You are on page 1of 11

MAKALAH

PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


BERDASARKAN KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU
UTIN DESY SUSIANTY,M.Pd

DISUSUN OLEH:
ASRAF’FY FAHIM 212210003
SALSABILA QURRATU’AIN 212210060
SOPIYA ANGGELA 212210052
YENI WELASARI 212210040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah
mengijinkan dan memberikan kesehatan serta kemudahan kepada kami dalam
menyusun dan menulis makalah kurikulum dan pembelajaran matematika yang
berjudul Penilaian pembelajaran matematika berdasarkan kurikulum. Hal yang
paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah KPM.untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga
atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik.
Apabila ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Pontianak,31 mei 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
D. Pengertian Penilaian..............................................................................................2
E. Prinsip-prinsip penilaian.........................................................................................2
F. Jenis -jenis penilaian berdasarkan kurikulum 2013................................................4
G. Pengertian instrumen penilaian.............................................................................4
H. Jenis-Jenis Instrumen penilaian..............................................................................5
BAB III.................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pembelajaran,tanpa
penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didikmenerima
informasi yang telah diberikan. Penilaian dirancang dandilaksanakan oleh guru
sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Penilaian digunakan
oleh guru untuk mengetahui kemampuansiswa dalam menguasai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, juga dapatmengetahui bagian-bagian mana
dari program pengajaran yang masih lemahdan perlu diperbaiki.Pada
pembelajaran Kurikulum 2013 sangat diperlukan penilaian yangdapat digunakan
untuk menilai semua aspek secara komprehensif (penilaiandilakukan mulai dari
input, proses, hingga output siswa dalam pembelajaranatau dikenal dengan
penilaian autentik).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud penilaian?
2. Prinsip -prinsip penilaian?
3. Jenis-jenis penilaian?
4. Apa yang dimaksud dengan penilaian instrument?
5. Sebutkan jenis-jenis penilaian instrument?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penilaian
2. Mengetahui prinsip-prinsip penilaian
3. Mengetahui jeni-jenis penilaian
4. Memahami penilaian dari instrument
5. Mengetahui jenis-jenis instrument penilaian

1
BAB II

PEMBAHASAN
D. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untukmengukur
produk hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasitersebut dicapai melalui
berbagai teknik penghakiman, menggunakan berbagaiinstrumen, dan berasal dari
berbagai sumber. Penilaian harus dilakukan secaraefektif. Oleh karena itu,
meskipun informasi dikumpulkan sebanyak- banyaknyadenganberbagaiupaya,
tapikumpulaninformasitersebuttidakhanya lengkap dalam memberikan gambaran,
tetapi juga harus akurat untukmenghasilkan keputusan. Pengumpulan informasi
pelaporan hasil belajar peserta didik memerlukan metode dan instrument
penilaian,serta prosedu ranalisis sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Kurikulum 2013merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan KD sebagai
kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk mengetahui
ketercapaian KD, pendidik harus merumuskan sejumlah indikator sebagai acuan
penilaian. Pendidik atau sekolah juga harus menetukan kriteria untukmemutuskan
apakah seorang peserta didik sudah mencapai KKM atau belum.Penilaian tidak
hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar.Peserta didik
terlibat dalam proses penilaian terhadap dirinya sendiri dan penilaian antar teman
sebagai sarana untuk berlatih melakukan penilaian.
E. Prinsip-prinsip penilaian
Penilaian harus memberikan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak. baik
yang dinilai, yang menilai, pihak maupun lain yang akan menggunakan hasil
penilaian tersebut. Hasil penilaian akan akurat bila instrumen yang digunakan
untuk menilai, proses penilaian, analisis hasil penilaian, dan objektivitas penilaian
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu merumuskan prinsip-prinsip
penilaian yang dapat menjaga agar orientasi penilaian tetap framework atau rel
yang telah ditetapkan.
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1. Sahih
Agar sahih (valid), penilaian harus dilakukan berdasarkan data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur. Untuk memperoleh data yang
dapat mencerminkan kemampuan yang diukur harus digunakan instrumen
yang sahih juga, yaitu instrumen yang mengukur apa yang harus diukur.
2. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perfu
merumuskan pedoman penghakiman (rubrik) sehingga dapat menyamakan
persepsi penilaidan meminimalkan subjektivitas, apalagi dalampenilaian
kinerja yang cakupan potensi, dan penilaiannya sangat tinggi kompleks.
Untuk penilai lebih dari satu perlu dilihat reliabilitas atau konsistensi antar
penilai (keandalan interrater) untuk menjamin objektivitas setiap penilaian.

