Professional Documents
Culture Documents
http://ejournal-fst-unc.com/index.php/LJTMU
Abstract
The use of natural fibers as reinforcement material for natural fiber composite materials easily
available, cheap, many types and variations. One of the natural fibers that can be used as
reinforcement fiber composite is cantula agave plant leaves. In order to create a natural fiber
composite material which has good mechanical properties, it should be known factors that affect the
manufacture of the composite material. Factors that can affect the mechanical properties of the fiber
composite material is fiber orientation, fiber composition, fiber volume fraction and volume fraction
of the matrix. Fiber volume fraction is very large influence on the strength of the composite. This
study aimed to determine the effect of fiber volume fraction on the bending strength and impact
polymer composite reinforce cantula agave fiber with fiber volume fraction of 20%, 30% and 40%.
The results showed that the bending and impact strength increases with increasing fiber volume
fraction. Greatest bending obtained in the composite with 40% fiber volume fraction of 93.790 MPa
and the lowest in the composite fiber volume fraction of 20% of 59.160 MPa, whereas for impact
testing biggest impact on the composite with 40% fiber volume fraction of 0.159 Joules/mm2 and low
impact strength obtained in composite fiber volume fraction of 20% amounting to 0.113 Joules/mm2.
Keywords: Polyester Composite, volume fraction, Bending Strength, Toughness Impact
40
Hendrikus Wona, Kristomus Boimau, Erich U. K. Maliwemu, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat terhadap
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Polyester Berpenguat Serat Agave Cantula
vf
beberapa tahun. Vf =
vc
Penggunaan resin jenis ini dapat dilakukan
Dimana:
dari proses hand lay up sampai dengan proses
Vf = Fraksi volume serat (%)
yang kompleks yaitu dengan proses mekanik.
vf = Volume serat (cm3)
Resin ini banyak digunakan dalam aplikasi
vc = Volume komposit (cm3)
komposit pada dunia industri dengan
pertimbangan harga relatif murah, curing yang
Fraksi volume matriks (Vm)
tepat, warna jernih, kestabilan dimensional, dan vm
mudah penanganannya. Vm =
vc
Dimana:
Serat Alam Sebagai Bahan Komposit Vm = Fraksi volume matriks (%)
vm = Volume matriks (cm3)
Salah satu serat alam yang dapat vc = Volume komposit (cm3)
digunakan sebagai bahan komposit yaitu serat Dengan: V = 1 − V `
agave cantula. Serat jenis ini berasal dari
Karena: vc = vf + vm (2.4)
Tanaman nanas sabrang (Agave Cantula) yang
memiliki nama lain Agave Cantula Pengujian bending
Candalabrum, Agave Rumphi, atau Manila Untuk mengetahui kekuatan bending
Maguey ini merupakan tumbuhan yang hidup (kekuatan lengkung) suatu material dapat
tersebar luas di daerah-daerah yang beriklim dilakukan dengan pengujian bending (bending
kering atau tropis. Tanaman ini tumbuh liar atau test) terhadap material komposit tersebut.
ditanam sebagai tanaman pagar. Sebagaimana Kekuatan bending atau kekuatan lengkung
tanaman sejenisnya dalam keluarga Agaveceae, adalah tegangan bending terbesar yang dapat
Agave cantula tidak memiliki batang yang jelas, diterima akibat pembebanan luar tanpa
dan memiliki daun yang kaku dengan panjang mengalami deformasi yang besar atau
100-175 cm dengan duri di sepanjang tepi kegagalan. Besar kekuatan bending tergantung
daunya (Prasetyo, 2007). pada jenis material dan pembebanan. Akibat
pengujian bending, bagian atas spesimen
mengalami tekanan, sedangkan bagian bawah
akan mengalami tegangan tarik. Dalam material
komposit kekuatan tekannya lebih tinggi dari
pada kekuatan tariknya. Karena tidak mampu
menahan tegangan tarik yang diterima,
spesimen tersebut akan patah, hal tersebut
mengakibatkan kegagalan pada pengujian
komposit. Kekuatan bending pada sisi bagian
atas sama nilai dengan kekuatan bending pada
sisi bagian bawah.
