You are on page 1of 12

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 24- 35

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK


PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA
BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL
LAYANAN IRIGASI

Joni Rakhmad1, Alfiansyah Yulianur2, Nurisra 2


1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Abstract: Swamps enhancement projects have difficulties in terms of how to determine the cost
of planning and total area of irrigation with the implementation schedule provided in the
current budget year. Therefore, the underlying issue in this research is how to determine and
incorporate simultaneously the relationship model between the execution time and the
implementation costs and the total area of irrigation services on the swamps network
improvement project in Aceh Province. The objective of the research was to review the
relationship between the execution time and the implementation costs and the total area of
irrigation services by using regression model. This project used 45 population data of project
activities in 2009-2011 in Aceh Province, and classified them into the cost of Rp. 500 million <
project cost <Rp. 1.5 billion and the cost of Rp. 100 million < project cost Rp. 500 million
classified according to each swamp. This study employed statistics methodology namely
multiple regression analysis. The calculation result can only recommend the initial contract
model Y = 136.794 12.950 X1 + 0.902 X2, contract addendum Y = 91.984 + 0.949 X1 +
0.445 X2, initial contract with the cost classification under Rp. 500 million Y = 65.960 +
29.808 X1 0.043 X2, contract addendum with the cost classification over Rp. 500 million Y =
14.058 + 2.400 X1 + 0.043 X2, contract addendum with the cost classification under Rp. 500
million Y = 102.275 + 0.198X1 + 0.428 X2, initial contract with location classification of
Bakongan swamps Y = 123.102 0.198 X1 + 0.878 X2, initial contract with location
classification of Trumon swamps Y = 131.102 12.600 X1 + 2.931 X2, contract addendum
with location classification of Bakongan swamps Y = 98.645 + 10.301 X1 + 0.079 X2,
contract addendum with location classification of Trumon swamps Y = 87.527 8.134X1 +
0.931 X2, which have the relationship between time and cost and total area of irrigation
services.
Keywords: Time, Cost, Total Area of irrigation Services

Abstrak: Proyek peningkatan daerah rawa mengalami kesulitan dalam hal bagaimana cara
menentukan perencanaan biaya dan luas areal layanan irigasi dengan jadwal pelaksanaan yang tersedia
dalam satu tahun anggaran berjalan, sehingga permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah
bagaimana menentukan sekaligus menggabungkan model hubungan antara waktu pelaksanaan
terhadap biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi pada proyek peningkatan jaringan daerah
rawa di Provinsi Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau hubungan waktu pelaksanaan
dengan biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi dengan menggunakan model regresi. Penelitian
ini menggunakan sebanyak 45 (empat puluh lima) data yang merupakan data populasi kegiatan proyek
pada tahun 2009-2011 di Provinsi Aceh, serta diklasifikasikan menjadi harga Rp.500 Juta < Biaya
Proyek < Rp.1,5 Milyar dan harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta dan diklasifikasikan
menurut masing-masing daerah rawa. Penelitian ini menggunakan metodelogi statistik yaitu dengan
menggunakan pendekatan persamaan analisa regresi berganda. Dari hasil perhitungan dapat
direkomendasikan hanya model kontrak awal Y = 136,794 12,950X1 + 0,902X2. kontrak addendum Y
= 91,984 + 2,949 X1 + 0,445X2, kontrak awal dengan klasifikasi harga dibawah 500 juta rupiah Y =
65,960 + 29,808 X1 - 0,043 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi harga diatas 500 juta rupiah Y =
104,058 + 2,400 X1 + 0,043 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi harga dibawah 500 juta rupiah Y
= 102,275 + 0,198X1 + 0,428 X2, kontrak awal dengan klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 123,102 -
0,198X1 + 0,878 X2, kontrak awal dengan klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 131,102 - 12,600X1 +

Volume 1, No. 2, November 2012 - 24


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

0,931 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 98,645 + 10,301X1 + 0,079
X2, kontrak addendum dengan klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 87,527 8,134X1 + 0,931 X2, yang
mempunyai hubungan waktu terhadap biaya dan luas areal layanan irigasi.

