You are on page 1of 8

Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

[JDS]
JOURNAL OF SYIAH KUALA
DENTISTRY SOCIETY
Journal Homepage : http://jurnal.unsyiah.ac.id/JDS/
E-ISSN : 2502-0412

STUDI KEKUATAN FLEKSURAL ANTARA RESIN AKRILIK HEAT CURED


DANTERMOPLASTIK NILON SETELAH DIRENDAM DALAM MINUMAN KOPI
ULEEKARENG (Coffea robusta)


Iin Sundari1 , Pocut Aya Sofya1, Millati Hanifa2
1
Staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala
2
Program Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala

Abstract
Heat-cured acrylic resin is the most common material used as denture base. Nowdays, thermoplastic
nylon is also used as denture base material. One of the mechanical properties considered in the
selection of denture base material is flexural strength. Flexural strength is affected by the absorption
acid-containing fluid by the denture base material. Ulee Kareng coffee (coffea robusta) is a beverage
that can be absorbed by the heat-cured acrylic resin and nylon thermoplastic and has acid content. The
aim of this study is to observe the flexural strength of heat-cured acrylic resin and nylon thermoplastic
after being immersed in Ulee Kareng coffee (Coffea robusta) for 7 days. This study is a laboratory
experimental research with post-test only group design. The size of specimens were 60x10x2 mm and
the total number of specimens were 16 which then divided into two groups. Group 1 consisted of 8
specimens of heat-cured acrylic resin (Meliodent) and group 2 consisted of 8 specimens of nylon
thermoplastic (BIO TONE). After immersed in Ulee Kareng coffee (Coffea robusta), all specimens
were tested for their flexural strength using Universal Testing Machine. The datas were analysed using
unpaired t-test with significant p value of <0,05. Statistical analysis showed that the differences in
flexural strength value were significant between heat-cured acrylic resin and nylon thermoplastic after
being immersed in Ulee Kareng coffee (Coffea robusta). The conclusion of this study after being
immersed in Ulee Kareng coffee (Coffea robusta), the flexural strength of thermoplastic nylon is higher
than the flexural strength of heat-cured acrylic resin.
Keywords : flexural strength, heat-cured acrylic resin, nylon thermoplastic, Ulee Kareng coffee
(Coffea robusta)

PENDAHULUAN akrilik polimerisasi kimiawi (auto curing) dan


resin akrilik polimerisasi panas (heat cured).
Basis gigi tiruan pada mulanya terbuat
Resin akrilik (heat cured) adalah salah satu
dari bahan vulkanit yang ditemukan pada
bahan basis gigi tiruan yang proses
tahun 1837, kemudian diperkenalkan bahan
polimerisasinya dengan pengaplikasian
logam pada tahun 1907 dan sejak tahun 1937
panas.3 Resin akrilik heat cured ini
bahan basis gigi tiruan umumnya terbuat dari
mempunyai keunggulan yaitu mudah diproses
resin akrilik.1,2 Berdasarkan setting reaksinya,
dan dipoles, estetis, biaya terjangkau, dan
resin akrilik dibedakan menjadi resin akrilik
toksisitas yang rendah.4
polimerisasi cahaya (light curing), resin 
Seiring perkembangan ilmu
 Corresponding author pengetahuan dalam bidang kedokteran gigi,
Email address : rh_iin@yahoo.com untuk meningkatkan sifat mekanis dari resin

