You are on page 1of 6

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Gambaran kadar glukosa darah puasa pada pekerja kantor

1
Louis E. Ugahari
2
Yanti M. Mewo
2
Stefana H. M. Kaligis

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: louis_esther22@yahoo.com

Abstract: Blood glucose must be maintained in a constant concentration. Hyperglycemia, an


increase of blood glucose level, can be a symptom of diabetes mellitus. One of the factors
that affect the blood glucose level is physical activity. Low physical activity can be
influenced by work. Sedentary lifestyle is identic with office workes. Office workers do not
enough time to do physical activity. This study was aimed to describe the fasting blood
glucose level among office workers. This was a descriptive study with a cross sectional
design. Respondents were obtained by using total sampling method. There were 52
respondents in this study consisted of 25 males and 27 females. The results showed that 45
respondents (86.54%) had normal fasting blood glucose levels, 5 respondents (9.62%) had
high fasting blood glucose levels (hyperglycemia), and 2 respondents (3.84%) had low
fasting blood glucose levels (hypoglycemia). The maximum value was 243 mg/dL, the
minimum value was 63 mg/dL, the median value was 83 mg/dL, the average value was
94.42 mg/dL, and standard of deviation was 37.85 mg/dL. Conclusion: Most office workers
had normal blood glucose levels.
Keywords: fasting blood glucose, office workers

Abstrak: Glukosa darah dalam tubuh manusia harus dijaga dalam konsentrasi yang konstan.
Kadar glukosa darah dalam tubuh yang meningkat (hiperglikemia) dapat menjadi gejala
penyakit diabetes mellitus. Salah satu faktor yang memengaruhi kadar glukosa darah ialah
aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang kurang dapat dipengaruhi oleh pekerjaan. Pola hidup
sedentary lifestyle identik dengan pekerja kantor dewasa ini. Pekerja kantor tidak memiliki
waktu untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kadar glukosa darah puasa pada pekerja kantor. Jenis penelitian ialah
deskriptif dengan desain potong lintang. Pemilihan responden dilakukan dengan metode total
sampling. Responden terdiri dari 25 orang laki-laki s dan 27 orang perempuan. Hasil
penelitian mendapatkan 45 responden (86,54%) memiliki kadar glukosa darah puasa normal,
5 responden (9,62%) memilki kadar glukosa darah puasa tinggi (hiperglikemia), dan 2
responden (3,84%) memilki kadar glukosa puasa rendah (hipoglikemia). Hasil pengukuran
kadar glukosa darah puasa mendapatkan nilai maksimum 243 mg/dL, nilai minimum 63
mg/dL, nilai median 83 mg/dL, nilai rata-rata 94,42 mg/dL dan standar devisiasi 37,85
mg/dL. Simpulan: Sebagian besar pekerja kantor masih memiliki kadar glukosa darah puasa
yang normal.
Kata kunci: glukosa darah puasa, pekerja kantor

Kadar glukosa darah dalam tubuh yang melitus disebabkan insulin tidak dapat
meningkat (hiperglikemi) dapat menjadi bekerja secara normal karena insulin tidak
gejala penyakit diabetes mellitus. Diabetes cukup atau tidak efektif.1,2
Ugahari, Mewo, Kaligis: Gambaran kadar glukosa...