Kata Kunci : Waktu, Biaya, Luas Areal Layanan Irigasi

Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini addendum Y = 91,984 + 2,949 X1 + 0,445X2,
adalah bagaimana menentukan sekaligus kontrak awal dengan klasifikasi harga Rp.100 Juta
menggabungkan model hubungan antara waktu < Biaya Proyek Rp.500 Juta Y = 65,960 + 29,808
pelaksanaan dengan biaya pelaksanaan, dan luas X1 - 0,043 X2, kontrak addendum dengan
areal layanan irigasi pada proyek peningkatan klasifikasi harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek <
jaringan daerah rawa di Provinsi Aceh. Rp.1,5 Milyar Y = 104,058 + 2,400 X1 + 0,043 X2,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kontrak addendum dengan klasifikasi harga Rp.100
meninjau hubungan waktu pelaksanaan dengan Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta Y = 102,275 +
biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi 0,198X1 + 0,428 X2, kontrak awal dengan
dengan menggunakan model regresi pada klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 123,102 -
konstruksi peningkatan jaringan daerah rawa di 0,198X1 + 0,878 X2, kontrak awal dengan
Provinsi Aceh. Ruang lingkup penelitian dibatasi klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 131,102 -
pada konsep biaya, waktu dan luasan areal layanan 12,600X1 + 0,931 X2, kontrak addendum dengan
irigasi tanpa memperhitungkan faktor lain yang klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 98,645 +
mempengaruhi waktu pelaksanaan. Penelitian ini 10,301X1 + 0,079 X2, kontrak addendum dengan
menggunakan studi kasus pada proyek-proyek klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 87,527
konstruksi peningkatan jaringan daerah rawa di 8,134X1 + 0,931 X2, yang mempunyai hubungan
Provinsi Aceh dengan mengambil sebanyak 45 waktu terhadap biaya dan luas areal layanan irigasi.
(empat puluh lima) data yang merupakan data
populasi kegiatan proyek pada tahun 2009-2011 di METODE PENELITIAN
Provinsi Aceh, serta diklasifikasikan menjadi harga Metodologi penelitian adalah langkah-
Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar dan langkah yang dilakukan secara sistematis
harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta dengan kerangka acuan yang jelas dalam
dan diklasifikasikan menurut masing-masing daerah menyelesaikan permasalahan dalam penelitian
rawa. Data yang digunakan adalah data sekunder ini.
yaitu data biaya (RAB), addendum kontrak, waktu
pelaksanaan (SPMK/PHO) dan gambar bestek.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan
pendekatan persamaan analisa regresi berganda
dapat direkomendasikan hanya model kontrak awal
Y = 136,794 12,950X1 + 0,902X2. kontrak

25 - Volume 1, No. 2, November 2012


Jurnal Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
BAGAN ALIR PENELITIAN

MULAI
Yang dimaksud dengan proyek (Azwaruddin,
2008) adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
Perumusan Masalah
tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber
Studi Literatur
daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek
Pengumpulan Data Sekunder
RAB konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai
Time Schedule /PHO
Luas Areal Layanan suatu hasil dalam bentuk bangunan atau
Analisa Data infrastruktur.
Jumlah Data
Klasifikasi Biaya
Analisis Regresi Berganda
Pengolahan Data
Nazir (1983) menyatakan bahwa jika
1. Analisa Regresi Liniear
Berganda parameter dari suatu hubungan fungsional antara
2. Uji F.
satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel
Model hubungan waktu, biaya dan bebas yang ingin di ketahui, maka analisa regresi
luas areal layanan irigasi
yang digunakan adalah regresi berganda yang
Hasil dan Pembahasan
dikembangkan dari rumus regresi sederhana.
Kesimpulan dan Saran Adapun rumus regresi berganda yaitu :
SELESAI Y a b1 X 1 b2 X 2 bn X n

