You are on page 1of 13

PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP KELANCARAN

PRODUKSI ASI DI POLINDES BUNBARAT KECAMATAN


RUBARU KABUPATEN SUMENEP

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Dalam Rangka Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan


Menjadi Sarjana Terapan Kebidanan

Oleh
SITI HOZAIMAH
NIM. 16153010155

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2017

1
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP KELANCARAN


PRODUKSI ASI DI POLINDES BUNBARAT KECAMATAN
RUBARU KABUPATEN SUMENEP

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

SITI HOZAIMAH
NIM. 16153010155

Telah disetujui pada Tanggal :


07 Agustus 2017

Pembimbing

Lelly Aprilia Vidayati, S.SiT., M.Kes


NIDN : 729058401

2
PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP KELANCARAN
PRODUKSI ASI DI POLINDES BUNBARAT KECAMATAN
RUBARU KABUPATEN SUMENEP

SITI HOZAIMAH 1, LELLY APRILIA VIDAYATI, S.SiT., M.Kes 2


ABSTRACT
Breast milk is God's excellent creation fluid to fulfill the baby's nutritional
needs. Every baby must get breastmilk to support the nutritional needs, this should
be supported by the continuity production of breastmilk. Based on preliminary
studies, there were many mothers whose their breastmilk production did not work
properly. The purpose of this study is to know the effect marmet technique to the
breasmilk production.

This study used pre experimental design with One group Pretest posttest
approach. The independent variable was the marmet technique and the dependent
variable was the continuity of breastmilk production. The population was 14
postpartum mothers whose breastmilk production was less and the samples were
14 respondents using non-probability sampling technique with accidental
sampling technique. Study instruments included questionnaires and observation
sheets were analyzed by using the Wilcoxon statistical test

The result of this research is 14 respondents (100%) breastmilk production is


not smooth before being given treatment. After given treatment all respondents as
many as 14 people (100%) breastmilk production became smooth. The Wilcoxon
statistical test results obtained value of P value: 0.001 which means P value <α =
0.05 so H0 was rejected. So it can conclude that there is effect of the Marmet
technique on the continuity of breastmilk production.

It is expected to the health workers, especially midwives, can teach Marmet


techniques to the postpartum mothers who have problems in milk production, so
that the milk is smooth.It is expected that health workers, especially midwives,
can teach marmet techniques to postpartum mothers who have problems in milk
production, so that the milk is smooth.

Kata Kunci : Teknik Marmet, Kelancaran Produksi ASI


Kepustakaan : 17 Buku, (2005-2013), 6 Penelitian
Halaman : xvi, 56 Halaman, 9 Tabel, 16 Lampiran
1. Mahasiswa DIV Kebidanan Ngudia Husada Madura
2. Dosen STIKes Ngudia Husada Madura

