You are on page 1of 8

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS TEORI KECERDASAN

MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) MATERI ALAT OPTIK PADA


KELAS VIII SMP NEGERI 01 MADIUN

Muhammad Rizal dan Wasis


Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Abstract. This background research on LKS fact that has been owned by learners has not been able
to assist in finding the concept, as it contains only the material and questions. LKS is such a very
less time to educate or develop the students have some intelligence. In addition, we as researchers
have observed, that the schools are still rarely use MI-based worksheets, we have not even found it.
Therefore, the research conducted under the title Development of Theory-Based Physics LKS
multiple intelligences (Multiple Intelligences) Optical materials in class VIII 01 Madison Junior High
School that aims to develop students' intelligence. This research is the development of BLM-based
theory of multiple intelligences (multiple intelligence). The subjects of this study was a class VIII
student E who are 32 children. Implementation research is to develop a preliminary design study of
LKS and their other devices, the study of learning by experts (faculty) and practitioners (school
physics teacher) and tested at grade VIII E 1 Madiun Junior High School. Based on the results of the
feasibility analysis worksheets based on multiple intelligence in the optical device material
obtained after the validation of a percentage of 87.7%, while the average for validation of the
entire device is 87.8% this indicates that the entire device is fit for use with either category. Based
on the average of student learning outcomes obtained a value of 85.8 with 81% the percentage of
completeness. Then the total response to interest students of LKS multiple intelligence is at 90.6%.
Based on the score of LKS, certain intelligence of the dominant group is not always successful doing
worksheets that reflect their intelligence, as well as the spatial group VIII class E Madiun Junior
High School 01 for which data taken by the researcher.

Keywords : The development, worksheets, Multiple Intelligence

Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi pada kenyataannya LKS yang telah dimiliki oleh peserta
didik selama ini belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi
dan soal-soal. LKS yang seperti itu sangat kurang sekali dalam mendidik atau mengembangkan
beberapa kecerdasan yang dimiliki siswa. Selain itu, kami sebagai peneliti telah mengamati,
bahwa di sekolah sekolah masih jarang menggunakan LKS berbasis MI, bahkan kami belum
pernah menemukannya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan judul Pengembangan LKS
Fisika Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk ( Multiple Intelligence ) Materi Alat Optik pada kelas
VIII SMP Negeri 01 Madiun yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan yang dimiliki
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan LKS yang berbasis teori kecerdasan
majemuk (multiple intelligence). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E yang berjumlah 32
anak. Pelaksanaan penelitian yaitu mengembangkan desain awal LKS beserta perangkat
pembelajaran yang lain, telaah pembelajaran oleh para pakar (dosen ) dan para praktisi ( guru
fisika SMP ) dan diuji coba pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Madiun. Berdasarkan hasil
analisis kelayakan LKS berbasis multiple intelligence pada materi alat optik setelah dilakukan
validasi diperoleh persentase sebesar 87,7 %, sedangkan rata-rata validasi seluruh perangkat
adalah sebesar 87,8% hal ini menunjukkan bahwa seluruh perangkat layak digunakan dengan
kategori baik. Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa memperoleh nilai sebesar 85,8 dengan
persentase ketuntasan 81%. Kemudian untuk total respon ketertarikan siswa terhadap LKS
multiple intelligence adalah sebesar 90,6%. Berdasarkan skor LKS, kelompok yang dominan
kecerdasan tertentu tidak selamanya sukses mengerjakan LKS yang mencerminkan kecerdasan
mereka, seperti halnya dengan kelompok spasial kelas VIII E SMP Negeri 01 Madiun yang datanya
diambil oleh peneliti.

