You are on page 1of 10

The Legend of Surabaya

A very long time ago, in the sea near the Javanese coast called Tanjung Perak, there lived a variety
of sea animals. They all lived in peace and harmony with the exception of an octopus, called Cumi
who could not get along with the other sea creatures. Cumi was very cruel.

One day Cumi went to one of the sea creatures home, a fish named Suro. Cumi tells Suro that
one of the crocodiles, named Boyo, will soon attack Suro. Suro and Boyo are best friends and kind
to each other, so Suro does not believe Cumi.

Cumi continues to lie to Suro but Suro does not believe him. Later, Cumi goes to the home of
Boyo, the crocodile. Boyo also does not believe Cumi, but Cumis lies become so believable that
finally Boyo believes what Cumi has to say. He gets upset and swims in a hurry to the home of
Suro. Boyo is angry and very strong. He attacks Suro and wounds him. Suro remains calm and
does not fight back. But knowing that Boyo never stop attacking him, Suro begins to fight. The fight
becomes so fierce that the sea turns red with their blood.

In the place where they fought, a city called Suroboyo was built. Suroboyo is a Javanese word
derived from the name of the two fighting sea creatures. Suro means brave and Boyo means
danger. Suroboyo (which is now translated as Surabaya in the Indonesian language) means Brave
in Danger.
Legenda Surabaya

Zaman dahulu kala, di laut dekat pantai Jawa disebut Tanjung Perak, hiduplah berbagai hewan laut.
Mereka semua hidup dalam damai dan harmoni dengan pengecualian dari gurita, yang disebut Cumi
yang tidak bisa bergaul dengan makhluk laut lainnya. Cumi sangat kejam.

Suatu hari Cumi pergi ke salah satu rumah makhluk laut ', ikan bernama Suro. Cumi mengatakan
Suro bahwa salah satu buaya, bernama Boyo, akan segera menyerang Suro. Suro Boyo dan
bersahabat terbaik dan baik satu sama lain, sehingga Suro tidak percaya Cumi.

Cumi terus berbohong kepada Suro tapi Suro tidak percaya padanya. Kemudian, Cumi pergi ke
rumah Boyo, buaya. Boyo juga tidak percaya Cumi, tapi kebohongan Cumi itu menjadi begitu
dipercaya bahwa akhirnya Boyo percaya apa Cumi katakan. Dia marah dan berenang terburu-buru
ke rumah Suro. Boyo marah dan sangat kuat. Dia menyerang Suro dan luka dia. Suro tetap tenang
dan tidak melawan. Tapi mengetahui bahwa Boyo tidak pernah berhenti menyerang dia, Suro mulai
melawan. Pertarungan menjadi begitu sengit bahwa laut berubah menjadi merah dengan darah
mereka.

Di tempat di mana mereka berjuang, sebuah kota yang bernama Suroboyo dibangun. Suroboyo
adalah bahasa Jawa yang berasal dari nama dua pertempuran makhluk laut. Suro berarti berani dan
Boyo berarti bahaya. Suroboyo (yang sekarang diterjemahkan sebagai Surabaya dalam bahasa
Indonesia) berarti Berani dalam Bahaya.
THE WOLF AND THE STORK

A long time ago, the wolf and the stork were friends. One day, the wolf asked the stork to
come to his house to eat.

When the stork arrived at the wolfs house, The wolf put two bowls of soup on the table.
The wolf ate his bowl of soup so quickly. When he finished, he asked the stork, did you
like my soup?.

But the stork was angry because he couldnt eat the soup. His beak was too long! When
the stork went home, he was still hungry. The wolf laughed and laughed.

Then, the stork had an idea. He asked the wolf to come to dinner. He filled two tall
pitchers with good soup. They began to eat. When the stork finished eating, he asked
the wolf if he wanted more to eat.

But the wolf was angry. His mouth was so big that he couldnt get it into the pitcher. The
wolf went home hungry and the stork laughed and laughed.

The wolf and stork have never been friends ever since.
SERIGALA DAN BANGAU

Pada waktu yang lalu, serigala dan bangau berteman. Suatu hari, serigala meminta
bangau datang ke rumahnya untuk makan.

Ketika bangau tiba dirumah serigala, serigala meletakkan dua mangkuk sup diatas
meja. Serigala makan sup dimangkuk sangat cepat. Ketika dia selesai, da bertanya
kepada bangau, apakah kamu suka sup saya?.

Tapi bangau marah karena ia tidak bisa makan sup. Paruhnya terlalu panjang! Ketika
bangau pulang, dia masih lapar. Serigala tertawa dan tertawa.

Kemudian, bangau puny aide. Dia meminta serigala untuk datang makan malam. Dia
mengisi dua kendi tinggi dengan sup yang enak. Mereka mulai makan. Ketika bangau
selesai makan, dia berkata kepada serigala kalau dia ingin makan lagi.

