You are on page 1of 10

Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

REAKSI KIMIA

Dandy Yusuf

114520119

ABSTRACT
Chemical reactions can be seen from the changes, such as discoloration, change in form,
the onset of heat, formation of sludge and odor change. Changes are also accompanied by a
change agent in the form of heat energy. By reacting a substance means a substance that we
transform into other substances, both nature and its form. Chemical reactions is very important
experiment because it is a basic capability for the next lab. Events that occur when two or more
reactants together and declare the amount of substance that reacts or the amount of reaction
product. In the reaction chemistry is one way to know the chemical nature of one or various kinds
of substances
The purpose of chemical reactions in addition to knowing the types of reactions contained
in the chemical sciences, ie to determine the formulas of compounds and reaction coefficients of
two substances which reacted. It could be a chemical reaction changes the color, the onset of heat,
formation of the precipitate, the formation of gases, and odor changes. And can find a variety of
substances involved in these reactions, and can understand the meaning and the factors that
influence it by doing the experiment. Based on the Law of Conservation of Mass proposed by
Lavoisier: "The mass of a substance before and after the reaction is the same". Based on
Comparative Law Equipment (Proust's Law): "In every compounding ratio of the mass elements
always remain". Based on the Bronsted Lowry: "Acid as any substance which receives protons
arbitrary".
If a substance is reacted with other substances that you will get the changes are changes
in temperature, color changes, gas formation, and formation of sediment. Neutralization reaction
occurs in numbers 1, 2, 3 and 9. Reaction of metals with non-metals occur in numbers 4, 5, 6, 7,
14, 16, 17 and 20. Precipitation reactions occur in numbers 8, 10, 11,12, 13, 18, and 19. Gas
formation and redox reactions occur at number 15.
.
Perubahan reaksi kimia sangat penting
karena merupakan kemampuan dasar untuk
PENDAHULUAN
praktikum-praktikum selanjutnya. Serta kita
Latar Belakang Percobaan dapat mengetahui
Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat dari
adanya perubahan, misalnya perubahan peristiwa yang terjadi bila beberapa zat
warna, perubahan wujud, dan yang utama direaksikan. Peristiwa yang terjadi jika dua
adalah perubahan zat yang disertai pereaksi atau lebih bergabung dan
perubahan energi dalam bentuk kalor. menyatakan jumlah zat yang bereaksi atau
Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita jumlah produk reaksi. Dalam ilmu kimia
mengubah zat itu menjadi zat lainnya, baik reaksi itu merupakan salah satu cara untuk
sifat maupun wujudnya. mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu atau
berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia
kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