3
LATAR BELAKANG seorang ibu harus mengetahui
ASI adalah hadiah terindah tentang air susu ibu (ASI) itu sendiri
dari ibu kepada bayi yang serta penatalaksanaan menyusui.
disekresikan oleh kedua belah Kegagalan menyusui sering
kelenjar payudara ibu berupa disebabkan karena faktor psikologis
makanan alamiah atau susu terbaik ibu pada hari-hari awal proses
bernutrisi dan berenergi yang tinggi menyusui. Ibu sering merasa takut
yang mudah dicerna dan kalau ASI yang dihasilkan tidak
mengandung komposisi nutrisi yang mencukupi kebutuhan bayinya.
seimbang dan sempurna untuk Proses menyusui dapat dilakukan
tumbuh kembang bayi yang tersedia segera setelah bayi dilahirkan. Bayi
setiap saat, siap disajikan dalam suhu yang lahir cukup bulan memiliki
kamar dan bebas dari kontaminasi. naluri untuk menyusu 20-30 menit
ASI juga mengandung beberapa setelah dilahirkan.Pada jam-jam
mikronutrien yang dapat membantu pertama, bayi relatif tenang dan
memperkuat daya tahan tubuh bayi, memiliki keinginan untuk menyusu.
selain itu pemberian asi minimal 6 Namun, kenyataan dilapangan
bulan juga dapat menghindarkan menunjukkan banyak ibu yang
bayi dari obesitas atau kelebihan mengalami ketidakefektifan proses
berat badan karena asi membantu menyusui karena produksi ASI yang
menstabilkan pertumbuhan lemak sedikit. Padahal tidak ada ibu yang
bayi (Mulyani, 2013). memproduksi ASI sedikit (Soraya,
ASI sangat penting diberikan 2005).
pada bayi, karena ASI merupakan Idealnya pada ibu yang
cairan tanpa tanding ciptaan Tuhan melahirkan, produksi asi lancar
untuk memenuhi kebutuhan gizi setelah hari ke tiga dan keempat post
bayi, serta melindunginya dalam partum. Setiap bayi yang diberikan
melawan kemungkinan serangan ASIakan mempunyai kekebalan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi tubuh alami terhadap penyakit,
dalam ASI berada pada tingkat karena ASI banyak mengandung
terbaik, dan air susunya memiliki antibody dan zat kekebalan aktif
bentuk paling baik bagi tubuh yang melawan masuknya infeksi
bayi.ASI juga sangat kaya sari-sari dalam tubuh bayi sehingga bayi bisa
makanan yang mempercepat mendapatkan nutrisi dan enzim
pertumbuhan sel-sel otak dan terbaik yang dibutuhkan. Sehingga
perkembangan system saraf (Nur bayi akan mendapatkan gizi yang
Khamzah, 2012). terdapat dalam kolostrum
Organisasi kesehatan Dunia diantaranya vitamin A yang tinggi,
(WHO) merekomendasikan agar bayi karbohidrat, dan lemak yang rendah
baru lahir mendapat ASI eksklusif (Ria, 2014). Volume pengeluaran
selama enam bulan, sebab ASI ASI pada minggu pertama bayi baru
adalah nutrisi alamiah terbaik bagi lahir dalam kondisi normal pada hari
bayi dengan kandungan gizi paling pertama dan kedua sejak bayi lahir
sesuai untuk pertumbuhan yang ASI yang dihasilkan 50-100 ml per
optimal (Hegar, 2008). hari. Bayi normal memerlukan 160-
Menyusui merupakan kejadian 165 ml ASI/kg Berat Badan/hari,
alamiah. Namun, untuk dapat sedangkan bayi dengan berat 4kg
berhasil menyusui dengan optimal, memerlukan 660 ml ASI/hari, dan