2
3. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat adalahtiada,
statussosial ekonomi, gender, dan hal-hal lain, perbedaan hasil penilaian
semata- mataharus disebabkan oleh perbedaannya kemampuan belajar
peserta didik pada kompetensi yang dinilai.
4. Terpadu
Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
Pisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan proses untuk
mengetahui apakah suatu kompetensi telah tercapai. Kompetensi tersebut
dicapai melalui rangkaian aktivitas pembelajaran. Karena itu penilaian
tidak boleh terlepas apalagi melenceng dari pembelajaran. Penilaian harus
mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan.
5. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat
diet oleh siapapun. Dalam era yang disempurnakan seperti sekarang, pihak
yang dinilai dan pengguna hasil penilaian berhak mengetahui proses dan
acuan yang digunakan dalam penilaian, sehingga hasil penilaian dapat
diterima oleh siapapun.
6. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penghakiman yang sesuai, untuk
mempertemukan perkembangan kemampuan peserta didik atau peserta
didik Instrumen penilaian yang digunakan, secara konstruk harus
menunjukkan aspek yang dinilai secara utuh. Penilaian dilakukan dengan
berbagai teknik dan instrumen, diselenggarakan sepanjang proses
pembelajaran. dan menggunakan pendekatan penilaian sebagai peribatu
belayar secara proporsional.
7. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
lagkah-langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali dengan guncongon
Membantu membantu dan menganalisis KD, dan KD indikatorerkpsisn
Berdasarkan bantuan dan analisis teknik tersebut dipetakan penilaian,
bentuk instrumen, dan waktu penilaian yang sesuai.
8. Beracuan Kriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan
kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang peserta didik telah kompeten
atau belum dibandingkan dengan kemampuan teman-teman atau
kelompoknya, melainkan dibandingkan dengan kriteria minimal yang
ditetapkan. Peserta yang sudah mencapai kompetensi berikutnya.
sedangkan peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib
menempuh perbaikan.
9. Akuntabel
Penilain dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur.
maupun hasilnya. Akuntabilitas penghakiman dapat terpuskan bila

3
penghakiman dilakukan secara sahib, objektif, adil, dan terbua,
sebagaimana telah diuraikan di atas. Bahkan perlu menyusun konsep
berarti assement. Selain dipertanggungjawabkan teknik, prosedur, dan
hasilnya, penilaian juga harus dipertanggungjawabkan kebermaknanya
bagi peserta didik dan proses belajarnya.
F. Jenis -jenis penilaian berdasarkan kurikulum 2013
Dalam Kurikulum 2013 di Indonesia, terdapat beberapa jenis penilaian yang
digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran matematika. Berikut adalah beberapa
jenis penilaian yang umum digunakan:
1. Penilaian Afektif: Penilaian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek sikap dan
nilai-nilai yang dimiliki oleh siswa terhadap pembelajaran matematika.
Penilaian afektif meliputi sikap terhadap matematika, keaktifan dalam
mengikuti pembelajaran, serta kerjasama dalam bekerja dalam kelompok.
2. Penilaian Kognitif: Penilaian ini berfokus pada kemampuan kognitif siswa
dalam memahami dan menerapkan konsep matematika. Penilaian kognitif
mencakup aspek pemahaman konsep, penerapan konsep dalam situasi nyata,
penalaran matematis, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
matematika.
3. Penilaian Psikomotorik: Penilaian ini menilai kemampuan siswa dalam
menggunakan keterampilan fisik dalam konteks matematika. Misalnya,
kemampuan menggambar grafik, membuat model matematika, atau melakukan
manipulasi alat-alat matematika.
4. Penilaian Proses: Penilaian ini menilai proses belajar siswa dalam memahami
konsep matematika. Penilaian ini mencakup kemampuan siswa dalam berpikir
logis, melakukan generalisasi, membuat representasi matematis, dan
menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah.
5. Penilaian Hasil: Penilaian ini berfokus pada hasil belajar siswa yang
diungkapkan dalam bentuk angka atau skor. Penilaian hasil meliputi ujian tulis,
tugas proyek, dan tes praktik.
Dalam Kurikulum 2013, penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan holistik,
menggabungkan berbagai jenis penilaian di atas. Selain itu, penilaian juga
diarahkan untuk melihat perkembangan individual siswa dan memberikan umpan
balik yang membantu siswa dalam proses belajar mereka
G. Pengertian instrumen penilaian
Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademisi, sehingga
dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengakar suatu objek ukur atau
menyumpulkan data mengenai satu variabel. Dalam bidang penelitian,
strument dantikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai
variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian, sementara dalam
bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa, faktor-faktor yang diduga memiliki hubungan atau berpengaruh
terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, proses
keberhasilan belajar mengajar guru, dan keberhasilan standar suatu

