataan RTH pada Taman di Kota
program Magelang Kota Sejuta Bunga Magelang berdasarkan Perda Nomor 1
Pemerintah Kota Magelang memerintahkan Tahun 2014 terdiri dari :
seluruh SKPD untuk mengintensifkan 1. Perencanaan Penataan RTH Taman di
inventarisasi aset-aset dengan membuat Kota Magelang sudah baik, karena
taman pada setiap kantor SKPD, sehingga selain berorientasi pada pencapaian
secara tidak langsung seluruh SKDP ikut jangka pendek juga harus berorientasi
terlibat dalam melakukan Penataan RTH pada pencapaian tujuan ideal berjangka
Taman di Kota Magelang. Faktor dukungan panjang.Perencanaan orientasi pada
dan keterkaitan berbagai institusi menjadi jangka panjang dan jangka pendek.
salah satu faktor pendorong keberhasilan. Pada jangka panjang berkaitan dengan
4. Dukungan masyarakat Kota Sejuta Bunga yaitu menuju
Dukungan masyarakat menjadi faktor EcoCity yang Indah. Terbukti dengan
yang penting dari keberhasilan program perubahan lanskap Kota Magelang
Penataan RTH Taman di Kota Magelang, menjadi semakin menarik. Sedangkan
namun dukungan yang ada belum maksimal jangka pendek untuk memenuhi
diberikan oleh seluruh Masyarakat Kota kebutuhan RTH seluas 30% dan
Magelang. Pada kenyataannya masih sering menciptakan nilai estetika Kota
ditemui tindakan-tindakan yang tidak Magelang. namun luasan baru
bertanggung jawab, yang dilakukan oleh mencapai 17,28%.
8
2. Pemanfaatan berupa pembangunan standar pencapaian yang jelas.
baru dan pemeliharaan. Pembangunan Seharusnya dibuat suatu desain
taman dibuat untuk mempercantik khusus dan tanaman khusus pada
lanskap kota guna mendukung Kota taman Kota Magelang yang nantinya
Sejuta Bunga, dan pemeliharaan akan menjadikan ciri khas Kota
menggunakan sistim zona dan divisi. Sejuta Bunga.
3. Pengendalian berupaya untuk c. Kebutuhan Biaya : Kebutuhan biaya
mengendalikan proses implementasi yang mencukupi harus dibarengi
agar sesuai dengan tujuan dan dengan pengawasan yang baik untuk
menghindari adanya pelanggaran. mencegah terjadinya penyalahgunaan.
Pengendalian berupa perizinan, Peningkatan pengawasan dapat
pemantauan, insentif &disinsentif, dan melalui tranparansi penggunaan
sanksi. anggaran yang jelas dan terbuka.
Sehingga penggunaan anggaran dapat
Faktor-faktor yang merupakan faktor diakses oleh seluruh lapisan dan dapat
pendukung keberhasilan implementasi dipertanggung jawabkan.
adalah akses keterlibatan pihak swasta dan d. Agen Pelaksana : Pihak yang ada
masyarakat, serta dukungan dan keterkaitan dalam pelaksanaan Penataan RTH
berbagai institusi. Faktor-faktor yang Taman di Kota Magelang pastinya
menjadi penghambat keberhasilan memiliki keterkaitan dan juga
implementasi adalah dukungan dari kompetensi yang baik. Dalam
masyarakat. Adapun faktor-faktor yang pembagian dan penentuan tugas bagi
menjadi pendukung sekaligus penghambat para agen pelaksana harus jelas dan
adalah sumber daya. Sumber daya berupa sesuai dengan wewenannya, jangan
sumber daya finansial, sarana, dan inovasi sampai menimbulkan overlaping atau
teknologi menjadi faktor yang mendukung, tumpang tindih tugas dan wewenang.
sedangkan sumber daya manusia, luasan B. Pemanfaatan
lahan menjadi faktor yang menghambat a. Pembangunan Baru : Pembangunan
keberhasilan. taman Kota Magelang diharapkan
menjadi icon Kota Magelang sebagai
B. Rekomendasi
Kota Sejuta Bunga yang bisa dikenal
1. Implementasi Penataan RTH pada
oleh seluruh masyarakat Indonesia
Taman di Kota Magelang
dengan keindahan penataan kotanya.
A. Perencanaan
Selain melakukan upaya pembangunan
a. Lokasi : Lokasi taman yang berada di
wajah dan lanskap Kota Magelang,
jalur utama Kota Magelang jangan
Pemerintah Kota Magelang juga harus
sampai mengganggu lalu lintas.
gencar melakukan promosi tentang
Pengguna taman harus diberikan
branding Kota Sejuta Bunga. Dalam
fasilitas umum yang baik seperti
upaya mengenalkan Kota Sejuta
lahan parkir, tempat sampah, kamar
Bunga, Pemerintah Kota Magelang
kecil, dan lain lain agar tidak
dapat bekerja sama dengan media masa
menggangu kenyamanan pengguna
sebagai sarana sosialisasi kepada
jalan utama.
seluruh lapisan masyarakat.
b. Target Pencapaian Luas : Dalam
b. Pemeliharaan : Pemeliharaan taman
target kuantitas untuk menambah
Kota Magelang juga harus mendapat
capaian luas RTH, Pemerintah Kota
dukungan dari masyarakat sekitar.
Magelang harus tetap
Pemerintah Kota Magelang seharusnya
mempertahankan kerjasama dengan
mengajak warganya untuk turut
pihak swasta. Sedangkan dalam
memelihara dan menjaga lingkungan
pencapaian target estetika belum ada
9
taman di Kota Magelang. Upaya jera agar tidak mengulangi
persuasif tersebut dapat berupa perbuatannya lagi. Misalnya bagi para
kampanye tentang pemeliharaan taman pelaku perusakan atau pencurian taman
pada masyarakat, dan juga papan akan dipajang foto dan data diri pada
himbauan untuk menjaga lingkungan di Website khusus, sehingga akan
setiap taman Kota Magelang. memberikan pelajaran secara nilai dan
C. Pengendalian norma yaitu rasa malu. Selain itu aksi
A. Perizinan : Pemerintah Kota Magelang perusakan dan vandalisme pada taman
seharusnya lebih selektif memberikan di Kota Magelang notabene berasal dari
izin alih fungsi lahan bagi pihak para pelajar atau pemuda yang tidak
swasta. SOP terkait ijin prinsip yang bertanggung jawab, perlu diberikan
berkaitan dengan ijin mendirikan pelajaran mengenai kedisiplinan.
bangunan guna kepentingan usaha yang Akademi Militer yang terletak di Kota
nantinya lahan tersebut dialihfungsikan Magelang bisa menjadi salah satu
harus segera dibuat dengan baik. peluang untuk menjalin kerjasama
Adanya SOP yang jelas akan dalam memberikan pendidikan
menghindari tindakan pelanggaran dan kedisiplinan bagi para pelaku usia
