You are on page 1of 7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.

1, Maret 2007

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KETRAMPILAN MELAKSANAKAN


PROSEDUR TETAP ISAP LENDIR / SUCTION DI RUANG ICU RSUD
PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Sri Paryanti 1, Welas Haryati 2, Hartati 3


1 Mahasiswa sarjana Keperawatan, Universitas Jenderal Soedirman
2, 3 Program sarjana Keperawatan, Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT
One of nursing interventions that is regularly done by nurses in ICU is airway-suctioning
procedure. Prevent infection injury, brancho, spasm, oedema, and airway bleeding as well to the
patients. Nurses must carry out this procedure correctly.
This study was undertaken to obtain information on the relation of nurses knowledge of
suctioning with nurses suctioning skill in ICU Margono Soekarjo General Hospital.
This study was description analysis used cross sectional method. Population was all nurse
worked in ICU Margono Soekarjo General Hospital. It recruited 22 nurses out of 25 nurses in ICU
selected through inclusive criteria. Rank Spearman correlation and frequency distribution were
applied to this study.
Statistical test shows there was Rank Spearman correlation coefficient = 0,587 and p value =
0,004. Must nurses had a high category (68,2%) on knowledge of airway suctioning only 4,5 % under
low category and 27,3% under moderate category. Nurses skill on airway suctioning was 77,3%
under good category and the least was 22,7% for sufficient category. However to nurse categorized
under bad and less good category.
There is statistically significant relation between nurses knowledge and nurses skill on airway
suctioning procedure in ICU Margono Soekarjo General Hospital (p=0,004). Both nurses knowledge
and nurses skill on airway suctioning on ICU nurses are categorized high and good.

Keywords: Knowledge, nurse, airway suctioning

PENDAHULUAN membutuhkan pelayanan kesehatan secara


Dewasa ini rumah sakit dituntut untuk intensif.
lebih meningkatkan kualitas dalam pelayanan Menurut Te Oh (1990), ICU adalah
kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan ruang rawat rumah sakit dengan staf dan
kesehatan ini meliputi pelayanan di unit rawat perlengkapan khusus ditujukan untuk
jalan, unit rawat inap, unit gawat darurat, mengelola pasien dengan penyakit, trauma
maupun di unit perawatan intensif (ICU). atau komplikasi yang mengancam jiwa.
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Menurut Hudak dan Gallo (1997),
sebagai rumah sakit rujukan wilayah Jawa peningkatan pasien berpenyakit kritis,
Tengah bagian Barat dan Selatan juga perlu peningkatan teknologi yang makin kompleks,
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan peningkatan populasi usia lanjut, dilema etik,
di setiap unit-unitnya. Salah satu unit tersebut tekanan biaya dan perubahan dalam sistem
adalah unit perawatan intensif (ICU), di mana pemberian pelayanan termasuk keperawatan,
pasien-pasien yang dirawat di sini adalah merupakan isu saat ini yang dihadapi oleh
pasien-pasien berpenyakit kritis dan perawat keperawatan kritis.

