You are on page 1of 5

Media Gizi Pangan, Vol.

XXI, Edisi 1, 2016 Penyuluhan, Keamanan Pangan

PERANAN PENYULUHAN DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN


GURU DAN ANAK SD TENTANG KEAMANAN MAKANAN SEKOLAH
DI SEKOLAH DASAR

1 1 1 1
Asmarudin Pakhri , Zakaria , Siti Nur Rochimiwati ,Chaerunnimah
1
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar

ABSTRACT

Background: Food snacks school children is a problem that needs to be considered


public, especially parents and teachers because of greatly increased risk of biological or
chemical contamination of the many detrimental to health, both short term and long term.
Improved knowledge of teachers and students is one of the efforts to prevent unsafe
foods. The aim of research analyzing the influence of illumination on street food safety
knowledge of elementary school children.

Method: quasi-experimental research with interventions such as counseling with the


lecture method debriefing. Population is a teacher and elementary school students Inpres
Pajaiyang Makassar Power and sample of teachers are all teachers were present study,
while the sample of students is all fifth grade elementary school students were present
study. The collection of data by performing pre-test and post test by interview.

Results: The mean score of knowledge of teacher education is quite low before 17.12
18.55% and after counseling was increased to 67.85 3.73%. Statistically significant
differences teachers' knowledge before and after counseling about the safety of street
food grade school children (p = 0.005 <0.05). Knowledge of students about food safety is
high enough snacks before the extension was 85.8% and increased to 90.2% after the
extension. By statistical analysis shows that the knowledge of the students there are
significant differences before and after counseling about the safety of street food grade
school children (p = 0.015 <0.05).

Conclusion: The provision of counseling with the lecture method frequently asked
questions can improve the knowledge of teachers and students about the safety of street
food primary school children. This activity needs to be done extensively in every primary
school in Makassar, for it is the Directorate of Health Polytechnic fixed budget each year.

Keywords: counseling and knowledge about the safety of street food

LATAR BELAKANG merupakan prasyarat utama dalam upaya


Pangan yang sehat mencakup pangan terselenggaranya suatu sistem pangan yang
yang bergizi dan aman dikonsumsi. Tanpa memberikan perlindungan bagi kesehatan
menghindari pangan yang tidak aman tidak konsumen, kemakmuran dan kesehatan
mungkin manfaat gizi terwujud pada rakyat.
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan Hasil penelitian tentang sekolah sehat
seseorang. Dalam Undang-undang Nomor 18 yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan
tahun 2012 tentang pangan diamanatkan Kualitas Jasmani Depdiknas tahun 2007 pada
bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar 640 SD di 20 provinsi yang diteliti, sebanyak
manusia yang paling utama dan 40% belum memiliki kantin. Sementara yang
pemenuhannya merupakan bagian dari hak telah memiliki kantin (60%) sebanyak 84,3%
asasi manusia yang dijamin di dalam Undang- kantinnya memenuhi syarat kesehatan. Selain
Undang Dasar Tahun 1945 sebagai komponen itu masih banyak ditemukan pangan jajanan
dasar untuk mewujudkan sumber daya anak sekolah yang tidak memenuhi
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu persyaratan mutu kebersihan, kesehatan dan
pangan yang aman, bermutu, bergizi, keamanan, sehingga dapat menimbulkan
beragam, dan tersedia secara cukup dampak yang tidak baik bagi gizi dan

