You are on page 1of 6

e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI


EKSKLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS RANOTANA WERU
Suharti J.F Mamangkey
Sefti Rompas
Gresty Masi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : dewimamangkey26@gmail.com

Abstract : Breast Milk is the best food for babies, because the content of very special and perfect
its nutrition value, as well as in accoordance with the needs of the growing baby flower. During
breast feeding mothers need support one family support. During breast feeding mothers need
support on a family support. Familly support is a major external factors affect the success of
Exclusive breast milk. The Purpose of the research is known to support the family relationship
with exclusive breast feeding on infants in Clinic Ranotana Weru. Design Research is
descriptive research of correlative with the approach of Cross Sectional. Samples in this
research is the mother who has a baby aged 6-12 months as much as 103 respondents in the
method of is simple random sampling. The Result of the Research using statistical test of Chi-
Square with a confidence level of 95% (α=0,05%) obtained value p=0,000 < (α) 0,05%.
Research Findings of this study showed that there is a significant relationship between family
support with exclusive breast feeding on infants in Clinic Ranotana Weru.
Keywords : Family support, Exclusive breast milk

Abstrak : Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan gizinya
sangat khusus dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. Selama Ibu
menyusui ibu membutuhkan dukungan salah satunya dukungan keluarga. Dukungan keluarga
merupakan faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI
Eksklusif. Tujuan Penelitian diketahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian asi
eksklusif pada bayi di Puskesmas Ranotana Weru. Desain Penelitian merupakan penelitian
deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu
yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan sebanyak 103 responden secara metode simple
random sampling. Hasil Penelitian menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat
kepercayaan 95% (α=0,05%), didapatkan nilai p-value=0,000 < (α) 0,05%. Simpulan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Ranotana Weru.
Kata Kunci : Dukungan keluarga, Asi eksklusif

