You are on page 1of 6

Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No.

3 September 2015

Effect of Marmet Technique with Breast Massage of Three Days Post


Partum to Breastfeeding Smoothness and Gain Baby Weight

Pengaruh Teknik Marmet dengan Masase Payudara pada Ibu Nifas Tiga
Hari Post Partum Terhadap Kelancaran ASI dan kenaikan BB Bayi

1
Anita Widiastuti
2
Siti Arifah
3
Wiwin Renny Rahmawati

Jurusan Kebidanan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang


1,2
3
Jurusan Keperawatan Magelang Poltekeks Kemenkes Semarang
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
E-mail: wiwinrr@yahoo.co.id

Abstract
The purpose of study was to describe the effect of Marmet technique with breast
massage of three days post partum to breastfeeding smoothness and gain baby weight. This
study uses the Pre-experiment design desigen form of statistical group comparisons (static
group comparasion). Result of the study differences Marmet technique and massase breast in
breast milk affect the smooth statistically significant test result states where p value of 0.047
closer to the value of α (0.05). The p-value approach α because the process is both
interventions at the two treatment groups were equally significant impact on the smooth
breastfeeding. While the difference in influencing infant baby weight on the value of α 5%,
was obtained p-value of 0.38, thus statistically in this study there was no difference Marmet
technique with breast massase in influencing the baby weight. There are different techniques
in Marmet with breast massase affect the smooth breastfeeding on postpartum mothers three
days post partum with p value 0.047. Based on the results of statistical tests intervention
Marmet technique and breast massase conducted in the two treatment groups were equally
significant impact on the smooth breastfeeding. There is no difference in Marmet technique
with breast massase affect weight gain in infants.

Keywords: Marmet; breastfeeding; baby; weight gain

Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik marmet
dengan masase payudara pada ibu nifas tiga hari post partum terhadap kelancaran ASI dan
kenaikan BB bayi. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-Eksperiment desigen bentuk
perbandingan kelompok statistik (static group comparasion). Hasil dalam penelitian ini adalah
perbedaan teknik marmet dan massase payudara dalam mempengaruhi kelancaran ASI
secara statistic hasil uji menyatakan bermakna dimana p value sebesar 0,047 mendekati nilai
α (0,05). Nilai p mendekati α karena pada prosesnya kedua intervensi yang dilakukan pada
dua kelompok perlakuan sama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap
kelancaran ASI. Sedangkan perbedaan dalam mempengaruhi BB bayi pada nilai α 5%,
diperoleh p-value sebesar 0,38, sehingga secara statistic pada penelitian ini tidak ada beda

Anita Widiastuti, Siti Arifah, Wiwin Renny Rahmawati 826


Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

teknik marmet dengan massase payudara dalam mempengaruhi berat badan bayi.
Kesimpulan ada beda teknik marmet dengan massase payudara dalam mempengaruhi
kelancaran ASI pada ibu nifas tiga hari post partum dengan p value 0,047. Berdasarkan hasil
uji statistic intervensi teknik marmet dan massase payudara yang dilakukan pada dua
kelompok perlakuan sama-sama memberikan pengaruh yang bermakna terhadap kelancaran
ASI. Tidak ada perbedaan teknik marmet dengan massase payudara dalam mempengaruhi
kenaikan berat badan bayi.

