You are on page 1of 17

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Karena Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan proposal AKREDITAS SEKOLAH
ini.Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Karena berkat beliau lah kita beralih dari zaman kegelapan kepada zaman
yang terang benderang dengan Islam.

Dalam penyusunan proposal ini, cukup banyak hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan pproposal ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang teak bisa saya
sebutkan satu persatu, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Proposal ini disusun agar dapat dijadikan dasar tentang pengajuan Akreditasi Sekolah
SMP Plus Melati Samarinda Tahun 2017/2018 .

Semoga Proposal ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Manajemen Sekolah. Saya
sadar bahwa Proposal ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Kami memohon masukannya demi perbaikan pembuatan
Proposal ini di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.

Samarinda, 20 September 2017

Penulis

WISNU TRISETIA

DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar ..............................................................................................i

Daftar Isi ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................1

1.3 Tujuan Dan Manfaat ........................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian Akreditas .......................................................................3

2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah ........................................................9

2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi ...............................................11

2.4 Menetapkan hasil Akreditasi ............................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................14

3.2 Saran ..............................................................................................14

Daftar Pustaka ............................................................................................ 15

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akreditasi ialah Suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah
berdasarkan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAS (Badan
Akreditasi Sekolah) yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengkuan peringkat
kelayakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
087/U/2002. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan menilai tingkat kelayakan
setiap sekolah.Membandingkan keadaan suatu sekolah menurut kenyataan dengan
kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Jika menurut kenyataan lebih besar atau sama
dengan standar maka dinyatakan terakreditasi.Jika menurut kenyataan lebih kecil
daripada standar yang telah ditetapkan dinyatakan tidak terakreditasi. Sekolah yang
terakreditasi dapat diperingkatkan menjadi tiga klasifikasi yaitu amat baik, baik, dan
cukup. Akreditasi sangat berguna dalam penilaian mutu pendidikan di setiap jenjang
seperti Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah memenuhi
standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan Membantu sekolah melakukan
evaluasi diri dan menentukan kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan mutu.
Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk mengidentifikasi
sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu terhadap pendidikan
termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi dala suatu bidang tertentu .

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan Proposal

1. Memahami pengertian dari akreditasi


2. Memahami tujuan dan manfaat dari adanya akreditasi sekolah
3. Mengetahui mekanisme akreditas sekolah
4. Mengetahui persiapan sekolah dalam akreditasi
5. Mengetahui ruang lingkup akreditasi
6. Memahami landasan hukum dalam akreditasi sekolah
7. Memperbaharui Akreditasi SMP Plus Melati yang akan habis di tahun 2018.

BAB II
ISI

2.1 Pengertian akreditasi

Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah


dan/atau lembaga mandiri yang berwenang. untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan., berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai
bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan dilakukan secara obyektif, adil, transparan,
dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu
kepada Standar Nasional Pendidikan.

Akreditasi sekolah secara sistematis dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri
dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah.
Yang menjadi rasional atau alasan kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah
bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk
dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program
pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui kegiatan
akreditasi terhadap kelayakan setiap satuan/program pendidikan.
Untuk melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah Pemerintah membentuk Badan
Akreditasi Nasional-Sekolah /Madrasah (BAN S/M).

Dasar hukum akreditasi sekolah utama adalah :

a. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 60 yang berbunyi :

(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan


pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan.
(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik.
3
(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 yang berbunyi :

Pasal 86:

(1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
untuk menentukan kelayakan program dan / atau satuan pendidikan
(2) Kewenangan akreditasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat pula
dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh pemerintah
untuk melakukan akreditasi
(3) Akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) sebagai bentuk
akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan
komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu
pada standar Nasional Pendidikan

Pasal 87:

(1) Akreditasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat (1)
dilaksanakan oleh:
a. BAN-S/M terhadap program dan/atau satuan pendidikan pendidikan jalur
formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah;
b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan
tinggi; dan
c. BAN-PNF terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur nonformal.
(2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
BAN-S/M dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh Gubernur.
(3) Badan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri.
(5) Ketentuan mengenai badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri.

c. Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002.