Gambar 1 Tanaman dan serat agave cantula
Fraksi volume
Salah satu faktor yang sangat penting
dalam menentukan karakterikstik material
komposit adalah kandungan atau persentase
antara matriks dan serat. Sebelum melakukan
Gambar 2 Skema uji three point bending
proses pencetakan komposit, terlebih dahulu
dilakukan penghitungan mengenai fraksi (Sumber: Rusmiyatno, 2007)
volume serat (Vf), dan fraksi volume matriks
Pada perhitungan kekuatan bending
(Vm).
dengan metode three point bending ini,
Fraksi volume serat (Vf)
41
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015
42
Hendrikus Wona, Kristomus Boimau, Erich U. K. Maliwemu, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat terhadap
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Polyester Berpenguat Serat Agave Cantula
43
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015
- Lepaskan pengunci dengan menarik pengunci banyak. Dengan bertambahnya jumlah serat
lengan maka matriks akan mendapat dukungan
- Selesai pembentur berayun mematahkan kekuatan yang lebih sehingga spesimen tidak
benda uji maka pembentur yang berayun mudah retak atau patah saat menerima tekanan
dapat dihentikan dengan menarik pengunci atau beban yang lebih besar.
lengan.
- Amati sudut pada dial yang ditunjukkan oleh 4000.000 3792.740
90.000
80.000 Fraksi Spesimen dengan fraksi volume serat 20%
70.000 Volume Serat diperoleh nilai modulus elastisitas sebesar
60.000 59.160 20 %
1917,481 MPa, spesimen dengan fraksi volume
50.000
40.000 Fraksi 30% diperoleh nilai modulus elastisitas bending
30.000 Volume Serat sebesar yaitu 3102,619 MPa dan spesimen
30 %
20.000 dengan fraksi volume serat 40% diperoleh nilai
10.000 Fraksi modulus elastisitas sebesar 3792,740 MPa.
0.000 Volume Serat Menurut data hasil pengujian, besar beban
20 30 40 40 %
semakin bertambah seiring meningkatnya fraksi
Fraksi Volume Serat (%)
volume, dengan beban tertinggi diperoleh pada
spesimen dengan fraksi volume 40%.
Gambar 6. Grafik hubungan antara tegangan Meningkatnya modulus elatisitas dipengaruhi
bending dengan fraksi volume serat
oleh jumlah serat penguat, dimana semakin
Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa, besar banyak serat penguat maka matriks akan
tegangan bending komposit untuk masing- menerima dukungan kekuatan yang lebih
masing fraksi volume berbeda. Pada spesimen sehingga lebih mampu menahan beban yang
dengan fraksi volume serat 20% diperoleh lebih besar.
tegangan bending sebesar 59,160 MPa, Dari Gambar 8 tampak bahwa, momen
spesimen dengan fraksi volume serat 30% bending cenderung naik seiring dengan
diperoleh tegangan bending sebesar 80,303 meningkatnya fraksi volume serat. Pada
MPa dan spesimen dengan fraksi volume serat spesimen dengan fraksi volume 20% diperoleh
40% diperoleh tegangan bending sebesar 93,790 momen bending sebesar 6466,425 Nmm,
MPa. Perbedaan tegangan bending antara spesimen dengan fraksi volume serat 30%
masing-masing fraksi volume disebabkan diperoleh momen bending sebesar 7373,850
karena semakin tinggi fraksi volume serat maka Nmm, sedangkan pad sepsimen dengan fraksi
jumlah serat sebagai penguat akan semakin volume serat 40% diperoleh momen bending
44
Hendrikus Wona, Kristomus Boimau, Erich U. K. Maliwemu, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat terhadap
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Polyester Berpenguat Serat Agave Cantula
sebesar 9589,275 Nmm. Hal ini diakibatkan energi serap rata-rata yang diperoleh pada
oleh peningkatan jumlah serat yang semakin spesimen dengan fraksi volume serat 20%
banyak dengan bertambahnya fraksi volume dengan besar energi serap yaitu 8,213 Joule,
serat sehingga beban yang dibutuhkan untuk pada spesimen dengan fraksi volume serat 30%
melendutkan spesimen uji pun semakin besar. diperoleh besar energi serap yaitu 11,281 Joule,
sedangkan pada spesimen dengan fraksi volume
12000.000 Fraksi serat 40% diperoleh besar energi serap yaitu
9589.275 Volume 12,873 Joule. Dari besar energi yang diserap
Momen Bending (Nmm)
10000.000 Serat 20 %
masing-masing spesimen, energi serap tertinggi
7373.850
8000.000 Fraksi diperoleh pada fraksi volume serat 40%. Hal ini
6000.000
Volume sebabkan karena pada fraksi volume serat 40%,
Serat 30 % jumlah serat yang menopang matriks lebih
6466.425
4000.000 banyak sehingga komposit lebih kaku dan kuat.