4
program tertentu. Sedangkan menurut Permendikbud TIDAK 104 Tahun
2014, instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai
kemampuan pembelajaran peserta didik, misalnya: tes, dan skala sikap.
Pengertian lainnya menjelaskan, bahwa instrumen adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengumpulkan data, dapat berupa tes atau notes. Tes
atau pensla merukan alat ukur pengumpulan data yang mendorong peserta
memberikan perampilan maksimal. Sedangkan Instrumen non-tes
merupakan alat ukur yang mendoring peserta didik anak memberikan
penampilan tipikal yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan
respons secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya
H. Jenis-Jenis Instrumen penilaian
Dalam kurikulum 2013, terdapat beberapa instrumen penilaian yang digunakan
untuk mata pelajaran Matematika. Berikut adalah beberapa instrumen penilaian
yang umum digunakan dalam kurikulum tersebut:
1. Tes Tulis: Tes tulis merupakan instrumen penilaian yang paling umum digunakan
dalam penilaian matematika. Tes ini biasanya terdiri dari soal-soal pilihan ganda,
isian singkat, dan/atau soal-soal yang memerlukan penyelesaian perhitungan
matematika.
2. Tes Kompetensi Dasar (TKD): TKD digunakan untuk mengukur pencapaian
kompetensi dasar yang telah diajarkan dalam kurikulum. TKD biasanya terdiri
dari soal-soal yang mencakup semua kompetensi dasar yang relevan dengan
materi yang telah diajarkan.
3. Tes Formatif: Tes formatif digunakan untuk mengukur pemahaman dan
perkembangan siswa selama proses pembelajaran. Tes ini dapat berupa tugas-
tugas harian, kuis singkat, atau proyek kecil yang mengharuskan siswa
menerapkan konsep matematika yang telah dipelajari.
4. Tes Sumatif: Tes sumatif digunakan untuk mengevaluasi pencapaian siswa pada
akhir suatu periode pembelajaran, seperti ujian tengah semester atau ujian akhir
semester. Tes ini mencakup semua materi yang telah diajarkan selama periode
tersebut.
5. Penilaian Proyek: Penilaian proyek melibatkan siswa dalam membuat atau
menyelesaikan proyek matematika yang memerlukan penerapan konsep dan
pemecahan masalah. Penilaian ini melihat kemampuan siswa dalam menerapkan
pengetahuan matematika dalam konteks nyata.
6. Observasi: Observasi dilakukan oleh guru untuk mengamati keterlibatan dan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika. Guru dapat
mengamati interaksi siswa, kemampuan berpikir kritis, dan komunikasi
matematis.
7. Portofolio: Portofolio adalah kumpulan karya atau tugas siswa yang
mencerminkan kemampuan mereka dalam matematika. Portofolio dapat berisi
tugas-tugas, proyek, atau catatan refleksi siswa tentang pembelajaran
matematika.

5
Instrumen penilaian ini dapat digunakan secara kombinasi untuk memberikan
gambaran yang lebih komprehensif tentang pencapaian siswa dalam matematika
sesuai dengan kurikulum 2013. Penting untuk dicatat bahwa instrumen penilaian
yang tepat harus dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan karakteristik siswa.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penilaian pembelajaran matematika berdasarkan Kurikulum 2013
adalah sebagai berikut:
1. Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya berfokus pada hasil akhir,
tetapi juga memberikan perhatian pada proses belajar siswa dan
perkembangan kompetensi matematika mereka.
2. Penilaian dilakukan secara formatif dan sumatif. Penilaian formatif
dilakukan secara berkesinambungan untuk memberikan umpan balik
kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki pemahaman dan
keterampilan. Sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada akhir suatu
periode tertentu untuk memberikan gambaran keseluruhan tentang
pencapaian siswa.
3. Penilaian dalam Kurikulum 2013 menekankan penggunaan penilaian
autentik, di mana siswa dihadapkan pada situasi atau konteks yang nyata
dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini memungkinkan siswa
untuk mengaplikasikan konsep matematika dalam situasi yang sebenarnya.
4. Selain menggunakan tes tertulis, penilaian juga dapat dilakukan melalui
penilaian portofolio. Portofolio berisi karya-karya siswa yang
menunjukkan perkembangan kemampuan mereka dalam memahami dan
menerapkan konsep matematika.
5. Penilaian dalam bentuk kerja kelompok juga diperhatikan dalam
Kurikulum 2013. Siswa diberi kesempatan untuk berkolaborasi dan saling
membantu dalam memecahkan masalah matematika, dan penilaian
dilakukan berdasarkan kontribusi individu dalam kelompok tersebut.
Dengan demikian, penilaian pembelajaran matematika berdasarkan Kurikulum
2013 memberikan perhatian pada perkembangan kompetensi matematika siswa
secara menyeluruh, tidak hanya pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar
dan pengaplikasian konsep matematika dalam situasi nyata.
B. Saran
Dengan makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat memahami dan
mengetahui beberapa hal yang mengenai penilaian pembelajaran matematika
berdasarkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran mata kuliah telah kurkum
matematika. Dan tentunya, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan
ini, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun oleh para peosbaca
demi perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.

7
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Knicks Kurikulum 2013.
Bandung: PT Refika Aditama
Halimah, S. (2014, Oktober 08). Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pembelajaran Matematika Seminar Ilmials Mahasiswa Jurusan Tadris
Matematika FIIK IAIN Padang, Sumatera Barat, Pading Padangsidimpuan
Heleni, S., & Zulkumain. (2017) pelaksanaan kurikulum 2013 pada bidang
matematika di sekolah menengah pertama negeri kotu pekanbaru tahun
pelajaran 2016/2017, 02-05.
1di, A. (2014). Pengembangan Kurikulum Teori dan Prokek Jakarta PT
Rajagralindo Persada.

You might also like