A. Adapun Lingkup Akreditasi sekolah mencakup:

1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA).


2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa
(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Luar Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
Pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari :

(a) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M),

(b) Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M), dan

(c) Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota .

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) merupakan: badan non


struktural yang secara teknis bersifat independen dan profesional yang terdiri atas
unsur-unsur masyarakat, organisasi penyelenggara pendidikan, perguruan tinggi, dan
organisasi yang relevan..yang memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan,
standar, sistem,dan perangkat akreditasi secara nasional. Badan Akreditasi Propinsi
Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) berkewenangan untuk melaksanakan kegiatan
akreditasi SMP, SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, Unit Pelaksana Akreditasi (UPA)
Kabupaten/Kota berkewenangan melaksanakan akreditasi untuk TK dan SD.

B. Kriteria Status Akreditasi

Sekolah/madrasah dinyatakan terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut:

1. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 56.


2. Tidak lebih dari dua nilai komponen akreditasi skala ratusan kurang dari 56.
3. Tidak ada nilai komponen akreditasi skala ratusan kutang dari 40.

Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak


memenuhi kriteria di atas.

Pemeringkatan Hasil akreditasi

Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria status


akreditasi. Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut :

1. Peringkat akreditasi A (sangat baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai


akhir akreditasi (NA) sebesar 91 sampai dengan 100 (91 < NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai akhir
akreditasi sebesar 71 sampai dengan 90 (71 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70 (56 < NA < 70).
C. . Tujuan Akreditasi Sekolah

1. Memberikan informasi tentang kelayakan Sekolah/Madrasah atau program yang


dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.
3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program
dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.

4. Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah memenuhi


standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan

5. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk mengidentifikasi
sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu terhadap pendidikan
termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi dala suatu bidang tertentu

6. Memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat
penbinaan, pengembangan dan peningkatan mutu.

7. Menentukan tingkat kelayakan dan kinerja suatu sekolah dalam penyelenggaraan


pelayanan Pendidikan.

C. Manfaat Akreditasi Sekolah

1. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu Sekolah/Madrasah


dan rencana pengembangan Sekolah/Madrasah.
2. Dapat dijadikan sebagai motivator agar Sekolah/Madrasah terus meningkatkan
mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.
3. Dapat dijadikan umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan
kinerja warga Sekolah/Madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, dan program Sekolah/Madrasah.
4. Membantu mengidentifikasi Sekolah/Madrasah dan program dalam rangka
pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk
bantuan lainnya.

5. Bahan informasi bagi Sekolah/Madrasah sebagai masyarakat belajar untuk


meningkatkan dukungan dari pemerintah, masy, maupun sektor swasta dalam hal
profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.
6. Membantu Sekolah/Madrasah dalam menentukan dan mempermudah kepindahan
peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan kerjasama yang
saling menguntungkan.

D. Prinsip yang Perlu Dipegang dalam Kegiatan Akreditasi Sekolah

1. Objektif; akreditasi Sekolah/Madrasah pada hakikatnya merupakan kegiatan


penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh
suatu Sekolah/Madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang
terkait dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh
informasi tentang kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan
kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka
dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait dengan kriteria-kriteria yang
ditetapkan.

2. Komprehensif; dalam pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah, fokus penilaian


tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai
komponen pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil yang
diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan Sekolah/Madrasah
tersebut.

3. Adil; dalam melaksanakan akreditasi, semua Sekolah/Madrasah harus


diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan,
sosial budaya, dan tidak memandang status Sekolah/Madrasah baik negeri ataupun
swasta. Sekolah/Madrasah harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme
kerja secara adil dan/atau tidak diskriminatif.

