Professional Documents
Culture Documents
Harga Satuan Irigasi Joni Rahmad PDF
Harga Satuan Irigasi Joni Rahmad PDF
Abstract: Swamps enhancement projects have difficulties in terms of how to determine the cost
of planning and total area of irrigation with the implementation schedule provided in the
current budget year. Therefore, the underlying issue in this research is how to determine and
incorporate simultaneously the relationship model between the execution time and the
implementation costs and the total area of irrigation services on the swamps network
improvement project in Aceh Province. The objective of the research was to review the
relationship between the execution time and the implementation costs and the total area of
irrigation services by using regression model. This project used 45 population data of project
activities in 2009-2011 in Aceh Province, and classified them into the cost of Rp. 500 million <
project cost <Rp. 1.5 billion and the cost of Rp. 100 million < project cost Rp. 500 million
classified according to each swamp. This study employed statistics methodology namely
multiple regression analysis. The calculation result can only recommend the initial contract
model Y = 136.794 12.950 X1 + 0.902 X2, contract addendum Y = 91.984 + 0.949 X1 +
0.445 X2, initial contract with the cost classification under Rp. 500 million Y = 65.960 +
29.808 X1 0.043 X2, contract addendum with the cost classification over Rp. 500 million Y =
14.058 + 2.400 X1 + 0.043 X2, contract addendum with the cost classification under Rp. 500
million Y = 102.275 + 0.198X1 + 0.428 X2, initial contract with location classification of
Bakongan swamps Y = 123.102 0.198 X1 + 0.878 X2, initial contract with location
classification of Trumon swamps Y = 131.102 12.600 X1 + 2.931 X2, contract addendum
with location classification of Bakongan swamps Y = 98.645 + 10.301 X1 + 0.079 X2,
contract addendum with location classification of Trumon swamps Y = 87.527 8.134X1 +
0.931 X2, which have the relationship between time and cost and total area of irrigation
services.
Keywords: Time, Cost, Total Area of irrigation Services
Abstrak: Proyek peningkatan daerah rawa mengalami kesulitan dalam hal bagaimana cara
menentukan perencanaan biaya dan luas areal layanan irigasi dengan jadwal pelaksanaan yang tersedia
dalam satu tahun anggaran berjalan, sehingga permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah
bagaimana menentukan sekaligus menggabungkan model hubungan antara waktu pelaksanaan
terhadap biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi pada proyek peningkatan jaringan daerah
rawa di Provinsi Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau hubungan waktu pelaksanaan
dengan biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi dengan menggunakan model regresi. Penelitian
ini menggunakan sebanyak 45 (empat puluh lima) data yang merupakan data populasi kegiatan proyek
pada tahun 2009-2011 di Provinsi Aceh, serta diklasifikasikan menjadi harga Rp.500 Juta < Biaya
Proyek < Rp.1,5 Milyar dan harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta dan diklasifikasikan
menurut masing-masing daerah rawa. Penelitian ini menggunakan metodelogi statistik yaitu dengan
menggunakan pendekatan persamaan analisa regresi berganda. Dari hasil perhitungan dapat
direkomendasikan hanya model kontrak awal Y = 136,794 12,950X1 + 0,902X2. kontrak addendum Y
= 91,984 + 2,949 X1 + 0,445X2, kontrak awal dengan klasifikasi harga dibawah 500 juta rupiah Y =
65,960 + 29,808 X1 - 0,043 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi harga diatas 500 juta rupiah Y =
104,058 + 2,400 X1 + 0,043 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi harga dibawah 500 juta rupiah Y
= 102,275 + 0,198X1 + 0,428 X2, kontrak awal dengan klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 123,102 -
0,198X1 + 0,878 X2, kontrak awal dengan klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 131,102 - 12,600X1 +
0,931 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 98,645 + 10,301X1 + 0,079
X2, kontrak addendum dengan klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 87,527 8,134X1 + 0,931 X2, yang
mempunyai hubungan waktu terhadap biaya dan luas areal layanan irigasi.
Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini addendum Y = 91,984 + 2,949 X1 + 0,445X2,
adalah bagaimana menentukan sekaligus kontrak awal dengan klasifikasi harga Rp.100 Juta
menggabungkan model hubungan antara waktu < Biaya Proyek Rp.500 Juta Y = 65,960 + 29,808
pelaksanaan dengan biaya pelaksanaan, dan luas X1 - 0,043 X2, kontrak addendum dengan
areal layanan irigasi pada proyek peningkatan klasifikasi harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek <
jaringan daerah rawa di Provinsi Aceh. Rp.1,5 Milyar Y = 104,058 + 2,400 X1 + 0,043 X2,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kontrak addendum dengan klasifikasi harga Rp.100
meninjau hubungan waktu pelaksanaan dengan Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta Y = 102,275 +
biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi 0,198X1 + 0,428 X2, kontrak awal dengan
dengan menggunakan model regresi pada klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 123,102 -
konstruksi peningkatan jaringan daerah rawa di 0,198X1 + 0,878 X2, kontrak awal dengan
Provinsi Aceh. Ruang lingkup penelitian dibatasi klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 131,102 -
pada konsep biaya, waktu dan luasan areal layanan 12,600X1 + 0,931 X2, kontrak addendum dengan
irigasi tanpa memperhitungkan faktor lain yang klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 98,645 +
mempengaruhi waktu pelaksanaan. Penelitian ini 10,301X1 + 0,079 X2, kontrak addendum dengan
menggunakan studi kasus pada proyek-proyek klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 87,527
konstruksi peningkatan jaringan daerah rawa di 8,134X1 + 0,931 X2, yang mempunyai hubungan
Provinsi Aceh dengan mengambil sebanyak 45 waktu terhadap biaya dan luas areal layanan irigasi.
(empat puluh lima) data yang merupakan data
populasi kegiatan proyek pada tahun 2009-2011 di METODE PENELITIAN
Provinsi Aceh, serta diklasifikasikan menjadi harga Metodologi penelitian adalah langkah-
Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar dan langkah yang dilakukan secara sistematis
harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta dengan kerangka acuan yang jelas dalam
dan diklasifikasikan menurut masing-masing daerah menyelesaikan permasalahan dalam penelitian
rawa. Data yang digunakan adalah data sekunder ini.
yaitu data biaya (RAB), addendum kontrak, waktu
pelaksanaan (SPMK/PHO) dan gambar bestek.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan
pendekatan persamaan analisa regresi berganda
dapat direkomendasikan hanya model kontrak awal
Y = 136,794 12,950X1 + 0,902X2. kontrak
MULAI
Yang dimaksud dengan proyek (Azwaruddin,
2008) adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
Perumusan Masalah
tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber
Studi Literatur
daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek
Pengumpulan Data Sekunder
RAB konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai
Time Schedule /PHO
Luas Areal Layanan suatu hasil dalam bentuk bangunan atau
Analisa Data infrastruktur.
Jumlah Data
Klasifikasi Biaya
Analisis Regresi Berganda
Pengolahan Data
Nazir (1983) menyatakan bahwa jika
1. Analisa Regresi Liniear
Berganda parameter dari suatu hubungan fungsional antara
2. Uji F.
satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel
Model hubungan waktu, biaya dan bebas yang ingin di ketahui, maka analisa regresi
luas areal layanan irigasi
yang digunakan adalah regresi berganda yang
Hasil dan Pembahasan
dikembangkan dari rumus regresi sederhana.
Kesimpulan dan Saran Adapun rumus regresi berganda yaitu :
SELESAI Y a b1 X 1 b2 X 2 bn X n
5. 0,70<KK0,90
Tinggi b1 1 b2 2
atau kuat R2 =
2
Sangat
6. 0,90<KK<1,00 tinggi atau
kuat sekali
Uji Hipotesis
7. KK = 1,00 Sempurna
Selanjutnya menurut Sudjana (1997), untuk
menguji apakah persamaan yang diperoleh berarti
Koefisien korelasi yang biasanya digunakan
atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis kelinearan.
untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel
adalah dimana untuk regresi berganda koefisien Uji F
korelasi yang digunakan adalah: Untuk membuktikan kelayakan model pada
n X 1Y ( Y )( X 1 ) regresi maka dilakukan uji F dengan perbandingan
rY 1
(n Y ( Y ) )(n X ( X 1 ) )
2 2
1
2 2
F(penelitian) dan F (tabel).
