You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkotaan merupakan suatu tempat kegiatan atau konsentrasi penduduk yang
tinggi dan mempunyai peranan yang sangat dominan dalam kehidupan
masyarakat. Sebagai pusat konsentrasi penduduk dan berbagai aktifitasnya, maka
suatu kota akan memiliki kecenderungan tumbuh dan berkembang sejalan dengan
perkembangan penduduknya.
Faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan kota umumnya sama
sebagaimana yang berpengaruh pada perkembangan kota-kota di negara yang
sedang berkembang, antara lain pertambahan jumlah penduduk baik secara alami
maupun karena migrasi desa-kota, dan perkembangan atau perubahan kegiatan
usaha atau kehidupan penduduk yang berkembang. Kedua hal ini telah berakibat
pada semakin meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas dan sarana
pelayanan seperti perumahan, pelayanan sosial, dan air bersih.
Salah satu tujuan pemerintah melaksanakan pembangunan adalah
mengupayakan agar seluruh rakyat Indonesia menempati rumah yang sehat
lingkungan dan layak huni. Arah dan kebijaksanaan pembangunan perumahan dan
permukiman yang telah dicanangkan adalah upaya penciptaan lingkungan yang
bersih dan sehat, termasuk peningkatan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Seperti Kota Makassar yang merupakan Ibu kota Sulawesi Selatan. Kota
Makassar mempunyai letak geografis yakni terletak di pantai barat koordinat
119°24’17,38” BT dan 5°8’6,19” LS. dengan luas kurang lebih 175,77 km2.
Berdasarkan arahan undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah,
maka luas wilayah Kota Makassar  17.437 Ha atau 0,28 %, pulau-pulau 140 Ha,
dan wilayah perairan 4 mil dari garis pantai meliputi 14 wilayah kecamatan dan
Kecamatana Panakukang memiliki 5 kelurahan
Salah satunya adalah Kelurahan Pampang yang merupakan salah satu
Kelurahan yang berada di Kecamatan Panakukang yang terletak ditengah-tengah
Kota Makassar dengan luas wilayah sebesar 0.57 Ha dan jumlah penduduk
sebesar 15.946 Jiwa (BPS, Tahun 2007).
Permasalahan permukiman di Kelurahan Pampang Kota Makassar, disamping
masalah lingkungan, hal yang menjadi masalah utama adalah kondisi rumah
tinggal yang tidak layak huni yang lebih disebabkan oleh ketidak mampuan dalam
pengadaan rumah dan rendahnya kesempatan terhadap pengadaan tersebut. Selain
itu, sarana serta prasarana di kelurahan pampang masih belum memenuhi standar
pada suatu pemukiman sehingga masih banyak masyarakat disana yang terkendala
dalam melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Sarana dan Prasarana di permukiman RW 1 dan
RW 2 Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar?
2. Sejauh mana potensi ketersediaan Sarana dan Prasarana di permukiman
RW 1 dan RW 2 Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Kota
Makassar?
3. Bagaimana Perencanaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan standar
permukiman pada RW 1 dan RW 2 ?

C. Tujuan dan sasaran Penulisan


1. Dapat mengetahui Sarana dan Prasana yang tersedia di di RW 1 dan RW 2
di Kelurahan Pampang.
2. Mengidentifikasi potensi Sarana dan Prasarana pada permukiman RW 1
dan RW 2 Kelurahan Pampang.
3. Merencanakan Sarana dan Prasarana yang sesuai standar Permukiman
sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat RW 1 dan RW 2
Kelurahan Pampang.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan meliputi beberapa hal yang cenderung secara umum
kegunaannya ditujukan kepada penulis maupun instansi dan masyarakat yang
terkait dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Sebagai acuan dalam upaya penataan kawasan permukiman di Kelurahan
Pampang guna meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat dan
tertata dengan baik.
2. Sebagai masukan dan pembanding bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian
atau penulisan dengan tema yang sama.

F. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian berada di RW 1 dan RW 2 Kelurahan Pampang,
Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Metode Pengumpulan Data
a) Observasi/Pengamatan/survey
Pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung dan mencatat berkas-berkas, kejadian-
kejadian yang berkaitan dengan obyek yang diteliti dilapangan.
b) Metode Kepustakaan
Mengumpulkan data dan informasi yang relevan melalui studi literatur,
jurnal, seminar laporan dan lain-lain yang berkaitan.

G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
Bab I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, metode dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka yang berisi tentang pengertian permukiman,
standar sarana dan prasarana permukiman.
Bab III : Analisa data dan pembahasan berisi tentang data lokasi
permukiman dan pembahasan masalah
Bab IV : Penutup berisi tentang kesimpulan analisa data dan saran serta
rekomendasi perencanaan lebih lanjut pada wilayah analisa.

You might also like