Kata kunci : Pengembangan, LKS, Multiple Intelligence


120
I. PENDAHULUAN mereka ingin ketahui dengan saling
bekerja sama. Namun dalam
Pendidikan dan belajar merupakan pembelajaran secara nyata, banyak
dua hal yang tak terpisahkan. siswa belum terbiasa dengan
Pendidikan adalah usaha sadar dan pembelajaran secara berkelompok,
terencana untuk mewujudkan suasana padahal pembelajaran dengan
belajar dan proses pembelajaran agar berkelompok dalam model
peserta didik secara aktif pembelajaran kooperatif dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk membantu siswa menumbuhkan
memiliki kekuatan spiritual kerjasama, berfikir kritis, dan
keagamaaan, pengendalian diri, kemampuan membantu teman serta
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, memecahkan konsep-konsep sulit.
serta keterampilan yang diperlukan Menurut penuturan salah seorang guru
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara fisika SMP Negeri 1 Madiun menjelaskan
[1]. Pendidikan mengembangkan bahwa di dalam pengajarannya sehari
berbagai aspek kemampuan, salah hari belum mengadopsi pembelajaran
satunya adalah kecerdasan. yang berbasis MI (multiple intelligence),
melainkan melalui pembentukan
Gardner memiliki pandangan yang karakter siswa. LKS yang digunakan
sangat berbeda tentang IQ. Menurut dalam pengajaran berasal dari penerbit,
Gardner, orang tidak memiliki satu yang menurut guru fisika SMP Negeri 1
inteligensi umum, tetapi ditandai oleh Madiun mayoritas isi dari LKS tersebut
serangkaian inteligensi. Ada delapan merupakan latihan soal dalam
jenis kecerdasan yang diungkapkan oleh penyelesaian perhitungan fisika. Dengan
Gardner yaitu Linguistik, Matematika begitu kecerdasan yang dimiliki siswa
dan Logika, Visual dan Spasial, Musikal, tidak bisa berkembang secara optimal,
Interpersonal, Intrapersonal, Kinestetik, sebab yang dilatih hanya kemampuan
serta Naturalis [2]. Jadi setiap manusia atau kecerdasan logika dan matematika.
memiliki semua jenis kecerdasan itu,
namun hanya ada beberapa yang Di dalam pembelajaran kooperatif
dominan atau menonjol dalam diri kegiatan-kegiatan yang dapat
seseorang. Bila semua kecerdasan dikolaborasikan dengan pengembangan
majemuk ini ditumbuhkan, kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki
dikembangkan dan dilibatkan dalam siswa. Dalam penerapannya, suatu
proses pembelajaran, maka akan sangat pembelajaran kooperatif sering
meningkatkan efektivitas dan hasil didukung oleh adanya LKS. Lembar
pembelajaran [2]. kegiataan siswa merupakan perangkat
pembelajaran berupa lembaran yang
Keunikan yang dikemukakan berisi panduan bagi siswa untuk
Gardner adalah, setiap kecerdasan melakukan suatu kegiatan terprogram.
dalam upaya mengelola informasi Dalam lembar kegiatan siswa tersebut
bekerja secara spasial dalam sistem otak perlu adanya petunjuk-petunjuk singkat
manusia, tetapi pada saat mengenai hal-hal yang diamati, diukur,
mengeluarkannya, ke delapan jenis dihitung dan lain-lain agar siswa dapat
kecerdasan itu bekerjasama untuk bekerja secara teratur . Tetapi pada
menghasilkan informasi sesuai yang kenyataannya LKS yang telah dimiliki
dibutuhkan. Konsep multiple intelligence oleh peserta didik selama ini belum
juga mengajarkan kepada anak bahwa mampu membantu dalam menemukan
mereka bisa belajar apapun yang konsep, karena hanya berisi materi dan
121
soal-soal. LKS yang seperti itu sangat teori kecerdasan majemuk ( multiple
kurang sekali dalam mendidik atau intelligence ) materi alat optik pada
mengembangkan beberapa kecerdasan kelas VIII SMP Negeri 01 Madiun.
yang dimiliki siswa. Di dalam LKS
berbasis multiple intelligence ini , II. METODE PENELITIAN
peneliti berupaya untuk membantu
siswa dalam menemukan konsep fisika Jenis penelitian ini adalah
sesuai dengan kecerdasan dominan yang penelitian pengembangan yaitu
dimiliki oleh siswa. LKS berbasis penelitian untuk mengembangkan LKS
multiple intelligence terdiri dari Fisika dengan berbasis kecerdasan
komponen-komponen dalam majemuk (multiple intelligence).
pembelajaran namun dalam LKS Penelitian ini menggunakan metode 4-D
berbasis multiple intelligence dijabarkan (Four-D Model) yang dikembangkan
sesuai dengan kecerdasan yang akan oleh S. Thiagarajan [4] yang meliputi
diintegrasikan dalam mata pelajaran tahap Define (pendefinisian), Design
yang akan disampaikan. Pengintegrasian (Perencanaaan), Develop
tersebut dapat dilakukan dalam (Pengembangan), dan Disseminate
Pengembangan LKS berbasis multiple (penyebaran). Akan tetapi karena
intelligence bentuk kegiatan keterbatasan waktu dan dana penelitian
pembelajaran dan penugasan kepada ini hanya dilakukan sampai tahap
siswa yang berkaitan dengan suatu pengembangan (develop) saja,
kecerdasan tertentu namun tidak sedangkan pada tahap Desseminate atau
melenceng dari materi pelajaran yang penyebaran tidak dilakukan.
diajarkan. Pengembangan LKS berbasis Pengembangan ini dilakukan di Jurusan
multiple intelligence memerlukan Fisika FMIPA Universitas Negeri
perancangan dan pengorganisasian agar Surabaya mulai bulan Maret 2012,
dapat berhasil dengan baik sesuai selanjutnya dilakukan tahap uji coba
dengan tujuan pembelajaran dan terbatas di SMP N 1 Madiun tahun
kecerdasan yang akan dikembangkan. ajaran 2011/2012 semester genap.
Ada beberapa hal yang perlu Sasaran Penelitian ini adalah perangkat
diperhatikan dalam merancang pembelajaran yang meliputi Silabus,
pembelajaran berbasis multiple RPP, LKS, dan LP. Dengan 32 siswa kelas
intelligence, diantaranya;1) memilih VIII SMP Negeri 1 Madiun sebagai
kompetensi pembelajaran dan responden. Instrumnent penelitian dan
kecerdasan yang akan dikembangkan, 2) metode pengumpulan data dalam
mengorganisir kecerdasan yang akan penelitian ini adalah metode validasi
dikembangkan dalam pembelajaran, 3) menggunakan lembar validasi perangkat
mengumpulkan aneka bahan dan (terutama LKS yang dikembangkan),
sumber, 4) merancang kegiatan dan metode pengamatan menggunakan
proyek, dan 5) mengimplementasikan lembar keterlaksanaan dan proses
satuan pelajaran [3]. Selain itu, kami pembelajaran, metode angket respon
sebagai peneliti telah mengamati, bahwa siswa menggunakan angket respon
di sekolah sekolah masih jarang siswa, dan metode tes menggunakan tes
menggunakan LKS berbasis MI, bahkan hasil belajar.
kami belum pernah menemukannya.
Berdasarkan latar belakang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut, maka peneliti ingin
menerapkan penelitian dengan judul Tahap pengembangan ini bertujuan
Pengembangan LKS fisika berbasis untuk menghasilkan perangkat