1
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

PENDAHULUAN 80%. Presentase pemberian ASI Eksklusif


Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik pada bayi 0-6 bulan di Sulawesi Utara pada
untuk bayi, karena kandungan gizinya tahun 2015 sebesar 55,7% dengan jumlah
sangat khusus dan sempurna serta sesuai bayi 0-6 bulan 116.506 dan yang
dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. mendapatkan ASI Eksklusif hanya 64.897
ASI mudah dicerna, karena selain bayi sedangkan target pencapaian ASI
mengandung zat gizi yang sesuai, juga Eksklusif Provinsi Sulawesi Utara adalah
mengandung enzim-enzim untuk 70%. Capaian ini sedikit lebih tinggi
mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dibandingkan pada tahun 2013 sebesar
dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat- 51.2%, tahun 2012 sebesar 46,2%, dan
zat gizi berkualitas tinggi yang berguna tahun 2011 sebesar 45,9% (Kepmenkes,
untuk pertumbuhan dan perkembangan 2016).
kecerdasan bayi atau anak (Maryunani, Dukungan atau support dari orang
2012). lain atau orang terdekat, sangatlah berperan
The American Academy of dalam sukses tidaknya menyusui. Semakin
Pediatrics merekomendasikan ASI besar dukungan yang didapatkan untuk
eksklusif selama 6 bulan pertama dan terus menyusui maka akan semakin besar
selanjutnya minimal selama 1 tahun. World pula kemampuan untuk dapat bertahan
Health Organisation (WHO) dan United terus untuk menyusui. Dukungan suami
Nations Children’s Fund (UNICEF) maupun keluarga sangat besar
merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 pengaruhnya, seorang ibu yang kurang
bulan, menyusui dalam 1 jam pertama mendapatkan dukungan suami, ibu, adik,
setelah melahirkan, menyusui setiap kali atau bahkan ditakut-takuti, dipengaruhi
bayi mau dan tidak menggunakan botol untuk beralih ke susu formula (Proverawati
atau dot (Proverawati dan Rahmawati, 2010).
2010). Pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif Peneliti sebelumnya yaitu
bergantung pada keberhasilan inisiasi Anggorowati (2011) dengan judul
menyusui dini dalam satu jam pertama. hubungan antara dukungan keluarga
UNICEF menyatakan bahwa 30.000 dengan pemberian asi eksklusif pada bayi
kematian bayi di Indonesia dan 10 juta di Desa Bebengan Kecamatan Boja
kematian anak balita di dunia setiap tahun Kabupaten Kendal, menunjukkan hasil
bisa dicegah melalui pemberian ASI bahwa ada hubungan antara dukungan
Eksklusif (Depkes, 2007). keluarga dengan pemberian asi eksklusif
Roesli (2007) menyatakan bahwa pada bayi. Herlina Retnaningtyas Putri
dukungan keluarga merupakan faktor Raharjo (2012) dengan judul Hubungan
eksternal yang paling besar pengaruhnya Support System Keluarga dengan sikap ibu
terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Ibu dalam pemberian asi eksklusif di Wilayah
menyusui membutuhkan dukungan dan Kerja Puskesmas Sukoharjo, menunjukkan
pertolongan, baik ketika memulai maupun hasil ada hubungan support system
melanjutkan menyusui hingga 2 tahun yaitu keluarga dengan sikap ibu dalam
dukungan dari keluarga terutama suami dan pemberian asi eksklusif. Pada jurnal
tenaga kesehatan (Proverawati dan Ayundha Rizky F (2010) dengan judul
Rahmawati, 2010). hubungan pengetahuan, sikap ibu dan
Berdasarkan data Profil Kesehatan dukungan keluarga terhadap pemberian asi
Indonesia tahun 2016, jumlah bayi di eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan, dari
Indonesia 0-6 bulan adalah 2.000.200 bayi, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
sedangkan yang mendapatkan ASI antara sikap ibu dan dukungan keluarga
Eksklusif hanya 1.046.173 bayi atau terhadap pemberian asi eksklusif.
52,3%, sedangkan target pencapaian ASI Studi pendahuluan di Puskesmas
eksklusif nasional pada tahun 2016 adalah Ranotana Weru, bayi yang berumur 0-6

2
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

bulan pada bulan November 2017 adalah HASIL dan PEMBAHASAN


235 bayi, dan yang berumur 6-12 bulan Tabel 1. Distribusi Menurut Umur
pada bulan Desember 2017 adalah 255 bayi Umur n %
dan yang mendapatkan ASI Eksklusif <20 tahun 13 12,6
adalah 62 bayi dengan presentase 26,38% 21-25 tahun 48 44,6
dan target pencapaian ASI eksklusif di 26-30 tahun 30 29,1
Puskesmas Ranotana Weru yaitu 75%. Jika 31-35 tahun 12 11,7
dibandingkan dengan target yang harus Total 103 100
dicapai dari pencapaian ASI Eksklusif
(Sumber : Data Primer 2018)
Provinsi Sulawesi Utara yaitu 70% dan
pencapaian ASI Eksklusif di Puskesamas
Ranotana Weru yaitu 70%, maka hasil Berdasarkan Tabel 1, responden yang
tersebut jauh dari target. Berdasarkan terbanyak terdapat pada kelompok umur
wawancara dengan 5 orang ibu menyusui 21-25 tahun sebanyak 48 orang (44.6%)
pada tanggal 21 Desember 2017 di dan paling sedikit pada kelompok umur 31-
Puskesmas Ranotana Weru, di dapatkan 35 tahun yaitu 12 orang (11,7%)
data bahwa 2 ibu menyusui mengatakan
bahwa bayinya diberikan ASI saja tanpa
ada makanan lainnya sejak bayi lahir, dan 3 Tabel 2. Distribusi Menurut Pendidikan
ibu menyusui mengatakan bahwa bayinya Pendidikan n %
sudah diberikan makanan tambahan selain SD 4 3.9
ASI sejak bayi umur 3 bulan dikarenakan SMP 12 11,7
ibu bekerja, ASI yang tidak keluar lagi dan SMA 71 68,9
kurang mendapat perhatian, semangat, Perguruan 16 15,5
dorongan dan informasi dari keluarga Tinggi
ketika ibu mengalami masalah dalam Total 103 100
memberikan ASI. (Sumber : Data Primer 2018)