Tujuan Percobaan HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk asam basa garam air
mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat HCN(aq) + KOH(aq) KCN(aq) + H2O(l)
(sifat kimia dan fisika) dari zat yan asam basa garam air
direaksikan, serta untuk mencari rumus Reaksi di atas melibatkan asam kuat
senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dan basa kuat. Namun, tidak semua reaksi
dengan cara mereaksikan dua buah zat atau penetralan menghasilkan air. Contohnya :
lebih yang dibuktikan adanya perubahan Na2O(aq) + Cl2O7(aq) NaCl(aq)
warna, bau, suhu, timbulnya gas, dan basa asam garam
endapan.
(Sutrisno, 2011). Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan adalah suatu reaksi
Prinsip Percobaan yang menghasilkan endapan. Endapan
Berdasarkan penggabungan molekul mungkin bisa berupa kristal atau koloid, dan
terbagi menjadi dua bagian atau lebih. dapat dikeluarkan dari larutan dengan cara
Molekul yang kecil atau atom-atom dalam penyaringan(sentrifuge). Endapan terbentuk
molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. yang bersangkutan. Kelarutan bergantung
Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan,
dikemukakan oleh Lavoisier: Massa zat konsentrasi, bahah-bahan lain dalam larutan
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. itu. (Sandya, 2005)
Berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap Apabila kita mencampurkan dua
(Hukum Proust): Dalam setiap senyawa ionik yang dapat larut, misalnya
persenyawaan perbandingan massa unsur- kalsium klorida dan natrium phosfat.
unsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted Persamaan reaksinya :
Lowry: Asam sebagai setiap zat sembarang 3CaCl2+ 2Na3PO4 Ca3(PO4)2+ NaCl
yang menerima proton. Dengan demikian, kita dapat memberikan
(Sutrisno, 2011) lambang senyawa ke dalam persamaan itu.
3CaCl2(aq)+2Na3PO4(aq) Ca3(PO4)2(s) +
TINJAUAN PUSTAKA 6NaCl (aq)
Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan Reaksi dapat berlangsung karena kalsium
pendekatan-pendekatan yang dilakukan phosfat tidak larut, melainkan membentuk
dalam mempelajarinya mengakibatkan endapan berwarna putih yang dapat disaring
banyakanya cara untuk mengklasifikasikan dari larutan natrium klorida yang tetap
reaksi-reaksi tersebut. berada dalam bentuk ion-ionnya.
(Hiskia, 2001)
Reaksi Netralisasi
Reaksi netralisasi adalah reaksi suatu Reaksi Reduksi-Oksidasi
asam dan basa yang menghasilkan senyawa Reaksi reduksi-oksidasi adalah reaksi
ion. Ketika basa ditambahkan kedalam yang mengandung peristiwa reduksi dan
larutan asam, asam dikatakan dinetralkan. oksidasi, atau reaksi perubahan bilangan
Senyawa ion merupakan hasil dari reaksi oksidasi. Reaksi ini tidak dapat terjadi
netralisasi dinamakan garam. Senyawa- sendiri-sendiri jika elektron dilepaskan
senyawa ionik selain hidroksida dan maka harus ada yang menerima elektron.
oksidasi adalah garam. Garam-garam dapat Reduksi adalah suatu proses yang
diperoleh dari reaksi netralisasi. Contoh dari mengakibatkan diperolehnya satu elektron
reaksi netralisasi: atau lebih dalam suatu zat. Jadi suatu zat
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