40
Media Gizi Pangan, Vol. XXI, Edisi 1, 2016 Penyuluhan, Keamanan Pangan

kesehatan anak. Berdasarkan kajian ini, sejak statistik didapatkan hubungan antara tingkat
tahun 2009 Kemendiknas melalui pengetahuan tentang kualitas fisik makanan
Permendiknas nomor 57 tahun 2009 dengan perilaku jajan anak sekolah dasar.
memberikan bantuan mengembangkan Untuk meningkatkan pengetahuan
program sekolah sehat yang salah satu cirinya antara lain dilakukan pendidikan atau
memiliki kantin sehat. penyuluhan. Penelitian Solehati dkk tahun
Laporan surveilan Direktorat dan 2015 yang dilakukan di SDN VII dan X
Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM Bandung menyimpulkan pendidikan dari
menunjukkan selama tahun 2004 diseluruh gurunya memberikan pengaruh pada personal
Indonesia telah terjadi kejadian luar biasa higiene siswa. Juga penelitian Maduretno dkk
(KLB) keracunan makanan sebanyak 164 tahun 2015 pada siswa SD Tumpakrejo
kejadian di 25 provinsi yang mencakup 7.366 menyimpulkan bahwa baik metode ceramah
kasus dan 51 diantaranya meninggal dunia. maupun metode permainan kelompok dapat
Hasil pemantauan BPOM tahun 2011 meningkatkan perilaku sehat di sekolah.
menunjukkan ada 35,5% makanan jajanan Penelitian ini dilaksanakan untuk
anak sekolah tidak memenuhi syarat melihat pengaruh penyuluhan terhadap
keamanan (Suratmono, 2011). pengetahuan keamanan pangan di sekolah
Indosiar.com, 2013 di Jakarta dasar. Rumusan masalah penelitian adalah :
melaporkan keracunan makanan yang terjadi Bagaimanakah pengetahuan guru dan siswa
pada anak-anak sekolah. Kasus terakhir terjadi tentang keamanan makanan sekolah sebelum
di Bali dan Lampung, ratusan anak-anak dan setelah dilakukan penyuluhan ? Adapun
dilarikan ke rumah sakit karena mengalami tujuan penelitian adalah menganalisis
keracunan makanan. Seperti yang dialami 20 pengaruh penyuluhan dengan metode
siswa TK dan 139 siswa SD Negeri VII di Desa ceramah tanya jawab terhadap pengetahuan
Senganan, Kecamatan Panengel, Kabupaten guru dan siswa SD tentang keamanan
Tabanan, Bali. Mereka merasa mual serta makanan jajanan anak sekolah dasar.
pusing yang diikuti muntah setelah
mengkonsumsi nasi bungkus dan susu di METODE PENELITIAN
kantin sekolah. Akibatnya 65 anak diantaranya Jenis penelitian adalah eksperimen
harus menjalani rawat inap. Bahkan seorang semu dengan intervensi berupa penyuluhan
anak terpaksa dirawat di ruang ICU karena dengan metode ceramah tanya jawab tentang
kondisinya mengkhawatirkan. Penelitian keamanan makanan anak sekolah dasar.
Badan POM Bali menyebutkan, nasi bungkus Desain penelitian adalah "Non Equivalent
yang mereka konsumsi ternyata mengandung group pretest-postest design". Penelitian ini
bakteri yang menyebabkan sakit perut. dilakukan pada bulan Oktober 2015.
Kejadian serupa juga dialami 117 anak di Populasi penelitian adalah guru dan
Kelurahan Teluk Betung, Bandar Lampung. siswa-siswi sekolah dasar Inpres Pajjaiyang
Dua jam setelah menyantap nasi kotak Daya Makassar. Dipilihnya sekolah ini atas
pemberian pengurus Koperasi Pedagang dasar jumlah siswa yang cukup besar dan
Niaga Bahari, Pusat Pelelangan Ikan terdapatnya kantin dan warung makan di
Lempasing, anak-anak ini merasa mual dan sekitar sekolah yang kurang memenuhi
terus menerus buang air besar. standar hygiene dan sanitasi makanan
Penelitian di Makassar makanan berdasarkan hasil pengamatan awal. Sampel
jajanan anak sekolah juga belum terjamin adalah siswa SD kelas V A sebanyak 41
kesehatannya. Marda dkk (2014) yang orang. Metode pemilihan sampel adalah
melakukan penelitian makanan jajanan yang purposive dengan kriteria aktif belajar di
dijual di SD Kompleks Lariang Bangi Makassar sekolah, mampu berkomunikasi, bersedia
menemukan makanan jajanan tidak aman menjadi sampel dan belajar di pagi hari.
dikonsumsi karena mengandung total mikroba
yang melebihi ambang batas dan ada Tahapan kegiatan penelitian meliputi :
diantaranya mengandung staphylococcus. 1. Sosialisasi kegiatan dan pre test
Kurang amannya makanan jajanan 2. Penyuluhan keamanan makanan anak
antar lain berkaitan dengan kurangnya sekolah bagi guru dengan metode
pengetahuan siswa-siswa SD. Penelitian ceramah tanya jawab dengan media slide
Saputra tahun 2012 di dua sekolah dasar di power point disertai simulasi dan contoh
Kota Semarang mendapatkan pengetahuan makanan yang sehat dan aman untuk
siswa tentang kualitas fisik makanan 23 % dikonsumsi
rendah, 36 % sedang dan 41 % baik. Dari uji