4
bayi dengan berat 5kg memerlukan teknik marmet. Teknik marmet
660 ml ASI/hari (Prasetyono, 2005). merupakan kombinasi cara memerah
Berdasarkan studi pendahuluan ASI dan memijat payudara sehingga
yang dilakukan oleh peneliti pada refleks keluarnya ASI dapat optimal.
tanggal 27 November 2016 di Teknik memerah ASI dengan cara
Polindes Bunbarat Kecamatan marmet bertujuan untuk
Rubaru Kabupaten Sumenep. mengosongkan ASI dari sinus
Dengan menanyakan pada 10 ibu laktiferus yang terletak dibawah
menyusui didapatkan 2 orang (20%) areola sehingga diharapkan dengan
ASInya langsung lancar hari pertama mengosongkan asi pada sinus
post partum, 5 orang (50%) ASInya laktiferus akan merangsang
tidak lancar pada hari pertama post pengeluaran hormone prolaktin.
partum, dan 3 orang (30%) ASInya Pengeluaran hormone prolaktin
tidak lancar sampai hari ketiga post diharapkan akan merangsang
partum. mammary alveoli untuk
Adapun faktor-faktor yang memproduksi ASI. Teknik marmet
mempengaruhi produksi ASI yaitu dapat dilihat setelah 20-30 menit,
faktor langsung, faktor tidak dan dilakukan 3 kali dalam 2-3 menit
langsung, dan faktor lain. Yang sehingga ASI dapat lancar kembali.
termasuk dalam faktor langsung Semakin banyak ASI dikeluarkan
meliputi, nutrisi, perilaku menyusui, atau dikosongkan dari payudara akan
psikologis, dan fisiologis. Faktor semakin baik produksi ASI (Marmi,
tidak langsung meliputi pembatasan 2012).
waktu ibu, sosial budaya, umur, RUMUSAN MASALAH
paritas, kenyamanan ibu, dan faktor a) Bagaimana gambaran kelancaran
bayi. Sedangkan faktor lain yaitu produksi ASI sebelum dilakukan
teknik marmet dan pijat oksitosin Teknik Marmet di Polindes
(Biancuzo, 2003). Bunbarat Kecamatan Rubaru
Dampak produksi yang tidak Kabupaten Sumenep?
lancar adalah bayi tidak b) Bagaimana gambaran kelancaran
mendapatkan nutrisi dan enzim produksi ASI sesudah dilakukan
terbaik yang dibutuhkan didalam Teknik Marmet di Polindes
tubuh, bayi tidak mendapatkan zat Bunbarat Kecamatan Rubaru
kekebalan tubuh serta perlindungan Kabupaten Sumenep?
dan kontak kulit, bayi tidak c) Apakah ada pengaruh Teknik
mendapatkan kekebalan tubuh alami Marmet Terhadap Kelancaran
terhadap penyakit karena kekurangan Produksi ASI di Polindes
produksi ASI, sebab asi banyak Bunbarat Kecamatan Rubaru
mengandung antibody dan zat Kabupaten Sumenep?
kekebalan aktif yang melawan TUJUAN PENELITIAN
masuknya infeksi kedalam tubuh
bayi dan bayi tidak mendapatkan gizi Tujuan Umum
yang terdapat didalam kolostrum,
Menganalisis pengaruh
diantaranya vitamin A yang tinggi,
Teknik Marmet Terhadap Kelancaran
karbohidrat, dan lemak yang rendah.
Produksi ASI di Polindes Bunbarat
Solusi bagi ibu yang mengalami
Kecamatan Rubaru Kabupaten
asi tidak keluar atau tidak lancar
Sumenep.
dianjurkan untuk melakukan metode

5
Tujuan khusus langsung dari responden.
(Notaatmodjo, 2005).
1. Mengidentifikasi gambaran
kelancaran produksi ASI 4.1 HASIL PENELITIAN
sebelum dilakukan Teknik 4.1.1 Data Umum
Marmet di Polindes Bunbarat Semua ibu nifas yang produksi
Kecamatan Rubaru ASInya tidak lancar yang menjadi
Kabupaten Sumenep. responden pada penelitian ini
2. Mengidentifikasi gambaran sebanyak 14 orang. Data yang di
kelancaran produksi ASI peroleh dari hasil pengumpulan data
sesudah dilakukan Teknik dengan kuesioner yang di bagikan
Marmet di Polindes Bunbarat pada responden. Pada hasil penelitian
Kecamatan Rubaru ini akan di sajikan pengumpulan data
Kabupaten Sumenep meliputi distribusi frekuensi
3. Menganalisis pengaruh responden berdasarkan variabel yang
Teknik Marmet Terhadap diteliti. Pada data umum berisi data
Kelancaran Produksi ASI di berdasarkan usia, pendidikan,
Polindes Bunbarat pekerjaan, dan paritas.
Kecamatan Rubaru a. Distribusi Frekuensi Usia
Kabupaten Sumenep Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
METODE PENELITIAN Berdasarkan Usia Responden di Polindes
Bunbarat Kec. Rubaru Tahun 2017
Pada penelitian ini populasi Usia Frekuensi (f) Presentase(%)
adalah ibu nifas yang ASInya tidak ≤20 1 7,1
lancar di Polindes Bunbarat, 21-35 11 78,6
Kecamatan Rubaru Kabupaten >35 2 14,3
Sumenep sejumlah 14 responden. Total 14 100
Sumber data primer 2017
Sampling adalah suatu proses
dalam menyeleksi porsi populasi Berdasarkan tabel 4.1 di atas
untuk dapat mewakili populasi didapatkan hasil bahwa hampir
(Nursalam, 2008). Teknik ini seluruhnya responden berusia 21-34
merupakan suatu cara yang ditempuh tahun, yaitu sebanyak 11 orang
dalam pengambilan sampel agar (78,6%).
memperoleh sampel yang sesuai b. Distribusi Frekuensi Pendidikan
dengan keseluruhan obyek Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Responden di
penelitian. Dalam hal ini cara Polindes Bunbarat Kec. Rubaru Tahun
pengambilan sampel menggunakan 2017
non-probability samplingdengan Pendidikan Frekuensi (f) Presentase(%)
teknik accidental sampling adalah SD 5 35,7
dimana pengambilan sampel dengan SMP 3 21,4
jalan mengambil individu siapa saja SMA 4 28,6
S1 2 14,3
yang dapat dijangkau atau ditemui Total 14 100
(Notoatmodjo, 2005). Sumber data primer 2017
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer.
Dalam hal ini kuesioner merupakan
data primer karena didapatkan secara