51
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

akrilik beberapa studi telah dilakukan pada mengandung asam adalah minuman yang
beberapa tahun terakhir.5 Sejak tahun 1956 kadar pH nya di bawah 7, seperti halnya kopi
basis gigi tiruan yang menggunakan yang setelah difermentasi memiliki pH
poliamida (nylon thermoplastics) dapat optimum 4,5-4,8.16 Kopi adalah minuman
digunakan sebagai alternatif untuk yang sangat terkenal di dunia dan banyak
menggantikan gigi tiruan berbasis resin yang digemari oleh berbagai kalangan, baik tua
konvensional yaitu polymethylmethacrylate.6 maupun muda. Kopi digemari karena
Basis gigi tiruan berbahan dasar nilon memiliki cita rasa dan aroma yang khas.17
diantaranya adalah Bioplast, Valplast, Sama halnya seperti di Indonesia, khususnya
Lucitone FRS dan BIO TONE. Termoplastik di Aceh, fenomena minum kopi telah menjadi
nilon adalah resin yang berasal dari asam kebiasaan sehari-hari. Kopi yang sangat
dikarboksilat, diamina, asam amino dan terkenal dan paling sering dikonsumsi
laktam.7 Bahan ini memiliki beberapa masyarakat Aceh adalah kopi Ulee Kareng
kelebihan yaitu nilai estetisnya jauh lebih baik jenis robusta.18 Kopi robusta merupakan kopi
dari resin akrilik heat cured, tidak toksik, yang sangat banyak diproduksi di Indonesia
aman untuk pasien yang alergi terhadap hingga mencapai 87,1% dari total produksi
monomer resin, fleksibilitas yang sangat baik, kopi.19 Menurut Rejo et al, kopi dapat
tidak mudah mengalami perubahan warna, bermanfaat sebagai zat antioksidan,
tahan terhadap panas, dan memiliki kekuatan merangsang kinerja otak dan zat antikanker.
yang cukup untuk dijadikan sebagai bahan Kandungan antioksidan pada kopi lebih tinggi
basis gigi tiruan.5,8,9 dibandingkan pada teh dan coklat. Selain
memiliki kelebihan, kopi juga memiliki
Resin akrilik heat cured memiliki
kekurangan yaitu mengandung kafein dan
kekurangan pada sifat mekanik yaitu mudah
asam organik yang tinggi.17 Penelitian-
fraktur bila jatuh pada permukaan yang keras
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
atau akibat kelelahan bahan karena lama
cairan asam seperti kopi berpengaruh terhadap
pemakaian.5,10 Fraktur atau patahnya gigi
kekasaran, kekerasan dan kekuatan resin
tiruan juga bisa disebabkan oleh beban
akrilik.20
mastikasi atau kekuatan bahan basis gigi
tiruan.11 Berdasarkan pemaparan di atas maka
penulis ingin mengetahui perbedaan kekuatan
Kekuatan bahan basis gigi tiruan
fleksural antara resin akrilik heat cured dan
dipengaruhi oleh gaya-gaya yang bekerja di
termoplastik nilon setelah direndam dalam
dalam mulut, diantaranya gaya transverse,
minuman kopi Ulee Kareng (Coffea robusta).
impact atau fatigue resistance dan flexural.11
Flexural strength (kekuatan fleksural) adalah
kemampuan suatu restorasi untuk menahan BAHAN DAN METODE
beban dari tekanan kunyah. Kekuatan Kelompok perlakuan berjumlah dua
fleksural sangat dipertimbangkan sebagai kelompok, yaitu kelompok pertama resin
indikator kekuatan dari suatu material.12 akrilik heat cured dan kelompok kedua adalah
Kekuatan fleksural yang buruk dapat termoplastik nilon. Kedua kelompok
menyebabkan bahan basis gigi tiruan tidak direndam dalam minuman kopi Ulee Kareng
mampu menahan beban mastikasi yang (Coffea robusta). Jumlah spesimen yang
berlebihan.13 Menurut Wang dkk, kekuatan digunakan adalah 14 spesimen dengan
fleksural yang tinggi dibutuhkan oleh suatu masing-masing kelompok 7 spesimen.
material untuk tahan terhadap tekanan
penguyahan yang dapat mengakibatkan Spesimen Kelompok 1
deformasi permanen.14 Pembuatan spesimen resin akrilik heat
Salah satu faktor yang dapat cured dilakukan dengan cara menyediakan
mempengaruhi kekuatan bahan basis gigi spesimen dari potongan base plate wax
tiruan adalah makanan ataupun minuman dengan ukuran 60mm x 10mm x 2mm.
mengandung asam yang dikonsumsi oleh Pengisian kuvet dilakukan dengan gips jenis
pengguna gigi tiruan.15 Minuman yang model plaster dengan perbandingan air (ml) :
52
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

