You are on page 1of 12

Accelerat ing t he world's research.

REAKSI KIMIA
Septyan Anugerah

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

KIMIADASARUMUM OLEH: LABORAT ORIUMKIMIA FAKULTASMAT EMAT IKADANILMUPENGETA…


Yusuf Iskandar

LAPORAN RESMI
Nofera Ayu Hapsari

Laporan Akhir Prakt ikum Kimia Analit Semest er 2


Firmansyah Firmansyah
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

REAKSI KIMIA

Nur Rahayu Setiawati


113020117
Dandy Yusuf

ABSTRACT
Chemical reactions can be seen from the changes, such as discoloration, change in form,
the onset of heat, formation of sludge and odor change. Changes are also accompanied by a change
agent in the form of heat energy. By reacting a substance means a substance that we transform into
other substances, both nature and its form. Chemical reactions is very important experiment
because it is a basic capability for the next lab. Events that occur when two or more reactants
together and declare the amount of substance that reacts or the amount of reaction product. In the
reaction chemistry is one way to know the chemical nature of one or various kinds of substances
The purpose of chemical reactions in addition to knowing the types of reactions contained
in the chemical sciences, ie to determine the formulas of compounds and reaction coefficients of two
substances which reacted. It could be a chemical reaction changes the color, the onset of heat,
formation of the precipitate, the formation of gases, and odor changes. And can find a variety of
substances involved in these reactions, and can understand the meaning and the factors that
influence it by doing the experiment. Based on the Law of Conservation of Mass proposed by
Lavoisier: "The mass of a substance before and after the reaction is the same". Based on
Comparative Law Equipment (Proust's Law): "In every compounding ratio of the mass elements
always remain". Based on the Bronsted Lowry: "Acid as any substance which receives protons
arbitrary".
If a substance is reacted with other substances that you will get the changes are changes in
temperature, color changes, gas formation, and formation of sediment. Neutralization reaction
occurs in numbers 1, 2, 3 and 9. Reaction of metals with non-metals occur in numbers 4, 5, 6, 7, 14,
16, 17 and 20. Precipitation reactions occur in numbers 8, 10, 11,12, 13, 18, and 19. Gas formation
and redox reactions occur at number 15.
.

PENDAHULUAN dua pereaksi atau lebih bergabung dan


menyatakan jumlah zat yang bereaksi
Latar Belakang Percobaan atau jumlah produk reaksi. Dalam ilmu
Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat kimia reaksi itu merupakan salah satu
dari adanya perubahan, misalnya cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia
perubahan warna, perubahan wujud, dan dari suatu atau berbagai jenis zat. Sifat-
yang utama adalah perubahan zat yang sifat kimia kemudian dicatat sebagai
disertai perubahan energi dalam bentuk data kuantitatif.
kalor. Dengan mereaksikan suatu zat
Tujuan Percobaan
berarti kita mengubah zat itu menjadi zat
Tujuan dari percobaan ini adalah
lainnya, baik sifat maupun wujudnya.
untuk mengetahui dan mempelajari jenis
Perubahan reaksi kimia sangat
dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat
penting karena merupakan kemampuan
yan direaksikan, serta untuk mencari
dasar untuk praktikum-praktikum
rumus senyawa dan koefisien reaksi dari
selanjutnya. Serta kita dapat mengetahui
senyawa dengan cara mereaksikan dua
buah zat atau lebih yang dibuktikan
peristiwa yang terjadi bila beberapa zat
direaksikan. Peristiwa yang terjadi jika
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