Prevalensi diabetes melitus di Sulawesi pekerja terkait dengan gangguan


9
Utara sebesar 2,4% menunjukkan Sulawesi metabolik. Gangguan metabolik dapat
Utara sebagai salah satu provinsi dengan memicu terjadinya penyakit, salah satunya
angka prevalensi diabetes mellitus yang penyakit ialah diabetes melitus.9
tertinggi di Indonesia. Laporan Riset Aktivitas fisik kurang menjadi
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun penyebab utama diabetes melitus sebesar
2013 menunjukkan prevalensi diabetes 27%.10 Aktivitas fisik yang kurang
mellitus di Indonesia sebesar 6,9%.3 memengaruhi peningkatan kadar gula
Kadar glukosa darah dapat dipengaruhi darah. Melakukan aktivitas fisik dapat
berbagai faktor, salah satunya adalah mengendalikan kadar glukosa darah karena
aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang kurang pada saat beraktivitas fisik diperlukan
dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. energi yang diubah dari glukosa.11.
Penelitian yang dilakukan oleh Nyenwe et Menurut Riskesdas tahun 2007, secara
al. tahun 2003 mendapatkan 55,8% orang nasional hampir separuh penduduk (48,2%)
yang pekerjaanya ringan memiliki kadar termasuk dalam aktivitas fisik yang kurang
glukosa darah tinggi dan menderita dan sebesar 47,2% kurangnya aktivitas
diabetes mellitus.4 fisik terdapat di Sulawesi Utara. 10
Orang dewasa yang terkena diabetes Penelitian ini bertujuan untuk
melitus tipe 2 (DMT2) memiliki gaya mengetahui gambaran kadar glukosa darah
hidup kurang aktif. Pekerja kantor puasa pada pekerja kantor.
cenderung memiliki gaya hidup kurang
aktif. Pekerja kantor tidak memiliki waktu METODE PENELITIAN
untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang Jenis penelitian ini ialah survei
cukup.5 Kesibukan merupakan salah satu deskriptif dengan desain potong lintang.
masalah yang dihadapi para pekerja kantor. Responden berjumlah 52 orang dengan
Saat ini, aktivitas fisik di kantor semakin pemilihan responden berdasarkan metode
sedikit sehingga para pekerja membakar total sampling, yaitu memilih responden
140 kalori lebih sedikit bila dibandingkan yang memenuhi kriteria tertentu: pekerja
dengan 50 tahun silam, dan hanya sekitar tata usaha perkantoran PT.Bank
6,5% pekerja yang melakukan aktivitas SULUTGO dengan lama kerja ≥ 8 jam dan
fisik sambil bekerja.6 bersedia menjadi responden.
Penggunaan energi bervariasi Pengambilan responden dilakukan
tergantung pada jenis aktivitas fisik dan dengan menggunakan kuesioner untuk
pekerjaan. Pekerja kantor sebagian besar mendapatkan responden yang sesuai
memiliki aktivitas fisik kurang dan dengan kriteria, setelah itu responden
tergolong aktivitas fisik intensitas ringan. diminta untuk mengisi dan menandatangani
Penelitian yang dilakukan pada karyawan informed consent. Penilaian kadar glukosa
PT Indocement Citieureup oleh Nurjanah darah puasa (GDP) dilakukan dengan
dan Roosita7 didapatkan aktivitas fisik yang pengambilan darah pada vena mediana
dilakukan subjek tergolong aktivitas fisik cubiti setelah responden berpuasa selama
intensitas ringan (64,4%). 10-12 jam. Dalam penelitian ini penilaian
Gaya hidup yang tidak aktif bergerak kadar GDP menggunakan nilai rujukan
diketahui berpotensi memicu beragam menurut laboratorium klinik Patra.
gangguan metabolik.7. Salah satu indikator
terjadi gangguan metabolik ialah terjadi HASIL PENELITIAN
peningkatan kadar glukosa darah dalam Berdasarkan pengumpulan data pada
tubuh.8 Hasil penelitian menunjukkan responden, ditemukan jumlah responden
kecenderungan terjadi peningkatan laki-laki hampir sama banyak dengan
gangguan metabolik pada pekerja di jumlah responden perempuan (Tabel 1).
Indonesia. Penelitian Sumiardji mendapat- Berdasarkan kadar glukosa darah
kan bahwa 24,4% penyakit di kalangan puasa yang nilai normal merujuk pada nilai
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