METODE PENELITIAN Berdasarkan Tabel 2, responden paling


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif banyak pada tingkat pendidikan SMA
karena tujuan dari penelitian ini adalah
sebanyak 71 orang (68,9%).
untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel bebas (dukungan keluarga) dan
variabel terikat (pemberian asi ekslusif Tabel 3. Distribusi Menurut Dukungan
pada bayi). Penelitian ini menggunakan Keluarga
pendekatan cros-sectional yaitu Dukungan n %
menekankan waktu pengukuran/observasi Keluarga
data variabel independent dan dependent Baik 70 68,0
hanya satu kali pada suatu saat (Nursalam, Kurang p 32,0
2008).. Tempat dan waktu penelitian pada Total 103 100
bulan Desember 2017-Februari 2018 di (Sumber : Data Primer 2018)
Puskesmas Ranotana Weru. Populasi ibu
yang mempunyai bayi 6-12 bulan
berjumlah 156 orang, sampel simple Berdasarkan Tabel 3, yang mendapatkan
random sampling, namun saat penelitian dukungan keluarga yang baik sebanyak 70
hanya terdapat 103 responden dikarenakan orang (68.0%).
terdapat 53 responden yang masuk dalam
kriteria eksklusi.

3
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Tabel 4. Distribusi Menurut Pemberian dengan kematangan psikis atau mental


Asi Eksklusif (Siswono, 2004). Ditinjau dari pendidikan,
Pemberian n % responden paling banyak pada tingkat
Asi Eksklusif pendidikan SMA sebanyak 71 orang
Diberikan 47 45,6% (68,9%) dan paling rendah pada tingkat
Tidak 56 54,4% pendidikan SD yaitu 4 orang (3,9%).
Diberikan Sebagian besar tingkat pendidikan
Total 103 100 responden adalah SMA dimana dianggap
(Sumber : Data Primer 2018) lebih mudah menerima informasi. Menurut
Notoadmojo (2003), bahwa dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan
Berdasarkan tabel 4, responden yang
cenderung lebih mudah untuk menerima
memberikan asi eksklusif hanya 47 orang informasi baik dari orang lain maupun dari
(45,6%) sedangkan yang tidak memberikan media massa dan tingkat pendidikan akan
asi eksklusif ada 56 orang (54,4%). memengaruhi daya serap responden
terhadap informasi yang diterima.
Tabel 5. Distribusi Silang Dukungan Hasil distribusi dukungan keluarga,
Keluarga dengan Pemberian ASI yang mendapatkan dukungan keluarga
Eksklusif yang baik sebanyak 70 orang (68.0%) dan
yang mendapatkan dukungan kurang yaitu
Pemberian Asi Eksklusif
33 orang (32,0%). Dari hasil yang
Dukungan Tidak P
Keluarga Diberikan
Diberikan Total
Value
didapatkan ternyata sebagian besar
n % n % n %
keluarga sangat mendukung ibu dalam
memberikan ASI eksklusif pada bayi
Kurang 27 48,2 6 12.8 33 32.0
0,000 dibandingkan keluarga yang kurang
Baik 29 51,8 41 87,2 70 68.0 mendukung dikarenakan kurang
Total 56 54.4 47 45,6 103 100 pengetahuan keluarga dan informasi
(Sumber : Data Primer 2018) tentang manfaat memberikan ASI
eksklusif. Dukungan keluarga adalah
dukungan untuk memotivasi ibu
Hasil uji hipotesis menggunakan uji Chi memberikan ASI saja kepada bayinya
Square pada tingkat kepercayaan 95% sampai usia 6 bulan, memberikan dukungan
(α=0,05%), menunjukkan ada hubungan psikologis kepada ibu dan mempersiapkan
antara dukungan keluarga dengan nutrisi yang seimbang kepada ibu
pemberian asi eksklusif pada bayi dimana (Sudiharto, 2007). Friedman dalam
nilai p=0,000 lebih kecil dari 0,05% Sudiharto (2007) menyatakan fungsi dasar
keluarga lain adalah fungsi afektif, yaitu
Pembahasan fungsi internal keluarga untuk pemenuhan
Berdasarkan distribusi menurut umur, umur kebutuhan psikososial, saling mengasuh,
responden yang terbanyak terdapat pada dan memberikan cinta kasih serta saling
kelompok umur 21-25 tahun sebanyak 48 menerima dan mendukung.
orang (44.6%) dan paling sedikit pada Hasil penelitian yang dilakukan,
kelompok umur 31-35 tahun yaitu 12 orang responden yang memberikan asi eksklusif
(11,7%). Usia berkisar antara 20-35 tahun hanya 47 orang (45,6%) sedangkan yang
termasuk dalam usia reproduksi sehat tidak memberikan asi eksklusif ada 56
(Manuaba, 2002). Pada golongan usia ini orang (54,4%). Pemberian ASI eksklusif
organ reproduksi telah siap atau matang adalah ibu hanya memberikan ASI saja
untuk menjalankan proses reproduksi sejak lahir sampai usia 6 bulan tanpa
dalam kaitannya dengan pemberian ASI tambahan apapun kecuali vitamin dan obat.
eksklusif atau laktasi serta didukung Presentase pemberian ASI eksklusif di