41
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007

Perawat, sebagai tenaga ujung tombak dengan keterampilan melaksanakan prosedur


dan berhubungan langsung dengan pasien tetap isap lendir/suction di ruang ICU RSUD
selama 24 jam, harus dapat Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
mengaktualisasikan diri secara fisik,
emosional, dan spiritual untuk merawat orang METODE PENELITIAN
yang mengalami penyakit kritis. Menurut Jenis penelitian ini bersifat deskriptif
Hudak dan Gallo (1997), asuhan keperawatan analitik, dengan metode cross sectional.
kritis membutuhan kemampuan untuk Menurut Nursalam (2003), penelitian cross
menyesuaikan situasi kritis dengan kecepatan sectional adalah jenis penelitian yang
dan ketepatan yang tidak selalu dibutuhkan menekankan pada waktu pengukuran /
pada situasi keperawatan lain. Dalam asuhan observasi data variabel independen dan
keperawatan tersebut, mencakup perubahan dependen hanya satu kali, pada satu saat.
kesehatan fisik, psikis dan sosial, termasuk Penelitian ini dilaksanakan di Ruang ICU
intervensi di mana perawat mampu berinisiatif RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
secara mandiri untuk mencegah, mengurangi Purwokerto, dengan waktu penelitian antara
atau mengatasi masalah. bulan Juli - Agustus tahun 2006.
Salah satu intervensi yang dilakukan Populasi dalam penelitian adalah setiap
oleh perawat di ruang ICU adalah subyek (dapat berupa manusia, binatang
pelaksanaan isap lendir/suction saluran percobaan, data laboratorium, dan lain-lain)
pernafasan. Tindakan isap lendir/suction ini yang memenuhi karakteristik yang
sering dilakukan di ruang ICU RSUD Prof. Dr. ditentukan.Sedangkan sampel menurut
Margono Soekarjo Purwokerto. Penulis Sudigdo (1995) adalah bagian dari populasi
mengambil data dari bulan Januari sampai yang dipilih dengan cara tertentu hingga
dengan Desember 2005, jumlah pasien di ICU dianggap mewakili populasinya. Dalam
sebanyak 434 orang, dan yang dilakukan penelitian ini populasinya adalah semua
tindakan isap lendir/suction sebanyak 256 perawat di ruang ICU RSUD Prof. Dr.
pasien. Margono Soekarjo Purwokerto dan sampelnya
Dari data tersebut di atas, dapat diambil sama (sampling jenuh). Menurut Sugiyono
kesimpulan bahwa kurang lebih 58,9% (2005), sampling jenuh adalah teknik
pasien-pasien di ruang ICU RSUD Prof. Dr. penentuan sampel bila semua anggota
Margono Soekarjo Purwokerto, mendapatkan populasi digunakan sebagai sampel, karena
tindakan isap lendir/suction pada saluran jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
pernafasan. orang. Pada penelitian ini jumlah sampel 22
Penghisapan lendir/suction harus orang yang memenuhi kriteria inklusi dari
dilakukan dengan prosedur yang tepat untuk jumlah anggota populasi sebanyak 25 orang.
mencegah terjadinya infeksi, luka, spasme, Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
edema serta perdarahan jalan nafas (Farid M, perawat ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono
dkk. 1995). Berdasarkan pengamatan awal Soekarjo Purwokerto dengan pendidikan
penulis, di ruang ICU RSUD Prof Dr. Margono minimal D3 Keperawatan, perawat yang
Soekarjo, perawat dalam melaksanakan melaksanakan tindakan isap lendir / suction.
tindakan isap lendir/suction belum semuanya Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
melaksanakan sesuai dengan prosedur tetap perawat ruang ICU yang sedang cuti atau
yang sudah ditentukan oleh rumah sakit. sakit.
Tujuan umum untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan perawat

42
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007

Analisa data dilakukan melalui proses Hasil penelitian tersebut


komputerisasi. Analisa data menurut menunjukkan perawat di Ruang ICU
Notoatmodjo (2002), terdiri dari : RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
1. Analisa univariat adalah analisa yang Purwokerto relatif sudah cukup
hanya menghasilkan distribusi dan berpengalaman. Semakin lama masa
persentasi dari tiap variabel, untuk kerja perawat, maka pengalamannya
pengetahuan dan keterampilan. dalam menjalankan tugas di bidang
2. Analisa bivariat adalah analisa yang keperawatan akan semakin meningkat.
dilakukan terhadap dua variabel yang c. Karakteristik Responden Berdasarkan
diduga berhubungan. Dalam penelitian ini Pelatihan ICU
digunakan uji statistik nonparametrik Jumlah perawat di Ruang ICU
korelasi Rank Spearman, karena data RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
yang didapatkan berbentuk ordinal. Purwokerto yang belum mengikuti
pelatihan ICU (63,6 %) lebih banyak
HASIL DAN BAHASAN dibandingkan yang belum mengikuti
1. Karakteristik Responden pelatihan ICU (36,4%).
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Hasil penelitian tersebut
Jenis Kelamin menunjukkan bahwa program
Jumlah perawat di Ruang ICU pengembangan perawat di RSUD Prof.
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Purwokerto yang berjenis kelamin laki- khususnya di Ruang ICU masih belum
laki (54,5 %) lebih banyak dibandingkan dilaksanakan sepenuhnya. Sesuai
perawat perempuan (45,5%). dengan hasil observasi di lokasi
Hasil penelitian yang penelitian, program pengembangan
menunjukkan jumlah perawat yang perawat yang tertuang dalam rencana
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak strategis pengembangan SDM perawat
daripada yang berjenis kelamin RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
perempuan disebabkan pada saat Purwokerto yang diantaranya adalah
pengambilan sampel, perawat yang meningkatkan pengetahuan dan
berjenis kelamin perempuan banyak keterampilan dalam pengelolaan pasien
yang tidak memenuhi kriteria inklusi, ICU ditargetkan akan selesai pada
yaitu perawat ruang ICU yang sedang tahun 2010.
cuti atau sakit. 2. Tingkat pengetahuan perawat tentang
Hasil observasi di lokasi isap lendir/suction di Ruang ICU RSUD
penelitian, diketahui jumlah perawat Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
perempuan (52%) lebih banyak Tingkat pengetahuan perawat
dibandingkan perawat laki-laki (48%). tentang isap lendir/suction di Ruang ICU
b. Karakteristik Responden Berdasarkan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Masa Kerja Purwokerto sebagian besar dalam kategori
Jumlah perawat di Ruang ICU tinggi (68,2%) dan paling sedikit pada
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo kategori rendah (4,5%). Tingkat
Purwokerto sebagian besar memiliki pengetahuan perawat pada kategori
masa kerja antara 6 10 tahun (59,1%) sedang 27,3%.
dan paling sedikit yang baru bekerja Hasil penelitian tersebut
kurang antara 0 5 tahun (4,5%). menunjukkan bahwa perawat di Ruang