4. Transparan; data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi S/M
seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian akreditasi dan lainnya
harus disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang
memerlukannya.

5. Akuntabel; pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat dipertanggungjawabkan baik


dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang telah
ditetapkan.

6. Memandirikan; sekolah dapat berupaya meningkatkan mutu dengan bercermin


pada evaluasi diri, dan

7. Keharusan (mandatori); akreditasi dilakukan untuk setiap sekolah sesuai dengan


kesiapan sekolah.

E. Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah

Mencakup penilaian terhadap sembilan komponen sekolah, yaitu:

(a) kurikulum dan proses belajar mengajar; [Permendiknas No. 41/2007].

(b) administrasi dan manajemen sekolah;

(c) organisasi dan kelembagaan sekolah;

(d) sarana prasarana [Permendiknas 24/2007]

(e) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permendiknas No. 13/2007 tentang
Kepala Sekolah, Permendiknas No. 16/2007 tentang Guru, Permendiknas No.
24/2008 tentang Tenaga Administrasi].
(f) pembiayaan; [Peraturan Pemerintah. 48/2008]

(g) peserta didik;

(h) peranserta masyarakat; dan

(i) lingkungan dan kultur sekolah. Masing-masing kompoenen dijabarkan ke dalam


beberapa aspek. Dari masing-aspek dijabarkan lagi kedalam indikator. Berdasarkan
indikator dibuat item-item yang tersusun dalam Instrumen Evaluasi Diri dan Instrumen
Visitasi.

2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah

Mekanisme Akreditasi Sekolah meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Jumlah dan Alokasi Sekolah/Madrasah


BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi Sekolah/Madrasah yang akan
diakreditasi dengan koordinasi Disdik Provinsi dan Kanwil Depag untuk tiap provinsi
pada setiap tahunnya dan jabaran alokasi untuk setiap kabupaten/kota
2. Pengumuman Secara Terbuka kepada Sekolah/Madrasah
BAP-S/M mengumumkan secara terbuka kepada Sekolah/Madrasah pada
provinsinya masing-masing untuk menyampaikan usul akreditasi melalui Disdik
Kabupaten/Kota, Kandepag, UPA, dan media lainnya.
3. Pengusulan Daftar Sekolah/Madrasah
Disdik Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kanwil Depag, dan Kandepag mengusulkan
daftar nama dan alamat Sekolah/Madrasah yang akan diakreditasi mengacu pada
alokasi yang telah ditetapkan pada butir a.
4. Pengiriman Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah
BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah yang akan
diakreditasi.
5. Pengisian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
Sebelum mengajukan permohonan akreditasi, Sekolah/Madrasah harus melakukan
evaluasi diri terlebih dahulu. Evaluasi diri ini dilakukan melalui pengisian Instrumen
Akreditasi dan Instrumen Pendukung yang telah dikirimkan oleh BAP-S/M.
6. Pengiriman Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
Sekolah/Madrasah mengirimkan Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung dan
mengajukan permohonan untuk diakreditasi kepada BAP-S/M melalui UPA-S/M