adanya perubahan warna, bau, suhu, Reaksi di atas melibatkan asam


timbulnya gas, dan endapan. kuat dan basa kuat. Namun, tidak semua
(Sutrisno, 2011). reaksi penetralan menghasilkan air.
Contohnya :
Prinsip Percobaan Na2O(aq) + Cl2O7(aq)  NaCl(aq)
Berdasarkan penggabungan molekul basa asam garam
terbagi menjadi dua bagian atau lebih.
Molekul yang kecil atau atom-atom Reaksi Pengendapan
dalam molekul. Reaksi kimia selalu Reaksi pengendapan adalah suatu
melibatkan terbentuk dan terputusnya reaksi yang menghasilkan endapan.
ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Endapan mungkin bisa berupa kristal
Kekekalan Massa yang dikemukakan atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari
oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan larutan dengan cara
sesudah reaksi adalah sama”. penyaringan(sentrifuge). Endapan
Berdasarkan Hukum Perbandingan terbentuk jika larutan menjadi terlalu
Tetap (Hukum Proust): “Dalam setiap jenuh dengan zat yang bersangkutan.
persenyawaan perbandingan massa Kelarutan bergantung pada berbagai
unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan kondisi seperti suhu, tekanan,
Bronsted Lowry: “Asam sebagai setiap konsentrasi, bahab-bahan lain dalam
zat sembarang yang menerima proton”. larutan itu. (Sandya, 1995)
(Sutrisno, 2011) Apabila kita mencampurkan dua
senyawa ionik yang dapat larut,
TINJAUAN PUSTAKA misalnya kalsium klorida dan natrium
Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan phosfat. Persamaan reaksinya :
pendekatan-pendekatan yang dilakukan 3CaCl2+ 2Na3PO4 → Ca3(PO4)2+
dalam mempelajarinya mengakibatkan NaCl
banyakanya cara untuk Dengan demikian, kita dapat
mengklasifikasikan reaksi-reaksi memberikan lambang senyawa ke dalam
tersebut. persamaan itu.
3CaCl2(aq)+2Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) +
Reaksi Netralisasi 6NaCl (aq)
Reaksi netralisasi adalah reaksi Reaksi dapat berlangsung karena
suatu asam dan basa yang menghasilkan kalsium phosfat tidak larut, melainkan
senyawa ion. Ketika basa ditambahkan membentuk endapan berwarna putih
kedalam larutan asam, asam dikatakan yang dapat disaring dari larutan natrium
dinetralkan. Senyawa ion merupakan klorida yang tetap berada dalam bentuk
hasil dari reaksi netralisasi dinamakan ion-ionnya.
garam. Senyawa-senyawa ionik selain (Hiskia, 2001)
hidroksida dan oksidasi adalah garam.
Garam-garam dapat diperoleh dari Reaksi Reduksi-Oksidasi
reaksi netralisasi. Contoh dari reaksi Reaksi reduksi-oksidasi adalah
netralisasi: reaksi yang mengandung peristiwa
reduksi dan oksidasi, atau reaksi
HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)
perubahan bilangan oksidasi. Reaksi ini
asam basa garam air
tidak dapat terjadi sendiri-sendiri jika
HCN(aq) + KOH(aq)  KCN(aq) + H2O(l) elektron dilepaskan maka harus ada
asam basa garam air
yang menerima elektron.
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

Reduksi adalah suatu proses yang membentuk suatu senyawa komplek.