4
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Puskesmas Ranotana Weru hanya (45,6%), selama 6 bulan misalnya memberikan


hal tersebut masih jauh dari target penyuluhan dan edukasi dari keluarganya
pemberian ASI eksklusif secara nasional maupun dari petugas kesehatan akan
maupun (80%) dan target pencapaian terdorong untuk memberikan ASI eksklusif
Puskesmas Ranotana Weru (75%). dibandingkan yang tidak pernah
Sebagian besar responden yang tidak mendapatkan informasi atau dukungan dari
memberikan ASI eksklusif disebabkan keluarganya sehingga peran keluarga
karena ASI belum keluar dan kekhawatiran sangat penting untuk keberhasilan
ibu karena ASI yang keluar masih sedikit pemberian ASI eksklusif. Dukungan
dan ibu yang bekerja sampai malam instrumental yang didapatkan dari petugas
sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi. kesehatan atau keluarga terutama orang tua
Pemberian ASI eksklusif tidak akan atau mertua ibu diantaranya adalah dengan
membuat bayi kurang gizi selama 6 bulan memasakkan makanan bergizi yang dapat
pertama, bahkan ibu yang gizinya kurang memperlancar ASI, mengajarkan ibu cara
baik sekalipun masih dapat memberikan menyusui yang benar juga mengajarkan ibu
ASI yang cukup tanpa makanan tambahan untuk cara merawat payudara yang benar.
lain. Ibu juga yang menanyakan masalah apa
Hasil uji hipotesis menggunakan uji yang dihadapi selama menyusui serta
Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% mendapatkan nasehat dari keluarga ataupun
(α=0,05), menunjukkan ada hubungan yang petugas kesehatan, untuk memberikan ASI
signifikan antara dukungan keluarga untuk bayinya yang merupakan wujud dari
dengan pemberian asi eksklusif pada bayi dukungan penilaian.
di Puskesmas Ranotana Weru, dimana nilai Dukungan emosional yang
p=0,000 lebih kecil dari α=0,05. didapatkan dari petugas kesehatan dan
Berdasarkan hasil tabulasi silang dapat keluarga, berupa mendengarkan keluhan-
diketahui bahwa sebanyak 70 responden keluhan ibu selama menyusui, memotivasi
dengan keluarga baik ada 29 responden dan menyemangatkan ibu untuk tidak takut
yang tidak memberikan ASI-nya secara terjadi perubahan fisik misalnya gemuk dan
eksklusif, hal ini mungkin di karenakan meyakinkan bahwa ibu dapat memberikan
adanya faktor-faktor lain yang ASI ekslusif selama 6 bulan.. Secara teoritis
mempengaruhi ibu untuk tidak memberikan seorang ibu yang pernah mendapat nasehat
ASI yaitu ibu bekerja sampai larut malam, atau penyuluhan tentang ASI dari
kurangnya produksi ASI atau faktor sosial keluarganya dapat memengaruhi sikapnya
budaya/kebiasaan yang keliru karena pada saat ibu tersebut harus menyusui
masyarakat disana sering memberikan susu sendiri bayinya (Rahmawati, 2010).
formula/makanan pendamping SUN Penelitian ini juga sejalan dengan teori
sebelum waktunya. Dan sebanyak 33 yang menyatakan bahwa lingkungan
responden dengan dukungan keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan dalam
kurang ada yang memberikan ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian
sebanyak 6 orang, walaupun jumlahnya ini sejalan dengan hasil penelitian oleh
sedikit itu dikarenakan bahwa ibu Anggorowati (2011) dengan judul
mendengarkan informasi-informasi yang Hubungan Dukungan Keluarga dengan
disampaikan oleh petugas kesehatan ketika Pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Desa
berkonsultasi ke Puskesmas dan motivasi Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten
dalam diri ibu itu sendiri bahwa Kendal menunjukkan bahwa ada hubungan
memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan antara dukungan keluarga dengan
dapat mencukupi nutrisi bayi. pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
Ibu yang mendapatkan dukungan
informasional berupa informasi tentang
pentingnya pemberian ASI eksklusif