122
pembelajaran (terutama LKS) yang telah yang dipelajari melalui kegiatan belajar
direvisi berdasarkan masukan oleh yang sistematis [6].
pakar dan guru fisika.
Berdasarkan dari hasil penelitian Dari siswa kelas VIII E, yang telah
perangkat pembelajaran yang telah dikelompokkan berdasarkan
peneliti lakukan diperoleh. kecerdasan dominan mereka, dinilai
setiap kelompok berdasarkan LKS yang
Hasil penilaian terhadap LKS dan mereka kerjakan. Hasil dari skor LKS
perangkat pembelajarannya dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah
menunjukkan bahwa perangkat ini
pembelajaran yang telah dikembangkan
layak digunakan dengan kategori Tabel 3.2 Skor LKS
baik.Perangkat pembelajaran dikatakan Skor Skor Skor
memenuhi kriteria apabila No.
Multiple
Jumlah
Intelligence LKS LKS LKS
persentasenya 61% sehingga layak 1 2 3
digunakan dalam proses pembelajaran
Kecersdasan
[5]. 1 Spasial 80 50 90 220
(kelompok 1)
Hasil skor validasi perangkat Kecerdasan
disajikan pada Tabel 3.1 berikut 2 Kinestetik 100 40 86 226
(kelompok 2 )

Tabel 3.1 Hasil skor validasi Kecerdasan


Logika
3 60 80 94 234
Matematika
(kelompok 3)
Persentase
Perangkat Kategori
No. kelayakan
Pembelajaran penilaian
(%) Keterangan :
1. Silabus 91,9 Baik/Layak LKS 1 : LKS Magnifying Glass
2. RPP 76 Baik/Layak (kecerdasan kinestetis)
3. LKS 87,7 Baik/Layak LKS 2 : LKS Microscope
4. THB 95,5 Baik/Layak (kecerdasan logika matematika)