6
Berdasarkan tabel 4.2 di atas Pretest Keterangan
didapatkan hasil bahwa hampir No. (%)
Responden
setengahnya pendidikan responden
adalah SD yaitu sebanyak 5 orang 1 30 Tidak lancar
(35,7%). 2 40 Tidak lancar
c. Distribusi Frekuensi Pekerjaan 3 30 Tidak lancar
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi 4 30 Tidak lancar
Berdasarkan Pekerjaan Responden di 5 40 Tidak lancar
Polindes Bunbarat Kec. Rubaru Tahun 6 30 Tidak lancar
2017 7 20 Tidak lancar
Pekerjaan Frekuensi Presentase(%) 8 30 Tidak lancar
(f) 9 50 Tidak lancar
IRT 12 85,7 10 60 Tidak lancar
PNS 2 14,3 11 40 Tidak lancar
Total 14 100 12 40 Tidak lancar
Sumber data primer 2017 13 30 Tidak lancar
14 20 Tidak lancar
Berdasarkan tabel 4.3 di atas Sumber Data primer 2017
didapatkan hasil hampir seluruhnya Berdasarkan tabel 4.5 di atas
responden bekerja sebagai IRT yaitu didapatkan hasil bahwa seluruhnya
sebanyak 12 orang (85,7%). produksi ASI ibu sebelum dilakukan
d. Distribusi Frekuensi Paritas teknik marmet tidak lancar yaitu
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi sebanyak 14 responden (100%).
Berdasarkan Paritas Responden di b. Gambaran Kelancaran Produksi
Polindes Bunbarat Kec. RubaruTahun ASI Sesudah dilakukan Teknik
2017 Marmet
Paritas Frekuensi Presentase(%) Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi
(f) Berdasarkan Kelancaran Produksi ASI
Primigravida 8 57,1 Sesudah dilkukan Teknik Marmet pada
Multipara 5 35,7 Responden di Polindes Bunbarat Kec.
Grandemulti 1 7, 1 Rubaru Tahun 2017
para Postest Keterangan
Total 14 100 No. (%)
Sumber data primer 2017 Responden

