INFORMASI UMUM

• Presentasi ini disampaikan pada kegiatan WORKSHOP

DIFTERI
• Hari / Tanggal : Minggu / 07 Januari 2017
• Tempat : Aula Pertemuan RSUD Kabupaten Tangerang
• Narasumber : UKK Infeksi & ERIA IDAI
• Semua isi dan materi presentasi adalah hak cipta dari
narasumber, digunakan untuk kalangan terbatas dalam
kepentingan edukasi kesehatan di bidang terkait.
CABANG BANTEN

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 1

 DISCLAIMER
• The presentation slides are the intellectual property of the individual presenter and are protected under
the copyright laws of IDI & IDAI. Used by permission. All right reserved. All other trademarks are the
property of their respective owners.
• This presentation is provided on a strictly private and confidential basis for information purposes on
limited medical community only. By reading this presentation, you will be deemed to have agreed to the
obligations and restrictions set out below. Without the express prior written or verbal consent of the
author, the presentation and any information contained within it may not be (i) reproduced (in whole or
in part), (ii) for any purpose other than medical education.
• The information on this presentation is not intended or implied to be a substitute for professional medical
advice, diagnosis or treatment. All content, including text, graphics, images and information, contained
on or available through this presentation is for limited medical information purposes only. You are
encouraged to confirm any information obtained from or through this presentation with other sources,
and review all information regarding any medical condition or treatment with your colleague.
• NEVER DISREGARD PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE OR DELAY SEEKING MEDICAL TREATMENT
BECAUSE OF SOMETHING YOU HAVE READ ON OR ACCESSED THROUGH THIS PRESENTATION.

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 2

 WORKSHOP DIFTERI:
Persiapan KLB di Rumah Sakit

Buat Tim Penanggulangan KLB

(SK Direktur RS)

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 3

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 4
 Post ADS dan Tracheostomi

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 5

 Apa yang harus dilakukan RS
apabila menerima pasien difteri?

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 6

 Persiapan perangkat RS, terkait:
• Membuat Tim: Direktur Yanmed – termasuk
HUMAS
• Lakukan pelatihan di RS (table top exercise)
bersama instansi terkait
– Sistem informasi (rujukan)
• Penerimaan dan pelayanan di IGD dan rawat
jalan
• Persiapan ruang isolasi difteri (droplet) dan
kapasitasnya: ring perawatan
• Edukasi SDM tdd.: screener/satpam, triase,
nakes (perawat, dokter-dokter residen), tenaga
penunjang, termasuk CS
• Kesiapan obat-obatan: ADS, antibiotik (farmasi)
• Kesiapan laboratorium
• Kesiapan radiologi, OK
• Peralatan: trakeostomi
• Pencegahan penularan: edukasi, APD, linen,
pembuangan limbah, imunisasi

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 7

 Pasien datang ke IGD/IRJ/Poliklinik
(kiriman dari Institusi Kesehatan/datang sendiri)

Screener/triase
rujukan Didiagnosis saat datang

Tanda & gejala infeksi respiratori akut atas

Membran (-) Membran (+) Membran+OSNA/bullneck/kontak ert

(+)
Lakukan swab untuk kultur

Tidak berdarah berdarah

AB (eritromisin) TATATALAK+ SANA DIFTERI: ADS+AB

+ observasi

pulang
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 8
 Difteri apa bukan
• Kasus klinik atau epidemiologic
• Kasus klinik
– Ada panas atau tidak
– Sakit saluran anfas atas
– Pseudomembran
• Lapisan tebal
• Putih keabuan kotor
• Dikorek berdarah
• Khas: diluar tonsil
• Tidak cepat hilang dg antibiotika

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 9

 Segera pakaikan masker surgikal pada pasien.
Petugas kesehatan mengunakan APD lengkap berupa:
Masker bedah, gaun, sarung tangan, tutup kepala dan google.

Penempatan Pasien

Droplet infection precaution Tidak ada punya

(ruang isolasi)

Dedikasikan ruang untuk pasien difteri

Gunakan satu ruang untuk difteri
(terutama daerah yang ditetapkan KLB oleh
Pintu tertutup rapat (minimalkan kegiatan Pemda setempat).
keluar-masuk) Rujuk bila tidak memungkinkan. Pisahkan
Upayakan ada ACH 12 pasien
TIDAK AC SENTRAL Tidak boleh di ruang dengan sirkulasi sentral.
Atau ada udara mengalir, namun jangan
Perhatikan APD nakes dan pasien
sampai ke luar ruang
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 10
 MENINGGAL

Di R. Jenazah,
Pengelolaan sesuai Ketentuan
Umum tentang Penanganan
Jenazah Infeksius di Bag. Ilmu
Kedokteran Forensik dan
Medikolegal (IKFM)

Berita Acara
Diberikan oleh Bag. IKFM ke
keluarga

Jangan lupa (untuk seluruh pasien):

lengkapi form KDRS/W1
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 11
Hubungi Dinkes setempat
 PETUGAS MEDIS YANG KONTAK DENGAN
PASIEN DIFTERI
• TIDAK PERLU MINUM ERITROMISIN BILA:
– Sudah melakukan kebersihan tangan dan APD yang
sesuai
– Mendapatkan imunisasi Td
• MINUM ERITROMISIN BILA:
– Saat pemeriksaan atau resusitasi atau tindakan yang
menimbulkan aerosolisasi tidak menggunakan APD
KONTAK ERAT SUSPEK DIFTERI:
 Dilakukan swab
 obsertasi