mengakibatkan diperolehnya satu Dalam pelaksanaan analisis anorganik
elektron atau lebih dalam suatu zat. Jadi kualitatif banyak digunakan reaksi-
suatu zat pereduksi adalah zat yang reaksi yang menghasilkan pembentukan
kehilangan elektron, dalam proses ini kompleks. Suatu ion (atau molekul)
adalah zat oksidasi. (Sandya, 1995) kompleks yang terdiri dari satu atom
Oksidasi adalah suatu proses yang (ion) pusat dan sejumlah ligan yang
mengakibatkan hilangnya satu elektron terikat erat dengan atom (ion) pusat itu.
atau lebih dalam suatu zat (atom, ion, Jumlah relatif komponen-komponen ini
atau molekul). Suatu zat pengoksidasi dalam kompleks yang stabil nampak
adalah zat yang memperoleh elektron mengikuti stoikiometri yang tertentu,
dan dalam proses itu adalah zat meskipun ini tak dapat ditafsirkan di
tereduksi. dalam lingkup konsep valensi yang
(Sandya, 1995) klasik. Atom pusat ini ditandai oleh
Unsur yang mengalami oksidasi bilangan koordinasi, suatu angka bulat,
disebut reduktor (pereduksi) karena yang menunjukkan jumlah ligan
menyebabkan unsur lain mengalami (monodentat) yang dapat membentuk
reduksi, sedangkan unsur yang kompleks yang stabil dengan satu atom
mengalami reduksi disebut oksidator pusat. Pada kebanyakan kasus, bilangan
(pengoksidasi) karena menyebabkan koordinasi adalah 6 (seperti dalam Fe2+,
unsur lain mengalami oksidasi. Fe3+, Zn2+), kadang- kadang 4 (Cu2+, Cu+,
(Sandya, 1995) Pt2+), tetapi bilangan-bilangan 2 (Ag+)
Contoh : dan 8 (beberapa ion dari golongan
Zn → Zn2+ + 2e (Zn mengalami platinum). (Firdaus, 2009)
oksidasi) Bilangan koordinasi menyatakan
Cu2+ + 2e → Cu (Cu mengalami reduksi) jumlah ruangan yagn tersedia sekitar
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu (reaski redoks) atom atau ion pusat dalam apa yang
Pereaksi diatas, Zn mengalami oksidasi disebut bulatan koordinasi, yang
(melepas elektron), disebut reduktor dan masing-masingnya dapat dihuni satu
Cu2+ mengalami reduksi (menangkap ligan. Susunan logam-logam sekitar ion
elektron yang dilepaskan Zn), disebut pusat adalah simetris. Jadi, suatu
oksidator. kompleks dengan satu atom pusat
Berlangsungnya reaksi reduksi dengan bilangan koordinasi 6, terdiri
oksidasi terdapat dalam 3 lingkungan, dari ion pusat, dipusat suatu oktahedron,
yaitu lingkungan asam (H+), lingkungan sedang keenam ligannya menempati
basa (OH-), dan lingkungan netral. ruang-ruang yang dinyatakan oleh
Contoh reaksi yang sederhana dari sudut-sudut oktahedron itu. Bilangan
peristiwa Redoks adalah : koordinasi 4 biasanya menunjukkan
H2 + Cl2 → 2HCl suatu susunan simetris yang berbentuk
4Fe + 3O2 → 2Fe2O3 tetrahedron, meskipun susunan yang
2I- + Cl2 → I2 + 2Cl- datar, dimana ion pusat berada di pusat
2Fe2+ + Cl2 → 2Fe3+ + 2Cl suatu bujur sangkar dan keempat ion
menempati keempat sudut bujursangkar
itu, adalah juga umum.
Contoh dari beberapa ion kompleks
Reaksi Kompleksometri diantaranya :
Reaksi kompleksometri adalah • [ Fe(CN)6]4- heksasionoferat (II)
reaksi antara ion-ion sehingga
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