Kata kunci: marmet; ASI; bayi; Berat Badan

1. Pendahuluan dini secara teratur. Perawatan selama


kehamilan bertujuan agar selama masa
Setiap ibu menghasilkan air menyusui produksi ASI tercukupi,
susu yang sudah tidak asing lagi tidak terjadi kelainan pada payudara
sebutannya yaitu Air Susu Ibu (ASI). dan agar bentuk payudara tetapbaik
Asi merupakan makanan alami terbaik setelah menyusui. Pada umumnya,
untuk bayi. ASI merupakan satu wanita dalam kehamilan 6-8 minggu
satunya makanan paling baik untuk akan mengalami pembesaran payudara.
menjamin tumbuh kembang bayi pada Payudara akan terasa lebih padat,
usia enam bulan pertama.
kencang, sakit dan tampak jelas di
Roesli (2005), mengemukakan permukaan kulit adanya gambaran
bahwa yang dimaksud dengan ASI pembuluh darah yang bertambah serta
eksklusif atau lebih tepat dikatakan melebar (Wisnuwardhani, 2008).
sebagai “pemberian ASI secara
Proses menyusui idealnya dapat
eksklusif” saja, tanpa tambahan cairan
dilakukan segera begitu bayi dilahirkan.
lain seperti susu formula, jeruk, madu,
Pada bayi yang lahir cukup bulan
air teh, air putih, dan tanpa tambahan
mampunyai naluri untu menyusu 20-30
makanan padat seperti pisang, pepaya,
menit setelah dilahirkan. Pada jam-jam
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.
pertama bayi relative tenang dan
Pemberian ASI secara eksklusif ini
memiliki keinginan untuk menyusu
dianjurkan untuk jangka waktu
(Soraya, 2005). Namun kenyataan di
sekurang-kurangnya selama 4 bulan,
lapangan menunjukkan produksi dan
tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.
ejeksi ASI yang sedikit di hari-hari
Para ahli menemukan bahwa manfaat
pertama sehingga banyak ibu yang
ASI akan sangat meningkat bila bayi
mengalami ketidakefektifan proses
hanya diberi ASI saja selama 6 bulan
menyusui, yang menjadi kendala
pertama kehidupannya. Peningkatan
terutama adalah karena produksi ASI
ini sesuai dengan lamanya pemberian
yang sedikit. Padahal tidak ada ibu
ASI eksklusif serta lamanya pemberian
yang memproduksi ASI sedikit,
ASI bersama-sama dengan makanan
menurut Roesli (2005), dari 100 ibu
padat setelah bayi berumur 6 bulan.
bersalin hanya 2 ibu yang benar-benar
ASI dalam jumlah cukup merupakan
mempunyai produksi ASI sedikit dan
makanan terbaik dan dapat memenuhi
yang lainnya mempunyai produk yang
kebutuhan gizi bayi selama 3-4 bulan
banyak.
pertama. Sesudah umur 4 bulan, bayi
Hasil penelitian yang dilakukan
memerlukan makanan pelengkap
oleh Mardiyaningsih (2011), pada
karena kebutuhan gizi bayi meningkat,
pasien post SC menjelaskan bahwa ASI
dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi
yang tidak terproduksi terutama
oleh ASI (Suherni, 2009).
diakibatkan karena kurangnya
Demi keberhasilan menyusui, rangsangan yang dapat mengeluarkan
payudara memerlukan perawatan sejak