Tapi serigala marah. Mulutnya yang begitu besar membuatnya tidak bisa mendapatkan
makanan yang ada didalam kendi. Serigala pulang kelaparan dan bangau tertawa dan
tertawa.

Serigala dan bangau tidak pernah berteman sejak saat itu.


THE TWO DUCKS AND THE FOX

One day, two duck walked a long the road to go to the lake for their swim. In the
middle of the road, they met Mr. fox. He sat under the tree.
hello, sister. Where are you going? Asked Mr. fox.
good morning, Mr. fox, we are going to lake over there. We want to swim. Would
you like to join us? asked the ducks.
no thanks, do you both come a long here every day? asked Mr. fox.
yes, we always walk here every morning. Said the ducks.
delicious..s I mean nice to see you both, said Mr. fox.
The next day, the first duck said are we going to swim today? I bet that Mr. fox is
waiting for us and he has a bad plain.
I know, I have a plan for him too. Said the second duck.
One their way they met Mr. fox again.
hello sisters, going to swim again? asked Mr. fox.
yes, we are, why dont you take us to the lake and protect us from bad animals?
said the second duck.
of course, its my pleasure, replied Mr. fox.
this is an easy way to have a free lunch. I have a big bag with me now, though
Mr. fox.
Three of them walked to the lake and sang some songs.
When I say run, lets run fast together. Said the second duck. run!!!
They ran so fast and jumped into the lake. Mr. fox jumped upon them, but he
forgot that he could not swim. So, Mr. fox drowned in the lake. He failed to get his
free lunch.
DUA EKOR BEBEK DAN RUBAH

Pada suatu hari, dua ekor bebeb berjalan sepanjang jalan menuju danau untuk
berenang. Ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan seekor rubah yang
sedang duduk di bawah pohon.

Halo, saudaraku, mau kemana? Tanya rubah.

Selamat pagi, rubah, kami ingin ke danau sana, kami ingin berenang, maukah
kamu ikut bersama kami? Tanya bebek.

tidak terima kasih, apakah kalian berdua selalu bersama lewat disini setiap hari?
Tanya rubah.

ya, kami selalu lewat disini setiap hari jawab bebek.

Lezzat. Maksud saya senang bertemu dengan kalian kata rubah.

Keesokan harinya, bebek pertama apakah kita pergi berenang hari ini? Saya rasa
rubah menantikan kedatangan kita dan dia memiliki rencana yang tidak baik.

saya tahu , saya juga punya rencana untuknya. Kata bebeb kedua.

Didalam perjalanan, mereka bertemu lagi dengan rubah.

hallo sobat, pergi berenang lagikah? Tanya rubah.

ya.. maukah kamu ikut bersama kami dan melindungi kami dari binatang-
binatang jahat? kata bebek kedua.

tentu, dengan senang hati, jawab rubah. wow ini memudahkan lagi untuk dapat
makanan siang. Pikir rubah.

Mereka bertiga berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu.

saat saya bilang lari, kita harus berlari dengan cepat. Kata bebek kedua, lari!!!