43
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007

ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo lendir/suction di Ruang ICU RSUD Prof.
Purwokerto sudah memiliki pengetahuan Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
yang baik. Hal tersebut tidak terlepas dari Keterampilan perawat dalam
upaya rumah sakit dalam memberikan melaksanakan prosedur tetap isap
pelatihan ICU kepada perawat (36,4%). lendir/suction di Ruang ICU RSUD Prof.
Masih adanya perawat yang tingkat Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
pengetahuannya pada kategori rendah sebagian besar dalam kategori baik
(4,5%) dan pada kategori sedang (27,3%) (77,3%) dan paling sedikit pada kategori
disebabkan karena masih adanya perawat cukup baik (22,7%). Sedangkan pada
yang belum mengikuti pelatihan ICU kategori tidak baik dan kurang baik tidak
(63,6%). ada.
Hasil penelitian tersebut sejalan Hasil penelitian tersebut
dengan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perawat di Ruang
oleh Widayati (2006) yang mendapatkan ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
kesimpulan bahwa bidan yang sudah Purwokerto sudah dapat melaksanakan
mengikuti pelatihan APN memiliki prosedur tetap isap lendir/suction. Hal
pengetahuan yang lebih baik tentang APN tersebut tidak terlepas dari adanya
dalam menolong persalinan dibandingkan kegiatan pelatihan ICU yang sudah diikuti
bidan yang belum mengikuti pelatihan APN oleh sebagian perawat. Selain itu,
Pelatihan ICU yang diberikan pelaksanaan prosedur yang telah
kepada perawat akan dapat meningkatkan ditetapkan oleh pihak rumah sakit, selalu
pengetahuan dan keterampilan perawat. dilakukan pengawasan yang ketat oleh
Menurut Sastrohadiwiryo (2002) pelatihan atasan di bidang pelayanan keperawatan.
merupakan proses membantu para tenaga Pengawasan dilakukan untuk memastikan
kerja untuk memperoleh efektifitas dalam bahwa prosedur tetap isap lendir/suction
pekerjaan mereka yang sekarang atau yang telah dibuat dapat dilaksanakan
yang akan datang melalui pengembangan dengan baik oleh perawat.
kebiasaan tentang pikiran, tindakan, 4. Hubungan tingkat pengetahuan perawat
kecakapan, pengetahuan, dan sikap yang dengan keterampilan melaksanakan
layak. Sementara Notoatmodjo (1997) prosedur tetap isap lendir/suction di
berpendapat bahwa pengetahuan dapat Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono
diperoleh melalui pendidikan, pengalaman Soekarjo Purwokerto
diri sendiri, pengalaman orang lain, media Berdasarkan perhitungan
massa maupun lingkungan. menggunakan uji statistik diketahui ada
Pelatihan ICU yang diikuti oleh hubungan yang bermakna secara statistik
perawat akan dapat meningkatkan antara tingkat pengetahuan perawat
pengetahuan dan keterampilan dalam dengan keterampilan melaksanakan
pengelolaan pasien ICU. Pengetahuan dan prosedur tetap isap lendir/suction di Ruang
keterampilan dalam pengelolaan pasien ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
ICU akan diwujudkan dalam melaksanakan Purwokerto (p = 0,004).
prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh Hasil penelitian tersebut
pihak rumah sakit. menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
3. Keterampilan perawat dalam pengetahuan perawat maka pelaksanaan
melaksanakan prosedur tetap isap prosedur tetap isap lendir/suction oleh
perawat semakin baik. Menurut