bubuk (gr) sesuai dengan anjuran pabrik, kemudian spesimen dipoles menggunakan
kemudian diaduk selama 30 detik, dimasukan pumice yang diberi air dengan menggunakan
ke dalam kuvet dan digetarkan agar gips felt cone bur. Selanjutnya dikilatkan
merata keseluruh sisi kuvet. Setelah kuvet menggunakan kapur poles(alumina powder)
terisi penuh dengan gips, model malam yang menggunakan cotton wheel bur. Kemudian
telah disiapkan ditanam ke dalam kuvet, spesimen dicuci untuk menghilangkan sisa
masing-masing kuvet diisi dengan 4 spesimen kotoran.
dan permukaan model malam harus rata Spesimen Kelompok 2
dengan adonan gips. Kuvet atas dicobakan
sebelum adonan gips mengeras. Setelah Kemudian dilakukan pembuatan
adonan gips kuvet bawah mengeras, kuvet spesimen termoplastik nilon yaitupola cetakan
atas dilepaskan dan permukaan gips diolesi dari bahan malam merah dibuat sesuai dengan
vaselin. Kemudian kuvet atas dipasang ukuran spesimen. Malam merah ditanam
kembali dan diisi dengan adonan gips hingga dalam kuvet khusus yang memiliki sprue dan
penuh dan rata. Tutup kuvet dipasang dengan telah berisi gips. Gips dalam kuvet dirapikan
sekrup kemudian ditekan hingga rapat (metal kemudian diolesi separator cold mould seal.
to metal) dengan menggunakan alat press lalu Setelah itu kuvet antagonis dipasang lalu
kunci kuvet beserta sekrup dengan dicor dengan gips dan dibiarkan mengeras.
menggunakan kunci pas no.10 dan diamkan Kuvet direndam dalam air mendidih
kurang lebih selama 45 menit. Selanjutnya kemudian dibuka dan sisa malam merah
kuvet tersebut diikat dengan tali dan dibersihkan. Kemudian kuvet disiapkan untuk
dimasukkan ke dalam air yang telah didihkan proses injeksi dengan memasukkan silinder
100ºC selama 5 menit untuk mengeluarkan pemanas ke dalam slot pemanas dan dibiarkan
model malam. Kemudian kuvet diangkat, hingga suhu 280ºC. Setelah itu catridge
dibuka dan cairan malam dikeluarkan. Sisa- dimasukkan ke dalam silinder pemanas
sisa malam dikeluarkan dari kuvet.Permukaan selama 11 menit agar butiran termoplastik
cetakan diolesi dengan Cold Mould Seal dalam catridge mencair. Selama waktu itu,
(CMS) dengan menggunakan kuas kecil. kuvet yang berisi cetakan dari model
Kemudian bubuk dan cairan dicampurkan ditempatkan di dalam unit injeksi dalam
dengan perbandingan sesuai anjuran pabrik posisi vertikal tepat di atas kuvet. Bahan
dalam cawan porselen lalu ditutup dan dalam catridge diinjeksi ke dalam cetakan
dibiarkan sampai fase dough stage, kemudian dengan penekanan sebesar 6-8 bars. Setelah 5
adonan dimasukkan ke dalam cetakan. menit, tekanan dilepas dan kuvet dikeluarkan
Permukaan adonan dilapisi dengan plastik dari unit injeksi dan dibiarkan dingin pada
sellofan dan dilakukan pengepresan sehingga suhu kamar. Kemudian kuvet dibuka,
kelebihan adonan mengalir keluar. Kuvet selanjutnya lempeng termoplastik dikeluarkan
dibuka dan kelebihan adonan dipotong dengan dari gips menggunkan hook dan mallet. Sprue
pisau. Bila tidak ada lagi kelebihan adonan dipotong menggunakan bur karbid dan bur
akrilik, kertas selofan dilepas dan dilakukann intan kecepatan rendah. Kemudian spesimen
pengepresan akhir. Pemasakan akrilik dirapikan, dibuang kelebihan dan dihaluskan
dilakukan dengan cara kuvet dimasukkan ke menggunakan soft brushes dan rag wheel.
dalam panci berisi air dengan temperatur Terakhir dipoles hingga mengkilap
kurang lebih 100ºC. Kuvet yang telah berisi menggunakan pasta poles.
resin akrilik heat cured direbus dalam air Pembuatan larutan kopi dilakukan
mendidih dan dibiarkan selama 40 menit. dengan melarutkan 60 gr bubuk kopi Ulee
Setelah itu kuvet diangkat dan dibiarkan Kareng dalam 600 ml air mendidih dengan
selama 10 menit. Setelah dingin, kuvet dibuka suhu 100ºC lalu didiamkan hingga mencapai
dan spesimen diambil. Resin akrilik yang suhu 55ºC kemudian dituangkan ke dalam
berlebih pada tepi spesimen diasah atau wadah perendaman.
dibuang dengan menggunakan bur fraser dan
mikromotor. Kemudian dilanjutkan dengan Selanjutnya pengukuran derajat
menghaluskan menggunakan kertas pasir, keasaman dilakukan dengan menggunakan pH
meter Hanna portable. Cara pengukurannya
53
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

