Professional Documents
Culture Documents
Preparation and Characterization of Composite Materia of Ijuk Fiber (Arenga Pinnata) as Raw Straw
Roofs Cover The Motor Cycle Body
Abstract. The purpose of this research is to know the influence of composition of mass fraction between filler and matrix
to mechanical strength of composite material utilizing fibers fiber (arenga pinnata) as filler with polyester resin matrix,
composition of fiber fraction mass and polyester resin is 30%:70%, 40%: 60% and 50%: 50% with fiber angle orientation: 0; 0;
0; 0, using the Hand Lay Up making composite methode. Impact test is done with ASTM D5942-96 standard and Tensile
Testing is done with ASTM D638-03 standard. Impact test results show that all composition of mass fraction have value
Energy impact above Energy impact Cover Body Motorcycle Brand X used as comparative material, 50%: 50% mass fraction
composition yield the highest impact energy value equal to 198,75 Joule / cm2. Tensile Test showed the composition of
mass fraction 50%: 50% yield value of tensile strength equal to 27,09 MPa is the value of tensile strength most closely to
value of tensile strength of comparative material of 30,24 MPa, Tensile Test also shows all composition of mass fraction
have the percentage of length increase above the percentage of comparative material, the composition of 50%: 50% mass
fraction yields the highest percentage of 4.02%. This research concludes that fiber composite material (arenga pinnata) with
50%: 50% mass fraction composition is feasible to be used as an alternative material Cover Body Motorcycles.
Keywords: Fibers Fiber, Mass Fraction, Composite, Impact Energy, Tensile Strength
1
swerat yang lebih bervariasi dibanding ijuk formasi makroskopik yang mempunyai kualitaslebih baik
pasaran, Pada ijuk formasi alami dijumpai serat- dari material pembentuknya.
serat bentuk segi empat, setengah bulat, dan bulat
dengan proposi masing-masing 67 %, 27% dan 2.3. Serat Ijuk
7%. Pada ijuk formasi pasaran, serat-serat yang Serat ijuk adalah serat alam yang
dijumpai hanya memiliki bentuk setengah bulat istimewa dibandingkan dengan serat alam
dan bulat yang persentasi rat-ratanya masing- lainnya. Serat berwarna hitam yang dihasilkan
masing 42 % dan 58 %. Perbedaan tersebut juga dari pohon aren memilki banyak keistimewaan
dijumpai dalam hal ukuran serat. Ukuran serat diantaranya : (a). Tahan lama, bahwa serat ijuk
pada ijuk formasi alami berkisar dari 0,07 mm aren mampu tahan lama dan tidak mudah terurai.
(percabangan V) hingga, 3,03 mm (lidi), (b). Tahan terhadap asam dan garam air laut,
sedangkan ukuran serat. Ukuran serat pada ijuk Serat ijuk merupakan salah satu serat yang
formasi pasaran dihitung menurut ketebalannya tahan terhadap asam dan garam air laut, salah
berkisar dari 0,38 mm (percabangan IV) hingga satu bentuk pengolahan dari serat ijuk adalah tali
0,93 mm (serat utama). Namun demikian, adanya ijuk yang telah digunakan oleh nenek moyang
proses percabangan menyebabkan serat-serat kita untuk mengikat berbagai peralatan nelayan
saling silang menyilang membentuk struktur laut. (c). Mencegah penembusan rayap tanah.
