You are on page 1of 5

Volume x Nomor x (20xx) xx

JURNAL KEBIDANAN
p-ISSN:2089-7669; e-ISSN:2621-2870
THE INFLUENCE OF WORKING MOTHERS ON BREASTFEEDING
Vira Ainun Nisa
Program Studi D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Ciamis

JL.K.H. Ahmad Dahlan No.20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat , Indonesia
E-mail : Viraainunnisa3366@gmail.com
ABSTRACT
Exclusive breastfeeding (according to WHO) is breastfeeding only for infants up to 6 months of age
without additional fluids or other foods. Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without other
food and drinks. Exclusive breastfeeding is recommended for the first 6 months of life (WHO, 2005).
Background: Breastfeeding in Indonesia has not been fully implemented and there is still very low level
of exclusive breastfeeding, especially for working mothers. From the results of observations made by
researchers, data was obtained that 8 out of 10 working mothers who breastfeed (babies aged 6-12
months) do not exclusively breastfeed their babies, and 9 out of 10 non-working mothers who breastfeed
(babies aged 6-12 months) giving exclusive breastfeeding to the baby. Purpose: To determine the
relationship between employment status and exclusive breastfeeding. Methods: This type of research is
analytic with a cross sectional approach, with job status as the independent variable and exclusive
breastfeeding as the dependent variable, using 21 samples. Result: This research was conducted using
quantitative methods, namely by distributing a form in the form of a g-form so that it can be concluded
that there is a relationship between employment status and exclusive breastfeeding. Conclusion: there is a
relationship between work status and exclusive breastfeeding.