Gambar 1. Bagan Alur Penelitian Koefisien Korelasi


Hasan (2004) mengemukakan bahwa
TINJAUAN PUSTAKA koefisien korelasi adalah suatu indeks yang
Peningkatan Jaringan Daerah Rawa digunakan untuk mengukur derajat hubungan,
Peningkatan jaringan daerah rawa adalah meliputi kekuatan hubungan yang berada di antara -
mereklamasi/drainase daerah rawa dengan suatu 1 dan 1. Untuk bentuk atau arah hubungan, nilai
sistem jaringan drainase dan tata guna air yang koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan
bertujuan antara lain untuk pengembangan wilayah negatif (-), atau (-1 KK +1).
dan meningkatkan hasil produksi pertanian
Tabel 1. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan
terutama pangan, khususnya persawahan sekaligus Kekuatan Hubungan
peningkatan pendapatan penduduk serta Kekuatan
No Interval Nilai
Hubungan
menyediakan dan membuka lapangan kerja baru 1. KK=0,00 Tidak Ada
bagi masyarakat di bidang pertanian yang selaras Sangat
rendah
dengan meningkatkan produksi perkebunan 2. 0,00<KK0,20
atau lemah
sekali
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
Rendah
27,1991) 3. 0,20<KK0,40 atau lemah
tapi pasti
Proyek Konstruksi

Volume 1, No.2, November 2012 - 26


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Cukup Persamaan yang digunakan untuk menghitung R2


4. 0,40<KK0,70 berarti atau
sedang adalah :

5. 0,70<KK0,90
Tinggi b1 1 b2 2
atau kuat R2 =
2
Sangat
6. 0,90<KK<1,00 tinggi atau
kuat sekali
Uji Hipotesis
7. KK = 1,00 Sempurna
Selanjutnya menurut Sudjana (1997), untuk
menguji apakah persamaan yang diperoleh berarti
Koefisien korelasi yang biasanya digunakan
atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis kelinearan.
untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel
adalah dimana untuk regresi berganda koefisien Uji F
korelasi yang digunakan adalah: Untuk membuktikan kelayakan model pada
n X 1Y ( Y )( X 1 ) regresi maka dilakukan uji F dengan perbandingan
rY 1
(n Y ( Y ) )(n X ( X 1 ) )
2 2
1
2 2
F(penelitian) dan F (tabel).

n X 1 X 2 ( X 1 )( X 2 )
Sugiyono (2001) menyatakan untuk
r12
(n X 12 ( X 1 ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 ) menghitung uji F pada regresi berganda dengan
menggunakan rumus :
n X 2Y ( Y )( X 2 )
rY 2
(n Y 2 ( Y ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 ) R 2 ( N k 1)
FHitung
k (1 R 2 )
rY21 rY22 2rY 1 rY 2 rY 12
rY .12
1 rY212
Dimana :
Dimana :
R2 = Koefisien Determinasi
ry12= Koefisien korelasi Y antara X1 dan X2
N = Jumlah data
ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1
K = Derajat Kebebasan variabel
ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2
r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X
HASIL PEMBAHASAN
Hasil
Koefisien Determinasi Hasil yang disajikan dalam bab ini berupa:

Menurut Ayyub (1997) bahwa koefisien Model hubungan waktu, biaya dan luas areal

determinasi (R2) dapat digunakan untuk melihat layanan irigasi dari persamaan regresi berganda

akurat tidaknya estimasi dari validasi data dengan berdasarkan kontrak dan addendum kontrak

mencari persentasenya dan mengetahui besarnya beserta klasifikasi data

sumbangan sebuah variabel bebas, dalam hal ini


variabel biaya (C) terhadap variasi (naik/turunnya) Klasifikasi Data
variabel terikat yaitu variabel waktu (T) yang Klasifikasi data dilakukan untuk melihat
nilainya berada diantara 0 sampai 1 (0 KP 1). tingkatan data yang dapat digunakan dalam

27 - Volume 1, No. 2, November 2012


Jurnal Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pengolahan data, untuk dapat melihat


sejauhmana hubungan waktu dan biaya,
Klasifikasi Harga Rp.500 juta < X1 +
klasifikasi data terdiri dari enam kelompok data Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar 0,565 X2
yang dibedakan dari nilai kelompok data yang
bernilai harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek <
Rp.1,5 Milyar, data harga Rp.100 Juta < Biaya
Proyek Rp.500 Juta,data daerah rawa
Kontrak Addendum dengan Y = 104,058 +
Bakongan, data daerah rawa Trumon, data 2,400 X1
4 Klasifikasi Harga Rp.500 juta <
daerah rawa Seuneubok Padang dan data daerah Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar

rawa Babah Nipah. Data yang diambil


merupakan data kontrak awal dan addendum + 0,413 X2
kontrak diharapkan data tersebut dapat menjadi
acuan pendekatan dalam konseptual
perencanaan. Kontrak Awal dengan Klasifikasi Y = 65,960 +
5 Harga Rp.100 juta < Biaya 29,808 X1
Proyek Rp. 500 Juta