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 12

 Infection Control Tool Kit on
Emerging/Reemerging Infectious Disease
Outbreaks

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 13

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 14
Kebersihan tangan sebelum dan sesudah penggunaan masker

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 15

 Difteri:
Infeksi sangat menular: CONTACT +
- Ruangan tersendiri dan tertutup,
ada anteroom atau ruang untuk DROPLET
menggunakan APD (tidak perlu PRECAUTION
bertekanan negatif)
- Boleh 1 ruangan berisi pasien-
pasien difteri (kohort)
- Penunggu pasien anak tidak boleh
berganti- ganti
- APD sesuai pencegahan kontak +
droplet dipakai setiap masuk
ruangan pasien:
- gaun
- masker bedah
- tutup kepala
- sarung tangan tidak WORKSHOP
07-Jan-18 steril DIFTERI - © IDAI BANTEN 16
 Droplet Precautions
• Place patients in a single-patient room when
available.
• When single-patient rooms are in short supply,
apply the following principles for making
decisions on patient placement
• Avoid placing patients on Droplet Precautions in the
same room with patients who have conditions that may
• increase the risk of adverse outcome from infection or
that may facilitate transmission (e.g. those who are
• Ensure that patients are physically separated (> 3 feet
apart) from each other. Draw the privacy curtain
between beds to minimize opportunities for close
07-Jan-18 contact. WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 17
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 18
 Psychological Effect of Isolation
• anxiety, depression and other mood
disturbances, perceptions of stigma
• Psychological support for the patient in
isolation comes in many forms: providing
information about the purpose of isolation.

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 19

 The survival of some pathogens in the environment

skin conjunctiva nose pharynx mouth Lower GI Anterior vagina

urethra

++
07-Jan-18 + ++ + DIFTERI - © IDAI
WORKSHOP + BANTEN + + +20
 Environmental cleanliness

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 21

 Microorganisms vary in their resistance
to disinfection process

Low-level
disinfectants -
can kill most
vegetative
bacteria,
some fungi,
and some
viruses in a
practical
period of
time
(<10 minutes)
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 22
 Antimicrobial activities of antiseptics

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 23

Guideline for Disinfection and Sterilization in Healthcare Facilities, 2008 CDC
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 24
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 25
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 26
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 27
Summary of Recommended Droplet Precautions

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 28

 Five things to do with a PROBABLE CASE

1. Isolate patient immediately and apply standard droplet

and contact precautions when caring for the patient

2. Administer diphtheria antitoxin (ADS) as soon as possible if

in field hospital

3. Administer antibiotics (penicillin or erythromycin) following

ADS as soon as possible

4. Monitor closely and provide supportive therapy for severe

complications (i.e. airway management, cardiac,
neurologic and renal failure)

5. Vaccinate
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 29
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 30
 Pemulangan Pasien
• Selama pengobatan dilakukan pengambilan
kultur pada pasien (hari ke-8 dan 9 terapi)
• Apabili klinis setelah terapi baik (selesai masa
pengobatan 10 hari), maka dapat pulang tanpa
menunggu hasil kultur
• Setelah pulang pasien tetap dipantau oleh Dinkes
sampai mengetahui hasil kultur terakhir
• Semua pasien setelah pulang harus melengkapi
imunisasi sesuai usia
• Pasien yang mendapat ADS harus diimunisasi
lengkap 3x setelah 4 minggu pemberian ADS
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 31
 Kata kunci Pasien Pulang
• 10 hari perawatan
• Pasien tanpa komplikasi, klinis baik
• Dapat pulang tanpa menunggu hasil kultur
– Tetap menggunakan masker sampai keluar hasil
kultur negatif
• Melengkapi imunisasi

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 32

 Tata Cara Pencegahan Tertular Difteria

• Pemberian antibiotik profilaksis

– Eritromisin lebih superior daripada penisilin untuk
eradikasi karier difteria nasofaring.
– Eritromisin p.o. 7 hari (40 mg/kg/day untuk anak dan
1g/hari untuk dewasa)
– Terutama untuk kontak erat
• Apabila ada masalah, sehingga surveilans tidak
optimal pada karier dan kontak erat:
– Identifikasi karier dan kontak erat
– Tetap berikan antibiotik profilaksis
– Isolasi bagi karier sampai hasil kultur negatif
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 33
 Tatalaksana epidemiologik
1. Isolasi ketat/barrier nursing: difteri sangat menular
2. Tatalaksana kontak untuk mencegah penyebaran:
1. Dewasa: identifikasi sebagai sumber penularan dan obati
bilamana kultur positif
2. anak/saudara:
1. Amati bila dalam masa inkubasi : penderita baru
2. Tanpa gejala, imunisasi lengkap: booster
3. Tanpa gejala, imunisasi tak lengkap/tak imunisasi: imunisasi
dasar dan booster
4. Kultur positif: obati
3. Erytromisin etilsuksinat untuk menekan circulating C diphtheria
4. Imunisasi penderita setelah sembuh .
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 34