Keywords: Exclusive Breastfeeding; Working Mother


Pengantar
(Pendahuluan)
World Health Organization (WHO) dan United tersebut dapat mengandung serta memiliki anak.
Nations International Children’s (UNICEF) [2]. Pemberian ASI eksklusif berpengaruh
dalam Global Strategy for Infant and Young padakualitas kesehatan bayi. Semakin sedikit
Child Feeding mengatur pola pemberian makan jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka
terbaik pada bayi dari lahir sampai usia dua kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan
tahun untuk meningkatkan kualitas kesehatan semakin buruk, karena pemberian makanan
pada bayi dan anak dengan cara memberikan air pendamping ASI yang tidak benar menyebabkan
susu ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu gangguan pencernaan yang selanjutnya
satu jam setelah bayi lahir, memberikan ASI saja menyebabkan gangguan pertumbuhan, yang
atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir pada akhirnya dapat meningkatkan angka
sampai bayi berusia 6 (enam) bulan, kematian bayi. [3]
memberikan makanan pendamping air susu ibu
(MPASI) sejak bayi berusia 6 (enam) bulan Metode
sampai 24 bulan serta meneruskan pemberian (Metode Penelitian)
ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. [1] Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang
Pemberian ASI eksklusif berpengaruh pada mempunyai bayi usia 6-12 bulan yang
kualitas kesehatan bayi. Semakin sedikit jumlah memberikan makanan pendamping ASI. jenis
bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan
kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan Cross Sectional, dengan status pekerjaan sebagai
semakin buruk, karena pemberian makanan variabel independen dan pemberian ASI
pendamping ASI yang tidak benar menyebabkan eksklusif sebagai variabel dependen,
gangguan pencernaan yang selanjutnya menggunakan 21 sampel.
menyebabkan gangguan pertumbuhan, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan angka Hasil Dan Diskusi
kematian bayi (AKB) Peran perempuan dalam (Hasil Dan Pembahasan)
dunia kerja tidak dapat diabaikan. Tren jumlah
angkatan kerja perempuan dari tahun 2012 Tabel 1 Respon pertanyaan apakah ibu
sampai dengan 2014 menunjukkan adanya memberikan ASI Eksklusif terhadap bayi ibu
peningkatan. Berdasar data Kementerian Tenaga Cumulative
Kerja dan Transmigrasi pada 2014 jumlah F Percent
angkatan kerja perempuan yang terdiri dari
golongan umur 15 Kementerian Tenaga Kerja ya 15 88.2
dan Transmigrasi pada 2014 jumlah angkatan
kerja pere. Sementara itu, sebesar 66 persen tidak 2 100.0
angkatan kerja perempuan tersebut berada dalam
usia reproduksi. usia reproduksi seseorang Total 17
berada dalam rentang usia 15 15 berada Usia
reproduksi dalam hal ini mengacu pada Dari table ini mendapatkan hasil yaitu 88,2%
kemampuan seorang perempuan dalam reponden menjawab ya dan 100% nya menjawab
menghasilkan keturunannya. Jumlah angkatan tidak. Pertanyaan tersebut yang peneliti tanyakan
kerja perempuan yang cukup besar pada usia yaitu apakah responden selalu memberikan ASI.
reproduksi memungkinkan pekerja perempuan
kesehatan anak di Indonesia dipengaruhi oleh
Table 2 Respon pertanyaan berapa lama tingginya angka kematian bayi (AKB).
ibu meninggalkan bayi selama ibu Tingginya angka kematian bayi di Indonesia
bekerja ? disebabkan oleh kelahiran prematur, infeksi saat
Cumulative kelahiran, rendahnya gizi saat kelahiran,
F Percent kelainan bawaan (kongenital) serta rendahnya
pemberian ASI segera setelah bayi lahir (inisiasi
3 jam 1 5.9 ASI) dan pemberian ASI eksklusif selama 6
4 jam 1 11.8 bulan pertama kehidupan bayi. [5]. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang
5 jam 1 17.6 menyatakan bahwa banyak ibu tidak menyusui
6 jam 4 41.2 secara eksklusif dikarenakan ASI tidak cukup,
ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan, jam
7 jam 1 47.1 kerja, dan takut ditinggal suami [6]. Menyusui
8 jam 7 88.2 merupakan hak dan kewajiban bagi ibu dan bayi.
Perlu adanya dukungan dan motivasi dari
2 jam 2 100.0 berbagai pihak, antara lain dari keluarga,
Total 17 masyarakat, dan tenaga kesehatan, agar dapat
dilaksanakan secara optimal. Memberikan ASI
kepada bayi, bukan saja memberikan kebaikan
Dan pertanyaan selanjutnya yang peneliti
bagi bayi tapi juga keuntungan untuk ibu.
tanyakan ke responden yaitu berapa lama ibu
Banyak manfaat yang bisa diperoleh bagi ibu
meninggalkan bayi ibu, 5,9% jawabannya 3 jam,
maupun bayinya dengan pemberian ASI
11,8% 4 jam, 17,6% 5 jam, 41,2% 6 jam, 47,1%
khususnya ASI eksklusif. Keunggulan ASI