Analisis Regresi Berganda


Dalam menetukan model hubungan waktu, - 0,043 X2
biaya dan luas bangunan, maka digunakan
analisis regresi berganda dengan memasukkan
nilai-nilai dalam tabel 2 berikut : Y = 102,275 +
Kontrak Addendum dengan 0,198
6 Klasifikasi Harga Rp.100 juta <
Biaya Proyek Rp. 500 Juta
Tabel 2. Rekapitulasi Analisa Regresi
Berganda Untuk Masing-masing
Kontrak X1 +
0,428X2
Model
Regresi
No Kontrak berganda Y= 123,102 -
Kontrak Awal dengan Klasifikasi 0,198
Y=a+ 7
b1x1+b2X2 Lokasi D.R. Bakongan
X1+
Y = 136,794 - 0,878X2
12,950X1
1 Kontrak Awal
Y= 98,645 +
+ 0,902X2 Kontrak Addendum dengan 10,301
8 Klasifikasi Lokasi D.R.
Y = 91,984 + Bakongan
,949 X1 + X1+
2 Kontrak Addendum 0,079X2
0,445X2
Y= 131,848 -
Y = 254,207 - Kontrak Awal dengan Klasifikasi 12,600
3 Kontrak Awal dengan 9
18,778 Lokasi D.R. Trumon
X1+
0,931X2

Volume 1, No.2, November 2012 - 28


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Tabel 3. Uji Kelinearan pada Persamaan Regresi


Y= 87,527 Berganda Pada Klasifikasi Kontrakz
Kontrak Addendum dengan 8,134
10 Uji F
Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
No Kontrak R2
X1+ Fpen Ftab
0,931X2
Klasifikasi Kontrak Addendum Harga Rp.500 juta <
Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100
Y= 210 juta < Biaya Proyek Rp. 500 Juta
Kontrak Awal dengan Klasifikasi 0,000 X1+
11
Lokasi D.R. Seuneubok Padang

0,000X2 Kontrak Addendum


dengan Klasifikasi Harga
1 0,55 8,64 3,74
Rp.500 juta < Biaya
Y= 286,989 + Proyek < Rp. 1,5 Milyar
Kontrak Addendum dengan 23,661
12 Klasifikasi Lokasi D.R.
Seuneubok Padang.
X1 -
1,272X2

Kontrak Addendum
Kontrak Awal dengan Klasifikasi dengan Klasifikasi Harga
13 - 2 0,44 9,71 3,38
Lokasi D.R. Babah Nipah Rp.100 juta < Biaya
Proyek Rp. 500 Juta

Klasifikasi Kontrak Awal Lokasi Daerah Rawa


Kontrak Addendum dengan
14 Klasifikasi Lokasi D.R. Babah -
Nipah.
Kontrak Awal dengan
1 Klasifikasi Lokasi D.R. 0,67 19,58 3,52
Bakongan

Untuk kontrak awal dan addendum daerah


rawa Babah Nipah hanya terdapat dua data
kontrak ditahun 2011 sehingga untuk klasifikasi Kontrak Awal dengan
2 Klasifikasi Lokasi D.R. 0,7 16,14 3,74
kontrak awal dan addendum daerah rawa Babah Trumon
Nipah tidak dapat dilakukan analisis regresi
berganda.

Uji Hipotesis Kelinearan (Regresi Berganda) Kontrak Awal dengan


3 Klasifikasi Lokasi D.R. 0 0 200
Uji ini dilakukan untuk membuktikan Seuneubok Padang

kelayakan model hubungan waktu, biaya dan


luas dengan menggunakan statistik distribusi F
Klasifikasi Kontrak Addendum Lokasi Daerah Rawa
dan tingkat validasi. Statistic distribusi F.