• [ Fe(CN)6]3- heksasionoferat (III) tetapi juga diantara nonlogam itu


• [Cu(NH3)4]2+ tetraaminakuprat sendiri. Meskipun demikian, jika dua
(II) unsur nonlogam bergabung membentuk
(Firdaus, 2009) suatu senyawa, maka yang terbentuk
bukan ion melainkan molekul netral
Reaksi Metatesis yang tidak bermuatan listrik. Sebagai
Metatesis (pemindahan tunggal) contoh adalah reaksi antara oksigen
adalah yang mana dua senyawa saling dengan hidrogen membentuk air.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l). (Brady, 1999).
berganti ion atau ikatan untuk
membentuk senyawa yang berbeda. Reaksi Pembakaran
AgNO3(ag) → NaCL(ag) →AgCL(s) + Reaksi pembakaran, adalah sejenis
NaNO3(ag). (Petruci, 1989) reaksi redoks yang mana bahan-bahan
yang dapat terbakar bergabung dengan
Reaksi Logam dan Nonlogam
unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen,
Dalam pelaksanaan analisis
untuk menghasilkan panas dan
anorganik kualitatif banyak digunakan
membentuk produk yang teroksidasi.
reaksi-reaksi yang menghasilkan
Istilah pembakaran biasanya digunakan
pembentukan kompleks. Suatu ion (atau
untuk merujuk hanya pada oksidasi
molekul) kompleks sendiri terdiri dari
skala besar pada keseluruhan molekul.
suatu atom (ion) pusat itu. Jumlah relatif
Oksidasi terkontrol hanya pada satu
komponen-komponen ini dalam
gugus fungsi tunggal tidak termasuk
kompleks yang stabil nampak mengikuti
dalam proses pembakaran.
stoikiometri tertentu. Atom pusat ini
Contoh reaksi pembakaran logam besi :
ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu
4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
angka bulat yang menunjukkan jumlah
ligan (monodentat) yang dapat Dari persamaan tampak bahwa
membentuk kompleks yang stabildengan reaksi pembakaran ditunjukkan
suatu atom pusat. (Brady, 1999) dengan adanya gas oksigen. Contoh
Variasi sifat-sifat logam dari unsur lain dari reaksi ini adalah pembakaran
merupakan salah satu dari bermacam- dari satu salah satu campuran bahan
macam kecendurungan yang dapat bakar:
dipelajari dalam susunan berskala. C7H16 + 11 O2 → 7 CO2 + 8 H2O
Sebagai contoh yaitu reaksi antara Reaksi diatas juga
natrium dengan klor. mengindikasikan adanya gas oksigen.
2Na(S) + Cl2(g) → 2NaCl(s).
Reaksi pembakaran sering juga
Reaksi antara natrium dengan klor
adalah suatu jenis reaksi antara logam
disebut dengan reaksi oksidasi, dan
dengan nonlogam.”Logam cenderung akan kita bahas secara terpisah.
bereaksi dengan nonologam membentuk (Zulfikar, 2009)
senyawa ion”. (Brady, 1999)
Dalam reaksi ini, setiap logam
kehilangan satu atau lebih elektron dan
menjadi ion positif atau kation dan
setiap ataom nonlogam memperoleh satu METOLOGI PERCOBAAN
atau lebih elektron dan menjadi ion
negatif atau anion. Unsur nonlogam Alat-Alat yang Digunakan
bereaksi tidak hanya dengan logam
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