827 Teknik Marmet dengan Masase Payudara


Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

hormon prolaktin. Teknik bayi BBLR, Bayi mengalami kelainan


mengeluarkan ASI yang dianjurkan congenital, dan Bayi sakit. Analisa data
adalah dengan menggunakan jari menggunakan uji independent t-test.
secara efektif dan efisien. Teknik
marmet merupakan perpaduan 3. Hasil dan Pembahasan
memerah dan memijat yang diberikan
pada ibu nifas postpartum satu hari. Hasil
Jika dilakukan dengan efektif maka Penelitian Perbedaan pengaruh
produksi ASI menjadi lebih baik sejak teknik marmet dengan massase
awal proses menyusui. payudara pada ibu nifas tiga hari post
Menurut informasi di partum terhadap kelancaran ASI dan
Puskesmas Grabag Kabupaten kenaikan BB bayi di Puskesmas Grabag
Magelang, belum diperoleh gambaran Kabupaten Magelang telah di lakukan
pasti tentang pengaruh teknik terhadap 40 responden. Responden
perawatan yang dapat mempengaruhi tersebut di kelompokkan 20 responden
kelancaran ASI. Hal ini dikarenakan untuk kelompok perlakuan teknik
sulitnya memperoleh data yang marmet dan kelompok kedua diberi
berhubungan dengan kelancaran ASI. perlakuan massase payudara.
Berdasarkan latar belakang di atas, Hasil uji beda data penelitian
penulis tertarik untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik marmet
pengaruh teknik marmet dan pengaruh dengan massase payudara pada ibu
masase payudara serta perbedaan nifas tiga hari post partum terhadap
pengaruh kedua teknik tersebut kelancaran ASI di Puskesmas Grabag
terhadap kelancaran ASI dan kenaikan Kabupaten Magelang tahun 2014.
BB bayi di Puskesmas Grabag Berdasar hasil uji menggunakan Mann
Kabupaten Magelang. Tujuan Whitney test diketahui teknik marmet
penelitian adalah untuk mengetahui tmemiliki mean rangking 23,70
perbedaan pengaruh teknik marmet sedangkan kelompok yang
dengan masase payudara pada ibu menggunakan massa sepayudara
nifas tiga hari post partum terhadap memiliki mean rangking 17,30.
kelancaran ASI dan kenaikan BB bayi di Padanilai α 5%, diperoleh p-value
Puskesmas Grabag Kabupaten sebesar 0,047 maka Ho ditolakdan Ha
Magelang. diterima, sehingga secara statistic pada
penelitian ini ada beda teknik marmet
2. Metode dengan massa sepayudara dalam
mempengaruhi kelancaran ASI.
Jenis penelitian ini termasuk
Berdasarkan uji pengaruh
Pre-Eksperiment desigen bentuk
menggunakan uji one sample
perbandingan kelompok statistik (static
kolmogorovsmirnov pada masing-masing
group comparasion). Populasi dalam
perlakuan di dapatkan hasilba
penelitian ini adalah ibu bersalin di
hwateknik marmet berpengaruh denga
Puskesmas Grabag Kabupaten
nilai p 0,01< alpha 0,05. Sedangkan
Magelang bulan Setember s/d
masas epayudara secara statistic tidak
Nopember 2014. Sampel penelitian
berpengaruh pada penelitian ini
berjumlah 40. Sampel yang digunakan
dengan nilai p 0,07>dari nilai alpha 0,05.
adalah ibu primipara dan nifas tiga hari
Dengan hasil ini dapat di ketahui
postpartum yang menyusui. Kriteria
bahwa teknik marme tlebi memberikan
eksklusi pada penelitian adalah Ibu
pengaruh dalam elancaran ASI di
yang mengalami kelainan pada puting
bandingkan dengan teknik massase
susu, Ibu yang bayinya memiliki
payudara.
kelainan bibir sumbing, Ibu dengan