pereduksi adalah zat yang kehilangan terikat erat dengan atom (ion) pusat itu.
elektron, dalam proses ini adalah zat Jumlah relatif komponen-komponen ini
oksidasi. (Sandya, 2005) dalam kompleks yang stabil nampak
Oksidasi adalah suatu proses yang mengikuti stoikiometri yang tertentu,
mengakibatkan hilangnya satu elektron atau meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam
lebih dalam suatu zat (atom, ion, atau lingkup konsep valensi yang klasik. Atom
molekul). Suatu zat pengoksidasi adalah zat pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi,
yang memperoleh elektron dan dalam proses suatu angka bulat, yang menunjukkan
itu adalah zat tereduksi. jumlah ligan (monodentat) yang dapat
(Sandya, 2005) membentuk kompleks yang stabil dengan
Unsur yang mengalami oksidasi disebut satu atom pusat. Pada kebanyakan kasus,
reduktor (pereduksi) karena menyebabkan bilangan koordinasi adalah 6 (seperti dalam
unsur lain mengalami reduksi, sedangkan Fe2+, Fe3+, Zn2+), kadang- kadang 4 (Cu2+,
unsur yang mengalami reduksi disebut Cu+, Pt2+), tetapi bilangan-bilangan 2 (Ag+)
oksidator (pengoksidasi) karena dan 8 (beberapa ion dari golongan
menyebabkan unsur lain mengalami platinum). (Firdaus, 2009)
oksidasi. Bilangan koordinasi menyatakan jumlah
(Sandya, 2005) ruangan yagn tersedia sekitar atom atau ion
Contoh : pusat dalam apa yang disebut bulatan
Zn Zn2+ + 2e (Zn mengalami oksidasi) koordinasi, yang masing-masingnya dapat
Cu2+ + 2e Cu (Cu mengalami reduksi) dihuni satu ligan. Susunan logam-logam
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu (reaski redoks) sekitar ion pusat adalah simetris. Jadi, suatu
Pereaksi diatas, Zn mengalami oksidasi kompleks dengan satu atom pusat dengan
(melepas elektron), disebut reduktor dan bilangan koordinasi 6, terdiri dari ion pusat,
Cu2+ mengalami reduksi (menangkap dipusat suatu oktahedron, sedang keenam
elektron yang dilepaskan Zn), disebut ligannya menempati ruang-ruang yang
oksidator. dinyatakan oleh sudut-sudut oktahedron itu.
Berlangsungnya reaksi reduksi oksidasi Bilangan koordinasi 4 biasanya
terdapat dalam 3 lingkungan, yaitu menunjukkan suatu susunan simetris yang
lingkungan asam (H+), lingkungan basa berbentuk tetrahedron, meskipun susunan
(OH-), dan lingkungan netral. Contoh reaksi yang datar, dimana ion pusat berada di pusat
yang sederhana dari peristiwa Redoks suatu bujur sangkar dan keempat ion
adalah : menempati keempat sudut bujursangkar itu,
H2 + Cl2 2HCl adalah juga umum.
4Fe + 3O2 2Fe2O3 Contoh dari beberapa ion kompleks
2I- + Cl2 I2 + 2Cl- diantaranya :
2Fe2+ + Cl2 2Fe3+ + 2Cl [ Fe(CN)6]4- heksasionoferat (II)
[ Fe(CN)6]3- heksasionoferat (III)
[Cu(NH3)4]2+ tetraaminakuprat (II)
Reaksi Kompleksometri (Firdaus, 2009)
Reaksi kompleksometri adalah reaksi
antara ion-ion sehingga membentuk suatu Reaksi Metatesis
senyawa komplek. Dalam pelaksanaan Metatesis (pemindahan tunggal) adalah
analisis anorganik kualitatif banyak yang mana dua senyawa saling berganti
digunakan reaksi-reaksi yang menghasilkan ion atau ikatan untuk membentuk
pembentukan kompleks. Suatu ion (atau senyawa yang berbeda.
molekul) kompleks yang terdiri dari satu
atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

AgNO3(ag) NaCL(ag) AgCL(s) + unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk


NaNO3(ag). (Petruci, 1989) menghasilkan panas dan membentuk produk
yang teroksidasi. Istilah pembakaran
Reaksi Logam dan Nonlogam biasanya digunakan untuk merujuk hanya
Dalam pelaksanaan analisis anorganik pada oksidasi skala besar pada keseluruhan
kualitatif banyak digunakan reaksi-reaksi molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada
yang menghasilkan pembentukan kompleks. satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk
Suatu ion (atau molekul) kompleks sendiri dalam proses pembakaran.
terdiri dari suatu atom (ion) pusat itu. Contoh reaksi pembakaran logam besi :
Jumlah relatif komponen-komponen ini 4 Fe + 3 O2 2 Fe2O3
dalam kompleks yang stabil nampak Dari persamaan tampak bahwa
mengikuti stoikiometri tertentu. Atom pusat reaksi pembakaran ditunjukkan dengan
ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu adanya gas oksigen. Contoh lain dari
angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan
reaksi ini adalah pembakaran dari satu
(monodentat) yang dapat membentuk
kompleks yang stabildengan suatu atom salah satu campuran bahan bakar:
pusat. (Brady, 1999) C7H16 + 11 O2 7 CO2 + 8 H2O
Variasi sifat-sifat logam dari unsur Reaksi diatas juga
merupakan salah satu dari bermacam- mengindikasikan adanya gas oksigen.
macam kecendurungan yang dapat dipelajari Reaksi pembakaran sering juga disebut
dalam susunan berskala. Sebagai contoh dengan reaksi oksidasi, dan akan kita
yaitu reaksi antara natrium dengan klor. bahas secara terpisah.
2Na(S) + Cl2(g) 2NaCl(s). (Zulfikar, 2009)
Reaksi antara natrium dengan klor adalah
suatu jenis reaksi antara logam dengan METOLOGI PERCOBAAN
nonlogam.Logam cenderung bereaksi
dengan nonologam membentuk senyawa Alat-Alat yang Digunakan
ion. (Brady, 1999) Alat yang digunakan dalam reaksi kimia
Dalam reaksi ini, setiap logam ini adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi,
kehilangan satu atau lebih elektron dan gelas ukur, penjepit tabung reaksi, pembakar
menjadi ion positif atau kation dan setiap bunsen, pipet tetes, kertas lakmus merah,
ataom nonlogam memperoleh satu atau lebih corong, pipa U, gelas kimia, dan batang
elektron dan menjadi ion negatif atau anion. pengaduk.
Unsur nonlogam bereaksi tidak hanya
dengan logam tetapi juga diantara nonlogam Bahan yang Digunakan
itu sendiri. Meskipun demikian, jika dua Bahan yang digunakan dalam percobaan
unsur nonlogam bergabung membentuk reaksi kimia ini adalah 1 ml NaOH 0.05 M,
suatu senyawa, maka yang terbentuk bukan 1 ml CH3COOH 0.05 M, indikator
ion melainkan molekul netral yang tidak phenolphthalien (PP), metil merah, 1 ml
bermuatan listrik. Sebagai contoh adalah K2CrO4 0.1 M, 1 ml K2CrO7, Al2(SO4)3 0.1
reaksi antara oksigen dengan hidrogen M, NH4OH 1 M, ZnSO4 0.1
membentuk air. M, 4 ml (NH4) 2SO4, 1 ml Pb(NO3)2 0.1 M,
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l). (Brady, 1999). 1 ml NaCl ).1 M, AgNO3 0.1 M, BaCl2 0.1
M, 1 ml HCl 1 M, 1 gram CaCO3, Ba(OH)2,
Reaksi Pembakaran KI 0.005 M, 1 ml CHCl3, H2C2O4 (asam
Reaksi pembakaran, adalah sejenis oksalat) 0.1 M, H2SO4 2 m, KmnO4 0.05 M,
reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang 1 ml besi (II)/Fe2+ 0.1 M, 1 ml CuSO4 0.05
dapat terbakar bergabung dengan unsur-
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

M, 2 ml besi (III)/Fe3+ 0.1 M, 2 ml KSCN 8. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1


