Professional Documents
Culture Documents
Ipi172369 PDF
Ipi172369 PDF
1
Christianto A. Y. Lumingkewas
2
Linda W. A. Rotty
2
Karel Pandelaki
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: Cristian.lumingkewas@yahoo.com
Abstrak: Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemi akibat gangguan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin, atau keduanya.
Hiperglikemi kronis pada diabetes berhubungan dengan kerusakan kronis dan disfungsi
berbagai organ terutama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah.Peningkatan
hematokrit dapat mengakibatkan kecepatan aliran darah terganggu. Hal ini berkaitan dengan
viskositas darah yang meningkat menyebabkan terjadinya vasokonstriksi akibat penebalan
membran pembuluh darah. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara hematokrit
dan lama terjadinya diabetes melitus tipe-2 di poliklinik endokrin BLU RSUP Prof. Dr. R. D
Kandou Manado. Metode: Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik dengan
rancangan penelitian Cross Sectional. Dalam penelitian dimaksudkan untuk menganalisis
hubungan antara Hematokrit dengan lama terjadinya DM Tipe-2. Hasil penelitian: Dengan
menggunakan metode purrpossive sampling didapatkan 32 orang sebagai sampel yang telah
didiagnosis Diabetes Melitus tipe 2. Hasil Uji Statistik Spearman Correlation lamanya diabetes
terhadap hematokrit didapatkan angka koefisien sebesar -0,191 dan p value 0,294. Simpulan:
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi atau hubungan yang
bermakna (p>0,294) antara Hematokrit dengan Lama Terjadinya DM tipe 2.
Kata kunci: Diabetes Melitus Tipe-2, hematokrit.
Jurnal e-CliniC (eCl), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
Kesehatan adalah salah satu kebutuhan prevalensi dari tahun ke tahun. Pada tahun
utama manusia. Istilah kesehatan menurut 2020, diperkirakan 7 juta dari 178 juta
undang-undang No.9 1960, Bab I yang penduduk berusia diatas 20 tahun menderita
dimaksud dengan kesehatan ialah keadaan diabetes melitus. Meningkatnya prevalensi
yang meliputi kesehatan badan, rohani, dan diabetes berkaitan dengan adanya perubahan
sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas gaya hidup, bertambahnya prevalensi
penyakit, cacat dan kelemahan. obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.3-6
Sejalan dengan kemajuan dalam bidang Peningkatan hematokrit dapat meng-
sosial ekonomi dan perubahan gaya hidup akibatkan kecepatan aliran darah terganggu.
jumlah penyakit seperti Diabetes Melitus Hal ini berkaitan dengan viskositas darah
semakin meningkat. Diabetes melitus meru- yang meningkat menyebabkan terjadinya
pakan suatu penyakit metabolik yang di- vasokonstriksi akibat penebalan membran
tandai dengan hiperglikemi akibat gangguan pembuluh darah.7-8Sehubungan dengan
sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin, perjalanan penyakit DM tipe 2 yang ber-
atau keduanya.1 Hiperglikemi kronis pada kaitan dengan viskositas darah dan resistensi
diabetes berhubungan dengan kerusakan insulin, maka penting dilakukan penelitian
kronis dan disfungsi berbagai organ ter- untuk mengetahui adakah hubungan antara
utama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan lama terjadinya Diabetes Melitus Tipe-2
pembuluh darah. Berbagai patogenik proses dengan perubahan nilai hematokrit.
berperan dalam perkembangan diabetes
yang meliputi proses destruksi autoimun
METODE
pada sel pankreas yang menyebabkan
penurunan produksi insulin dan Jenis penelitian yang digunakan dalam
abnormalitas yang menyebabkan resistensi penelitian ini adalah Deskriptif Analitik
insulin. Gangguan metabolism karbohidrat, dengan rancangan penelitian Cross Secti-
lemak, dan protein merupakan akibat dari onal. Dilaksanakan di Poliklinik Endokrin
penurunan kinerja insulin pada target Bagian Ilmu Penyakit Dalam BLU RSUP
jaringan. Klasifikasi Diabetes Mellitus Prof. Dr. R. D Kandou Manado. Pelak-
meilputi Diabetes Melitus tipe 1 yang sanaan penelitian ini pada bulan 1
disebabkan oleh proses destruksi sel November 2012-3 Desember 2012. Populasi
pancreas, DiabetesMelitus tipe 2 akibat dalam penelitian ini adalah pasien di
resistensi reseptor insulin, gestasional DM, poliklinik endokrin dalam periode tersebut
dan DM tipe lain. DM tipe 1 merupakan 9 % sebesar 548 orang dan dengan menggunakan
dari seluruh angka kejadian diabetes metode purrpossive sampling didapatkan 32
sementara 90% pasien diabetes merupakan orang sebagai sampel.
DM tipe 2.2
Menurut WHO Indonesia merupakan HASIL
negara dengan jumlah penderita DM ke-4
terbanyak di dunia. Prevalensi DM di Penelitian ini dilakukan pada penderita
Indonesia mencapai 8.426.000 pada tahun DM tipe 2 di poliklinik endokrin bagian
2000 yang diproyeksikan mencapai ilmu penyakit dalam BLU RSUP Prof. Dr.
21.257.000 pada tahun 2030. Pre- R. D. Kandou Manado yang berjumlah 32
valensidiabetes melitus di Indonesia adalah orang sebagai sampel.
sebesar 1,5-2,3% pada penduduk yang Berdasarkan Tabel 1 dibawah ini,
berusia lebih dari 15 tahun, bahkan pada diketahui bahwa penderita Diabetes Melitus
suatu penelitian epidemiologis di Manado Tipe 2 sebanyak 32 orang dan mayoritas
prevalensi diabetes mencapai 6,1%. subyek penelitian adalah perempuan yaitu
Penelitian yang dilakukan di Jakarta, 20 orang (62,5%), sedangkan laki-laki 12
Surabaya, Makasar dan kota-kota lain di orang (37,5%).
Indonesia membuktikan adanya peningkatan
Lumingkewas, Rotty, Pandelaki; Hubungan Lama Terjadinya DMT2...
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis memiliki kriteria kadar hematokrit yang
kelamin tinggi pada laki-laki maupun perempuan,
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase kriteria normal terdapat 9 (28,1%) orang
(%) pada laki-laki dan 15 (46,9%) pada
Laki-Laki 12 37,5 perempuan, sedangkan kriteria rendah
Perempuan 20 62,5 terdapat 2 (6,3%) orang pada laki dan
Total 32 100 4(12,5%) pada perempuan.
Tinggi 1 3,1
BAHASAN
Total 32 100
DM Tipe 2 merupakan suatu kondisi
dimana terjadi resitensi insulin sehingga
kadar insulin dalam darah meningkat
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat (hiperinsulinemia). Hematokrit memiliki
diketahui terdapat 1 (3,1%) orang yang hubungan yang erat dengan kejadian
Jurnal e-CliniC (eCl), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014