Berdasarkan tabel 4.4 di atas 1 100 Lancar


didapatkan hasil bahwa sebagian 2 80 Lancar
besar paritas responden adalah 3 100 Lancar
4 60 Lancar
primigravida yaitu sebanyak 8 orang 5 100 Lancar
(57,1%). 6 100 Lancar
4.1.2 Data Khusus 7 80 Lancar
8 100 Lancar
a. Gambaran Kelancaran Produksi 9 100 Lancar
ASI sebelum dilakukan teknik 10 100 Lancar
marmet 11 90 Lancar
12 100 Lancar
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi 13 60 Lancar
Berdasarkan Kelancaran Produksi ASI 14 70 Lancar
sebelum dilakukan teknik marmet pada Sumber Data primer 2017
Responden di Polindes Bunbarat
Kec.Rubaru Tahun 2017 Berdasarkan tabel 4.5 di atas
didapatkan hasil bahwa seluruhnya

7
produksi ASI ibu sesudah dilakukan Polindes Bunbarat Kecamatan
teknik marmet lancar yaitu sebanyak Rubaru Kabupaten Sumenep
14 responden (100%).
c. Perbedaan Kelancaraan Produksi Berdasarkan tabel 4.4 di atas di
ASI Sebelum dan Sesudah dapatkan hasil bahwa seluruhnya
Dilakukan Teknik Marmet produksi ASI ibu sebelum
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dilakukan teknik marmet tidak
Berdasarkan Kelancaran Produksi ASI lancar yaitu sebanyak 14 responden
Sebelum dan Sesudah Dilakukan Teknik (100%).
Marmet di Polindes Bunbarat Berdasarkan hasil rekapitulasi
Kec.Rubaru Tahun 2017
No. Pretest Postest kuesioner di dapatkan bahwa
Resp % % Selisih Keterangan produksi ASI ibu yang tidak lancar
1 30 100 70 meningkat dapat dilihat dari bayi BAK kurang
2 40 80 40 meningkat dari 6-8 kali sehari dan payudara
3 30 100 70 meningkat ibu tidak terasa ada perubahan
4 30 60 30 meningkat antara sebelum dan sesudah
5 40 100 60 meningkat
menyusui. Pada saat bayi
6 30 100 70 meningkat
7 20 80 60 meningkat menyusu,bayi hanya sekedar
8 30 100 70 meningkat memasukkan putting ke dalam
9 50 100 50 meningkat mulutnya dan ibu tidak bisa
10 60 100 40 meningkat mendengar apakah bayi menelan
11 40 90 50 meningkat ASI atau tidak. Bayi yang hanya
12 40 100 60 meningkat mendapatkan ASI sedikit menjadi
13 30 60 30 meningkat
sangat rewel, susah tidur,dan
14 20 70 50 meningkat
Uji Statistik Wilcoxon Positive Ranks : 14b mudah sakit. Mereka hanya bisa
a = 0,05 Negative Ranks : 0a tidur kalau dibantu dengan
Asymp. Sig. (2-tailed)= 0,001 Ties : 0c pemberian susu formula. Selain itu,
Sumber: Data Primer 2017 rata-rata yang mengalami ASI tidak
lancar kebanyakan yang masih anak
Berdasarkan tabel di atas pertama dan jumlah anaknya tidak
digambarkan bahwa ibu yang lebih dari dua orang. Pernyataan
sebelum di berikan perlakuan tidak tersebut diperkuat oleh penelitian
ada yang mengalami produksi ASI Riva, et al (1999) yang
lancar berbeda dengan hasil sesudah mengungkapkan bahwa ibu yang
di berikan perlakuan teknik marmet pernah menyusui sebelumnya
yaitu sebanyak 14 responden berhubungan positif dengan
(100%) produksi ASInya lancar. pemberian ASI dalam satu jam
Setelah dilakukan uji statistik kelahiran.
Wilcoxon diperoleh hasil nilai Soetdjiningsih (2005)
Pvalue :0,001 yang berarti Pvalue < mengatakan bahwa ibu yang
α = 0,05 sehingga H0 ditolak. melahirkan anak kedua dan
Hasilnya ada pengaruh teknik seterusnya mempunyai produksi
marmet terhadap kelancaran ASI lebih banyak dibandingkan
produksi ASI pada ibu. dengan kelahiran anak pertama.
PEMBAHASAN 5.2 Gambaran Kelancaran
Produksi ASI Sesudah di
5.1 Gambaran Kelancaran Lakukan Teknik Marmet di
Produksi ASI Sebelum di
Lakukan Teknik Marmet di