5
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

SIMPULAN Maryunani, (2012). Inisiasi Menyusui Dini,


Berdasarkan penelitian yang telah ASI Eksklusif dan Manajemen
dilakukan tentang dukungan keluarga Laktasi. Jakarta: CV. Trans Info
dengan pemberian asi ekslusif pada bayi Media.
yang dilakukan di Puskesmas Ranotana
Manuaba, (2002). Ilmu Kebidanan,
Weru didapatkan sebagian besar responden Penyakit Kandungan dan KB Untuk
mendapatkan dukungan keluarga baik Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
terhadap pemberian asi eksklusif, sehingga
terdapat hubungan yang signifikan antara Notoadmodjo, S (2010). Metodologi
dukungan keluarga dengan pemberian asi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
ekslusif pada bayi. Rineka Cipta.

Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan


DAFTAR PUSTAKA Metodologi Penelitian Ilmu
Anggorowati, (2011). Hubungan antara Keperawatan Pedoman Skripsi,
Dukungan Keluarga dengan Tesis dan Instrumen Penelitian
Pemberian Asi Eksklusif pada bayi Keperawatan. Edisi 2: Jakarta:
di Desa Bebengan Kecamatan Boja Selemba Medika.
Kabupaten Kendal. (diakses tanggal
14 Desember 2017) Proverawati dan Rahmawati (2010). Kapita
Selekta ASI dan
Ayundha F. Rizky, (2010). Hubungan Menyusui.Yogyakarta : Nuha
Pengetahuan, Sikap Ibu dan Media.
Dukungan Keluarga Terhadap
Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan
Usia 6-12 Bulan. Skripsi. Keluarga Dengan Pendekatan
Universitas Airlangga. (diakses Keperawatan Transkultural; editor,
tanggal 17 Desember 2017) Esty Whayuningsih. Jakarta: EGC

Depkes RI. Depertemen Kesehatan


Republik Indonesia. (2007).
Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Konseling Menyusui dan
Pelatihan Fasilitator Konseling
Menyusui. Jakarta.

Herlina Retnangtyas Putri Raharjo (2012).


Hubungan Support System
Keluarga dengan Sikap Ibu dalam
Pemberian Asi Eksklusif Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Sukoharjo Tahun 2012. Program
Studi Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.
(diakses tanggal 17 Desember
2017)

You might also like