Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Mount kemukus is a tourist area that before closing, November 27, 2014 is very popular with the
life of prostitution alleged religious tourism. Not only local citizens but also people outside the
area many of which depend on the business of their life of prostitution. Post closure of prostitution,
people's lives change. The loss of jobs, decrease in revenues, a drop in the number of visitors and
so on. To address the problem, the Government is conducting a communications program
development-oriented community empowerment. With qualitative research methods, data collecting
techniques in the form of interviews, observation and documentation and analysis techniques using
interactive analysis, this study tried to identify the empowerment program undertaken by the
Government.Results demonstrating the researchers that the Government basically Sragen District
have been doing community empowerment activities are expected to improve the quality of
economic, health or education. However, some development policy that is top down got less
appreciation from the public. So that in future the Government should evaluate and formulate
policy strategies of empowerment are more appropriate.
108
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
109
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
110
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
111
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
dari proses seleksi lokasi sampai dengan diantaranya: Brosur, Film(video), Poster
pemandirian masyarakat. Hal tersebut ,Buku dan lain-lain..
dilakukan secara bertahap dan strategis 3. Tahap Proses pemberdayaan masyarakat:
menyesuaikan kearifan lokal. Secara rinci a) Kajian keadaan pedesaan partisipatif
masing-masing tahapan strategi tersebut adalah Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif
sebagai berikut: dimaksudkan agar masyarakat mampu dan
1. Tahap Seleksi lokasi percaya diri dalam mengidentifikasi serta
Seleksi lokasi dilakukan untuk menentukan menganalisa keadaannya, baik potensi
tempat atau wilayah pelaksanaan maupun permasalahannya.Selain itu tahap
pemberdayaan masyarakat yang ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran
diinginkan.Pemilihan lokasi dilakukan mengenai aspek sosial, ekonomi dan
sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh kelembagaan masyarakat serta sumber daya
lembaga, pihak-pihak terkait dan alam dan sumber daya manusia. Gambaran
Masyarakat. ini akan memberikan dasar untuk
Penetapan kriteria ini penting agar tujuan penyusunan rencana kegiatan
lembaga dalam Pemberdayaan Masyarakat pengembangan.
akan tercapai serta pemilihan lokasi b) Pengembangan kelompok
dilakukan sebaik mungkin. Bisa saja suatu Pengembangan kelompok dilakukan dengan
desa terlalu luas untuk menerapkan memfokuskan kegiatan pada masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat secara yang benar-benar tertarik dan berminat
menyeluruh sehingga Pemberdayaan untuk melakukan kegiatan bersama. Dalam
Masyarakat dilaksanakan misalnya dalam hal ini perlu diperhatikan keterlibatan
salah satu dusun. perempuan serta yang terabaikan lain.
2. Tahap Sosialisasi pemberdayaan masyarakat Kegiatan bersama ini dapat berbentuk suatu
Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat kelompok yang lengkap dengan
dilakukan untuk menciptakan komunikasi kepengurusan dan aturan.Pembentukan
serta dialog dengan masyarakat untuk berdasarkan kemauan masyarakat dan bisa
meningkatkan pengertian masyarakat dan terjadi pada saat pelaksanaan Kajian
pihak terkait tentang program. Proses Keadaan Pedesaan Partisipatif maupun
sosialisasi sangat menentukan ketertarikan sesudahnya.Berkaitan dengan Pemberdayaan
masyarakat untuk berperan dan terlibat di Masyarakat untuk memandirikan masyarakat
dalam program. dalam meningkatkan taraf hidupnya, maka
Tahapan dan metode dalam proses arah pendampingan kelompok adalah
sosialisasi meliputi: Pertemuan formal mempersiapkan masyarakat agar benar-
dengan Aparat Desa dan tokoh-tokoh benar mampu mengelola sendiri
masyarakat, Menyepakati wilayah kerja kegiatannya.
(dusun), Pertemuan formal dengan c) Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan
masyarakat, Pertemuan informal dengan Kegiatan
masyarakat: kunjungan rumah, diskusi Penyusunan rencana kelompok dimaksudkan
kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan agar kelompok dan anggotanya mampu
masyarakat (sosial, agama, lapangan) mengembangkan dan melaksanakan rencana
Hal-hal yang perlu disosialisasikan kegiatan yang konkrit dan realistis.Dasar
misalnya: Penjelasan tujuan, manfaat, penyusunan adalah potensi dan masalah-
sasaran Pemberdayaan Masyarakat, Prinsip- masalah yang sudah teridenitfikasi dalam
prinsip Pemberdayaan Masyarakat Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif dan
(termasuk prinsip non-fisik), Penjelasan tujuan kelompok yang sudah
kelompok sasaran (pria, wanita, pemuda dan ditentukan.Dalam penyusunan rencana dan
lain-lain), Umpan balik masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan, monitoring dan
semua aspek di atas. Materi dan media yang evaluasi, bukan hanya pengurus, tetapi
dapat dimanfaatkan dalam sosialisasi seluruh anggota kelompok berperan serta.