0.1 M, dan Na3PO4. ml larutan ZnSO4 0,1 M+5 tetes NaOH 1
M. Amati perubahan yang terjadi! Lalu
Metode Percobaan tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH
1. Ke dalam dua tabung reaksi dimasukkan 1 M dan amati!
masing-masing tepat 1 ml larutan NaOH 9. Kedalam tabung reaksi yang bersaluran,
0,005 M dan kedalam dua tabung reaksi masukkan 4 ml larutan (NH4)2SO4.
yang lain 1 ml larutan CH3COOH 0,05 Tambahkan 4 ml larutan NaOH dan
M. Masing-masing ditambahkan 1 tetes segera pasang penyalur gas. Gas yang
indikator phenolphthalein (PP). Amati terbentuk dikenakan
perubahan warna larutan-larutan pada kertas lakmus yang telah dibasahi
tersebut! air.
2. Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 ml 10. Campurkan 1 ml larutan Pb(NO3)2 0,1
CH3COOH 0,05 M + 1 tetes mm. M dengan 1 ml larutan NaCl 0,1 M.
Lalu ke tabung reaksi yang lain Amati apa yang terjadi! Kemudian
masukkan 1 ml CH3COOH 0,05 M + panaskan campuran tersebut sambil
1 tetes PP. Amati perubahan yang dikocok dan catat hasil pengamatannya!
terjadi! 11. Kedalam 1 ml larutan NaCl 0,5 M
3. Campur NaOH(pp)+CH3COOH(pp), tambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1
NaOH(pp)+HCl(pp), NaOH(mm)+ M. Amati perubahannya!
CH3COOH(mm), dan NaOH(mm) + 12. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M 1 ml
HCl(mm). Amati perubahan yang tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M
terjadi! sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang
4. Kedalam dua tabung reaksi masing- terjadi!
masing dimasukkan 1 ml larutan Kalium 13. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M
Khromat (K2CrO4) 0,1 M. Di tabung tambahkan 1 ml larutan K2CrO7 0,1 M
reaksi pertama tambahkan 1 ml HCl 1 sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang
M dan pada tabung reaksi kedua terjadi!
tambahkan 1 ml NaOH 0,05 M. Amati 14. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M
perubahannya! tambahkan 1 ml HCl 0,1 M dan 1 ml
5. Kedalam dua tabung reaksi masing- larutan K2CrO4 0,1 M. Amati
masing dimasukkan 1 ml larutan perubahannya!
K2CrO7. Di tabung reaksi pertama 15. Masukkan kurang lebih 1 gram serbuk
tambahkan 1 ml HCl 1 M dan pada CaCO3 kedalam tabung reaksi yang
tabung reaksi kedua tambahkan 1 ml bersaluran. Tambahkan larutan HCl.
NaOH 0,05 M. Amati perubahannya! Gas yang terjadi dialirkan kedalam
6. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 tabung lain yang berisi larutan Ba(OH)2.
ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam Amati perubahan yang terjadi!
tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5 16. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1
tetes larutan NaOH 1 M. Amati ml H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M dan 2
perubahannya! tetes H2SO4 2M, panaskan kemudian
7. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 teteskan larutan KMnO4 0,05 M (tetes
ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam demi tetes) sambil dikocok, teteskan
tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5 terus larutan KMnO4 0,05 M sampai
tetes larutan NaOH 1 M. Tambahkan warnanya tidak berubah lagi.
lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M dan 17. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1
amati! ml larutan campuran besi (II)/ Fe+ 0,1
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

M dan 2 tetes H2C2O4 2 M, teteskan c 1 mL CH3COOH Warna


larutan KMnO4 0,05 M sambil dikocok. 0,05 M + 1 tetes larutan
Amati perubahannya! MM menjadi
18. Tambahkan sedikit demi sedikit larutan merah
keunguan
NaOH 1 M kedalam 1 ml larutan CuSO4
d 1 ml CH3COOH Warna
0,05 M, tambahkan lagi NaOH sampai
0,05 M + 1 tetes PP larutan
berlebih. Amati perubahan yang terjadi! bening
19. Tambahkan sedikit demi sedikit larutan
NH4OH 1 M kedalam 1 ml larutan 3a. 1 ml NaOH 0,05 M Larutan
CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NaOH + 1 tetes PP + 1 ml bening
HCl 0,1 M + 1
sampai berlebih. Amati perubahan yang
tetes PP
terjadi!
20. Campurkan 2 ml larutan besi (III)/ Fe+ No. Reaksi Hasil
0,1 M dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 b. 1 ml NaOH 0,05 M Warna
M. Bagilah menjadi dua bagian kedalam + 1 tetes MM + 1 larutan
dua tabung reaksi. Tambahkan Na3PO4 ml HCl 0,1 M + 1 menjadi pink
kedalam satu tabung, sementara tabung tetes MM tua.
yang lain digunakan sebagai c. 1 ml NaOH 0,05 M Larutan
pembanding. Bandingkan warna kedua + 1 tetes PP + 1 ml bening
larutan tersebut! CH3COOH 0,05 M
+ 1 tetes PP
d. 1 ml NaOH 0,05 M Warna
HASIL PENGAMATAN + 1 tetes MM + 1 larutan pink
Berikut hasil pengamatan reaksi-reaksi ml CH3COOH 0,05 muda
kimia : M + 1 tetes MM
Tabel 1. Hasil Pengamatan Reaksi-Reaksi 4a. 1 ml K2CrO4 0,1 M Warna
Kimia + 1 ml HCl 0,1 M larutan
menjadi
orange
No Reaksi Hasil
b. 1 ml K2CrO4 0,1 M Larutan tetap
1a. 1 mL NaOH 0,05 Larutan
+ 1 ml NaOH 0,05 berwana
M + 1 tetes PP berwarna
M kuning.
ungu
5a. 1 ml K2CrO7 0,1 M Warna
b. 1 mL NaOH Larutan
+ 1 ml NaOH 0,05 larutan tetap
0,05 M + 1 tetes berwarna
M orange
MM orange atau
lembayung b. 1 ml K2CrO7 0,1 M Warna
+ 1 ml Hcl 0,1 M larutan
c. 1 mL HCl 0,1 M + Warna
menjadi
1 tetes PP larutan putih
orang muda
kekuningan
6. Al2(SO4)3 + 5 tetes Warna
d. 1 mL HCl 0,1 M + Larutan
NaOH larutan
1 tetes MM menjadi
menjadi putih
merah muda
dan terbentuk
2a. 1 mL NaOH 0,05 Warna
endapan putih
M + 1 tetes PP larutan
seperti kapas
menjadi ungu
basah.
b 1 mL NaOH 0,05 Warna
7. Al2(SO4)3 + NaOH Endapan
M + 1 tetes MM larutan
+ NH4OH berlebih kapas nya
orange.
menghilang.
Warna
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