yaitu terlebih dahulu pH meter dikalibrasi Universal Testing Machine, dengan kecepatan
dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam 20mm/min, diuji dari spesimen melengkung
akuades sehingga mendapatkan pH netral (pH sampai spesimen tersebut patah. Uji
7). Elektroda kemudian dicelupkan ke dalam kelenturan tiga titik ini dilakukan dengan
larutan kopi Ulee Kareng sehingga jarak 40 mm antara dua titik pendukung
mendapatkan nilai pH-nya. Pengukuran pH dengan beban yang diletakkan di tengah
dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dan spesimen.
kemudian diambil nilai rata-ratanya. Kekuatan fleksural resin akrilik heat
Sebelum dilakukan perendaman, wadah cured dan termoplastik nilon dapat ditentukan
perendaman dan spesimen dibersihkan dengan persamaan sebagai berikut :
terlebih dahulu dengan menggunakan tisu.
Kemudian larutan kopi Ulee Kareng sebanyak
600 ml yang bersuhu 55ºC dituangkan Fs =
²
kedalam masing-masing wadah. Spesimen
resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon Fs : Flexural Strength (N/mm²) atau (MPa)
direndam dalam larutan dan wadah ditutup P : Beban maksimum (N)
lalu disimpan dalam inkubator bersuhu 37ºC. L : Jarak antar pendukung (mm)
Bahan perendaman diganti setiap hari. Bila b : Lebar lempeng (mm)
rata-rata seseorang minum kopi Ulee Kareng d : Tebal lempeng (mm)
selama 5 menit dan minum kopi sebanyak 3
kali sehari maka ia telah memaparkan rongga
mulutnya selama 15 menit sehari. Spesimen HASIL
direndam selama 7 hari, perendaman selama 1
hari atau 24 jam sama dengan 1440 menit, 1. Kekuatan Fleksural Resin Akrilik Heat
maka (1440 menit/ 15 menit x 7 hari = 672 Cured dan Termoplastik Nilon
hari= 22 bulan). Perendaman selama 7 hari Kekuatan fleksural resin akrilik heat
ekuivalen 22 bulan. cured dan termoplastik nilon dapat diuji
Pengukuran kekuatan fleksural resin dengan three point bending test atau uji
akrilik heat cured dan termoplastik nilon fleksural dengan menggunakan Universal
dilakukan sesudah perendaman di dalam Testing Machine. Spesimen A1-A7
larutan kopi Ulee Kareng. Pengukuran merupakan spesimen resin akrilik heat cured.
kekuatan fleksural dilakukan dengan Setelah diuji maka didapatkan hasil kekuatan
menggunakan Universal Testing Machine fleksural resin akrilik heat cured seperti pada
(UTM). Kekuatan fleksural diukur dengan tabel di bawah ini.
menggunakan tiga titik kelenturan di