112
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
113
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
114
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
115
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
sungai yang mengalir di sekitar lokasi objek halnya pelibatan para tokoh masyarakat
Gunung Kemukus dengan didampingi oleh yang ada di Kemukus ini beberapa kali
penyuluh perikanan dari dinas terkait diajak bertemu oleh Pemkab Sragen melalui
Pemkab Sragen. penanggungjawab obyek wisata ini untuk
Sehingga tujuan pembangunan menggali aspirasi dari penduduk yang
masyarakat yang dirumuskan sebagai suatu tinggal disini.Pelibatan unsur masyarakat
proses melalui usaha dan prakarsa sangat penting guna melaksanakan
masyarakat sendiri ataupun kegiatan pembangunan yang berkelanjutan dan dapat
pemerintahan dalam rangka memperbaiki menyejahterakan masyarakat.Oleh karena
kegiatan ekonomi, sosial dan budaya dapat itu masyarakat sebagai objek dan sekaligu
terealisasi. Dimana pembangunan adalah subjek pembangunan perlu benar-benar
proses perubahan yang bersifat multidimensi diperhitungkan. Diperhitungkan dalam arti
menuju kondisi yang semakin mewujudkan masyarakat setidaknya dipercaya dan diberi
hubungan yang serasi antara kebutuhan tanggungjawab serta dibangkitkan
(needs) dan sumber daya (resources) melalui semangatnya, agar turut serta dalam proses
pengembangan kapasitas masyarakat untuk pembangunan. Partisipasi masyarakat adalah
melakukan proses pembangunan (Siti Irene, turut serta menyusun, merencanakan,
2011:56). melaksanakan sebab itu turut pula
b. Pengembangan kelompok bertanggungjawab.
Dalam konteks kehidupan sosial Salah satu media komunikasi yang
masyarakat di Gunung Kemukus, terjadi digunakan oleh pemerintah adalah forum
dinamika sesuai dengan tingkat pendidikan, Musrenbang (Musyawarah Rencana
kemampuan ekonomi, dan pengetahuan Pembangunan).Dimana dalam forum
spiritual.Sehingga Pemerintah Kabupaten tersebut pemerintah melakukan pengambilan
Sragen telah menggulirkan berbagai bantuan data aspirasi masyarakat berkaitan dengan
baik yang berujud bantuan material maupun pembangunan lokal wilayah. Pelaksanaan
non material. hasil Musrenbang belum dapat maksimal,
Sebagai realisasi dari bentuk bantuan karena sebagian ada yang dikerjakan oleh
Pemkab Sragen adalah dengan melakukan para pemborong/pelaksana kontraktor,
pemberdayaan melalui petugas dari dinas dengan demikian masyarakat tidak akan
terkait untuk melakukan pemberdayaan, dapat terlibat secara langsung dalam
pendampingan, dan penyuluhan tentang menentukan teknis pembangunannya. Jika
pembangunan khususnya bidang sosial terlibatpun hanya sebagai tukang/buruh
ekonomi. Penggagas dan pelaksana kasar dari pelaksanaan proyek yang
pemberdayaan tersebut adalah salah satu dikerjakan oleh kontraktor tersebut.Jadi
dari aparat Pemerintah Daerah dengan cara memang tidak semua proyek hasil
membentuk kelompok tani, kelompok Musrenbang dapat “dinikmati” secara
penjahit maupun kelompok nelayan. optimal oleh masyarakat.
Pengembangan kelompok juga dilakukan d. Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
dengan membuat paguyuban ojek, Kegiatan monitoring dan evaluasi
pendagang asongan maupun paguyuban dilakukan dari pihak pemerintah khususnya
sosial lainnya. Pemkab Sragen dilakukan terprogram
c. Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan melalui dinas sosial, dinas kesehatan, dan
Kegiatan instansi-instansi terkait lainnya. Pelibatan
Keterlibatan/pelibatan anggota dinas sosial ini karena selama ini
masyarakat dalam proses pembangunan permasalahan kesejahteraan masyarakat
mutlak adanya, karena tanpa itu maka menjadi domain utama Dinas Sosial.
program pembangunan yang dilaksanakan Disamping itu, pemerintah Sragen juga
maupun yang akan dilaksanakan tidak akan melibatkan Dinas Kesehatan dalam rangka
tercapai sesuai yang diharapkan. Seperti memastikan dan mengendalikan angka
116
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
warga yang menderita penyakit yang Sragen yang telah dilakukan dan dijalankan.