29 - Volume 1, No. 2, November 2012


Jurnal Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Koefisien Determinasi

Kontrak Addendum Menurut Ayyub (1997) bahwa koefisien


1 dengan Klasifikasi Lokasi 0,78 33,89 3,52
D.R. Bakongan determinasi (R2) dapat digunakan untuk melihat
akurat tidaknya estimasi dari validasi data dengan
mencari persentasenya dan mengetahui besarnya
sumbangan sebuah variabel bebas, dalam hal ini
Kontrak Addendum
2 dengan Klasifikasi Lokasi 0,92 77,04 3,74 variabel biaya (C) terhadap variasi (naik/turunnya)
D.R. Trumon
variabel terikat yaitu variabel waktu (T) yang
nilainya berada diantara 0 sampai 1 (0 KP 1).
Persamaan yang digunakan untuk menghitung R2
adalah :
Kontrak Addendum
3 dengan Klasifikasi Lokasi 0 0 200
D.R. Seuneubok Padang.
b1 1 b2 2
R2 =
2
Uji Hipotesis

Selanjutnya menurut Sudjana (1997), untuk


Koefisien korelasi yang biasanya digunakan
menguji apakah persamaan yang diperoleh berarti
untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel
atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis kelinearan.
adalah dimana untuk regresi berganda koefisien
korelasi yang digunakan adalah: Uji F
n X 1Y ( Y )( X 1 ) Untuk membuktikan kelayakan model pada
rY 1
(n Y ( Y ) )(n X ( X 1 ) )
2 2
1
2 2
regresi maka dilakukan uji F dengan perbandingan
F(penelitian) dan F (tabel).
n X 1 X 2 ( X 1 )( X 2 )
r12
(n X 12 ( X 1 ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 ) Sugiyono (2001) menyatakan untuk
menghitung uji F pada regresi berganda dengan
n X 2Y ( Y )( X 2 )
rY 2 menggunakan rumus :
(n Y 2 ( Y ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 )
R 2 ( N k 1)
rY21 rY22 2rY 1 rY 2 rY 12 FHitung
rY .12 k (1 R 2 )
1 rY212
Dimana :
Dimana :
ry12= Koefisien korelasi Y antara X1 dan X2
R2 = Koefisien Determinasi
ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1
N = Jumlah data
ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2
K = Derajat Kebebasan variabel
r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X

HASIL PEMBAHASAN
Hasil
Hasil yang disajikan dalam bab ini berupa:
Volume 1, No.2, November 2012 - 30
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Model hubungan waktu, biaya dan luas areal


layanan irigasi dari persamaan regresi berganda
berdasarkan kontrak dan addendum kontrak
Kontrak Y = 91,984 + ,949
beserta klasifikasi data 2 X1 + 0,445X2
Addendum

Klasifikasi Data
Klasifikasi data dilakukan untuk melihat
tingkatan data yang dapat digunakan dalam
pengolahan data, untuk dapat melihat
Kontrak
Y = 254,207 -
sejauhmana hubungan waktu dan biaya, Awal 18,778
dengan
klasifikasi data terdiri dari enam kelompok data
yang dibedakan dari nilai kelompok data yang 3
bernilai harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Klasifikasi
Harga
Rp.1,5 Milyar, data harga Rp.100 Juta < Biaya Rp.500 juta
< Biaya X1 + 0,565 X2
Proyek Rp.500 Juta,data daerah rawa Proyek <
Rp. 1,5
Bakongan, data daerah rawa Trumon, data Milyar
daerah rawa Seuneubok Padang dan data daerah
Kontrak
rawa Babah Nipah. Data yang diambil Addendum
dengan
merupakan data kontrak awal dan addendum Klasifikasi Y = 104,058 +
Harga 2,400 X1
kontrak diharapkan data tersebut dapat menjadi 4
Rp.500 juta
< Biaya
acuan pendekatan dalam konseptual Proyek <
perencanaan. Rp. 1,5
Milyar
+ 0,413 X2

Analisis Regresi Berganda


Dalam menetukan model hubungan waktu, Y = 65,960 +
Kontrak 29,808 X1
biaya dan luas bangunan, maka digunakan Awal
dengan
analisis regresi berganda dengan memasukkan Klasifikasi
5 Harga
nilai-nilai dalam tabel 2 berikut : Rp.100 juta
< Biaya
Tabel 2. Rekapitulasi Analisa Regresi Berganda Proyek
Untuk Masing-masing Kontrak Rp. 500 Juta - 0,043 X2

Model Regresi
berganda
No Kontrak
Y=a+ Kontrak
b1x1+b2X2 Addendum
dengan
Kontrak Klasifikasi
1
Y=136,794- Y = 102,275 +
Awal 12,950X1+0,902X2 6 Harga
0,198
Rp.100 juta
< Biaya
Proyek
Rp. 500 Juta