normal laboratorium klinik Patra yaitu 70- darah puasa normal yang didapatkan pada
125 mg/dL, didapatkan sebagian besar sebagian besar responden kemungkinan
responden memiliki kadar glukosa darah disebabkan berbagai faktor, antara lain:
puasa dalam batas normal (86,54%) (Tabel umur responden berada di bawah 40 tahun
2). dan adanya hormon-hormon yang berperan
dalam pengaturan glukosa darah dalam
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan tubuh manusia. Pada penelitian yang
jenis kelamin dilakukan Lestari14 tahun 2013 hampir
Jenis seluruh responden (93,55%) berusia muda
Kelamin (n) (%) memiliki kadar glukosa darah normal.
Laki-laki 25 48,08 Responden berusia muda mempengaruhi
Perempuan 27 51,92 kadar glukosa darah karena pada usia muda
Jumlah 52 100 metabolisme karbohidrat dan fungsi organ
baik.
Hasil pengukuran kadar glukosa darah Manusia memiliki sistem pengaturan
puasa didapatkan nilai maksimum 243 kadar glukosa darah yang melibatkan hati,
mg/dL, nilai minimum 63 mg/dL, nilai jaringan-jaringan ekstrahepatik dan
median 83 mg/dL, nilai rata-rata 94,42 hormon-hormon. Saat konsentrasi glukosa
mg/dL dan standar devisiasi 37,85 mg/dL. darah meningkat, hormon insulin akan
disekresi untuk mengurangi konsentrasi
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan glukosa darah ke kadar normal. Saat
kadar glukosa darah puasa konsentrasi glukosa darah menurun,
Interpretasi glukagon akan disekresi sehingga kadar
Hasil (n) (%) glukosa darah meeningkat menjadi
Rendah 2 3,84 normal.15,16
Normal 45 86,54 Pada hasil penelitian, didapatkan juga
Tinggi 5 9,62 responden dengan kadar glukosa darah
Jumlah 52 100 puasa tinggi (hiperglikemia) berjumlah 5
orang. Pada responden yang memiliki
BAHASAN kadar glukosa darah puasa tinggi
Berdasarkan hasil penelitian kadar (hiperglikemia) didapati responden yang
glukosa darah puasa pada pekerja kantor menderita diabetes melitus sebanyak 2
dengan aktivitas fisik yang kurang orang (9,62%); hal ini tidak sejalan dengan
didapatkan sebagian besar (86,54%) persentasi jumlah responden yang
mempunyai kadar glukosa darah puasa hiperglikemia pada beberapa penelitian
normal. Hal ini menjelaskan bahwa kadar yang telah dilakukan. Pada penelitian yang
glukosa darah puasa tidak hanya dilakukan oleh Widiantini dan Tafal17
bergantung pada aktivitas fisik. Padahal, tahun 2014 ditemukan sebagian besar
aktivitas fisik yang kurang menyebabkan pekerja dengan kategori aktivitas rendah
kurangnya pembakaran energi oleh tubuh memliki kadar glukosa darah yang tinggi.17
sehingga kelebihan energi dalam tubuh Penelitian oleh Zahtamal18 tahun 2009
akan disimpan dalam bentuk lemak dalam ditemukan hampir sebagian besar
tubuh dan menyebabkan jumlah timbunan responden yang berkerja dengan aktivitas
lemak dalam tubuh tidak berkurang serta terbatas memiliki kadar glukosa darah tidak
terjadi peningkatan glukosa dalam darah.12 terkontrol. Penelitian lainnya oleh Amir19
Kadar glukosa darah dalam tubuh tahun 2015 yang dilakukan pada 22
manusia selain dipengaruhi oleh aktivitas responden penelitian ditemukan sebagian
fisik dapat juga di pengaruhi berbagai responden (9 reponden atau 40,9%) yang
macam faktor antara lain: hormon- hormon tidak melakukan aktivitas fisik, tidak
yang mengatur kadar glukosa darah, umur, berolahraga memiliki kadar glukosa darah
stress, dan pola makan.7,13 Kadar glukosa yang tinggi.19
Ugahari, Mewo, Kaligis: Gambaran kadar glukosa...