Tabel 1. Tabel nilai kekuatan fleksural resin akrilik heat cured

54
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

Tabel 2. Tabel nilai kekuatan fleksural termoplastik nilon

Spesimen N1-N7 merupakan spesimen 2. Analisis Statistik Uji t Tidak


termoplastik nilon. Dari hasil pengujian, Berpasangan
spesimen termoplastik nilon tidak mengalami Dari hasil rata-rata kekuatan fleksural
fraktur seperti yang terjadi pada resin akrilik resin akrilik heat cured dan termoplastik
dengan nilai kekuatan fleksural termoplastik nilon, dapat diperoleh perbedaan kekuatan
nilon seperti yang terlihat pada tabel di atas. fleksural antara kedua material. Perbedaan
Tabel 5.2. menunjukkan bahwa nilai kekuatan nilai kekuatan fleksural antara resin akrilik
fleksural termoplastik nilon setelah direndam heat cured dan termoplastik nilon dianalisis
dalam minuman kopi Ulee Kareng (Coffea menggunakan uji t tidak berpasangan.
robusta) selama 7 hari adalah bervariasi. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu
Berdasarkan hasil uji, diperoleh nilai kekuatan dilakukan uji normalitas data dengan
fleksural termoplastik nilon yang terkecil menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil uji
adalah 99,91 MPa, terbesar adalah 128,17 normalitas menunjukkan distribusi data
MPa dan rata-rata adalah 116,40 MPa. normal (p>0,05). (Lampiran 5)

Tabel 3 Tabel Uji t Tidak Berpasangan

*Uji t tidak berpasangan (signifikan p<0,05)

PEMBAHASAN Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai


kekuatan fleksural resin akrilik heat cured
Kekuatan fleksural merupakan
setelah direndam dalam minuman Ulee
gabungan dari kekuatan tarik dan kekuatan
Kareng (Coffea robusta) selama 7 hari yang
kompresi. Kekuatan fleksural suatu material
terkecil adalah 86,53 MPa, terbesar 98,29
dapat diukur dengan ujithree point bending
adalah MPa dan rata-rata adalah 94,27 MPa,
menggunakan Universal Testing Machine.
sedangkan pada Tabel 5.2. menunjukkan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
bahwa nilai kekuatan fleksural termoplastik
melihat perbedaan kekuatan fleksural antara
nilon setelah direndam dalam minuman kopi
resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon
Ulee Kareng (Coffea robusta) selama 7 hari
setelah direndam dalam minuman kopi Ulee
yang terkecil adalah 99,91 MPa, terbesar
Kareng (Coffea robusta) selama 7 hari pada
adalah 128,17 MPa dan rata-rata adalah
suhu 37ºC. Larutan kopi Ulee Kareng setiap
116,40 MPa. Dari tabel tersebut, terdapat
hari diukur pH nya sehingga diperoleh pH
perbedaan nilai kekuatan fleksural pada setiap
rata-rata sebesar 5,60. (Lampiran 3)
spesimen resin akrilik heat cured dan
55
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