44
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007

Notoatmodjo (1997), pengetahuan SIMPULAN DAN SARAN


merupakan domain yang sangat penting Jumlah perawat di Ruang ICU RSUD
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang
Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan berjenis kelamin laki-laki (54,5 %) lebih
pikir dalam menumbuhkan kepercayaan banyak dibandingkan perawat perempuan
diri maupun dorongan sikap dan perilaku, (45,5%). Sebagian besar perawat memiliki
sehingga dapat dikatakan bahwa masa kerja antara 6 10 tahun (59,1%) dan
pengetahuan merupakan stimuli terhadap paling sedikit yang baru bekerja kurang antara
tindakan seseorang. Seseorang dapat 0 5 tahun (4,5%). Jumlah perawat yang
mengingat suatu materi yang telah belum mengikuti pelatihan ICU (63,6 %) lebih
dipelajari sebelumnya dan menjelaskan banyak dibandingkan yang sudah mengikuti
secara benar tentang objek yang diketahui, pelatihan ICU (36,4%). Secara statistic, ada
dan dapat menginterpretasikan materi hubungan yang bermakna antara tingkat
tersebut secara benar. Pengetahuan yang pengetahuan perawat dengan keterampilan
telah dimiliki tersebut menjadikan melaksanakan prosedur tetap isap
seseorang memiliki kemampuan untuk lendir/suction di Ruang ICU RSUD Prof. Dr.
menggunakan materi yang telah dipelajari Margono Soekarjo Purwokerto (p = 0,004).
pada situasi atau kondisi sebenarnya. Tingkat pengetahuan perawat tentang isap
Hasil penelitian ini juga sejalan lendir/suction di Ruang ICU RSUD Prof. Dr.
dengan hasil penelitian yang dilakukan Margono Soekarjo Purwokerto sebagian
oleh Kusriyati (2005) yang menyimpulkan besar dalam kategori tinggi (68,2%) dan
bahwa pengetahuan perawat yang baik paling sedikit pada kategori rendah (4,5%).
akan diikuti oleh meningkatnya Tingkat pengetahuan perawat pada kategori
keterampilan perawat dalam pemasangan sedang 27,3%.
infus di ruang rawat inap RSUD Cilacap. Keterampilan perawat dalam
Domain kognitif pengetahuan pada melaksanakan prosedur tetap isap
tingkatan aplikasi menjadikan perawat lendir/suction di Ruang ICU RSUD Prof. Dr.
memiliki kemampuan untuk melaksanakan Margono Soekarjo Purwokerto sebagian
prosedur tetap isap lendir/suction pada besar dalam kategori baik (77,3%) dan paling
situasi atau kondisi sebenarnya. sedikit pada kategori cukup baik (22,7%).
Hasil penelitian ini juga sejalan Sedangkan pada kategori tidak baik dan
dengan hasil penelitian yang dilakukan kurang baik tidak ada.
oleh Wahyuningsih (2006). Wahyuningsiih
meneliti tentang hubungan antara SARAN
pengetahuan tentang manfaat kolostrum Perawat yang belum mengikuti
dengan tindakan pemberian kolostrum. pelatihan ICU, hendaknya segera diberikan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pelatihan supaya prosedur tetap isap
bahwa terdapat hubungan yang bermakna lendir/suction yang telah ditetapkan pihak
antara pengetahuan tentang manfaat rumah sakit dapat dilaksanakan dengan baik
kolostrum dengan tindakan pemberian dan benar oleh seluruh perawat. Hasil
kolostrum (Rank Spearman = 0,647; p = penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut
0,00). dengan menilai ketepatan pelaksanaan
prosedur tetap isap lendir/suction oleh
perawat.