Merekapun segera berlari cepat melompat kedanau. Sang rubah juga ikut
melompat mengejar mereka, tetapi dia lupa bahwa dia tidak bisa berenang.
Akhirnya sang rubah pun tenggelam dan gagal mendapatkan makan siang.
THE LONELY LANDY
One day, there was a porcupine named landy. He was lonely. No one wanted to play
with him, because they afraid of his spikes.
dear landy, we dont want to play with you because your spikes are too sharp. We dont
want you to hurt us, said cici the rabbit one day.
cici is right, landy, it is not because youre bad or rude to us, no, landy, just because of
your spikes. They will stab us if we are close to you. Said tito the rooster.
Landy felt lonely. Landy spent most of the time day dreaming at the river bank. I would
be happy if there were no spikes on my body.
Suddenly, kuku the turtle appeared from the river. He came to landy and said, landy,
what are you thinking of?
oh, nothing. Landy replied.
dont lie to me, landy! Who knows I can help you. Said kuku wisely. Then he sat
beside landy. He wasnt afraid of landys spikes.
Shortly, landy told his problem. Kuku nodded his head. He said. poor you, but it isnt
your fault. I know your spikes are very usefull and helpful for you. They will realize it
someday, trust me!
Thanks, kuku, you are my best friend.
One day, koko the frog held his birthday party. He invited all his friends, including landy.
But he decided not to com. He didnt want to mess up the party.
Ill come with you landy. Ill tell everyone that youre harmless. Said kuku, finally landy
attended the party. Everyone enjoyed it.
Suddenly tito screamed, helphelp! The evil wolf is coming. Save yourself! then,
everyone saved their lives, except kuku and landy. Kuku pulled his head and his leg into
his shell. And landy rolled his body into a ball.
Unintentionally, the evil wolf touched landy. Of course, the spikes pricked him. He
screamed. ouch! since his foot was bleeding, he didnt chase landys friend any longer.
Then, he ran away.
horray horray! Long live landy! He saved our lives. Said cici and her friends. They
thanked him from then on. Landy wasnt lonely anymore.
LANDAK YANG KESEPIAN
Suatu hari, hiduplah seekor landak bernama landy. Dia selalu kesepian. Satupun tidak
ada yang ingin bermain dengannya. Karena mereka takut dengan duri-durinya.
landy, sayang, kita tidak ingin bermain dengan mu karena duri-durimu dapat menusuk
kami. Kita tidak ingin kamu menyakiti kami. Kata cici si kelinci pada suatu hari.
cici benar, landy, kamu jelek dan kasar juga disebabkan karena duri-durimu. Kata tito
si ayam jago.
Landy merasa kesepian. Landy pun melamun ditepi sungai. saya akan bahagia jika
duri-duri ini tidak ada di tubuhku.
Tiba-tiba kuku si kura-kura muncul dar sungai. Dia datang kepada landy dan berkata.
landy, apa yang kamu pikirkan?
oh tidak ada. Balas landy.
jangan bohong padaku, landy! Saya bisa menolongmu. Kata kuku denga bijaksana.
Lalu dia pun duduk disamping landy. Dia tidak takut dengan duri-duri landy.
Tak lama, landypun menceritakan masalahnya. Kuku menganggukkan kepalanya. Dia
beerkata, kasihan kamu, tapi itu bukan kesalahanmu, saya tahu, duri-durimu sangat
berguna dan dapat menolongmu. suatu hari nanti mereka akan menerima kenyataan itu.
Percayalah kepadaku!.
terima kasih kuku, kamu teman terbaikku.
Suatu hari, koko si katak mengadakan pesta ulang tahunnya. Dia mengundang semua
teman-temannya, termasuk landy. Tetapi dia memutuskan untuk tidak datang. Dia tidak
ingin merusak pesta itu.
saya akan datang denganmu,Landy. Saya akan menceritakan kepada semua orang
kalau kamu tidak berbahaya, kata kuku. Akhirnya landy menghadiri pesta itu.
Semuanya menikmati pesta itu.
Tiba-tiba tito berteriak, tolongtolong! Serigala jahat dantang. Ayo bersembunyi!
lalu semuanya bersembunyi, kecualli kuku dan landy. Kuku menari kepala dan kakinya
untuk masuk kedalam cangkangnya dan landy menggulung tubuhnya dan membentuk
bola.
Tak sengaja, serigala jahat menyentuh landy. Tentu saja duri-duri itu menusuknya. Dia
berteriak, ouch! sejak itu juga kakinya berdarah, tidak dapat memburu teman-teman
landy lagi. Lalu, dia pun berlari jauh.
horehore! Hidup landy! Semuanya keluar dari persembunyian kata cici dan teman-
temannya. Mereka berterima kasih kepada landy. Landy pun akhirnya tidak kesepian
lagi.
The Sick Lion
A Lion, unable from old age and infirmities to provide himself with food by force,
resolved to do so by artifice. He returned to his den, and lying down there,
pretended to be sick, taking care that his sickness should be publicly known. The
beasts expressed their sorrow, and came one by one to his den, where the Lion
devoured them.

After many of the beasts had thus disappeared, the Fox discovered the trick and
presenting himself to the Lion, stood on the outside of the cave, at a respectful
distance, and asked him how he was. "I am very middling," replied the Lion, "but
why do you stand without? Pray enter within to talk with me." "No, thank you,"
said the Fox. "I notice that there are many prints of feet entering your cave, but I
see no trace of any returning."
Singa Yang Sakit
Seekor singa, Singa tua yang cacat dan kelemahan untuk memberikan dirinya
dengan makanan secara paksa, memutuskan untuk melakukannya dengan
kecerdasan. Dia kembali ke ruang kerjanya, dan berbaring di sana, pura-pura
sakit, merawat yang sakit itu harus diketahui publik. Binatang-binatang
menyatakan kesedihan mereka, dan datang satu per satu untuk ruang kerjanya,
di mana singa melahap mereka.

Setelah banyak binatang yang demikian menghilang, Rubah menemukan trik


dan menampilkan dirinya ke Singa, berdiri di luar gua, pada jarak hormat, dan
bertanya bagaimana dia. "Saya sangat lumayan," jawab si singa, "tapi kenapa
kau berdiri tanpa? Pray masuk ke dalam untuk berbicara dengan saya." "Tidak,
terima kasih," kata Rubah. "Saya melihat bahwa ada banyak cetakan kaki
memasuki gua, tapi saya tidak melihat jejak apapun kembali."

You might also like