8
Polindes Bunbarat Kecamatan ibu ingin melakukan. Pernyataan
Rubaru Kabupaten Sumenep tersebut diperkuat oleh penelitian
Berdasarkan tabel 4.5 di atas yang dilakukan oleh Nontji dan
didapatkan hasil bahwa seluruhnya Andriani (2006) tentang Pengaruh
produksi ASI ibu sesudah Metode Cara Perawatan Payudara
dilakukan teknik marmet lancar Terhadap Kelancaran Pengeluaran
yaitu sebanyak 14 responden ASI pada ibu post partum di peroleh
(100%). hasil bahwa 86,7% ibu post partum
Berdasarkan hasil rekapitulasi produksi ASInya lancar setelah
kuesioner di dapatkan bahwa diberikan intervensi perawatan
kebanyakan dari 14 responden payudara. Ada beberapa orang ibu
bayinya minum ASI kurang dari 8 nifas setelah dilakukan teknik
kali dalam 24 jam pada minggu marmet produksi ASInya masih
pertama karena bayi sering tidur, termasuk dalam kategori cukup
dan jika bayi selesai menyusu tidak disebabkan karena mereka bekerja
kelihatan puas sebab bayi sering sebagai PNS dan satu orang masih
menangis. Ibu yang bekerja anak pertama, sehingga waktu
sebagai ibu rumah tangga mereka untuk istirahat dan untuk
mempunyai peluang besar untuk bersama bayinya menjadi terbatas
memproduksi ASI yang cukup karena lokasi kantor sama rumahnya
karena mereka mempunyai waktu lumayan jauh, di sisi lain harus
yang lebih banyak untuk istirahat memikirkan masalah beban
dan dilihat dari segi psikologisnya, pekerjaannya.
mereka lebih tenang karena tidak Poedianto (2002) mengatakan
mempunyai beban pekerjaan. ibu yang bekerja merupakan salah
Setelah diberikan penyuluhan satu kendala yang menghambat
tentang cara melancarkan produksi pemberian ASI Eksklusif. Produksi
ASI dengan cara teknik marmet, ASI ibu bekerja memang akan
rata-rata ibu yang lebih banyak berkurang, karena tanpa disadari
menghabiskan waktu dirumahnya ibu akan mengalami stres akibat
rutin melakukan metode teknik berada jauh dari sang buah hati.
marmet. Berbeda dengan ibu yang 5.3 Analisa Pengaruh Teknik
bekerja sebagai PNS. Teknik Marmet Terhadap Kelancaran
marmet ini tidak hanya bisa Produksi ASI di Polindes
dilakukan oleh ibu saja, bapak atau Bunbarat Kecamatan Rubaru
keluarga yang lain juga bisa Kabupaten Sumenep
membantu melakukan teknik Dari hasil analisa dapat
marmet. Ibu yang melakukan teknik diketahui bahwa dari 14 responden
marmet setiap hari dirumahnya sebelum dilakukan teknik marmet
sebanyak 2 kali sehari produksi (Pretest) produksi ASInya tidak
ASInya lancar dan bayinya bisa lancar, sedangkan sesudah di berikan
mendapatkan ASI dengan optimal perlakuan teknik marmet produksi
tanpa harus menggunakan bantuan ASInya lancar. Setelah dilakukan uji
susu formula lagi. Selain itu banyak statistik Wilcoxon diperoleh hasil
ibu yang mengatakan kalau teknik nilai P value : 0,001 yang berarti P
marmet ini alami tanpa harus value < α = 0,05 sehingga H0 ditolak.
menggunakan alat dan bisa Hasilnya ada pengaruh teknik
dilakukan kapan dan dimanapun saat marmet terhadap kelancaran