Fraksi
2000.000 Volume Karena memiliki kekakuan yang tinggi karena
Serat 40 % ditopang oleh serat yang banyak, maka energi
0.000 serap yang dibutuhkan untuk mematahkan
20 30 40
komposit pun lebih besar dibandingkan dengan
Fraksi Volume Serat (%)
komposit dengan fraksi volume serat 30% dan
Gambar 8. Grafik hubungan antara momen bending 20% yang jumlah serat yang menyokong
dengan fraksi volume serat matriks lebih sedikit menyebabkan komposit
lebih rapuh sehingga tidak membutuhkan energi
8.000
yang besar untuk mematahkan komposit.
Fraksi
Volume Serat 14.000
6.000 7.583 20 %
6.833
Defleksi (mm)
45
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015
Dari Gambar 11 di atas, tampak bahwa sehingga bentuk patahan spesimen dari hasil
pada spesimen dengan fraksi volume serat 20% foto makro dapat dilihat pada Gambar 12.
diperoleh nilai ketangguhann impak rata-rata
dengan besar 0,113 J/mm2, pada spesimen
dengan fraksi volume 30% diperoleh besar
ketangguhan impak yaitu 0,144 J/mm2,
sedangkan pada spesimen dengan fraksi volume
40% diperoleh besar ketangguhan impak yaitu
0,164 J/mm2. Dari masing nilai terlihat bahwa,
spesimen dengan fraksi volume 40% memiliki
nilai ketangguhan impak yang lebih besar, hal
ini dikarenakan pada fraksi volume serat 40% Gambar 12. foto makro spesimen dengan fraksi
struktur matriksnya ditopang oleh jumlah serat volume 20%
yang banyak, sehingga lebih kaku dan kuat
sehingga membutuhkan energi serap yang
banyak untuk mematahkan komposit.
Dibandingkan dengan pada fraksi volume serat
20% dan 30% yang jumlah seratnya lebih
sedikit, sehingga matriks tidak mampu menahan
beban dan lebih mudah patah.
Suatu material dikatakan tangguh apabila
memiliki kemampuan menyerap beban kejut
yang besar tanpa mengalami retak atau
deformasi dengan mudah. Dengan kata lain, Gambar 13. Foto makro spesimen dengan fraksi
semakin besar energi serap suatu komposit volume 30%
maka ketangguhan impak pun semakin besar.
46
Hendrikus Wona, Kristomus Boimau, Erich U. K. Maliwemu, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat terhadap
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Polyester Berpenguat Serat Agave Cantula
sebesar 93,790 Mpa, terjadi penambahan impak paling rendah pada volume serat 20%
kekuatan dibandingkan dengan volume serat sebesar 0,113 J/mm², ini dipengaruhi oleh
20% dan 30%, ini dikarenakan jumlah serat jumlah serat yang sedikit dibandingkan dengan
lebih banyak sehingga spesimen lebih mampu matriks sehingga kurang menahan beban yang
menahan beban yang lebih besar, sehingga diberikan oleh matriks. Disamping itu adanya
kemungkinan bergesernya serat pada saat pergeseran serat yang terjadi pada spesimen,
pembebanan lebih kecil dan spesimen lebih kuat pada saat dilakukan pengujian impak
saat menahan beban yang lebih besar. Pada menyebabkan spesimen tidak mampu merima
pengujian bending, bagian atas spesimen akan energi yang diberikan, sehingga spesimen cepat
mengalami tekanan sedangkan bagian bawah terjadi patah. Bentuk patahan dari hasil foto
spesimen akan mengalami tegangan tarik saat makro dapat dilihat pada Gambar 15.
diberi pembebanan, sehingga bentuk patahan Pada fraksi volume 30% diperoleh
spesimen dari hasil foto makro dapat dilihat kekuatan impak sebesar 0,144 J/mm2, lebih kuat
pada Gambar 14. dari komposit dengan fraksi volume 20% hal ini
terjadi karena jumlah serat yang digunakan lebih
Foto Makro Patahan Spesimen Uji Impak
banyak, sehingga lebih mampu menerima
energi yang diberikan lebih besar. Bentuk
patahan hasil foto makro dapat dilihat pada
Gambar 16.