Pada penelitian yang dilakukan oleh dalam jumlah normal tidak bekerja secara
Widiantini dan Tafal17 ditemukan bahwa efektiff atau terjadi resistensi insulin.1,2
responden dengan usia 30-49 tahun Peningkatan kadar glukosa darah puasa
berisiko 2,3 kali lebih besar untuk pada pekerja kantor selain dapat
mengalami obesitas dan kadar glukosa disebabkan oleh aktivitas fisik yang kurang
darah meningkat dibandingkan dengan usia dan usia yang bertambah tua dapat juga
kurang dari 30 tahun. Responden dengan disebabkan pola makan setiap individu.
usia 50-64 tahun berisiko 2,5 kali lebih Pola makan berupa perilaku makan yang
besar untuk mengalami obesitas dan tidak sehat, asupan serat yang kurang,
memiliki kadar glukosa darah meningkat konsumsi makanan manis berlebihan, dan
dibandingkan dengan usia kurang dari 30 tidak membatasi konsumsi pangan
tahun. Penelitian oleh Zahtamal18 menyebabkan kadar glukosa dalam darah
mendapatkan hubungan bermakna antara terganggu.7,13
usia dan kejadian kadar glukosa darah Berdasarkan hasil penelitian kadar GDP
tinggi dan diabetes melitus. Pada penelitian pada pekerja kantor, didapatkan juga kadar
ini, ditemukan 88,61% kasus kejadian pada GDP rendah (hipoglikemia) berjumlah 2
usia >45 tahun.18 Penelitian lainnya yang orang (3,84%). GDP yang rendah
dilakukan oleh Amir19 menunjukkan bahwa (hipoglikemia) menurut Sabatine tahun
8 dari 11 respondon yang termasuk pada 2003 dapat disebabkan keterlambatan
kelompok usia 40-60 tahun memiliki kadar asupan glukosa, aktivitas fisik berlebihan,
glukosa darah yang tinggi. gagal ginjal, konsumsi alkohol, paska
Pertambahan usia memengaruhi kadar melahirkan, dan penggunaan obat-obatan
glukosa darah seseorang. Pada hasil dalam jumlah besar seperti salisilat, dan
penelitian yang dilakukan ditemukan sulphonamide.21,22 Dalam hal ini penurunan
responden yang mengalami hiperglikemia kadar glukosa darah pada responden
cenderung lebih banyak berada di umur 41- kemungkinan dapat disebabkan keterlam-
60 tahun dibandingkan dengan responden batan asupan glukosa. Berkurangnya
yang berumur di bawah 40 tahun. Hal ini asupan karbohidrat atau glukosa pada
menunjukkan hasil yang sejalan dengan responden karena responden menjalani
penelitian yang dilakukan oleh puasa dalam jangka waktu yang lama (>12
20
Sumangkut tahun 2013 pada 43 jam), sehingga terjadinya hipoglikemia
responden penelitian yang mendapatkan karena berkurangnya asupan glukosa dari
sebanyak 24 orang responden berada di saluran cerna.22 Dalam keadaan puasa,
usia 41-60 tahun dengan kadar glukosa kadar insulin menurun sehingga menurun-
darah tinggi dan penderita diabetes kan ambilan glukosa oleh hepar, otot dan
mellitus.20 Teori mengatakan dengan lemak. Glukogenolisis didalam hati
semakin bertambah usia, kemampuan merupakan proses paling peenting untuk
jaringan mengambil glukosa darah semakin memenuhi kebutuhan glukosa dalam
menurun. 12,20 keadaan puasa selama 12-24 jam.22
Seseorang yang menderita diabetes Keterbatasan penelitian ini ialah
melitus, nilai kadar GDP tinggi kurangnya informasi mengenai pola makan
(hiperglikemia). Pada DMT1, terjadi untuk mengetahui asupan glukosa pada
kekurangan insulin karena pankreas tidak responden. Selain itu, pada penelitian ini
menghasilkan sama sekali insulin atau tidak dapat dikontrol dengan ketat lamanya
menghasilkan insulin tetapi tidak cukup. waktu puasa sehingga ada responden yang
Pada DMT1 terdapat kelainan sel β berpuasa melebihi batas waktu yaitu 12
pankreas yang menyebabkan sel β pankreas jam.
gagal berespon terhadap stimulasi yang
semestinya meningkatkan sekresi insulin. SIMPULAN
Pada DMT2 terjadi kekurangan insulin Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
karena insulin yang dihailkan pankreas bahwa sebagian besar pekerja kantor
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