9
produksi ASI di Polindes Bunbarat Teknik memerah ASI dengan
Kecamatan Rubaru Kabupaten cara marmet ini pada prinsipnya
Sumenep. bertujuan untuk mengosongkan ASI
Terjadinya perbedaan kelancaran dari sinus laktiferus yang terletak
produksi ASI antara sebelum dan dibawah areola sehingga diharapkan
sesudah dilakukan teknik marmet dengan pengosongan ASI pada
disebabkan oleh cara yang benar daerah sinus laktiferus ini akan
antara perpaduan memijat dan merangsang pengeluaran hormone
memerah payudara untuk membantu prolaktin. Pengeluaran hormon
memperlancar produksi ASI, dimana prolaktin ini selanjutnya akan
posisi jari ibu saat memegang merangsang mammary alveoli untuk
payudara harus dipastikan bahwa memproduksi ASI. Makin banyak
jari-jari tersebut berada di atas ASI dikeluarkan atau dikosongkan
gudang ASI agar proses pengeluaran dari payudara maka akan semakin
ASI lebih optimal. Menggulung banyak ASI yang diproduksi. Jika
menggunakan ibu jari dan jari teknik ini dilakukan dengan efektif
lainnya pada payudara secara dan tepat maka tidak akan terjadi
bersamaan dan menggerakkannya masalah dalam produksi ASI maupun
sampai menekan sinus laktiferus cara mengeluarkan ASI sehingga
hingga kosong jika dilakukan dengan bayi akan tetap mendapatkan ASI
tepat maka ibu tidak akan kesakitan dan penggunaan susu formula di
saat memerah ASInya. Diharapkan hari-hari pertama kelahiran bayi
dengan pengosongan ASI ini, dapat dikurangi.Teknik marmet dapat
pengeluaran hormon prolaktin bisa dilihat setelah 20-30 menit, dan
terangsang. Sehingga semakin dilakukan 3 kali dalam 2-3 menit
banyak ASI dikeluarkan atau sehingga asi dapat lancar kembali.
dikosongkan dari payudara maka Semakin banyak ASI dikeluarkan
akan semakin lancar ASI yang atau dikosongkan dari payudara akan
diproduksi. Pernyataan ini di perkuat semakin baik produksi ASI (Marmi,
oleh penelitian Eko Mardiyaningsih 2012).
(2010) tentang Efektivitas
Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat PENUTUP
Oksitosin Terhadap Produksi ASI 6.1 Kesimpulan
Pada Ibu Post SC diperoleh hasil p Berdasarkan hasil penelitian dan
value 0,000 yang berarti ada pembahasan melalui analisa antara
perbedaan Produksi ASI antara variabel dependen dan variabel
sebelum dan sesudah diberikan independen dapat dirumuskan
metode Teknik Marmet dan Pijat kesimpulan sebagai berikut:
Oksitosin pada Ibu Post SC.
Kelancaran produksi ASI juga a. Ibu nifas sebelum dilakukan
dapat dilihat dari tanda bayi yang teknik marmet seluruhnya
mengalami cukup ASI seperti produksi ASInya tidak lancar.
Jumlah buang air kecilnya dalam
b. Ibu nifas sesudah dilakukan
satu hari paling sedikit 6kali, warna
teknik marmet seluruhnya
seni biasanya tidak bewarna kuning
produksi ASInya meningkat.
pucat, bayi sering BAB bewarna
kekuningan berbiji, bayi bertambah c. Ada pengaruh teknik marmet
berat badannya, dan lain sebagainya. terhadap kelancaran produksi ASI

10
di Polindes Bunbarat Kecamatan Budiarti, T. 2009. Efektifitas
Rubaru Kabupaten Sumenep. pemberian paket “Sukses
ASI” terhadap produksi
ASI ibu menyusui
dengan sectio cesarea di
Wilayah Depok Jawa
6.2 Saran Barat, Tesis UI. Tidak
6.2.1 Teoritis dipublikasikan