termoplastik nilon, namun tidak berbeda kosong diantara matriks polimer bertambah
jauh. banyak sehingga memudahkan terjadinya
difusi cairan dari luar menuju ke dalam resin.
Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil
Cairan dari kopi tersebut menembus ikatan
analisis uji t tidak berpasangan terdapat
polimer dan menempati posisi diantara rantai
perbedaan kekuatan fleksural yang signifikan
polimer sehingga rantai polimer tersebut
antara resin akrilik heat cured dan
terganggu dan terpisah.
termoplastik nilon setelah direndam dalam
minuman kopi Ulee Kareng (Coffea robusta) Termoplastik nilon merupakan polimer
masing-masing sebesar 94,27 MPa dan yang bersifat crystalline sedangkan resin
116,40 MPa dengan nilai p<0,05 (Lampiran akrilik merupakan polimeryang bersifat
5). Terjadinya perbedaan nilai kekuatan amorphous. Sifat crystalline ini
fleksural yang signifikan diduga disebabkan mengakibatkan termoplastik nilon memiliki
oleh kemampuan absorpsi air dari masing- ikatan rantai yang panjang sehingga kurang
masing bahan. Air memegang peranan dapat larut dalam pelarut, tahan terhadap
penting dalam degradasi hidrolitik dan erosi abrasi, tahan terhadap larutan kimia dan
material resin dengan cara merenggangkan stabilitas yang tinggi, sedangkan sifat
filler matriks. Material berbahan dasar amorphous mengakibatkan resin akrilik lebih
polimer dapat menyerap air ke dalam matriks mudah larut dan stabilitas yang rendah.
melalui suatu proses difusi terkontrol (terus- Termoplastik nilon akan larut pada larutan
menerus). Penyerapan air yang terjadi akan spesifik seperti larutan yang mengandung
menyebabkan partikel larutan akan fenol yang dapat menyebabkan ikatan polimer
berpenetrasi dan mempengaruhi ikatan kimia. termoplastik nilon mengalami degradasi. Hal
Semakin lama perendaman maka akan inilah yang diduga dapat menyebabkan
semakin banyak larutan yang dapat terjadinya perbedaan kekuatan fleksural antara
berpenetrasi ke ruang mikroporositas. Seperti resin akrilik heat cured dan termoplastik
pada penelitian ini yang dilakukan nilon.
perendaman selama 7 hari, maka diduga Hasil penelitian ini didukung oleh
banyak larutan yang dapat berpenetrasi. penelitian yang dilakukan Salman et al (2011)
Molekul pelarut yang masuk akan yang menyatakan bahwa adanya perbedaan
menembus dan menempati posisi diantara yang signifikan pada kekuatan fleksural resin
rantai polimer sehingga rantai polimer akrilik heat cured dan termoplastik
memisah. Perpisahan rantai polimer ini dapat nilonsetelah direndam dalam larutan
melemahkan struktur kimia sehingga dapat pembersih gigi tiruan.5 Penulis menduga
mengakibatkan kekuatan polimer terjadinya perbedaan kekuatan fleksural
menurun.Berdasarkan teori degradasi matriks, tersebut disebabkan oleh kemampuan absorpsi
resin yang direndam dalam air akan menyerap air yang berbeda dan adanya kandungan asam
molekul air dan akan berpenetrasi ke dalam dalam larutan pembersih gigi tiruan seperti
ruang intermolekuler rantai polimer sehingga halnya asam yang terkandung pada minuman
interaksi polar menurun, hal ini menyebabkan kopi.
jarak antar polimer meningkat, kemudian Penyerapan air pada resin akrilik heat
terjadi ekspansi matriks, selanjutnya matriks cured adalah sebesar 1-2% dan termoplastik
melunak sehingga terjadi penurunan kekuatan nilon adalah minimal sebesar 1,2%.
resin. Penyerapan air inilah yang diduga dapat
Kandungan kopi seperti asam melemahkan ikatan kimia pada resin akrilik
klorogenat, asetat, format, malikat, sitrat, heat cured dan termoplastik nilon.
laktat dan quinat menghasilkan kopi dengan Penyerapan air yang tinggi pada termoplastik
pH rata-rata 5,60. Ion H+ pada asam yang nilon terjadi karena ikatan amida yang bersifat
terkandung dalam kopi akan menyebabkan hidrofilik, sehingga molekul air yang masuk
terjadinya degradasi ikatan polimer sehingga diantara rantai molekul membentuk rantai
beberapa ikatan akan melepaskan diri. Adanya utama poliamida. Termoplastik nilon
pelepasan ini akan menyebabkan ruang-ruang memiliki ikatan linear (ikatan polimer
56
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