45
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007

DAFTAR PUSTAKA Philadelphia, London, Toronto,


Ardine, A. (2005). Hubungan tingkat Montreal, Sydney, Tokyo : W.B.
pengetahuan perawat dengan Saunders Company.
kepatuhan melaksanakan protap Pusat Pembinaan Dan Pengembangan
pemasangan infus di IGD RSU PKU Bahasa. (1999). Kamus Besar Bahasa
Muhammadiyah Yogyakarta Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
(unpublished) RSMS. 2006. Prosedur tetap isap
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian lendir/suction. RSUD Prof. Dr.
suatu pendekatan praktek Jakarta: Margono Soekarjo. Purwokerto.
Rineka Cipta. (unpublished).
Chandra, I. Buku Kepemimpinan. Terdapat Santoso, S. (2001). Buku latihan SPSS
pada http://www. sabda org / lead/- statistik non parametrik. Jakarta:
pdf/bhn bkr kepemimpinan.Pdf. Gramedia.
(Diakses 15 Mei 2006). Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (1995). Dasar-
dasar metodologi penelitian klinis.
Craven, F .R. & Hirnle, J.C. (2000). Jakarta: Binarupa Aksara.
Fundamental of nursing human health Sastrohadiwiryo, S.B. (2002). Manajemen
and function. (third edition). tenaga kerja indonesia : pendekatan
Philadelphia, New Y ork, Baltimore : administrasi dan operasional. Jakarta :
Lippincot. Bumi Aksara.
Farid, M.dkk. (1995). Terapi saluran Smith, F.S. , DueII, J.D., Martin, C.B. (2000).
pernafasan. Jakarta : Rumah Sakit Clinical nursing skills. New Jersey:
Jantung " Harapan Kita ". Prentice Hall Health.
Kusriyati. (2006). Gambaran kemampuan Sugiyono. (2005). Statistik untuk
perawat menurut persepsi pasien penelitian. Bandung :
dalam tindakan pemasangan infus Alfabeta.
diruang rawat inap RSUD Cilacap tahun Tandipajung, T. (2002). Pengetahuan, sikap
2005. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi dan keterampilan tenaga keperawatan
DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu tentang perawatan luka dalam upaya
Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al- pencegahan infeksi nosokomial luka
Islamiyyah Cilacap. (unpublished). operasi. Bagian Obstetri dan Ginekologi
Notoatmodjo, S. (1996). Ilmu kesehatan RSUP . Dr. Sardjito Y ogyakarta.
masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. (unpublished).
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Te Oh. (1990). Intensive care manual. (third
perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka edition). Sydney, London, Boston,
Cipta. Singapore, T oronto, Wellington:
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan Butterworths.
metodologi penelitian ilmu Thompson, L. (2006). Evidence based
keperawatan. Jakarta: Salemba practice tracheal suctioning of adults
Medika. with an artificial airway. Terdapat pada
Perry & Potter. (2000). Buku saku http://www.joannabriggs.edu.au.
keterampilan dan prosedur dasar. Alih (Diakses 18 Mei 2006).
Bahasa Monica Ester. Jakarta: EGC. Thompson & Gale. 2006. Intensive care unit.
Proehl, A.J. (1999). Emergency nursing Terdapat pada http://www.answer.com.
procedures. (second edition). (Diakses 12 Mei 2006).

46
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007

Wahyuningsih, ES. (2006). Hubungan Tingkat persalinan normal pada bidan yang
Pengetahuan Ibu Nifas T entang sudah dan belum mendapatkan
Kolostrum Dengan Tindakan pelatihan asuhan persalinan normal di
Memberikan Kolostrum Pada Bayi di wilayah distrik Cilacap, Kabupaten
Rumah Sakit Pertamina Cilacap T ahun Cilacap tahun 2006. Karya Tulis Ilmiah.
2006. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Program Studi DIII Kebidanan Sekolah
DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-
Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al- Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap.
Islamiyyah Cilacap. (unpublished). (unpublished).
Widayati, T. (2006). Gambaran tingkat
pengetahuan tentang asuhan

47

You might also like