Dari tabel 3.1 menunjukkan bahwa LKS 3 : LKS Eye and Camera
persentase pada silabus sebesar 91,9% (kecerdasan spasial)
yang artinya bahwa silabus layak untuk
Angket multiple intelligence
digunakan, pada RPP sebesar 76%, LKS
dibagikan pada awal pertemuan
sebesar 87,7% dan THB sebesar 95,5%.
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Penilaian validasi tertinggi terdapat
Siswa yang mengisi angket adalah siswa
pada THB dengan skor persentase
kelas VIII E SMP Negeri 01 Madiun
kelayakan 95,5%. Penilaian validasi
sebanyak 32 siswa. Kemudian setelah
terendah terdapat pada RPP, hal ini
peneliti nilai, berdasarkan angket
dikarenakan pada point kesesuaian
tersebut mengelompokkan seluruh
waktu pada RPP dinilai oleh para
siswa menjadi 3 kelompok besar
validator kurang akurat, sehingga 2
berdasarkan persamaan kecerdasan
validator memberikan skor 2 dan yang
yang mereka miliki. Disini peneliti hanya
lainnya hanya 3. Dengan demikian LKS
menentukan 3 kecerdasan saja dari 8
yang telah kami buat, merupakan salah
kecerdasan yang ada, yaitu kecerdasan
satu alternatif pembelajaran yang tepat
spasial (kelompok 1) , kecerdasan
bagi peserta didik karena dapat
kinestetik (kelompok 2), dan kecerdasan
membantu peserta didik untuk
logika matematika (kelompok 3).
menanmbah informasi tentang konsep
123
Kelompok 1 sebanyak 9 siswa, kelompok yang dominan kecerdasan
kelompok 2 sebanyak 10 siswa dan tertentu tidak selamanya sukses
kelompok 3 sebanyak 13 siswa. mengerjakan LKS yang mencerminkan
kecerdasan mereka, seperti halnya
Setelah peneliti (yang bertindak dengan kelompok spasial.
sebagian guru) mengelompokkan, maka,
pada hari berikutnya kegiatan Pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran dimulai dengan formasi RPP selama KBM. Hasil analisis pada
semua siswa duduk sesuai dengan pertemuan 1 dan pertemuan 2 sudah
kelompok mereka masing masing. baik. Hal ini menunjukkan guru telah
Kemudian peneliti membagikan LKS alat melaksanakan seluruh tahapan dalam
optik yang dikembangkan berbasis teori sintaks pembelajaran koperatif.
multiple intelligence kepada masing Dari hasil analisis menunjukkan
masing kelompok dan memerintahkan bahwa secara umum guru telah
untuk dikerjakan secara berkelompok mengelola pembelajaran dengan cukup
sesuai kelompok masing masing. Setelah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari skor
dikoreksi peneliti berdasakan kunci masing-masing tahap pembelajaran.
jawaban , maka diperoleh hasil sesuai Dari hasil pengelolaan pembelajaran
dengan Tabel 4.7 Kelompok spasial dapat dikatakan bahwa guru telah
(kelompok 1) mendapat skor 80 (LKS melakukan pengelolaan pembelajaran
LUP/pengembangan LKS kinestetis), fisika dengan baik dalam setiap
skor 50 (LKS Mikroskop/ pengembangn pembelajaran yang dilakukan.
LKS logika matematika), dan skor 90
(LKS Mata dan kamera/ pengembangan Dari ke dua pertemuan
LKS spasial). Kelompok kinestetis diperoleh skor rata-rata 3,4 dengan
(kelompok 2) mendapat skor 100 ( LKS kegiatan pendahuluan diperoleh skor
LUP/pengembangan LKS kinestetis), sebesar 3,8 dan kegiatan inti diperoleh
skor 40 (LKS Mikroskop/ pengembangn skor sebesar 3,2 sedangkan untuk
LKS logika matematika), dan skor 86 kegiatan penutup diperoleh skor
(LKS Mata dan kamera/ pengembangan sebesar 3,3.
LKS spasial). Kelompok logika Suasana kelas selama
matematika (kelompok 3) mendapat pembelajaran berjalan dengan baik jika
skor 60 (LKS LUP/pengembangan LKS dilihat dari antusias siswa serta guru,
kinestetis), skor 80 (LKS Mikroskop/ sehingga pada suasana kelas ini
pengembangn LKS logika matematika), diperoleh skor rata-rata 3,5.
dan skor 94 (LKS Mata dan kamera/
pengembangan LKS spasial). Dari data Dengan melakukan persiapan
diatas sangat jelas bahwa LKS LUP / yang baik maka guru dapat mengajar
pengembangan kecerdasan kinestetis dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan
skor tertinggi didapatkan oleh kelompok pendapat [7]. Disamping
II (kelompok kinestetis), kemudian LKS mempersiapkan hal-hal yang bersifat
Mikroskop / pengembangan kecerdasan teknis, pengajar perlu pula melakukan
logika matematika skor tertinggi persiapan akademis dalam arti bahwa ia
didapatkan oleh kelompok III (kelompok juga harus belajar dan menguasai apa
logika dan matematika), sedangkan yang yang akan diajarkan. Oleh karena itu
terakhir LKS Mata dan Kamera / setiap pengajar hendaknya
pengembangan kecerdasan spasial skor mempersiapkan pelajarannya secara
tertinggi juga didapatkan oleh kelompok baik dan sungguh-sungguh.
III (kelompok logika matematika). Jadi
dapat kita tarik kesimpulan bahwa