Alat yang digunakan dalam reaksi 4. Kedalam dua tabung reaksi


kimia ini adalah tabung reaksi, rak masing-masing dimasukkan 1 ml
tabung reaksi, gelas ukur, penjepit larutan Kalium Khromat (K2CrO4)
tabung reaksi, pembakar bunsen, pipet 0,1 M. Di tabung reaksi pertama
tetes, kertas lakmus merah, corong, pipa tambahkan 1 ml HCl 1 M dan pada
U, gelas kimia, dan batang pengaduk. tabung reaksi kedua tambahkan 1 ml
NaOH 0,05 M. Amati
Bahan yang Digunakan perubahannya!
Bahan yang digunakan dalam 5. Kedalam dua tabung reaksi
percobaan reaksi kimia ini adalah 1 ml masing-masing dimasukkan 1 ml
NaOH 0.05 M, 1 ml CH 3COOH 0.05 larutan K2CrO7. Di tabung reaksi
M, indikator phenolphthalien (PP), metil pertama tambahkan 1 ml HCl 1 M
merah, 1 ml K2CrO4 0.1 M, 1 ml dan pada tabung reaksi kedua
K2CrO7, Al2(SO4)3 0.1 M, NH4OH 1 M, tambahkan 1 ml NaOH 0,05 M.
ZnSO4 0.1 Amati perubahannya!
M, 4 ml (NH4) 2SO4, 1 ml Pb(NO3)2 0.1 6. Kedalam tabung reaksi
M, 1 ml NaCl ).1 M, AgNO3 0.1 M, dimasukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3
BaCl2 0.1 M, 1 ml HCl 1 M, 1 gram 0,1 M kedalam tabung reaksi.
CaCO3, Ba(OH)2, KI 0.005 M, 1 ml Kemudian tambahkan 5 tetes larutan
CHCl3, H2C2O4 (asam oksalat) 0.1 M, NaOH 1 M. Amati perubahannya!
H2SO4 2 m, KmnO4 0.05 M, 1 ml besi 7. Kedalam tabung reaksi
(II)/Fe2+ 0.1 M, 1 ml CuSO4 0.05 M, 2 dimasukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3
ml besi (III)/Fe3+ 0.1 M, 2 ml KSCN 0.1 0,1 M kedalam tabung reaksi.
M, dan Na3PO4. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan
NaOH 1 M. Tambahkan lagi tetes
Metode Percobaan demi tetes NH4OH 1 M dan amati!
1. Ke dalam dua tabung reaksi 8. Kedalam tabung reaksi
dimasukkan masing-masing tepat 1 dimasukkan 1 ml larutan ZnSO4 0,1
ml larutan NaOH 0,005 M dan M+5 tetes NaOH 1 M. Amati
kedalam dua tabung reaksi yang lain perubahan yang terjadi! Lalu
1 ml larutan CH3COOH 0,05 M. tambahkan lagi tetes demi tetes
Masing-masing ditambahkan 1 tetes NH4OH 1 M dan amati!
indikator phenolphthalein (PP).
9. Kedalam tabung reaksi yang
Amati perubahan warna larutan-
bersaluran, masukkan 4 ml larutan
larutan tersebut!
(NH4)2SO4. Tambahkan 4 ml larutan
2. Ke dalam tabung reaksi NaOH dan segera pasang penyalur
masukkan 1 ml CH3COOH 0,05 M gas. Gas yang terbentuk dikenakan
+ 1 tetes mm. pada kertas lakmus yang telah
Lalu ke tabung reaksi yang lain dibasahi air.
masukkan 1 ml CH3COOH 0,05
10. Campurkan 1 ml larutan
M + 1 tetes PP. Amati perubahan
Pb(NO3)2 0,1 M dengan 1 ml larutan
yang terjadi!
NaCl 0,1 M. Amati apa yang terjadi!
3. Campur NaOH(pp) Kemudian panaskan campuran
+CH3COOH(pp), NaOH(pp) tersebut sambil dikocok dan catat
+HCl(pp), NaOH(mm)+ hasil pengamatannya!
CH3COOH(mm), dan NaOH(mm) +
11. Kedalam 1 ml larutan NaCl 0,5
HCl(mm). Amati perubahan yang
M tambahkan 10 tetes larutan
terjadi!
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