Bagi institusi pendidikan Dewi, K. 2015. Pengaruh Massage


dapat dijadikan tambahan Rolling Terhadap
literature dan pengembangan Kelancaran produksi ASI
ilmu kebidanan tentang cara Ibu Post Partum
memperlancar produksi ASI. Primipara. Bangkalan :
Dan dapat bermanfaat bagi Ngudia Husada Madura.
mahasiswa selanjutnya sebagai
Hegar. 2008. Inisiasi Menyusui Dini,
salah satu referensi dalam
ASI Eksklusif dan
penelitian tentang macam-
Manajemen Laktasi.
macam teknik yang dapat
Jakarta : CV. Trans Info
memperlancar produksi ASI bagi
Media
ibu menyusui.
Hidayat, Alimul. 2009. Metode
6.2.2 Praktis
Penelitian Keperawatan
Dapat dijadikan bahan
dan Teknik Analisis Data.
pelatihan bagi tenaga kesehatan
Jakarta : Salemba Medika
khususnya bidan agar
mengajarkan teknik marmet Mulyani, Nina siti. 2013. ASI
kepada ibu nifas untuk Panduan Ibu Menyusui.
memperlancar produksi ASI Yogyakarta : Nuha
karena mudah dilakukan dan Medika
sudah terbukti dapat
melancarkan produksi ASI. Mardianingsih, Eko. 2010.
Efektifitas Kombinasi
DAFTAR PUSTAKA Teknik Marmet dan Pijat
Anita, dkk. 2015. Pengaruh Teknik Oksitosin Terhadap
Marmet Terhadap Produksi ASI Ibu Post
Kelancaran ASI. Jurnal Partum. Jurnal Penelitian
penelitian Vol.9 No. 4 No.25-26
Arikunto, S. 2006. Prosedur Marmi. 2012. ASI Saja Mama.
Penelitian Suatu Yogyakarta : Pustaka
Pendekatan Praktik. Pelajar
Jakarta :
PT Rineka Cipta Nontji, dkk. 2006. Pengaruh Metode
Cara Perawatan
Biancuzo. 2003. Breastfeeding the Payudara Terhadap
newborn : Clinical Kelancaran Pengeluaran
Stratagies For Nurses. St ASI. Jurnal Penelitian
Louis : Mosby

11
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Wiji, A. 2013. Payudara Dan
Metodologi Penelitian Laktasi. Jakarta : Yayasan
Kesehatan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Renika Cipta Prawirohardjo
Novianti, R. 2009. Cara Dahsyat Wulandari, W. 2011. ASI, Menyusui
Memberikan ASI Untuk Dan Sadari. Yogyakarta :
Bayi Sehat Dan Cerdas. Nuha Medika
Yogyakarta : Octopus
Nur, Khamzah. 2012. ASI Panduan
Ibu Menyusui.
Yogyakarta : Nuha
Medika
Nursalam. 2008. Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Prasetyono. 2005. Segudang
Keajaiban ASI Yang
Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : Flasshbooks
Rifa, et al. 1999. Efektivitas
Kombinasi Teknik
Marmet Dan Pijat
Oksitosin Terhadap
Produksi ASI Ibu Post
Secsio Cesaria. Jurnal
penelitian Vol.9 No. 4
Roesli, U. 2005. Inisiasi Menyusui
Dini Untuk Awali ASI
Eksklusif. Jakarta : IDAI
Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk
Untuk Tenaga Kesehatan.
Jakarta : Buku Kedokteran
ECG
Soraya. 2005. ASI Panduan Praktis
Ibu Menyusui. Yogyakarta
Banyu Medika
Suradi, T. 2004. ASI, Menyusui dan
Sadari. Yogyakarta : Nuha
Medika

12

You might also like