Kab/Kota, atau langsung ke BAP-S/M bagi Kab/Kota yang tidak memiliki UPA-S/M,
dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kandepag. Pengajuan
akreditasi oleh Sekolah/Madrasah harus dilengkapi dengan surat pernyataan Kepala
Sekolah/Madrasah tentang Keabsahan Data dalam Instrumen Akreditasi dan
Instrumen Pendukung.
7. Penentuan Kelayakan Visitasi
BAP-S/M menentukan kelayakan visitasi berdasarkan hasil evaluasi diri. Apabila
pemeriksaan hasil evaluasi diri dinyatakan layak untuk divisitasi, maka BAP-S/M
menugaskan asesor untuk melaksanakan visitasi ke Sekolah/Madrasah. Namun
apabila hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan tidak layak, maka BAP-S/M membuat
surat kepada Sekolah/Madrasah yang berisi tentang penjelasan agar
Sekolah/Madrasah yang
8. Penugasan Tim Asesor
BAP-S/M menetapkan dan menugaskan tim asesor untuk melaksanakan visitasi ke
Sekolah/Madrasah.
9. Pelaksanaan Visitasi
Asesor melaksanakan visitasi dengan jalan melakukan klarifikasi, verifikasi, dan
validasi data evaluasi diri Sekolah/Madrasah sesuai dengan kondisi yang ada. Setelah
itu tim asesor melaporkan hasil visitasi tersebut kepada BAP-S/M.
10. Verifikasi Hasil Visitasi Asesor
BAP-S/M melakukan verifikasi terhadap hasil visitasi asesor terutama untuk butir-butir
esensial.
11. Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah
BAP-S/M menetapkan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah melalui rapat pleno. Rapat
pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lebih
dari 50% jumlah anggota BAP-S/M. Keputusan penetapan hasil akreditasi ditetapkan
melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat pleno BAP-S/M tentang penetapan
hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan BAP-S/M
12. Penerbitan Sertifikat
Berdasarkan hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno, BAP-S/M sesuai
dengan kewenangannya akan menerbitkan sertifikat akreditasi S/M sesuai dengan
format dan blanko yang dikeluarkan oleh BAN-S/M.

10

13. Pelaporan Hasil Akreditasi


Hasil akreditasi Sekolah/Madrasah tersebut akan dilaporkan ke berbagai pihak sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut.
• BAN-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Mendiknas.
• BAP-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Gubernur
dengan tembusan kepada BAN-S/M, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, Kandepag, dan LPMP.
• Laporan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah juga dapat diakses oleh berbagai pihak
yang terkait dan berkepentingan dengan peningkatan mutu pendidikan. Seluruh hasil
akreditasi secara nasional diumumkan melalui website BAN-S/M dengan alamat situs
di www.ban-sm.or.id
Depdiknas, Depag, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, Dinas Pendidikan
Kab/Kota, Kandepag, dan penyelenggara melakukan pembinaan terhadap
Sekolah/Madrasah berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan kewenangannya.

2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi

Dalam mempersiapkan akreditasi, sekolah melakukan langkah-langkah sebagai


berikut :

(a) Sekolah mengajukan permohonan akreditasi kepada Badan Akreditasi Propinsi


(BAP)-S/M untuk SLB, SMA, SMK dan SMP atau kepada Unit Pelaksana Akreditasi
(UPA) Kabupaten/Kota untuk TK dan SD Pengajuan akreditasi yang dilakukan oleh
sekolah harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Dinas Pendidikan;
(b) Setelah menerima instrumen evaluasi diri, sekolah perlu memahami bagaimana
menggunakan instrumen dan melaksanakan evaluasi diri. Apabila belum memahami,
sekolah dapat melakukan konsultasi kepada BAN-SM mengenai pelaksanaan dan
penggunaan instrumen tersebut;

(c) Mengingat jumlah data dan informasi yang diperlukan dalam proses evaluasi diri
cukup banyak, maka sebelum pengisian instrumen evaluasi diri, perlu dilakukan

11

pengumpulan berbagai dokumen yang diperlukan sebagai sumber data dan informasi.

a. Persyaratan Sekolah agar Dapat Mengikuti Akreditasi

Sekolah dapat diikutsertakan aktreditasi apabila :

(a) memiliki surat keputusan kelembagaan (UPT);

(b) memiliki siswa pada semua tingkatan;

(c) memiliki sarana dan prasarana pendidikan;

(d) memiliki tenaga kependidikan;

(e) melaksanakan kurikulum nasional; dan

(f) telah menamatkan siswa.

b. Apa Hasil dari Akreditasi ?

Hasil akreditasi berupa :

(a) Sertifikat Akreditasi Sekolah, dan

(b) Profil Sekolah, kekuatan dan kelemahan, dan rekomendasi.