41
Media Gizi Pangan, Vol. XXI, Edisi 1, 2016 Penyuluhan, Keamanan Pangan

3. Penyuluhan keamanan makanan bagi Pada tabel 1 terlihat rata-rata skor


anak sekolah dengan metoode ceramah pengetahuan guru tentang keamanan
tanya jawab disertai contoh makanan makanan sekolah sebelum penyuluhan cukup
yang sehat dan aman untuk dikonsumsi rendah yaitu 17,1218,55 %. Namun setelah
4. Evaluasi kegiatan dan post test dilakukan penyuluhan meningkat menjadi
Pengumpulan data dilakukan pada 67,853,73 %. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan
awal kegiatan (pretest) dan akhir kegiatan secara statistik tedapat perbedaan yang
(post test) dengan cara wawancara dengan signifikan pengetahuan guru sebelum dan
menggunakan kuesioner terhadap guru-guru sesudah dilakukan penyuluhan tentang
dan anak sekolah dasar kelas 5 untuk keamanan makanan jajanan anak sekolah
memperoleh informasi pengetahuannya dasar dengan nilai p = 0,005 < 0,05. Dengan
tentang jenis makanan yang disukai, manfaat demikian pengetahuan guru semuanya
jajanan yang sehat, ciri-ciri makanan jajanan meningkat setelah dilakukan penyuluhan.
yang sehat dan gangguan kesehatan akibat
makanan jajanan yang tidak sehat. Pengetahuan pada Anak Sekolah Dasar
Pengolahan data dengan program Hasil pengumpulan data pretest
SPSS dan untuk mengetahui adanya postest pengetahuan siswa-siswa SD tentang
peningkatan pengetahuan setelah penyuluhan keamanan makanan jajanan anak sekolah
dilakukan Uji Wilcoxon karena datanya tidak setelah pelaksanaan penyuluhan disajikan
normal. pada Tabel 2.
Tabel 2.
HASIL PENELITIAN Rerata skor pengetahuan siswa-siswi SD
Gambaran Sekolah Dasar (SD) Inpres sebelum dan sesudah penyuluhan
Pajjaiyang
Sekolah Dasar (SD) Inpres Pajjaiyang Median
merupakan salah satu sekolah dasar dari 4 SD Pengetah (Minimu
Rerata
yang ada pada kompleks SD Pajjaiyang, SD uan Siwa- n m- P*
SD
Inpres Pajjaiyang diasuh oleh 17 orang guru siswi Maksim
kelas yang dipimpin oleh seorang kepala um)
sekolah. Pendidikan guru-guru adalah tamat D Sebelum 84,751 85,83 0,01
III dan S 1. Jumlah siswa 543 orang, yang 4
4,19 (14,19- 5
terbagi ke dalam 12 kelas, 6 kelas masuk pagi 1
100,0)
dan 6 kelas masuk siang. Sesudah 89,181 90,21
4
0.64 (56,25-
Pengetahuan Guru SD 1
100,0)
Berdasarkan pengumpulan data *Wilcoxon test
pretest postest pengetahuan guru-guru
tentang keamanan makanan jajanan anak Tabel 2 menunjukkan bahwa setelah
sekolah setelah pelaksanaan penyuluhan dilakukan penyuluhan terdapat 19 siswa-siswi
disajikan pada Tabel 1. yang meningkat pengetahuannya dan 22
siswa-siswi yang tidak meningkat
Tabel 1. pengetahunnya tentang keamanan makanan
Rerata skor pengetahuan guru sebelum dan jajanan. Median skor pengetahuan siswa-siswi
sesudah penyuluhan tentang keamanan makanan jajanan sebelum
penyuluhan adalah 85,8 % dan meningkat
Median menjadi 90,2 % setelah dilakukan penyuluhan.
Pengetah
(Minimu Namun secara statistik hasil analisis Wilcoxon
uan RerataS
n m- P* test menunjukkan bahwa pengetahuan siswa-
Guru/Pen D
Maksim siswi terdapat perbedaan yang signifikan
jual
um) sebelum dan sesudah penyuluhan tentang
Sebelum 17,1218, 14,55 0, keamanan makanan jajanan anak sekolah
1
55 (0,0- 00 dasar dengan nila p 0,015 < 0,05. Jadi terjadi
0
46,10) 5 peningkatan pengetahuan siswa SD setelah
Sesudah 67,8511, 67,45 dilakukan penyuluhan.
1
78 (57,14-
0
85.10) PEMBAHASAN
*Wilcoxon test Berdasarkan hasil penelitian yang
dilaksanakan penyuluhan kepada guru dan