jaringan ijuk yang dapat berupa lembaran, baik Serat ijuk aren sering digunakan sebagai bahan
pada formasi alami maupun pada formasi pasaran. pembungkus pangkal kayu-kayu bangunan yang
Percabangan tersebut membentuk sudut yang ditanam dalam tanah untuk memperlambat
berkisar rata-rata 10o – 30o. pelapukan kayu dan mencegah serangan rayap.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya
untuk meningkatkan penggunaan bahan alami 2.4. Metode Hand Lay Up
yang melimpah dalam kehidupan sehari-hari Metode Hand Lay Up merupakan metode
terutama penggunaan serat sebagai penguat pembuatan komposit dengan cara menuangkan
(filler) komposit. Keuntungan mendasar yang resin dengan tangan ke dalam serat kemudian
dimiliki penguat alam adalah jumlahnya yang memberikan takanan sekaligus meratakannya
berlimpah, memiliki specific cost yang rendah, menggunakan rol atau kuas. Proses tersebut
dapat diperbarui dan didaur ulang serta tidak dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan
mencemari lingkungan. tercapai
2
Samlawi et al. Pembuatan dan Karakterisasi Material Komposit Serat Ijuk
(ductile). Ditandai dengan permukaan Resin Polyester , Hardener, KIT Paste Wax.
patahan yang berserat yang berbantuk Dengan peralatan yang yang digunakan
dimpel yang menyerap cahaya dan adalah : Cetakan kaca datar yang berukuran
berpenampilan buram. 65x30 cm, slotip hitam, Timbangan Digital,
b. Perpatahan granular/kristalin, yang Gunting, Mister derajat, Penggaris, Kuas cat,
dihasilkan oleh mekanisme pembelahan Spidol permanen putih, Gelas plastik, Sekop,
(cleavage) pada butir-butir dari bahan yang Majun, Mesin uji impact, Mesin Uji Tarik dan
rapuh (brittle). Ditandai dengan permukaan mikroscope
perpatahan yang datar yang mampu Benda uji dibuat berdasarkan mix design
memberikan daya pantul cahaya yang tinggi dengan tujuan mendapatkan Karakterisasi dan
(mengkilat). formulasi komposisi paling optimum komposit
c. Perpatahan campuran (berserat dan dengan serat ijuk (arenga pinnata) sebagai
granular). Merupakan kombinasi dua jenis penguat (filler) yang di manfaat sebagai alternatif
perpatahan diatas. bahan Body Sepeda Motor
Langkah yang dilakukan dalam mix
2.6. Pengujian Tarik design ini meliputi proporsi komposisi fraksi
Pengujian tarik adalah suatu pengukuran massa serat ijuk dan resin polyester adalah
terhadap bahan untuk mengetahui keuletan dan 30%;70%, 40%:60% dan 50%:50% dengan
ketangguhan suatu bahan terhadap tegangan orientasi sudut serat : 0;0;0;0, menggunakan
tertentu serta pertambahan panjang yang metode pembuatan komposit Hand Lay Up.
dialami oleh bahan tersebut. Pada uji tarik Pengujian impact dilakukan dengan standar
(Tensile Test) kedua ujung benda uji dijepit, ASTM D5942-96 dan Pengujian Tarik dilakukan
salah satu ujung dihubungkan dengan dengan standar ASTM D638-03 dan
perangkat penegang. dibandingkan dengan hasil uji Material Cover
Regangan diterapkan melalui kepala silang Body Merk X
yang digerakkan motor dan alongasi benda uji, Serat Ijuk berasal dari Desa barikin
dengan pergerakan relatif dari benda uji. Beban Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai
yang diperlukan untuk mengasilkan regangan Selatan Propinsi Kalimantan selatan. Ijuk di cuci
tersebut, ditentukan dari difleksi suatu balok dan dikeringkan dengan panas matahari sampai
atau proving ring, yang diukur dengan kering absolut..
menggunakan metode hidrolik, optik atau
elektro mekanik. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji tarik merupakan salah satu pengujian Data yang diperoleh dari Uji Impak
untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan. dapat dibuat suatu grafik yang menunjukkan
Dengan menarik suatu bahan kita akan segera hubungan antara komposisi fraksi massa
mengetahui bagaimana bahan ini bereaksi dengan Energi impak (Joule/cm2), sebagaimana
terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh grafik berikut :
mana material itu bertambah panjang. Alat
eksperimen untuk uji tarik ini harus memiiliki
cengkeraman yang kuat dan kekakuan yang
tinggi (highly stiff).