Untuk komposit dengan fraksi volume
serat 40% didapat kekuatan impaknya 0,164
J/mm², disini terjadi penambahan kekuatan
dibandingkan dengan volume serat 20% dan
Gambar 15 Foto makro spesimen dengan fraksi 30%, ini dikarenakan jumlah serat lebih banyak
volume 20% sehingga spesimen lebih kaku. Hal ini
menandakan kalau semakin banyaknya serat
yang dipakai maka pengaruhnya terhadap
kekuatan dari spesimen itu sendiri juga akan
semakin meningkat, sehingga kemungkinan
bergesernya serat pada saat mendapat beban
lebih kecil sehingga spesimen lebih kuat saat
menahan beban dan tidak mudah patah. Bentuk
patahan spesimen dari hasil foto makro dapat
Gambar 16 Foto makro spesimen dengan fraksi
volume 30%
dilihat pada Gambar 17.
KESIMPULAN
Dari data-data hasil perhitungan yang
diperoleh dari pengujian bending dan impak
komposit polyester berpenguat serat agave
cantula, dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Kekuatan bending tertinggi diperoleh pada
komposit dengan fraksi volume serat 40%
Gambar 17 Foto makro spesimen dengan fraksi dengan besar nilai yaitu 93,790 MPa
volume 40%
sedangkan tegangan bending terendah
Berdasarkan hasil analisa data, dimana diperoleh pada komposit dengan fraksi
dengan bertambahnya fraksi volume serat volume serat 20% dengan besar nilai yaitu
menyebabkan ketangguhan impak juga semakin 59,160 MPa.
bertambah, seperti hasil uji kekuatan impak - Ketangguhan impak tertinggi diperoleh pada
komposit serat agave cantula didapat kekuatan komposit dengan fraksi volume serat 40%
47
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015
dengan besar nilai yaitu 0,164 Joule/mm2 [8] Gibson, R. F., (1994), Principle of
sedangkan ketangguhan impak terendah Composite Materials Mechanics,
diperoleh pada komposit dengan fraksi McGraw-Hill, New York.
volume serat 20% dengan besar nilai yaitu [9] Habibi, Y., El-Zawawy, W.K., Ibrahim,
0,113 Joule/mm2. M.M., Dufresne, A., (2008), Processing
- Kekuatan bending dan ketangguhan impak and characterization of reinforced
akan meningkat seiring bertambahnya fraksi polyethylene composites made with
volume serat. lignocellulosic fibers from Egyptian
agroindustrial residues, Composites
Science and Technology, doi:
DAFTAR PUSTAKA 10.1016/j.compscitech.2008.01.008
[1] Abanat J. D. J., Anindito P., Yudy S. I., [10] Hartanto, L., (2009), Studi Perlakuan
(2012), “Pengaruh Fraksi Volume Serat Alkali dan Fraksi Volume Serat Terhadap
Pelepah Gebang (Corypha Utan Lamarck) Kekuatan Bending dan Impak Komposit
Terhadap Sifat Mekanik Pada Komposit Berpenguat Serat Rami Bermatriks
Bermatriks Epoksi”, Jurnal Rekayasa Polyester BQTN 157, Jurusan Teknik
Mesin Volume 2 No. 2. Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
[2] ASTM D 256, “Standard Test Methods For Muhammadyah Surakarta, Surakarta.
Determining The Izod Pendulum Impact [11] I Gede W., Nasri H. S., Sujita, (2012),
Resistance Of Plastics”, West “Studi Kekuatan Bending Dan Struktur
Conshohockem, PA 19426-2959, United Mikro Komposit Polyethylene Yang
State. Diperkuat Oleh Hybrid Serat Sisal Dan
[3] ASTM D 790, “Standard Test Methods For Karung Goni”, Universitas Mataram,
Flexure Properties Of Unreinforced and Mataram.
Reinforced Plastics and Electrical [12] Joseph, P. V., (2001), Studies on short Sisal
Insulating Material”, West Fibre reinforced Isotactic Polypropylene
Conshohockem, PA 19426-2959, United Composites. PhD thesis. Mahatma Gandhi
State. University, India.