Sertifikat Akreditasi Sekolah adalah surat yang menyatakan pengakuan dan


penghargaan terhadap sekolah atas status dan kelayakan sekolah melalui proses
pengukuran dan penilaian kinerja sekolah terhadap komponen-komponen sekolah
berdasarkan standar yang ditetapkan BAN-SM untuk jenjang pendidikan tertentu.
2.4 Menetapkan Hasil Akreditasi

Laporan tim asesor yang memuat hasil visitasi, catatan verifikasi, dan rumusan saran
bersama dengan hasil evaluasi diri akan diolah oleh BAN-S/M untuk

12

menetapkan nilai akhir dan peringkat akreditasi sekolah sesuai dengan kondisi nyata
di sekolah. Penetapan nilai akhir dan peringkat akreditasi dilakukan melalui rapat

pleno BAN-SM sesuai dengan kewenangannya. Rapat pleno penetapan hasil akhir
akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu
(50 % + 1) anggota BAN-SM Nilai akhir dan peringkat akreditasi juga dilengkapi
dengan penjelasan tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing komponen dan
aspek akreditasi, termasuk saran-saran tindak lanjut bagi sekolah, Dinas Pendidikan,
maupun Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka peningkatan kelayakan dan
kinerja sekolah di masa mendatang. Penjelasan kualitatif dan saran-saran harus
merujuk pada hasil temuan dan bersifat spesifik agar mempermudah pihak sekolah
untuk melakukan pengembangan dan perbaikan internal dan pihak terkait (pemerintah
daerah dan dinas pendidikan) melakukan pemberdayaan dan pembinaan lebih lanjut
terhadap sekolah.

a. Masa Berlaku Akreditasi

Masa berlaku akreditasi selama 4 tahun. Permohonan Akreditasi Ulang 6 bulan


sebelum masa berlaku habis. Akreditasi Ulang untuk perbaikan diajukan sekurang-
kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan.

b. Pengaduan atas Hasil Akreditasi

Ketidakpuasan terhadap hasil akreditasi dapat disampaikan kepada BAN-S/M dengan


tembusan BAP-S/M /UPA Kabupaten/Kota setempat dan BAN-S/M melakukan
verifikasi dan evaluasi, menyampaikan hasilnya kepada BAP-S/M/UPA
Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti
c. Tindak Lanjut Hasil Akreditasi

Hasil akreditasi ditindaklanjuti oleh Departemen Pendidikan Nasional, Dinas


Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Penyelenggara sekolah
guna kepentingan peningkatan mutu sekolah.

13

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dengan adanya akreditasi sekolah akan memacu sekolah untuk terus melakukan
perbaikan terus menerus baik sekolah yang telah terakreditasi baik maupun yang
masih rendah, perbaikan tersebuat meliputi semua aspek antara lain kurikulum,
administrasi, pembiyayaan, sarana dan prasarana, hasil belajar peserta didik dan lain-
lain. Dengan demikian apa yang diharapkan olah sekolah dapat terwujud dan dapat
meningkatnya mutu pendidikan disekolah tersebut dan mencapai tujuan pendidikan
nasional indonesia.

3.2 SARAN

Dalam penyusunan Proposal ini, penulis menyadari bahwa Proposal ini masih banyak
kekurangan- kekurangan yang perlu diperbaiki dan diperlukan saran dan kritiknya,
agar Proposal ini lebih sempurna dan sangat berguna bagi kita semua. Saran dan
kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan Proposal ini.
14

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009

Usman, Husaini.2006. Manajemen Tori, Praktik, dan Riset Pendidikans . Jakarta.

Dwi Nugroho. 2007. Pemikiran Kependidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas .


www.unila.ac.id .

Akhmadsudrajat, 2008, Penilaian hasil belajar www.akhmadsudarjar.wordpress.com.


15

You might also like