Pengujian dilakukan untuk mengetahui
sifat-sifat mekanis suatu material, diantara sifat-
sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil
pengujian tarik adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.
3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini bahan yang
digunakan adalah Serat Ijuk (arenga pinnata), Gambar 1. Grafik Hasil Uji Impak
3
Data hasil Uji Tarik dapat dibuat grafik yang
menunjukkan hubungan komposisi fraksi masa
dengan Kekuatan Tarik (δ(MPa)) dan Elongasi (Ԑ(%))
sebagaimana grafik berikut :
Gambar 3. Grafik Hasil Uji Impak dan Uji Tarik Gambar 5. Foto Mikro Patahan Spesimen Komposit
Komposisi 40:60
4
Samlawi et al. Pembuatan dan Karakterisasi Material Komposit Serat Ijuk
5. SIMPULAN
5
Dian Prasetyo, Yuyun Estriyanto dan Budi
Harjanto, 2012. “Pemanfaatan Serat Ijuk Sinaga, F.R.J., 2009, “Pra Rancangan Pabrik
Sebagai Bahan Gesek Alternatif Kampas Pembuatan Phthalic Acid Anhydride
Rem Sepeda Motor “ Skripsi Prodi Dengan Metode Oksidasi Ortho Xylene
Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Dengan Kapasitas 120.000 Ton/Tahun,
Sebelas Maret, Surakarta. Tugas Akhir, Prodi TeknikKimiaEkstensi,
FT, USU, Medan.
Direktorat Jenderal Perkebunan, 2014. Statistik
Perkebunan Indonesia, Kelapa sawit Varia,H.J., 2009, “Study Awal Pengaruh Kadar
2013-2015. Kementerian Pertanian Asam Lemak Minyak Kedelai Terhadap
Republik Indonesia. Karakteristik Coating Primer”, Master
Thesis Magister Teknik Korosi dan
Ginting, M,K, 2012, “Validasi Metode LC- Proteksi Logam, Teknik Metalurgi dan
MS/MS Untuk Pennetuan Senyawa Material, UI, Depok.
Asam Trans, Trans-MUkonat, Asam Franklin Donald Izaak, Fentje A. Rauf, Romels
Hippurat, Asam 2-Metil Hippurat, Asam Lumintang (2013), ”Analisis sifat
3-Metil Hippurat, Asam 4-Metil Hippurat mekanik dan daya serap air material
Dalam Urin Sebagai Biomarker Paparan komposit serat rotan, politeknik negeri
Benzena, Toluena, Dan Xilena”, Skripsi bengkalis.
Prodi Kimia, FMIPA, UI, Depok.
Andi Alifuddin., 2014, “Pengaruh Penambahan
Jamasri, 2008. “ Prospek Pengembangan Serat Ijuk Terhadap Peningkatan Kuat
Komposit Serat Alam Di Indonesia”. Tarik Pada Campuran Beton Aspal
Pengukuhan Guru Besar Fakultas Denganpendekatan Kepadan Mutlak”,
Teknik Universitas Gajah Mada Universitas Briwijaya Malang Program
Dokter Teknik Sipil.
Odian, G., 2004, “Principles Of Polymerization”,
4th ed., Wiley-Interscience, A John Wiley Astute arif, musrizal muin, syahidah., 2006,” sifat
& Sons, Inc., Publication, New Jersey. fisik ijuk dan potensinya sebagai
perintang fisik serangan rayap tanah
Samlawi, A.K., and Lailan Ni’mah. (2015)
"Utilization Fibers and Palm Kernel
Shells and Tapioca Adhesive as Matrix in
the Manufacture of Composite Boards as
an Alternative Raw Material in Furniture
Industry." International Journal of
ChemTech Research. Vol. 8, No. 4 (2015)
ISSN : 0974-4290 Coden (USA) :
IJCRGG