Anita Widiastuti, Siti Arifah, Wiwin Renny Rahmawati 828


Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

Hasil Tabulasi silang Data Pembahasan


Penelitian Perbedaan pengaruh teknik
marmet dengan massase payudara pada Pemberian intervensi teknik
marmet dan massase payudara dimulai
ibu nifas tiga hari post partum terhadap
kenaikan BB bayi Di Puskesmas Grabag dengan demonstrasi pada hari pertama
Kabupaten Magelang Tahun 2014. post partum. Responden diberikan
lembar cek list pelaksanaan prosedur
Berdasarkan tabulasi silang diketahui
bahwa pada berat badan bayi tidak naik yang telah diajarkan di rumah. Hari ke
pada kelompok ibu yang mendapat empat post partum responden diminta
perlakuan teknik marmet 25% lebih untuk mengisi kuesioner. Penilaian
kecil dibandingkan dengan bayi yang dilakukan pada hari ke empat setelah
pada ibunya diberi perlakuan massase responden melakukan prosedur selama
payudara yaitu sebesar 35%. Bayi yang tiga hari.
berat badannya naik pada kelompok Penelitian tentang pemberian
ibu yang mendapat perlakuan teknik intervensi teknik marmet terhadap
marmet 75% lebih besar dibandingkan kelancaran ASI pernah dilakukan oleh
dengan bayi yang pada ibunya diberi Mardiyaningsih (2010). Dalam
perlakuan massase payudara yaitu penelitian tersebut dijelaskan ada
sebesar 65%. perbedaan kelancaran ASI pada
kelompok intervensi dibandingkan
Dari hasil tabulasi silang
dengan kelompok kontrol. Hasil yang
terdapat gambaran bahwa kelompok
tunjukkan dengan nilai OR 11,5 yang
responden yang di beri perlakuan
berarti dengan pemberian intervensi
teknik marmet sebanyak 75% memiliki
mampu meningkatkan 11,5 kali lebih
bayi dengan berat badan naik.
baik produksi ASI dibandingkan
Sedangkan pada kelompok responden
dengan kelompok kontrol
yang diberi perlakuan massase
(Mardiyaningsih, E, 2011). Nontji dan
payudara hanya sebesar 65% yang
Adnriani (2006) pernah melakukan
memiliki bayi dengan berat badan naik.
penelitian terkait pengaruh
Ada selisih 10% dari kedua kelompok
demonstrasi massase payudara
tersebut dalam kenaikan berat badan
terhadap kelancara ASI pada ibu post
bayi.
partum. Pada penelitian tersebut
Hasil uji beda data penelitian
sebanyak 86,7% responden yang diberi
perbedaan pengaruh teknik marmet
perlakuan menunjukkan keadaan ASI
dengan massase payudara pada ibu
yang lancar. Dan secara statistic
nifas tiga hari post partum terhadap
intervensi ini bermakna dengan p value
kenaikan BB bayi di Puskesmas Grabag
0,001.
Kabupaten Magelang Tahun 2014.
Berdasar hasil uji menggunakan Mann Penulis menyimpulkan ada
Whitney test diketahui teknik marmet keterkaitan hasil analisis penelitian
memiliki mean ranngking 22,10 sebelumnya, dengan penelitian yang
sedangkan kelompok yang dilakukan penulis. Teknik marmet
menggunakan massase payudara secara statistic mampu mempengaruhi
memiliki mean rangking 18,90. Pada kelancaran ASI seperti yang telah
nilai α 5%, diperoleh p-value sebesar dilakukan oleh Mardiyaningsih.
0,38 maka Ho diterima, sehingga secara Massase payudara secara statistic juga
statistic pada penelitian ini tidak ada memberikan pengaruh yang bermakna
beda teknik marmet dengan massase pada kelancaran pemberian ASI. Dalam
payudara dalam mempengaruhi berat penelitian ini secara statistic hasil uji
badan bayi. menyatakan bermakna dimana p value
sebesar 0,047 mendekati nilai α (0,05).
Nilai p mendekati α karena pada

829 Teknik Marmet dengan Masase Payudara


Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

prosesnya kedua intervensi yang payudara.