memiliki kadar glukosa darah puasa www.depkes.go.id/resources/downloa


normal. d/general/Hasil%20Riskesdas%20201
3.pdf. Cited: September 9th 2016
SARAN 4. Wahyuni S. Faktor-faktor yang
Disarankan agar responden yang berhubungan dengan penyakit
diabetes mellitus daerah perkotaan di
memiliki kadar glukosa darah puasa normal Indonesia tahun 2007 [Skripsi].
tetap mempertahankan kadar glukosa Jakarta: Program Studi Kesehatan
darahnya. Bagi responden yang memilki Masyarakat Universitas Islam Negeri
kadar glukosa darah yang meningkat atau Syarif Hidayatullah; 2010.
menurun sebaiknya memenuhi asupan 5. Zahtamal, Rochmah W, Prabandari YS,
glukosa sesuai kebutuhan dan Setyawati LK. Prevalensi sindrom
memeriksakan kadar glukosa secara rutin. metabolik pada pekerja perusahaan.
Bagi responden yang kadar glukosa darah Jurnal Kesehatahan Masyarakat
>200 mg/dL agar dapat berkonsultasi ke Nasional. 2014;9(2):113-20.
dokter dan melakukan pemeriksaan lanjut 6. Church TS, Thomas DM, Tudor-Locke C,
untuk mendapatkan penatalaksanaan. Katzmarzyk PT, Earnest CP,
Rodarte RQ, et al. Trends over %
Pada penelitian lanjut disarankan decades in U.S occupation-related
menggunakan responden dengan jumlah physical activity and their
yang lebih banyak, jenis pekerjaan yang associations with obesity. PLos ONE.
lebih bervariasi, ataupun dilakukan 2011;6(5):e19657,
penelitian analitik dengan menganalisis dua doi:10.1371/journal.pone.0019657
atau lebih variabel. 7. Nurjanah F, Roosita K. Gaya hidup dan
kejadian sindrom metabolik pada
UCAPAN TERIMA KASIH karyawan laki-laki berstatus gizi obes
Ucapan terima kasih disampaikan di PT. Indocement Citieureup. J Gizi
kepada PT.Bank SULUTGO yang telah Pangan. 2015;10(1):17-24.
8. Bender AB, Mayes PA. Karbohidrat yang
mengijinkan peneliti melakukan penelitian,
penting secara fisiologis. In: Murray
para responden yang telah bersedia, RK, Granner DK, Rodwell VW,
laboratorium klinik Patra yang telah editors. Biokimia Harper (27th ed).
membantu pemeriksaan laboratorium pada Pendit BU, alih bahasa Indonesia.
penelitian ini, dan pada semua pihak yang Wulandari N, editor edisi bahasa
baik secara langsung maupun tidak Indonesia. Jakarta: ECG, 2009; p.
langsung telah menumbuhkan ide atau 119-27.
gagasan dalam pemikiran penulis sehingga 9. Zahtamal, Rochmah W, Prabandari YS,
dapat menyelesaikan tulisan ini. Setyawati LK. Prevalensi sindrom
metabolik pada pekerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Kesehatahan Masyarakat
1. Baradero M. Gangguan endrokin seri Nasional. 2014;9(2):113-20.
asuhan keperawatan. Jakarta: ECG, 10. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes).
2005. Badan Penelitian dan Pengembangan
2. Syamiyah N. Faktor risiko kejadian diabetes Kesehatan, Kementerian Kesehatan
mellitus tipe 2 pada wanita di RI, 2007.
puskesmas kecamatan Pesanggraha 11. Nggilu R. Hubungan indeks massa tubuh
Jakarta Selatan tahun 2014 [Skripsi]. dengan kadar gula darah sewaktu
Jakarta: Program Studi Kesehatan penderita diabetes mellitus tipe 2 di
Masyarakat Universitas Islam Negeri wilayah kerja puskesmas Global
Syarif Hidayatullah; 2014. kecamatan Limboto kabupaten
3. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Gorontalo [Skripsi]. Gorontalo:
Badan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Kesehatan. Kementerian Kesehatan Keolahragaan, Universitas Negeri
RI, 2013. Available from: Gorontalo; 2015.
Ugahari, Mewo, Kaligis: Gambaran kadar glukosa...

