Professional Documents
Culture Documents
1 Januari 2016
* Medical Education Unit, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako
ABSTRACT
ABSTRAK
Latar Belakang : Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menjelaskan bahwa di Indonesia
prevalensi gangguan jiwa sekitar 4,6%, sedangkan gangguan mental emosional jauh
(kecemasan), lebih besar yakni sebesar 11,6%. Tingginya angka gangguan emosional
tersebut mengindikasikan bahwa individu mengalami suatu perubahan emosional yang
apabila tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi patologi.
Metode : Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 110 orang yang terdiri
dari mahasiswa pendidikan sarjana tahun ajaran pertama. Data dianalisis menggunakan uji
Chi square. Variabel penelitian ini adalah umur, jenis kelamin mahasiswa dan pendapatan
orang tua.
Hasil : Dari hasil pengelolahan data Chi square, menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan antara umur dengan tingkat tingkat kecemasan yang memiliki p- value lebih dari
0,05. Untuk variabel jenis kelamin menunjukan adanya hubungan dengan tingkat
kecemasan dimana p-value kurang dari 0,05 dan pada variabel pendapatan orang tua
menunjukan tidak terdapat hubungan dengan tingkat kecemasan dimana p-value lebih dari
0,05.
Keseimpulan :Tidak terdapat hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan (p=0,064)
dengan (= 0,05 ). Terdapat hubungan antara jenis kelamin mahasiswa dengan tingkat
kecemasan (p=0,000) dengan (= 0,05 ). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang
tua dengan tingkat kecemasan (p = 0,166 ) dengan (= 0,05).
Kata kunci : Kecemasan, umur, jenis kelamin, dan pendapan orang tua.
METODE
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis data primer berupa
kuusioner, serta memperhatikan kaidah
dan etika dalam melakukan penelitian.
Laki-laki 38 34 orang.
Perempuan 72 65
Total 110 100
Dari hasil analisis dengan uji Chi 19 tahun dengan tingkat kecemasan tinggi
square untuk hubungan antara umur (19 tahun) , serta di peroleh data umur 20
dengan tingkat kecemasan mahasiswa di tahun dan umur 21 tahun yang memilki
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan umur dengan tingkat kecemasan rendah (
Program Studi Pendidikan Dokter Palu, > 19 tahun). Hal ini mungkin yang
didapatkan hasil p sebesar 0, 064 lebih menyebabkan umur mahasiswa tidak
besar dari nilai 0,05 (0,064>0,05). Hal berhubungan dengan tingkat kecemasan
ini menunjukan bahwa tidak ada
Hasil analisis dengan uji Chi
hubungan antara umur dengan tingkat
square untuk hubungan antara jenis
kecemasan mahasiswa tahun ajaran 2012-
kelamin dengan tingkat kecemasan
2013 di Program Studi pendidikan Dokter
mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan
Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan
Universitas Tadulako.
Dokter Palu, didapatkan hasil p sebesar 0,
Hasil ini tidak sejalan dengan 000 lebih kecil dari nilai 0,05 (0,000 <
[6]
penelitian Haynes yang menyatakan 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat
bahwa faktor usia muda mudah terkena hubugan antara jenis kelamin dengan
stress dan cemas. Manuaba [7] menyatakan tingkat kecemasan mahasiswa tahun
bahwa usia muda lebih mudah terkena ajaran 2012-2013 di Program Studi
tekanan (stres) psikologis dan cemas, pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
karena kesiapan mental dan jiwa yang dan Ilmu kesehatan Universitas Tadulako.
belum matang serta kurangnya Hasil ini sejalan dengan penelitian
pengalaman. Dalam sampel penelitian di sebelumnya yang dilakukan pada
Program Studi Pendidikan Dokter mahasiswa praklinik, mahasiswa dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Qassim
Universitas Tadulako yakni mahasiswa menunjukan secara keseluruhan
tahun ajaran 2012-2013 hanya memilki prevalensi kecemasan Pada tahun pertama
perbandingan umur yang tidak terlalu jauh yakni perempuan adalah 89,7% dan laki-
yakni, umur 17 tahun, 18 tahun dan umur laki 60% (p-value = 0,006) tidak