AgNO3 0,1 M. Amati larutan KSCN 0,1 M. Bagilah


perubahannya! menjadi dua bagian kedalam dua
12. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 tabung reaksi. Tambahkan Na3PO4
M 1 ml tambahkan larutan K2CrO4 kedalam satu tabung, sementara
0,1 M sebanyak 1 ml. Amati tabung yang lain digunakan sebagai
perubahan yang terjadi! pembanding. Bandingkan warna
13. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 kedua larutan tersebut!
M tambahkan 1 ml larutan K2CrO7
0,1 M sebanyak 1 ml. Amati HASIL PENGAMATAN
perubahan yang terjadi! Berikut hasil pengamatan reaksi-reaksi
14. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 kimia :
M tambahkan 1 ml HCl 0,1 M dan 1 Tabel 1. Hasil Pengamatan Reaksi-
ml larutan K2CrO4 0,1 M. Amati Reaksi Kimia
perubahannya!
15. Masukkan kurang lebih 1 gram No Reaksi Hasil
serbuk CaCO3 kedalam tabung 1a. 1 mL NaOH 0,05 Larutan
reaksi yang bersaluran. Tambahkan M + 1 tetes PP berwarna
larutan HCl. Gas yang terjadi ungu
dialirkan kedalam tabung lain yang b. 1 mL NaOH Larutan
berisi larutan Ba(OH)2. Amati 0,05 M + berwarna
1 tetes orange atau
perubahan yang terjadi!
MM lembayung
16. Kedalam tabung reaksi c. 1 mL HCl 0,1 M + Warna larutan
dimasukkan 1 ml H2C2O4 (asam 1 tetes PP putih
oksalat) 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 kekuningan
2M, panaskan kemudian teteskan d. 1 mL HCl 0,1 M + Larutan
larutan KMnO4 0,05 M (tetes demi 1 tetes MM menjadi
tetes) sambil dikocok, teteskan terus merah muda
larutan KMnO4 0,05 M sampai 2a. 1 mL NaOH 0,05 Warna larutan
warnanya tidak berubah lagi. M + 1 tetes PP menjadi ungu
17. Kedalam tabung reaksi b 1 mL NaOH 0,05 Warna larutan
M + 1 tetes MM orange.
dimasukkan 1 ml larutan campuran
besi (II)/ Fe²+ 0,1 M dan 2 tetes c 1 mL CH3COOH Warna larutan
H2C2O4 2 M, teteskan larutan 0,05 M + 1 tetes menjadi
KMnO4 0,05 M sambil dikocok. MM merah
Amati perubahannya! keunguan
18. Tambahkan sedikit demi sedikit d 1 ml CH3COOH Warna larutan
larutan NaOH 1 M kedalam 1 ml 0,05 M + 1 tetes PP bening
larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan
lagi NaOH sampai berlebih. Amati 3a. 1 ml NaOH 0,05 M Larutan
perubahan yang terjadi! + 1 tetes PP + 1 ml bening
19. Tambahkan sedikit demi sedikit HCl 0,1 M + 1
larutan NH4OH 1 M kedalam 1 ml tetes PP
larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan
No. Reaksi Hasil
lagi NaOH sampai berlebih. Amati
b. 1 ml NaOH 0,05 M Warna larutan
perubahan yang terjadi! + 1 tetes MM + 1 menjadi pink
20. Campurkan 2 ml larutan besi ml HCl 0,1 M + 1 tua.
(III)/ Fe³+ 0,1 M dengan 2 ml tetes MM
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

c. 1 ml NaOH 0,05 M Larutan 9. (NH4)2SO4 + Kertas


+ 1 tetes PP + 1 ml bening NaOH dan kertas lakmus yang
CH3COOH 0,05 M lakmus adalnya
+ 1 tetes PP berwarna
d. 1 ml NaOH 0,05 M Warna larutan merah
+ 1 tetes MM + 1 pink muda menjadi
ml CH3COOH 0,05 warna biru
M + 1 tetes MM keunguan
4a. 1 ml K2CrO4 0,1 M Warna larutan atau bersifat
+ 1 ml HCl 0,1 M menjadi basa.
orange
b. 1 ml K2CrO4 0,1 M Larutan tetap
+ 1 ml NaOH 0,05 berwana 10. Pb(NO3)2 + NaCl Setelah
M kuning. dipanaskan
larutan tidak
5a. 1 ml K2CrO7 0,1 M Warna larutan
berwarna dan
+ 1 ml NaOH 0,05 tetap orange
terdapat
M
endapan.
b. 1 ml K2CrO7 0,1 M Warna larutan
Setelah
+ 1 ml Hcl 0,1 M menjadi
didinginkan
orang muda
tetap bening
6. Al2(SO4)3 + 5 tetes Warna larutan
dan
NaOH menjadi putih
endapannya
dan terbentuk
hilang.
endapan putih
seperti kapas
basah. 11. 1 ml NaCl 0,5 M + Larutan putih
7. Al2(SO4)3 + NaOH Endapan 10 tetes AgNO3 keruh dan
+ NH4OH berlebih kapas nya 0,1M terbentuk
menghilang. endapan.
Warna larutan 12. 1 ml BaCl2 0,1 M + Larutan
menjadi tidak 1 ml K2CrO4 0,1 M berwarna
berwarna kuning,
8. 1 ml ZnSO4 + Warna larutan terbentuk
NaOH 1M menjadi putih endapan
dan terbentuk berwarna
endapan kuning muda.
putih. 13. 1 ml BaCl2 0,1 M + Larutan
1 ml ZnSO4 + Endapan yang 1 ml K2CrO7 0,1 M berwarna
NaOH 1M + terbentuk kuning pekat.
NH4OH 1M sebelumnya Terbentuk
berlebih. tetap ada. endapan
berwarna
No. Reaksi Hasil
kuning.
14. 1 ml BaCl2 0,1 M + Larutan
1 ml Hcl 0,1 M + 1 berwarna
ml K2CrO4 0,1 M orange,
terbentuk
endapan
berwarna
kuning.