[4] Boimau K., (2009), Pengaruh Fraksi [13] Kabir, M. M., Wang, H., Aravinthan T.,
Volume dan Panjang Serat terhadap Sifat Cardona, F., Lau K., (2011), effects of
Bending Komposit Poliester yang natural fibre surface on composite
Diperkuat Serat Batang Pisang, Seminar properties: a review, Centre of Excellence
Nasional Tahunan Teknik Mesin in Engineered Fibre Composite (CEEFC),
(SNTTM) ke-9. Faculty of Engineering and Surveying,
[5] Callister, W. D., (2007), Material Science University of Southern Queensland,
and Engineering, 7nd edition, Jhon Wolley Toowoomba, Australia
& Sons, Inc., New York [14] Kaw, A. K., (2006), Mechanics of
[6] Fatikh C. W. A., (2011), “Pengaruh Filler Composite Materials, 2nd edition, CRC
Serat Pisang Abaca Terhadap Kekuatan Press LLC, USA
Bending Pada Biokomposit Dengan [15] Kusumastuti A., (2009), “Aplikasi Serat
Matriks Berbasis Ubi Kayu”, Jurnak Sisal sebagai Komposit Polimer”, Jurnal
Teknik Mesin Volume 1 No.1, Politeknik Kompetensi Teknik, Volume 1, No. 1,
Kediri, Kediri. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
[7] Febrianto A. R., (2011),”Studi Mengenai [16] Lokantara I P., (2012), “Analisis Kekuatan
Sifat Mekanis Komposit Polylactic Acid Impact Komposit Polyester-Serat Tapis
(PLA) Diperkuat Serat Rami”, Penelitian Kelapa Dengan Variasi Panjang Dan
Mandiri, Universitas Gadja Mada, Fraksi Volume Serat Yang Diberi
Yogyakarta. Perlakuan NaOH”, Dinamika Teknik
Mesin Volume 2 No. 1, Udayana, Bali.
48
Hendrikus Wona, Kristomus Boimau, Erich U. K. Maliwemu, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat terhadap
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Polyester Berpenguat Serat Agave Cantula
[17] Nasmi H. S., Achmad Z., Fitratul W., Matriks Unsaturated Polyester”, Jurnal
(2011),”Pengaruh Panjang Serat Dan Ilmiah Semesta Teknika Vol. 13 No. 2.
Fraksi Volume Serat Pelepah Kelapa [21] Ristadi A. F., (2001), Studi Mengenai Sifat
Terhadap Ketangguhan Impak Komposit Mekanis Komposit Polylactic Acid (PLA)
Polyester”, Jurnal Volume 1 No. 2 Edisi Diperkuat Serat Rami, Unversitas Gadjah
Juli 2011, Universitas Mataram, Mataram. Mada, Yogyakarta.
[18] Oroh J., Sapupu F. P., Lumintang R., [22] Rusmianto F., (2007),”Pengaruh Fraksi
(2013), “Analisa Sifat Mekanik Material Volume Serat Terhadap Kekuatan Tarik
Komposit Dari Serat Sabut Kelapa”, Jurnal Dan Kekuatan Bending Komposit
Teknik Mesin, Universitas Sam Ratulangi, Nylon/Epoxy Resin Serat Pendek
Manado Random”, Universitas Negeri Semarang,
[19] Prasetyo A. J.,(2007), ”Pengaruh Semarang.
Penggunaan Serat Agave Cantula Roxb [23] Setyawan P. D., Nasmi H. S., Dewa D. G.
Terhadap Kuat Desak Gypsum Interior P., (2012), “Pengaruh Orientasi Dan
Menggunakan Eksperimen Taguchi”, Fraksi Volume Serat Daun Nanas (Ananas
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Comosus) Terhadap Kekuatan Tarik
[20] Rahman M. B. N., Totok S., (2010), Komposit Polyester Tak Jenuh (Up)”,
“Pengaruh Fraksi Volume Serat terhadap Universitas Mataram, Mataram.
Peningkatan Kekuatan Impak Komposit [24] Surdia T., Saito S., (1999), Pengetahuan
Berpenguat Serat Nanas-Nanasan Bahan Teknik, Prandinya Paramita,
(Bromeliaceae) Kontinyu Searah dengan Jakarta.
49
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 02, No. 01, April 2015
50