7 jam, 88,2% 8 jam. Jawaban paling banyak
adalah terdapat lebih dari 100 jenis zat gizi yang
yaitu 8 jam jadi seharusnya jam kerja di
tidak terdapat dalam susu sapi yang diperlukan
Indonesia untuk ibu bekerja harus lebih di
untuk pertumbuhan dan perkembangan
kurangi supaya ibu bekerja yang menyusui bisa
kecerdasan anak. Sedangkan bagi ibu dapat
memberikan ASI terhadap bayinya.Tingkat
menurunkan resiko perdarahan dan anemia serta
pemberian ASI eksklusif yangrendah tentunya
Amenunda terjadinya kehamilan berikutnya. [3].
akan mempengaruhipertumbuhan bayi, karena di
Masalah ibu bekerja yang baru sajamelahirkan
dalam ASI banyak sekali zat-zat yang
adalah merasa berat ketika akan meninggalkan
terkandung didalamnya sebagai asupan yang
bayinya untuk bekerja kembali ketika masa cuti
terbaik bagi bayi. tidak ada makanan lainnya
telah selesai sementara ASI menjadi kebutuhan
yang mampu menyaingi kandungan gizinya. ASI
utama bagi bayi. Anjuran untuk bayi lahir adalah
Ekslusif atau lebih tepat pemberian ASI secara
mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan
ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
kemudian diteruskan sampai usia 2 tahun
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,
sementara masa cuti melahirkan umumnya
madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
hanyalah tiga bulan. Pada ibu yang bekerja
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
pemberian ASI terhambat pada waktu untuk
susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian
menyusui karena intensitas pertemuan antara ibu
ASI secara eksluisif ini dianjurkan untuk jangka
dan anak yang kadang kurang.[7]
waktu setidaknya selama 6 bulan [4] . Masalah
Kesimpulan Referensi
(Simpulan) (Daftar Pustaka)
[1] N. Agustia, R. Machmud, and E. Usman,
Sebagian besar ibu yang memiliki status “Faktor yang Berhubungan dengan
pekerjaan bekerja (88,2%) meninggalkan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu
bayinya bekerja selama 8 jam jadi tidak Bekerja di Kabupaten Ogan Komering
memberikan ASI eksklusif dan (5,9%) ibu yang Ulu,” J. Kesehat. Andalas, vol. 8, no. 3,
meninggalkan bayinya bekerja selama 3 jam p. 573, 2019, doi:
pasti memberikan ASI eksklusif. Ada hubungan 10.25077/jka.v8i3.1044.
antara status pekerjaan ibu dengan pemberian [2] A. S. Rahadian, “Fulfilling The Right For
ASI. Exclusife Breastfeeding Among Working
Women : Opportunities And Challengs,”
Ucapan Terima Kasih J. Kependud. Indones., vol. 9 No.2, no.
(Ucapan terimakasih) November, pp. 109–118, 2014.
[3] H. Maulida, E. Afifah, and D. Pitta Sari,
Terimakasih kepada semua pihak yang telah “Tingkat Ekonomi dan Motivasi Ibu
membantu peneliti untuk melaksanakan dalam Pemberian ASI Eksklusif pada
penelitian ini, terimakasih kepada Allah SWT Bayi Usia 0-6 Bulan di Bidan Praktek
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya Swasta (BPS) Ummi Latifah Argomulyo,
sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar, Sedayu Yogyakarta,” J. Ners dan
terimakasih kepada kedua orang tua yang Kebidanan Indones., vol. 3, no. 2, p. 116,
memberikan dukungan penuh kepada peneliti, 2016, doi: 10.21927/jnki.2015.3(2).116-
terimakasih kepada teman-teman seperjuangan 122.
mahasiswi program studi D3 kebidanan STIKes [4] S. Puspitasari, W. Pujiastuti, S. Sit, and
Muhammadiyah Ciamis. terimakasih kepada M. Kes, “Hubungan Pemberian Asi
Bapak Asep Amam , M.Pd. selaku Dosen mata Eksklusif Terhadap Status Gizipada Bayi
kuliah Komputer terapan yang telah Usia 7-8 Bulan Di Wilayah Puskesmas
membimbing saya melakukan penelitian ini. Tlogomulyo,Kabupaten Temanggung
Tahun 2014,” Kebidanan, vol. 4, no. 8,
pp. 62–69, 2015.
[5] T. U. Listyaningrum and V. Vidayanti,
“Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Ibu
Berhubungan dengan Pemberian ASI
Eksklusif pada Ibu Bekerja,” J. Ners dan
Kebidanan Indones., vol. 4, no. 2, p. 55,
2016, doi: 10.21927/jnki.2016.4(2).55-
62.
[6] A. Dahlan, F. Mubin, and D. N. Mustika,
“Hubungan Status Pekerjaan dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan
Palebon Kecamatan Pedurungan Kota
Semarang,” J. Unimus, vol. 000, pp. 1–5,
2011, [Online]. Available:
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_
bid/article/viewFile/1021/1069.
[7] A. Wulandari, “Susu Ibu Perah (Asip)
Dengan Praktik Pemberian Asip Pada Ibu
Bekerja Di Kelurahan Tandang
Kecamatan Tembalang Kota Semarang,”
J. …, 2013, [Online]. Available:
https://immar-
razy.unimus.ac.id/ojsunimus/index.php/j
ur_bid/article/view/1022.

You might also like