42
Media Gizi Pangan, Vol. XXI, Edisi 1, 2016 Penyuluhan, Keamanan Pangan

siswa-siswi kelas V di SD Inpres Pajjaiyang dengan benar, dan mengangkut serta


Kelurahan Sudiang Raya dengan metode menghidangkan makanan matang dengan
ceramah tanya jawab, menunjukan bahwa benar sesuai peraturan kesehatan yang
pengetahuan guru dan siswa-siswi tentang berlaku. Sementara peserta didik berperan
keamanan makanan jajanan meningkat secara dalam melakukan pemilihan, pembelian dan
signifikan (p<0,05) sebagaimana disajikan konsumsi makanan yang mempunyai nilai gizi
pada Tabel 1 dan 2. Peningkatan pengetahuan dan aman sesuai dengan bimbingan dan
guru dan siswa-siswi diharapkan dapat arahan yang diberikan oleh guru (Direktorat
diaplikasikan dalam peningkatan keamanan Bina Gizi, 2011).
makanan yang dikonsumsi siswa-siswi yang
selanjutnya dapat meningkatkan status KESIMPULAN
kesehatan dan gizi pada peserta didik yang Bedasarkan hasil analisis data pada penelitian
berdampak pada peningkatan prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa
siswa-siswa. 1. Pemberian penyuluhan dengan metode
Hasil penelitian tersebut diatas sejalan ceramah tanya jawab dapat
dengan hasil penelitian Mutmainah (2013), meningkatkan pengetahuan guru tentang
yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh keamanan makanan jajanan anak sekolah
yang signifikan penyuluhan terhadap dasar.
peningkatan pengetahuan pada siswa SD di 2. Pemberian penyuluhan dengan metode
Surakarta. Penyuluhan oleh Hamid dan S. ceramah tanya jawab dapat
Zulaekah (2012) yang dilaksanakan pada SD meningkatkan pengetahuan siswa-siswa
Al-Irsyad dan SD Muhammadiyah 2 Kauman tentang keamanan makanan jajanan anak
Surakarta dengan jumlah populasi 116 siswa sekolah dasar.
menyimpulkan bahwa ada perbedaan
peningkatan pengetahuan tentang keamanan SARAN
makanan jajanan antara kelompok yang diberi Berdasakan kesimpulan tersebut di
penyuluhan menggunakan metode ceramah atas maka disarankan perlu diperluas kegiatan
tanpa media komik dan kelompok yang diberi penyuluhan kepada sekolah-sekolah dasar
ceramah menggunakan media komik. Artinya yang ada di Makassar khususnya di sekitar
transfer pengetahuan dengan menggunakan Jurusan Gizi Poletiknik Kesehatan Makassar,
kombinasi beberapa metode yang dilengkapi agar warga masyarakat khususnya anak
media belajar dapat meningkatkan sekolah dasar lebih dini memahami pentingnya
pengetahuan sasaran. keamanan makanan jajanan sebagai sumber
Di Amerika Serikat 25% dari semua zat gizi yang sehat dan aman untuk
penyebaran penyakit melalui makanan, dikonsumsi.
disebabkan pengolah makanan yang terinfeksi
dan higiene personal yang buruk. Higiene DAFTAR PUSTAKA
personal yang terlibat dalam pengolahan Depkes RI, 2001. Pedoman Penyuluhan Gizi
makanan akan dapat dicapai, apabila tertanam pada Anak Sekolah bagi Petugas
pengertian tentang pentingnya menjaga Kesehatan. Jakarta, Dit. Bina Gizi
kesehatan dan kebersihan diri (Suhartati Masyarakat.
2015). Hasil penelitian ini dibuktikan pula oleh Direktorat Bina Gizi. 2011. Pedoman
Ningsih (2014) dengan judul penyuluhan Keamanan Pangan Di Sekolah Dasar.
hygiene sanitasi makanan dan minuman, serta Jakarta: Ditjen Bina Gizi dan
kualitas makanan yang dijajakan pedagang di Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian
lingkungan SDN Kota Samarinda antara yang Kesehatan RI
sudah diberi penyuluhan dan belum diberikan Indosiar.com- Jakarta.Anak Sekolah dan
penyuluhan. Keracunan Makanan.
Kepala sekolah dan guru berperan http://www.indosiar.com/fokus/anak-
dalam memberikan pendidikan, bimbingan dan sekolah-dan-keracunan-
pengarahan kepada peserta didik agar dapat makanan_28582.html. Diakses 23
memilih dan membeli serta mengonsumsi September 2015
makanan yang mempunyai nilai gizi dan aman Khairun Hamid, Siti Zulaekah, Mutalazimah.
dikonsumsi, serta mengawasi para penjaja 2012. Penyuluhan Gizi Dengan Media
agar menjual makanan dan minuman yang Komik Untuk Meningkatkan
telah memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan Pengetahuan Tentang Keamanan
penjamah/ penjual makanan berperan dalam Jajanan. Jurnal Kesehatan
mempersiapkan, memasak bahan makanan Masyarakat 8 (1): 6773