n X 1 X 2 ( X 1 )( X 2 )
Sugiyono (2001) menyatakan untuk
r12
(n X 12 ( X 1 ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 ) menghitung uji F pada regresi berganda dengan
menggunakan rumus :
n X 2Y ( Y )( X 2 )
rY 2
(n Y 2 ( Y ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 ) R 2 ( N k 1)
FHitung
k (1 R 2 )
rY21 rY22 2rY 1 rY 2 rY 12
rY .12
1 rY212
Dimana :
Dimana :
R2 = Koefisien Determinasi
ry12= Koefisien korelasi Y antara X1 dan X2
N = Jumlah data
ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1
K = Derajat Kebebasan variabel
ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2
r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X
HASIL PEMBAHASAN
Hasil
Koefisien Determinasi Hasil yang disajikan dalam bab ini berupa:
Menurut Ayyub (1997) bahwa koefisien Model hubungan waktu, biaya dan luas areal
determinasi (R2) dapat digunakan untuk melihat layanan irigasi dari persamaan regresi berganda
akurat tidaknya estimasi dari validasi data dengan berdasarkan kontrak dan addendum kontrak
Kontrak Addendum
Kontrak Awal dengan Klasifikasi dengan Klasifikasi Harga
13 - 2 0,44 9,71 3,38
Lokasi D.R. Babah Nipah Rp.100 juta < Biaya
Proyek Rp. 500 Juta
Koefisien Determinasi
HASIL PEMBAHASAN
Hasil
Hasil yang disajikan dalam bab ini berupa:
Volume 1, No.2, November 2012 - 30
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Klasifikasi Data
Klasifikasi data dilakukan untuk melihat
tingkatan data yang dapat digunakan dalam
pengolahan data, untuk dapat melihat
Kontrak
Y = 254,207 -
sejauhmana hubungan waktu dan biaya, Awal 18,778
dengan
klasifikasi data terdiri dari enam kelompok data
yang dibedakan dari nilai kelompok data yang 3
bernilai harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Klasifikasi
Harga
Rp.1,5 Milyar, data harga Rp.100 Juta < Biaya Rp.500 juta
< Biaya X1 + 0,565 X2
Proyek Rp.500 Juta,data daerah rawa Proyek <
Rp. 1,5
Bakongan, data daerah rawa Trumon, data Milyar
daerah rawa Seuneubok Padang dan data daerah
Kontrak
rawa Babah Nipah. Data yang diambil Addendum
dengan
merupakan data kontrak awal dan addendum Klasifikasi Y = 104,058 +
Harga 2,400 X1
kontrak diharapkan data tersebut dapat menjadi 4
Rp.500 juta
< Biaya
acuan pendekatan dalam konseptual Proyek <
perencanaan. Rp. 1,5
Milyar
+ 0,413 X2
Model Regresi
berganda
No Kontrak
Y=a+ Kontrak
b1x1+b2X2 Addendum
dengan
Kontrak Klasifikasi
1
Y=136,794- Y = 102,275 +
Awal 12,950X1+0,902X2 6 Harga
0,198
Rp.100 juta
< Biaya
Proyek
Rp. 500 Juta
Kontrak
Awal
dengan
Klasifikasi Harga
13 Klasifikasi -
2 Rp.100 juta < Biaya 0,66 27,06 3,34
Lokasi D.R.
Proyek Rp. 500 Juta
Babah
Nipah
Kontrak
Addendum
dengan
Uji F
14 Klasifikasi -
2
Lokasi D.R. No Kontrak R Fpen Ftab
Babah
Nipah. Klasifikasi Kontrak Addendum Harga Rp.500 juta <
Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100
juta < Biaya Proyek Rp. 500 Juta
Kontrak Addendum
dengan Klasifikasi Harga
1 0,55 8,64 3,74
Rp.500 juta < Biaya Kontrak Addendum
Proyek < Rp. 1,5 Milyar 3 dengan Klasifikasi Lokasi 0 0 200
D.R. Seuneubok Padang.
Kontrak Addendum
dengan Klasifikasi Harga
2 0,44 9,71 3,38
Rp.100 juta < Biaya
Proyek Rp. 500 Juta
Pembahasan
Klasifikasi Kontrak Awal Lokasi Daerah Rawa Berdasarkan penelitian dari 14 (empat
belas) model klasifikasi kontrak yang telah
Kontrak Awal dengan dilakukan analisis regresi berganda diperoleh
1 Klasifikasi Lokasi D.R. 0,67 19,58 3,52
Bakongan hanya 9 (sembilan) model klasifikasi kontrak
yang mempunyai pengaruh hubungan waktu
pelaksaanaan pekerjaan terhadap biaya
pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi,
Kontrak Awal dengan
2 Klasifikasi Lokasi D.R. 0,7 16,14 3,74 Adapun 9 (sembilan) model klasifikasi kontrak
Trumon
tersebut adalah :Model Kontrak Awal, Model
Kontrak Addendum, Model Kontrak Awal
dengan Klasifikasi harga Rp.100 Juta < Biaya
Proyek Rp.500 Juta, Model Kontrak
Kontrak Awal dengan
3 Klasifikasi Lokasi D.R. 0 0 200 Addendum dengan Klasifikasi harga Rp.500
Seuneubok Padang
Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar, Model
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi harga
Klasifikasi Kontrak Addendum Lokasi Daerah Rawa Rp.100 Juta < Biaya Proyek Rp.500 Juta,
Model Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi
Kontrak Addendum D.R. Bakongan, Model Kontrak Awal dengan
1 dengan Klasifikasi Lokasi 0,78 33,89 3,52
D.R. Bakongan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon, Model
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi
D.R. Bakongan, Model Kontrak Addendum
dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon,
Kontrak Addendum
2 dengan Klasifikasi Lokasi 0,92 77,04 3,74 Dari hasil perhitungan 9 (sembilan) model
D.R. Trumon
dari penelitian ini dapat dijadikan model
hubungan waktu terhadap biaya, dan luas
daerah layanan irigasi sebagai pedoman para
praktisi untuk menyusun jadwal pelaksanaan
pada tahap pra-konstruksi sebelum jadwal rinci