larutan 1 ml K2CrO7 0,1 M berwarna


menjadi tidak kuning pekat.
berwarna Terbentuk
8. 1 ml ZnSO4 + Warna endapan
NaOH 1M larutan berwarna
menjadi putih kuning.
dan terbentuk 14. 1 ml BaCl2 0,1 M + Larutan
endapan 1 ml Hcl 0,1 M + 1 berwarna
putih. ml K2CrO4 0,1 M orange,
1 ml ZnSO4 + Endapan terbentuk
NaOH 1M + yang endapan
NH4OH 1M terbentuk berwarna
berlebih. sebelumnya kuning.
tetap ada.
No. Reaksi Hasil No. Reaksi Hasil
9. (NH4)2SO4 + Kertas 15. 1 gram serbuk Pada tabung
NaOH dan kertas lakmus yang CaCO3 + HCl 1 M 1 larutan
lakmus adalnya lalu dihubungkan menghasilkan
berwarna dngan pipa U gas, larutan
merah kedalam cairan berwarna
menjadi Ba(OH) putih gading.
warna biru Larutan
keunguan Ba(OH)2
atau bersifat pada tabung 2
basa. larutan tidak
berwarna.
Ketika tabung
10. Pb(NO3)2 + NaCl Setelah 1 dan 2
dipanaskan disambungka
larutan tidak n dengan pipa
berwarna dan U, pada
terdapat tabung 2
endapan. larutan tidak
Setelah berwarna.
didinginkan Pada tabung
tetap bening 1 larutan
dan berwarna
endapannya putih gading,
hilang. terdapat uap
didinding
11. 1 ml NaCl 0,5 M + Larutan putih tabung.
10 tetes AgNO3 keruh dan
0,1M terbentuk
endapan.
12. 1 ml BaCl2 0,1 M + Larutan
1 ml K2CrO4 0,1 M berwarna
kuning,
terbentuk
endapan
berwarna
kuning muda.
13. 1 ml BaCl2 0,1 M + Larutan
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