tunggal), sehingga termoplastik nilon ini lebih yang terlihat pada Gambar 6. yaitu spesimen
lemah dan mudah lepas dibandingkan dengan termoplastik nilon tidak mengalami fraktur,
ikatan polimer yang bercabang (cross-linked) berbeda dengan resin akrilik heat cured yang
seperti pada resin akrilik. Resin akrilik setelah dilakukan pengujian mengalami
mempunyai ikatan cross-linked yang fraktur. Hal ini diduga disebabkan oleh
membuatnya lebih stabil dan tidak mudah perbedaan struktur kimia pada kedua material
berikatan dengan senyawa lain. Bahan cross- tersebut. Termoplastik nilon memiliki ikatan
linked mengurangi jumlah penyerapan air poliamida berulang yang menyebabkan
pada basis gigi tiruan. Berbeda dengan termoplastik nilon lebih lentur dan tahan
termoplastik nilon yang tidak memiliki ikatan terhadap fraktur.
cross-linked sehingga material ini menyerap
lebih banyak air dibandingkan resin akrilik
heat cured. Polimer yang mengandung
banyak cross-linked lebih mudah pecah dan
keras dibandingkan polimer tanpa
mengandung cross-linked.Hal inilah yang
diduga dapat menyebabkan terjadinya
perbedaan kekuatan fleksural antara resin
akrilik heat cured dan termoplastik nilon. Sri
Redjeki (2008) menyatakan bahwa degradasi
resin akrilik akan menurunkan sifat mekanik
seperti kekuatan fleksural.
Kopi juga mengandung senyawa fenolik Gambar 1.Resin Akrilik Heat Cured dan Termoplastik
Nilon Setelah Dilakukan Uji Kekuatan Fleksural.
yang merupakan suatu bahan kimia golongan
hidrokarbon aromatik yang diperkirakan KESIMPULAN
mampu berpenetrasi ke ruang mikroporositas
dan melarutkannya. Manappalil (2003) Hasil penelitian, maka dapat
menyatakan bahwa suatu basis gigi tiruan disimpulkan bahwa adanya perbedaan
yang berbahan dasar resin dapat larut dalam kekuatan fleksural yang signifikan antara
senyawa hidrokarbon aromatik. Pelarutan ini resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon
akan menyebabkan tingkat kekerasan setelah direndam dalam minuman kopi Ulee
berkurang sehingga memiliki kecenderungan Kareng (Coffea robusta) selama 7 hari, yaitu
penurunan sifat mekanik seperti kekuatan kekuatan fleksural termoplastik nilon lebih
fleksural. tinggi daripada resin akrilik heat cured.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis
menduga terjadinya perbedaan kekuatan DAFTAR PUSTAKA
fleksural yang signifikan antara resin akrilik
heat cured dan termoplastik nilon setelah 1. Sharma A, Shashidhara H. A Review :
direndam dalam minuman kopi Ulee Flexible Removable Partial Denture.
Kareng(Coffea robusta) terjadi karena adanya Journal of Dental Medical Sciences 2014;
perbedaan kemampuan penyerapan air dan 13(2): 58-62.
sifat yang berbeda antara resin akrilik heat 2. Kumar VM, Bhagath S, Jei B. Historical
cured dan termoplastik nilon yaitu amorphous Interest of Denture Base Material. SRM
dan crystalline, sifat ini menyebabkan University Journal of Dental Sciences
terjadinya perbedaan penyerapan air sehingga 2010; 1(1): 103-5.
jumlah asam yang terpapar pada kedua
3. Schmalz G, Bindslev DA.
material tersebut berbeda.
Biocompatibility of Dental Materials.
Setelah dilakukan uji kekuatan fleksural Verlag Berlin Heidelberg: Springer. 2009.
dengan jarak antar pendukung 40 mm, beban p.255.
maksimum rata-rata 14,8 kgf dan kecepatan
20mm/menit, maka diperoleh hasil seperti
57
Sundari I et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 51 - 58