124
Dari hasil belajar siswa (post- telah diberikan oleh peneliti dalam hal
test) diperoleh 6 dari 32 siswa yang ini bertindak sebagai guru
tidak tuntas. Nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 65, nilai tersebut Dari 224 soal respon dengan
sangat jauh dari skor minimum total responden 32 siswa (masing
ketuntasan siswa yang telah di tetapkan masing siswa 7 soal) yang menyatakan
di SMP Negeri 1 Madiun yaitu 80. ketertarikan terhadap LKS multiple
Dengan demikian, persentase intelligence, 203 soal terjawab tertarik.
ketuntasan belajar pada siswa kelas VIII- Sehingga total respon ketertarikan siswa
E adalah sebesar 81%. terhadap LKS multiple intelligence
adalah sebesar 90,6 %.. Mereka tertarik
Terdapat beberapa faktor yang karena memang metode ini baru mereka
menyebabkan tidak tuntasnya hasil temui sehingga mereka merasa ingin
belajar siswa, antara lain yaitu bisa tahu tentang cara kerjanya. Hal ini
dikarenakan kemampuan dasar siswa sangat terlihat pada saat kegiatan
dalam menerima pembelajaran. Hal ini pembelajaran dimana siswa sangat
sesuai dengan pendapat yang antusias dengan kegiatan percobaan
dikemukakan oleh [8]. tinggi atau dengan menggunakan LKS optik
rendahnya kreatifitas siswa dalam berbasis multiple intelligence yang telah
mengelola kesan dari bahan pelajaran dikembangkan.
yang baru diterima bisa dijadikan tolak
ukur dari kecerdasan seorang anak. Setelah dilakukan validasi dan
Tinggi rendahnya kemampuan dasar uji coba pada LKS dan perangkat yang
siswa akan sangat mempengaruhi telah dikembangkan, didapat beberapa
prestasi akademiknya. Kematangan temuan selama penelitian diantaranya:
intelektual seseorang dicirikan dengan terdapat beberapa fase kegiatan
mulai meningkatnya ketidak pembelajaran pada silabus dan RPP
bergantungan orang tersebut terhadap yang tidak terlaksana akibat ketidak
stimulus yang ada serta pertumbuhan sesuaian alokasi waktu yang telah
tersebut bergantung pada internal orang dirancang dengan waktu KBM yang
yang bersangkutan menyimpan dan telah dilaksanakan. Pada LKS yang telah
memproses informasi dari luar. Bila dikembangkan terdapat beberapa
seorang siswa yang memang memiliki prosedur yang tidak sesuai dengan
kemampuan dasar rendah tentunya tujuan pembelajaran, sehingga beberapa
akan kesulitan memperoleh ketuntasan siswa mengalami kesulitan untuk
belajar yang maksimal. memahami maksud dari LKS tersebut.
Pada soal evaluasi terdapat beberapa
Faktor lain kemungkinan dapat soal yang tidak valid akibat kurang
terjadi misalnya saja faktor kesehatan, disesuaikan dengan indikator yang akan
keluarga, dan lain-lain. Terdapat banyak dicapai. Berdasarkan skor LKS,
faktor yang dapat mempengaruhi hasil kelompok yang dominan kecerdasan
belajar, antara lain faktor internal tertentu tidak selamanya sukses
(faktor keluarga, sekolah, dan mengerjakan LKS yang mencerminkan
masyarakat) [9]. Sehingga ada beberapa kecerdasan mereka,seperti halnya
siswa yang tidak tuntas, hal ini bukan dengan kelompok spasial kelas VIII E
berarti perangkat pembelajaran yang SMP Negeri 01 Madiun yang datanya
digunakan oleh peneliti tidak berhasil, diambil oleh peneliti.
akan tetapi lebih cenderung kepada
cepat atau tidaknya seorang siswa
dalam menerima bahan pelajaran yang