16. 1 ml H2C2O4 + 2 Larutan tidak Pembahasan


tetes H2SO4 + berwarna. Sebelum praktikum dimulai, kita harus
KMnO4 Ketika memeriksa alat laboratorium yang akan
dipanaskan digunakan pada praktikum, apakah alat yang
tidak terjadi
digunakan lengkap? Jika lengkap, kita cuci
perubahan.
Saat
tabung reaksi dengan menggunakan sabun
ditambahkan cuci dan sikat tabung, supaya mencegah
KMnO4 adanya larutan yang masih tersisa dalam
warna tabung. Lakukan semua prosedur percobaan
berubah dari awal sampai akhir.
menjadi Pada saat praktikum berlangsung,
coklat dan di praktikan tidak boleh ribut, karena akan
dalam larutan mengganggu konsentrasi praktikan lainnya.
tidak ada Selain itu, takut terjadi kesalahan dalam
endapan
mereaksikan larutan tersebut. Patuhi semua
17. 1 ml Fe2++ 0,1 M + Larutan
peraturan yang ada di laboratorium. Saat
2 tetes H2SO4 2 M berubah
+ KMNO4 0,05 M warna praktikum berlangsung, praktikum jangan
menjadi tergesa-gesa membawa larutan, gelas kimia,
merah jambu tabung reaksi, dan alat laboratorium lainnya
pudarn yang terbuat dari kaca karena jika jatuh
perubahan maka praktikan lainnya akan terganggu dan
warnanya juga praktikan yang menjatuhkan harus
dan menggantikan alat yang jatuh tersebut.
kecepatan Pada praktikum kali ini membahas
perubahan reaksi redoks , reaksi pengendapan, reaksi
warnanya
metatesis, reaksi penggabungan, dan reaksi
lebih cepat
dibandingkan pengurangan. Redoks merupakan reaksi
nomor 16. kimia yang disertai dengan perubahan
18. 1mL CuSO4 0,05 Larutan bilangan oksidasi. Reduksi adalah suatu
M+ 1mL NaOH berubah proses yang mengakibatkan diperolehnya
1M berlebih menjadi satu elektron atau lebih dalam suatu zat. Jadi
berwarna suatu zat pereduksi adalah zat yang
hijau lumut kehilangan elektron, dalam proses ini adalah
19. 1 ml CuSO4 0,05 M Larutan zat oksidasi. Oksidasi adalah suatu proses
+ 1mL NH4OH 1M berwarna biru yang mengakibatkan hilangnya satu elektron
berlebih tua, dan atau lebih dalam suatu zat (atom, ion, atau
endapan
molekul). Suatu zat pengoksidasi adalah zat
berwarna biru
muda. yang memperoleh elektron dan dalam proses
20. 2 mL Fe 3+ 0,1 M + Larutan itu adalah zat tereduksi.
a 2mL KSCN 0,1 M berwarna Senyawa yang memilki kemampuan
merah untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan
kehitaman. sebagai oksidatif dan dikenal sebagai
b 2 mL Fe 3+ 0,1 M + Larutan oksidator atau agen oksidasi. Senyawa yang
2 mL KSCN berwarna memiliki kemampuan untuk mengurangi
+Na3PO4 merah senyawa lain dikatakan sebagai reduktif atau
kehitaman. reduktor. Terjadinya suatu reaksi dapat
(Sumber: Dandy Yusuf , Meja 1, 2011) diamati dengan adanya perubahan,
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