No. Reaksi Hasil


Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

15. 1 gram serbuk Pada tabung 1 warnanya


CaCO3 + HCl 1 M larutan lebih cepat
lalu dihubungkan menghasilkan dibandingkan
dngan pipa U gas, larutan nomor 16.
kedalam cairan berwarna 18. 1mL CuSO4 0,05 Larutan
Ba(OH) putih gading. M+ 1mL NaOH berubah
Larutan 1M berlebih menjadi
Ba(OH)2 pada berwarna
tabung 2 hijau lumut
larutan tidak 19. 1 ml CuSO4 0,05 M Larutan
berwarna. + 1mL NH4OH 1M berwarna biru
Ketika tabung berlebih tua, dan
1 dan 2 endapan
disambungka berwarna biru
n dengan pipa muda.
U, pada 20. 2 mL Fe 3+ 0,1 M + Larutan
tabung 2 a 2mL KSCN 0,1 M berwarna
larutan tidak merah
berwarna. kehitaman.
Pada tabung 1 b 2 mL Fe 3+ 0,1 M + Larutan
larutan 2 mL KSCN berwarna
berwarna +Na3PO4 merah
putih gading, kehitaman.
terdapat uap (Sumber: Nur Rahayu Setiawati, Meja
didinding 1, 2011)
tabung.
16. 1 ml H2C2O4 + 2 Larutan tidak Pembahasan
tetes H2SO4 + berwarna. Sebelum praktikum dimulai, kita
KMnO4 Ketika harus memeriksa alat laboratorium yang
dipanaskan akan digunakan pada praktikum, apakah
tidak terjadi
alat yang digunakan lengkap? Jika
perubahan.
Saat
lengkap, kita cuci tabung reaksi dengan
ditambahkan menggunakan sabun cuci dan sikat
KMnO4 tabung, supaya mencegah adanya larutan
warna yang masih tersisa dalam tabung.
berubah Lakukan semua prosedur percobaan dari
menjadi awal sampai akhir.
coklat dan di Pada saat praktikum berlangsung,
dalam larutan praktikan tidak boleh ribut, karena akan
tidak ada mengganggu konsentrasi praktikan
endapan lainnya. Selain itu, takut terjadi
17. 1 ml Fe2++ 0,1 M + Larutan
kesalahan dalam mereaksikan larutan
2 tetes H2SO4 2 M berubah
+ KMNO4 0,05 M warna
tersebut. Patuhi semua peraturan yang
menjadi ada di laboratorium. Saat praktikum
merah jambu berlangsung, praktikum jangan tergesa-
pudarn gesa membawa larutan, gelas kimia,
perubahan tabung reaksi, dan alat laboratorium
warnanya lainnya yang terbuat dari kaca karena
dan kecepatan jika jatuh maka praktikan lainnya akan
perubahan terganggu dan juga praktikan yang
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