upaya pemenuhan kepentingan bagi pelajar, seperti pelatihan semi militer.
pihak tertentu saja. 2. Faktor faktor yang mempengaruhi
B. Pemantauan : Penataan RTH berkaitan A. Sumber Daya
dengan perencanaan jangka menengah Pada keterbatasan jumlah Sumber
yaitu 5 tahun sehingga, Bappeda harus Daya Manusia, Dinas Kebersihan
melakukan monitoring harus dilakukan Pertamanan dan Tata Kota sudah mampu
secara rutin, misalnya dilakukan menanganganinya dengan manajemen
penilaian persemester atau perbulan. yang baik yaitu dengan membagi tenaga
Penjagaan taman tidak dapat dilakukan kerja kedalam sistem Zona dan Divisi.
selama 24 jam, sehingga dapat Namun selain memanfaaatkan untuk
digunakan bantuan teknologi yaitu mengefektivitaskan waktu dan tempat, para
cctv. Namun Pemerintah Kota sumber daya manusia juga harus diberikan
Magelang harus menyiapkan dana lebih pelatihan untuk meningkatkan skill dan
untuk pemasangan cctv, dan juga keterampilan dalam menata dan
penyedian tenaga yang mampu memelihara taman-taman di Kota
mengoperasikan tekhnologi tersebut. Magelang. Para pekerja dapat diberikan
C. Insentif dan Disinsentif : Insentif pengetahuan dan ketrampilan dalam
seharusnya juga diberikan kepada dinas budidaya dan pemeliharaan tanaman hias
teknis pelaksana apabila mampu melalui seminar, atau pelatihan dengan
mencapai target yang diharapkan, mengundang orang-orang yang ahli dalam
misalnya dengan pemberian bonus bidangnya.
anggaran. Agar dapat meningkatkan Dalam menangani permasalahan
motivasi dan juga kinerja. Selain itu keterbatasan luasan lahan, Pemerintah Kota
insentif juga dapat diberikan oleh Magelang harus lebih meningkatkan
Pemerintah Kota Magelang kepada pemanfaatan lahan yang ada, dengan cara
masyarakat, misalnya apabila ada intensifikasi dan ekstensifikasi lahan milik
masyarakat mampu mencegah tindakan pemerintah kota yang ada. Sebagai contoh
perusakan dan menemukan inovasi pembuatan Taman Atria yang sebelumnya
pengembangan penataan taman akan merupakan lahan bekas SPBU yang sudah
mendapatkan reward. tidak terpakai. Pemanfaatan lahan
D. Sanksi : Sanksi yang diberikan pada sementara ini perlu ditingkatkan.
pelaku harus mampu memberikan efek
10
Inovasi yang dilakukan Pemerintah yang diadakan di lingkungan masyarakat
Kota Magelang dalam menangani Kota Magelang, Pemerintah Kota
keterbatasan luas kota sudah sangat baik. Magelang seharusnya juga dapat
Lomba taman harus terus dilakukan untuk mengadakan lomba taman dalam lingkup
memaksimalkan lahan RTH di lingkungan instansional dengan tema dan desain khas
kelurahan. Perintah Kota Magelang juga yang mampu mencerminkan Kota Sejuta
dapat membagikan bibit tanaman hias dan Bunga. Jadi dengan adanya lomba taman
pohon khas Kota Sejuta Bunga untuk tersebut setiap instansi di Kota Magelang
kelurahan yang nantinya tanaman dan dapat berlomba-lomba memberikan
pohon tersebut akan ditanam dan ditata Penataan Taman yang terbaik di kantornya,
pada taman di masing-masing kelurahan. dan selain itu dapat menjadikan ajang
Pemenang dari lomba taman selain promosi Kota Sejuta Bunga.
mendapatkan hadiah uang tunai seharusnya
juga diumumkan kepada seluruh lapisan D. Dukungan Masyarakat
masyarakat, sehingga dapat memotivasi Keterbatasan partisipasi yang
lingkungan kelurahan lainnya atas diberikan oleh masyarakat misalnya
meningkatkan penataan dan pemeliharaan dengan sering terjadi pelanggaran-
taman mereka. pelanggaran yang dilakukan oleh
masyarakat seperti perusakan, pencurian,
B. Akses Keterlibatan Masyarakat dan dan aksi vandalisme. Solusi untuk
Swasta mengatasi permasalahan tersebut dapat
Akses keterlibatan baik dari melalui bantuan dari masyarakat Kota
masyarakat maupun dari pihak swasta Magelang. Dengan membuat Website
untuk mendukung implementasi Penataan resmi Kota Sejuta Bunga selain
RTH Taman harus selalu terbuka secara masyarakat bisa mendapatkan informasi
lebar. Langkah lain dalam memberikan dan dapat menyampaikan aspirasi melalui
akses pada pihak swasta selain melalui web tersebut, mereka juga mampu
Cooperate Social Responsibility (CSR) melaporkan tindakan pelanggaran yang ada
juga dapat dengan menggandeng di lingkungan sekitar apabila menangkap
pengusaha tanaman hias atau bunga. Bisnis basah pelaku tindakan tersebut. Selain itu
tanaman hias di Kota Magelang seharusnya untuk meningkatkan partisipasi yang ada
mulai dipromosikan dan mendapat pada masyarakat Kota Magelang selain
dukungan dari Pemerintah Kota Magelang dengan lomba taman yang sudah dilakukan
untuk dijadikan salah satu usaha di bidang oleh Pemerintah Kota Magelang, dapat
jasa yang menjanjikan di Kota Magelang. pula dilakukan dengan membentuk
Selain mampu menggerakkan potensi komunitas penggiat Magelang Kota Sejuta
komoditas bunga dalam masyarakat untuk Bunga. Komunitas tersebut diharapkan
mendukung Kota Sejuta Bunga, juga mampu membuat kegiatan yang nantinya
mampu menambah pendapatan bagi para akan membantu menumbuhkan partisipasi
pengusaha tanaman hias di Kota Magelang. masyarakat.
Selain itu, keterlibatan warga Kota
C. Dukungan dan Keterlibatan Berbagai Magelang dalam perencanaan
Institusi pembangunan kota seharusnya tidak hanya
Pembuatan taman pada setiap kantor sekedar pada pemberian informasi saja.
SKPD terkait kegiatan optimalisasi lahan Masyarakat seharusnya juga turut
untuk RTH taman di lingkup instansional berpartisipasi dalam menentukan wajah
merupakan inovasi yang baik dan mampu masa depan depan kotanya.
memberikan contoh positif bagi Penyelenggaraan diskusi, dan penyediaan
masyarakat. Dengan adanya lomba taman ruang bagi masyarakat untuk memberikan
11
aspirasi baik melalui media sosial atau
forum khusus perlu dilakukan untuk
menyerap pendapat, persepsi, dan aspirasi
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012