4. Gharechaci J, Asadzadeh N, Shahabian F, Resins with Impact Modifier. The Open


Gharechahi M. Flexural Strength of Dentistry Journal 2009; 3: 137-43.
Acrylic Resin Denture Bases Processes by 14. Wang L, D’Alpino PHP, Lopes LG,
Two Different Methods. J Dent Res Dent Percira JC. Mechanical Properties of
Clin Dent Prospect 2014; 8(3):148-52. Dental Restorative Materials: Relative
5. Salman M, Saleem S.Mohammad. Effect Contribution of Laboratory Tests. J Appl
of Different Denture Cleanser Solutions Oral Sci2003; 11(3): 162-7.
on Some Mechanical and Physical 15. Indiani SR. The Transversal Strength of
Properties of Nylon and Acrylic Denture Acrylic Resin Plate After Being Immersed
Base Material. J Bagh College Dentistry Soaking in Noni Fruit (Morinda Citrifolia
2011; 23(sp.issue):19-24. Linn). Dent J 2008; 41(2): 84.
6. Kohli S, Bhatia S. Polyamides In 16. Avallone S, Brillouet JM, Guyot B,
Dentistry. International Journal of Olguin E, Guiraud JP. Involvement Of
Scientific Study 2013; 1(1): 20-5. Pectolytic Microorganism In Coffee
7. Fueki K, Ohkubo C, Yatabe M, Arakawa Fermentation.International Journal of
I, Arita M, Ino S. Clinical Application of Food Science & Technology 2002; 37(2):
Removable Partial Dentures Using 191-8.
Thermoplastic Resin. Part II: Material 17. Farida A, Ristanti ER, Kumoro AC.
Properties and Clinical Features of Non- Penurunan Kafein dan Asam Total Pada
Metal Clasp Dentures. Journal of Biji Kopi Robusta Menggunakan
Prosthodontics Research 2014; 58: 73-84. Teknologi Fermentasi Anaerob Fakultatif
8. Kohli S, Bhatia S. Flexural Properties of Dengan Mikroba Nopkor MZ-15. Jurnal
Polyamide Versus Injection-Molded Teknologi Kimia dan Industri2013; 2(3):
Polymethylmethacrylate Denture Base 71.
Materials. European Journal of 18. Andriani P, Hakim RF, Majlianur.
Prosthodontics 2013; 1(3): 56. Pengaruh Konsumsi Kopi Ulee Kareng
9. Negrutiu M, Sinescu C, Romanu M, Pop (Arabika) Terhadap pH Saliva Pada Usia
D, Lakatos S. Thermoplastic Resins For Dewasa Muda. Dentika Dent Journal
Flexible Framework Removable Partial 2012; 17(2): 151.
Dentures. Faculty of Dental Medicine. 19. Rohmah M. Aktivitas Antioksidan
Timisoara 2005;55(3): 295. Campuran Kopi Robusta (Coffea
10. David, Elly, Munadziroh. Perubahan Canephora) dengan Kayu Manis
Warna Lempeng Akrilik Yang Direndam (Cinnamomun Burmanii). Jurnal
dalam Larutan Desinfektan Sodium Teknologi Pertanian 2010; 6(2): 50.
Hipoklorit dan Klorhexidin.Maj. Ked. 20. Daulay AY, Ningsih DS, Diansari V.
Gigi. (Dent J.2005; 38(1): 36-40. Pengaruh Durasi Perendaman Resin
11. Meng TR, Latta MA. Physical Properties Akrilik Jenis Heat Cured Dalam Minuman
of Four Acrylic Denture Base Resins. The Kopi UleeKareng (Coffea Robusta)
Journal of Contemporary Dental Practice TerhadapPerubahanDimensi. Cakradonya
2005; 6(4): 1-5. Dental Journal 2012; 4(2):502.
12. Martha M, Ellyza H, Andi S. Pemilihan
Resin Kompositdan Fiber
UntukMeningkatkanKekuatanFleksural
Fiber Reinforced Composite (FRC).
Jurnal PDGI 2010;59(1):29-34.
13. Faot F, Panza LHV, Rodrigues GRCM,
Del BAA. Impact and Flexural Strength,
and Fracture Morphology of Acrylic

58

You might also like