43
Media Gizi Pangan, Vol. XXI, Edisi 1, 2016 Penyuluhan, Keamanan Pangan

Maduretno, Ida Sri; Nanik Setijowati dan Nia


Novita Wirawan, 2015. Niat dan
Perilaku Pemilihan Jajanan Anak
Sekolah yang Mendapat Pendidik an
Gizi Metode Ceramah dan TGT.
Indonesian Journal of Human
Nutrition, Juni 2015, Vol.2 No.1 : 23
37. ijhn.ub.ac.id, diakses 13-12-15
Marda, Nurwafiah; Saifuddin Sirajuddin, Ulfah
Najamuddin, 2014. Analisis Mutu
Mikrobiologis pada Pangan Jajanan
Anak di SD Kompleks Lariangbangi
Makassar.
repository.unhas.ac.id.diakses11-12-
15
Mutmainah, Noviana Umi. 2013. Pengaruh
Penyuluhan Makanan Jajanan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan
Sikap Mengenai Makanan Jajanan
Pada Siswa Sd Negeri Di Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ningsih, Riyan. 2014. Penyuluhan Hygiene
Sanitasi Makanan Dan Minuman,
Serta Kualitas Makanan Yang
Dijajankan Pada Pedagang Di
Lingkungan SDN Kota Samarinda.
Jurnal Kesehatan Masyarakat 10 (1)
Saputra, Adhi Dwi, 2012. Hubungan Tkt
Pengetahuan dengan Perilaku Siswa
Kelas SD. Unnes Journal of Public
Health 1 (1) (2012).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php
/ ujph
Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya.
Jakarta, Dirjen Dikti hal 89
Solehati, Tetti; Sri Susilawati, Mamat Lukman,
dan Cecep Eli Kosasih, 2015.
Pengaruh Edukasi Terhadap
Pengetahu-an dan Skill Guru serta
Personal Hygiene Siswa SD. Jurnal
KEMAS 11 (1) (2015) 135-143
journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kem
as
Suhartati, Ellya. 2015. Pengaruh Penjelasan
Guru Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Sanitasi Higiene
Perorangan Pada Siswa Kelas XI Di
SMK N 1 Sewon. Universitas Negeri
Yogyakarta
Suratmono. 2011. Pengawasan Keamanan
Pangan Jajanan Anak Sekolah.
Seminar Keamanan Pangan dan
Konsumsi pada Anak dalam Rangka
Fonterra Nutriton Day, 5 Oktober
2011. Hotel Park Lane, Jakarta.

44

You might also like