diantaranya perubahan suhu, warna, perubahan-perubahan yaitu perubahan suhu,


terbentuknya endapan dan adanya perubahan warna, pembentukan gas, dan
gelembung gas. Selain itu reaksi kimia dapat pembentukan endapan.
terjadi melalui salah satu reaksi yaitu reaksi Reaksi netralisasi terjadi pada nomor 1,
redoks, 2, 3 dan 9. Reaksi ini terjadi karena
Pada saat percobaan terkadang terjadi pencampuran larutan asam dengan basa.
kegagalan, misalnya reaksi larutan tidak Phenolptalein, metil merah dan lakmus
bereaksi, warna tidak berubah atau warna sering digunakan dalam reaksi asam basa.
tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya. Reaksi logam dengan nonlogam
Hal ini disebabkan karena kesalahan terjadi pada nomor 4, 5, 6, 7, 14, 16, 17
praktikan, suhu lingkungan, faktor peralatan dan 20. Dapat disimpulkan terjadi reaksi
dan faktor lainnya. Kesalahan pada logam dengan nonlogam yang tidak
praktikan dikarenakan kurangnya menghasilkan endapan. Dengan kata
konsentrasi dalam mereaksikan larutan.
lain, semua ion-ion pada larutan ini telah
Suhu lingkungan biasanya sulit dicegah,
karena suhu tidak bisa ditentukan. Pada terdisosiasi dan hanya menjadi ion-ion
peralatan biasanya dalam faktor kebersihan spektator.
peralatan tersebut. Konsentrasi juga dapat Reaksi pengendapan terjadi pada nomor
mempengaruhi larutan yang direaksikan 8, 10, 11,12, 13, 18, dan 19. Reaksi ini dapat
juga dapat mempengaruhi reaksi itu terjadi karena adanya perbedaan kelarutan
berlangsung. antar senyawa (Ksp) sehingga senyawa yang
Pada percobaan diatas mungkin saja kelarutannya lebih kecil mengendap.
ada yang terjadi kesalahan pada perubahan Reaksi pembentukan gas dan redoks
warna ataupun pembentukan endapan. terjadi pada nomor 15, karena dalam
Misalnya pada suatu campuran dari hasil percobaan ini didapatkan suatu gelembung
reaksi, warna yang seharusnya adalah warna gas atau terjadi suatu rekasi elektrolisis.
kuning tetapi timbul warna orange.
Kesalahan itu terjadi akibat alat yang Saran
digunakan kurang bersih, takaran larutan Saran untuk percobaan ini adalah
tidak tepat, ataupun ketidakteletian dalam praktikan harus tetap memperhatikan
membaca prosedur percobaan. kebersihan laboratorium supaya tercipta rasa
Tabung reaksi yang telah digunakan nyaman selama melakukan praktikum. Saat
harus segera dibersihkan menggunakan praktikum berlangsung, praktikan harus
sabun cuci dan sikat tabung, supaya endapan berhati-hati dalam mereaksikan suatu zat,
sisa larutan tidak berkerak dan menempel di karena jika salah akan terjadi hal-hal yang
tabung reaksi. Sesudah tabung reaksi tidak diinginkan. Salah satu contoh bias
dibersihkan, simpan tabung reaksi di rak mengakibatkan terjadinya kebakaran. Serta
tabung reaksi dengan mulut tabung harus mematuhi cara kerja dengan sesuai
menghadap ke bawah, supaya air yang metode yang tertera.
berada di dalam tabung mengalir keluar
tabung.
DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN


Brady, J.E., (1999), Kimia Universitas:
Kesimpulan Asas dan Struktur. Binarupa
Apabila suatu zat direaksikan dengan Aksara, Jakarta.
zat yang lain maka akan diperoleh
Jurnal Kimia Dasar Reaksi Kimia

Firdaus, Ikhsan, (2009), Rangkuman


Kompleksometri, www.chem-is-
try.org. Diakses : 18 Oktober 2011

Hiskia, Ahmad, (2001), Stoikiometri


Energetika Kimia, Citra Aditya
Bakti, Bandung

Petrucci, H. Ralph, (1989), Kimia Dasar,


Edisi Ke-4 Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.

Sandya, Hadi, (2005), Kimia Dasar I,


Erlangga : Jakarta

Sutrisno, E. T, dkk. (2011), Penuntun


Praktikum Kimia Dasar, Jurusan
Teknologi Pangan Universitas
Pasundan : Bandung

Zulfikar, (2009), Reaksi Metatesis,


www.chem-is-try.org. Diakses : 18
Oktober 2011

Zulfikar, (2009), Reaksi Pembakaran,


www.chem-is-try.org. Diakses : 18
Oktober 2011

You might also like