tentang Rencana Tata Ruang
Budihardjo, Eko. 2009. Kota Wilayah
Berkelanjutan ( Sustainable City).
Bandung : P.T. ALUMNI Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014
2011. Penataan Ruang dan Kota Magelang tentang Penataan
Pembangunan Perkotaan. Ruang Terbuka Hijau
Bandung : P.T. ALUMNI
Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011
Tim Pengkajian Perencanaan Kota tentang Retribusi Jasa Usaha.
Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga,
2011, Kajian Kota Magelang Sebagai
Kota Sejuta Bunga. Pemerintah Kota
Magelang
Pasolong, Harbani. 2010. Teori
Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta
2012. Metode Penelitian
Administrasi Publik. Bandung :
Alfabeta

Putra, Disa Dwi Rio dan Cecep


Kamiludin. 2012. Mengenal
Lebih Dekat Penataan Ruang
bagi Generasi Muda. Jakarta
:Direktorat Jeneral Penataan
Ruang
Rochim, Faidloh Nur dan Joesron Alie
Syahbana. 2013. Penetapan
Fungsi dan Kesesuaian Vegetasi
pada Taman Publik sebagai
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kota Pekalongan (Studi Kasus:
Taman Monumen 45 Kota
Pekalongan), Jurnal Teknik
PWK, Volume 2 Nomor 3.
Universitas Diponegoro,
Semarang.

Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007


tentang Penataan Ruang
12

You might also like