dilakukan pada dua kelompok
perlakuan sama-sama memberikan 4. Simpulan
pengaruh yang bermakna terhadap
kelancaran ASI. Ada beda teknik marmet
Berdasarkan kecenderungan dengan massase payudara dalam
pada perubahan berat badan bayi pada mempengaruhi kelancaran ASI pada
ibu nifas tiga hari post partum dengan p
2 minggu pertama dapat di jelaskan
value 0,047. Berdasarkan hasil uji
bahwa dibandingkan dengan berat
statistic intervensi teknik marmet dan
badan lahir, BB bayi pada kelompok ibu
massase payudara yang dilakukan
dengan perlakuan massase payudara
pada dua kelompok perlakuan sama-
75% BB bayi naik, dan hanya 15% yang
sama memberikan pengaruh yang
mengalami penurunan BB, sisanya BB
bermakna terhadap kelancaran ASI.
tetap. Sedangkan pada kelompok
Tidak ada perbedaan teknik marmet
perlakuan massase payudara hanya
dengan massase payudara dalam
65% yang memiliki bayi dengan BB
mempengaruhi kenaikan berat badan
naik dan 20% mengalami penurunan,
bayi.
sisanya BB tetap.
Penelitian tentang ASI dan
pertumbuhan bayi pernah dilakukan 5. Ucapan Terimakasih
oleh Lepita (2009) tentang evaluasi Ucapan banyak terimakasih
pengaruh lamanya pemberian ASI saja disampaikan atas kesempatan yang
terhadap pertumbuhan anak. Hasil diberikan untuk mendapatkan Dana
analisis menunjukkan bahwa lama Risbinakes DIPA Politeknik Kesehatan
pemberian ASI saja mempengaruhi Kemenkes Semarang, sehingga
pertumbuhan berdasarkan persen penelitian ini dapat terselesaikan.
terhadap median BB/U dan BB/TB
baku rujukan WHO-NCHS bermakna
6. Daftar Pustaka
dengan nilai p<0,01. Hasil analisis ini
menunjukkan ada pengaruh lamanya Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
pemberian ASI saja terhadap Suatu Pendekatan Praktik.
pertumbuhan anak berdasarkan persen Jakarta: RinekaCipta.
terhadap median indeks antropometri Anonim. 2010. Marmet hand expression
WHO-NCHS. Pada penelitian ini usia technique video.Di unduh
bayi yang diteliti kelompok yang paling pada Maret 2014.
rendah adalah 1 sampai dengan 5 bulan. http://www.youtube.com/wa
Sedangkan observasi yang dilakukan tch?v=Tuhuekl-3JY
oleh peneliti baru pada pemberian ASI Baskoro, A. 2008. ASI Panduan Praktis
selama dua minggu. Ibu Menyusui. Yogyakarta:
Berdasar perbandingan lama Banyu Media.
pemberian ASI dengan lama pemberian Bobak, IM., Lowdermilk, DL dan Jensen
yang dilakukan peneliti terdapat MD. 2005. Buku ajar
perbedaan waktu, hal ini yang menurut keperawatan maternitas.
peneliti menjadi salah satu faktor yang Terjemahan, Jakarta : EGC
menyebabkan belum terlihat perbedaan Budiarto, E. 2002. Biostatistik Untuk
secara statistic. Padahal bila kita lihat Kedokteran dan Kesehatan
hasil tabulasi silang pada tabel 9 ada Masyarakat. Jakarta: EGC.
selisih prosentase kenaikan BB pada Ferdinan, A. 2006. Metode penelitian
kelompok perlakuan teknik marmet manajemen (ed. 2). Semarang :
dengan kelompok perlakuan massase FK. Unifersitas Diponegoro.

Anita Widiastuti, Siti Arifah, Wiwin Renny Rahmawati 830


Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 3 September 2015

Lepita, Sukandar, H., Wirakusumah, F. Makasar: PSIK FK Unhas


2000. Evaluasi pengaruh Roesli, Utami. 2008. Kunci Sukses ASI
lamanya pemberian asi saja Eksklusif.
terhadap pertumbuhan anak , <http://www.tabloid-nakita.c
Bandung Medical Journal om>
Mardiyaningsih, E., Setyowati, S. dan ,Utami. 2008. Prolaktin (hormon
Sabri, L. 2011. Efektifitas yang menghasilkan ASI).
Kombinasi Teknik Marmet dan <http://www.kuliahbidan.co
Pija Oksitosin Terhadap m>. 19 september 2008.
Produksi Asi Ibu Post Seksio di ,Utami. 2007. Inisiasi Menyusui
Rumah Sakit Wilayah Jawa Dini.
Tengah. Purwokerto : Jurnal <http://kumpulan.info/kelua
Keperawatan Sudirman rga/anak/40-anak/99-inisiasi-
http://jks.fkik.unsoed.ac.id/in menyusui-dini-imd.html>.
dex.php/jks/article/view/321 Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Suherni. 2009. Perawatan Masa Nifas.
Rineka Cipta. Yogyakarta: Fitramaya.
Nontji, W., dan Andriani. 2006. Sopiyudin, D. 2000. Statistika untuk
Pengaruh metode demonstrasi kedokteran dan kesehatan.
cara perawatan payudara Jakarta, Salemba medika.
terhadap kelancaran Soraya, LL. 2005. AgarASI lancar di
pengeluaran ASI pada ibu post masa menyusui.
partum di ruang perawatan http://mail_achieve.com.
nifas RSIA Siti Khadijah.

831 Teknik Marmet dengan Masase Payudara

You might also like