125
IV. PENUTUP 2. Untuk penelitian berikutnya
diharapkan dapat meneruskan
A. SIMPULAN penelitian ini dari segi
pengembangan LKS untuk
Berdasarkan hasil analisis data kecerdasan yang lain .
penelitian, dapat disimpulkan sebagai 3. Sesuai hasil penelitian pada
berikut : pembahasan untuk peneliti
1. Penilaian validitas tertinggi pada THB selanjutnya disarankan untuk
dengan persentase kelayakan sebesar melihat kekurangan dan
95,5%, dan mendapatkan skor rata kreativitas untuk mengoptimalkan
rata seluruh perangkat (silabus, RPP, hasil LKS dikembangkan agar
dan LKS) sebesar 87, 8 %, sehingga sesuai yang diharapkan. Seperti
perangkat pembelajaran yang halnya kekurangan penulis pada
memiliki LKS (dengan persentase persentase kelayakan perangkat
kelayakan aspek petunjuk sebesar pembelajaran bisa ditingkatkan
93,8 %, aspek isi sebesar 89,2 %, kembali.
aspek prosedur sebesar 84,4 %, dan
aspek pertanyaan sebesar 83,3 %) DAFTAR PUSTAKA
berbasis teori multiple intelligence
materi alat optik pada siswa kelas VIII [1] UU No. 20 tahun 2003 tentang
E di SMP Negeri 01 Madiun layak Sistem Pendidikan Nasional
digunakan dengan kategori baik. [2] Gunawan, Adi W. 2007. Genius
2. Rata rata kelas hasil belajar siswa Learning Strategy. Jakarta : PT
memperoleh nilai sebesar 85,8 Gramedia Pustaka Utama.
dengan persentase ketuntasan belajar [3] Isniatun, Munawaroh. 2011.
81%. Pengembangan RPP Berbasis
3. Dari 224 soal respon dengan total Multiple Intelegensi. Yogyakarta:
responden 32 siswa (masing masing Fakultas Ilmu Pendidikan.
siswa 7 soal) yang menyatakan Universitas Negeri Yogyakarta
ketertarikan terhadap LKS multiple [4] Thiagarajan, S., Semmel. D. S., &
intelligence, 203 soal terjawab Semmel, M. I. 1974. Instructional
tertarik. Sehingga total respon Development for Training
ketertarikan siswa terhadap LKS Teachers of Exceptional
multiple intelligence adalah sebesar Children, A. Sourcebook.
90,6 %. Bloomington : Center for
innovation on Teaching the
B. SARAN handicapped
[5] Riduwan. 2005. Skala
1. Sebelum menguji cobakan Pengukuran Variabel Variabel
perangkat pembelajaran yang telah Penelitian. Bandung : Alfabeta
mengalami pengembangan LKS [6] Suyitno, Amin, dkk. 1997. Dasar
sebaiknya dipastikan terlebih dan Proses Pembelajaran
dahulu alokasi waktu yang Matematika. Semarang: FMIPA
direncanakan dengan waktu Unnes.
pembelajaran di sekolah yang akan [7] Suparno, P. 2001. Filsafat
digunakan penelitian, agar waktu Konstruktivisme dalam
yang dibutuhkan untuk mengambil Pendidikan. Yogyakarta: Kasinius
data sesuai dengan waktu yang
disediakan oleh pihak sekolah untuk
mengambil data.
126
[8] Ibrahim, Muslimin. 2001.
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran. Dirjen,
Dikdasmen, Depdiknas
[9] Slamet, N. 1995. Pengembangan
Karakter dan Budaya Bangsa.
Surabaya : JePe Pres Media
Utama

127

You might also like