menjatuhkan harus menggantikan alat bawah, supaya air yang berada di dalam
yang jatuh tersebut. tabung mengalir keluar tabung.
Terjadinya suatu reaksi dapat
diamati dengan adanya perubahan, KESIMPULAN DAN SARAN
diantaranya perubahan suhu, warna,
terbentuknya endapan dan adanya Kesimpulan
gelembung gas. Selain itu reaksi kimia Apabila suatu zat direaksikan
terjadi dari reaksi redoks, reaksi dengan zat yang lain maka akan
pengendapan, reaksi metatesis, reaksi diperoleh perubahan-perubahan yaitu
penggabungan, reaksi penguraian, reaksi perubahan suhu, perubahan warna,
netralisasi dan lain-lain. pembentukan gas, dan pembentukan
Pada saat percobaan terkadang endapan.
terjadi kegagalan, misalnya reaksi Reaksi netralisasi terjadi pada
larutan tidak bereaksi, warna tidak nomor 1, 2, 3 dan 9. Reaksi ini terjadi
berubah atau warna tidak sesuai dengan karena pencampuran larutan asam
hasil yang sebenarnya. Hal ini dengan basa. Phenolptalein, metil merah
disebabkan karena kesalahan praktikan, dan lakmus sering digunakan dalam
suhu lingkungan, faktor peralatan dan reaksi asam basa.
faktor lainnya. Kesalahan pada praktikan
Reaksi logam dengan nonlogam
dikarenakan kurangnya konsentrasi
dalam mereaksikan larutan. Suhu
terjadi pada nomor 4, 5, 6, 7, 14, 16,
lingkungan biasanya sulit dicegah, 17 dan 20. Dapat disimpulkan terjadi
karena suhu tidak bisa ditentukan. Pada reaksi logam dengan nonlogam yang
peralatan biasanya dalam faktor tidak menghasilkan endapan. Dengan
kebersihan peralatan tersebut. kata lain, semua ion-ion pada larutan
Konsentrasi juga dapat mempengaruhi ini telah terdisosiasi dan hanya
larutan yang direaksikan juga dapat menjadi ion-ion spektator.
mempengaruhi reaksi itu berlangsung. Reaksi pengendapan terjadi pada
Pada percobaan diatas mungkin saja nomor 8, 10, 11,12, 13, 18, dan 19.
ada yang terjadi kesalahan pada Reaksi ini dapat terjadi karena adanya
perubahan warna ataupun pembentukan perbedaan kelarutan antar senyawa
endapan. Misalnya pada suatu campuran (Ksp) sehingga senyawa yang
dari hasil reaksi, warna yang seharusnya kelarutannya lebih kecil mengendap.
adalah warna kuning tetapi timbul warna Reaksi pembentukan gas dan redoks
orange. Kesalahan itu terjadi akibat alat terjadi pada nomor 15, karena dalam
yang digunakan kurang bersih, takaran percobaan ini didapatkan suatu
larutan tidak tepat, ataupun gelembung gas atau terjadi suatu rekasi
ketidakteletian dalam membaca prosedur elektrolisis.
percobaan.
Tabung reaksi yang telah digunakan Saran
harus segera dibersihkan menggunakan Saran untuk percobaan ini adalah
sabun cuci dan sikat tabung, supaya praktikan harus tetap memperhatikan
endapan sisa larutan tidak berkerak dan kebersihan laboratorium supaya tercipta
menempel di tabung reaksi. Sesudah rasa nyaman selama melakukan
tabung reaksi dibersihkan, simpan praktikum. Saat praktikum berlangsung,
tabung reaksi di rak tabung reaksi praktikan harus berhati-hati dalam
dengan mulut tabung menghadap ke mereaksikan suatu zat, karena jika salah
akan terjadi hal-hal yang tidak
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

diinginkan. Salah satu contoh bias


mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Serta harus mematuhi cara kerja dengan
sesuai metode yang tertera.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, J.E., (1999), Kimia Universitas:


Asas dan Struktur. Binarupa
Aksara, Jakarta.

Firdaus, Ikhsan, (2009), Rangkuman


Kompleksometri, www.chem-
is-try.org. Diakses : 18 Oktober
2011

Hiskia, Ahmad, (2001), Stoikiometri


Energetika Kimia, Citra
Aditya Bakti, Bandung

Petrucci, H. Ralph, (1989), Kimia


Dasar, Edisi Ke-4 Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.

Sandya, Hadi, (1995), Kimia Dasar I,


Erlangga : Jakarta

Sutrisno, E. T, dkk. (2011), Penuntun


Praktikum Kimia Dasar,
Jurusan Teknologi Pangan
Universitas Pasundan : Bandung

Zulfikar, (2009), Reaksi Metatesis,


www.chem-is-try.org. Diakses :
18 Oktober 2011

Zulfikar, (2009), Reaksi Pembakaran,


www.chem-is-try.org. Diakses :
18 Oktober 2011
Jurnal Kimia Dasar “Reaksi Kimia”

You might also like