31 - Volume 1, No. 2, November 2012


Jurnal Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

X1 + Untuk kontrak awal dan addendum daerah


0,428X2
rawa Babah Nipah hanya terdapat dua data
Kontrak
Awal Y= 123,102 - kontrak ditahun 2011 sehingga untuk klasifikasi
dengan 0,198
7 kontrak awal dan addendum daerah rawa Babah
Klasifikasi
Lokasi D.R. X1+ Nipah tidak dapat dilakukan analisis regresi
Bakongan 0,878X2
berganda.
Kontrak
Addendum Y= 98,645 +
dengan 10,301
8
Klasifikasi Uji Hipotesis Kelinearan (Regresi Berganda)
Lokasi D.R. X1+
Bakongan 0,079X2 Uji ini dilakukan untuk membuktikan
Kontrak kelayakan model hubungan waktu, biaya dan
Awal Y= 131,848 -
12,600
9
dengan luas dengan menggunakan statistik distribusi F
Klasifikasi
Lokasi D.R. X1+ dan tingkat validasi. Statistic distribusi F.
Trumon 0,931X2

Kontrak Tabel 3. Uji Kelinearan pada Persamaan


Addendum Y= 87,527
8,134 Regresi Berganda Pada Klasifikasi Kontrak
dengan
10
Klasifikasi Uji F
Lokasi D.R. X1+ No Kontrak R2
Trumon 0,931X2 Fpen Ftab
Klasifikasi Kontrak Umum
Kontrak
Awal Y= 210 0,000
dengan 1 Kontrak Awal 0,68 44,38 3,22
X1+
11 Klasifikasi
Lokasi D.R. 2 Kontrak Addendum 0,85 120,02 3,22
Seuneubok
Padang 0,000X2 Klasifikasi Kontrak Awal Harga Rp.500 juta < Biaya
Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100 juta <
Kontrak Biaya Proyek Rp. 500 Juta
Addendum Y= 286,989 +
dengan 23,661
12 Klasifikasi Harga Rp.500 juta <
Lokasi D.R. 1 Biaya Proyek < Rp. 1,5 0,22 1,55 3,98
Seuneubok X1 - Milyar
Padang. 1,272X2

Kontrak
Awal
dengan
Klasifikasi Harga
13 Klasifikasi -
2 Rp.100 juta < Biaya 0,66 27,06 3,34
Lokasi D.R.
Proyek Rp. 500 Juta
Babah
Nipah

Kontrak
Addendum
dengan
Uji F
14 Klasifikasi -
2
Lokasi D.R. No Kontrak R Fpen Ftab
Babah
Nipah. Klasifikasi Kontrak Addendum Harga Rp.500 juta <
Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100
juta < Biaya Proyek Rp. 500 Juta

Volume 1, No.2, November 2012 - 32


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kontrak Addendum
dengan Klasifikasi Harga
1 0,55 8,64 3,74
Rp.500 juta < Biaya Kontrak Addendum
Proyek < Rp. 1,5 Milyar 3 dengan Klasifikasi Lokasi 0 0 200
D.R. Seuneubok Padang.

Kontrak Addendum
dengan Klasifikasi Harga
2 0,44 9,71 3,38
Rp.100 juta < Biaya
Proyek Rp. 500 Juta
Pembahasan
Klasifikasi Kontrak Awal Lokasi Daerah Rawa Berdasarkan penelitian dari 14 (empat
belas) model klasifikasi kontrak yang telah
Kontrak Awal dengan dilakukan analisis regresi berganda diperoleh
1 Klasifikasi Lokasi D.R. 0,67 19,58 3,52
Bakongan hanya 9 (sembilan) model klasifikasi kontrak
yang mempunyai pengaruh hubungan waktu
pelaksaanaan pekerjaan terhadap biaya
pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi,
Kontrak Awal dengan
2 Klasifikasi Lokasi D.R. 0,7 16,14 3,74 Adapun 9 (sembilan) model klasifikasi kontrak
Trumon
tersebut adalah :Model Kontrak Awal, Model
Kontrak Addendum, Model Kontrak Awal
dengan Klasifikasi harga Rp.100 Juta < Biaya
Proyek Rp.500 Juta, Model Kontrak
Kontrak Awal dengan
3 Klasifikasi Lokasi D.R. 0 0 200 Addendum dengan Klasifikasi harga Rp.500
Seuneubok Padang
Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar, Model
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi harga
Klasifikasi Kontrak Addendum Lokasi Daerah Rawa Rp.100 Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta,
Model Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi
Kontrak Addendum D.R. Bakongan, Model Kontrak Awal dengan
1 dengan Klasifikasi Lokasi 0,78 33,89 3,52
D.R. Bakongan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon, Model
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi
D.R. Bakongan, Model Kontrak Addendum
dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon,
Kontrak Addendum
2 dengan Klasifikasi Lokasi 0,92 77,04 3,74 Dari hasil perhitungan 9 (sembilan) model
D.R. Trumon
dari penelitian ini dapat dijadikan model
hubungan waktu terhadap biaya, dan luas
daerah layanan irigasi sebagai pedoman para
praktisi untuk menyusun jadwal pelaksanaan
pada tahap pra-konstruksi sebelum jadwal rinci