12. Suiraoka, IP. Penyakit degenerative. 17. Widiantini W, Tafal Z. Aktivitas fisik,
Yogyakarta: Nuha Medika;2012. stres dan obesitas pada pegawai
p.45-51. negeri sipil. Jurnal Kesehatan
13. Bitanah S, Handarsari E. Asupan serat Masyarakat Nasional. 2014;8(7):330-
dengan kadar gula darah, kadar 6
kolesterol total dan status gizi pada 18. Zahtamal. Faktor-faktor risiko pasien
pasien diabetes mellitus tipe 2 di diabetes mellitus. Available from:
rumah sakit Roemani Semarang. http://berita-kedokteran-
Seminar Hasil-hasil Penelitian LPPM masyarakat.org/index.php/BKM/articl
UNIMUS. 2012;289-96 e/view/117/42. Accesed on:
th
14. Lestari D. Gambaran kadar glukosa darah November 7 2016
puasa pada mahasiswa fakultas 19. Amir S, Wungouw H, Pangemanan D.
kedokteran Universitas Sam Kadar glukosa darah sewaktu pada
Ratulangi angkatan 2011 dengan pasien diabetes mellitus tipe 2 di
indeks massa tubuh 18,5-22,9 kg/m2 puskesmas Bahu kota Manado. Jurnal
[SKRIPSI]. Program Studi eBiomedik, Vol 3, No.1, 2015;32-40
Pendidikan Dokter Universitas Sam 20. Sumangkut S, Supit W, Onibala F.
Ratulangi, Manado.2013 Hubungan pola makan dengan
15. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kejadian penyakit diabetes mellitus
kedokteran. Edisi ke 27. Rachman tipe 2 di poli interna BLU RSUP
YL, Hartanto H, Novrianti A, Prof.dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal
Wulandari, editor edisi bahasa Keperawatan Universitas Sam
Indonesia. Jakarta: ECG, 2007. Ratulangi.2013;1:2
p.882-91, 1010-27 21. Sabatine Marc S. Buku saku klinis.
16. Bender AB, Bender AB, Mayes PA. Jakarta: Hipokrates,2003
Glikolisis dan oksidasi piruvat. In: 22. Budidharmaja E. Faktor-faktor yang
Murray RK, Granner DK, Rodwell mempengaruhi kejadian hipoglikemia
VW, editors. Biokimia Harper. Edisi pada diabetes mellitus di poliklinik
ke 27. Pendit BU, alih bahasa RSUP DR Kariadi [SKRIPSI].
Indonesia. Wulandari N, editor edisi Fakultas Kedokteran, Universitas
bahasa Indonesia. Jakarta: penerbit Diponegoro, Semarang.2013
buku kedokteran ECG;2009. p.158-
9,162

You might also like