You are on page 1of 2

The Legend of Bali Strait

Once upon a time in Daha Kingdom, lived a brahmana named Begawan Sidi Mantra.
He was very famous for his supernatural power. He had a son named Manik Angkeran.
Manik Angkeran was a strong and smart young man but he had a bad habbit. He loved to
gamble and always spent his father’s money.
One day, Manik Angkeran met with his father.
“Dead, I had many debt. Please pay for them!” Manik Angkeran said.
“O.. my son, you’re so pity!” Sidi Mantra said.
Begawan Sidi Mantra always prayed to gods. Suddenly, he heard a voice that told him
to meet a dragon in Agung Mountain. The dragon named Naga Besuki. Then Sidi Mantra
went into Agung Mountain. Begawan Sidi Mantra said the prayer ang rang the bell. Not long
after that, Naga Besuki came out and gave the jewelries.
“Sidi Mantra.... advice your son! Don’t let your son to gamble again!” Naga Besuki said.
“Well Naga Besuki! Thank you for your help.” Sidi Mantra said.
Begawan Sidi Mantra turned back into his home.
“Manik Angkeran, this time is the last! You should not spent my money again...” Begawan
said
“Yes, Daddy! I promise!” said Manik Angkeran.
Soon, Manik Angkeran broken his promise and spent all his father’s money. He heard
that his father got the jewelries from the dragon in Agung Mountain. Then, he thieved his
father’s bell and went into Agung Mountain.
“Heiii Manik Angkeran..., Why you rang your father’s bell?” Naga Besuki asked.
“Oooo... Naga Besuki, I want your jewelries to pay my debt.” Manik Angkeran said.
“Well! Take jewelries in my body! But you should not used it to gamble.” Naga Besuki said.
Manik Angkeran take the jewelries. But he had a bad idea. He cut the dragon’s tail,
there was many jewelries came out from the dragon. He took it and ran away.
Naga Besuki became angry and with his great power, he killed Manik Angkeran.
Begawan Sidi Mantra was very sad hear that.
“Naga Besuki, please bring my son back to life.”
Naga Besuki was agreed. Not long after that, Manik Angkeran lived again. But Manik
Angkeran should not lived with his father. Then Begawan Sidi Mantra used a stick to make a
big line between them. From the line , water flowed. Finally from the water, a strait that
separated Java and Bali island created. Now, the strait called Bali Strait.
Legenda Selat Bali

Dahulu kala di Kerajaan Daha, tinggal seorang brahmana bernama Begawan Sidi Mantra. Dia
sangat terkenal dengan kekuatan supernaturalnya. Dia memiliki seorang putra bernama Manik
Angkeran. Manik Angkeran adalah pemuda yang kuat dan cerdas namun dia memiliki kebiasaan
buruk. Ia suka berjudi dan selalu menghabiskan uang ayahnya.
Suatu hari, Manik Angkeran bertemu dengan ayahnya.
"Mati, saya punya banyak hutang. Tolong bayar untuk mereka! "Kata Manik Angkeran.
"O .. anakku, kamu sangat kasihan!" Kata Sidi Mantra.
Begawan Sidi Mantra selalu berdoa kepada tuhan. Tiba-tiba, dia mendengar sebuah suara yang
menyuruhnya menemui naga di Gunung Agung. Naga yang bernama Naga Besuki. Kemudian Sidi
Mantra pergi ke Gunung Agung. Begawan Sidi Mantra mengatakan bahwa doa tersebut
membunyikan bel. Tak lama kemudian, Naga Besuki keluar dan memberi perhiasan.
"Sidi Mantra .... mohon nakmu! Jangan biarkan anakmu berjudi lagi! "Kata Naga Besuki.
"Nah Naga Besuki! Terima kasih atas bantuan Anda. "Kata Sidi Mantra.
Begawan Sidi Mantra kembali ke rumahnya.
"Manik Angkeran, kali ini yang terakhir! Anda seharusnya tidak menghabiskan uang saya lagi ... "kata
Begawan
"Iya ayah! Saya janji! "Kata Manik Angkeran.
Tak lama kemudian, Manik Angkeran memutuskan janjinya dan menghabiskan seluruh uang
ayahnya. Ia mendengar bahwa ayahnya mendapatkan perhiasan dari naga di Gunung Agung.
Kemudian, dia mencuri lonceng ayahnya dan pergi ke Gunung Agung.
"Heiii Manik Angkeran ..., kenapa kamu membunyikan bel ayahmu?" Tanya Naga Besuki.
"Oooo ... Naga Besuki, saya ingin perhiasan anda membayar hutang saya," kata Manik Angkeran.
"Baik! Ambil perhiasan di tubuh saya! Tapi sebaiknya jangan menggunakannya untuk berjudi. "Kata
Naga Besuki.
Manik Angkeran mengambil perhiasannya. Tapi dia punya ide buruk. Dia memotong ekor naga,
ada banyak perhiasan yang keluar dari naga. Dia mengambilnya dan melarikan diri.
Naga Besuki menjadi marah dan dengan kekuatannya yang besar, ia membunuh Manik
Angkeran. Begawan Sidi Mantra pun sangat sedih mendengarnya.
"Naga Besuki, tolong bawa anakku hidup kembali."
Naga Besuki disepakati. Tak lama kemudian, Manik Angkeran tinggal lagi. Tapi Manik Angkeran tidak
boleh tinggal bersama ayahnya. Kemudian Begawan Sidi Mantra menggunakan tongkat untuk
membuat garis besar di antara keduanya. Dari garis, air mengalir. Akhirnya dari air, sebuah selat
yang memisahkan pulau Jawa dan Bali yang dibuat. Kini, selat itu disebut Selat Bali.

You might also like