33 - Volume 1, No. 2, November 2012


Jurnal Teknik Sipil
Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dibuat. yang dapat disarankan untuk pengembangan


penelitian ini.
1. Diperlukan penelitian lanjutan untuk
SIMPULAN DAN SARAN
pengembangan penelitian ini ke depan
Kesimpulan
dengan memasukkan variabel-variabel
1. Untuk model hubungan waktu pelaksanaan
yang mempengaruhi total waktu
pekerjaan, biaya pekerjaan dan luas areal
pelaksanaan konstruksi seperti
irigasi (regresi berganda) pada uji hipotesis
produktivitas alat berat, produktivitas
regresi berganda dengan menggunakan
tenaga kerja, pengaruh kondisi cuaca yang
model klasifikasi kontrak awal, kontrak
buruk yang didapat dari laporan
addendum, kontrak awal dengan klasifikasi
harian,mingguan dan bulanan proyek, dan
harga dibawah 500 juta Rupiah, kontrak
lain-lain.
addendum dengan klasifikasi harga diatas
2. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan
500 juta, kontrak addendum dengan
dapat mengumpulkan data dengan tinjauan
klasifikasi harga dibawah 500 juta, kontrak
yang lebih spesifik lagi dengan
awal dan addendum dengan klasifikasi
menggunakan data, panjang dan dimensi
lokasi D.R Bakongan dan kontrak awal
pada proyek peningkatan jaringan
serta addendum dengan klasifikasi lokasi
peningkatan rawa.
D.R Trumon di dapat Fpenelitian > F tabel

sehingga model hubungan waktu, biaya dan


DAFTAR PUSTAKA
luas areal layanan irigasi dapat diterapkan
Hasan, M. I., 2004. Analisis Data Penelitian Dengan
dan rekomendasikan. Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
2. Untuk model hubungan waktu, biaya dan Hines, W.W., and D.C. Montgomery., 1990.
Probability and Statistics in Engineering
luas (regresi berganda) pada uji hipotesis andManagement Science. 3rd Edition. John
Wiley & Sons. New York.
regresi berganda dengan menggunakan data Khan, M. and Matin, A., 2002. Relationship Between
kontrak awal dengan klasifikasi harga Construction Time and Project Cost of Health
Sector Construction Works in Bangladesh.
diatas 500 juta,serta kontrak awal dan ASC Proceedings of The 38th Annual
Conference.
addendum dengan lokasi daerah rawa Maylor, H., 1996. Project Management. Great
seuneubok padang dan babah nipah Britain. Pitman Publishing.
Newcombe, R., 1990. Construction Management 2.
diperoleh hasil Fpenelitian<FTabel sehingga Mitchell. London.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
model hubungan waktu, biaya dan luas 27(1991). Tentang Rawa.
areal layanan irigasi tidak dapat diterapkan Sugiono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit
CV. Bandung: Alfabeta.
dan rekomendasikan. Supranto, J., 2000. Statistik Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Erlangga.
Saran Sudjana, 1997. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi
Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.
Berdasarkan pengalaman selama Trisnowardono, N., 2002. Menuju Usaha Jasa
mengerjakan penelitian ini ada beberapa hal Konstruksi Yang Handal. Jakarta: Abdi
Tandur.

Volume 1, No.2, November 2012 - 34


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Yana, 2009. Manajemen Proyek Konstruksi,


http://staff. Unud.ac.id/2009/10/Manajemen
Proyek.

35 - Volume 1, No. 2, November 2012

You might also like