disebabkan oleh kegiatan prostitusi.Evaluasi Program pemberdayaan ini dilaksanakan atas
dilakukan setiap bulan dengan melibatkan kerja sama antara Dinas Pariwisata,
pengelola dan warga masyarakat. Hasil Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
evaluasi tersebut digunakan untuk Sragen, para pemangku wilayah Kecamatan,
memutuskan kebijakan apa yang akan Desa, Dusun, organisasi kemasyarakatan di
ditentukan untuk periode berikutnya., wilayah Gunung Kemukus, PSM, relawan, dan
Salah satu program pemberdyaan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat
pemerintah yaitu dilaksanakannya pelatihan sekitar. Yang pada prinsipnya menempatkan
menjahit kepada masyarakat Gunung masyarakat sebagai pelaku pemberdayaan yang
Kemukus, dan hasilnya sampai sekarang dapat menentukan masa depannya sendiri.
dapat dirasakan dengan masih adanya Dalam melakukan program pemberdayaan,
kerjasama dengan pengusaha garment yang pihak stake holder/Pemkab Sragen
memberikan pekerjaan menjahit kepada memaksimalkan tenaga pegawai yang menjadi
masyarakat. Meskipun masih berlangsung penanggungjawab lokasi objek wisata Gunung
hasil dari pelatihan menjahit, namun dari Kemukus yang mempunyai tugas dan fungsi
segi hasil secara ekonomis masih sangat sebagai aspirator, dinamisator, sekaligus
kurang memadai.Sehingga pelaku/pekerja sebagai mediator yang menjembatani aspirasi
jahit semakin lama berkurang, ditambah dari masyarakat maupun eksekutor pelaksana
dengan kondisi bahwa sarana menjahit yang program-program pemberdayaan masyarakat
diadakan oleh pemerintah diambil/ditarik yang meliputi lintas sektoral.
lagi.Karenanya hanya beberapa orang saja Pasca penutupan, dengan program
yang mampu untuk membeli mesin jahit dan komunikasi pembangunan yang ada,
meneruskan pekerjaan menjahitnya. pemerintah melibatkan masyarakat dalam
e. Tahap Pemandirian Masyarakat rangka penyusunan rencana tindak lanjut dan
Proses Pemberdayaan Masyarakat mengurangi potensi tumbuhnya bisnis prostitusi
merupakan suatu proses pembelajaran terus- yang serupa. Alhasil, proses yang dimulai dari
menerus bagi masyarakat dengan tujuan seleksi lokasi, sosialisasi dan pemberdayaan
kemandirian masyarakat dalam upaya-upaya dapat terlaksana dengan baik,
peningkatan taraf hidupnya. Yang perlu Meskipun pemberdayaan masyarakat
diperhatikan adalah masyarakat dari awal sudah berjalan cukup baik, namun belum dapat
proses sadar bahwa hal ini akan dikatakan berhasil secara maksimal, karena
terjadi.Dalam kasus yang terjadi di Gunung sebagian masyarakat dalam mengikuti program-
Kemukus, peneliti melihat bahwa program tersebut masih setengah hati.Karena
masyarakat sangat antusias menyambut masyarakat masih belum sepenuhnya menerima
program yang digulirkan oleh dengan penutupan lokasi wisata tersebut, sebab
pemerintah.Namun demikian, hasil yung mereka telah turun temurun berpencaharian
diperoleh belum begitu maksimal.Sehingga dengan cara-cara lama yang sekarang dilarang
kedepannya Pemerintah Kabupaten Sragen oleh pemerintah.Sehingga ada beberapa
harus meninjau ulang program yang selama masyarakat masih melakukan pekerjaan-
ini sudah dijalankan apakah benar-benar pekerjaan lamanya sebelum dilakukan
mambut masyarakat menjadi mandiri. penutupan lokasi wisata tersebut.
117
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
Harun, Rochajat : Ardianto Elvinaro. 2011. Soekadijo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata.
Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sosial : Perspektif Dominan, Kaji Ulang, Theresia,dr.Aprillia dkk. 2014. Pembangunan
dan Teori Kritis. Jakarta : Rajawali Pers. Berbasis Masyarakat. Bandung : Alfabeta
Khairuddin. 2000. Pembangunan Masyarakat Http://www.Sragenkab.go.id
Tinjauan Aspek. Liberty : Yogyakarta Permanasari, Ika Kusuma, 2011, Pemberdayaan
Melkote, Srinivas R dan H. Leslie Steeves. Masyarakat Melalui Desa Wisata dalam
2008. Communication for Development in Usaha Peningkatan Kesejahteraan,
The Third World. New Delhi: Sage Universitas Indonesia, Jakarta
Publications India Ltd WidjajaFitri Novika, 2009, Pemberdayaan
Sastropoetro, R.A. Santoso. 1986. Partisipasi, Masyarakat Dalam Upaya Pengembangan
Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam Pariwisata Budaya Di Situs Trowulan
Pembangunan Nasional. Bandung : Alumni Kabupaten Mojokerjo, The 6th UBAYA
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, International Annual Symposium On
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Management, 14 , Universitas Surabaya,
Surabaya
118